Makalah Kelompok 4 Statistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “UJI HIPOTESIS “



Tugas ini dibuat sebagai tugas kelompok pada Mata Kuliah STATISTIKA



Oleh Kelompok 4 : ELFI INDRIANI (NIM. 22124014) FADHILAH (NIM. 22124017) NOFIA HENITA (NIM.22124041)



Dosen Pengampu Mata Kuliah : Prof.Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., M.Sc Prof. Dr. Yerizon, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Statistik tentang “Pengantar Statistika”. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada dosen mata kuliah STATISTIKA bapak Prof.Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., M.Sc dan Prof. Dr. Yerizon, M.Si yang telah memberikan pengarahan kepada kami dalam membuat makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembacanya. Namun demikian, kami sangat menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima setiap kritik dan saran dari pembaca dengan tangan terbuka.



Padang, September 2022



Penyusun



ii



DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang ............................................................................................................. 1



1.2



Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2



1.3



Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 3



BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4 2.1



Hipotesis Penelitian ..................................................................................................... 4



2.2



Hipotesis Statistik ........................................................................................................ 4



2.3



Hubungan Hipotesis Penelitian Dan Hipotesis Statistik .............................................. 4



2.4



Hipotesis nol ................................................................................................................ 5



2.5



Hipotesis alternatif ....................................................................................................... 5



2.6



Hubungan statistik sampel dengan parameter populasi ............................................... 5



2.7



Uji hipotesis satu pihak/arah/ekor/sisi ......................................................................... 6



2.8



Uji hipotesis dua pihak/arah/ekor/sisi .......................................................................... 8



2.9



Pertimbangan untuk merumuskan hipotesis satu atau dua pihak ................................ 9



2.10 Galat jenis I dan II dalam uji hipotesis ..................................................................... 10 2.11 Maksud dengan  ...................................................................................................... 11 2.12 Hubungan  dengan p value atau nilai signifikansi (dari uji menggunakan software analisis data) .............................................................................................................. 11 2.13 Pengaruh besar kecil  dalam suatu uji hipotesis ...................................................... 13 2.14 Menafsirkan hasil uji hipotesis menggunakan tabel (secara manual) dan menggunakan software tertentu (p value dan nilai signifikansi) ............................... 13 2.15 Pengujian hipotesis selalu mengacu pada penolakkan atau penerimaan Ho .............. 13 BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Dewasa ini, penggunaan statistik telah meresap hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat, surat kabar harian ataupun laporan berita yang disiarkan televisi memperlihatkan banyak ringkasan data seperti laporan pasar saham, ringkasan keuangan bahkan presentase statistik di bidang kejahatan atau kriminal. Lebih jauh lagi, hasil analisis statistik banyak pula digunakan untuk menyajikan prediksi ataupun prakiraan data atau kejadian di masa mendatang seperti perkiraan cuaca, prediksi hasil pemilu politik, dan sebagainya. Pemerintah, bisnis, dan individu mengumpulkan data statistik yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas mereka secara efisien dan efektif (Anuraga et al., 2021). Uji Hipotesis adalah salah satu cabang llmu Statistika Inferensial yang digunakan untuk menguji kebenaran atas suatu pernyataan secara statistik serta menarik kesimpulan akan diterima atau ditolaknya pernyataan tersebut. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, hipotesis ialah sesuatu yang dianggap benar untuk suatu alasan atau pengutaraan suatu pendapat (proposisi, teori, dan lain sebagainya) meskipun kebenarannya masih perlu dibuktikan, atau dengan kata lain anggapan dasar (KBBI, n.d.) Hipotesis merupakan suatu pernyataan bahwa dugaan terhadap sesuatu adalah benar. Misalkan anda diundang menghadiri suatu pesta ulang tahun dari seseorang yang belum anda kenal. Teman anda menyatakan bahwa “kita akan bersenang-senang di pesta itu”. Anda dapat saja berpendapat bahwa “pesta itu akan membosankan”. Kedua pernyataan tersebut merupakan hipotesis. Uji hipotesis adalah suatu proses yang dilakukan dalam rangka mengambil keputusan dari dua hipotesis yang berlawanan. Kedua hipotesis tersebut dirumuskan sedemikian rupa sehingga masing-masing hipotesis merupakan negasi dari 1



hipotesis yang lainnya (Lolang, 2014). Dengan kata lain, rumusan hipotesis mengakibatkan salah satu akan selalu bernilai benar dan hipotesis lainnya akan selalu bernilai salah.



1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud hipotesis penelitian? 2. Apa yang dimaksud hipotesis statistik? 3. Apa hubungan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik? 4. Apa yang dimaksud hipotesis nol? 5. Apa yang dimaksud hipotesis alternatif? 6. Apa hubungan statistik sampel dengan parameter populasi? 7. Apa yang dimaksud Uji hipotesis satu pihak/arah/ekor/sisi? 8. Apa yang dimaksud Uji hipotesis dua pihak/arah/ekor/sisi? 9. Apa pertimbangan untuk merumuskan hipotesis satu atau dua pihak? 10. Apa yang dimaksud galat jenis I dan II dalam uji hipotesis? 11. Apa yang dimaksud dengan ? 12. Apa hubungan  dengan p value atau nilai signifikansi (dari uji menggunakan software analisis data) 13. Apa pengaruh besar kecil  dalam suatu uji hipotesis? 14. Bagaimana menafsirkan hasil uji hipotesis menggunakan tabel (secara manual) dan menggunakan software tertentu (p value dan nilai signifikansi) 15. Mengapa dalam pengujian hipotesis selalu mengacu pada penolakkan atau penerimaan Ho?



2



1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui: 1. Hipotesis penelitian 2. Hipotesis statistik 3. Hubungan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik 4. Hipotesis nol 5. Hipotesis alternatif 6. Hubungan statistik sampel dengan parameter populasi 7. Uji hipotesis satu pihak/arah/ekor/sisi 8. Uji hipotesis dua pihak/arah/ekor/sisi 9. Pertimbangan untuk merumuskan hipotesis satu atau dua pihak 10. Galat jenis I dan II dalam uji hipotesis 11. Maksud dengan  12. Hubungan  dengan p value atau nilai signifikansi (dari uji menggunakan software analisis data) 13. Pengaruh besar kecil  dalam suatu uji hipotesis 14. Menafsirkan hasil uji hipotesis menggunakan tabel (secara manual) dan menggunakan software tertentu (p value dan nilai signifikansi) 15. Pengujian hipotesis selalu mengacu pada penolakkan atau penerimaan Ho



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara atas suatu hal yang berbentuk pernyataan.



Sedangkan hipotesis statistik adalah dugaan sementara atas kumpulan data statistik dari penelitian. Adapun contoh hipotesis penelitian adalah dugaan atau perkiraan bahwa siswa SD X semuanya merupakan gamer. Guna membuktikan hipotesis penelitian ini, Anda harus melakukan pengujian terhadap semua siswa untuk melihat apakah hipotesis tersebut terbukti benar atau tidak. 2.2



Hipotesis Statistik Hipotesis statistik adalah adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi



yang sifatnya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya. Hipotesis statistik bisa berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu parameter, seperti mean, varians, standar devaiasi dan proporsi. Hipotesis statistik haruslah diuji, karena itu harus berbentuk kuantitas agar dapat diterima atau ditolak. Diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataan tersebut. Contoh hipotesis statistik adalah dugaan mengenai warga desa A sebagian besar merupakan karyawan swasta. Untuk membuktikan contoh hipotesis tersebut, Anda mengambil sampel dari keseluruhan populasi. Apabila Anda menemukan fakta bahwa sebagian besar sampel merupakan karyawan swasta, maka contoh hipotesis statistik tersebut dapat diterima sebagai kebenaran. 2.3



Hubungan Hipotesis Penelitian Dan Hipotesis Statistik Hubungan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik adalah hipotesis penelitian adalah



jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian yang berawal dari permasalahan penelitian. Sedangkan hipotesis statistik adalah dugaan sementara apakah sampel yang diteliti dapat mewakili keseluruhan populasi.



4



2.4



Hipotesis nol Hipotesis Nol (Ho) yaitu hipotesis yang akan diuji. Biasanya hipotesis ini merupakan



pernyataan yang menunjukkan bahwa suatu parameter populasi memiliki nilai tertentu. Hipotesis nol biasa dinyatakan dengan kata-kata “tidak ada perbedaan” (Lolang, 2014). Hipotesis nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitif dan tepat di antara dua variabel. Yaitu, hipotesis ini menyatakan bahwa korelasi populasi antara dua variabel adalah sama dengan nol atau bahwa perbedaan dalam mean (rata-rata hitung) dua kelompok dalam populasi adalah sama dengan nol (atau sama dengan angka tertentu). Contoh hipotesis Nol (Ho) yaitu Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di X dan Y 2.5



Hipotesis alternatif Hipotesis



Alternatif



(Ha) adalah pernyataan yang sama dengan parameter



populasi yang sama dengan yang digunakan dalam hipotesis nol. Biasanya hipotesis ini merupakan



pernyataan



yang



menyatakan bahwa parameter populasi tersebut



memiliki nilai yang berbeda dari pernyataan yang telah disebutkan dalam hipotesis nol (Lolang, 2014). Contoh Hipotesis Alternatif (Ha) adalah Produktivitas kerja karyawan X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan Y. 2.6



Hubungan statistik sampel dengan parameter populasi Hubungan sampel dan populasi analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan



statistik sampel (sample statistics) yang digunakan untuk mengestimasi parameter populasinya (population parameters). Presisi menunjukkan tingkat ketepatan hasil penelitian berdasarkan sampel menggambarkan karakteristik populasinya. Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan statistik sampel (sample statistics) yang digunakan untuk mengestimasi parameter populasinya (population parameters). Statistik merupakan ukuran numeris yang dihitung dari pengukuran sampel. Parameter adalah ukuran deskripsi numeris yang dihitung dari pengukuran populasi. Statistik sampel digunakan untuk membuat inferensi mengenai parameter populasinya. Deskripsi sampel dan



5



populasinya secara kuantitatif berupa statistik atau parameter yang umumnya mengukur tendensi sentral (rata-rata, median, modus) dan dispersi (deviasi standar dan varian) Untuk dapat melihat hubungan atau perbedaan antara statistik sampel dengan parameter populasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Statistik Sampel Statistik



itu



adalah



karakteristik



Parameter Populasi yang Parameter



menggambarkan



menggambarkan sampel



parameter populasi



Ukuran Sampel = n



Ukuran Populasi = N



Rata-rata sampel = x̄



Rata-rata Populasi = 



Deviasi standard = S



Deviasi standard = 



Varians sampel = S²



Varians Populasi = ²



2.7



sampel



Uji hipotesis satu pihak/arah/ekor/sisi 1. Pengertian uji hipotesis satu arah (one tail) Uji hipotesis satu arah (one tail) yaitu uji hipotesis yang telah diketahui arahnya.



Apakah arahnya lebih besar (>) atau arahnya lebih kecil (pupuk kimia b. Uji hipotesis arah kiri Apabila ada rumusan hipotesis pasangan Ha/H1 dinyatakan dengan bunyi kalimat lebih kecil, paling besar, maximum. Contoh : H0 : Hasil panen semangka dengan pupuk organik = pupuk kimia H1 : Hasil panen semangka dengan pupuk organik < pupuk kimia 6



3. Contoh soal Divisi perencanaan di perusahaan nanas kaleng PT. Maju Jaya melakukan tindakan peramalan produksi bahwa dalam satu bulan mereka dapat memproduksi 150 ton nanas. Setelah melakukan sebuah evaluasi produksi selama 20 hari rata-rata produksi nanas adalah 120 kg dengan standar deviasi 40. Akankah dengan kondisi tersebut, ramalan divisi perencanaan adalah benar bahwa perusahaan dapat memproduksi nanas sebanyak 150 ton? Gunakan taraf nyata 5 % untuk mengujinya ! Penyelesaian :  Merumuskan hipotesis dan formulasinya H0 : Rata-rata produksi nanas PT. Maju Jaya selama sebulan sebesar 150 ton H1 : Rata-rata produksi nanas PT. Maju Jaya selama sebulan kurang dari 150 ton H0 : µ = 150 ton H1 : µ < 150 ton  Menentukan taraf nyata (alpha) Α = 5 % = 0,05  Menentukan uji statistik



 Menentukan daerah dan kriteria keputusan



7



Apabila nilai z hitung < nilai –z tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Apabila nilai z hitung > nilai –z tabel maka H0 diditerima dan H1 ditolak  Mengambil keputusan Karena nilai z hitung < -z tabel maka h0 ditolak dengan kesimpulan rata-rata produksi nanas selama sebulan di PT. Maju Jaya < 150 ton 2.8



Uji hipotesis dua pihak/arah/ekor/sisi 1. Pengertian uji hipotesis dua arah (two tail) Uji hipotesis dua arah (two tail) yaitu uji hipotesis yang tidak diketahui arahnya.



Biasanya kalimat hipotesis dua arah adalah terdapat perbedaan dan tidak terdapat perbedaan. H0 : Hasil panen semangka pupuk organik sama dengan pupuk kimia H1 : Hasil panen semangka pupuk organik dan pupuk kimia berbeda



2. Contoh soal Perusahaan beras kemasan PT. Makmur Sentosa mengeluarkan laporan bahwa ratarata produksinya sebesar 30 ton per tahun. Setelah menerima laporan tersebut, pemerintah Indonesia mengadakan sebuah pengujian apakah pernyataan dari PT. Makmur Sentosa tersebut benar adanya. Kemudian sebagai alat penguji, diambil sampel penelitian sebanyak 60. Dan diperoleh rata-rata produksinya 25 ton dengan standar deviasi 10 ton. Hitunglah apakah pernyataan dari peningkatan produksi PT. Makmur Sentosa tersebut benar adanya apabila menggunakan taraf nyata sebesar 5 %? Penyelesaian : 



Merumuskan hipotesis dan formulasinya µ0 : µ = 30 ton µ1 : µ ≠ 30 ton







Menentukan taraf nyata (alpha) Α = 5 % = 0,05 8







Menentukan uji statistik







Menentukan daerah keputusan







Mengambil keputusan µ1 : µ ≠ 30 ton



2.9



Pertimbangan untuk merumuskan hipotesis satu atau dua pihak Beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam perumusan dan penyusunan hipotesis



secara benar adalah (Yusuf, 2014) : 1. Hipotesis hendaklah menyatakan hubungan dua variabel atau lebih Contoh: variabel I kebodohan dan variabel II kemiskinan Sebelum peneliti menyatakan hubungan antar variabel, dengan penalaran yang jernih dan kuat peneliti menempatkan dahulu bagaimana hubungan diantara variabel itu. Berdasarkan teori hendaklah diatur mana variabel yang mempengaruhi dan mana pula variabel yang dipengaruhi. Dari dua variabel di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 



Terdapat hubungan yang berarti antara kebodohan dan kemiskinan







Makin bodoh seseorang makin miskin hidupnya



2. Variabel dalam hipotesis harus jelas secara konseptual Dari contoh di atas harus jelas: 



Kapan seseorang dikatakan miskin dan apa kriteria kemiskinan? Apakah seorang pegawai negeri yang berpendidikan sarjana tetapi menerima gaji di bawah UMR satu bulan dikatakan miskin?







Apakah yang dimaksud dengan kebodohan? Apakah seseorang yang tidak tamat SD dapat dikatakan bodoh ataukah seseorang yang tidak pandai tulis baca, ataukanseseorang yang tidak dapat menampilkan dirinya sesuai dengan adanya dalam masyarakat dikatakan bodoh ? 9







Bagaimana hubungan kemiskinan dengan kebodohan?



3. Dapat di uji secara empiris Contoh: Semakin agung dan populer seorang pencuri, semakin berhasil dalam menjalankan tugas tugas Atau Terdapat hubungan yang berarti antara keberanianpara pencuri dan keberhasilan dalam menjalankan tugasnya. 4. Hipotesis hendaklah spesifik Spesifik dalam artian aspek yang akan dibuktikan perlu dibatasi dan perlu dirumuskan kembali menjadi sub aspek sehingga lebih spesifik dan dapat di ukur atau dimanipulasi. Contoh : antara latihan kerja dan keterampilan. Latihan kerja ini apakah jenis latihan, periode, latihan atau frekuensi latihan, proses latihan. Sedangkan aspek keterampilan, jenis dan jumlah keterampilan, kualitas keterampilan atau sikap dalam melakukan sesuatu. 5. Hipotesis yang disusun hendaklah dapat dibuktikan dengan teknik yang tersedia Pengujian kebenaran hanya dapat dilakukan apabila didukung oleh data yang akurat dan teknik yang tepat serta cara yang benar. 6. Hipotesis hendaklah bersumber dari atau dihubungkan dengan teori Untuk dapat merumuskan hipotesis yang tepat mulailah dari konsep yang telah ada dalam khazanah ilmu pengetahuan, baik untuk menguji, menerangkan, membuktikan, menerangkan kembali, atau menemukan sesuatu yang baru. 7. Hipotesis adalah bebas nilai-nilai Secara prinsip hipotesis yang bersifat ilmiah harus bebas dari nilai-nilai peneliti sendiri maupun dari subjektivitas dari masing-masing individu dan lingkungan. 8. Hipotesis hendaklah dirumuskan dalam bentuk pernyataan, sederhana, dan operasional. 2.10 Galat jenis I dan II dalam uji hipotesis Hipotesis yang benar akan memberikan arah yang teoat dapal penelitian, sebaliknya penyusunan hipotesis yang tidak benar dapat menimbulkan “bias” pada hasil penlitian (Yusuf, 2014). Ada dua kesalahan yang sering ditemukan dalam pembuktian suatu hipotesis dalam penelitian yaitu : 10



1. Kesalahan tipe pertama (type one error) Adalah terterima hipotesis yang sebenarnya harus ditolak. Ada kemungkinan data mengarahkan peneliti pada kesimpulan untuk menolak hipotesis nol, yang faktanya bahwa perlakuan tersebut tidak memiliki pengaruh. Sampel memang tidak harus identik dengan populasinya tetapi seringkali sampel yang ekstrim sangat berbeda dengan populasi yang seharusnya diwakili oleh sampel tersebut. Jika peneliti memilih sampel tersebut secara kebetulan, maka data dari sampel dapat memperlihatkan pengaruh yang kuat dari perlakuan, meskipun sebenarnya tidak ada pengaruh (Lolang, 2014). 2. Kesalahan tipe kedua (type two error) Adalah menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Pada saat peneliti menolak hipotesis nol, selalu terdapat resiko terjadinya kesalahan jenis I. Demikian juga, jika peneliti tidak dapat menolak hipotesis nol selalu terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan jenis II. Kesalahan jenis II adalah kesalahan yang terjadi karena peneliti tidak dapat menolak hipotesis nol yang faktanya hipotesis nol itu sendiri adalah hipotesis yang salah. Artinya, kesalahan jenis II ini terjadi karena peneliti menyimpulkan adanya pengaruh perlakuan, tetapi uji hipotesis tidak dapat menunjukkan bukti pengaruh tersebut (Lolang, 2014). Oleh karena itu, perlu dilacak sejak dini kebenaran hipotesis dan penggunaan teknik analisis yang tepat dengan memperkenalkan faktor uji (test factor) kalau diperlukan untuk meniadakan hubungan antar variabel yang lacung (spurious) (Irianto, 2009). Ada dua kemungkinan penyebab tidak terterimanya hipotesis altenatif yaitu: 1. Disebabkan oleh kesalahan dalam pengambilan keputusan 2. Disebabkan oleh tidak sesuainya teori yang digunakan pada daerah penelitian atau sudah gugur kebenaran teori yang digunakan. Penyebab pertama merupakan penyebab yang sangat erat dengan sifat analisis statistik. 2.11 Maksud dengan  Alfha atau sering dilambangkan dengan α adalah nilai yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk menentukan taraf kepercayaan atau generalisasi dari objek yang diteliti setelah dilakukan analisa dan interpretasi data. 2.12 Hubungan  dengan p value atau nilai signifikansi (dari uji menggunakan software analisis data) Hubungan α dengan p value atau nilai signiikansi (dari uji menggunakan software analisis dan data) 11



Nilai Probabilitas (P-Value / nilai sig) besarnya peluang (probabilitas) yang diamati dari statistik uji. Nilai kesalahan yang didapat peneliti dari hasil perhitungan statistik (Hasil Uji Statistik). Nilai α (alpha) kesalahan maksimal yang ditentukan (dijadikan patokan) oleh peneliti, menunjukkan seberapa ekstrim suatu data seharusnya (data ideal), sehingga dapat menunjukkan adanya perbedaan dengan data lainnya (tolak H0). Contoh 1 Misalkan dari hasil output software (Excel, SPSS, Minitab, dkk.) diperoleh : nilai sig. (pvalue) = 0.002, artinya kesalahan penelitian secara statistik (berdasarkan uji statistik) adalah sebesar 0,2%. Jika nilai sig. (p-value) ini kita bandingkan dengan α = 0,05 ( alpha 5%) maka otomatis nilai sig. (p-value) lebih kecil dari α. Nilai α = 5% berarti dari 100, paling besar 5 kesalahan yang dapat ditolerir oleh si peneliti. Singkatnya, jika 5 kesalahan saja masih dapat ditolerir apalagi yang hanya 0,2, dengan demikian peluang untuk menolak H0 semakin besar. Contoh 2 Peneliti menetapkan nilai alfa sebesar 5% atau 0,05 Artinya dari 100 kali seseorang melakukan percobaan yang sama di harapkan kurang dari 5 penelitian yang mengalami kegagalan. Setelah melakukan percobaan data, lalu dianalisis dan didapat nilai p-value sebesar 11% atau 0,11 ini berarti dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 percobaan yang sama akan dihasilkan kegagalan sebanyak 11 percobaan. Dalam proses penelitian, nilai alpha ditentukan sebelum nilai p-value diketahui. Berdasarkan konvensi, nilai alpha yang biasa digunakan adalah sebesar 0,05. Nilai alpha yang kecil menunjukkan semakin ketatnya aturan dalam suatu penelitian. Jadi, ketika dari hasil output misal diperoleh nilai p (p-value) atau sig = 0.025, itu artinya kesalahan penelitian secara statistik adalah 2,5 (0.025*100). Kalau nilai p kita bandingkan dengan alpha 5% (0.05) maka otomatis nilai p lebih kecil dari alpha. Karena, dengan alpha 5% berarti paling besar 5 kesalahan yang dapat ditolerir oleh si peneliti. Singkatnya, jika 5 kesalahan saja masih dapat ditolerir apalagi yang hanya 2,5 bukan??? Makanya peluang untuk menolak H0 semakin besar. Sebaliknya, misal kita punya nilai p sebesar 0.15 itu artinya dari hasil perhitungan statistik kita punya 15 kesalahan (0.15*100), jika nilai 0.15 kita bandingkan dengan nilai alpha 0.05 maka nilai p lebih besar dari alpha. Itu artinya semakin besar pula peluang kita untuk menerima H0. 12



2.13 Pengaruh besar kecil  dalam suatu uji hipotesis Taraf signifikansi ditentukan peneliti. Semakin kecil α maka hasil penelitian semakin meyakinkan. Semaki berisiko penelitian maka α semakin kecil. Contoh: Tingkat kesuksesan operasi tumor otak pada pasien  α kecil Pengaruh WFH terhadap berat badan  α lebih besar 2.14 Menafsirkan hasil uji hipotesis menggunakan tabel (secara manual) dan menggunakan software tertentu (p value dan nilai signifikansi) a. Tabel Mann Whitney U Test adalah tabel yang berisi nilai pembanding terhadap uji mann Whitney U Test dengan tujuan untuk menetapkan tingkat signifikansi dalam rangka seorang peneliti berupaya mengambil sebuah keputusan dalam menjawab hipotesis berdasarkan analisis mann Whitney U Test. b. Dalam menentukan apakah hasil uji Mann Whitney U Test signifikan atau tidak, maka caranya adalah dengan membandingkan antara Mann Whitney U Test hitung dengan Mann Whitney U Test Tabel pada probabilitas tertentu misal 0,05. Mann Whitney U Test hitung diberi simbol U. Nilai U inilah yang akan kita bandingkan. Mari kita pelajari apa itu mann whitney table atau yang kita sebut dengan lidah indonesia sebagai Tabel Mann Whitney U Test. 2.15 Pengujian hipotesis selalu mengacu pada penolakkan atau penerimaan Ho Dalam proses penelitian, nilai alpha ditentukan sebelum nilai p-value diketahui. Berdasarkan konvensi, nilai alpha yang biasa digunakan adalah sebesar 0,05. Nilai alpha yang kecil menunjukkan semakin ketatnya aturan dalam suatu penelitian. Nilai alpha menunjukkan seberapa ekstrim suatu data seharusnya (data ideal), sehingga



dapat



menunjukkan adanya perbedaan dengan data lainnya (tolak H0). Jika nilai p-value lebih kecil (