MAKALAH KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT - Febita Rahmawati Putri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT



Disusun oleh : Nama : Febita Rahmawati Putri NIM : G2A021045



PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Keseimbangan cairan dan elektrolit ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Serta penulis berterimakasih kepada Ibu Khoiriyah, S.Kep., M.Sc selaku dosen mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Penulis sangat berharap makalah ini dapat memberi manfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Keseimbangan cairan dan elektrolit. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan masih belum sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran guna memperbaiki dimasa depan.



Semarang,17 Desember 2021



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB 1 ..................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2 BAB 2 ..................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3 A. DEFINISI CAIRAN DAN ELEKTROLIT .................................................. 3 B. ETIOLOGI ................................................................................................... 4 C. PATOFISIOLOGI ........................................................................................ 5 D. MANIFESTASI KLINIS ( Tanda dan gejala) ............................................. 6 E. PENATALAKSANAAN ............................................................................. 6 F.



PENGKAJIAN ............................................................................................. 7



G. PATHWAY .................................................................................................. 8 H. DIAGNOSA ................................................................................................. 8 I.



INTERVENSI .............................................................................................. 9



J.



MIND MAPPING ...................................................................................... 10



BAB 3 ................................................................................................................... 11 PENUTUP ............................................................................................................. 11 A. KESIMPULAN .......................................................................................... 11



iii



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12



iv



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan distribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada diluar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu cairan intravaskuler (plasma), cairan intersitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.



1



B. Rumusan Masalah  Apa itu pengertian cairan dan elektolit?  Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit?  Bagaimana proses terjadinya keseimbangan cairan dan elektrolit?  Apa saja tanda dan gejala kelainan keseimbangan cairan dan elektrolit?  Bagaimana penatalaksanaan keseimbangan cairan dan elektrolit?  Bagaimana proses pengkajian asuhan keperawatan?  Bagaimana bentuk pathway dari keseimbangan cairan dan elektrolit?  Apa diagnosa dari keseimbangan cairan dan elektrolit?  Bagaimana intervensi dari keseimbangan cairan dan elektrolit?  Bagaimana bentuk mind mapping dari keseimbangan cairan dan elektrolit? C. Tujuan Penulisan  Mengetahui pengertian cairan dan elektrolit  Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit  Mengetahui proses terjadinya keseimbangan cairan dan elektrolit  Mengetahui tanda dan gejala kelainan keseimbangan cairan dan elektrolit  Mengetahui penatalaksanaan keseimbangan cairan dan elektrolit  Mengetahui proses pengkajian asuhan keperawatan  Mengetahui bentuk pathway dari keseimbangan cairan dan elektrolit  Mengetahui diagnosa dari keseimbangan cairan dan elektrolit  Mengetahui intervensi dari keseimbangan cairan dan elektrolit  Mengetahui bentuk mind mapping dari keseimbangan cairan dan elektrolit



2



BAB 2 PEMBAHASAN



A. DEFINISI CAIRAN DAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Cairan Air adalah salah satu bahan makan esensial, tetapi merupakan subtansi sederhana yang dapat diabsorbsi dan digunakan tubuh tanpa perubahan kimia. Air terlibat dalam banyak perubahan metabolisme yang terjadi dalam tubuh , berkaitan dengan protein, karbohidrat, dan lemak dalam pencernaan, dan diubah ketika digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Dewasa ini, merupakan suatu hal yang umum mempertimbangkan keseimbangan air, dan garam, dan elektrolit yang dibentuk garam didalam tubuh dari pada metabolismenya. (Syaibariah Siti.2002;378)



Air beserta unsur-unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel disebut cairan tubuh, cairan ini sebagai berada diluar sel (ekstraseluler) dan sebagian lagi didalam sel (intraseluler).



2. Pengertian Elektrolit Elektrolit adalah partikel kecil yang dipecah dari molekul berbagai garam yang larut didalam air, elektrolit disebut ion. Elektrolit membawa muatan elektrik dan terdiri dari dua tipe : partikel bermuatan negatif (anion) dan partikel bermuatan positif (kation). Jumlah total ion bermuatan negatif harus seimbang dengan jumlah ion bermuatan positif. Ion bermuatan negatif yang utama adalah Klorida (CI-), bikarbonat (HCO3-), dan fosfat (PO4-). (Syaibariah Siti 2002;380-382)



3



B. ETIOLOGI Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain : 1. Umur Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolism, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan disbanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung. 2. Iklim Orang yang tinggal didaerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. 3. Diet Diet seseorang berpengaruh terhadap intake caitan dan elektrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema. 4. Stress Stress dapat meningkatkan metabolism sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah. 5. Kondisi Sakit Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh misalmya : penyakit ginjal dan kardiovaskuler



sangat



mempengaruhi



keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. 4



proses



regulator



6. Tindakan Medis Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain. 7. Pengobatan Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh. 8. Pembedahan Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan. (Muhammad S.M 2006)



C. PATOFISIOLOGI Gangguan kebutuhan cairan sangat beragam dan masing-masing dari gangguan tersebut disebabkan oleh etiologi yang berbeda-beda. Secara normal, tubuh bisa mempertahankan diri dari ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Namun, pada saat tertentu tubuh tidak mampu mengatasinya. Ini terjadi apabila kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak sekaligus, seperti muntah-muntah, diare, berkeringat luar biasa, luka bakar, pendarahan, dan lain sebagainya. Dalam ini elektrolit yang pertama yaitu natrium dan klorida, karena keduanya merupakan elektrolit ekstraseluler dalam tubuh. Biasanya perlu segera diberikan cairan dan elektrolit. Cairan elektrolit yang sederhana dan dikenal masyarakat ialah oralit atau larutan gula garam (LGG). Apabila terjadi ketidakseimbangan cairan elektrolit perlu segera dilakukan tindakan medis khusus.



5



D. MANIFESTASI KLINIS ( Tanda dan gejala) 



Kelelahan







Kram otot dan kejang







Mual







Pusing







Pingsan







Lekas marah







Muntah







Mulut kering







Tekanan darah naik turun



E. PENATALAKSANAAN 1. Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau pengobatan penyakit dasar. Obat-obatan tersebut misalnya : prednison yang dapat mengurangi beratnya diare dan penyakit. 2. Untuk diare ringan cairan oral dengan segera meningkatkan dan glukosa oral serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehidrasi pasien. 3. Untuk diare sedang akibat sumber non infeksius obat-obatan tidak spesifik. 4. Preparat untuk anti mikrobial diberikan bila preparat infeksius telah teridentifikasi atau bila diare sangat berat. 5. Terapi cairan intravena mungkin diperlukan hydrasi cepat, khususnya untuk anak kecil dan lansia.



6



F. PENGKAJIAN 1. Identitas Klien Yaitu nama, umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pendidikan, agama, dan alamat. 2. Keluhan Utama 3. Riwayat Kesehatan 



Asupan cairan dan makanan (oral dan parenteral).







Tanda dan gejala gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.







Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan elektrolit.







Pengobatan tertentu yang tengah dijalani yang dapat mengganggu status cairan.







(Usia atau kondisi social)



4. Pengukuran Klinik 



Berat Badan (BB) Peningkatan atau penurunan 1kg BB setara dengan penambahan atau pengeluaran 1 liter cairan.







Keadaan Umum Pengukuran tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, pernapasan, dan tekanan darah serta tingkat kesadaran.







Asupan cairan meliputi :  Cairan oral : NGT dan oral.  Cairan parenteral : termasuk obat-obatan intravena.  Makanan yang cenderung mengandung air.  Iritasi kateter







Pengukuran keluaran cairan  Urin : volume, kejernihan/kepekatan.  Feses : jumlah dan konstipasi.  Muntah.



7



5. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik difokuskan pada :  Integument keadaan turgor kulit, edema, kelelahan otot, tetani, dan sensasi rasa.  Kardiovaskuler : distens vena jugularis, tekanan darah, hemoglobin dan bunyi jantung.  Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-muntah.



G. PATHWAY



H. DIAGNOSA a. Risiko hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif b. Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan kelebihan volume cairan



8



I. INTERVENSI a. Risiko hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif Intervensi : 



Periksa tanda dan gejala hypovolemia (missal : frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)







Berikan asupan cairan oral







Berikan posisi modified Trendelenburg







Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak







Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (misal : NaCl, RL)



b. Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan kelebihan volume cairan Intervensi : 



Pemantauan elektrolit







Pemantauan tanda vital







Pemberian makanan parenteral







Pengaturan posisi







Terapi intravena



9



J. MIND MAPPING



10



BAB 3 PENUTUP



A. KESIMPULAN Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Air adalah salah satu bahan makan esensial, tetapi merupakan subtansi sederhana yang dapat diabsorbsi dan digunakan tubuh tanpa perubahan kimia. Elektrolit adalah partikel kecil yang dipecah dari molekul berbagai garam yang larut didalam air, elektrolit disebut ion. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit yaitu, umur, iklim, diet, stress, kondisi sakit, tindakan medis, pengobatan, pembedahan. Tanda gejalanya adalah kelelahan, kram otot, kejang, mual, pusing, pingsang, lekas marah, muntah, mulut kering, tekanan darah naik turun.



11



DAFTAR PUSTAKA



https://www.scribd.com/document/384027509/Makalah-Keseimbangan-CairanDan-Elektrolit https://www.scribd.com/document/497967059/RISNAWATI-ANGRAINIBEDDU-LAPORAN-PENDAHULUAN-KEBUTUHAN-CAIRAN-DANELEKTROLIT https://id.scribd.com/document/366186595/Lp-Gangguan-Cairan-Dan-Elektrolit Diagnosa a) SDKI D.0034 b) SDKI D.0037 Intervensi a) SIKI 1.03116 b) SIKI Hal.468



12



13