Makalah Konsep Dasar Supervisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP DASAR DAN PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN



Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah : Evaluasi dan Supervisi Pendidikan IPA Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sri Mulyani Endang



Susilowati,M.Pd Dr. Wiwi Isnaeni, M.S.



Dibuat oleh : Ahmad Slamet Riyadi



( 0402516007 )



Raras Widiasri Putri



( 0402516021 )



Arief Prihandoko



( 0402516022 )



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



2016



2



KONSEP DASAR DAN PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN



Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah : Evaluasi dan Supervisi Pendidikan IPA Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sri Mulyani Endang



Susilowati,M.Pd Dr. Wiwi Isnaeni, M.S.



Dibuat oleh : Ahmad Slamet Riyadi



( 0402516007 )



Raras Widiasri Putri



( 0402516021 )



Arief Prihandoko



( 0402516022 )



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 1



2016 DAFTAR ISI



COVER................................................................................................................i KATA PENGANTAR..........................................................................................ii DAFTAR ISI......................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1 A. Latar Belakang....................................................................................1 B. Rumuan Masalah................................................................................2 C. Tujuan Penulisan.................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3 A. B. C. D. E. F.



Pengertian Supervisi Pendidikan........................................................3 Tujuan Supervisi Pendidikan..............................................................3 Fungsi Supervisi Pendidikan...............................................................5 Prinsip Supervisi Pendidikan..............................................................6 Peran Supervisi Pendidikan................................................................8 Sasaran Supervisi Pendidikan.............................................................9



BAB III PENUTUP...........................................................................................11 A. Kesimpulan ......................................................................................11 B. Saran..................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12



KATA PENGANTAR



2



Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah Evaluasi dan Supervisi Pendidikan. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya tugas ini tidak dapat terselesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan melatih kami selaku penyusun makalah untuk melatih kemandirian dan melatih dalam pembuatan karya ilmiah seperti makalah ini, selain itu juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan mengenai tema makalah yaitu konsep dasar dan prinsip supervisi pendidikan. Mahasiswa diharapkan mampu mengambil pelajaran dan nilai-nilai positif dari inti sari makalah ini, juga mampu menjadi kreatif, mandiri, serta mampu berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kiranya makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca. Meski begitu, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca yang berguna bagi perbaikan makalahkami.



Semarang, Oktober 2016



Tim Penyusun



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kunci keberhasilan suatu bangsa dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu dilihat dari pendidikannya. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik.Pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan profesional. Kegiatan mengawasi atau pengawasan disebut pula sebagai kegiatan supervisi. Supervisi merupakan suatu layanan dari atasan kepada bawahan dengan memberikan pengarahan guna mengembangkan kinerja menjadi lebih baik. Pelaksanaan supervisi dibutuhkan kepekaan dan ketajaman dalam memahami permasalahan-permasalahan yang ada di dunia pendidikan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan. Supervisi sebagai strategi untuk memastikan bahwa seluruh langkah pada proses penyelengggaraan dan semua komponen hasil pendidikan yang akan dicapai memenuhi target. Serangkaian kegiatan supervisi dilakukan untuk memastikan bahwa mutu yang diharapkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi memenuhi standar yang telah ditentukan. Praktik supervisi selalu berubah seiring dengan tumbuhnya kesadaran para pemangku kepentingan untuk meningkatkan penjaminan mutu. Kesadaran akan pentingnya meningkatakan mutu terkait dengan peran, fungsi, dan pembagian tugas dalam organisasi. Pelaksanaannya selalu terkait pada konsistensi lembaga, kegiatan akademik, profesionalisme, dan kesungguhan penyelenggara pendidikan akan pentingnya memastikan bahwa mutu yang diharapkan dapat terus terjaga sejak langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauannya.Supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di



1



Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Supervisi pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan, dimana dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Mempelajari konsep dasar dan prinsip supervisi pendidikan penting dilakukan, karena tanpa mengetahui konsep-konsep yang mendasar serta prinsip dilakukannya supervisi pendidikan maka akan kesulitan dalam mengaplikasikan superivisi. Berdasarkan paparan diatas maka akan dibahas mengenai beberapa konsep dasar dan prinsip supervisi pendidikan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari supervisi pendidikan? 2. Apa tujuan dari supervisi pendidikan? 3. Bagaimana fungsi supervisi pendidikan? 4. Bagaimana prinsip supervisi pendidikan? 5. Apa peran supervisi pendidikan? 6. Apa sasaran supervisi pendidikan? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian supervisi pendidikan. 2. Memahami tujuan supervisi pendidikan. 3. Memahami fungsi supervisi pendidikan. 4. Memahami prinsip supervisi pendidikan. 5. Memahami peran supervisi pendidikan. 6. Mengetahui sasaran supervisi pendidikan.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Supervisi Pendidikan



2



Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata, yaitu super yang artinya “di atas”, dan vision yang arti “melihat”, maka secara keseluruhan supervisi diartikan sebagai “melihat dari atas”(Subari, 1994). Melihat dalam hubungannya dengan masalah



supervisi



dapat



diartikan



dengan



menilik,



mengontrol,



atau



mengawasi.Supervisi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru. Good Carter dalam Sahertian (2008) menyatakan bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru, merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode, dan evaluasi pengajaran. Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik (Subroto, 1988). Haris dalam Oliva (1984) menyatakan bahwa supervisi pengajaran adalah segala sesuatu yang dilakukan personalia sekolah untuk memelihara atau mengubah apa yang dilakukan sekolah secara langsung mempengaruhi proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan proses belajar siswa. Supervisi pendidikan adalah suatu proses bimbingan dari pihak kepala sekolah kepada guru-guru dan personalia sekolah yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat. Supervisi dapat diartikan sebagai pembinaan, dimana sasaran pembinaan tersebut adalah kepala sekolah, guru, dan pegawai tata usaha. Supervisor adalah orang yang melakukan supervisi. B. Tujuan Supervisi Pendidikan Semua kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan dan selalu mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai tersebut. Supervisi pendidikan merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia yang memiliki tujuan yang ingin dicapai dari proses pelaksanaanya.Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian 3



bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik adalah yang mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik. Arikunto (2004) membagi tujuan supervisi dibagi menjadi dua, yaitu: a. Tujuan umum Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf sekolah yang lain agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat, demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasibelajar siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung ataupaun tidak langsung kepada giru yangbersangkutan. Pemberian bantuan dan pembimbing tersebut di dasarkan atas data yang lengkap, tepat, akurat, dan rinci, serta benar-benar harus sesuai dengan kenyataan. Tujuan yang masih umum ini tidak mudah untuk dicapai, tetapi harus di jabarkan menjadi tujuan khusus yang rinci dan jelas sasarannya. b. Tujuan khusus Tujuan khusus supervisi meliputi: 1) Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. 2) Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa mencapai prestasi belajar yang diharapkan. 3) Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik di dalam proses pembelajaran di sekolah serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga. 4) Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa.



4



5) Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kinerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan. 6) Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya,



khususnya



pada



kualitas



pembelajaran



yang



menunjukkan



keberhasilan lulusan.



C. Fungsi Supervisi Pendidikan Swearingen dalam Sahertian (2008) mengungkapkan bahwa terdapat delapan fungsi supervisi pendidikan yaitu sebagai berikut: 1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah Usaha-usaha sekolah meliputi: a. Usaha tiap guru Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat individu tersebut perlu dikoordinasi. b. Usaha-usaha sekolah Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program sepanjang tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik. c. Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan Setiap guru ingin bertumbuh dalam jabatannya, sehingga guru selalu belajar terus menerus, mengikuti seminar, workshop, dan lain-lain. Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih baik. Maka perlu ada koordinasi yang merupakan tugas dari supervisi. 2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah Kepemimpinan merupakan suatu ketrampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan yang terus-menerus. Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah. 3. Memperluas pengalaman guru



5



Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru untuk mau belajar dari pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman baru ini mereka dapat belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka. 4. Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif Seorang supervisi harus bisa memberikan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan instruksi atasan, tetapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar mengajar. 5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus Penilaian yang diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Mengadakan penilaian secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan. 6. Menganalisis situasi belajar mengajar Tujuan dari supervisi adalah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar. Penganalisisan memberi pengalaman baru dalam menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan. 7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf supervisi berfungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu guru agar dapat mengembangkan pengetahuan dalam ketrampilan mengajar. 8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuantujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru. D. Prinsip Supervisi Pendidikan Seorang pemimpin pendidikan yang disebut sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi pendidikan sebagai berikut: 1. Prinsip ilmiah (scientific) Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut: a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar. b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi, dan percakapan pribadi. c. Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu. 2. Prinsip demokratis



6



Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru bukan berdasarkan atasan dan bawahan akan tetapi berdasarkan rasa kesejawatan. Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Hubungan supervisor dengan calon guru adalah hubungan kolegial dan interaktif. Diskusi antara supervisor dengan calon guru bersifat demokratis, mulai dari perencanaan, pengkajian balikan, maupun tindak lanjut. 3. Prinsip kerja sama Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing of experience, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama. Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab calon guru pada tahap perencanaan, pengkajian balikan, pengambilan putusan dan tindak lanjut. 4. Prinsip konstruktif dan kreatif Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas, jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan bukan dengan cara-cara yang menakutkan. Supervisi juga harus berpegang teguh pada pancasila yang merupakan prinsip asasi dan merupakan landasan utama dalam melaksanakan tugas dan kewajiban (Sahertian, 2008). Prinsip supervisi pendidikan dapat dibedakan atas prinsip positif dan prinsip negatif, untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini. 1. Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti, diantaranya adalah: a. b. c. d. e. f.



Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif. Supervisi harus kreatif dan konstruktif. Supervisi harus scientific dan efektif. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru. Supervisi harus berdasarkan kenyataan. Supervisi harus memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengadakan



self evaluation. 2. Prinsip negatif adalah prinsip-prinsip larangan yang tidak boleh dilakukan, diantaranya adalah: a. Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter. b. Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru. c. Seorang supervisor bukan seorang inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak.



7



d. Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih baik dari pada guruguru oleh karena jabatannya. e. Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil dalam cara-cara guru mengajar. f. Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami kegagalan (Rifai, 1982). E. Peran Supervisi Pendidikan Kegiatan utama pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga pendidik. Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Maka peran supervisor adalah memberi dukungan (support), membantu (assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Peran seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis (mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gontong royong secara kekeluargaan) dan bukan otokratis (supervisor penentu segalanya). Peranan supervisi pendidikan menurut Oliva dalam Sahertian (2008) adalah sebagai berikut : a. Sebagai koordinator: yaitu mengkoordinasi program belajar mengajar mata pelajaran yang dibinanya. Contoh konkretnya mengkoordinasi tugas belajar suatu mata pelajaran oleh berbagai guru. b. Sebagai konsultan : yaitu memberi bantuan, bersama mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara indiviudal maupun kelompok. Misalnya guru kesulitan dalam mengatasi anak yang sulit belajar, yang menyebabkan guru sendiri sulit mengatasi tahapan pembelajaran. c. Sebagai pemimpin kelompok : dapat memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok, pada saat mengembangkan kurikulu, materi pelajaran dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama. Sebagai pemimpin 8



kelompok ia dapat mengembangkan keterampilan dan kiat-kiat dalam bekerja untuk kelompok (working for the group) bekerja dengan kelompok (working with the group) dan bekerja melalui kelompok (working through the group). d. Sebagai evaluator : dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses belajar mengajar, menilai kurikulum yang dikembangkan, serta merefleksi diri (konsep dirinya dan ide/cita-cita dirinya). Misalnya diakhir semester guru dapat mengadakan evaluasi diri sendiri dengan memperoleh umpan balik dari setiap peserta didik yang dapat dipakai sebagai bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan diri. F. Sasaran Supervisi Pendidikan Supervisi pendidikan ditujukan kepada usaha memperbaiki situasi belajar mengajar, dimana terjadi proses interaksi antara guru dan murid dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan profesional guru, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu. Sasaran supervisi ditinjau dari objek yang disupervisi menurut Arikunto (2004) ada tiga macam yaitu sebagai berikut:



1. Supervisi akademik Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu. 2. Supervisi administrasi Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran. 3. Supervisi lembaga dan akreditasi Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), perpustakaan dan lain-lain. 9



Perbedaan antara supervisi lembaga dan akreditasi adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya. Supervisi lembaga dilakukan oleh orang yang ada di dalam lembaga yaitu kepala sekolah dan dari luar lembaga yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan supervisi akreditasi dilakukan oleh tim dari luar hanya dalam waktu-waktu tertentu.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Konsep dasar supervisi pendidikan terdiri atas pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, peran, dan sasaran. Supervisi adalah suatu proses bimbingan dari seorang kepala sekolah kepada para guru dan pegawai yang langsung menangani belajar siswa guna memperbaiki situasi belajar mengajar para siswa agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat. Tujuan supervisi pendidikan adalah tujuan umum (mendorong pertumbuhan profesional guru, mengembangkan kepemimpinan demokratis, memecahkan masalah pembelajaran, dan memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru) dan tujuan khusus 10



(menyediakan sarana bagi guru, mendiagnosis dan memecahkan masalah yang dihadapi, mengembangkan kemampuan dan keterampilan, dan mengembangkan sikap positif terhadap pengembangan profesi). Fungsi supervisi pendidikan yaitu mengkoordinasi usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru, menstimulasi usaha sekolah yang kreatif, memberi fasilitas dan penilaian, menganalisis situasi KBM, memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada anggota staf supervisi, dan memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi. Prinsip supervisi pendidikan terdiri atas prinsip ilmiah, demokratis, kerja sama, serta konstruktif dan kreatif. Peran supervisi pendidikan adalah memudahkan supervisor dalam mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan (sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok, dan evaluator). Sasaran supervisi pendidikan ditinjau dari objek yang disupervisi yaitu supervisi akademik, administrasi, serta lembaga dan akreditasi. B. Saran Konsep dasar supervisi pendidikan yang telah dijelaskan diatas semoga bisa lebih dilengkapi dan disempurnakan dengan merujuk pada beberapa sumber atau referansi sehingga pelaksaan supervisi akan semakin optimal. Selain itu semoga supervisi pendidikan ini tidak hanya sekedar teori saja tapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.



DAFTAR PUSTAKA



Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Oliva, Peter. F. 1984. Supervison for Today’s School. 2nd Edition. New York: Longman. Rifai, Moh. 1982. Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars. Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Subari. 1994. Supervisi Pendidikan dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.



11



Subroto, Suryo. 1988. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara.



12