11 0 211 KB
KEPERAWATAN MATERNITAS II “KISTA OVARIUM”
Dosen Pembimbing : Hasnah, S.SiT.,S.Kep.Ns.,M.Kes Nurul Fadhilah Gani, S.Kep.Ns.,M.Kep Nurhidayah, S.Kep.Ns.,M.Kep Oleh : Kelompok 3 M. Fichry S’Dasy
70300118018
Triyasni Listia Harun
70300118003
Amalia Putri Abuba
70300118008
Muthmainnah
70300118014
Nadia Hamrawati
70300118019
Sri Widya Noviana
70300118025
Ghina Syafira Yulianti Syam 70300118029 Fitriani
70300118032
PROGRAM STUDI STRATA-1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kepada kami kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan makalah kami tentang “KISTA OVARIUM” Makalah ini kami susun dengan sebaik-baiknya dan secara maksimal serta dengan bantuan berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalh ini. Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada makalah kami, baik dari segi susunan kalimat maupun dari segi tatanan bahasa. Untuk itu kami menerima dengan tangan terbuka segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun, agar kedepannya pembuatan makalah kami menjadi lebih baik. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah kami ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Samata, 18 April 2020
Penyusun
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................2 DAFTAR ISI.............................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang................................................................................................4 B. Rumusan masalah...........................................................................................5 C. Tujuan.............................................................................................................5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi...........................................................................................................6 B. Etiologi...........................................................................................................6 C. Tanda dan gejala.............................................................................................7 D. Penanganan.....................................................................................................8 E. Pengkajian keperawatan...............................................................................10 F. Diagnosa keperawatan..................................................................................12 G. Intervensi keperawatan.................................................................................12 H. Asuhan keperawatan.....................................................................................17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................................36 B. Saran.............................................................................................................37 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................38
3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ovarium merupakan sepasang organ yang kecil berbentuk seperti buah kenari berwarna putih dan konsistensinya agak padat. Ukuran ovarium 3 cm x 2 cm x 1 cm dan beratnya 5-8 gram. Struktur ovarium meliputi bagian luar dan bagian dalam. Pada cortex terdapat folikel-folikel primodial dan pada medulla terdapat pembuluh darag, urat saraf dan pembuluh limpa. Ovarium merupakan kelenjar yang terletak di kanana dan kiri uterus di bawah tuba uterine. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormone wanita, hormone merupakan bahan kimia yang mengontrol jalannya fungsi dari sel dan organ tertentu. Setiap bulan, selama siklus menstruasi, sebuah sel telur dikeluarkana dari satu ovarium dalam proses yang disebut ovulasi yang dimana telur ini akan berjalan melalui tuba fallopi menuju ke uterus. Ovarium juga merupakan sumber utama dari hormone wanita yaitu estrogen dan progesterone. Hormone-hormon ini mempengaruhi perkembangan dari payudara wanita, bentuk tubuh wanita, rambut tubuh serta mengatur siklus menstruasi dan kehamilan. [ CITATION HWi07 \l 1033 ]
Pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan diantaranya penyakit yang berkaitan dengan system reproduksi. Kista ovarium menjadi salah satu penyakit gangguan system reproduksi pada wanita. Kista merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita di masa reproduksinya. Kista ovarium itu sendiri memiliki resiko yaitu mengalami degenerasi keganasan menjadi kanker, disamping itu bisa mengalami torsi atau terpuntir sehingga menimbulkan nyeri akut, perdarahan atau infeksi bahkan sampai kematian. Oleh karena itu, kista ovarium merupakan masalah penting yang menyangkut kualitas kesehatan reproduksi wanita. Perjalanan penyakit kista ovarium sering disebut silent killer atau secara diam-diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa
4
dirinya terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar. [ CITATION Sar14 \l 1033 ] B. Rumusan masalah 1. Apa definisi dari kista ovarium? 2. Apa penyebab terjadinya kista ovarium? 3. Bagaimana tanda dan gejala dari kista ovarium? 4. Bagaimana penanganan dari kista ovarium? 5. Bagaimana pengkajian dari kista ovarium? 6. Apa saja diagnose keperawatan dari kista ovarium? 7. Apa intervensi yang tepat untuk diagnose keperawatan pada kisa ovarium ? C. Tujuan 1. Agar mengetahui definisi dari kista ovarium 2. Agar menegtahui penyebab terjadinya kista ovarium 3. Agar mengetahui tanda dan gejala dari kista ovarium 4. Agar mengetahui bagaimana penanganan dari kista ovarium 5. Agar mengetahui keluhan apa saja yang dirasakan pada penderita kista ovarium 6. Agar mengetahui diagnose apa yang muncul pada pasien kista ovarium 7. Agar mengetahui intervensi apa yang tepat untuk diberikan pada pasien kista ovarium berdasarkan diagnose keperawatan yang diangkat
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Kista berarti kantong berisi cairan. Kista ovarium berarti kantong berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium). Kista ovarium dapat terbentuk kapan saja. Pada masa puberitas sampai menopause, juga selama masa kehamilan.[ CITATION Dit16 \l 1033 ] Kista tersebut disebut juga kista fungsional karena terbentuk setelah telur dilepaskan sewaktu ovulasi. Kista fngsional akan mengkerut dan menyusut setelah beberapa waktu hingga biasanya dokter yang mencurigai terbentuk kista menganjurkan penderita melakukan control kembali 3 bulan kemudian. Kista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan
yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang
terkumpul ini dibungkus oleh selaput yang terbentuk dari apisan terluar ovarium.[ CITATION IMa16 \l 1033 ] Endometriosis adalah kista atau jaringan yang seharusnya berada didalam rahim tubuh di tempat lain seperti saluran telur dan ovarium. Kista merupaan tumor jinak berupa kantong abnormal berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Tumbuhnya kist tersebut bisa membuat terganggunya siklus haid, tingkat kesuburan, dan juga rasa sakit luar biasa. Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker. [ CITATION Mal17 \l 1033 ]
B. Penyebab Penyebab terbentuknya kista ovarium beragam daN penyebab inilah yang akan menentukan tipe kista. Di antara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk karena adanya pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapart dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel tellur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel tidak terbuka sehingga
6
menimbulkan bendungan cairan yang selanjutnya akan menjadi kista. [ CITATION IMa16 \l 1033 ]
Cairan yang berisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat perlukan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh, sperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut kista demoid. [ CITATION IMa16 \l 1033 ]
Secara umum, kista disebabkan oleh gangguan pembentukan hormo pada hipotalamus,hipofise dan indung telur itu sendiri. Kista juga dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, seperti makanan yang mengandung kolestrol dan lemak jenuh tinggi, misalnya kuning telur, otak, jeroan hewan, margarine, mentega, daging berlemak, cumi-cumi dan santan. Kolesterol juga cenderung meningkat karena kegemukan, kurang olahraga,stress, dan perokok berat.[ CITATION Hem16 \l 1033 ] Selain itu, kista juga disebabkan oleh pembentukan hormone pada hipotalamus hipifise (organ yang mengatur pembentukan hormone pada manusia) dan gangguan pembentukan hormone indung telur (ovarium). [ CITATION Mal17 \l 1033 ]
C. Tanda dan gejala Kista Ovarium sering tanpa gejala. Namun dapat disertai nyeri misalnya nyeri saat menstruasi, nyeri perut dibagian bawah), nyeri saat berhubungan badan, nyeri pada punggung yang terkadang dapat menjelar ke kaki, nyeri saat berkemih, dan nyeri saat buang air besar. Bisa juga disertai tenesmus, yaitu sensasi nyeri yang menghebat, merasa ingin berkemih atau buang air besar tapi tidak bisa. Siklus mentruasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.[ CITATION Dit16 \l 1033 ]
Sebagian besar wanita tidak menyadari dirinya mengidap kista. Gejala yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini timbul akibat pecahnya dinding kista. Pembesaran kista terlalu cepat sehingga organ disekitarnya teregang.
7
perdarahan yang terjadi didalam kista, dan tangkai kista yang terpelintir. [ CITATION IMa16 \l 1033 ]
Kista yang berukuran kecil tidak menunjukkan gejala atau rasa sakit, kecuali jika pecah atau terpuntir. Sedangkan kista yang berukuran besar an atau banyak, dapat menimbulkan rasa sakit pada panggul, sakit saat berhubungan seks dan perdarahan rahim yang normal. [ CITATION Mal17 \l 1033 ]
Beriku ini beberapa gejala kista secara umum menurut [ CITATION Fai15 \l 1033 ] :
1. Rasa nyeri yang menetap di rongga panggul dan disertai rasa agak gatal. 2. Rasa nyeri sewaktu bersetubuh atau nyeri rongga panggul kalau tubuh bergerak. 3. Rasa nyeri segera timbul begitu siklus menstruasi selesai. Perdarahan menstruasi tidak seperti biasa. Mungkin perdarahan lebih lama, mungkin lebih pendek, atau mungkin tidak keluar darah mentruasi pada siklus biasa, atau siklus mentruasi tidak teratur. 4. Perut membesar. D. Penanganan Salah satu pengobatan kista adalah dengan pengangkatan atau operasi. Kista diangkat jika besarnya lebih dari 4 cm. jika sudah lebih dari 4 cm, akan ada risiko terpuntir. Untuk meyakinkan ukurannya, dapat dilakukan USG saat haid. Selain melalui operasi, pengobatan kista juga bisa dilakukakn dengan cara alami. Salah satunya dengan mengonsumsi tomat. Kandungan zat warna likopen dalam tomat ternyata bisa mengurangi aktivitas sel kista hingga 90%. Selain itu, tomat juga bisa mempercepat pemulihan bekas luka akibat operasi, mengurangi aktivitas sel tumor jinak, serta mencegah penuaan dini. [ CITATION Mal10 \l 1033 ] Terapi kista ovarium bergantung dari beberapa faktor yaitu ukuran dan jenis kista, umur, kondisi kesehatan, rencana kehamilan di masa
8
depan, demikian juga dengan beratnya gejala-gejala yang terjadi. Ada dua prinsip penting dalam manajemen kista ovarium antara lain : 1. Sikap wait dan see (observasi) Jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala atau keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi jeruk nipis dengan diameter kurang dari 5 cm, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumortumor
tersebut
mengalami
pengecualian
secara
spontan
dan
menghilang sehingga pada pemeriksaan ulang setelah beberapa minggu dapat ditemukan ovarium yang kira-kira besarnya normal. Oleh sebab itu, dalam hal ini hendaknya diambil sikap menunggu selama 2 sampai 3 bulan, sementara mengadakan pemeriksaan ginekologi berulang. Jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kemungkinan besar tumor tersebut bersifat neoplastic, dan dapat dipertimbangkan satu pengobatan operatif. [ CITATION HWi07 \l 1033 ]
2. Terapi bedah atau operasi Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastic yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor. Akan tetapi, jika tumornya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba. Jika terdapat keganasan, operasi yang tepat ialah histeroktomi dal salpingo-ooforektomi bilateral. [ CITATION HWi07 \l 1033 ]
Menurut [ CITATION Tau14 \l 1033 ] , adapun cara pencegahan kista ovarium yaitu : 1. Mengkonsumsi banyak sayuran dan buah karena sayuran dan buah banyak
mengandung
vitamin
dan
mineral
yang
mampu
meningkatkan stamina tubuh 2. Menjaga pola hidup sehat, khususnya menghindari rokok dan sering olahraga
9
3. Menjaga
kebersihan
area
kewanitaan,
hal
tersebut
untuk
menghindari infeksi mikroorganisme dan bakteri yang dapat berkembang disekitar area kewanitaan 4. Mengurangi makanan yang berkadar lemak tinggi. Apabila setiap individu mengkonsumsi makanan yang berkadar lemak tinggi, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan hormone khususnya gangguan hormone kortisol pemicu stress dan dapat pula terjadi obesitas 5. Menggunakan pil KB secara oral yang mengandung hormone esterogen dan progesterone guna untuk meminimalisir risiko terjadinya kista karena mampu mencegah produksi telur. E. Pengkajian a. Pengkajian Atau Data Fokus Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh. Pengkajian dengan infeksi TORCH meliputi 1. Identitas klien meliputi: nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, dan alamt juga data penanggung jawab 2. Keluhan utama masuk rumah sakit yaitu : rasa nyeri pada daerah perut dan ada massa di daerah penculik menstruasi yang tidak berhenti-henti 3. Riwayat kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang : keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri pada daerah abdomen bawah, ada pembengkakan didaerah perut, menstruasi yang tidak berhenti, rasa mual muntah. b. Riwayat kesehatan dahulu: sebelumnya tidak ada keluhan c. Riwayat kesehatan keluarga: kista ovarium bukan penyakit menular/menurun d. Riwayat perkawinan: kawin/tidak kawin ini tidak memberi pengaruh terhadap timbulnya kista ovarium
10
e. Riwayat kehamilan dan persalinan: denagn kehamilan dan persalinan/tidak, hal ini tidak mempengaruhi untuktumbuh tidaknya suatu kista ovarium f. Riwayat menstruasi: klien dengan kista ovarium kadang kadang terjadi digumenorhea dan bahkan sampe amenorhea 4. Pemeriksaan fisik: dilakukan mulai dari kepala sampai ektremitas bawah secara sistematis a. Kepala 1. Hygine rambut 2. Keadaan rambut b. Mata 1. Sklera: ikterik/tidak 2. Konjungtiva: anemis/tidak 3. Mata: simetris/tidak c. Leher 1. Pembengkakan kelenjar tiroid 2. Tekanan vena jugularis d. Dada Pernapasan 1. Jeis pernapasan 2. Bunyi napas 3. Penarikan sela iga e. Abdomen 1. Nyeri tekan pada abdomen 2. Teraba massa pada abdomen f. Ektremitas 1. Nyeri panggul saat beraktivitas 2. Tidak ada kelemahan g. Eleminasi, urinasi 1. Adanya konstipasi Susah BAK 4. data sosial ekonomi
11
Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan berbagai tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun sebelum masa manupause 5. Data spiritual Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan kepercayaannya 6. Data psikologis Ovarium merupakan bagian dari organ reproduksi wanita, dimana ovarium sebagai penghasil ovum, mengingat funsi dari ovarium tersebut sementara pada klien dengan kista ovarium yang ovariumnya diangkat maka hal ini akan mempengaruhi mental klien yang ingin hamil/punya keturunan 7. Pola kebiasaan sehari-hari Biasanya klien dengan kista ovarium mengalami gangguan dalam aktivitas, dan tidur karena merasa nyeri 8. Pemeriksaan penunjang a. Data laboratorium 1. Pemeriksaan Hb b. Ultrasonografi Mencegah untuk letak batas kista F. Diagnosa keperawatan 1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis 2. Konstipasi b/d kelemahan otot abdomen 3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan 4. Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi 5. Resiko ketidak seimbangan cairan b/d perdarahan G. Intervensi 1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis Intervensi Manajemen nyeri 1.08238 Observasi
12
-
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas, intensitas nyeri
-
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Rasional -
Mempermudah tindakan keperawatan selanjutnya
-
Mengetahui faktor penyebab unutk mempermudah tindakan selanjunya
Terapeutik -
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
-
Fasilitasi istirahat dan tidur
Rasional -
Meningkatkan kenyamanan klien dengan berkurangnya rasa nyeri
-
Meningkatkan kenyamanan klien
Edukasi -
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
-
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Rasional -
Untuk mengurangi rasa nyeri
-
Pasien mampu mengatasi nyeri secara mandiri
Kolaborasi -
Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional -
Mengurangi nyeri
2. Konstipasi b/d kelemahan otot abdomen Intervensi Manajemen konstipasi 1.04155 Observasi -
Perikasa tanda dan gejala konstipasi
-
Identifikasi faktor resiko konstipasi
Rasional -
Mempermudah intervensi selanjutnya
13
-
Mengetahui faktor penyebab konstipasi untuk mempermudah intervensi selanjutnya
Terapeutik -
Anjurkan diet tinggi serat
-
Berikan enema ata irigasi jika perlu
Rasional -
Dapat meringankan masalah sembelit atau susah buang air besar
-
Dapat memebantu denganmudah mengatasi sembelit atau susah buang air besar
Edukasi -
Anjurkan peningkatan asupan cairan
-
Ajarkan cara mengatasi konstipasi
Rasional -
Meberikan informasi bahwa meningkatkan asupan cairan dapat meninglatkan atau melancarkan pencernaan
-
Agar pasien mengetahui cara mengatasi konstipasi
Kolaborasi -
Koaborasi pengunaan obat pencahar
Rasional -
Obat pencahar merupakan obar obatan yang digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi
3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan Intervensi Manajemen Energi 1.05178 Observasi -
monitor kelelahan fisik dan emosional
-
monitor pola jam tidur
rasional -
menentikan intervensi lanjutan yang tepat
-
meningkatkan istirahat, mencegah kelelahan
terpeutik
14
-
lakukan gerak pasif atau aktif
-
berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
rasional -
meningkatkan pergerakan otot dan sendi
-
meningkatkan kenyamanan dan menambah semangat pada suasana yang menyenangkan
edukasi -
anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
-
ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
rasional -
mengurangi tingkat kelemahan
-
mengetahui apa yang harus dilakukan dalam mengurangi kelelahan
kolaborasi -
kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
rasional -
meningkatkan asupan energi unutk meningkatkan pola aktifitas
4. Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi Intervensi Edukasi kesehatan 1.12383 Observasi -
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
-
Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Rasional -
Meningkatkan penegtahuan dan kemampuan dalam menerima informasi
-
Agar dapat mengetahui penyebab yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat untuk diberikan penjelasan nntinya kepada pasien
Terapeutik
15
-
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
-
Berikan kesempatan unutk bertanya
Rasional -
Menambah pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan
-
Meningkatkan proses belajar, meningkatkan pengambilan keputusan dan menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan
Edukasi -
Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
-
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Rasional -
Menetahui faktor yang dapat memepengaruhi kesehatan pasien
-
Pasien dapat mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat
5. Resiko ketidak seimbangan cairan b/d perdarahan Intervensi Manajemen cairan Definisi Mengidentifikasi dan mengelola keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat ketidakseimbangan cairan Observasi -
Monitor status hidrasi
-
Monitor berat badan harian
-
Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialysis
-
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
-
Monitor status hemodinamik
Terapeutik -
Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam
-
Berikasn asupan cairan, sesuai kebutuhan
-
Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi -
Kolaborasi pemberian diuretic, jika perlu
16
ASUHAN KEPERAWATAN FORM PENGKAJIAN Pengkajian gangguan sistem reproduksi (GSR) Nama mahasiswa : ……………………… Tanggal pengkajian : ……………………… NIM : ……………………………………… Ruangan/RS : ……………………………… I.
Data umum klien No. Reg : Initial : Ny. S Alamat : Tgl masuk RS : Tgl pengkajian : Tindakan medis :
II.
Masalah utama - Keluhan utama : Pasien mengatakan sudah berhenti menstruasi sejak 4 tahun yang lalu, mendadak pada bulan maret, april, mei dan juni 2018 keluar darah seperti menstruasi dan disertai nyeri, kemudian pada bulan juli Pasien merasakan ada benjolan pada perut bagian bawah sebelah kiri sampai sekarang dan menimbulkan rasa berat serta nyeri. Wajah tampak pucat dan cemas
17
- Riwayat keluhan utama : Pasien mengatakan timbul keluhan nyeri perut bagian bawah dan perut terasa penuh dirasakan sejak 1 minggu,Pasien juga mengatakan merasa cemas dan takut dengan kondisinya saat ini. - mulai timbulnya : - sifat keluhan : - lokasi keluhan : Perut bagian bawah - faktor pencetus : - keluhan lain : - pengaruh keluhan terhadap aktivitas/fungsi tubuh : - usaha klien untuk mengatasinya : III.
Pengkajian Fisik Seksualitas Subyektif : Usia menarche : ± 14 tahun Siklus haid : 25- 38 hari Durasi haid : 5-7 hari Dismenorea Menometroragie
Polimenorea
Oligomenorea
Amenorea
Rabas pervagina : warna : ............................................ Jumlah : ......................................... Berapa lama : ................................ Metode kontrasepsi terakhir : ....................................... Status obstetri : G : ......................... P : .......................A : ........................ Riwayat persalinan : Term penuh :................. Prematur : ................
18
Multiple : ....................... Riwayat persalinan terakhir : Tahun :.......................... tempat : ................... Lama gestasi : .............. lama persalinan : ................................ Jenis persalinan : ...................................................................... Berat badan bayi : ..............gr Komplikasi maternal/bayi : ..........................................................
Obyektif : PAP smear terakhir (tgl dan hasil) : ............................................................ Tes serologi (tgl dan hasil) : ...................................................................... Makanan dan Cairan Subyektif : Masukan oral 4 jam terakhir : ..................................................................... Mual /muntah
Hilang nafsu makan Masalah mengunyah
Pola makan : Frekuensi : ...........x/hari Konsumsi cairan : ....................../hari Obyektif : BB : 46 kg TB : 153 cm Turgor kulit : .................................................................................................
19
Membran mukosa mulut : ............................................. Kebutuhan cairan : ..................................................................... Pemeriksaan Hb, Ht (Tgl dan hasil) : ........................................ Eliminasi Subyektif : Frekuensi Defekasi : .................................................................. Penggunaan Laksatif : .............................................................. Waktu Defekasi terakhir : ........................................................... Frekuensi berkemih : ................................................................. Karakter urine : .......................................................................... Nyeri/rasa terbakar/kesulitan berkemih : .................................. Riwayat penyakit ginjal : ........................................................... Penyakit kandung kemih : ........................................................ Penggunaan Diuretik : ............................................................... Obyektif : Pemasangan kateter : .................................................................. Bising usus : ................................................................................ Karakter urine : .......................................................................... Konsistensi feces : .................................................................... Warna Feces : ............................................................................ Haemoroid : ............................................................................... Palpasi Kandung kemih (teraba/tidak teraba) : ..........................
20
Aktivitas/istirahat Subyektif : Pekerjaan : ............................................................................ Hobby : ................................................................................... Tidur malam (jam) : ................................................................. Tidur siang (jam) : ........................................................................ Obyektif : Status neurologis : .................................................................................... GCS : ........................................................................................................ Pengkajian Neuromuskuler : Muscle Stretch refleks (Bisep/trisep/brachioradialis/patela/axiles) : ............ Rentang pergerakan sendi (ROM) : ................................................................... Derajat kekuatan otot : ............................................................................ Kuku (warna) : ................................................................................................. Tekstur : ........................................................................................................ .. Membran Mukosa : ........................................................................................ Konjungtiva : ................................................................................................. .... Sklera : .......................................................................................................... .
21
Hygiene Subyektif : Kebersihan rambut (frekuensi) : Rambut bersih Kebersihan badan : Kebersihan gigi/mulut : ...................................................................................... Kebersihan kuku tangan dan kaki : pendek dan bersih Objektif : Cara berpakaian : .............................................................................................. Kondisi kulit kepala : ......................................................................................... Sirkulasi Subyektif Riwayat penyakit jantung : ............................................................................ Riwayat demam reumatik : ............................................................................ Obyektif : Tekanan darah : 130/70 mmHg Nadi : 78 x/menit Distensi vena jugularis (ada/tidak ada) : .......................................................... 22
Bunyi jantung : ............................................................................................ Frekuensi : ................................................................................................ Irama (teratur/tidak teratur) : ............................................................................ Kualitas (kuat/lemah/Rub/Murmur) : ................................................................. Ektremitas : Suhu (hangat/akral dingin) : 36,6ºC CRT : ............................................................................................................. .. Varises (ada/tidak ada) : CRT : ......................................................................... Nyeri/ketidaknyamanan Subyektif : Lokasi : Perut bagian bawah Intensitas (skala 0-10): ................................................... Frekuensi : ....................................................................... Durasi : ± 15 menit tiap harinya Faktor pencetus : ............................................................. Cara mengatasi : .......................................................................................... Faktor yang berhubungan : .......................................................................... Objektif : Wajah meringis
23
Melindungi area yang sakit Fokus menyempit Pernafasan Subyektif : Dispnoe
Batuk/sputum
Riwayat Bronkhitis
Asma
Tuberkulosis
Emfisema
Pneumonia berulang
Perokok, lamanya : ..........tahun
Penggunaan alat bantu pernafasan (O2) : ........L/menit Obyektif : Frekuensi : 20x/menit Irama :
Eupnoe
Tachipnoe
Bradipnoe Apnoe
Hiperventilasi
Kusmaul Bunyi nafas : Bronchovesikuler
Cheynestokes
Biots Vesikuler
Bronchial
Karakteristik sputum : Hasil rontgen : Interaksi sosial Subyektif Satus pernikahan : .......................................................................... Lama pernikahan : .......................................................................... Tinggal serumah dengan : ..........................................................................
24
Obyektif Komunikasi verbal/nonverbal dengan orang terdekat : .................................................. Integritas ego Subyektif Perencanaan kehamilan : .......................................................................... Perasaan klien/keluarga tentang penyakit : .................................................. Status hubungan : .......................................................................... Masalah keuangan : .......................................................................... Cara mengatasi stres : .......................................................................... Obyektif Status emosional (cemas,apatis, dll) : Pasien mengatakan cemas dan takut dengan kondisinya saat ini Respon fisiologis yang teramati : .......................................................................... Agama : .......................................................................... Muncul perasaan (tidak berdaya, putus asa, tidak mampu) : .................................. Neurosensori Subyektif Pusing (ada/tidak ada): ..........................................................................
Kesemutan/kebas/kelembaban(lokasi)................................................................. ....
25
Keamanan Subyektif : Alergi/sensitivitas : .......................................................................... Penyakit masa kanak-kanak : ..................................................................... Riwayat imunisasi : .......................................................................... Infeksi virus terakhir : .......................................................................... Binatang peliharaan dirumah : .......................................................................... Masalah obstetrik sebelumnya : .......................................................................... Jarak waktu kehamilan terakhir : .......................................................................... Riwayat kecelakaan : .......................................................................... Fraktur dislokasi : .......................................................................... Pembesaran kelenjar : .......................................................................... Obyektif Integritas kulit : .......................................................................... Cara berjalan : .......................................................................... Penyuluhan/pembelajaran Subyektif Bahasa dominan : Bahasa Indonesia Pendidikan terakhir : Pekerjaan suami :
26
Faktor penyakit dari keluarga : Sumber pendidikan tentang penyakit : Pertimbangan rencana pulang Tanggal informasi diambil : Pertimbangan rencana pulang : Tanggal perkiraan pulang : Ketersediaan sumber kesehatan terdekat :
Pemeriksaan diagnostik : Pemeriksaan Lab : Hemoglobin 12,5 gr
Terapi dan pengobatan :
KLASIFIKASI DATA DATA SUBJEKTIF 1. Pasien mengatakan sudah berhenti
DATA OBJEKTIF 1. TD: 130/70 mmHg
menstruasi sejak 4 tahun yang
- Suhu: 36,6 C
lalu,
- Nadi: 78 x/i
2. mendadak pada bulan maret, april,
- Pernapasan: 20 x/i
mei dan juni 2018 keluar darah
- BB : 46 Kg
seperti menstruasi dan disertai
- TB : 153 cm
nyeri.
2. wajah tampak pucat dan cemas
3. kemudian pada bulan juli pasien
3. Pemeriksaan Lab : Hemoglobin
27
merasakan ada benjolan pada
12,5 gr
perut bagian bawah sebelah kiri sampai sekarang dan menimbulkan rasa berat serta nyeri. 4. Pasien mengatakan timbul keluhan nyeri perut bagian bawah dan perut terasa penuh dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, lama keluhan yang dirasakan ibu ± 15 menit tiap harinya 5. Pasien juga mengatakan merasa cemas dan takut dengan kondisinya saat ini.
Analisa Data No
Data Subjektif dan Data
Etiologi
Masalah
Kista ovarium
Keperawatan Nyeri Akut
Objektif 1.
DS: -
kemudian pada bulan juli pasien merasakan ada
Terputusnya kontinuitas jaringan
benjolan pada perut bagian bawah sebelah kiri
Pelepasan mediator kimia
sampai sekarang dan menimbulkan
Merangsang nosiseptor
rasa berat serta nyeri. -
Spinal cord
Pasien mengatakan
28
timbul keluhan
Thalamus
nyeri perut bagian bawah dan perut
Cortex cerbri
terasa penuh dirasakan sejak 1
Nyeri akut
minggu yang lalu, lama keluhan yang dirasakan ibu ± 15 menit tiap harinya -
Pasien mengatakan sudah berhenti menstruasi sejak 4 tahun yang lalu,
-
mendadak pada bulan maret, april, mei dan juni 2018 keluar darah seperti menstruasi dan disertai nyeri.
DO: 2.
TD: 130/70 mmHg
DS: -
Cistoma ovary Pasien
Ansietas
juga
mengatakan
Pembesaran ovarium
merasa cemas dan takut
dengan
Kurang informasi
kondisinya saat ini cemas
DO: -
wajah
tampak
pucat dan cemas
29
Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri Akut b/d DS: -
kemudian pada bulan juli pasien merasakan ada benjolan pada perut bagian bawah sebelah kiri sampai sekarang dan menimbulkan rasa berat serta nyeri.
-
Pasien mengatakan timbul keluhan nyeri perut bagian bawah dan perut terasa penuh dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, lama keluhan yang dirasakan ibu ± 15 menit tiap harinya
-
Pasien mengatakan sudah berhenti menstruasi sejak 4 tahun yang lalu,
-
mendadak pada bulan maret, april, mei dan juni 2018 keluar darah seperti menstruasi dan disertai nyeri. DO:
-
TD: 130/70 mmHg
2. Ansietas b/d DS: -
Pasien juga mengatakan merasa cemas dan takut dengan kondisinya saat ini
DO: -
wajah tampak pucat dan cemas
Intervensi Keperawatan
30
N o 1.
Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut b/d DS: -
Observasi
dilakukan
Observasi
1. Untuk
selama 2x 12
pada bulan
jam tingkat
juli pasien
nyeri menurun
merasakan
dengan kriteria
ada
hasil:
benjolan
Keluhan
pada perut
nyeri :
bagian
menurun
sampai sekarang dan
Rasional
Keperawatan Manajemen Nyeri
kemudian
sebelah kiri
Intervensi
Keperawatan Setelah intervensi
bawah
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, lokasidurasi, frekuensi, kualitas, intensutas nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 3. Idenfikasi respons nyeri non verbal 4. Identifikasi faktor
menegetahui lokasi, karakter, durasi dan frekuensi nyeri 2.Untuk mengetahui tingkat skala nyeri. 3. untuk mengetahui apakah pasien mengalami
menimbulk
yang memperberat
nyeri
an rasa
dan memperingan
walaupun
berat serta
nyeri
pasien tidak
nyeri. -
Luaran
Pasien mengataka
Terapeutik 1. Berikan teknik
mengatkann ya , hanya diliat dari
n timbul
nonfarmakologis
raut wajah,
keluhan
untuk
gestur tubuh
nyeri perut
mengurangi rasa
dan
bagian
nyeri (misalnya,
gerakannya,
bawah dan
tens hipnosis,
serta respon
perut terasa
akupresur, terapi
pasien
penuh
musik,terapi
dirasakan
pijat,
mengetahui
sejak 1
aromaterapi,
penyebab
4. untuk
31
minggu
teknik imajinasi
nyeri dapat
yang lalu,
terbimbing,
meningkat
lama
kompres
dan kapan
keluhan
hangat/dingin,
menurun.
yang
terapi bermain)
dirasakan ibu ± 15 menit tiap -
Terapeutik Edukasi
tidak
harinya
1. Jelaskan starategi
bergantung
Pasien
meredakan nyeri
dengan obat
mengataka
2. Anjurkan
n sudah
memonitor nyeri
Edukasi
berhenti
secara mandiri
1. agar pasien
menstruasi sejak 4 tahun yang
bisa lebih Kolaborasi
mandiri melakukan
1. Kolaborasi
cara untuk
mendadak
pemberian
meredakan
pada bulan
analgetik,
nyerinya
maret,
jika perlu
2. Agar pasien
lalu, -
1. agar pasien
april, mei
tidak
dan juni
bergantung
2018
terus-
keluar
menerus
darah
dengan
seperti
perawat
menstruasi dan disertai
Kolaborasi
nyeri.
1.Apabila
DO: -
segala strategi TD: 130/70
tidak ampu
mmHg
lagi untuk
32
menurunkan tingkat nyeri, maka di berikan obat degan kolaborasi dengan 2.
Ansietas b/d DS: -
Setelah
Reduksi Ansietas
farmasi. Observasi
dilakukan
Observasi
1. Untuk
tindakan
1. Monitor tanda-
mengetahui
tanda ansietas
tanda-tanda
Pasien juga keperawatan mengataka n
selama 2 x 24
merasa jam
cemas dan diharapkan
Terapeutik
ansietas
1. Pahami situasi
pasien.
takut
tingkat
yang membuat
dengan
ansietas
ansietas
kondisinya
menurun.
saat ini
Kriteria hasil : 1. Klien
DO: -
pada
Terapeutik
2. Dengarkan dengan 2. Agar bisa penuh perhatian 3. Motivasi
menjaga situasi yang
dapat
mengidentifikasi
membuat
wajah
melaporka
situasi yang
pasien
tampak
n tingkat
memicu
ansietas.
penurunan
kecemasan
pucat cemas
dan
kecemasan
3. Agar pasien bisa
yang
Edukasi
mengerti
dialami
1. Informasikan
dan paham
2. Klien dan
secara faktual
terhadap
keluarga
mengenai,
pemberian
dapat
diagnosis,
motivasi
berkolabor
pengobatan, dan
yang
asi dalam
prognosis
membuatny
penurunan
2. Anjurkan
a cemas. 33
kecemasan 3. Klien dapat mengemuka
mengungkapkan perasaan dan
Edukasi
persepsi
1. Agar pasien
kan apa saja 3. Latih tehnik
mengetahui
yang
dan paham
relaksasi
membuatny a cemas
tentang Kolaborasi
penyakit
1. Kolaborasi
yang di
pemberian obat antiansietas, jika perlu
deritanya. 2. Supaya pasien lega dengan cara mengungka pkan perasaanny a. 3. Agar pasien tidak fokus terhadap kecemasan nya dengan cara mengalihka n perhatiam dengan tehnik relaksasi. Kolaborasi 1. untuk membantu
34
klien dalam mengatasi kecemasan nya
BAB III 35
PENUTUP A. Kesimpulan Kista berarti kantong berisi cairan. Kista ovarium berarti kantong berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium). Kista ovarium dapat terbentuk kapan saja. Pada masa puberitas sampai menopause, juga selama masa kehamilan.[ CITATION Dit16 \l 1033 ] Penyebab terbentuknya kista ovarium beragam daN penyebab inilah yang akan menentukan tipe kista. Di antara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk karena adanya pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapart dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel tellur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan cairan yang selanjutnya akan menjadi kista. [ CITATION IMa16 \l 1033 ]
Berikut ini beberapa gejala kista secara umum menurut [ CITATION Fai15 \l 1033 ] :
1. Rasa nyeri yang menetap di rongga panggul dan disertai rasa agak gatal. 2. Rasa nyeri sewaktu bersetubuh atau nyeri rongga panggul kalau tubuh bergerak. 3. Rasa nyeri segera timbul begitu siklus menstruasi selesai. Perdarahan menstruasi tidak seperti biasa. Mungkin perdarahan lebih lama, mungkin lebih pendek, atau mungkin tidak keluar darah mentruasi pada siklus biasa, atau siklus mentruasi tidak teratur. 4. Perut membesar. Salah satu pengobatan kista adalah dengan pengangkatan atau operasi. Kista diangkat jika besarnya lebih dari 4 cm. jika sudah lebih dari 4 cm, akan ada risiko terpuntir. Untuk meyakinkan ukurannya, dapat dilakukan USG saat haid.
36
Selain melalui operasi, pengobatan kista juga bisa dilakukakn dengan cara alami. Salah satunya dengan mengonsumsi tomat. Kandungan zat warna likopen dalam tomat ternyata bisa mengurangi aktivitas sel kista hingga 90%. Selain itu, tomat juga bisa mempercepat pemulihan bekas luka akibat operasi, mengurangi aktivitas sel tumor jinak, serta mencegah penuaan dini. [ CITATION Mal10 \l 1033 ] B. Saran Berikan penjelasan yang jelas kepada pasien dan tentang penyakitnya. Penatalaksanaan yang efektif dan efisien pada pasien untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mencegah terjadinya komplikasi. Kepada mahasiswa atau pembaca disarankan agar dapat mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga apabila terdapat tanda dan gejala penyakit kista ovarium, maka kita dapat melakukan tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak berlanjut ke arah yang lebih buruk
37
DAFTAR PUSTAKA
Dito Anurogo. The Art Of Medicine. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2016. Faisal Yatim. Penyakit Kandungan. Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2015. Hembing Wijayakusuma. Ramuan Lengkap Herbal taklukkan Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda, 2016. I Made C.Wirawan. Blog Dokter. Jakarta: PT. Mizan Publika, 2016. Malahayati. Cantik sehat energik. Yogyakarta: GREAT!Publisher, 2010. —. Cantik Sehat Energik. Yogyakarta: Galangpress, 2017. nugroho, Taufan. Masalah kesehatan reproduksi wanita. Yogyakarta: Nuha medika, 2014. pokja, Tim. Standar diagnosa keperawatan indonesia. Jakarta selatan: PPNI, 2016. —. standar intervensi keperawatan indonesia. Jakarta selatan: PPNI, 2018. pokja, tim. Standar luaran keperawatan indonesia. Jakarta selatan: PPNI, 2018. prawirohardjo, Sarwono. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo, 2014. Wiknjosastro, H. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, 2007.
38