MAKALAH Keperawatan Medikal Bedah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH



DISUSUN OLEH :



PENGAMPU :



MIABAHUL MUNIR (029PA19020)



IBU DAVI SUNDARI



POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI SUKABUMI PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantinatikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah patofisiologi dengan judul keperawatan medical bedah. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



Sukabumi,



2020



Penulis



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Keperawatan medical bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan kelemahan fisik, mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri akibat gangguan patofisiologis. Keperawatan medikal bedah membahas tentang masalah kesehatan yang lazim terjadi pada usia dewasa baik yang bersifat akut maupun kronik dengan atau tanpa tindakan operatif yang meliputi gangguan fungsi tubuh pada sistem cardiovascular, penginderaan (mata, tht), pencernaan, dan urologi oleh karena berbagai penyebab patologis seperti infeksi atau peradangan, kongenital, neoplasma trauma, dan degeneratif. Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat. Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.



B. Tujuan Umum Dapat mengetahui dan mengidentifikasi tentang keperawatan medikal bedah, dan dapat digunakan sebagai penunjang proses belajar dan mengajar khususnya untuk mahasiswa jurusan keperawatan. C. Tujuan Khusus 1. Mengetahui dan memahami perspektif keperawatan medikal bedah. 2. Mengetahui dan memahami ruang lingkup keperawatan medikal bedah. 3. Mengetahui dan memahami trend dan isu keperawatan medikal bedah. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perspektif dalam keperawatan medikal bedah ? 2. Apa saja ruang lingkup dari keperawatan medikal bedah ? 3. Bagaimana trend dan isu dari keperawatan medikal bedah ?



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Keperawatan Medikal Bedah. Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio – psiko – sosio - spiritual yg komprehensif ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg cenderung mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. Keperawatan medical bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio – psiko – sosio - spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan : kelemahan fisik, mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari - hari secara mandiri akibat gangguan patofisiologis, (CHS,1992). Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal seperti di bawah ini : 1.  Pelayanan Profesional. Seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, selalu memandang pasien secara holistic / menyeluruh baik Bio – Psiko – sosial – kultural - Spiritual. Dalam setiap tindakan, perawat dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional sesuai dengan standarisasi profesi keperawatan. Pelayanan ini diberikan oleh seorang perawat yang berkompetensi dan telah menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi. 2.  Berdasarkan Ilmu Pengetahuan. Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui jenjang Pendidikan Formal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Ilmu pengetahuan terus berubah dari waktu ke waktu (dinamis), sehingga dalam memberikan Asuhan keperawatan pada Klien berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.



3. Menggunakan Scientific Metode. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melaui tahap - tahap dalam proses keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah. Dengan menggunakan standarisasi asuhan keperawatan yang ada (NANDA, NIC, NOC). 4. Berlandaskan Etika Keperawatan. Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk dapat menerapkan asas etika keperawatan yang ada, meliputi asas : a.



Autonomy (menghargai hak pasien / kebebasan pasien).



b.



Beneficience (menguntungkan bagi pasien).



c.



Veracity (kejujuran).



d.



Justice (keadilan). Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu dan



teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio – psiko – sosio - spiritual yang komprehensif ditujukan pada orang dewasa dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. B. Peran Dan Fungsi Perawat. a. Peran Perawat. Ada 7 Peran Perawat, diantaranya : 1. sebagai pemberi Asuhan Keperawatan. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan. Hal ini dilakukan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks. 10 Faktor Asuhan dalam Keperawatan, diantaranya : 1)



Menunjukkan system nilai kemanusian dan altruisme.



2)



Memberi harapan dengan : mengembangkan sikap dalam membina hubungan dengan klien, memfalitasi untuk optimis, percaya dan penuh harapan.



3)



Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain.



4)



Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif, empati, dan hangat.



5)



Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang perasaan.



6)



Menggunakan proses pemecahan mesalah yang kreatif.



7)



Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar.



8)



Memeberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan spiritual.



9)



Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.



10) Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.   Kekuatan dalam Asuhan, diantaranya : a. Aspek Transformasi. Perawat membantu klien untuk mengontrol perasaannya dan berpartisipasi aktif dalam asuhan. b. Integrasi asuhan. Mengintegrasikan individu ke dalam sosialnya. c. Aspek Pembelaan. d. Aspek penyembuhan, yaitu Membantu klien memilih support social, emosional, spiritual. e. Aspek Partisipasi. f. Pemecahan masalah dengan metoda ilmiah. 2. Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien. Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam meninterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya.  Perawat juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak - hak pasien yang meliputi : a.Hak atas pelayanan sebaik-baiknya. b.



Hak atas informasi tentang penyakitnya.



c.Hak atas privasi. d.



Hak untuk menentukan nasibnya sendiri.



e.Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.



3. Peran Sebagai Edukator. Peran ini dilakukan untuk : a. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatanya. b. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien. 4. Peran Sebagai Koordinator. Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. Tujuan Perawat sebagi Koordinator adalah : a.



Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.



b.



Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.



c.



Menggunakan keterampilan perawat untuk : merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol.



5. Peran Sebagai Kolaborator. Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain - lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. 6. Peran Sebagai Konsultan. Peran disini adlah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. 7. Peran Sebagai Pembaharu. Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Peran perawat sebagai Pembaharu dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya : 1. Kemajuan teknologi. 2. Perubahan Lisensi - Regulasi.



3. Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan. 4. Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan. Selain peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 yang membagi menjadi 4 peran diantaranya : a. Peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan. b. Peran perawat sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan. c. Peran perawat sebagai pendidik dalam keperawatan. d. Peran perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan. b. Fungsi Perawat. Ada 3 Fungsi Perawat, diantaranya : 1. Fungsi Independen. Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti: a) Pemenuhan kebutuhan fisiologis : Pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas, dan lain – lain. b) Pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan. c) Pemenuhan kebutuhan cinta mencintai. d) Pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri. 2. Fungsi Dependen. Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana. 3. Fungsi Interdependen. Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara tim satu dengan lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan



asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya, seperti dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.



C.   Ruang lingkup keperawatan medikal bedah a.



Lingkup praktek keperawatan medikal-bedah Lingkup praktek keperawatan  medikal-bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi perlakuan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan; membantu individu dalam meningkatkan dan mempertahankan kondisi sehatnya; melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan dengan penyakit ; mengupayakan pemulihan sampai kliendapat mencapai kapasitas produktif tertingginya; serta membantu klien menghadapi kematian secara bermartabat. Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan langkah-langkah ilmiah



pengkajian,



perencanaan,



implementasi



dan



evaluasi;



dengan



memperhitungkan keterkaitan komponen-komponen bio-psiko-sosial klien dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau kecacatan. b.



Lingkup klien Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah orang dewasa, dengan pendekatan “one-to-one basis”. Kategori “dewasa” berimplikasi pada penegmbangan yang dijalani sesuai tahapannya. Tugas-tugas perkembangan ini dapat berdampak pada perubahan peran dan respon psikososial selama klien mengalami masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi pertimbangan perawat dalam melakukan kajian dan intervensi keperawatan. Pendekatan keperawatan harus memperhitungkan “level kedewasaan” klien yang ditangan, dengan demikian pe;ibatan dan pemberdayaan klien dalam proses



asuhan merupakan hal penting, sesuai dengan kondisinya; ini berkenaan dengan “Self-caring capacities” c.



Lingkup garapan keperawatan Untuk membahas lingkup garapan keperawatan medikal-bedah, kita perlu mengacu pada “focus telaahan – lingkup garapan dan basis intervensi keperawatan seperti telah dibahas pada bagian awal tulisan ini. Fokus telaahan keperawatan adalah respon manusia dalam mengahdapi masalah kesehatan baik actual maupun potensial. Dalam lingkup keperawatan medikal bedah, masalah kesehatan ini meliputi gangguan fisiologis nyata atau potensial sebagai akibat adanya penyakit, terjadinya trauma maupun kecacatan berikut respon klien yang unik dari aspek-aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Mengingat basis telaahan respon klien bersumber dari gangguan fisiologis, maka pemahaman akan patofisiologis atau mekanisme terjadinya gangguan dan (potensi) manifestasi klinis dari gangguan tersebut sangat mendasari lingkup garapan dan intervensi keperawatan. Penyakit, trauma atau kecacatan sebagai masalah kesehatan yang dihadapi klien dapat bersumber atau terjadi pada seluruh system tubuh meliputi systemsistem



persyrafan;



endokrin;



pernafasan;



kardiovaskuler;



pencernaan;



perkemihan; muskuloskeletal; integumen; kekebalan tubuh; pendengaran ; penglihatan serta permasalahan-permasalahan yang dapat secara umum menyertai seluruh gangguan system yaitu issue-isue yang berkaitan dengan keganasan dan kondisi terminal. d.



Lingkup garapan Lingkup



garapan



keperawata  adalah



kebutuhan



dasar



manusia,



penyimpangan dan intervensinya. Berangkat dari focus telaahan keperawatan medikal bedah diatas, lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah segala hambatan pemenuhan kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh; serta modalitas dan berbagai upaya untuk mengatasinya. Guna menentukan berbagai hambatan pemenuhan kebutuhan dasar mansuai dan  modalitas yang tepat waktu untuk mengatasinya dibutuhkan



keterampilan berfikir logis dan kritis dalam mengkaji secara tepat kebutuhan dasar apa yang tidak terpenuhi, pada level serta kemungkinan penyebab apa (diagnosis keperawatan). Hal ini akan menentukan pada perlakuan (treatment) keperawatan, dan modalitas yang sesuai. Disibi dibutuhkan keterampilan teknis dan telaah legal etis. e.



Basis intervensi Dari focus telaahan dan lingkup garapan keperawatan medikal bedah yang sudah diuraikan sebelumya, basis intervensi keperawatan medikal bedah adalah ketidakmampuan  klien (dewasa) untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. (Self



care



deficit).



Ketidakamampuan



ini



dapat



terjadi



karena



ketidakseimbangan  antara tuntutan kebutuhan (Self – care demand) dan kapasitas klien untuk memenuhinya (Self-care ability) sebagai akibat perubahan fisiologis pada satu atau berbagai system tubuh. Kondisi ini unik pada setiap individu karena kebuthan akan self-care (Self care requirement) dapat berbeda-beda, sehingga dibutuhkan integrasi keterampilan-keterampilan berfikir logis-kritis, teknis dan telaah legal-etis untuk menentukan bentuk intervensi keperawatan mana yang sesuai, apakah bantuan total, parsial atau suportif-edukatif yang dibutuhkan klien. f.



Konsekuensi professional Menutup sementara tulisan ini ada berbagai konsekuensi logis yang masih harus dipikirkan sebagai acuan bagi praktisi kpeerawatan pada area keperawatan medikal bedah. Melihat kompleksitas focus telaahan, lingkup garapan dan basis intervensi area keperawatan medikal bedah dan konsekuensi profesionalnya perlu dirumuskan : a.



Standar performance untuk acuan kualitas asuhan



b.



Kategori kwalifikasi perawat untuk menentukan kelayakannya sebagai praktisi



c.



Sertifikasi dan lisensi keahlian yang senantiasa diperbaharui untuk memberi  jaminan kemanan  bagi pengguna jasa keperawatan.



D. Komponen Keperawatan Medikal Bedah Ada 5 objek utama dalam ilmu keperawatan: manusia, individu (yang mendapatka asuhan keperawatan) keperawatan, konsep sakit, aplikasi tindakan keperawatan. 1. Manusia Penerima asuhan keperawatan adalah manusia, individu, kelommpok, komunitas, atau social. Masing-masing diperlakukan oleh perawat sebagai sistem adaptasi yang holistic dan terbuka. 2. Keperawatan Bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan social agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. 3. Konsep Sehat-Sakit Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif ; a.



Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.



b.



Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.



c.



Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster’s New



Collegiate Dictionary). Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam



hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan. 4. Konsep Lingkungan Lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan ekternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan prilaku seseorang dan kelompok. Lingkungan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman, sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan emosional, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu. 5. Aplikasi asuhan Keperawatan Proses keperawatan ; a. Pengakajian b. Perumusan diagnosis keperawatan c. Intervensi keperawatan d. Pelaksanaan e. evaluasi



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Keperawatan Medical Bedah merupakan bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Keperawatan medikal bedah membahas tentang masalah kesehatan yang lazim terjadi pada usia dewasa baik yang bersifat akut maupun kronik dengan atau tanpa tindakan operatif yang meliputi gangguan fungsi tubuh pada sistem cardiovascular,  penginderaan (mata, tht), pencernaan, dan urologi oleh karena berbagai penyebab patologis seperti infeksi atau peradangan, kongenital, neoplasma



trauma,



dan



degeneratif.



Lingkup praktek Keperawatan Medikal Bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan, baik adanya penyakit, trauma atau



kecacatan.



Peran Keperawatan Medikal Bedah dalam pencapaian MDGs yaitu: peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, peran perawat sebagai advokat klien, perawat berperan sebagai edukator, peran perawat sebagai koordinator, peran perawat sebagai kolaborator, peran perawat sebagai konsultan, dan peran perawat sebagai peneliti dan  pembaharu. B. Saran Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami selaku penulis memohon adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dengan mempelajari makalah ini diharapkan agar pembaca khususnya mahasiswa keperawatan dapat menerapkan peran-peran keperawatan medical bedah sesuai dengan konsep dan perspektif keperawatan medical bedah untuk ditingkatkan dalam mengejar pencapaian indikator MDGs.



REFERENSI



http://www.erwinedwar.com/2018/07/keperawatan-medikal-bedah-pengertian.html http://dianhusadasatria.blogspot.com/p/ruang-lingkup-keperawatan-medikal-bedah.html https://khaerul2016.wordpress.com/2016/06/27/keperawatan-medikal-bedah/ http://jamaluddinnr.blogspot.com/2010/11/makalah-keperawatan-medikal-bedah.html https://www.scribd.com/doc/247906465/Perspektif-Keperawatan-New