Makalah Kelompok 3 Keracunan Obat Dan Overdosis Obat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KELOMPOK ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN KERACUNAN OBAT DAN OVERDOSIS



Disusun Oleh



Kelompok 3 :



IRFAN MAULANA



111711013



MEI MEI



111711015



MELISA GULTOM



111711017



Dosen Pembimbing : YUSNAINI SIAGIAN, S. Kep, Ns, M.Kep



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH TANJUNGPINANG 2020



1



KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat limpahan rahmat, karunia-Nya dan hidayah-Nya



kami



dapat



menyelesaikan



makalah



“Asuhan



Kperawatan Kegawatdaruratan Keracunan Obat dan Overdosis”. Selain bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah kegawatdaruratan. Makalah ini juga disusun dengan maksud agar teman-teman mahasiswa dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang Asuhan Kperawatan Kegawatdaruratan Keracunan Obat dan Overdosis. Pembahasan makalah ini dilakukan secara lugas dan sederhana sehingga akan mudah dipahami, dalam pembuatannya kami mendapatkan informasi dari berbagai literature, yang berhubungan dan sesuai dengan apa yang sudah disarankan demi untuk memperoleh hasil yang optimal walaupun masih banyak ada kekurangan. Semoga makalah mengenai bermanfaat bagi semua pihak khususnya teman-teman mahasiswa, Terimakasih.



Tanjungpinang, 16 Oktober 2020



Kelompok 3



2



DAFTAR ISI



COVER KATA PEGANTAR BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L.



PENGERTIAN KERACUNAN OBAT ETIOLOGI KERACUNAN OBAT KLASIFIKASI PEMERIKSAAN PENUNJANG CARA MENGHINDARI KERACUNAN OBAT PENGERTIAN OVER DOSIS ETIOLOGI OVER DOSIS CIRI-CIRI OVER DOSIS MANISFESTASI KLINIS KOMPLIKASI PEMERIKSAAN PENUNJANG PENATALAKSANAAN



BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN B. DIAGNOSA C. INTERVENSI BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA



4 4 4 4 6 6 6 6 6 7 7 8 8 9 9 9 9 12 12 12 12 13 13 15



3



BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peredaran bahan kimia semakin hari semakin pesat, hal ini disamping memberikan manfaat yang besar juga dapat menimbulkan masalah yang tak kalah besar terhadap manusia terutama di bidang kesehatan. Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat baik di Negara maju maupun negara berkembang. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di beberapa rumah sakit, tetapiangka tersebut tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya di masyarakat. Keracunan obat adalah suatu efek obat yang timbul pada pasien karena beberapa faktor seperti miss use (salah penggunaan), miss dose (salah dosis), salah pemberian obat,dan lain – lain  yang sifatnya tidak di sengaja atau disengaja. Sedangkan alergi obat adalah suatu reaksi yang ditimbulkan olah tubuh akibat pemberian senyawa asing. Over dosis atau kelebihan dosis terjadi akibat tubuh mengalami keracunan akibat obat. OD sering terjadi bila menggunakan narkoba dalam jumlah banyak dengan rentang waktu yang singkat, biasanya digunakan bersamaan dengan putaw, pil, heroin digunakan bersama alkohol atau menelan obat tidur dan obat penenang. Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbkan efek merugikan pada pengonsumsi obat tersebut. Obat adalah zat apapun yang menyebabkan perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat dikonsumsi. Obat-obatan biasanya dibedakan dari makanan dan zat yang menyediakan nutrisi. Konsumsi obat dapat dilakukan dengan cara injeksi, inhalasi, absorpsi, melalui kulit atau disolusi dibawah lidah. B. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan keracunan keracunan? 2. Apa yang dimaksud dengan overdosis? 3. Etiologi keracunan dan over dosis? 4. Asuhan keperawatan keracunan dan overdosis? C. Tujuan 1. Mengetahui maksud dari keracunan 2. Mengetahui maksud overdosis



4



3. Mengetahui penyebab keracunan dan over dosis 4. Mengetahui asuhan keperawatan keracunan dan over dosis



5



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KERACUNAN Keracunan obat adalah kondisi yang disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaan obat, baik dosis yang berlebihan maupun kesalahan dalam mengombinasikan obat. Gejala dan cara mengatasi keracunan obat dapat berbeda tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi. Keracunan obat biasanya terjadi pada pasien yang mengonsumsi lebih dari satu jenis obat sehingga mengalami efek interaksi obat, pada pasien lansia, anak-anak, atau orang yang memiliki masalah kejiwaan. Keracunan obat juga dapat terjadi jika seseorang minum obat disertai minuman atau makanan yang dapat membuat obat tersebut menjadi senyawa beracun, misalnya alkohol. B. ETIOLOGI Gejala keracunan obat bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan dosis obat yang dikonsumsi, serta kondisi kesehatan orang tersebut ketika mengonsumsi obat. Gejala keracunan obat juga sering kali berupa efek samping obat tersebut, namun dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi. Seperti gangguan pencernaan, nyeri dada, sulit bernafas, kejang, penurunan kesadaran, sianosis, hilang keseimbangan, halusinasi. C. KLASIFIKASI Klasifikasi keracuna ada terbagi menjadi : 1. Keracunan krosif Keracunan yang disebabkan oleh zat korosif yang meliputi produk alkali, pembersih toilet, deterjen 2. Keracunan non korosif Keracunan yang disebabkan oleh zat non korosif meliputi makanan, obat-obatan, gas. D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Labolatorik Pengukuran kadar KhE dengan sel darah merah dan plasma, penting untuk memastikan diagnosis keracunan IFO akut maupun kronik (Menurun sekian % dari harga normal ). keracunan akut : Ringan : 40 - 70 % Sedang : 20 - 40 %



6



Berat : < 20 % Keracunan kronik bila kadar KhE menurun sampai 25 - 50 % setiap individu yang berhubungan dengan insektisida ini harus segara disingkirkan dan baru diizinkan bekerja kemballi kadar KhE telah meningkat > 75 % N. 2. Patologi anatomi Pada keracunan acut,hasil pemeriksaan patologi biasanya tidak khas.sering hanya ditemukan edema paru,dilatsi kapiler,hiperemi paru,otak dan organ-oragan lainnya. E. CARA MENGHINDARI KERACUNAN OBAT 1. Kenali tubuh Jika mempunyai alergi pada suatu senyawa (baik obat maupun makanan) maka ingatlah atau bahkan catat agar hal itu tidak terjadi. 2. Kenali obat dan makanan Tanyakan pada dokter saat memberikan resep atau apoteker saat menebus obat tentang bagaimana cara penggunaan yang tepat, efek apa yang akan ditimbulkan, dapatkah menimbulkan alergi bagi kebanyakan orang, dan yang paling penting bagaimana cara penangannya saaat terjadi alergi. F. PENGERTIAN OVER DOSIS Overdosis atau kelebihan dosis terjadi akibat tubuh mengalamikeracunan akibat obat. OD sering terjadi bila menggunakan narkoba dalam jumlah banyak dengan rentang waktu terlalu singkat, biasa nya digunakansecara bersamaan antara putaw, pil, heroin digunakan bersama alkohol.Atau menelan obat tidur seperti golongan barbiturat (luminal) atau obat penenang (valium, xanax, mogadon/BK). Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya. Istilah peptisida pada umumnya dipakai untuk semua bahan yang dipakai manusia untuk membasmi hama yang merugikan manusia.Termasuk peptisida ini adalah insektisida. Ada 2 macam insektisuda yang paling benyak digunakan dalam pertanian : 1. Insektisida hidrokarbon khorin (IHK=Chlorinated Hydrocarbon). 2. Isektida fosfat organic (IFO =Organo Phosphatase insectisida) Yang paling sering digunakan adalah IFO yang pemakaiannya terus menerus meningkat. Sifat dari IFO adalah insektisida poten yang paling banyak digunakan



7



dalam pertanian dengan toksisitas yang tinggi. Salah satu derivatnya adalah Tabun dan Sarin. Bahan ini dapat menembusi kulit yang normal (intact) juga dapaat diserap diparu dan saluran makanan,namun tidak berakumulasi dalam jaringan tubuh seperti golongan IHK. Macam-macam IFO adalah malathion (Tolly) Paraathion,diazinon,Basudin,Paraoxon dan lain-lain. IFO ada 2 macam adalah IFO Murni dan golongan carbamate.Salah satu contoh gol.carbamate adalah baygon. G. ETIOLOGI OVERDOSIS Penggunaan obat yang tidak sesuai dosisatau dosis yang berlebihan dan bisa juga waktu penggunaan obat yang tidak tepat. H. CIRI-CIRI OVERDOSIS OBAT Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, overdosis obat bisa menyebabkan masalah kesehatan. Walau cirinya berbedabeda tergantung dari obat yang dikonsumsi, jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan hal yang berbahaya bagi tubuh, termasuk kematian. Untuk lebih mewaspadai terjadinya overdosis obat, berikut beberapa ciri-ciri umum dari seseorang yang mengalaminya. 1. Ada masalah tanda vital tubuh Masalah tanda vital bisa berupa denyut nadi yang lambat, lebih cepat atau tidak teratur. Bisa juga masalah suhu tubuh, seperti hipertermi atau saat suhu tubuh terlalu tinggi biasanya melampaui 40 derajat Celcius. Atau bisa juga terjadi hipotermia atau saat suhu tubuh mendadak turun drastis di bawah suhu normal, yaitu rata-rata 37 derajat Celcius. 2. Gangguan pernafasan Seseorang yang overdosis obat juga bisa menunjukkan gejala gangguan pernapasan. Bisa berupa kesulitan bernapas atau sesak napas. Atau seseorang juga akan bernapas dengan cepat saat mengalami overdosis obat. 3. Perubahan warna kulit Overdosis bisa menunjukkan gejala kulit yang memucat atau terlihat kebiruan jika obat memengaruhi pernapasan. Bisa juga terlihat memerah, jika terkait dengan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). 4. Hilang kesadaran Overdosis obat juga dapat menyebabkan kebingungan dan juga tidak responsif. Bahkan bisa sampai menyebabkan orang kehilangan kesadaran, baik itu pingsan hingga koma.



8



I. MANISFESTASI KLINIS Yang paling menonjol adalah kelainan visus, hiperaktivitas kelenjar ludah,keringat dan gangguan saluran pencernaan, serta kesukaran bernafas. Gejala ringan meliputi : anoreksia, nyeri kepala, rasa lemah, rasa takut,tremor pada lidah, kelopak mata, pupil miosis. Keracunan sedang : nausea, muntah-muntah, kejang atau kram perut,hipersaliva, hperhidrosis, fasikulasi otot dan bradikardi. Keracunan berat : diare , pupil pi- poin, reaksi cahaya negatif, sesak nafas,sianosis, edema paru , inkontenesia urine dan faces , kovulasi,koma,blokade jantung akhirnya meninggal. J. KOMPLIKASI 1. Gagal ginjal 2. Kerusakan hati 3. Gangguan pencernaan 4. Gangguan pernafasan K. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorik. Pengukuran kadar KhE dengan sel darah merah dan plasma, penting untuk memastikan diagnosis keracunan IFO akut maupun kronik (Menurun sekian % dari harga normal). Kercunan akut : Ringan : 40 - 70 % Sedang : 20 - 40 % Berat : < 20 % Keracunan kronik bila kadar KhE menurun sampai 25 - 50 % setiap individu yang berhubungan dengan insektisida ini harus segara disingkirkan dan baru diizinkan bekerja kemballi kadar KhE telah meningkat > 75 % N. 2. Patologi Anatomi ( PA ). Pada keracunan acut,hasil pemeriksaan patologi biasanya tidak khas.sering hanya ditemukan edema paru,dilatsi kapiler,hiperemi paru,otak dan organ-oragan lainnya. L. PENATALAKSANAAN 1. Tindakan emergensi Airway : Bebask an jalan nafas, kalau perlu lakukan intubasi. Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak bernafas spontanatau pernapasan tidak adekuat. Circulation: Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan perbaiki perfusi jaringan. 2. Identifikasi penyebab keracunan Bila mungkin lakukan identifikasi penyebab keracunan, tapi hendaknya usahamencari penyebab keracunan ini tidak



9



sampai menunda usaha- usaha penyelamatan penderita yang harus segera dilakukan. 3. Eliminasi racun. Racun yang ditelan, dilakukan dengan cara: a. Rangsang muntah akan sangat bermanfaat bila dilakukan dalam 1 jam pertama sesudah menelanbahan beracun, bila sudah lebih dari 1 jam tidak perlu dilakukan rangsangmuntah kecuali bila bahan beracun tersebut mempunyai efek yang menghambatmotilitas (memperpanjang pengosongan) lambung. Rangsang muntah dapat dilakukan secara mekanis dengan merangsang palatum mole atau dinding belakang faring,atau dapat dilakukan dengan pemberian obatobatan: 1) Sirup Ipecac, diberikan sesuai dosis yang telah ditetapkan. 2) Apomorphine Sangat efektif dengan tingkat keberhasilan hampir 100%,dapat menyebabkanmuntah dalam 2 - 5 menit. Dapat diberikan dengan dosis 0,07 mg/kg BB secara subkutan. Kontraindikasi rangsang muntah : 1) Keracunan hidrokarbon, kecuali bila hidrokarbon tersebut mengandungbahan-bahan yang berbahaya seperti camphor, produk-produk yang mengandunghalogenat atau aromatik, logam berat dan pestisida. Keracunan bahan korossif Keracunan bahan - bahan perangsang CNS ( CNS stimulant, seperti strichnin). 2) Penderita kejang. 3) Penderita dengan gangguan kesadaran. b. Kumbah Lambung akan berguna bila dilakukan dalam 12 jam sesudah menelan bahan beracun, kecuali bila menelan bahan yang dapat menghambat pengosonganl ambung. Kumbah lambung seperti pada rangsang muntah tidak boleh dilakukan pada : 1) Keracunan bahan korosif. 2) Keracunan hidrokarbon. 3) Kejang pada penderita dengan gangguan kesadaran atau penderita- penderita dengan resiko aspirasi jalan nafas harus dilindungi dengan cara pemasangan pipa endotracheal. c. Pemberian Norit ( activated charcoal )Jangan diberikan bersama obat muntah, pemberian norit harus menunggu



10



paling tidak 30 - 60 menit sesudah emesis. Indikasi pemberian norit untuk keracunan : 1) Obat2 analgesik/ antiinflammasi : acetamenophen, salisilat,antiinflamasi non steroid,morphine,propoxyphene. 2) Anticonvulsants/ sedative : barbiturat, carbamazepine,chlordiazepoxide, diazepam phenytoin, sodium valproate. 3) Lain-lain : amphetamine, chlorpheniramine, cocaine, digitalis,quinine, theophylline, cyclic anti depressantsNorittidakefektifpadakeracunan Fe, lithium, cyanida, asambasakuatdanalkohol. 4. Pemberan antidotum kalau mungkin a. Pengobatan SupportifPemberian cairan dan elektrolitPerhatikan nutrisi penderitaPengobatan simtomatik (kejang, hipoglikemia, kelainan elektrolit dan lain sebagainya).



11



BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN



A. PENGKAJIAN 1. Pengkajian difokusakan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan sirkulasi yang mengancam jiwa. Adanya gangguan asam basa, keadaan status jantung, status kesadran. Riwayat kesadaran : riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan,berapa lama diketahui setelah keracunan ada masalah lain sebagi pencetus keracunan dan sindroma toksis yang ditimbulkan dan kapan terjadinya. 2. DIAGNOSA Masalah keperawatan. Yang mungkin timbul adalah : a. Tidak efektifnya pola nafas b. Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh c. Gangguan kesadaran d. Tidak efektifnya koping individu. 3. INTERVENSI 1. Pertolongan pertama yang dilakukan meliputi : tindakan umum yang bertujuan untuk keselamatan hidup,mencegah penyerapan dan penawar racun ( antidotum ) yang meliputi resusitasi : Air way, breathing, circulasi eliminasi untuk menghambat absorsi. 2. melalui pencernaaan dengan cara kumbah lambung,emesis, ata katarsis dan keramas rambut. 3. Berikan anti dotum sesuai advis dokter minimal 2 x 24 jam yaitu pemberian SA. 4. Perawatan suportif; meliputi mempertahankan agar pasien tidak samapi demamatau mengigil,monitor perubahanperubahan fisik seperti perubahan nadi yang cepat,distress pernafasan, sianosis, diaphoresis, dan tanda-tanda lain kolaps pembuluh darah dan kemungkinan fatal atau kematian.Monitir vital sign setiap 15 menit untuk bebrapa jam dan laporkan perubahan segera kepada dokter.Catat tanda-tanda seperti muntah,mual,dan nyeri abdomen serta monotor semua muntah akan adanya darah. Observasi fese



12



dan urine serta pertahankan cairan intravenous sesuai pesanan dokter. 5. Jika pernafasan depresi ,berikan oksigen dan lakukan suction. Ventilator mungkin bisa diperlukan. 6. Jika keracunan sebagai uasaha untuk mebunuh diri maka lakukan safety precautions. Konsultasi psikiatri atau perawat psikiatri klinis. Pertimbangkan juga masalah kelainan kepribadian, reaksi depresi, psikosis neurosis, mental retardasi dan lain-lain.



13



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Keracunan obat bisa terjadi jika dosis obat yang dikonsumsi salah atau berlebihan. Sedangkan overdosis obat adalah pemberian atau penggunaan obat dengan dosis yang salah yang dapat menyebabkan kerusakan hati dengan gejala yang termasuk kehilangan nafsu makan, mual, kelelahan, muntah, pucat, dan berkeringat yang bisa berujung pada kematian



14



DAFTAR PUSTAKA http://scrib.com/askepkeracunanobat di akses tanggal 18 Juni 2014 pukul 08.36 https://www.gooddoctor.co.id/tips-kesehatan/info-sehat/apa-ituoverdosis-obat-dan-seperti-apa-ciri-cirinya/ di akses tanggal 13 oktober 2020 pukul 01.00 https://www.alodokter.com/overdosis-bisa-akibat-disengaja-dan-tidakdisengaja https://id.scribd.com/doc/108642883/keracunan-dan-overdosis https://dokumen.tips/documents/askep-overdosis-jadi.html



15