Makalah Konstruksi Badan Kendaraan 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSTRUKSI BADAN KENDARAAN PERANCANGAN BODI KENDARAAN DARI ERGONOMI



Dosen Pengasuh : 1. Imam Syofei, M.Eng 2. Elpahmi D.K, S.Pd,. M.Pd.T Disusun Oleh : Kelompok 3 1. Adam Salam Rudiyantoro



(06121281320002)



2. Ahmad syajari



(06121181320020)



3. Ricco Aprito



(06121181320002)



4. Septi Diana Sari



(06121281320005)



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015 – 2016



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan ini dengan judul “Perancangan bodi kendaraan ergonomi” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua yang membaca.



Indralaya, 11 September 2015



DAFTAR ISI



Halaman Judul ...........................................................................................................................i Kata Pengantar ..........................................................................................................................ii Daftar Isi



.........................................................................................................................iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang



………........................................................................................1



1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan ………........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN



2.1 Perancangan Bodi Kendaraan dari Ergonomi 2.1.1 Pengertian dari ergonomi dan sejarahnya ............................................................3 2.1.2 Aspek – aspek dari rgonomi .................................................................................4 2.1.3 Tujuan dari rgonomi .............................................................................................4 2.1.4 Kerugian ergonomi ...............................................................................................4 2.2 Biomikanik 2.2.1 Pengertian dari biomikanik ..................................................................................5 2.3.2 Tujuan biomekanik pada kendaraan ....................................................................6 2.3 Antropometri 2.3.1 Pengertian dari biomikanik .................................................................................6 2.3.2 Aspek – aspek dari Biomikanik .........................................................................8 2.3.3 Klasifikasi untuk antropometri ..........................................................................9 2.3.4 Pengukuran dimensi Antropometri ....................................................................10 BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................14



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang



Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada lapangan pekerjaan.Artinya peralatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu,akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat di cegah dengan adanya antisipasi berbagai resiko. Antara lin kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan akibat kerja yang dapat menyebkan kecacataan dan kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomi. Dalam dunia kerja terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan yaitu Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok tenaga kerja merupakan subyek dan obyek pembangunan. Ergonomic yang bersasaran akhir efisiensi dan keserasian kerja memiliki arti penting bagi tenaga kerja, baik sebagai subyek maupun obyek. Akan tetapi sering kali suatu tempat kerja mengesampingkan aspek ergonomic bagi para pekerjanya, hal ini tentunya sangat merugikan para pekerja itu sendiri. 1.2 Rumusan Masalah 1. Perancangan bodi kendaraan ergonomi. 1.1 Apa yang dimaksud dengan ergonomi dan mengetahui sejarahnya ? 1.2 Apa sajakah aspek – aspek dari ergonomi ? 1.3 Apa tujuan dari ergomoni ? 1.4 Apa saja kerugian dari ergonomi ? 1.5 Apa yang dimaksud biomikanik ? 1.6 Apa saja tujuan dari biomikanik? 2. Antropometri



2.1 Apa yang dimaksud antropometri ? 2.2 Apa sajakah aspek – aspek dari antropometri ? 2.3 Bagaimana untuk klasifikasi dari antropometri ? 2.4 Bagaimana pengukuran dimensi antropometri ?



1.3 Tujuan Penulisan 1. Dapat mengetahui perancangan bodi kendaraan ergonomi. 1. Dapat mengetahui pengertian perancangan bodi kendaraan ergonomi dan sejarahnya. 2. Dapat mengetahui aspek – aspek dari ergonomi. 3. Dapat mengetahui tujuan dari ergonomi. 4. Dapat mengetahui kerugian ergonomi. 5. Dapat mengetahui apa itu biomikanik. 6.



Dapat mengetahui tujuan dari Biomikanik..



2. Antropometri. 1. Dapat mengetahui apa itu antropometri.. 2. Dapat mengetahui aspek – aspek dari antropometri. 3. Dapat mengetahui klasifikasi dari anrtopometri. 4. Dapat mengetahui pengukuran dimensi antropometri.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perancangan Bodi Kendaraan dari Ergonomi 2.1.1 Pengertian dari Ergonomi dan Sejarahnya Sejarah perkembangan ergonomi dimulai pada tahun 1949 di Oxford Inggris, dimana hal itu terlahir dari hasil pertemuan sekelompok individu (yang pada akhirnya menamakan perkumpulan peneliti ergonomi) yang mendiskusikan tentang kinerja manusia. Dari hasil pertemuan tersebut munculah “ergonomi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ergos berarti bekerja dan nomos yang berati hukum-hukum alam” (Lehto & Buck 2008: 2) Menurut Soenandi, dkk. (2012) dalam jurnalnya yang mengutip dari Nurmianto (1991) “ergonomi juga dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspekaspek manusia dalam lingkungan kerjanya yaitu ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. Sedangkan Dalam jurnal Nurfajriah dan Zulaihah (2010) “Ergonomi adalah suatu cabang ilmu sistematis untuk memanfaatkan informasi – informasi mengenai kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup dan bekerja dalam sistem yang baik, efektif, aman, dan nyaman” Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ergonomi adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknologi mengenai aspek – aspek manusia baik secara fisik maupun mental dengan lingkungan kerjanya. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya. Misalnya dalam kendaraan, pengendara’ sopir ( maupun penumpang pada hakikatnya adalah orang yang melakukan aktivitas atau bekarja. Ergonomi mempelajari bagaimana orang yang bekerja didalam kendaraan tersebut terasa aman, nyaman dan selamat selama melakukan kegiatan kerjanya. Analisis ergonomi dibedakan menjadi empat kelompok, yakni : 1. Analisis tampilan. Pengamatan terhadap suatu fasilitas pendukung yang mempunyai informasi tentang unsur-unsur ergonomi di sekitarnya. 2. Analisis kekuatan fisik manusia. Dengan cara mengukur kekuatan dan ketahanan fisik operator/pekerja, serta faktor lainnya yang mempengaruhi kekuatan dan ketahanan fisik operator seperti beban peralatan dan perlengkapan. 3. 3. Analisis ukuran tempat/area kerja.



Dengan menganalisa area kerja dapat menghasilkan rancangan area kerja yang sesuai dengan lingkungan (ukuran tubuh operator, mesin). 4. Analisis lingkungan kerja. Dengan cara memnganalisa kondisi lingkungan fisik area kerja seperti: Tingkat cahaya, kebisingan, dan temperatur (Luthfianto,2008). 2.1.2



Aspek – aspek dari Ergonomi. Aspek ergonomi membuat produk lebih “manusiawi”, dan membuat produk menjadi “cocok” dengan fisik dan tingkah laku manusia.Dalam ergonomi, ada batasan-batasan yang harus dipenuhi sebuah produk, batasan itu berupa ukuran fisik manusia, sifat psikis manusia, dan catatan interaksi antara manusia dengan alat.Data ini digunakan sebagai standar dalam perancangan suatu produk, sehingga mampu meningatkan kenyamanan dan keamanan dalam pengoperasian produk.Dengan kata lain, ergonomi adalah “pembantu” keterbatasan-keterbatasan manusia (terhadap suatu produk).



2.1.3



Tujuan dari ergonomi. Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja di mulai dari yang sederhana dan pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan ergonomi akan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan system serta lingkungan yang cocok, aman, nyaman dan sehat. Adapun tujuan penerapan ergonomic adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadakan beban kerja tambahan(fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja 2. Meningkatkan kesejahteraan social dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesame pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan system kebersamaan dalam tempat kerja. 3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin..



2.1.4



Kerugian Ergonomi Pada umumnya kerugian yang muncul dari aktivitas yang tidak memperhatikan ergonomi adalah musculoskeletal disorders (MSDs) atau gangguan otot yang meliputi meliputi berbagai kondisi peradangan



4.



dan yang mempengaruhi kondisi otot, tendon, ligamen, sendi, saraf , dan juga termasuk yeri punggung bawah (Low Back Pain). Daerah tubuh yang paling sering terkena (MSDs) adalah punggung bawah, leher, bahu, lengan, dan tangan. dan tungkai bagian bawah. Berdasarkan Bridger (2003: 96) dalam bukunya Introduction to Enginering menyatakan bahwa “jumlah pekerja dengan posisi duduk lebih banyak dibandingkan dengan pekerja pada posisi berdiri. Namun lamanya duduk pada kerja mempunyai hubungan/resiko terhadap low back pain”. Maka dari itu untuk mengetahui kerugian dari aktivitas yang tidak ergonomi ergonomi pada posisi duduk dapat di ukur oleh metode pengukuran RULA (Rapid Upper Limb Assessment). RULA merupakan suatu metode dalam ergonomi untuk mengetahui adanya keluhan muskuloskeletal pada daerah leher, badan, anggota gerak atas, dan sangat cocok untuk pekerjaan-pekerjaan yang statis atau menetap. 2.2 Biomikanik. 2.2.1 Pengertian dari Biomekanik Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsipprinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran. Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dialakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai perkembangan biomekanika akhir-akhir ini. Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam melakukan tugas. 5.



Dalam hal ini penelitian biomekanika mengukur kekuatan dan ketahanan fisik manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu, dengan sikap kerja tertentu. Tujuannya untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik, dimana kekuatan/ketahanan fisik maksimum dan kemungkinan cidera minimum. 2.2.2



Tujuan Biomekanik 1. Mengetahui mekanisme cidera. 2. Menduga keterlukaan yang ada. 3. Waspada pada terlukaan tertentu. 4. Dapat menyiapkan tindakan yang akan dilakukan.



2.2 Antropometri 2.3.1 Pengertian dari Antropometri Menurut Wignjosoebroto (2000), antropometri berasal dari “anthro“ yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Penerapan data ini adalah untuk penanganan masalah desain maupun ruang kerja. Hal-hal yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia seperti keadaan, frekuensi dan kesulitan, sikap badan, syarat-syarat untuk memudahkan bergerak. Manusia pada umumnya mempunyai perbedaan bentuk dan ukuran tubuh. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh manusia antara lain: a. Umur Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring dengan bertambahnya umur yaitu sejak awal kelahirannya sampai dengan umur sekitar 20 tahun keatas. b. Jenis Kelamin Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan dengan wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul, dan sebagainya. c. Suku/Bangsa Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik fisik yang akan berbeda satu dengan yang lainnya. 6. d. Posisi Tubuh



Sikap (postur) ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh sebab itu, posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran (Haslindah, 2007). Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota tubuh manusia dalam persentil tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu rancangan produk ataupun fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka prinsip-prinsip apa yang harus diambil didalam aplikasi data antropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti berikut ini: a. Prinsip perancangan produk dengan ukuran yang ekstrim b. Prinsip perancangan produk diantara rentang ukuran tertentu. c. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata. Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data antropometri untuk bisa diaplikasikan dalam berbagai racangan produk ataupun fasilitas kerja menurut Nurmianto (1996) dalam bukunya, maka pada gambar tersebut dibawah ini akan memberikan informasi tentang berbagai macam anggota tubuh yang perlu diukur pada gambar 2.



7. 1.3.2



Aspek – aspek yang harus diperhatikan dari Antropometri dalam desain jok.



Menurut Pheasant (2003:75) aspek antropometri dalam desain jok terdiri dari : 1. Tinggi Kursi



Kursi yang memiliki ketinggian yang meningkat di luar ketinggian politeal height/tinggin paha bawah pengguna, akan menimbulkan adanya tekanan pada bagian bawah paha. Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, kaki bengkak dan ketidaknyamanan yang cukup besar. Efek buruk tersebut dapat diatasi dengan memperpendek kursi untuk meminimalkan tekanan pada bagian paha. Untuk berbagai tujuan sebaiknya tinggi kursi adalah 5 presentil perempuan (400 mm bersepatu). 2. Kedalaman Kursi Jika kedalaman kursi melebihi bokong – lipatan dalam lutut (5 presentil wanita = 435 mm), maka pengguna kursi tidak akan mampu untuk bersandar. Batas bawah kedalaman kursi tidak mudah untuk ditentukan. 3. Lebar Kursi Lebar kursi dalam jarak sandaran lengan harus memadai pengguna kursi terbesar. 4. Dimensi Sandaran Kursi Semakin tinggi sandaran kursi maka akan semakin efektif dalam mendukung beban badan. Kita dapat membedakan jenis – jenis sandaran sesuai dengan keadaan tertentu yaitu sandaran tingkat rendah, sandaran tingkat menengah, dan sandaran tingkat tinggi. Sandaran tingkat rendah menunjang untuk pinggang dan daerah tingkat rendah saja. Sandaran tingkat menengah menunjang punggung atas dan bagian bahu. Sedangkan sandaran tingkat tinggi umumnya lebih baik untuk sandaran yang berkontur dengan bentuk tulang belakang khususnya memberikan dukungan positif ke daerah pinggang. Untuk dimensi sandaran yang dirokemendasikan adalah 400 mm – 750 mm. 5. Sudut Sandaran Kursi Sudut sandaran kursi yang meningkat dari proporsi yang lebih besar dari berat badan maka gaya tekan antara batang dan panggul berkurang. Biasanya sudut optimal akan berada pada 100⁰-110⁰ 6. Sudut Kuris (Miring) Sudut kursi yang positif membantu pengguna kursi untuk mempertahankan sentuhan yang baik dengan sandaran dan membantu untuk melawan setiap kecenderungan untuk bergeser dari kursi. 7. Penyangga Lengan Lengan kursi dapat memberikan bantuan postural tambahan. Lengan kursi harus mendukung bagian dari lengan bawah tetapi jika sangat baik pengguna tidak harus melibatkan bagian – bagian tulang siku dekat permukaan.



8.



Sumber: Pheasant, Stephen Body Space Anthropometry, Ergonomics and the Design of Work. (2003).



Gambar 2.4 Dimensi Tempat Duduk 1.3.3



Klasifikasi Kendaraan Antropometri. Dalam Baariq (2013) mengklasifikasikan mobil terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut : 1. Mobil Convertible Mobil convertible adalah mobil kecil dengan atap yang dapat dilipat, sehingga memungkinkan pengguna untuk merubah mobil dari kendaraan tertutup ke tipe terbuka. 2. Mobil Coupe Mobil coupe merupakan mobil kecil dengan dua pintu mobil dan dua tempat duduk penumpang (seater), ada juga yang empat seater dengan atap yang biasanya cenderung ke arah belakang. 3. Mobil Hatcback Mobil hatcback adalah mobil yang menggabungkan ruang penumpang dengan ruang kargo sedemikian rupa. 4. Mobil Minivan Mobil minivan adalah mobil menengah, lebih tinggi dari sedan atau hatcback yang paling dikenal adalah interior luas mereka. 5. Mobil Sedan Sedan berkisar dari menengah untuk model besar, dan biasanya memiliki dua baris kursi dengan ruang yang cukup, tidak seperti jenis coupe. 6. Sports Car Mobil ini dikemas dengan dua tempat duduk, dirancang khusus untuk jam kecepatan luar biasa. 7. Sport Vehicle (SUV) Kendaraan ini sering disebut kendaraan yang dirancang untuk berkendara di jalan biasa serta medan off - road. 8. Station Wagon Station wagon adalah kendaraan penumpang yang menampilkan atap relatif panjang dan area kargo yang luas di bagian belakang. 9.



1.3.4



Pengukuran Dimensi Antropometri Berdasarkan jurnal internasional Chuan, Markus, dan Naresh (2010) yang berjudul “Anthropometry of the Singaporean and Indonesian populations” melakukan pengukuran dimensi antropometri sebagai berikut :



Sumber: Chuan, Markus, & Naresh., Anthropometry of the Singaporean and Indonesian Populations. (2010).



Gambar 2.1 Pengukuran Tubuh Pada Posisi Duduk



Sumber: Chuan, Markus, & Naresh., Anthropometry of the Singaporean and Indonesian Populations. (2010).



Gambar 2.2 Pengukuran Tubuh Pada Posisi Telapak Tangan & Kaki 10.



Sumber: Chuan, Markus, & Naresh., Anthropometry of the Singaporean and Indonesian Populations. (2010).



Gambar 2.3 Pengukuran Tubuh Pada Posisi Berdiri



11.



Tabel 2.1 Data Antropometri Untuk Orang Indonesia



Sumber: Chuan, Markus, & Naresh., Anthropometry of the Singaporean and Indonesian Populations. (2010).



12.



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya. Misalnya dalam kendaraan, pengendara’ sopir ( maupun penumpang pada hakikatnya adalah orang yang melakukan aktivitas atau bekarja. Ergonomi mempelajari bagaimana orang yang bekerja didalam kendaraan tersebut terasa aman, nyaman dan selamat selama melakukan kegiatan kerjanya. Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang berkembang secara dinamis. Anthropometri merupakan bagian dari ilmu ergonomi yang mempelajari tentang pengukuran dimensi tubuh manusia. Sikap (posture) ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh.



13.



DAFTAR PUSTAKA



Besuki, Refik.2015.“Perencanaan bodi Kendaraan”.http://www.scribd.com/doc/262573963/perencanaan-bodi-kendaraandoc#scribd. Diakses tanggal 09 September 2015. Dylus, crazy. 2010.” Ergonomi Produk”. https://crazydylus.wordpress.com/2010/04/23/ergonomi-produk/. Diakses tanggal 09 September 2015. Fitri, Nafilatul. “Ergonomi adalah “. http://www.academia.edu/5597227/Ergonomi_adalah. Diakses tanggal 09 September 2015. Modul Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional 2004. Kode OPKR-60-029A.. Membuat (Fabrikasi) Komponen Fiberglass/ Bahan Komposit.



14.