Makalah Kurikulum Hilda Taba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TELAAH KURIKULUM HILDA TABA



Disusun Oleh: Andri Ahmat Yani 18232020 Fadlika Suhadri 18232023 Fajri Rafli 18232025 Fauzan R Akbari 18232027 Septrizal 18232016 Trifaldo Arfadinata 18232012



Dosen Pembimbing : Agung Dwi Putra S,Sn.M.Pd.



UNIVERSITAS NEGRI PADANG 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kurikulum Hilda Taba” kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Serta



pembaca dapat



mengetahui tentang bagaimana kurikulum Hilda Taba. Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii BAB I



PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2 C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2



BAB II



PEMBAHASAN A. Pengertian Kurikulum Hilda Taba ........................................................ 5 B. Pengembangan Kurikulum Hilda Taba ................................................. 5 C. Model Kurikulum Hilda Taba ............................................................... 5



BAB III



PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................... 9 B. Saran ..................................................................................................... 9



DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya kurikulum sering diartikan sebagai sejumlah bahan pelajaran yang disusun secara logis, atau isi pengajaran yang disajikan oleh guru. Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Hilda Taba (1962): Kurikulum adalah pernyataan tentang tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat umum dan khusus dan materinya dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan belajar dan mengajar. Pemahaman dalam menginterpretasi makna kurikulum begitu luas. Tapi pada dasarnya maksud dan tujuannya sama yaitu tentang pengertian



kurikulum



pendidikan.



Banyak



model



yang



dapat



digunakan



dalam



pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem pengolahan pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang digunakan. Adapun model dalam pengembangan kurikulum diantaranya yaitu Model Taba. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menemukan beberapa masalah yang perlu dibahas, antara lain : 1. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum Hilda Taba ? 2. Bagaimana Pengembangan Kurikulum Hilda Taba ? 3. Bagaimana Model Pengembangan Kurikulum Hilda Taba ? C. Tujuan Penulisan Makalah ini disusun guna memberikan informasi tentang pengembangan kurikulum model Taba untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru sebagai pendidik dalam kegiatan pembelajaran supaya tujuan dari kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal dan sesuai aturan yang telah ditentukan.



BAB II PEMBAHASAN



1. Pengertian Kurikulum Hilda Taba Menurut Hilda Taba (1962): Kurikulum adalah pernyataan tentang tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat umum dan khusus dan materinya dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan belajar dan mengajar. 2. Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum merupakan suatu istilah yang komprehensif di dalamnya mencakup perencanaan, penerapan dan penilaian. Karena kurikulum memiliki implikasi terhadap adanya perubahan dan perbaikan, maka istilah pengembangan kurikulum terkadang juga disamakan dengan istilah perbaikan kurikulum (curriculum improvement). Meskipun pada banyak kasus perbaikan itu merupakan akibat dari adanya pengembangan (Oliva, 1992 ; 26). 3. Model pengembangan kurikulum Model pengembangan kurikulum itu adalah gambaran sistematis mengenai prosedur yang ditempuh dalam melakukan aktivitas pengembangan kurikulum. Yaitu proses perencanaan, pelaksanaan (uji coba), dan penilaian kurikulum, dimana inti dari aktivitas ini sebenarnya adalah pengambilan keputusan tentang apa, mengapa dan bagaimana kompenen – kompenen kurikulum yang akan dibuat. Model – Model Pengembangan Kurikulum 1. The Administrative model Merupakan model paling lama dan paling banyak dikenal. Diberi nama model administratif atau line staff karena inisiatif dan gagasan pengembangan datang dari para administrator pendidikan dan menggunakan prosedur administrasi.



2. Beauchamp’s system



Model pengembangan kurikulum ini dikembangkan oleh Beauchamp seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan 5 hal di dalam pengembangan suatu kurikulum : 1. Menetapkan arena atau lingkup wilayah 2. Menetapkan personalia 3. Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum 4. Implementasi kurikulum 5. Evaluasi kurikulum 3. The Grass Roots Model Model pengembangan ini merupakan lawan dari model administratif. Inisiatif dan upaya pengembangan kurikulum bukan datang dari atas tetapi dari bawah, yaitu guru-guru atau sekolah. 4. Rogers Interpersonal Relations Model Rogers bukan seorang ahli pendidikan (ia ahli psikologi atau psikoterapi) tetapi konsepkonsepnya tentang psikoterapi khususnya bagaimana membimbing individu juga dapat diterapkan dalam bidang pendidikan dan pengembangan kurikulum. Ada 4 langkah pengembangan kurikulum model Rogers. Pertama, pemilihan target dari sistem pendidikan. Kedua, partisipasi guru dalam pengalaman kelompok yang intensif. Ketiga, pengembangan pengalaman kelompok yang intensif untuk satu kelas atau unit pelajaran. Keempat, partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok. 5. The Systematic Action-research Model Model kurikulum ini didasarkan pada asumsi bahwa perkembangan kurikulum merupakan perubahan sosial. Sesuai dengan asumsi tersebut model ini menekankan pada tiga hal itu : hubungan insani, sekolah dan organisasi masyarakat serta wibawa dari pengetahuan profesional.



6. Taba’s Inverted Model



Ada 5 langkah pengembangan kurikulum model Taba : a. Mengadakan unit-unit eksperimen bersama guru-guru. b. Menguji unit eksperimen. c. Mengadakan revisi dan konsolidasi. d. Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum. e. Implementasi dan Diseminasi.



3. Model Pengembangan Kurikulum Taba Kurikulum Taba adalah salah satu model pengembangan kurikulum yang digagas oleh Hilda Taba. Model pengembangan kurikulum ini dibuat dengan memodifikasi model dasar Tyler agar lebih representatif terhadap perkembangan kurikulum diberbagai sekolah. Dalam pendekatannya, Taba menganjurkan untuk menggunakan pertimbangan ganda terhadap isi (organisasi kurikulum yang logis) dan individu pelajar (psikologi organisasi kurikulum). Langkah-langkah dalam proses pengembangan kurikulum menurut Taba adalah: Step 1 : Diagnosa kebutuhan Step 2 : formulasi pokok-pokok Step 3 : Seleksi isi Step 4 : Organisasi isi Step 5 : Seleksi pengalaman belajar Step 6 : Organisasi pengalaman belajar Step 7 : penentuan tentang apa yang harus dievaluasi dan cara melakukannya Taba mengklaim bahwa keputusan keputusan-keputusan pada elemen mendasar harus dibuat valid. Kriteria mungkin berasal dari berbagai sumber yakni, dari tradisi, tekanan tekanan sosial dan kebiasaan-kebiasaan yang ada. Agar kurikulum menjadi berguna pada pengalaman belajar murid, bahwa sangatlah penting mediagnosis berbagai kebutuhan anak. Hal ini merupakan langkah penting pertama dari Taba. Tentang apa yang anak didik inginkan dan perlukan untuk belajar. Langkah kedua yakni, formulasi yang jelas dan tujuan tuuan yang komprehensif untuk membentuk dasar



pengembangan elemen-elemen berikutnya. Taba berpendapat bahwa hakikat tujuan akan menentukan jenis pelajaran yang perlu untuk diikuti. Langkah 3 dan 4 diintegrasikan dalam realitas meskipun untuk tujuan mempelajari kurikulum. Taba membedakan diantara keduanya, untuk menggunakan langkah-langkah ini pendidik perlu menformulasikan dulu tujuan-tujuan, sebagaimana halnya mengetahui secara mendalam terhadap isi kurikulum. Begitu juga dengan 5 dan 6 yang berhubungan dengan tujuan dan isi. Untuk menggunakan langkah ini secara efektif taba menganjurkan para pengembang kurikulum untuk memperoleh suatu pengertian terhadap prinsip-prinsip belajar tertentu, strategi konsep yang dipakai, dan urutan belajar. Pada langkah terakhir (7) Taba menganjurkan para pengembang kurikulum untuk mengonsepkan dan merencanakan berbagai strategi evaluasi. Model kurikulum Tyler dan Taba dikategorikan kedalam Rational Model atau Objectives Model. Kelebihan dari model Taba dan model Tyler ini yakni, Rational Model yang logis strukturnya menjadikan sebagai dasar yang berguna dalam perencanaan dan pemikiran kurikulum. Model ini telah menghindari kebingungan, sebuah tugas yang susah dari perspektif kebanyakan pengembang kurikulum. Para pendidik dan para pengembang kurikulum yang bekerja dibawah model rasional (rational model) memberikan suatu jalan yang tidak berbelit-belit dan mempunyai pendekatan waktu yang efisien. Dalam mengevaluasi proses kurikulum, satu hal yang dapat diargumenkan adalah tyler dan taba telah mendapatkan sesuatu yang sifatnya rasional, yang menyokong pembangunan kurikulum setidaknya dari perspektif rasional. Sedangkan kelemahan dari model ini yaitu: a. Latar belakang pengalaman dan kurangnya persiapan diri seorang pendidik untuk berpikir dan mengembangkan pemikirannya secara logis dan sistematis akan mengalami kesulitan dalam menggunakan model ini. b. Kurang jelasnya hakikat belajar mengajar, karena seringkali pembelajaran justru terjadi di luar tujuan-tujuan tersebut. c. Terlalu berlebihan menekankan pada formula hasil seperti mementingkan tujuan perilaku (behavior objectives).



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Model pengembangan kurikulum itu adalah gambaran sistematis mengenai prosedur yang ditempuh dalam melakukan aktivitas pengembangan kurikulum. Ada banyak model pengembangan kurikulum yang salah satunya adalah model pengembangan kurikulum model Taba. Kurikulum Taba adalah salah satu model pengembangan kurikulum yang digagas oleh Hilda Taba. Model pengembangan kurikulum ini dibuat dengan memodifikasi model dasar Tyler agar lebih representatif terhadap perkembangan kurikulum diberbagai sekolah. Agar kurikulum menjadi berguna pada pengalaman belajar murid, bahwa sangatlah penting mediagnosis berbagai kebutuhan anak. Hal ini merupakan langkah penting pertama dari Taba. Tentang apa yang anak didik inginkan dan perlukan untuk belajar. B. SARAN Dari hasil makalah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Penyusun berharap kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk perbaikan karya ilmiah selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA



Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Idi, Abdullah. 2010. Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jogjakarta : AR-RUZZ Media.