Makalah Kelompok Vi Ubd [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING



D I S U S U N OLEH KELOMPOK VI : NAMA



NPM



FATIZANOLO WARUWU



21210004



ASIRELI TELAUMBANUA



21210008



YULIANA GULO



21210013



PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDIDARMA MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan Teknologi



Informasi.



Adapun



judul



makalah



ini



tentang



“MODEL



PEMBELAJARAN PROBLEM SLVING”. Kami juga berterima kasih kepada dosen kami Bapak Sarwandi, M.Pd.T yang telah mengajari kami membuat makalah ini pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta referensi yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan pada masa-masa yang akan mendatang.



Medan, 06 Desember 2021 Penulis,



Kelompok VI



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------i DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------ii BAB I PENDAHULUAN----------------------------------------------------------1 A. Latar Belakang--------------------------------------------------------------------2 B. Rumusan Masalah----------------------------------------------------------------3 C Tujuan-------------------------------------------------------------------------------3 BAB II PEMBAHASAN-----------------------------------------------------------4 A. Konsep Pembelajaran Problem Solving---------------------------------------4 B. Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving----------------------------5 BAB III PEMBAHASAN----------------------------------------------------------7 A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------7 B. Saran--------------------------------------------------------------------------------8 DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------9



ii



BAB I PENDAHULUAN



A.



LATAR BELAKANG Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks dan tidak hanya



menyampaikan informasi dari guru kepada siswa (Sumiati, 2012:23). Sesuai dengan perannya sebagai pengajar, guru mempunyai berbagai peran dan tugas yakni menyampaikan ilmu pengetahuan, melatih keterampilan, merancang pengajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai aktivitas pembelajaran (Suparlan, 2005:36). Mengajar pada hakekatnya bermaksud mengantar siswa mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya sehingga dalam prakteknya perilaku mengajar ditunjukkan dengan beraneka ragam meskipun maksudnya sama yang sering diistilahkan sebagai gaya mengajar (Sumiati, 2012:72). Hal ini dapat dikatakan bahwa gaya mengajar guru dapat menjadi penentu pencapaian tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dilembaga pendidikan, yang didalamnya terjadi interaksi antar berbagai komponen pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran itu meliputi: guru, siswa, tujuan, model pembelajaran, metode pembelajaran, media dan evaluasi. Interaksi antar komponen di atas berlangsung sebagai berikut : guru menerapkan beberapa model pembelajaran yang memunginkan siswa belajar proses bukan hanya belajar produk. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pemilihan suatu model pembelajaran tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan dengan menggunakan



hanya



satu



model



pembelajaran.



Pembelajaran



dengan



menggunakan banyak model akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna. Pembelajaran dengan menggunakan banyak model



1



2



dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai dengan baik karena tidak semua model pembelajaran cocok dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Oleh karena itu, pemilihan pendekatan, metode, dan model pembelajaran sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini, guru perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana siswa dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berkaitan dengan diri siswa, diantaranya adalah kemampuan, minat, motivasi, keaktifan belajar dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa, diantaranya adalah model pembelajaran. Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan tercapai. Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran problem solving Model pembelajaran problem solving merupakan strategi pembelajaran yang banyak dikembangkan saat ini, karena sesuai dengan kurikulum saat ini yang menginginkan bahwa siswa yang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran problem solving juga dapat melatih kemampuan siswa dalam menganalisis setiap masalah yang diberikan kepada mereka. Model pembelajaran problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dalam usaha mencari pemecahan/jawaban oleh siswa (Mbulu, 2001:52). Penyelesaian masalah menurut Johnson dan Johnson dalam Thobrani dan Musthofa (2011:337) dilakukan melalui kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving adalah suatu model



3



pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah serta mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan tersebut baik secara individu maupun kelompok.



B.



RUMUSAN MASALAH Berikut adalah rumusan masalah :



1.



Apa Konsep dari pembelajaran problem solving?



2.



Apa saja langkah-langkah dari pembelajaran problem solving?



C.



TUJUAN



1.



Mendeskripsikan tentang konsep pebelajaran problem solving



2.



Mendesripsikan langkah-langkah dari pembelajran problem solving



BAB II PEMBAHASAN



A.



KONSEP PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING Problem solving adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat ini



peserta didik belajar merumuskan pemecahan masalah, memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematika, yang menggunakan semua kaidah yang dikuasainya. Pemecahan masalah adalah suatu



proses kompleks yang menuntut seseorang untuk



mengkoordinasikan pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan intuisi dalam rangka memenuhi tuntutan dari suatu situasi. Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikasi untuk ketahap sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. Berdasarkan beberapa konsep tentang pemecahan masalah (problem solving) seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud model pembelajaran problem solving adalah suatu strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah serta dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan yang ada tersebut. Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu permasalahan. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) adalah teknik mengajar melalui pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya



4



5



terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu sendiri. Mengajar memecahkan masalah berarti, pemecahan masalah itu sebagai isi atau content dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah sebagai suatu strategi berarti kedudukan pemecahan masalah itu hanya sebagai suatu alat saja untuk memahami materi pengajaran. Untuk menggunakan problem solving sebagai sebuah strategi pembelajaran, pendidik perlu melalukan kerja lebih banyak dibandingkan hanya memberikan beberapa permasalahan di papan tulis, kemudian membiarkan peserta didik berlatih dengan mengerjakan permasalahan tersebut. Pendidik perlu menjelaskan kepada peserta didik apa yang pendidik inginkan untuk dipelajari oleh peserta didik, mengapa pendidik menggunakan pemecahan masalah untuk mengajar, dan harapan pendidik tentang interaksi antara peserta didik dan peserta didik, serta interaksi antara peserta didik dan peserta didik lainnya. Melalui proses pembelajaran ini, fokus pendidik adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan pemahaman mereka mengenai konsep-konsep penting (bukan hanya prosedur pemecahan masalah). Pencapaian terbaik didapatkan dengan permasalahan yang nyata dan menggunakan waktu lama untuk memecahkannya serta mampu mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman secara mendalam dibandingkan permasalahan yang membutuhkan waktu yang singkat untuk dipecahkan.



B.



LANGKAH-LANGKAH PEMBEAJARAN PROBLEM SOLVING Langkah-langkah



pembelajaran



menggunakan



model



pembelajaran



problem solving menurut Sani (2019, hlm. 243) adalah sebagai berikut ini. 1.



Pendidik



menjelaskan



tujuan



pembelajaran.



Guru



memberikan



permasalahan yang perlu dicari solusinya. 2.



Pendidik (guru) menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar.



Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. 3.



Siswa atau peserta didik menetapkan beberapa solusi yang dapat diambil



untuk menyelesaikan permasalahan.



6



4.



Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan guru. Sementara itu Chotimah & Fathurrohman (2018, hlm. 287-288)



berpendapat bahwa model pembelajaran problem solving terdiri dari 6 tahap sebagai berikut. 1.



Merumuskan masalah



Kemampuan ini diperlukan untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas. 2.



Menelaah masalah



Untuk menggunakan model problem solving, menelaah masalah diperlukan agar peserta didik dapat menggunakan pengetahuan untuk memerinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut. 3.



Merumuskan hipotesis



Kemampuan yang diperlukan lainnya adalah berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab-akibat, dan alternatif penyelesaian 4.



Mengumpulkan dan mengelompokkan data (sebagai bahan pembuktian



hipotesis). Tahap ini berfungsi untuk memancing kecakapan mencari dan menyusun data serta menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, atau tabel. 5.



Pembuktian hipotesis



Kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan. 6.



Menentukan pilihan penyelesaian



Tahap ini akan membuat peserta didik mampu untuk membuat alternatif penyelesaian serta kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



A.



KESIMPULAN Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada bidang studi hendaknya



dikemas koheren dengan hakikat pendidikan bidang studi tersebut. Namun, secara filosofis



tujuan



pembelajaran



adalah



untuk memfasilitasi



siswa dalam



penumbuhan dan pengembangan kesadaran belajar, sehingga mampu melakukan olah pikir, rasa, dan raga dalam memecahkan masalah kehidupan di dunia nyata. Model-model pembelajaran yang dapat mengakomodasikan tujuan tersebut adalah yang berlandaskan pada paradigma konstruktivistik sebagai paradigma alternatif. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran yang mencerminkan atau dilandasi oleh paradigma konstrukstivisme. Pembelajaran



Disiswa



membutuhkan



problem



solving



dalam



pelaksanaannya. Hal ini turut mengembangkan kemampuan siswa dan hasil belajar siswa . solving adalah upaya individu atau kelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka menyelesaikan suatu masalah. Problem solving menekankan bahwa permasalahan sebagai stimulus dalam aktivitas belajar, dalam hal ini fokusnya adalah pengembangan ketrampilan pemecahan masalah dari kasus-kasus serupa. Ketrampilan tidak diajarkan oleh guru tetapi ditemukan dan dikembangkan sendiri oleh siswa melalui aktivitas pemecahan masalah.



B.



SARAN Adapun saran dari makalah kami ini yaitu sebagi berikut :



1.



Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan



keterampilam model problem solving sebelum atau selama pembelajaran agar



7



siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. 2.



Agar pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses berorientasi



pembelajaran model problem solving dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.



8



DAFTAR PUSTAKA



Gub, W, (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta : PT. Garindo Sudirman, dkk. (1987) Ilmu Pendidikan. Bandung : Remadja Karya



9