Makalah Kualitas Air [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH



PERANAN KUALITAS AIR BAGI BUDIDAYA PERIKANAN MATA KULIAH KUALITAS AIR



Dosen: Ir. Andi Yusuf Lingka, M.p



Oleh: NAMA : EVI NURSANTI NIM



: 192201022



KELAS : A BDP (Angkatan 32)



PRODI BUDIDAYA PERIKANAN JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP



2019/2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.



Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.



Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Pangkep, 28 juli 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI



JUDUL........................................................................................................................................i KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang..............................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah.........................................................................................................2



1.3



Tujuan...........................................................................................................................2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Kualitas Air.................................................................................................3



2.2



Alat-alat yang digunakan untuk mengukur kualitas air................................................3



2.3



Peranan kualitas air bagi budidaya perikanan..............................................................10



2.4



Keberhasilan Manajemen Kualitas Air Dalam Budidaya............................................11



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan.................................................................................................................14



3.2



Saran...........................................................................................................................14



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15



ii



iii



BAB I PENDHULUAN



1.1



Latar Belakang Indonesia memiliki potensial akuakultur yang luar biasa, yang berupa daratan yang membentang dari Sabang sampai Merauke dengan ribuan perairan sungai, danau, dan rawa di dalamnya. Dengan adanya perairan-perairan tersebut, baik air tawar, payau, maupun laut, sudah barang tentu menjanjikan sumber penghasilan yang besar pula. Selain itu dengan adanya sumber perairan yang sangat luas, tentu saja bisa dikembangkan menjadi salah satu tempat dilaksankannya suatu budidaya. Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan karper berasal dari daratan Eropa dan Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budi daya yang sangat penting. Kualitas lingkungan perairan adalah suatu kelayakan lingkungan perairan untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhan organisme air yang nilainya dinyatakan dalam suatu kisaran tertentu. Sementara itu, perairan ideal adalah perairan yang dapat mendukung kehidupan organisme dalam menyelesaikan daur hidupnya. Beberapa faktor kualitas air seperti oksigen terlarut, suhu, dan ammonia dapat menyebabkan kematian pada ikan. Lainnya, seperti pH, alkalinitas, kekerasan dan kecerahan mempengaruhi ikan, tetapi biasanya ikan tidak sampai mengalami kematian. Setiap faktor kualitas air berinteraksi dan saling berpengaruh terhadap parameter lain. Pada situasi tertentu reaksi antar parameter akan menyebabkan racun pada air dan dapat mematikan. Sehingga sangat penting adanya monitoring kualitas air secara intensif selama masa pemeliharaan dari sistim produksi budidaya.



1



1.2



Rumusan masalah Adapu rumusan masalah mengenai materi peranan kualitas air bagi budidaya perikanan adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan kualitas air? 2. Alat-alat apa saja yang digunkan untuk mengukur kualitas air? 3. Bagaimana peran kuallitas air bagi budidaya perikanan? 4. Bagaimana cara agar tercapai keberhasilan manajemen kualitas air dalam budidaya perikanan?



1.3



Tujuan Tujuan pembuatan makalah mengenai peranan kualitas air bagi budidaya perikanan adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kulitasa air modul satu dan juga untuk mengetahui bahwa kualitas air sangat berperan penting dalam keberhasilan budidaya perikanan.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Pengertian Kualitas Air Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya.[1] Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia.[2] Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum. Berbagai lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik dalam menentukan standar kualitas air yang diizinkan untuk keperluan tertentu.[3] Kondisi air bervariasi seiring waktu tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu lingkungan. Aktivitas industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi, dan transportasi merupakan penyebab utama pencemaran air, juga limpasan permukaan dari pertanian dan perkotaan.



2.2



Alat-alat yang digunakan untuk mengukur kualitas air Air memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Bahkan, sekitar 80% tubuh manusia terdiri atas cairan. Oleh karena itu, kualitas air yang digunakan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup harus benar-benar diperhatikan. Untuk mengetahui tingkat kualitas air, kita dapat mengukurnya dengan beberapa alat ukur air berdasarkan parameter Biologi, berdasarkan parameter Fisika, dan berdasarkan parameter Kimia.



3



A. Alat Ukur Air Berdasarkan Parameter Biologi Untuk mengukur kualitas air berdasarkan parameter Biologi, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur air seperti berikut ini. 3



Bogorov Tray



Bogorov Tray adalah mikroskop binokuler dengan 40 kali pembesaran yang digunakan untuk mengamati zoop lankton dalam air. 2. Haemocytometer



Haemocytometer adalah mikroskop dengan 100 kali pembesaran yang digunakan untuk mengamati plankton mikroskopik atau phytoplankton dalam air. 3. Plankton Net



Plankton Net adalah sebuah jaring yang digunakan untuk menyaring plankton dalam air dan biasanya terbuat dari nilon berbentuk kerucut dengan panjang 4 hingga 5 kali diameter mulutjaring. Plankton yang ada di dalam air jumlah dan ukurannya sangat banyak. Untuk mendapatkan plankton dengan ukuran yang diinginkan, kita harus menggunakan plankton net dengan mesh size yang sesuai.



4



4. Sedgwick Rafter Cell



Sedgwick Rafter Cell adalah mikroskop binokuler dengan 100 kali pembesaran yang digunakan untuk mengamati phytoplankton dan mikrozooplanton dalam air. B. Alat Ukur Air Berdasarkan Parameter Fisika Untuk mengukur kualitas air berdasarkan parameter Fisika, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur air seperti berikut ini. 1. Current Meter



Current meter digunakan untuk mengukur kecepatan arus dan debit air yang dapat dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan metode yang digunakan untuk mengukur kecepatan arus dan debit airnya. Pertama, current meter dengan pengukuran otomatik adalah current meter yang dapat merekam data tentang kecepatan arus dan debit air tanpa harus langsung dilakukan oleh orang yang menggunakannya. 2. Salinometer



Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas air. Salinitas air sendiri memiliki pengertian tingkat keasinan yang terlarut atau tingkat kadar garam dalam air.



5



Air tawar memiliki salinitas kurang dari 0,05 part-per-thousand (ppt), air payau atau saline memiliki salinitas antara 3-5 ppt, dan brine memiliki salinitas lebih dari 5 ppt. 3. Termometer Air



Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu air berdasarkan sifat termometrik, yaitu sifat yang terjadi karena adanya perubahan suhu air. Selain untuk mengukur suhu air, termometer juga dapat mengukur suhu tubuh, suhu ruang, hingga suhu alat pemanggang dengan nama yang berbeda-beda. 4. Turbidity meter



urbidity meter digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air. Kekeruhan pada air terjadi karena adanya kandungan zatorganik yang berasal dari hewan dan tanaman yang mengalami pelapukan atau zat anorganik yang berasal dari logam dan batu-batuan yang mengalami pelapukan.



6



C. Alat Ukur Air Berdasarkan Parameter Kimia Untuk mengukur tingkat kualitas air berdasarkan parameter Kimia, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur air seperti berikut ini. 1. DO Meter



DO (Dissolve Oxygen) Meter digunakan untuk mengukur kadar oksigen di dalam air atau di dalam suatu larutan dengan sistem digital. Kadar oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kandungan berbagai macam zat organik dan suhu udara. Kualitas air dapat dikatakan baik jika memiliki Dissolve Oxygen yang tinggi dan dapat dikatakan buruk jika memiliki Dissolve Oxygen yang rendah. 4



CO2 Meter



Selain harus mengetahui kadar oksigen dengan mengukurnya menggunakan DO Meter, kita juga harus mengetahui kadar karbondioksida untuk mengetahui tingkat kualitas air. Kadar karbondioksida dalam air ini dapat kita ukur dengan menggunakan CO2 Meter. Jika kadar karbondioksidanya tinggi, kualitas air dapat dikatakan buruk dan jika kadar karbondioksidanya rendah, kualitas air dapat dikatakan baik. 3. Spektrofotometer



7



Alat ukur air yang satu ini terdiri atas 2 alat ukur, yaitu spektrometer dan fotometer. Sebagai alat ukur air, spektrofotometer digunakan untuk mengukur kadar amonia, fosfat, nitrat, dan nitrit. Dalam dunia perikanan, spektrofotometer digunakan untuk pembenihan udang jenis vannamei atau vaname (udang dariAmerika Selatan yang di budidayakan di Indonesia sebagai pengganti udang windu). 4. pH Meter



pH Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar pH (kadar basa atau kadar keasaman) pada air. pH Meter memiliki sebuah probe atau elektroda pengukur berbentuk batang berstruktur yang biasanya terbuat dari kaca dan ini menjadi bagian yang sangat penting pada pH Meter. Air dapat dikatakan memiliki kadar asam yang tinggi jika elektron yang terdeteksi oleh pH meter jumlahnya banyak dan air dapat dikatakan memiliki kadar basa yang tinggi jika electron yang terdeteksi oleh pH Meter jumlahnya banyak. 5. Kertas pH Indikator



Pada dasarnya, kegunaan kertas pH Indikator, pH Strips Paper, atau Indikator Universal sama seperti pH Meter. Meskipun sama-sama digunakan untuk mengukur kadar pH pada air, pH Meter dan kertas pH Indikator memiliki bentuk yang berbeda. pH Meter berbentuk ala tukur digital, sedangkan kertas pH Indikator berbentuk kertas dengan 4 garis warna, yaitu kuning, hijau, jingga, dan jingga kecokelatan.



8



6. Titrasi



Titrasi adalah alat untuk mengukur kadar konsentrasi alkalinitas pada air dengan mencampurkan beberapa volume larutan dan beberapa volume larutan lain yang sudah diketahui kadar konsentrasi alkalinitasnya atau larutan baku. Ada 2 jenis titrasi yang dapat kita gunakan untuk mengetahui kadar pH air, yaitu alkalimetri (menentukan konsentrasi larutan asam menggunakan larutan baku basa) dan asidimetri (menentukan konsentrasi larutan basa menggunakan larutan baku asam). Frekuensi Pengambilan Sampel Air yang Tepat Setelah mengetahui berbagai alat ukur air berdasarkan parameter Biologi, parameter Fisika, dan parameter Kimia, kita juga harus mengetahui frekuensi pengambilan sampel air yang tepat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kualitas air yang dapat terjadi kapan saja. Adapun frekuensi pengambilan sampel air yang tepat adalah sebagaiberikut.



1. Lakukan pengambilan sampel air setiap 2 minggu sekali selama setahun untuk mengetahui kualitas air di saluran atau sungai yang tercemar berat. 2. Lakukan pengambilan sampel air setiap 1 bulan sekali selama setahun untuk mengetahui kualitas air di saluran atau sungai yang tercemar ringan hingga sedang. 3. Lakukan pengambilan sampel air setiap 3 bulan sekali selama setahun untuk mengetahui kualitas air alami yang belum tercemar apa pun. 4. Lakukan pengambilan sampel air setiap 2 bulan sekali selama setahun untuk mengetahui kualitas air waduk atau air danau. 5. Lakukan pengambilan sampel air setiap 3 bulan sekali selama setahun untuk mengetahui kualitas air tanah.



9



2.3



Peranan kualitas air bagi budidaya perikanan Kualitas air sangat memegang peranan penting dalam kegiatan budidaya karena akan berpengaruh terhadap proses pertumbuhan ikan budidaya. Jika kualitas air bagus maka pertumbuhan ikan akan bagus begitu juga sebaliknya jika kualitas air jelek maka pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan bisa mengakibatkan kematian massal. Secara garis besar, kualitas air dibagi menjadi tiga parameter yaitu parameter fisika, kimia, dan biologi. Parameter fisika meliputi : suhu, salinitas, dan tingkat kecerahan. Sedangkan parameter kimia meliputi : Oksigen terlarut (O2), pH, Nitrat (NO3), Amoniak (NH3), Asam belerang (H2S).



Parameter biologi meliput :



kelimpahan plankton (fitoplankton dan zooplankton), benthos. Ketiga parameter tersebut saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Sehingga ketika salah satu unsur parameter terganggu maka otomatis akan mengganggu unsur lain. Contohnya, ketika suhu perairan naik akan berpengaruh terhadap penurunan kadar oksigen terlarut dalam perairan. Hal ini disebabkan, ketika suhu naik akan menyebabkan proses respirasi organisme perairan akan meningkat sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kadar oksigen di perairan. Salah satu cara untuk mengantisipasi terjadinya penurunan kadar oksigen dalam kolam / tambak budidaya khususnya semi intensif dan intensif yaitu dengan cara pemasangan kincir atau blower. Cara yang kedua yaitu dengan menaruh daun kelapa di atas permukaan perairan agar airnya tidak langsung terpapar sinar matahari sehingga suhu tidak terlalu tinggi dan proses respirasi organisme tidak mengalami peningkatan secara simultan.\



10



2.4



Keberhasilan Manajemen Kualitas Air Dalam Budidaya Peran kualitas air dalam budidaya ikan, antara lain berupa: (1) penentu keberadaan berbagai jenis organisme yang ada dalam ekosistem perairan, baik terhadap ikan yang dibudidayakan maupun biota lainnya sebagai penyusun ekosistem; (2) pemberi pengaruh yang cukup besar terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan; dan (3) penentu keberhasilan dalam budidaya ikan, selain jumlahnya harus mencukupi, kualitas yang baik akan menghasilkan output yang baik pula. Kegiatan budidaya perikanan pada umumnya membutuhkan lebih banyak air per unit area atau per unit produksi dibandingkan kegiatan peternakan dan budidaya pertanian. Ketersediaan sumber air yang berkualitas sering kali menentukan keberhasilan atau kegagalan usaha budidaya perikanan (Pillay, 1990).



Menurut Ahmad (2011), Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna meningkatkan keberhasilan dalam budidaya, antara lain : 1. Air Air merupakan media hidup untuk komoditas budidaya perairan, yang didalamnya terdapat kandungan oksigen terlarut, makan dan sumber mineral di dalamnya yang dibutuhkan oleh komoditas budidaya. Adapun yang perlu diperhatikan antara lain:



11



·



Sumber Air, meliputi lokasi sumber air, waktu pengambilan air, memenuhi kualitas dan kuantitas air. Tolak ukur:



·



Sterilisasi Air merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau



mencegah hama atau penyakit yang berada di air dan diyakini dapat mengganggu proses budidaya. ·



Pengisian air



12



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Kualitas air adala suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya h. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.Berbagai lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik dalam menentukan standar kualitas air yang diizinkan untuk keperluan tertentu.Kondisi air bervariasi seiring waktu tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu lingkungan. Aktivitas industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi, dan transportasi merupakan penyebab utama pencemaran air, juga limpasan permukaan dari pertanian dan perkotaan. Kualitas air yang menurun dapat berakibat terhadap banyak hal baik terhadap biota air,lingkungan dan kesehatan manusia.Salah saatu dampaknya terhadap biota air adalah akan banyaknya biota air yang mati,sedangkan pada manusia banyak penyakit yang dapat disebabkan seperti diare,penyakit kulit,dan banyak penyakit lain.



3.2



Saran Air merupakan konponen terpenting dalam kehidupan makhluk hidup maka dari itu sangat penting untuk menghemat penggunaan air dan menjaga sumber air dari pencemaran karena air yang tercemar tidak layak diguanakan hal ini akan berdampak berkurangnya sumber air bersih untuk kehidupan sehari-hari.



13



DAFTAR PUSTAKA



https://www.kompasiana.com rahminabuwono.blogspot.com https://www.academia.edu myblogaquaculture.blogspot.com hayyunataqia.blogspot.com https://id.m.wikipedia.org.



14