Makalah Kelompok 9A [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN



Dosen Pengampu Dr.Herman Nirwana, M. Pd.,Kons.



Disusun oleh : Septayani Sagala (20016038) Bashirah Azufi(20016064) Ikhlas Fa’auri Sarumaha (20063084) Zahratul Fitra (20016049)



UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pertumbuhan dan Perkembangan serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dari mata kuliah umum Psikologi Pendidikan dengan dosen pengampu Bapak Dr.Herman Nirwana, M. Pd.,Kons. Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kendala yang kami hadapi, baik dari pencarian sumber hingga jaringan internet yang bermasalah. Namun, berkat bantuan dari orangorang terdekat, kami dapat mengatasi semua kendala tersebut. Kami dari kelompok satu juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang berperan dalam membantu untuk mendapatkan informasi terkait materi yang kami bahas. Kami sebagai penulis juga menyadari bahwasannya makalah ini membutuhkan saran dan kritik agar dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Untuk itu, kami sangat mengharapkan penilaian, saran serta kritik mengenai makalah yang telah kami selesaikan ini.



Padang, April 2021



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR……………………………………….



i



DAFTAR ISI…………………………………………………



ii



BAB I



PENDAHULUAN………………………………



1



A. B. C.



Latar Belakang ……………………………. Rumusan Masalah ………………………… Tujuan Penulis……………………………..



1 2 3



PEBAHASAN ……………………………………



4



BAB II



A. B. C. BAB III



Pengertian belajar menurut teori belajar Sosial dan Humanistik…………………….. Prinsip-prinsip belajar menurut teori belajar Sosial dan Humanistik…………………….. Penerapan teori belajar kognitif dan humanistik dalam belajar…………………..



PENUTUP ……………………………………….



3.1.



Kesimpulan ………………………………….



8



3.2.



Saran ………………………………………...



9



DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….



4 6 7 8



10



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Alex Sobur (2003) belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial, penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya. Misal: belajar memahami masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik antar etnis atau antar kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat sosial. Tokoh dari teori ini adalah Albert Bandura dan Vygotsky. Bandura berasumsi bahwa sebagian besar tingkah laku individu diperoleh dari hasil belajar melalu pengamatan tingkah laku yang ditampilkan oleh individu lain. Bandura juga menyatakan bahwa belajar banyak perilaku melalui peniruan, bahkan tanpa adanya penguat sekalipun. Kita bisa meniru perilaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain serta akibat yang ditimbulkannya. Proses belajar semacam ini disebut “observational learning”. Prinsip-prinsip yang mendasari teori kognisi social oleh Bandura: • Prinsip faktor-faktor yang saling menentukan • Kemampuan untuk membuat atau memahami simbol/tanda/lambang • Kemampuan berpikir ke depan • Kemampuan untuk seolah-olah mengalami apa yang dialami oleh orang lain • Kemampuan mengatur diri sendiri • Kemampuan untuk berefleksi Teori kognisi sosial Vygotsky menekankan pada aspek sosial dalam pembelajaran. Beliau menuturkan bahwa proses pembelajaran akan terjadi jika seseorang bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka (zone of proximal development). Inti dari teori kognisi social menurut vigotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Vygotsky



menekankan pada pentingnya hubungan antara individu dan lingkungan sosial dalam pembentukan pengetahuan yang menurut beliau, bahwa interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain merupakan faktor terpenting yang dapat memicu perkembangan kognitif seseorang. Pada dasarnya teori belajar humanistik memiliki tujuan belajar untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu, proses belajar dapat dianggap berhasil apabila si pembelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, si pembelajar dan proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Humanistik adalah suatu teori yang tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Para pendidik yang beraliran humanistik juga mencoba untuk membuat pembelajaran yang membantu anak didik untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat, berimajinasi, mempunyai pengalaman, berintuisi, merasakan, dan berfantasi. Pendidik humanistik mencoba untuk melihat dalam spektrum yang luas mengenai perilaku manusia. Melihat hal-hal yang diusahakankah oleh para pendidik humanistik, tampak bahwa pendekatan ini mengedepankan pentingnya emosi dalam dunia pendidikan. Freudian melihat emosi sebagai hal yang mengganggu perkembangan, sementara humanistik melihat keuntungan pendidikan emosi. Jadi bisa dikatakan bahwa emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanistik.



B. Rumusan Masalah 1. Pengertian belajar menurut teori belajar Sosial dan Humanistik 2. Prinsip-prinsip belajar menurut teori belajar Sosial dan humanistik 3. Penerapan teori belajar kognitif dan Humanistik dalam pembelajaran C. Tujian Penulis



1. Mengetahui pengertian belajar menurut teori belajar Sosial dan Humanistik 2. Mengetahui prinsip-prinsip belajar menurut teori belajar Sosial dan humanistik 3. Mengetahui penerapan teori belajar kognitif dan Humanistik dalam pembelajaran



BAB II PEMBAHASAN D. Pengertian belajar menurut teori belajar Sosial dan Humanistik Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, yang mana konsepdari teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, p emahaman danevaluasi. Menurut Bandura, orang belajar melalui pengalaman l angsung atau pengamatan (mencontoh model) Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuahteori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandangP erilakuindividu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skemakognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yangdipelajari individu terutama dalam belajar sosial danmoral terjadi melalui peniruan(imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning . Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individuakan berpikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan. Albert bandura memiliki pandangan yang bebeda dengan skinner dan theorist yanglainnya, menurut bandura individu belajar banyak melalui imitasi, dan imitasimelibatkan serangkaian proses kognitif. Bandura menekankan proses kognitif memilikihubungan yang sangat erat dengan lingkungan dan tingkah laku (behavior).



Bandura mendefinisikan belajar sebagagai bertambahnya pengetahuan melaluiserangkaian proses kognitif dari informasi yang ada dan di dapatkan. Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini le bih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya,seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diridan sebagainya) dapat tercapai. Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahamilingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agarlambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajarini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkandirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendirisebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang adadalam diri mereka. Menurut hemat kami, Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusis a serta pesertadidik mampu mengembangkan potensi dirinya.



E. Prinsip-prinsip belajar menurut teori belajar Sosial dan Humanistik Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik: 1. Manusia mempunyai belajar alami 2. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai relevansidengan maksud tertentu 3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya. 4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itukecil 5. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh cara. 6. Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya 7. Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar 8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam 9. Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawasdir 10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar



Beberapa prinsip Teori belajar Sosial: 1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minatdan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional. 2. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yangsederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. 3. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapaitujuan intruksional. 4. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. 5. Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat belajar dengan tenang. 6. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.



F. Penerapan teori belajar kognitif dan humanistik dalam belajar Penerapan teori belajar Humanistik dan Kognitif : 1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas 2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur dan positif. 3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atasinisiatif sendiri 4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secaramandiri 5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yangditunjukkan. 6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidakmenilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segalaresiko perbuatan atau proses belajarnya. 7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya. 8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Teori belajar sosial adalah suatu teori pembelajaran yang mengedepankan tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial. 



Menurut teori belajar kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi bahwa setiap orang tlah memiliki pengetahuan dan pengalaman yag telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang. Diantara pakar teori kognitif, paling tidak ada tiga yang terkenal yaitu Piaget, bruner dan ausubel. Menurut Piaget, kegiatan belajat terjadi sesuai dengan pola tahap-tahap perkembangan tertentu dan umur seseorang serta melalui proses asimilasi, akomodasi dan equilibrasi. Sedangkan bruner mengatakan bahwa belajar lebih ditentukan oleh cara seseorang mengatur pesan atu informasi, dan bukan ditentukan oleh umur. Proses belajar akan melewati tahap enaktif, ikonik dan simbolik. Sementara itu Ausubel mengatakan bahwa proses belajar terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan pengetauan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus, memahami makna stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami. Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena factor ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Teori belajar kognitif menganggap bahwa seseorang dianggap telah belajar apabila tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang suatu situasi yang berhubungan dengan tujuan belajar. B. Saran Sebagai calon pendidik, seseorang perlu memperhatikan bagaimana peserta didik mampu melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks dalam pembelajarannya, dapat mengatur stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang telah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran peserta didik berdasarkan pemahaman dan pengalamanpengalaman sebelumnya. Untuk itu pendidik harus lebih memacu keaktifan



peserta didik, retensi, pengolahan informasi yang baik, emosi dan aspek-aspek kejiwaannya. DAFTAR PUSTAKA http://blogpsikologi.blogspot.com/2015/10/pengertian-dan-teori html



pembelajaran.



https://ainamulyana.blogspot.com/2012/09/teori-pembelajaran-sosial-danteori.html https://www.academia.edu/40238351/ TEORI_BELAJAR_SOSIAL_DAN_HUMANISTIK https://aul-rahmah.blogspot.com/2015/06/teori-belajar-kognitif-danpenerapannya.html