Makalah Kimia Dasar - Cat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI KIMIA PADA CAT



Disusun Oleh : M. Hasbar Hasrullah



1806149910



Sachio Edgar Syafira Rahmayanti



1806202973



Untuk Mata Kuliah Kimia Dasar



PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Analisis dan Usulan Perbaikan Rumah Tidak Sehat Berdasarkan Standar dan Kriteria Rumah Sehat. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu nilai dalam mata kuliah Gambar Konstruksi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Gambar Konstruksi, Ibu Siti Murningsih, dan Ibu Titi Sari, serta kepada asisten kami kak Jafar Shodiq. Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam segi bahasa, penulisan, maupun isi materi yang disampaikan. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun agar lebih baik lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kembali kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.



Depok, No 2019



Kelompok 2



ABSTRAK



Nama



: M. Hasbar Hasrullah, Sachio Edgar, Syafira Rahmayanti



Program Studi : Teknik Sipil Judul



: Materi Kimia pada Cat



Kata Kunci



:



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2 ABSTRAK .............................................................................................................................................. 3 DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3 DAFTAR GAMBAR ............................................................................. Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL.................................................................................. Error! Bookmark not defined.



DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ Error! Bookmark not defined. BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 5 I.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................................................ 5 I.2. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 6 I.3. Tujuan Penulisan............................................................................................................................ 6 I.4. Batasan Masalah.............................................................................................................................9 BAB II. ISI .............................................................................................................................................. 7 II.1. A ................................................................................................................................................... 7 II.2. B .................................................................................................. Error! Bookmark not defined. II.3. C .................................................................................................. Error! Bookmark not defined. II.4. D .................................................................................................. Error! Bookmark not defined. BAB III. PENUTUP ............................................................................................................................. 18 III.1. Kesimpulan ............................................................................................................................... 18 LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 19 REFERENSI ......................................................................................................................................... 20



BAB I PENDAHULUAN



I.1. Latar Belakang Masalah Cat merupakan suatu produk yang berfungsi untuk melindungi atau protektif dan memperindah atau dekoratif berbagai objek. Cat juga dapat memperpanjang usia dari suatu produk karena cat memiliki sifat melindungi dari pengaruh lingkungan seperti suhu dan korosi. Contohnya saja rumah tinggal. Rumah tingggal merupakan suatu kebutuhan primer yang digunakan sebagai tempat berlindung dari panas, hujan, dan juga tempat melepas lelah setelah beraktivitas seharian sehingga rumah tinggal haruslah indah, aman dan nyaman bagi penghuninya. Ketika keindahan tersebut dipertanyakan, tentu saja memberikan efek secara tidak langsung kepada penghuni itu sendiri. Ini merupakan hal yang sering terjadi pada finishing bangunan, salah satunya adalah permasalahan pada pengecatan bangunan atau dari sisi arsitekturalnya. Pengecatan dapat diibaratkan sebagai keindahan suatu bangunan itu sendiri. Permasalahannya biasanya terjadi pada suatu perumahan tempat tingggal yang mengedepankan sisi structural yang berlebihan ketimbang sisi arsitektural. Di samping itu bangunan seperti ini cenderung kelihatan tidak menarik dan tidak memiliki keindahan, sehingga diperlukan pengecatan dan politur supaya bangunan kelihatan menarik dan indah.



Mengingat bahwa pengecatan adalah hal yang berpengaruh di dalam suatu bangunan dan kehidupan lainnya yang akan memberikan keindahan dan perlindungan pada bangunan dan benda itu sendiri. Begitu pula pengecatan sangat diperlukan di dalam suatu kehidupan yang nantinya akan memperindah dan memperlambat pengeroposan. Pengecatan pada bangunan akan memberikan kesan yang indah bagi penghuninya.



Dari apa yang diuraikan tersebut di atas, menarik bagi penulis untuk melakukan evaluasi dan mengenal jenis-jenis pengecatan dan politur serta aplikasinya sesuai pengetahuan dan kemampuan penulis di bidang pengecatan dan politur.



I.2. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dan fungsi cat? 2. Bagaimana struktur dan komposisi cat? 3. Apa saja komponen cat? 4. Apa saja jenis-jenis cat? 5. Apa saja bahan-bahan cat beserta dengan fungsi dan dampaknya? 6. Bagaimana proses produksi cat?



I.3. Tujuan Penulisan  Tujuan Umum Untuk mengetahui materi kimia didalam cat serta faktor-faktor yang berhubungan dengan cat.  Tujuan Khusus -



Mengetahui definisi dan fungsi cat



-



Mengetahui struktur dan komposisi cat



-



Mengetahui komponen dan jenis cat



-



Mengetahui bahan, fungsi dan dampak cat



-



Mengetahui proses produksi cat



I.4. Batasan Makalah Makalah ini hanya akan membahas tentang materi kimia pada cat yang berupa definisi cat, struktur dan komposisi cat, komponen dan jenis-jenis cat, serta poses produksi cat, fungsi dan dampaknya.



BAB II ISI



II.1



Definisi dan Fungsi



Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara : diusapkan, dilumurkan, dikuas, diseprotkan, dsb. (Fajar Anugerah, 2009). Cat tembok disebut juga sebagai cat emulsi dimana adanya emulsi antara minyak dan air dalam formulasinya. Emulsi sendiri adalah jenis koloid dengan fase terdispersinya berupa cairan pada medium pendispersi yang dapat berupa padat, cair, dan gas.



Menurut Farmakope



Indonesia Edisi IV, emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent). Dalam emulsi pada masing-masing komponen pembetuknya sudah terdapat emulsifer berupa surfactan. Fungsi dari cat sendiri adalah dalam konteks untuk konstruksi bangunan adalah : 



Sebagai outer atau skin dinding ruangan sehingga dinding tidak gampang berlumut.







Memberikan warna pada ruangan yang merupakan identitas karakter pemiliknya.







Memberikan sentuhan estetis khususnya ketika kombinasi warna tersebut cocok sehingga meningkatkan sisi keindahan dari ruangan tersebut.



II.2



Struktur dan Komposisi Cat Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cat adalah sangat banyak dan bervariasi, tetapi intinya cat terdiri dari padatan (solids) dan cairan (liquids). Dengan bagian padatan tersebut tertahan (tersuspensi) dalam porsi cairan atau carrier. Solids atau padatan adalah bahan yang tertinggal di permukaan setelah bagian liquids menguap. Solids terdiri dari beberapa material, setiapnya didesain untuk menghasilkan beberapa properti dari cat, namun yang utama adalah pigmen (pewarna) dan binder (perekat). Untuk lebih mudah memahami bahan penyusun cat, maka bahan penyusun cat ini diklasifikasi menjadi empat bagian besar yaitu carrier/pembawa, pengikat/pembentuk lapisan film, pigmen, dan aditif.



II.3



Komponen Cat



a. Resin/Binder Resin merupakan bahan utama komponen cat. Resin ini berbentuk cairan kental yang dapat membentuk lapisan yang padat dan transparan yang membentuk film atau lapisan setelah diaplikasi pada suatu obyek dan mengering. Kualitas dari resin yang digunakan dalam cat sangat mempengaruhi cat yang dihasilkan, seperti kekerasan, ketahanan terhadap cuaca, teksturnya, daya rekatnya, dan waktu pengeringannya. Ada banyak jenis-jenis resin yang ada, seperti Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dll. Resin yang paling sering digunakan dalam cat tembok adalah resin yang disebut sebagai “latex”. Latex sendiri merupakan jenis resin yang fleksibel. Latex erat kaitannya dengan polimerasi. Pada dasarnya polimerisasi resin adalah pembentukan resin dari polimer building block seperti monomer. Pada umumnya Latex yang dipakai pada cat tembok adalah ACRYLIC TECHNOLOGY, dimana untuk semua latex yang dibuat diberi embel-embel "acrylic". Resin yang digunakan pada cat, secara garis besar terbagi menjadi tipe-tipe sebagai berikut (Anonim, tth: 3): Klasifikasi menurut material:







Resin Netral, diekstrak terutama dari tumbuh-tumbuhan, digunakan untuk membuat vernish dan lacquer.







Resin Sintetik, resin buatan manusia, karena tersedia dalam jumlah banyak, maka cat modern sebagian besar dibuat dari resin sintetik



Klasifikasi menurut tipe lapisan (film): 



Thermoplastik Resin, pengerasan thermoplastic resin adalah melalui penguapan solvent, tanpa melibatkan reaksi kimia. Apabila dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan akhirnya mencair. Thermoplastic resin sangat fleksibel dan sangat mudah larut dalam solvent.







Thermosetting Resin, thermosetting resin bila dipanaskan akan mengeras melalui reaksi kimia. Apabila telah mengeras tidak akan melunak lagi oleh pemanasan kembali.



b. Pigmen Pigment adalah zat yang mengubah warna cahaya tampaksebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. Molekul pigmen menyerap energi pada panjang gelombang tertentu sehingga memantulkan pajang gelombang tampak lainnya, sedangkan zat pendar memancarkan cahaya karena reaksi kimia tertentu. Pigmen tidak bercampur dengan air, oli, atau solvent. Pigmen tidak dapat melekat pada obyek lain, akan tetapi pigment dapat melekat pada obyek lain apabila telah tercampur dengan resin dan komponen lain dalam bentuk cat. Pigmen dibagi menjadi beberapa tipe yaitu (Anonim, tth: 4): 



Pigmen warna, untuk menambah warna pada cat dan meningkatkan daya sembunyi (hiding power) cat.







Pigmen terang, menambah wana-warni metalik pada coat.







Pigmen extender, menambah kekuatan dan body pada coat, meningkatkan viskositas dan mencegah sedimentasi.







Pigmen pencegah karat, digunakan pada cat dasar untuk mencegah karat.







Pigmen flatting, digunakan untuk mengurangi kilap pada coat. Pigment ini dicampur dengan cat apabila dikehendaki kurang kilap.



Pigmen berasal dari bahan organik maupun anorganik. Pigmen organik merupakan pigmen yang terbentuk dari senyawa alami seperti karbon. Sedangkan pigmen anorganik adalah pigmen dari garam anorganik yaitu melalui proses presipitasi dari ion aqueous dalam larutan. Diantaranya reaksi Pb(NO3)2 + Na2CrO4 à PbCrO4 + 2NaNO3 yang menghasilkan warna kuning, atau reaksi antara zink hidroxida dan NaOH yang menghasilkan warna putih.



c. Solvent/Thinner “Solvent adalah suatu cairan yang dapat melarutkan resin dan memungkinkan pencampuran pigment dan resin dalam proses pembuatan cat.” (Herminanto Sofyan, tth: 41). Thinner merupakan campuran beberapa sulvent yang dipakai untuk melarutkan resin di dalam cat atau mengencerkan cat selama penggunaan masih berjalan. Baik solvent maupun thinner sama-sama berperan sebagai zat pengencer atau pelarut. Perbedaan antara keduanya adalah solvent digunakan ketika dalam pembuatan cat sedangkan thinner digunakan untuk menentukan tingkat kekentalan cat sebelum cat tersebut diaplikasikan. Komposisi solvent yang tepat dan benar sangat memberi pengaruh yang sangat besar optimal pada mekanisme penguapan dari solvent-solvent yang ada, sehingga membentuk flim yang karakteristik, baik textur permukaanya, maupun kecepatan keringnya 12. Menurut Herminanto Sofyan (tth: 41) komponen pembentuk solvent meliputi: 1)



Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin lacquer.



2)



Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik, hasilnya sama



dengan pelarut yang berkualitas baik. 3)



Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu yang mengakibatkan



cairan tersebut masuk ke dalam larutan. Solvent murni melarutkan bahan residu dan binder. Penggolongan solvent berdasarkan struktur kimia adalah sebagai berikut: 1. Hidrokarbon Sesuai namanya maka pada golongan ini terdiri dari solvent-solvent dimana unsur hidrogen (H) dan carbon (C) menjadi struktur dasarnya. Golongan ini terbagi lagi menjadi tiga sub golongan, yaitu: aliphatis, aromatis dan halogenated hidrokarbon.



Sedang sub golongan aliphatis dibagi lagi menjadi aliphatis jenuh (saturated) dan tidak jenuh (unsaturated). Solvent-solvent golongan hidrokarbon hampir seluruhnya berasal dari hasil distilasi minyak bumi yang merupakan campuran dari beberapa sub-sub golongan (bukan senyawa murni), sehingga titik didihnya berupa range dari minimum sampai maksimum, bukan merupakan titik didih tunggal.



2. Oksigenated Solvent Oksigenated sovent atau solvent dengan atom oksigen adalah solvent-solvent yang struktur kimianya mengandung atom oksigen. Termasuk dalam kategori ini adalah golongan ester, ether, ketone dan alkohol.



d. Bahan Aditif Aditif adalah suatu bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai tujuan atau aplikasi cat. Berbagai tipe bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai dengan tujuan atau aplikasi cat. Zat additif berfungsi untuk mencegah terjadinya buih pada saat penyemprotan (anti foaming), mencegah terjadinya pengendapan cat pada saat dipergunakan (antisetting), meratakan permukaan cat sesaat setelah disemprotkan (flow additif), menambah kelenturan cat, dll. Aditif ditambahkan ke dalam cat disesuaikan dengan solvent apa yang dipakai (solvent atau water base), apa jenis resinnya, bagaimana pemakaiannya dan bagaimana mekanisme pengeringannya. Setiap supplier additive biasanya memberi informasi yang jelas tentang apa dan bagaimana additive harus digunakan. Aditif ini sendiri dapat saja menjadi perusak apabila penambahan aditif ini tidak diperhitungkan baik-baik. Oleh karena itu, penambahan bahan aditif ini harus diperhitungkan dengan ahlinya yang berpengalaman. Aditif biasanya dibagi berdasarkan fungsinya. Berikut ini adalah beberapa additive yang biasa dipakai dalam industri cat. Tabel 1. Bahan Aditif pada Cat Beserta dengan Hasilnya



Kategori



Nama



Kegunaan Mempermudah



atau



mempercepat



proses penggantian udara dan air oleh resin pada permukaan pigment atau extender. Lechithin soya adalah wetting agent yang banyak digunakan dan memiliki fungsi sebagai agen antar Wetting Agent



muka yang efektif untuk aplikasi cat,



Mempercepat atau



lacquer, printing ink dan juga sebagi



mempermudah proses



waterbase coating. Selain letichin soya ada juga yang menggunakn Zinc naqpthenate



dan



octoate



mempunyai



kemampuan



yang sebagai



wetting agen dan dispersion agen yang lebih baik. Dispersing Agent



Mempermudah distribusi pigment dan extender ke dalam cairan resin Memperlambat



oksidasi



dan



juga



pembentukan radikal bebas dan hidro peroksida. Anti oksidan yang sering digunakan untuk daalam cat harus mempunyai daya evaporasi yang tinggi Mengurangi akibat kerusakan selam penyimpanan



Anti Skinning Agent



sehingga



mudah



menguap



tanpa



meninggalkan bekas. Oximes secara luas



digunakan



pada



coating



merupakan anti oksidan paling ideal yang digunakan sebagai skinning. Bahan ini menguap dengan cepat tanpa menunda waktu pengeringan.



Mempertahankan kekentalan cat atau Thickening Agent



melindungi cat selalu dalam kondisi koloid Mempertahankan



pigment



selalu



berada pada kondisi dispersi yang stabil dalam



campuran,



mengendap. Anti Settling Agent



sehingga



Laju



tidak



pengendap[an



partikel meningkat sebanding dengan ukuran dan grafitasi tetapi menurunkan apabila viskositas meningkat. Pigmen akan cendrung mengendap membentuk sediment dari partikel pigmen sehingga sulit untuk membuatnya menyebar.



Anti Sagging



Mencegah turunnya atau melelehnya cat jika dipakai pada permukaan tegak Meningkatkan kualitas permukaan cat, sehingga permukaannya rata tidak bergelombang. Leveling merupakan kemampuan film basah untuk menjadi



Levelling Agent



mulus



seragam



pengeringan.



Mengurangi akibat selama



selama



Bahan



yang



proses sering



digunakan untuk membuat cat supaya



pemakaian



menjadi mulus adalah zinc benzoate, zinc oksida dan asam benzoate. Mencegah pemisahan pigment baik secara vertikal maupun horizontal. Anti Flooding & Floating



Floating dipercepat manakala satu atau lebih



pigmen



yangmendukung



viskositas structural. Bahan yang sering digunakan untuk mengatasi floating



dan flooding seperti china clay, silica persipitasi dan kalsium carbonat. Mencegah



atau



menghilangkan



timbulnya busa pada permukaan cat. Anti Foaming



Agen anti defoaming yang banyak digunakan



adalah



suefaktan



yang



memiliki HLB rendah seperti silicon, alcohol , tupentene dan minyak pinus.



Anti Static Agent



Mencegah atau mengurangi timbulnya arus listrik static selama pemaikaian Mempercepat



Dryed



reaksi



oksidasi



dan



polymerisasi dari ikatan tak jenuh pada cat



jenis



alkyd



atau



synthetic



(mengandung drying oil). Mempercepat



reaksi



crosslinking



antara resin amino dan alkyd polyol Catalyst



(atau turunannya), biasanya dipakai senyawa-senyawa



Memperbaiki atau Merubah



asam



organik



maupun anorganik



Sifat Flim



Meningkatkan Plasticizer



fleksibilitas



cat,



terutama pada cat yang mempunyai berat molekul yang besar, seperti NC. Mencegah timbulnya atau melekatnya



Anti Fouling Agent



tumbuhan air laut pada dasar dinding kapal Menurunkan derajad kilap lapisan cat



Matting Agent



(dari gloss ke semi gloss atau dari semi ke dof/matt)



Anti Fungus



Mencegah timbulnya jamur. Bahan yang



biasanya



digunakan



untuk



mengatasinya adalah merkuri asetat, phenyl



merkuri,



chlorophenol



naphenat,



sodium



salt,



penta tetra



chlorophynel sodium salt dan copper napthenat.



II.4



Jenis-Jenis Cat



Ada banyak sekali jenis – jenis dan fungsi cat untuk konstruksi bangunan. Jika boleh dikatergorikan,setidanya ada 11 kategori yang sering digunakan yaitu: 1. Cat Alkyd Synthetic Jenis cat ini memiliki karakter yang cukup kuat, yaitu identik dengan glossy-nya dan biasa dipakai untuk mewarnai bagian interior dan eksterior ruangan. Salah satu keunggulan cat alkyd synthetic jika dibandingkan dengan cat lain adalah tahan cuaca dan juga jamur. 2. Cat Emulsi Styrene Acrylic Jenis cat yang kedua yang cukup diminati adalah cat emulsi styrene acrlylic. Cat ini dipakai untuk permukaan beton, batako, asbes, triplek, dan juga plesteran. 3. Wall Sealer Wall sealer adalah cat dasar yang digunakan untuk menutup pori-pori permukaan dinding plesteran secara keseluruhan. Proses pengecatan dengan wall sealer dilakukan sebelum pemasangan plesteran dengan tujuan agar permukaannya lebih halus dan cat yang digunakan pun akan lebih melekat dengan dinding plesteran itu. 4. Zinc Chromate Primer Zinc cromata adalah bahan dasar untuk membuat cat khusus logam. Tujuan dari dibuatnya cat logam ini adalah untuk menghindari korosi pada logam, besi, dan yang sejenisnya. 5. Cat Duco



Diantara sekian banyak jenis cat, cat duco adalah yang paling familiar. Dalam bahasa seharihari cat duco disebut juga dengan cat dempul yang dipakai untuk penutup logam dan permukaan kayu agar hasilnya lebih rapat. Dengan cat duco, hasil pengerjaan pun akan lebih halus. 6. Cat Melamic Jenis cat ini terbuat dari bahan dasar alkyd dan resin amino. Cat ini biasa dipakai untuk melapisi kayu dengan hasil akhir yang rata, halus, dan tahan terhadap goresan. Cat Melamic memiliki daya kilap yang tinggi sehingga tampilan kayu pun akan semakin manis. Cat Melamic cocok jika digunakan untuk mewarnai eksterior kayu. 7. Cat Stoving Finishing logam biasa menggunakan cat stoving. Untuk pengaplikasiannya, cat ini dipakai dengan menggunakan sistem peng-oven-an. Cat ini dipakai untuk bahan logam, tabung, elektronik, dan sebagainya 8. Cat Thermoplastic Anda sering melihat marka yang ada di jalan raya? Cat yang digunakan untuk menandai marka jalan adalah cat thermoplastic. Jenis cat ini tahan panas dan tidak mudah mengelupas. 9. Cat Epoxy Cat Epoxy adalah jenis cat yang digunakan untuk menutup permukaan dinding. Cat ini mempunyai daya ikat yang kuat yang menjadi alasan kenapa cat ini digunakan untuk menutup permukaan dinding sebelum dilakukan tindakan selanjutnya. Tidak hanya dalam bentuk cat, Epoxy juga tersedia dalam bentuk epoxy injection, lem epoxy, dan juga dempul epoxy. Cat ini seringkali dipakai untuk melapisi beton dan logam. 10. Cat Polyurethane Cat polyurethane memberikan efek glossy atau mengkilap yang tinggi. Dengan cat ini, permukaan akan tampak mengkilap, tahan gores, dan lebih halus. 11. Cat Remover Seperti namanya, cat ini dipakai untuk meniadakan atau mengelupaskan cat lama untuk kemudian digantikan dengan cat yang baru. Dengan cat remover, kita tidak perlu melakukan



treatment yang melelahkan pada dinding yang ingin diganti warnanya. Cat ini adalah emulsi dari bahan kimia yang efektif untuk merontokkan cat dinding sebelumnya.



II.5



Bahan Cat beserta Fungsi dan Dampaknya



II.6



Proses Produksi Cat



BAB III PENUTUP



III.1. Kesimpulan Dengan selesainya Makalah bahan bangunan ini ,penulis dapat menyimpulkan bahwa: Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cat adalah sangat banyak dan bervariasi, tetapi intinya cat terdiri dari padatan (solids) dan cairan (liquids). Dengan bagian padatan tersebut tertahan (tersuspensi) dalam porsi cairan atau carrier. Solids atau padatan adalah bahan yang tertinggal di permukaan setelah bagian liquids menguap. Solids terdiri dari beberapa material, setiapnya didesain untuk menghasilkan beberapa properti dari cat, namun yang utama adalah pigmen (pewarna) dan binder (perekat). Untuk lebih mudah memahami bahan penyusun cat, maka bahan penyusun cat ini diklasifikasi menjadi empat bagian besar yaitu carrier/pembawa, pengikat/pembentuk lapisan film, pigmen, dan aditif.



III. 2 saran Makalah ini sekiranya dapat berguna bagi pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang cat. Selain itu, hal penting yang harus diperhatikan saat memilih cat adalah kandungan zat yang berada pada lapisan film, pigmen, dan aditif.



LAMPIRAN



REFERENSI



Susyanto, Heri. 2009f. Pigment Extender. http://www.geocities.com Susyanto, Heri. 2009g. Resin. http://www.geocities.com Susyanto, Heri. 2009h. Solvent. http://www.geocities.com