Makalah Kel.12 Hadits Tarbawi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HADITS TARBAWI TENTANG: HADITS-HADITS TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDIKAN



OLEH KELOMPOK 12: NUR FITRIA



1930101026



PUTRI YANTI



1930101031



DOSEN PENGAMPU: DESRI NENGSIH, LC., M.A



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun dalam penulisan makalah ini, materi yang dibahas adalah “Hadits-Hadits Tentang Pengaruh Lingkungan Pendidikan”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibuk Desri Nengsih, LC.,M.A. Selain itu juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca maupun penulis. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan.



Sawahlunto, 3 Desember 2021



Penulis



A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Setiap anak memiliki potensi yang dibawa oleh fitrahnya. Namun potensi anak didik tidak akan berkembang dengan sendirinya tanpa ada usaha atau pengaruh dari lingkungan pendidikan sekitar. Bahkan pendapat ahli didik yang ekstrim yang disebut dengan aliran empirisme mengatakan bahwa anak didik bagaikan kertas putih bersih yang masih polos yang sangat bergantung pada pengaruh penulisnya. Begitu kekuatan pengaruh terhadap potensi anak didik yang sangat menentukan bentuk dan warna anak didik. Islam sebagaimana yang disebutkan beberapa hadits mengakui adanya pengaruh pendidikan dari luar diri anak disamping anak telah membawa potensi yang disebut dengan fitrah islamiyah. Fitrah itu dibawa oleh anak didik sejak lahir dan fitrah itu sudah tertulis dan tulisannya adalah al-islam. Ada empat hal yang mempengaruhi anak didik dalam mengembangkan fitrahnya yaitu pengaruh teman, pengaruh kekasih, pengaruh orang tua dan pengaruh pendidik.



b. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada makalah ini adalah: 1. Hadits tentang pengaruh teman 2. Hadits tentang pengaruh kekasih 3. Hadits tentang pengaruh orang tua 4. Hadits tentang pengaruh pendidik



B. PEMBAHASAN 1. Hadits Tentang Pengaruh Teman 1.1 Teks dan Terjemahan Hadits



َ ْ َ َ َ ْ ‫َ َّ َ َ ح َ َّ ح ْ ح ْ َ َ َ َّ َ َ َ ح ح َ َ َ َ ْ ح ْ َ ْ َ ح‬ َ ‫ح‬ َ‫حدثنا ُممد بن العَلء حدثنا أبو أسامة عن ب َريد عن أب بردة عن أب مو‬



َّ ‫اْلليس‬ َّ ‫الصالح َو‬ ‫ب َص َّّل َّ ح‬ ‫ض َّ ح‬ َ ْ ‫اّلل َعلَيْه َو َس َّل َم قَ َال َم َث حل‬ َ ‫َر‬ ِ َّ‫اّلل َعنْ حه َع ْن انل‬ ‫الس ْوء‬



ْ ‫ح‬ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ ‫َّ َ ْ ح‬ َ ‫اع منْهح‬ ‫ك َحامل الم ْسك َونافخ الكي ف َحامل الم ْسك إما أن ُيذيك ِإَوما أن تبت‬



ْ ‫ً َ ح‬ َ َ َ َ ْ ‫َّ َ ْ ح‬ َّ ‫ك‬ َّ ً ‫ِإَوما أَ ْن ََت َد ر‬ ً ‫ِإَوما أَ ْن ََت َد منْ حه ر‬ ‫يحا‬ ‫يحا َط ِي َبة َونافخ الكي إما أن ُيرق ثياب‬



ًَ َ ‫خبيثة‬ Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al ‘Ala telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa radiallahu ‘anhu, dari Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya”. (Bukhari 5108)



1.2 Asbabul Wurud Hadits Sepanjang pencarian, pemakalah belum menemukan asbabul wurud dari hadits. 1.3 Penjelasan Hadits dan Analisis Pendidikan Berdasrkan uraian hadits diatas, teman itu bervariasi, kadang-kadang teman membawa berkah, rezeki, kebahagiaan. Akan tetapi, perlu juga hati-hati karena banyak juga orang yang rusak bahkan sengsara karena teman. Ada orang yang jelek berubah menjadi baik setelah berteman dengan orangb baik. Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang awalnya baik, tetapi kemudian



berubah menjadi jelek, setelah bergaul dengan teman yang jelek. (Bukhari Umar, 2011:151) Dalam haditas ini dijelaskan perumpamaan penjual minyak wangi yang akan memberikan aroma minyak wangi, atau misalnya dengan membeli darinya, atau setidaknya akan mendapat aroma harum minyak wangi yang dijualnya. Sedangkan jika berteman dengan tukang pandai besi hanya akan membuat orang yang didekatnya terbakar pakaiannya, atau setidaknya hanya akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya. Hadits ini diumpamakan demikian, karena minyak wangi ini menggambarkan keharuman, memberikan aroma wangi, hati yang lapang, dan jiwa yang tenang sehingga inilah potret teman yang baik. Sedangkan pandai besi hanya menyajikan gambaran suasana kegaduhan, tempat yang panas, lumuran keringat, aroma tidak sedap, dan percikap api yang dapat membakar. Dalam hadits ini Rasulullah menganjurkan untuk bergaul dengan orang yang shalih dan para ulama, melalui perumpamaan teman yang shalih dengan penjual minyak wangi, setidaknya akan memberikan salah satu dari tiga hal yakni; memberi minyak wangi, membeli darinya, atau mendapatkan aroma yang wangi. Bagitu juga larangan Rasulullah untuk bergaul dengan orang yang tidak baik, dengan mengumpamakan seperti pandai besi. Yang pasti akan memberikan salah satu dari dua hal yaitu; ia akan membakar baju, atau akan mendapatkan bau yang tidak sedap. Dari hadits Nabi diatas, dijelaskan bahwa teman yang baik akan memberikan contoh dan dukungan dengan sifat-sifat yang baik akhlaknya, ilmu dan kecerdasannya, kezuhudan dan kewira’iannya tanpa harus memintanya, karena pertemanan dengannya akan memberikan aura positif. Selain itu, juga juga bisa meminta darinya nasihat, saran, dan bimbingan yang pasti akan diberikannya. Jika tidak mendapatkan perkara tersebut, setidaknya kita akan memperoleh nama yang harum dan identifikasi yang baik yang bersumber dari keharuman nama dan aura positifnya di masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika berteman dengan teman yang buruk, maka ia akan memberikan kepada kita keburukan-keburukan dan sifat-sifat negatifnya, atau setidaknya akan diidentifikasi sebagai orang yang buruk yang timbul karena pertemanan dengannya.



Untuk itu, dalam memilih sahabat(teman) khususnya sahabat karib, maka harus menerapkan dua sikap yaitu; pertama carilah teman yang memenuhi syarat (menurut agama islam) untuk dijadikan teman akrab. Kedua, penuhilah kewajiban dalam persahabatan karena pengaruh pergaulan sangatlah besar dalam kehidupan, baik pengaruh yang positif maupun negatif, baik ketika bergaul dengan orang yang shaleh maupun dengan orang yang jahat. Meski pengaruh tersebut tidak tampak secara spontan akan tetapi secara bertahap. (Haura Alfiyah Nida, 2021:346-349) 1.4 Ayat Al-Qur’An Terkait dengan Hadits QS. Al-Furqan: 27-28



‫َ ا‬ ۡ َ َّ َ ۡ َ َٰ ‫َ َ ۡ َ ح ح‬ ‫ح‬ َ ‫ح‬ َ َّ ٢٧ ‫يديه يقول يليتِن ٱَّتذت مع ٱلرسول سبيَل‬



َ َ ‫َّ ح‬ ُّ ٰ‫لَع‬ ‫َو َي ۡو َم َي َعض ٱلظالم‬



‫َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ َّ ۡ ح َ ً َ ا‬ َّ َ َ ۡ َ َّ ۡ َ َۡ ۡ ِ َ ٰ ‫يٰويل‬ ‫ لقد أضلِن عن ٱلكر بعد إذ‬٢٨ ‫ت َلتِن لم أَّتذ فَلنا خليَل‬



‫َ ح ا‬ َّ َ َ َ َ ٓ َ ٰ َ ‫ٱلش ۡي َطٰ حن ل ۡۡل‬ ٢٩ ‫نسن خذوٗل‬ ‫جاءِن ۗ وَكن‬ 27. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul" 28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku) 29. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. 2. Hadits Tentang Pengaruh Kekasih 2.1 Teks dan Terjemahan Hadits



َ َ َ َ ‫َ َْْ ح‬ َ َ َ ‫ْ ح‬ ‫َ َ ح‬ ‫َح َّدث َنا أبحو ن َعيْم َح َّدث َنا حسف َيان َح َّدث َنا اْلع َمش ع ْن أب َوائل ع ْن أب حمو ََ قال‬ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُّ ‫َ َّ ِ َ َّ َّ ح َ َ ْ َ َ َّ َ َّ ح ح ح‬ ‫ب الق ْو َم َول َّما يَل َح ْق به ْم قال ال َم ْر حء َم َع‬ ‫قيل للنب صّل اّلل عليه وسلم الرجل ُي‬ َّ‫َم ْن أَ َحب‬



Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abu Musa dia berkata; diberitahukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ada seseorang yang mencintai suatu kaum, namun dia sendiri belum pernah berjumpa dengan kaum tersebut, beliau bersabda: "Seseorang akan bersama dengan orang yang di cintainya." (HR Bukhari 5704) 2.2 Asbabul Wurud Sepanjang pencarian, pemakalah belum menemukan asbabul wurud dari hadits. 2.3 Penjelasan Hadis dan Analisis Pendidikan Hadits ini menjelaskan adanya pengaruh kekasih atau teman yang dicintanya. Teman atau kekasih yang dicintainya seseorang pada umumnya sesuai apayang dicintainya. Teman atau kekasih yang dicintai seseorang padamumumnya juga cendrung memilih kelompok yang sama. Hal ini menunjukkan adanya kesamaan antara sesama teman yang dicintainya baik dalam beragama, hobi, kesenangan, watak karakter, profesi, dan sebagainya. Pelajaran yang didapat dalam hadits ini yaitu ; pertama memilih kekasih, teman, dan sahabat yang dicintai agama. Kedua, derajat minimal teman sama dengan menilai kepentingan dirinya sendiri. Ketiga, oarang yang mencintai kekasih, teman, sahabat oarang shaleh dan taqwa dinilai sama dengan orang shaleh baik didunia maupun diakhirat. (Abdul Majid Khon 2012: 229-231) 2.4 Ayat Al-Qur’an yang Terkait Dengan Hadits



َّ ‫ا‬ َ َّ َ َ َ ‫ح ح‬ ُّ ‫ٱَّتَ ۡذ ح‬ َّ ‫ت َم َع‬ ٰ َ َ ‫ٱلظال حم‬ ٰ َ ‫ َي ٰ َو ۡيل‬٢٧ ‫ٱلر حسول َسبيَل‬ ‫ت‬ ‫لَع يَ َديۡه َيقول يٰل ۡيتِن‬ ‫َويَ ۡو َم َي َعض‬ ‫َ ۡ َ َ ۡ َ َّ ۡ ح َ ً َ ا‬ َّ َ َ ۡ َ َّ َ ََ َٓ َ ۡ َ ۡ َ ۡ ِ َ ‫ لقد أضلِن عن ٱلكر بعد إذ جاءِن ۗ وَكن‬٢٨ ‫َلتِن لم أَّتذ فَلنا خليَل‬ ‫َ ح ا‬ َّ ٰ َ ‫ٱلش ۡي َطٰ حن ل ۡۡل‬ ٢٩ ‫نسن خذوٗل‬ 27. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul"



28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku) 29. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. 3. Hadits Tentang Pengaruh Orang Tua 3.1 Teks dan Terjemahan Hadits



َ َ َ ْ َ ِ ْ ُّ ْ َ ‫َ َّ َ َ َ ْ َ ح َ ْ َ َ َ َ ْ ح َّ َ ْ َ َ َ ح ح ح‬ َ َ ‫َبن أبحو َسل َمة بْ حن‬ ‫حدثنا عبدان أخَبنا عبد اّلل أخَبنا يونس عن الزهري أخ‬



َّ ‫َ ْ َّ ْ َ َ َّ َ َ ح َ ْ َ َ َ َ َّ ح َ ْ ح َ َ َ َ َ ح ح‬ ‫اّلل َص َّّل َّ ح‬ َ‫اّلل َعلَيْه َو َس َّلم‬ ‫عبد الرْحن أن أبا هريرة رض اّلل عنه قال قال رسول‬ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ْ ح َّ ح َ ح‬ ْ‫َ ح‬ َ ِ ‫لَع الْف ْط َرة فَأبَ َواهح حي َه ِو َدانه َويح َن‬ ‫ّصانه أ ْو حي َم ِج َسانه ك َما تن َت حج‬ ‫ما من مولود إٗل يول‬



َّ َ َ َ َ ْ َ ‫ْ َ َ ح َ َ ً َ ْ َ َ َ ْ ح ُّ َ َ ْ َ ْ َ َ ح َّ َ ح ح َ ح ح‬ ‫اّللح‬ ‫اْلهيمة بهيمة َجعاء هل ُتسون فيها من جدَعء ثم يقول أبو هريرة رض‬ َ ْ ‫َ ْ ح ْ َ َ َّ َّ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ ِ ح‬ ‫ين الق ِي حم‬ ‫عنه} فطرة اّلل الت فطر انلاس عليها ٗل تبديل ِللق اّلل ذلك ال‬



Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhriy telah mengabarkan kepada saya Abu Salamah bin 'Abdurrahman bahwa Abu Hurairah



radliallahu



'anhu



berkata;



Telah



bersabda



Rasulullah



Shallallahu'alaihiwasallam: "Tidak ada seorang anak pun yang terlahir kecuali dia dilahirkan dalam keadaan fithrah. Maka kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya". Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, (mengutip firman Allah subhanahu wata'ala QS Ar-Ruum: 30 yang artinya: ('Sebagai fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus"). (BUKHARI - 1271) 3.2 Asbabul Wurud Hadits Sepanjang pemakalah mencari, belum ditemukan asbabul wurud hadits tersebut.



3.3 Penjelasan Hadits dan Analisis Pendidikan Dalam kamus Lisanul Arab, Ibnu Mandzhur menulus salah satu kata ‘fitrah’ dengan arti (Al-Ibtida Wal Ikhtiro / memulai dan mencipta). Sehingga dapat ditarik pengertian fitrah adalah penciptaan awal atau asal kejadian. Hadits di atas menjelaskan tentang status fitrah anak, bahwa statusnya bersih, dan Islam baik anak seorang muslim maupun yang bukan muslim. Kemuadian orang tuanya lah yang menentukan apakah anak tersbut memperkuat keislamannya atau bahkan mengubah statusnya menjadi tidak muslim. (Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Al-Qalam Vol 8, No 2, 2016)



Pelajaran dari hadits tentang pengaruh orang tua adalah ; pertama pendidikan fitrah anak merupakan amanat dari Allah SWT yang secara khusus dipikuk diatas pundak kedua orang tua. Kedua, kewajiaban pendidikan adalah menjaga kesucian fitrah dari pengaruh pendidikan atau pengaruh pendidikan yang kotor yang ingin mengubah kesucian fitrah tersbut. Ketiga yaitu aspek sangat menentukan bagi keberhasilan pendidikan, karena ia merupakan landasan utama dalam penyelenggaraan pendidikan islam. 3.4 Ayat Al-Qur’an yang Terkait Dengan Hadits



ۡ َ َ ۡ ‫َ َٰٓ َ ُّ َ َّ َ َ َ ح ْ ح ٓ ْ َ ح َ ح‬ ‫ح ۡ َ ا َح ح‬ ‫ود َها ٱنلَّاسح‬ ‫يأيها ٱلين ءامنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وق‬ َ ‫ َّ َ ۡ ح‬ٞ َ ٞ َ ٌ َ َٰٓ َ َ َ ۡ َ َ ‫َ ۡ َ َ ح‬ َ َّ ‫ون‬ ۡ‫ٱّلل َما ٓ أ َ َم َر حهم‬ ‫وٱۡلجارة عليها ملئكة غَلظ شداد ٗل يعص‬ َ ‫ََۡ َ ح َ َ حۡ َ ح‬ ٦ ‫ويفعلون ما يؤمرون‬



6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Fungsi hadits terhadap ayat ini yaitu bayan tafsir. 4. Hadits Tentang Pengaruh Pendidik 4.1 Teks dan Terjemahan Hadits



‫َ َّ َ َ َ َّ ح‬ ‫َ‬ ‫الر ْ َ‬ ‫َح َّد َث َنا َه َّد ح‬ ‫اد بْ حن َسلَ َم َة َح َّد َث َنا ثَاب ٌ‬ ‫ت َع ْن َعبْد َّ‬ ‫ْحن بْن‬ ‫اب بْ حن خال حدثنا ْح‬



‫َ َ ْ َ َ ْ ح َ ْ َ َّ َ ح َ َّ َ َّ َّ ح َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ٌ َ ْ َ َ‬ ‫أب َلّل عن صهيب أن رسول اّلل صّل اّلل عليه وسلم قال َكن ملك فيمن َكن‬



‫َ ْ َ ح ْ َ َ َ َ ح َ ٌ َ َ َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫ِ َ ْ َ ْ ح َ ْ َ ْ َ َّ ح َ‬ ‫ل غَل ًما‬ ‫َب قال لل َملك إِن قد كَبت فابعث إ‬ ‫قبلكم وَكن ل ساحر فلما ك‬



‫ح َ ِ ْح ِ ْ َ َََ َ َْ ح َ ً ح َ ِح ح َ َ َ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ب َف َق َعدَ‬ ‫َ‬ ‫ك َراه ٌ‬ ‫أعلمه السحر فبعث إَله غَلما يعلمه فَكن ف طريقه إذا سل‬



‫َْ َ َ َ ََ‬ ‫َ َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫لَك َم حه فَأ َ ْع َج َب حه فَ ََك َن إ َذا َأ َت َّ‬ ‫الساح َر َم َّر ب َّ‬ ‫الراهب َوق َع َد إَلْه فإذا أت‬ ‫إَله وسمع‬



‫َ َّ َ َ ح ْ َ َ َ َ ْ‬ ‫ََ َ َ َ‬ ‫َّ َ َ َ َ ح َ َ َ َ َ‬ ‫ك إ َل َّ‬ ‫الراهب فقال إذا خشيت الساحر فقل حبسِن أهّل‬ ‫الساحر َضبه فشَك ذل‬ ‫َ‬ ‫ح َ َ َ ْ ََ ََ َ‬ ‫َ ََْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ك َف حق ْل َحبَ َسِن َّ‬ ‫الساح حر فبَيْ َن َما ه َو كذلك إذ أت لَع دابَّة‬ ‫ِإَوذا خشيت أهل‬



‫َ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ح َّ ح َ ْ َ ح َ ْ َّ ح َ ْ َ ح‬ ‫عظيمة قد حبست انلاس فقال اَلوم أعلم آلساحر أفضل أم الراهب أفضل‬



‫َ َ َّ َ َ ْ َ‬ ‫َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ ح َّ ْ َ َ َ‬ ‫َ ْحْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫ح‬ ‫فأخذ حج ًرا فقال اللهم إن َكن أمر الراهب أحب إَلك من أمر الساحر فاقتل‬



‫َّ َّ َ َ َّ َ ْ َ َّ ح َ َ َ َ َ‬ ‫َّ ح َ َ َ َّ َ َ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫خََ‬ ‫َبهح‬ ‫اس ف َر َماها فق َتل َها َو َمض انلاس فأت الراهب فأ‬ ‫هذه الابة حت يمض انل‬



‫ح َ ْ حَ َْ َ ْ َْ َْ َ ح ِ َْ َََ ْ َْ َ َ َ‬ ‫َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َف َق َال َ حل َّ‬ ‫الراهب أي ب َّ‬ ‫ِن أنت اَلَوم أفضل مِن قد بلغ من أمرك ما أرى ِإَونك‬



‫َْ‬ ‫َ ح ْ َ َ َ ْ ْ ح َ َ َ َ ح َّ َ َ َّ َ َ ْ ح َ‬ ‫ح َْ ْ‬ ‫لَع َوَكن الغَل حم حي َْبئ اْلك َم َه َواْلب ْ َر َص َويح َداوي‬ ‫ستبتّل فإن ابتليت فَل تدل‬ ‫ََْْ َ َ َ َ ٌ ْ‬ ‫انلَّ َ‬ ‫م فَ َأتَاهح ب َه َدايَا َكثيٍَ‬ ‫يس لل َملك ََك َن قَ ْد َع َ‬ ‫اس م ْن َسائر اْلدواء فسمع جل‬



‫ََ َ َ َ حَ َ َ‬ ‫ك أَ ْ َ‬ ‫ت َش َفيْتَِن َف َق َال إ ِِن َٗل أَ ْشف أَ َح ًدا إ َّن َما ي َ ْشف َّ ح‬ ‫َج حع إ ْن َأن ْ َ‬ ‫اّلل‬ ‫فقال ما هاهنا ل‬ ‫َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ ْ ح َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ح َّ ح َ َ َ ْ َ َ‬ ‫فإن أنت آمنت باّلل دعوت اّلل فشفاك فآمن باّلل فشفاه اّلل فأت الملك‬



‫َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ح َ َ َ َ ح ْ َ ح َ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ِ َ َ‬ ‫ّص َك قال َرب قال‬ ‫فجلس إَله كما َكن َيلس فقال ل الملك من رد عليك ب‬



‫َ َّ َ َ ْ ح َ‬ ‫َ َ َ ِ َ َ ُّ َ َّ ح َ َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ِ‬ ‫َ َ‬ ‫اّلل فأخذهح فل ْم يَ َزل حي َعذبح حه َح َّت دل لَع الغَلم‬ ‫َولك َرب غ ْيي قال رب وربك‬



‫َ َ ْ ح َ َ َ َ َ ح ْ َ ح َ ْ ح َ َّ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ح ْ ح ْ َ ْ‬ ‫ك َمهَ‬ ‫فِجء بالغَلم فقال ل الملك أي بِن قد بلغ من سحرك ما تَبئ اْل‬



‫َْ ح َْ ح ََ َ ِ َ َْ َ‬ ‫َْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ ح َ َ َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫اّلل فأخذهح فل ْم يَ َزل‬ ‫َواْلب ْ َر َص َوتف َعل َوتف َعل فقال إِن ٗل أشف أ َح ًدا إن َما يَشف‬ ‫ح َ ِ ح ح َ َّ َ َّ َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ك فَ َأ َب فَ َدَعَ‬ ‫ل ْ‬ ‫يل َ ح‬ ‫الراهب فَِج َء ب َّ‬ ‫لَع َّ‬ ‫ارج ْع ع ْن دين‬ ‫الراهب فق‬ ‫يعذبه حت دل‬



‫َّ ح‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ َ َّ‬ ‫ْ ْ َ ََ َ‬ ‫ض َع الْمئْ َش َ‬ ‫ار ف َمفرق َرأسه فشق حه َح َّت َوق َع شقاهح ث َّم ج َء ِبَليس‬ ‫بالمئشار فو‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ََ َ ََ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ْ َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫يل َ حل ْ‬ ‫ارج ْع ع ْن دينك فأب فوضع المئشار ف مفرق رأسه فشقه به‬ ‫ال َملك فق‬



‫َّ ح‬ ‫َ ََ َ َ َ‬ ‫َ ْحَ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ‬ ‫َ‬ ‫ل ْ‬ ‫يل َ ح‬ ‫ارج ْع ع ْن دينك فأب ف َدف َع حه إل نفر م ْن‬ ‫َح َّت َوق َع شقاهح ث َّم جء بالغَلم فق‬ ‫ص َحابه َف َق َال اذْ َه حبوا به إ َل َجبَل َك َذا َو َك َذا فَ ْ‬ ‫أَ ْ‬ ‫اْلبَ َل فَإ َذا بَلَ ْغ حت ْم حذ ْر َوتَهح‬ ‫اص َع حدوا به ْ َ‬



‫َّ‬ ‫ْ َ َ َ َ َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ‬ ‫ِإَوٗل فَ ْ‬ ‫الل حهمَّ‬ ‫اط َر ححوهح فذه حبوا به ف َصع حدوا به اْلبل فقال‬ ‫فإن َر َج َع ع ْن دينه‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫اكفنيه ْم ب َما شئْ َ‬ ‫اْلبَ حل فَ َس َق حطوا َو َج َ‬ ‫ت فَ َر َج َف به ْم ْ َ‬ ‫اء َي ْمش إل ال َملك فقال حل‬ ‫ْ َ ْ َ ََ َ‬ ‫ح َّ ح َ َ َ َ ح َ َ َ‬ ‫َْ ح َ َ َ َ َ ْ َ ح َ َ َ َ َ‬ ‫الملك ما فعل أصحابك قال كفانيهم اّلل فدفعه إل نفر من أصحابه فقال‬



‫َّ‬ ‫َ ْ ح‬ ‫ح ح َ‬ ‫َْ ْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫ِإَوٗل فَاقْذفحوهح‬ ‫ح َر فإن َر َج َع ع ْن دينه‬ ‫اذه حبوا به فاْحلوهح ف ق ْرقور ف َت َو َّس حطوا به اْل‬



‫ْ‬ ‫َ َ َ َّ‬ ‫ْ َ ْ َ َ ْ َََ ْ‬ ‫ََ َ‬ ‫السف َ‬ ‫ت به ْم َّ‬ ‫ين حة َف َغرقحوا َو َجاءَ‬ ‫فذه حبوا به فقال الل حه َّم اكفنيهم بما شئت فانكفأ‬ ‫َ ْ‬ ‫ح َّ ح َ َ َ‬ ‫َ َ َ ََ‬ ‫َ َ َ َح َْ ح‬ ‫ك َما َف َع َل أ َ ْ‬ ‫اّلل فقال‬ ‫ص َحابحك قال كفانيهم‬ ‫َي ْمش إل ال َملك فقال ل المل‬



‫ْ‬ ‫َّ َ‬ ‫آم حر َك به قَ َال َو َما حه َو قَ َال ََتْ َم حع انلَّ َ‬ ‫ت ب َقاتّل َح َّت َت ْف َع َل َما ح‬ ‫ك ل َ ْس َ‬ ‫اس ف‬ ‫لل َملك إن‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ ح ح َ َ ْ ح َّ ح ْ َ ْ ً ْ َ َ ح َّ َ‬ ‫ض ْع َّ‬ ‫الس ْه َم ف كبد‬ ‫َصعيد َواحد وتصلبِن لَع جذع ثم خذ سهما من كنانت ثم‬



ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َّ ْ ْ ‫ْ َ ْ ح َّ ح‬ ْ ‫اّلل َر ِب الْ حغ ََلم حث َّم‬ ‫ت ذلك ق َتل َتِن ف َج َم َع‬ ‫ارمِن فإنك إذا فعل‬ ‫القوس ثم قل باسم‬ ََ َ َ َ َّ ‫ْ ح َّ َ َ َ َ ْ ً ْ َ َ ح‬ َ َّ‫انل‬ َ‫ضع‬ ‫اس ف َصعيد َواحد َو َصل َب حه لَع جذع ثم أخذ سهما من كنانته ثم و‬ َّ ْ َ َ َّ ‫َ ْ ْ َ ْ ح‬ َّ ‫اّلل َر ِب الْ حغ ََلم حث َّم َر َماهح فَ َو َق َع‬ َّ ‫الس ْه حم ف‬ ‫الس ْه َم ف كبد القوس ثم قال باسم‬ َ ََ َ ‫الس ْهم َف َم‬ ‫ات َف َق َال انلَّ ح‬ َ ‫اس‬ َّ ‫ض َع يَ َدهح ف حص ْدغه ف َم ْوضع‬ ‫آم َّنا ب َر ِب‬ ‫حص ْدغه فو‬



َ‫ْح‬ َ َ ‫َ َّ َ ِ ْ ح َ َ َّ َ ِ ْ ح َ َ ح َ ْ َ ح‬ َ ْ‫ت َما حكن‬ َ ْ ‫يل َ حل أَ َر َأي‬ ‫ت‬ ‫الغَلم آمنا برب الغَلم آمنا برب الغَلم فأت الملك فق‬



َ ِ ََْ ْ ‫َ ْ َ ح َ ْ َ َّ َ َ َ َ َ َ ح َ َ ْ َ َ َّ ح َ َ َ َ ْ ح‬ ‫ح‬ ‫ُتذر قد واّلل نزل بك حذرك قد آمن انلاس فأمر باْلخدود ف أفواه السكك‬



َ َ َ َ َ ِ َ َ ْ َ َ ْ َّ ‫َ ح‬ ْ ‫ََ ْح ح َ َْ َ َح‬ َ ‫ل اق َتح ْم‬ ‫يان َوقال َم ْن ل ْم يَ ْرج ْع ع ْن دينه فأْحوه فيها أو قيل‬ ‫فخدت وأَضم انل‬



ْ َ َ َّ َ ‫َ َ َ ح‬ َ ‫ام َرأَةٌ َو َم َع َها َصب ل َ َها َف َت َق‬ ْ ‫ت‬ ْ ‫اع َس‬ َ‫يها َف َق َال لَها‬ َ ‫ت أ َ ْن َت َق َع ف‬ ‫ففعلوا حت جاء‬ ‫ْحَ ح َ ح‬ َ َ َّ َ ْ ْ ِ‫اۡلق‬ َّ َ ْ ‫لَع‬ ‫الغَلم يا أمه اصَبي فإنك‬



Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Shuhaib Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dulu, sebelum kalian ada seorang raja, ia memiliki tukang sihir, saat tukang sihir sudah tua, ia berkata kepada rajanya: 'Aku sudah tua, kirimlah seorang pemuda kepadaku untuk aku ajari sihir.' Lalu seorang pemuda datang padanya, ia mengajarkan sihir kepada pemuda itu. (Jarak) antara tukang sihir dan si raja terdapat seorang rahib. Si pemuda itu mendatangi rahib dan mendengar kata-katanya, ia kagum akan kata-kata si rahib itu sehingga bila datang ke si penyihir pasti dipukul, Pemuda itu mengeluhkan hal itu kepada si rahib, ia berkata: 'Bila tukang sihir hendak memukulmu, katakan: 'Keluargaku menahanku, ' dan bila kau takut pada keluargamu, katakan: 'Si tukang sihir menahanku.' Saat seperti itu, pada suatu hari ia mendekati sebuah hewan yang besar yang menghalangi jalanan orang, ia berkata, 'Hari ini aku akan tahu, apakah tukang sihir lebih baik



ataukah pendeta lebih baik.' Ia mengambil batu lalu berkata: 'Ya Allah, bila urusan si rahib lebih Engkau sukai dari pada tukang sihir itu maka bunuhlah binatang ini hingga orang bisa lewat.' Ia melemparkan batu itu dan membunuhnya, orang-orang pun bisa lewat. Ia memberitahukan hal itu kepada si rahib. Si rahib berkata: 'Anakku, saat ini engkau lebih baik dariku dan urusanmu telah sampai seperti yang aku lihat, engkau akan mendapat ujian, bila kau mendapat ujian jangan menunjukkan padaku.' Si pemuda itu bisa menyembuhkan orang buta dan berbagai penyakit. Salah seorang teman raja yang buta lalu ia mendengarnya, ia mendatangi pemuda itu dengan membawa hadiah yang banyak, ia berkata: 'Sembuhkan aku dan kau akan mendapatkan yang aku kumpulkan disini.' Pemuda itu berkata: 'Aku tidak menyembuhkan seorang pun, yang menyembuhkan hanyalah Allah, bila kau beriman padaNya, aku akan berdoa kepadaNya agar menyembuhkanmu.' Teman si raja itu pun beriman lalu si pemuda itu berdoa kepada Allah lalu ia pun sembuh. Teman raja itu kemudian mendatangi raja lalu duduk didekatnya. Si raja berkata: 'Hai fulan, siapa yang menyembuhkan matamu? ' Orang itu menjawab: 'Rabbku.' Si raja berkata: 'Kau punya Rabb selainku? ' Orang itu berkata: 'Rabbku dan Rabbmu adalah Allah.' Si raja menangkapnya lalu menyiksanya hingga ia menunjukkan pada pemuda itu lalu pemuda itu didatangkan, Raja berkata: 'Hai anakku, sihirmu yang bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan kau melakukan ini dan itu.' Pemuda itu berkata: 'Bukan aku yang menyembuhkan, yang menyembuhkan hanya Allah.' Si raja menangkapnya dan terus menyiksanya ia menunjukkan kepada si rahib. Si raja mendatangi si rahib, rahib pun didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat ditengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu teman si raja didatangkan dan dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat ditengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu pemuda didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Pemuda itu tidak mau. Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke gunung ini dan ini, bawalah ia naik, bila ia mau meninggalkan agamanya (biarkanlah dia) dan bila tidak mau, lemparkan dari atas gunung.' Mereka membawanya ke puncak



gunung lalu pemuda itu berdoa: 'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu.' Ternyata gunung mengguncang mereka dan mereka semua jatuh. Pemuda itu kembali pulang hingga tiba dihadapan raja. Raja bertanya: 'Bagaimana kondisi kawan-kawanmu? ' Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka.' Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke sebuah perahu lalu kirim ke tengah laut, bila ia mau meninggalkan agamanya (bawalah dia pulang) dan bila ia tidak mau meninggalkannya, lemparkan dia.' Mereka membawanya ke tengah laut lalu pemuda itu berdoa: 'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu.' Ternyata perahunya terbalik dan mereka semua tenggelam. Pemuda itu pulang hingga tiba dihadapan raja, raja bertanya: Bagaimana keadaan teman-temanmu? ' Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka.' Setelah itu ia berkata kepada raja: 'Kau tidak akan bisa membunuhku hingga kau mau melakukan yang aku perintahkan, ' Raja bertanya: 'Apa yang kau perintahkan? ' Pemuda itu berkata: 'Kumpulkan semua orang ditanah luas lalu saliblah aku diatas pelepah, ambillah anak panah dari sarung panahku lalu ucapkan: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini.' Bila kau melakukannya kau akan membunuhku.' Akhirnya raja itu melakukannya. Ia meletakkan anak panah ditengah-tengah panah lalu melesakkannya seraya berkata: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini.' Anak panah di lesakkan ke pelipis pemuda itu lalu pemuda meletakkan tangannya ditempat panah menancap kemudian mati. Orang-orang berkata: 'Kami beriman dengan Rabb pemuda itu.' Kemudian didatangkank kepada raja dan dikatakan padanya: 'Tahukah kamu akan sesuatu yang kau khawatirkan, demi Allah kini telah menimpamu. Orang-orang beriman seluruhnya.' Si raja kemudian memerintahkan membuat parit di jalanan kemudian disulut api. Raja berkata: 'Siapa pun yang tidak meninggalkan agamanya, pangganglah didalamnya.' Mereka melakukannya hingga datanglah seorang wanita bersama anaknya, sepertinya ia hendak mundur agar tidak terjatuh dalam kubangan api lalu si bayi itu berkata: 'Ibuku, bersabarlah, sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran. (HR. Muslim 5327) 4.2 Asbabul Wurud Hadits Sepanjang pencarian, pemakalah belum menemukan asbabul wurud dari hadits.



4.3 Penjelasan Hadits dan Analisis Pendidikan Hadis diatas menjelaskan tentang suatu kasus yang terjadi pada masa umat terdahulu. Berita hadis yang disampaikan Nabi SAW termasuk berita gaib yang tidak diketahui sebelumnya kecuali melalui periwayatan yang shahih seperti hadis diatas.Hadis ini menjelaskan bagaimana keberhasilan pendidikan seorang murid bergantung guru yang memengaruhinya.Pengaruh seorang guru dari kalangan ahli agama lebih berhasil daripada guru tukang sihir, karena kebenaran ajarannya dapat dibuktikan oleh muridnya sehingga menumbuhkan kepercayaan yang kuat terhadap gurunya. Murid yang siap menerima ilmu dan pembelajaran dari seorang guru adalah murid yang mempunyai keyakinan dan kepercayaan kepada guru secara total dan mempunya iktikad yang benar, sehingga ada kesatuan jiwa antara murid dan guru. Murid dengan keyakinannya dan guru dengan ketulusannya dapat mengantarkan kesuksesan dalam belajar. Ada dua corak macam pendidik; pendidik berakhlak buruk yang mengajarkan kejahatan yang sekadar bertujuan mendapatkan materi dan jabatan dan ada pendidik yang berakhlak baik yang mengajarkan kebenaran dan kebaikan.Dua macam guru tersebut selalu bersaing mencari pengaruh dalam rangka regenerasi ilmu.Murid hendaknya kritis memilih guru yang berakhlak mulia dan mengajarkan kebenaran. Al-Zurnijiy menganjurkan agar memilih guru yang lebih alim, punya wawasan keilmuan (al-a’lam), lebih berhati-hati dalam memelihara hukum (al-wara), lebih senior dan lebih dewasa (al-assan). Guru yang baik akan sangat berpengaruh



dalam



membentuk



kepribadian murid



dan



guru



yang



berkepribadian buruk sangat berbahaya pengaruhnya dalam mendidik anak murid. Guru dan murid yang selalu berada dalam kebenaran dan berpegang teguh pada akidah yang benar tidak lepas dari ujian yang akan menimpanya. Berbagai ujian yang menimpa pada seseorang yang beriman akan membuat semakin jadi kuat imannya. Suatu pertolongan dan petunjuk pasti datng baginya terutama pada saat kritis menghadapi berbagai ujian tersebut. (Abdul Majid Khon 2012: 246) 4.4 Ayat Al-Qur’an yang terkait Dengan Hadits



ۡ َ َٰ َ ۡ ۡ َ َ ْ ‫ۡ َ ح ا ِ ۡ ح ۡ َ ۡ ح‬ َ‫ك َو حي َعلِ حم حه حم ۡٱلك َتٰب‬ ‫َر َّب َنا َو ۡٱب َعث فيهم رسوٗل منهم يتلوا عليهم ءايت‬ ۡ ‫َ ۡ ۡ َ َ َ ح َ ِ ۡ َّ َ َ َ ۡ َ ح‬ ‫ح‬ َ ١٢٩ ‫وٱۡلكمة ويزكيهمۖۡ إنك أنت ٱلعزيز ٱۡلكيم‬



129. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. Fungsi hadits terhadap ayat ini adalah bayan tafsir.



BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Ada tiga pengaruh pendidikan anak yaitu; pengaruh teman,pengaruh kekasih, pengaruhorang tua, dan pengaruh guru. Pengaruh teman yang baik digambarkan seperti berteman dengan seorang pembawa minyak kasturi sedang teman yang buruk bagaikan berteman dengan seorang peniup api. Kekasih juga berpengaruh terhadap pendidikan seorang anak, kadar nilai agama atau akhlak seorang anak ditentukan oleh siapa kekasihnya. Seseorang digiring dengan bersama seseorang yang dicintainya baik dunia maupun akhiratnya. Jika seseorang yang dicintainya masuk surga ia pun masuk surga sekalipun tingkat surganya berbeda karna amalnya berbeda. Orang tua mempunyai pengaruh yang besar dalam pendidikan anak. Anak sejak lahir telah membawa fitrah islam yang sempurna. Perkembangan fitrah islam ini bergantung bagai mana pengaruh pendidikan yang diberikan oleh orang tua, adakalanya memupuk, melestarikan dan mengembangkan fitrah islamiahnya dan adakalanya mematikannya dan berubah menjadi yahudi, nasrani, atau majusi. Kewajiban orang tua adalah mendidik anak yang searah dengan fitrah tersebut tidak boleh menyimpang dan menggantikannya dengan yang lain. Pendidik/guru adalah tempat seorang anak memperdalam dan menimba



ilmu



untuk



memngasah



femahaman



dan



memperkuat



pengetahuan. B. Saran Demikian makalah yang dibuat, penulis mengharapakan kritik dan saran yang membangun untuk kemjuan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA Bukhari Umar, Hadis Tarbawi. Batusangkar :STAIN Batusangkar Press, 2011 Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Al-Qalam Vol 8, No 2, 2016 Khon, Abdul Majid. Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012.