6 0 59 KB
WOC OVERDOSIS DAN KERACUNAN
Kelompok 9 Nahfi Lutfiyat Nia Nandy K. Nofi Elisabeth N. Novema Ashar N. Novi Mery K.H Novia Putri U. Nur Eka D. Nur Muslimah Nurul Nginayat Nurus Suroya
Definisi Overdosis (disingkat OD) atau Kelebihan dosis adalah gejala terjadinya keracunan akibat obat yang melebihi dosis yang bisa di terima oleh tubuh. Keracunan adalah kondisi yang mengikut masuknya suatu zat psikoaktf yang menyebabkan gangguan kesadaran, kognisi, persepsi, afek, perlaku, fungsi, dan repon Tanda dan Gejala A. Overdosis 1) Muntah 2) Mual 3) Berkeringat 4) Lesu 5) Kehilangan Nafsu Makan 6) Diare
B. Keracunan 1) Muntah, Diare berair 2) Nyeri perut dan Kram 3) Demam 4) Kurangnya energi dan merasa lemah 5) Otot terasa sakit 6) Menggigil
Bahan Kimia dan Obat-Obatan
Makanan (Bakteri dan Non Bakteri) Saluran cerna Mual, muntah dan diare Defisit Cairan dan Elektrolit
Saluran pernapasan Pembuluh darah
Korosi trachea
Gangguan sistem saraf otonom
Edema laring
Kulit Pembuluh darah
Nyeri lokal dan kemerahan
Saluran cerna Gangguan Integritas Kulit
Nyeri kepala dan otot Nyeri Akut
Kelemahan otot, kram, opistotonus gangguan pergerakan
Pusat pernapasan Napas cepat dan dalam
Intoleransi Aktvitas
CO₂ dikeluarkan >>
Alkalosis respiratorik Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah nyeri kepala dapat teratasi dengan kriteria hasil : Nyeri hilang atau berkurang dalam skala 0-1 Intervensi : Kaji dan monitor tngkat nyeri yang dialami klien Kurangi faktor presipitasi nyeri Ajarkan teknik kontrol nyeri relaksasi dan distraksi dengan beristrahat Kolaborasi medis dengan pemberian analgetk bila perlu.
Obstrusksi saluran napas
Mual dan muntah
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektf
Defisit Cairan dan Elektrolit
Hipotensi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama diharapkan gangguan integritas kulit dapat ter dengan kriteria hasil: Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (s Perfusi jaringan baik Mampu melindungi kulit dan mempertahanka Menunjukkan pemahaman dalam proses perb Tidak ada luka/lesi pada kulit Intervensi : Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan ker Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) sesering Monitor kulit akan adanya kemerahan Monitor status nutrisi pasien Hindari kerutan padaa tempat tdur
Gangguan Pola Napas
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah pola napas tdak efektf dapat teratasi dengan kriteria hasil: Kemudahan dalam bernafas Respirasi dalam rentang 16 – 20 kali/menit Intervensi : Monitor respirasi dan status O2 Monitor pola napas Berikan posisi semi fowler Berikan dan pertahankan masukan oksigen sesuai indikasi.
Setelah dilakukan asuhan selama 3x24 jam, intoleransi aktvitas teratasi, dengan KH Berpartsipasi dalam aktvitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Mampu melakukan aktvitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama diharapkan defisit cairan dan elektrolit dapat t dengan kriteria hasil: Mempertahankan urine output sesuai dengan Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastsitas tur Intervensi : Pertahankan catatan intake dan output yang a Monitor status hidrasi ( kelembaban membran Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi c Monitor masukan makanan / cairan dan hitun Berikan cairan Dorong keluarga untuk membantu pasien mak
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan bersihan jalan nafas tdak efektf dapat teratasi
Intervensi : Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktvitas Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat Monitor respon kardivaskuler terhadap aktvitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik) Bantu klien untuk mengidentfikasi aktvitas yang mampu dilakukan Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktvitas sepert kursi roda, krek Bantu pasien/keluarga untuk mengidentfikasi kekurangan dalam beraktvitas Sediakan penguatan positf bagi yang aktf beraktvitas Bantu pasien untuk mengembangkan motvasi diri dan penguatan Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
dengan kriteria hasil: Menunjukkan jalan nafas yang paten (, irama nafas, frekuensi pernafas Mampu mengidentfikasikan dan mencegah factor yang dapat mengha Mendemonstrasikan suara nafas yang bersih, tdak ada sianosis dan dy Intervensi : Monitor status oksigen pasien Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventlasi Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Berikan O2 dengan menggunakan nasal
ukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam angguan integritas kulit dapat teratasi
it yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastsitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
ndungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami n pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang ka/lesi pada kulit
ien untuk menggunakan pakaian yang longgar han kulit agar tetap bersih dan kering asien (ubah posisi pasien) sesering mungkin t akan adanya kemerahan us nutrisi pasien utan padaa tempat tdur
ukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam efisit cairan dan elektrolit dapat teratasi
ankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal ah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal nda tanda dehidrasi, Elastsitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tdak ada rasa haus yang berlebihan
catatan intake dan output yang akurat us hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatk ), jika diperlukan l lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin ) ukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
arga untuk membantu pasien makan
n selama 3x24 jam efektf dapat teratasi
(, irama nafas, frekuensi pernafasan rentang normal, tdak ada suara nafas abnormal) ncegah factor yang dapat menghambat jalan nafas g bersih, tdak ada sianosis dan dyspneu (mampu bernafas dengan mudah)
uara tambahan