Makalah KLP 1 Sosbudkes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOSIAL BUDAYA DAN PERILAKU KESEHATAN KONSEP DAN UNSUR-UNSUR BUDAYA



DOSEN : Dr. Andi Asrina, SKM.,M.Kes DI SUSUN OLEH SHAFIRA PUTRI ANUGRAH (14120200052) PUTRI (14120200110) SRI WAHYUNINGSIH (14120200070)



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2021/2022



KATA PENGANTAR ‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬ ْ ِ‫ب‬ Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sosial Budaya dan Perilaku Kesehatan dengan Judul “KONSEP DAN UNSUR-UNSUR BUDAYA” Tak lupa ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah, atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Meskipun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa, isi, maupun dari segi yang lainnya. Akhirnya kami berharap semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca. MAKASSAR, 11 SEPTEMBER 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii BAB I..........................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN......................................................................................................................................1 A.



Latar Belakang..............................................................................................................................1



B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2 C. Tujuan...............................................................................................................................................2 BAB II........................................................................................................................................................3 PEMBAHASAAN......................................................................................................................................3 1.1.



Konsep Budaya..........................................................................................................................3



1.2.



Unsur-Unsur Budaya.................................................................................................................3



1.3.



Kepribadian dan Susunan Kepribadian..................................................................................6



1.4.



Pembentukan Kepribadian dan pengaruh Kebudayaan terhadap Kepribadian..................7



BAB III.....................................................................................................................................................12 PENUTUP................................................................................................................................................12 A.



Kesimpulan..................................................................................................................................12



B.



Saran.............................................................................................................................................13



DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dan Kebudayaan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia menghimpun diri menjadi satuan sosial-budaya, menjadi masyarakat. Masyarakat manusia melahirkan, menciptakan , menumbuhkan dan mengembangkan kebudayaan. Tak ada manusia tanpa kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayan tanpa manusia, tak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Karena pada dasarnya kebudayaan itu terbentuk dari manusia itu sendiri. Kesadaran manusia terhadap kehidupannya mendorongnya menyusun rumusan, batasan, definisi, dan teori tentang kegiatan-kegiatan hidupnya yang kemudian kita sebut kebudayaan. Sebuah kebudayaan yang lahir dari masyakat itu sendiri juga mendukung pembentukan perilaku manusia. perilaku manusia atau kepribadian manusia sangat bergantung pada kebudayaan yang ada di lingkungan sekitarnya. Sebuah kelompok masyarakat akan membentuk sebuah budaya sendiri yang nantinya akan menjadi ciri dari kelompok tersebut. Dengan demikian bisa kita ketahui kenapa sebuah budaya dari suatu kelompok akan berbeda dengan kelompok yang lain, setiap kelompok akan menyesuaikan perkembangan budayanya sesuai dengan lingkngan fisik dan lingkungan sosialnya.



1



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah Konsep budaya itu 2. Apa Unsur-unsur budaya 3. Apa definisi Kepribadian dan bagaimana susunan kepribadian 4. Bagaimana



Pembentukan



Kepribadian



dan



pengaruh



Kebudayaan



terhadap



Kepribadian



C. Tujuan



1. Untuk Mengetahui Konsep Budaya itu sendiri 2. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Budaya 3. Untuk Mengetahui definisi Kepribadian dan susunan Kepribadian 4. Untuk Mengetahui Pembentukan Kepribadian dan pengaruh Kebudayaan terhadap Kepribadian



2



BAB II PEMBAHASAAN 1.1.



Konsep Budaya Kebudayaan berasal dari kata budaya yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Sansekerta buddhayah merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budhi atau akal. Budaya dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Koentjaningrat (2009) mengartikan bahwa kebudayaan adalah sebagai keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Taylor (1871) merumuskan konsep kebudayaan secara singkat, yaitu “Culture or Civilization... is that complex which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and many other capabilities and habits acquired by man as a member of society” (Kebudayaan atau Peradaban... adalah satuan kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, akhlak, hukum, adat, dan banyak kemampuan- 5 kemampuan dan kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat). Dari beberapa pernyataan diatas dapat diartikan bahwa kebudayaan merupakan buatan manusia dan merupakan ciptaan manusia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut cara hidup dan semua yang mendukung kehidupan yang diturunkan dari generasi ke generasi.



1.2.



Unsur-Unsur Budaya Budaya dalam kenyataannya dibentuk oleh beberapa unsur pendukungnya. Menurut Koentjaningrat (2009) ada 7 unsur kebudayaan universal. Menurut Koentjaningrat istilah universal digunakan untuk menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan tersbeut bersifta umum dan dapat ditemukan dalam semua kebudayaan kelompok masyarakat yang tersebar di berbagai penjuu dunia. 1. System Bahasa Bahasa merupakan alat yang diguakan dalam berkomunikasi. Hal ini dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi atau 3



berhubungan dengan sesamanya. Bahasa dalam praktiknya sebagai unsur kebudayaan bisa dilihat dari dua produk yang sangat jelasm, yaitu produk lisan dan tulisan. 2. Sistem Pengetahuan System pengetahuan dalam kebudayaan universal dapat dikaitkan dengan system peralatan pendukung kehidupan dan teknologi. System pengetahuan kadang bersifat tak berwujud, abstrak, dan kadang berwujud di dalam ide manusia. system pengetahuan sangat luas dan mencangkup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang paling nyata adalah bagaimana masyarakat nelayan menggunakan rasi bintang untuk menentukan arah dalam berlayar. Pengetahuan ini diturunkan dari generasi terdahulu sebelum mereka mengenal alat modern. 3. System Kekerabatan dan Organisasi System kekerabatan dan organisasi menurut menurut antropologi adalah unsur budaya yang digunakan untuk mengetahui bagaimana masyarakat itu terbentuk. Masyarakat dapat dibentuk melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaningrat (2009), kelompok masyarakat dalam pola kehidupannya banyak dipeharuhi dan diatur oleh adat istiadat. Hal ini digunakan untuk mengatur berbagai bentuk organisasi didalam lingkungan tempat hidup. Organisasi sosial yang paling dekat dan paling dasar adalah keluarga inti, organisasi ini paling dasar dan dekat unsur kekerabatannya, sebuah organisasi yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Manusia cenderung hidup dalam sebuah organisasi, kadang pengelompokan didasarkan pada kesamaan fisik yang terbentuk dari ciri lahir dan juga pengelompokan berdasarkan letak lingkungan atau geografis.



4



4. Sistem peralatan hidup dan Teknologi Dalam kehidupan sehari-hari manusia mempunyai sifat seperti makhluk hidup lainnya, yaitu berusaha mempertahankan hidupnya. Dengan akal dan pikirannya, manusia mempertahankan hidup dengan membuat peralatan yang dapat mereka gunakan. Dengan alam sebagai alasan utama maka kita bisa melihat bagaimana perbedaan menyolok antara rumah masyarakat tropis dengan rumah masyarat eskimo. Dengan peralatan yang kadang kita anggap sebagai sesuatu yang sederhana manusia berusaha mempertahankan hidupnya. Bagaimana sebuah masyarakat yang menggunakan kuda sebagai tunggangan dapat menciptakan kereta kuda agar mampu memuat lebih banyak dan bergerak lebih cepat. 5. System Ekonomi/Mata Pencaharian hidup System ekonomi atau bagaimana sebuah masyarakat menjadikan sesuat kegiatan untuk mata pencaharian atau aktivitas ekonomi adalah salah satu unsur budaya. Beberapa penelitian etnografi mengkaji bagaimana sebuah kelompok masyarakat mencukupi kebutuhan hidupnya. Meskipun kita mengenal banyak profesi saat ini, dahulu kala kita hanya mengenal sedikit sekali preofesi dan hal itu yang membuat pembedaan terhadap mata pencaharian. System ekonomi atau mata pencaharian pada masyarakat tradisional, antara lain : a. Berburu dan meramu b. Beternak c. Menangkap ikan d. Bercocok tanam menetap dengan system irigasi. Pada zaman sekarang kita mungkin mengaggap profesi diatas hanya dilakukan oleh orang kebanyakan yang hidup di pedesaan dengan semua ketradisionalannya. Apabila kit amelihat kesamaan diatas, mereka mengelola sumber daya alam seara langsung. Adapun pada saat ini kta



5



mengenal industry yang mampu menciptakan banyak profesi dan membuat institusi Pendidikan diperlukan dalam memperoleh pekerjaan. 5. System Religi Koentjaningrat (2009) menyatakan bahwa adanya system religi karena masyarakat mempercayai bahwa ada kekuatan gaib dan supranatural yang dianggap lebih tinggi dari pada manusia. system religi ini melahirkan banyak turunan kegiatan dan aktivitas lain yang dipercaya sebagai hubungan dan cara manusia berkomunikasi dengan kekuatan tersebut. 6. Kesenian Kesenian dalam masyarakat dapat dilihat dari benda dan artefak yag ditemukan dan disimpan atau bahkan masi diproduksi hingga saat ini yang memuat unsur seni, bentuknya dapat berupa patung, lukisan, hiasan, maupun ukiran. Kesenian juga dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat dalam memperlihatkan estetika dan kesenian. Dalam kesenian kita mengenal adanya beberapa seni yang berkembang seperti seni music, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat. 1.3.



Kepribadian dan Susunan Kepribadian A. Definisi Kepribadian Kepribadian menurut Koentjaraningrat (1996) adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu (yang berada pada setiap individu). Dalam bahasa populer kepribadian berarti seorang individu yang memiliki suatu identitas yang khas. Menurut G. W. Allport kepribadian adalah organisasi atau susunan dinamis dari sistem fisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan.



6



Kepribadian atau psyche adalah mencakup keseluruhan fikiran, perasaan dan tingkahlaku, kesadaran dan ketidak sadaran. Kepribadian membimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Kepribadian manusia merupakan gabungan dari berbagai sifat dan konsep diri manusia. Jika dikaji lebih dalam sebenarnya proses ini sudah berjalan dengan memberi pengalaman dan mewarnai perkembangan kepribadian seseorang. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa kepribadian merupakan suatu proses dinamis dalam diri yang terus-menerus dilakukan terhadap sistem fisik, yaitu fisik dan mental sehingga terbentuk pola penyesuaian diri yang unik atau khas pada setiap orang terhadap lingkungan. B. Susunan Kepribadian Dalam buku Calvin Hall dikatakan bahwa Freud membagi seluruh susunan kepribadian menjadi 3 sistem, yaitu id, ego, dan superego. Id, merupakan salah satu unsur atau subsistem kepribadian yang berdasarkan pada kesenangan (pleasure). Id adalah penggerak utama seluruh keseluruhan perilaku manusia. dalam kegiatannya id tidak terbelenggu oleh Batasan-batasan etika, moral, logika, dan lain-lain factor. Sehingga seringkali ditemukan adanya perilaku baik sekaligus buruk dalam waktu bersamaan (simultan). Id bekerja secara tidak rasional dan impulsive (Thoha, 2012). Ego mewakili gambaran tentang kenyataan-kenyataa fisik dan sosial. Ego merupakan unsur yang berkaitan dengan alam sadar manusia. ia memberikan gambaran terhadap apa yang mungkin dan tidak mungkin terjadi. Ego merupakan gambaran logika tentang apa yang patut dilakukan dan tidak patut, apa yang harus dan tidak harus dilakukan sehubungan dengan desakan-desakan dari id. Superego yang merupakan alam ketidaksadaran manusia, menjadi Gudang nilai-nilai individu, termasuk moral yang terbentuk sebagian besar oleh lingkungan luar dan juga keluarga. Kita sering mengenalnya dengan hati Nurani. Superego berisi tentang nilainilai baik dan buruk, boleh dan tidak, norma masyarakat dan lain sebagainya. Dalam operasionalnya superego sering bertentangan dengan id. Id ingin melakukan apa yang dirasakannya



baik



untuk



kelangsungan



menginginkan apa yang dirasakan benar.



7



hidup



manusia,



sedangkan



superego



1.4.



Pembentukan Kepribadian dan pengaruh Kebudayaan terhadap Kepribadian Kepribadian tidak akan tumbuh jika seorang individu tidak memiliki pengalamanpengalaman sosial. Di dalam kelompok sosial seorang individu akan mempelajari berbagai nilai, norma, dan sikap. Dengan mengetahui dari mana lingkungan sosial seseorang berasal, dapat diketahui kepribadian seseorang tersebut. Berikut beberapa factor yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian : 1) Warisan Biologis Menurut Paul B. Horton dan Chester Hunt, karakteristik fisik tertentu menjadi faktor dalam perkembangan kepribadian sesuai dengan bagaimana hal tersebut didefinisikan dalam masyarakat dan dalam kelompok acuan seseorang. Warisan biologis berhubungan erat dengan gen keturunan dari orang tua, seperti postur tubuh, tingkat kecerdasan, sifat-sifat unik, dan golongan darah. 2) Lingkungan Fisik Pembentuk kepribadian individu dapat dipengaruhi oleh lingkungan alam tempat tinggal, seperti perbedaan iklim, topografi (permukaan atau relief bumi) dan sumber daya alam. Masyarakat yang hidup di wilayah pegunungan dan berprofesi sebagai petani cenderung memiliki kepribadian yang sabar. Sementara itu, masyarakat yang hidup di wilayah pesisir laut dan berprofesi sebagai nelayan cenderung bersikap berani dan tangguh. 3) Kebudayaan Selo soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Kebudayaan berperan dalam membentuk kepribadian dan perilaku individu dalam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan setiap kebudayaan memiliki seperangkat norma yang berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Contohnya, orang Madura memiliki budaya merantau dan melaut. Budaya tersebut membuat pribadi masyarakat Madura berjiwa keras, keberanian tinggi, dan gigih dalam menjalani kehidupan.



4) Pengalaman Kelompok 8



Setiap kelompok memiliki standar dan ukuran budaya serta norma yang berbeda. Individu yang tergabung di dalam kelompok tertentu akan dihadapkan pada berbagai pilihan bentuk dan model perilaku dan sifat. Secara langsung maupun tidak langsung, kelompok sosial memberikan pengaruh kepada para anggotanya dan mewariskan pengalaman khas yang hanya dapat diperoleh dari kelompok tersebut. Oleh karena itu, muncul kepribadian khas di dalam diri anggota kelompok tersebut.



5) Pengalaman Unik Paul B. Horton menyatakan bahwa tidak seorang pun mengalami pengalaman yang sama persis satu sama lainnya. Berbagai pengalaman unik yang dimiliki oleh individu diperoleh melalui proses interaksi dengan individu atau kelompok dalam masyarakat. Setiap individu memiliki pengalaman unik yang berbeda satu sama lain, misalnya seorang yang berlatih beladiri memiliki kepribadian berani menghadapi masalah, percaya diri, dan disiplin.



Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhaap perilaku dan kepribadian seseorang terutama bagian-bagian kebudayaan yang secara langsung memengaruhi seorang individu. Karena hubungan kebudayaan dan kepribadian sangat erat, hal ini Nampak dari pendapat para ahli, yaitu 1) Herskovits Budaya langsung mempengaruhi perilaku dan kepribadian individu yang berada dan tibggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut 2) Linton



9



Linton mengemukakan pendapat bahwa berdasarkan konsepsi psikologis kepribadian dipengaruhi adat istiadat pengasuhan anak. Pengaruh ini Nampak sudah menginjak dewasa 3) Koentjaningrat Mengemukakan bahwa suatu kebudayaan sering memancarkan watak khas tertentu yag tampak dari luar. Watak tersebut yang terlihat oleh org asing. Watak ini dapat dilihat pada gaya tingkah laku masyarakat, kebiasaan, maupun hasil karya benda mereka. Tipe-tipe kebudayaan yang mempengaruhi kepribadian a. Kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan Disini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masingmasing tinggal di daerah yang tidak sama dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula. b. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda Contohnya perbedaan kepribadian antara anak yang dibesarkan di kota dan yang dibesarkan di desa c. Kebudayaan khusus kelas sosial Masing-masing kelas sosial punya kebudayaannya masing-masing, yang menghasilkan kepribadian tersendiri pula pada setiap anggota-anggotanya d. Kebudayaan khusus atas dasar agama



10



Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang indivdu. Bahkan adanya mazhab di dalam satu agama pun melahirkan pula kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya. e. Kebudayaan berdasarkan profesi Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter akan tenntu bereda dengankepribadian seorang guru atau pengacara Dari kenyataan-kenyataan tersebut dapat diambil kesimpulan betapa besarnya pengaruh kebudayaan terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Akan tetapi dalam perkembangan pembentukan kepribadian tersebut tidak hanya kebudayaan yang memainkan peran pokok. Organisme biologis seseorang, lingkungan alam, dan sosialnya juga memberi arah.



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kebudayaan merupakan buatan manusia dan merupakan ciptaan manusia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut cara hidup dan semua yang mendukung kehidupan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Unsur-unsur kebudayaan menurut Koentjaningrat (2009) dibagi menjadi 7 unsur kebudayaan universal yang artinya unsur-unsur tersebut bersifat umum dan dapat ditemukan diseluruh kebudayaan di dunia ini. Unsur-unsur tersebut adalah system bahasa, system pengetahuan, system kekerabatan dan organisasai sosial, system peralatan hidup dan teknologi, system ekonomi dan mata pencaharian hidup, system religi, dan kesenian. Kepribadian menurut Koentjaraningrat (1996) adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu (yang berada pada setiap individu). Dalam bahasa populer kepribadian berarti seorang individu yang memiliki suatu identitas yang khas. Adapun factor yang mempengaruhi kepribadian adalah 



Warisan biologis







Lingkungan fisik







Kebudayaan







Pengalaman kelompok







Pengalaman unik



12



Terahkhir bahwa pengaruh kebudayaan itu sangat besar terhadap pembentukan kepribadian, akan tetapi dalam perkembangan pembentukan kepribadian tersebut tidak hanya kebudayaan yang memainkan peran pokok. Organisme biologis seseorang, lingkungan alam, dan sosialnya juga memberi arah.



B. Saran Semoga dalam penulisan makalah ini tentang Konsep dan Unsur-unsur Budaya dapat berguna bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca mungkin dalam penyusunan makalah ini penulis masih banyak kekurangan karena keterbatasan ruang lingkup, waktu, situasi, kondisi dan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan penulis makalah ini di masa yang akan datang.



13



DAFTAR PUSTAKA



Ridwhan Fauzi, S. M. (2019). Kesehata Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.



Juraman, S. R. (2017). Naluri Kekuasaan dalam Sigmund Freud. Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies), 1(3), 280–287. https://doi.org/10.25139/jsk.v1i3.367 Ke, P. (2020). 3 Perilaku Individu Dalam Organisasi. 1(2), 1–10. S. Chandrasekhar, F. R. S., & Laily Noor Ikhsanto, jurusan teknik mesin. (2020). No 主観的健 康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Liquid Crystals, 21(1), 1–17.



14