Makalah Kelompok 1 Geografi Transportasi Dan Permukiman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GEOGRAFI TRANSPORT DAN PERMUKIMAN “Konsep dan Ruang Lingkup Kajian Geografi Transport dan Permukiman” Dosen Pengampu : Drs. Mbina Pinem, M.Si.



Makalah Disusun Oleh : Kelompok 1 1. Aditya Pratama Simatupang (3182131001) 2. Mery Sidabutar



(3182131010)



3. Petronella Lasmaria M



(3183331018)



Mata Kuliah : Geografi Ekonomi dan Pembangunan



PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



2020 DAFTAR ISI



DAFTAR ISI.....................................................................................................................i KATA PENGANTAR.....................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3 1.3 Tujuan....................................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Geografi Transport..................................................................................4 2.2 Konsep Geografi Transport...................................................................................4 2.3 Ruang Lingkup Transportasi.................................................................................6 2.4 Peran Transportasi.................................................................................................7 2.5 Konsep dan Pola Permukiman...............................................................................9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11 3.2 Saran....................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12



2



KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang berjudul “Konsep dan Ruang Lingkup Kajian Geografi Transport dan Permukiman” pada mata kuliah Geografi Transport dan Permukiman. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT, membalas amal kebaikannya. Amin. Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.



Medan, 16 September 2020



Kelompok 1



BAB I



3



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geografi dan transportasi sendiri merupakan dalam disiplin ilmu trannsportasi menjadi pembahasan tentang fenomena transportasi dengan sudut pandang geografi. dan dari kombinasi tersebut akan menghasilkan kajian geografi terhadap fenomena transportasi yang dapat di gunakan oleh semua pihak guna mewujudkan kegiatan transportasi yang nyaman, aman,murah dan efisien tanpa merusak lingkungan. Negara Indonesia yang masih diklasifikasikan dalam kategori negara berkembang, penggunaan kendaraan pribadi malah meningkat seiring dengan penambahan dan pelebaran ruas jalan. Moda transportasi umum yang di Jepang dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemakainya, di Indonesia malah dijadikan prioritas yang kesekian dalam tahap pembangunan. Di Indonesia, salah satu penyebab semakin parahnya polusi udara adalah kemacetan, yang merupakan suatu hal yang wajar dijumpai khususnya di Jakarta. Banyak hal yang menyebabkan kemacetan antara lain pertumbuhan penduduk yang tidak dapat dikendalikan serta buruknya sistem jaringan jalan. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan dalam makalah ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana Defenisi Goegrafi Transport ?. b. Bagaimana Konsep Geografi Transport dan Permukiman ?. c. Bagaimana Ruang Lingkup geografi Transport ? d. Bagimana peran geografi Transport ? 1.3 Tujuan Penulisan Dari rumusan masalah maka tujuannya yakni; a. Untuk menjelaskan konsep, ruang lingkung, serta peran Geografi Transport. b. Untuk menjelaskan Konsep dan pola Geografi Permukiman. BAB II PEMBAHASAN



4



2.1 Defenisi Geografi Transport Geografi merupakan studi yang mempelajari fenomena alam dan manusia dan keterkaitan keduanya di permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah sedangkan transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dari dua pengertian antara geografi dan transportasi dapat dipadukan menjadi pengertian geografi transportasi yaitu diskripsi yang menyeluruh antara aspek manusia dan aspek sebuah alat baik dari tenaga maupun dari lingkungan sekitar seperti alat transportasi memakai tenaga hewan dan tenaga mesin. Dalam Kajian Geografi Transportasi Fokus kajiannya adalah interelasi, interaksi dan integrasi antara aspek alam dan manusia dalam suatu ruang tertentu. Dan mempunyai tujuan mempermudah komunikasi. 2.2 Konsep Geografi Transport Geografi Transportasi merupakan sub-disiplin geografi prihatin pergerakan barang, orang dan informasi yang menghubungkan kendala spasial dan atribut dengan asal, tujuan, sejauh, sifat dan tujuan gerakan. Transportasi geografi, sebagai suatu disiplin, muncul dari geografi ekonomi pada paruh kedua abad kedua puluh. Secara tradisional, transportasi telah menjadi faktor penting di balik representasi ekonomi ruang geografis, yaitu dalam hal lokasi kegiatan ekonomi dan biaya moneter jarak. Mobilitas berkembang penumpang dan barang dibenarkan munculnya geografi transportasi sebagai bidang khusus investigasi. Pada tahun 1960, biaya transportasi yang diakui sebagai faktor kunci dalam teori lokasi dan geografi transportasi mulai semakin mengandalkan pada metode kuantitatif, khususnya melalui jaringan dan analisis interaksi spasial. Namun, dari tahun 1970-an globalisasi menantang sentralitas transportasi dalam banyak penyelidikan pembangunan geografis dan regional. Akibatnya, transportasi menjadi di bawah terwakili dalam geografi ekonomi pada 1970an dan 1980-an, bahkan jika mobilitas orang dan barang dan biaya transportasi yang rendah dianggap sebagai faktor penting di balik globalisasi perdagangan dan produksi. Sejak 1990-an, geografi transportasi telah menerima perhatian diperbaharui, terutama karena masalah mobilitas, produksi dan distribusi saling berhubungan dalam



5



pengaturan geografis kompleks. Sekarang diakui bahwa transportasi adalah sistem yang mempertimbangkan hubungan yang kompleks antara unsur-unsur inti. Unsur-unsur inti adalah jaringan, node dan permintaan. Transportasi geografi harus sistematis sebagai salah satu unsur dari sistem transportasi dihubungkan dengan banyak lainnya. Sebuah pendekatan untuk transportasi sehingga melibatkan beberapa bidang di mana beberapa merupakan inti dari geografi transportasi, tiga konsep pusat transportasi dapat diidentifikasi ; 1. Node Transportasi, Transportasi terutama link lokasi, sering dicirikan sebagai node atau melayani sebagai titik akses ke suatu sistem distribusi atau sebagai transshipment / lokasi perantara dalam jaringan transportasi. Fungsi ini terutama dilayani oleh terminal transportasi di mana arus berasal, akhir atau sedang transshipped dari satu mode ke mode lainnya. geografi Transportasi harus mempertimbangkan wilayah operasional konvergensi dan transshipment. 2. Jaringan Transportasi, Mempertimbangkan tata ruang dan organisasi infrastruktur transportasi dan terminal. geografi Transportasi harus disertakan dalam penyelidikan infrastruktur pendukung dan membentuk gerakan. 3. Transportasi permintaan, Mempertimbangkan permintaan jasa angkutan serta mode



digunakan



untuk



mendukung



gerakan.



Setelah



permintaan



ini



direalisasikan, itu menjadi interaksi yang mengalir melalui jaringan transportasi. Analisis konsep-konsep ini bergantung pada metodologi yang sering dikembangkan oleh disiplin lain seperti ekonomi, perencanaan matematika, dan kependudukan. Masing-masing memberikan dimensi yang berbeda untuk mengangkut geografi. Peran geografi transportasi adalah untuk memahami hubungan spasial yang dihasilkan oleh sistem transportasi. Ada tiga pertimbangan geografis dasar yang relevan untuk mengangkut geografi; a. Lokasi. Karena semua kegiatannya berada di suatu tempat, lokasi masingmasing memiliki karakteristik tersendiri conferring pasokan potensial atau permintaan untuk sumber daya, produk, jasa atau tenaga kerja. Sebuah lokasi akan menentukan sifat, asal, tujuan, jarak dan bahkan kemungkinan gerakan



6



yang akan direalisasikan. Misalnya, sebuah kota menyediakan lapangan kerja di berbagai sektor kegiatan selain mengkonsumsi sumber daya. b. Pelengkap. Lokasi harus membutuhkan pertukaran barang, orang atau informasi. Ini berarti bahwa beberapa lokasi memiliki surplus sementara yang lain memiliki defisit. Satu-satunya cara kesetimbangan dapat mencapai adalah dengan gerakan antara lokasi yang memiliki surplus dan lokasi memiliki tuntutan. Misalnya, saling melengkapi yang dibuat antara toko (surplus barang) dan pelanggan (permintaan barang). c. Skala. Gerakan yang dihasilkan oleh saling melengkapi yang terjadi pada skala yang berbeda, sambil menunggu sifat kegiatan. Skala menggambarkan bagaimana sistem transportasi dibentuk atas geografi lokal, regional dan global. Sebagai contoh, rumah-ke-bekerja perjalanan umumnya memiliki skala lokal atau



regional,



sedangkan



jaringan



distribusi



dari



sebuah



perusahaan



multinasional yang paling mungkin untuk menutup beberapa daerah di dunia. 2.3 RUANG LINGKUP TRANSPORTASI Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Alat Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. 1.



Transportasi Darat



2.



Transportasi Laut



3.



Transportasi Udara



Ruang lingkup pembahasan bidang transportasi meliputi: a. Perumusan kebijakan b. Perencanaan c. Perancangan d. Pelaksanaan pembangunan e. Pengoperasian f. Pemeliharaan Ruang lingkup teknik transportasi dibagi menjadi 2 kategori: 1. Yang berhubungan dg perencanaan sistem



7



2. Yang berhubungan dengan perancangan rinci masing-masing komponen sistem (sarana-prasarana transportasi dan sistem pengoperasiannya). 2.4 Peranan Transportasi 1. Peranan Transportasi dalam Peradaban Manusia Perpindahan penduduk dan barang sudah seumur dengan sejarah manusia itu sendiri. Manusia pada mulanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam mencari makanan sambil membawa milik mereka yang jumlahnya belum begitu banyak. Perpindahan yang terbatas itu merupakan suatu awal dari cara manusia untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. 2. Peranan Transportasi dalam Ekonomi Ekonomi berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang memiliki nilai bagi manusia. Penduduk harus mempergunakan sumber daya alam di bumi ini untuk memnuhi kebutuhan hidup, menyediakan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Tetapi, sumber daya alam di muka bumi ini tidak merata sehingga tidak ada satu daerah pun yang dapat memnuhi kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu, transportasi sangat di butuhkan untuk memindahkan seseorang ataupun benda dari satu tempat ke tempat lainnya. 3. Peranan Transportasi dalam Terbentuknya Pemukiman Manusia pada mulanya hidup secara berpindah-pindah (nomaden) untuk mencari makanan. Merka membawa serta kepunyaan mereka yang terbatas dengan bantuan alat transportasi yang masih sangat sederhana. Dengan adanya transportasi maka akan timbul pemukiman yang berada pada jalur atau tempat-tempat tertentu seperti pinggir sungai atau laut (sebab pada masa dahulu transportasi air paling mudah). Pemukiman pada awalnya berukuran relative kecil, karena daerahnya cukup terbatas untuk mendapatkan bahan kebutuhan hidup sebagai pendukung pemukiman itu.Dengan bertambahnya penduduk, makin meningkatnya pelayanan transportasi maka pemukiman pun bertambah ramai.



8



4. Peranan Transportasi dalam Politik Dunia terbagi atas berbagai satuan politis baik brupa Negara, daerah (otonom), maupun regional. Untuk dapat mengawasi atau mengamankan daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan, peranan transportasi sangat penting. Lancar/tidak lancarnya roda



pemerintahan



sangat



tergantung



pada



transportasi.



Kunjungan



pejabat



pemerintahan ke suatu daerah dapat terlaksana dengan baik kalau tersedia transportasi yang memadai. Fungsi utama dari transportasi dalam politik adalah penyediaan komunikasi berupa penyampaian pesan atau informasi dari satu tempat ke tempat lain. Pada zaman dahulu penyediaan transportasi adalah untuk gerakan militer. Fungsi transportasi yang lain adalah penyediaan prasarana dan sarana untuk perjalanan penduduk dan mengangkut barang-barang. 5. Peranan Transportasi terhadap Lingkungan Salah satu akibat sampingan dari transportasi yagn sangat tidak kita inginkan adalah polusi lingkungan alamiah. Bentuk yang paling berbahaya dan sukar untuk ditangani adalah pengotoran udara oleh berbagai partikel dan gas. Semua bentuk transportasi mengakibatkan polusi, kendaraan yang mengguanakan mesin dengan pembakaran merupakan penyebab polusi yang paling besar, terutama di daerah-daerah yang [adat mengakibatkan gangguan kesehatan. Bentuk polusi lain yang cukup mengganggu adalah kebisingan. Masalah ini sering muncul di sekitar jalan dimana kendaraan beroperasi dengan kecepatan tinggi. Kebisingan yang datangnya dari sumbersumber ini dapat mengganggu lingkungan yang butuh ketenangan seperti kediaman, sekolah dan rumah sakit. 6. Peranan Transportasi dalam Tata Ruang Kota dan Wilayah Selain peranan transportasi yang telah disebutkan di atas, transportasi juga memiliki peranan dalam tata ruang kota dan wilayah. Karena perencanaan transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan,



9



pelanggaran, dan menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatnya pencemaran udara. 2.5 Konsep dan Pola Permukiman Permukiman merupakan objek material geografi dan dapat pula dipandang sebagai objek formal geografi. Objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di permukaan bumi, sedangkan objek formal geografi adalah cara memandang dan cara berfikir mengenai permukiman melalui pendekatan keruangan. Studi mengenai permukiman merupakan bagian dari ilmu studi geografi karena permukiman merupakan bagian geosfer yang dalam lingkup keruangan. A. Pola Permukiman Pola permukiman menurut Widyatsomo (dalam Yoduhusodo, 1991) terdapat 3 pola permukiman yaitu: 1. perumahan yang direncanakan dengan baik dan dibangun dengan baik dan teratur rapi serta memiliki prasarana, utilitas dan fasilitas yang cukup baik 2. perumahan yang berkembang tanpa direncanakan terlebih dahulu. Polanya tidak teratur, prasarana, utilitas dan fasilitasnya tidak memenuhi syarat kuantitas maupun kualitas. Dibedakan antar dua tipe utama, yaitu tipe kampung dan tipe perumahan liar 3. perumahan yang tidak sepenuhnya direncanakan dengan baik. Jalan utama dan di kiri kanan jalandibangun rumah yang baik dan teratur. Namun, ditengah dan belakang tumbuh rumah-rumah tipe kedua yaitu rumah-rumah yang tidak teratur.



B. Perubahan Permukiman Perubahan pada permukiman menurut Widyatsomo (dalam Rapoport, 1969) perubahan bentuk rumah bukan merupakan hasil kekuatan faktor fisik atau faktor tunggal lainnya, tetapi merupakan konsekuensi dari cakupan faktor-faktor budaya yang terlihat dalam pengertian yang luas. Pembentukan lingkungan permukiman, Rapoport dibagi menjadi dua kelompok elemen dasar, yakni elemen fisik, seperti, kondisi iklim, metode konstruksi, material yang tersedia dan teknologi, dan elemen socio-cultural. selalu berubah sehingga makna bangunan maupun permukiman juga dapat berubah.



10



Hanya saja perubahan tersebut tidaklah selalu terjadi secara serentak dan pada seluruh elemen ataupun tatanannya, akan tetapi selalu dijumpai adanya unsur yang berubah dan yang tetap atau constancy and change. Hal ini dipertegas oleh Silas (1999) mengatakan bahwa rumah adalah bagian utuh dari suatu permukiman dan bukan semata-mata hasil fisik yang sekali jadi, tapi merupakan proses yang berkembang berlanjut dan terkait dengan mobilitas sosial ekonomi penghuninya, dengan tujuan untuk merangsang kesejahteraan individu dan masyarakat sekitarnya. Kekhasan fisik permukiman merupakan salah satu bagian dari potensi yang perlu ditemukan dan dikembangkan kembali agar kawasan memiliki identitas atau ciri khas yang menjadi daya tarik. kekhasan fisik kawasan dapat dilihat dari pola dan tatanan bangunan serta bentuk rumah masih asli (rumah adat).



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bahwa geografi ekonomi berarti mengenai ruang lingkup manusia dlam aktivitas ekonominya. Di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia. Setiap daerah pasti berbeda aktivitas atau kegiatan ekonominya, karena setiap daerah atau ruang itu berbeda. Jadi, geografi ekonomi adalah aktivitas ekonomi manusia sebagai objeknya di sutu ruang atau ruang tertentu. pembangunan dalam geografi adalah usaha untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat yang dilakukan oleh suatu



11



wilayah tertentu yang memperhatikan segala aspek kehidupan masyarakat. Dimana keduanya saling terkaitan akan pendekatan ruang, ekologi dan kompleks wilayah. Permukiman merupakan objek material geografi dan dapat pula dipandang sebagai objek formal geografi. Objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di permukaan bumi, sedangkan objek formal geografi adalah cara memandang dan cara berfikir mengenai permukiman melalui pendekatan keruangan. 3.2 Saran Penulis mengharapkan adanya peranan manusia atau masyarakat dalam geografi kekayaan alam baik dalam ruang, ekologi atau lingkungan, dan kompleks wilayah terhadap kelancaran ekonomi dan pembangunan dalam mensejahterakan.



DAFTAR PUSTAKA http://www.geoafath.netau.net/geografi.htm (diakses Senin 14/09/2020) http://www.geoafath.netau.net/geografi.htm (diakses Senin 14/09/2020) http://www.academia.edu/10631178/GEOGRAFI_UNTUK_PEMBANGUNAN Ruang lingkup geografi ekonomi. Rinalto Sunarpi (2004), Buku Ajar Geografi Ekonomi. Archive.Universitas Gajah Mada (diakses Senin 14/09/2020) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Geografi_ekonomi (diakses Senin 14/09/2020) Yunus, Hadi Sabari 2005. Metode Penelitian Geografi Manusia: Pendekatan dan Permasalahan Penelitian. Disampaikan dalam Forum Seminar Pendekatan dan Metode



12



Penelitian Geografi dalam Rangka Penyusunan Disertasi. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (diakses Senin 14/09/2020) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Geografi_pembangunan (diakses Senin 14/09/2020)



http://geografimun4.blogspot.com/2017/02/geografi-permukiman-analisis-permukiman.html? m=1 (diakses Senin 14/09/2020)



13