Makalah Kelompok 2 Landasan Psikologis Pendidikan Jadi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Joko
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN



Tugas Kelompok Mata Kuliah : Landasan Pendidikan Dosen : Dr. Soeparlan Kasyadi, M.M



Disusun oleh: 1. 2. 3. 4.



Udy Hariyanto Jemi Nurhadi Ais Khaerunnisa Hajar



NPM 20217370111 NPM 20217370067 NPM 20217370095 NPM 20217370117



PRODI PENDIDIKAN IPS FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2021



i



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini bisa terselesaikan. Makalah ini disusun untuk disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Landasan pendidikan dimana pokok pembahasan kelompok dua yaitu, Landasan Psikologis dalam pendidikan. Kami kelompok dua terdiri dari empat mahasiswa kesemuanya adalah mahasiswa pasca sarjana prodi pendidikan IPS kelas 1 B. Makalah ini terbagi menjadi tiga bagian besar yaitu pendahuluan, pembahasan dan penutup. Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan dan rumusan masalah. Sementara, bagian pembahasan sebagaimana pendahuluan juga terbagi menjadi tiga sub menu yaitu, bagian awal adalah pengertian landasan psikologis pendidikan kemudian bagian kedua adalah ruang lingkup landasan psikologis pendidikan dan bagian ketiga yaitu peran psikologis pendidikan dalam pembelajaran. Terakhir adalah bagian penutup, bagian ini terdiri dari dua sub menu yaitu kesimpulan dan saran. Sebagai penutup pengantar ini kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota kelompok dua yang telah bekerja keras untk menyelesaikan makalah ini. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing bapak Dr. Soeparlan Kasyadi, M.M, yang telah membimbing mata kuliah Landasan Pendidikan. Dan kami sampaikan pula bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna oleh karenanya kami sangat terbuka terhadap masukan yang konstruktif dari berbagai pihak demi penyempurnaan makalah ini. Sehingga diharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua orang khususnya didunia pendidikan. Emikian pengantar ini, kami sampaikan terimakasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Jakarta, 1 Oktober 2021



Kelompok 2



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………..



i



KATA PENGANTAR........................................................................................................



ii



DAFTAR ISI......................................................................................................................



iii



I.



PENDAHULUAN......................................................................................................



1



A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................



1



B. Rumusan Masalah................................................................................................



2



C. Tujuan Penulisan..................................................................................................



2



D. Manfaat Penulisan………………………………………………………………



2



II. PEMBAHASAN.........................................................................................................



4



A. Pengertian Landasan Psikologis dalam Pendidikan..............................................



4



B. Ruang lingkup Landasan Psikologis dalam Pendidikan.......................................



6



1. Psikologi Perkembangan.................................................................................



8



2. Psikologi Belajar.............................................................................................



8



3. Psikologi Sosial...............................................................................................



8



C. Peranan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran.................................



9



III. PENUTUP...................................................................................................................



11



A. Kesimpulan...........................................................................................................



11



B. Saran......................................................................................................................



11



DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................



12



iii



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Profesi pendidik adalah suatu profesi yang dituntut harus memiliki berbagai pengetahuan dan keterampilan, apalagi seiring dengan perkembangan zaman yang begitu pesat. Pemahaman pendidik terhadap psikologis peserta didik sangat menentukan keberhasilan dari proses pembelajaran. Karena hal ini akan sangat membantu pendidik dalam menentukan metode atau cara yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran. Disamping itu juga pendidik akan lebih mudah menentukan alat bantu pembelajaran apa yang tepat untuk digunakan pada peserta didiknya. Aspek psikologis adalah suatu aspek yang tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan, sebab subyek atau pelaku dari pendidikan itu adalah manusia yang mana melekat pada dirinya sisi psikologis. Sehingga, para pakar pendidikan mengatakan bahwa pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, oleh karenanya landasan psikologis merupakan landasan yang sangat penting dalam pendidikan.1 Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis merupakan suatu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. pada umumnya landasan psikologis dari pendidikan tersebut terutama tertuju pada pemahaman manusia, khususnya tentang proses perkembangan dan proses belajar. terdapat beberapa pandangan tentang hakikat manusia.ditinjau dari segi psikologi dalam kaitannya dengan pendidikan, yakni strategi disposisional, strategi disposisional, terutama pandangan konstitusional dari Kretschmer dan sheldon, memberikan tekanan pada peranan faktor dalam perkembangan manusia.2 Memahami aspek kejiwaan peserta didik merupakan modal dasar tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang telah direncanakan, dengan memahami kejiwaan peserta didik yang tidak akan lepas dari dua unsur yakni jasmani dan rohani. Sedangkan jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Jiwa balita baru berkembang sangat sedikit seiring dengan tubuhnya yang juga masih berkemampuan sangat sederhana. Makin besar anak itu makin berkembang pula



1 2



Moh. Solikodin Djaelani, dkk, Dasar-dasar Kependidikan (Tangerang, Pustaka Mandiri, 2014), h. 94 Moh. Solikodin Djaelani, dkk, Dasar-dasar Kependidikan (Tangerang, Pustaka Mandiri, 2014), h. 95.



1



jiwanya. Dengan melalui tahap-tahap tertentu akhirnya anak itu mencapai kedewasaan, baik dari segi kejiwaan maupun dari segi jasmani. Karena pentingnya landasan psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran maka pada kesempatan ini penulis akan membahas lebih mendalam mengenai “LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN”.



1.2 Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Dengan mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka rumusan masalah pembahasan dalam makalah ini yaitu: 1.



Apa yang dimaksud dengan landasan psikologis dalam pendidikan?



2.



Apa saja ruang lingkup landasan psikologis pendidikan?



3.



Bagaimana pengaruh psikologi pendidikan dalam aktifitas pembelajaran?



1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan landasan psikologis dalam pendidikan. 2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup landasan psikologis pendidikan 3. Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh psikologi pendidikan dalam aktifitas pembelajaran.



1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah ; 1. Makalah ini diharapkan dapat manjelaskan kepada para pendidik, dalam hal ini baik guru maupun dosen akan pentingnya memahami psikologi pendidikan sebagai dasar pijakan untuk menyampaikan materi-materi pembelajaran. Sejauh mana penguasaan seorang pendidik terhadap psikologi pendidikan akan sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran, disamping pemahaman materi yang tentu harus dikuasai.



2



2. Makalah ini diharapkan memberikan sumbangsih pemikiran dalam mengurai seberapa penting pengaruh pemahaman psikologi pendidikan seorang pendidik terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran. Disadari atau tidak bahwa proses pembelajaran adalah suatu proses yang melibatkan perkembangan psikologis peserta didik bahkan dipengaruhi pula oleh keadaan psikologis pendidik. Sehingga dengan pemahaman psikologi pendidikan para pendidik yang memadai akan lebih mudah untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Disamping itu peserta didik akan lebih mudah memahami materi-materi pembelajaran yang disampaikan.



3



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Landasan Psikologis Pendidikan Sebelum membahas mengenai landasan psikologis dalam pendidikan, kita tentu harus memahami dulu apa itu psikologi? Psikologi secara bahasa berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Kajian psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan, berpikir, dan belajar (Tirtarahardja, 2005: 106). Dengan demikian, psikologi adalah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi menelaah gejalagejala psikologis dari manusia. Dengan demikian keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dalam proses dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan psikologi menjadi sangat mutlak. Analisis psikologi akan membantu para pendidik memahami struktur psikologis anak didik dan kegiatan-kegiatannya, sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan secara efektif. Psikologi sebagai sebuah landasan dalam pendidikan adalah bahwa dalam pelaksanaan pendidikan haruslah menerapkan unsur-unsur psikologis karena yang menjadi sasaran pendidikan tersebut adalah manusia. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraannya, pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Untuk memahami berbagai karakteristik Peserta didik yang beragam maka diperlukan psikologi dalam pendidikan. Pendidikan memposisikan manusia sebagai objek dan subjeknya sehingga sangat diperlukan psikologi sebagai landasan pendidikan. Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. 4



Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis pendidikan merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.3 Setiap individu memiliki bakat, kemampuan, minat, kekuatan serta tempo dan irama perkembangan yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Sangat sukar untuk diharapakan sama, terlebih apabila mempunyai pengalaman hidup yang berbeda. Salah satu yang banyak mendapat perhatian adalah perbedaan kepribadian antar peserta didik khususnya, manusia pada umumnya. Perlu ditekankan bahwa kepribadian itu unik. Keunikan itu bukan hanya karena perbedaan potensial, tetapi juga perbedaan dalam perkembangnya karena pengaruh lingkungan sekitar.4 Kompetensi siswa terbentuk melalui proses pendidikan berdasarkan potensi dan kemampuan dasar dan aspek psikologi yang dimiliki. Kesemuanya ini berawal dari pengetahuan, keterampilan yang di ajarkan dan diterima siswa melalui proses pendidikan berdampak dikuasainya skill dari pengetahuan tersebut. Berlanjut pada perolehan abilities, yaitu kompetensi tentang pengetahuan tersebut dan berakhir pada terbentuknya karakter pribadi yang positif, yaitu berfikir dan bertindak objektif. Proses pendidikan dilakukan melalui proses pembelajaran bermuara pada pembentukan karakter siswa sesuai norma dan etika yang berlaku. Etika pendidikan tampak pada kualitas proses yang menggambarkan hasil penguasaan pengetahuan dan kompetensi oleh siswa.5 Pengetahuan serta faktor psikis yang dimiliki siswa sebagai modal untuk mengembangkan skill, meningkat menjadi penguasaan kompetensi sebagai bukti bahwa proses pendidikan dan psikologi dapat membentuk siswa menjadi manusia yang tangguh, berkarakter unggul dalam berbagai bidang kehidupan.



3



Made Pidarta, . Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) , h. 194 4 Dr. H. Moh. Solikodin Djaelani, M.M., M.Si, Prof. Dr. Hj. Suriani, S.H., M.A, Dkk, Dasar-Dasar Kependidikan, (Tangerang: PT Pustaka Mandiri, 2015), h. 96-97 5 Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos.,M.Pd.Etika dan Moralitas Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2013) h. 221.



5



2.2 Ruang lingkup Landasan Psikologis Pendidikan Psikologi dalam kaitannya dengan pendidikan memiliki ruang lingkup atau cabang ilmu psikologi yang lebih spesifik, yaitu: 2.2.1



Psikologi Perkembangan



Terdapat beberapa pengertian psikologi perkembangan, yaitu menurut J.P. Chaplin (1979) peikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku. adapun pengertian peikologi perkembangan menurut Ross Vasta, dkk (1992), psikologi perkembangan ialah cabang psikologi yang mempelajari



perubahan



tingkah



laku



dan



kemampuan



sepanjang



proses



perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai mati. Kedua pendapat di atas menunjukkan bahwa psikologi perkembangan merupakan salah satu bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi (pra-natal) sampai akhir hidupnya.6 Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan. Pendekatanpendekatan tersebut menurut Nana Syaodih (dalam Pidarta. 2009) antara lain: 1) Pendekatan Pentahapan Perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan tertentu. Pada setiap tahap memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan ciri-ciri pada tahap-tahap yang lain. 2) Pendekatan Diferensial Pendekatan ini dipandang individu-individu itu memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Atas dasar ini lalu orang-orang membuat kelompok–kelompok. Anak-anak yang memiliki kesamaan dijadikan satu kelompok. Maka terjadilah kelompok berdasarkan jenis kelamin, kemampuan intelek, bakat, ras, status sosial ekonomi, dan sebagainya. 3) Pendekatan Ipsatif Pendekatan ini berusaha melihat karakteristik setiap individu, dapat saja disebut sebagai pendekatan individual. Melihat perkembangan seseorang secara individual.



6



Prof. Dr. M. Djawad Dahlan. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003) hlm. 3.



6



Menurut Jean Piaget mengatakan ada empat tingkat perkembangan kognitif, yaitu: 1) Periode sensorimotor pada umur 0 – 2 tahun. Kemampuan anak terbatas pada gerak-gerak refleks. Reaksi intelektual hampir seluruhnya karena rangsangan langsung dari alat-alat indra. Punya kebiasaan memukul-mukul dan bermain-main dengan permainannya. Mulai dapat menyebutkan nama-nama objek tertentu. 2) Periode praoperasional pada umur 2 – 7 tahun. Perkembangan bahasa anak ini sangat pesat. Peranan intuisi dalam memutuskan sesuatu masih besaar, menyimpulkan sebagian kecil yang diketahui. Analisis rasional belum berjalan. 3) Periode operasi konkret pada umur 7 – 11 tahun. Mereka sudah bisa berfikir logis, sitematis, dan memecahkan masalah yang bersifat konkret. Mereka sudah mampu mengerjakan penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. 4) Periode operasi formal pada umur 11 – 15 tahun. Anak-anak sudah dapat berfikir logis terhadap masalah baik yang konkret maupun yang abstrak, serta dapat membentuk ide-ide dan masa depan yang realistis.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi pada psikologi perkembangan yaitu: a. Hereditas (Keturunan/Pembawaan) Hereditas



merupakan



faktor



pertama



yang



mempengaruhi



perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas di artikan sebagai “totalitas katakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen”. b. Lingkungan Perkembangan Urie Bronfrenbrenner dan Ann Crouter mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organisme



yang



di



duga



mempengaruhi



atau



dipengaruhi



oleh



perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri atas fisik dan sosial. Fisik



7



Made Pidarta, . Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineke Cipta, 2014) , h.203



7



meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah, dan sosial meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.



2.2.2



Psikologi Belajar



Menurut Pidarta, belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengomunikasikannya kepada orang lain. Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan. Para ahli psikologi cenderung untuk menggunakan pola-pola tingkah laku manusia sebagai suatu model yang menjadi prinsip-prinsip belajar. Prinsipprinsip belajar ini selanjutnya lazim disebut dengan teori belajar. 1) Teori belajar klasik masih tetap dapat dimanfaatkan, antara lain untuk menghapal perkalian dan melatih soal-soal (disiplin mental). 2) Teori Naturalis bisa dipakai dalam pendidikan luar sekolah terutama pendidikan seumur hidup. 3) Teori belajar behaviorisme bermanfaat dalam mengembangkan perilakuperilaku nyata, seperti rajin, mendapat skor tinggi, tidak berkelahi dan sebagainya. 4) Teori belajar kognisi berguna dalam mempelajari materi-materi yang rumit yang membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan masalah dan untuk mengembangkan ide.



2.2.3



Psikologi Sosial



Menurut Hollander seperti yang dikutip Made Pidarta psikologi sosial adalah8 psikologi yang mempelajari psikologi seseorang di masyarakat yang mengkombinasikan ciri-ciri psikologi dengan ilmu social untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antar individu. Dengan demikian



8



Made Pidarta, . Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineke Cipta, 2009), h.219



8



psikologi ini akan mencoba melihat keterkaitan masyarakat dengan kondisi psikologi kehidupan individu. Menurut Klinger sebagaimana dikutip Made Pidarta bahwa faktor-faktor yang menentukan motivasi belajar adalah.9 1) Minat dan kebutuhan individu, jika minat, jasmani, dan sosial dipenuhi, maka motivasi belajarnya akan muncul 2) Persepsi kesulitan akan tugas-tugas, jika anak memandang kesulitan pelajaran tidak terlalu berat, maka motivasi belajar anak akan muncul 3) Harapan sukses, harapan ini umumnya muncul karena anak menginginkan kesuksesan di masa mendatang.



2.3 Peranan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada pendidik dan calon pendidik untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda-beda. Berikut terdapat beberapa manfaat



dalam mempelajari psikologi



pendidikan:10 1. Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student) Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda, tidak ada yang sama antara siwa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami keberagaman antara siswa satu dengan siswa yang



lainnya,



mulai



dari



perbedaan



tingkat



pertumbuhannya,



tugas



perkembangannya sampai pada masing-masing potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya, maka bisa menciptakan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. 2. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran Sebagai Seorang pendidik dalam memilih strategi dan metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan tugas perkembangan dan karakteristik masingmasing peserta didiknya. Hal ini bisa didapatkan oleh seorang guru melalui mempelajari psikologi terutama tugas-tugas perkembangan manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah bisa menyesuaikan dengan kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal.



9



Made Pidarta, . Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineke Cipta, 2007), h.222 Novianti, JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 2, September 2015, h.55-60



10



9



3. Untuk menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif. Seorang pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Disinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara efektif. 4. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa Selain berperan sebagai pengajar di dalam kelas, seorang guru juga diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mempu memberikan bimbingan kepada peserta didiknya, terutama ketika peserta didik mendapatkan permasalahan akademik. Dengan berperan sebagai seorang pembimbing seorang pendidik juga lebih bisa melakukan pendekatan secara emosional terhadap peserta didiknya. Jika sudah tercipta hubungan emosional yang positif antara pendidik dan peserta didiknya, maka proses pembelajaran juga akan tercipta secara menyenangkan. 5. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran Tugas utama guru/pendidik adalah mengajar di dalam kelas dan melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan. Dengan mempelajari psikologi pendidikan diharapkan seorang pendidik mampu memberikan penilaian dan evaluasi secara adil menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya.



10



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha memahami prilaku manusia, alasan dan cara melakukan sesuatu dan juga memahami cara makhluk tersebut berpikir dan berperasaan. Sedangkan pendidikan adalah suatu kegiatan yang berlangsung melalui tahap-tahap yang berkesinambungan (prosedural) dan sistemik terarah sehingga terbentuknya kepribadian peserta didik dalam semua situasi kondisi baik dilingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat. Jadi psikologi pendidikan dapat didefinisikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari tentang prilaku manusia didunia pendidikan yang meliput studi sistematis tentang proses yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Peranan Psikologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting dalam rangka mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antara setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis tentang peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik.



3.2 Saran Setelah pemaparan makalah ini menjadi pengingat betapa pentingnya peranan psikologi dalam dunia pendidikan. Sehingga landasan psikologi sebagai pijakan yang seharusnya dimiliki oleh semua pendidik, agar pendidikan dapat digerakan sesuai porsinya dan tujuan pendidikan bisa terwujud dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya landasan psikologi pendidikan akan menjadikan semua orang khususnya para pendidik untuk memahami ranah psikologi peserta didik agar pembelajaran dapat berjalan sebaik-baiknya.



11



DAFTAR PUSTAKA  Djaelani, Moh. Solikodin, dkk. 2014. Dasar-dasar Kependidikan. Tangerang: Pustaka Mandiri.  Sagala, Syaiful. 2013. Etika dan Moralitas Pendidikan (peluang dan tantangan). Jakarta: Kencana.  Novianti, JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 2, September 2015.  Pidarta, Made,. 2007. Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineke Cipta.  Pidarta, Made,. 2009. Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineke Cipta.  Pidarta, Made,. 2014. Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineke Cipta.



12