Makalah Lokmin Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LOKAKARYA MINI 1 PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP TETA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI



DI SUSUN OLEH KELOMPOK I : Wahyudi Ramadhan Pane Siska Hidayanti Dara Mayori Siregar Nisnaini Anggraini Nopita Jutni Manalu Nadya Syaphira Zunnurain Eva Dwifitria Fatimah Ariyanti Nasution Hanna Pramesti R Dilha Pradivta



G1B220020 G1B220021 G1B220022 G1B220023 G1B220024 G1B220025 G1B220026 G1B220027 G1B220028 G1B220029 G1B220030



PEMBIMBING AKADEMIK: Ns. Indah Mawarti, S.Kep,. M.Kep Ns. Yusnilawati, S.Kep., M.Kep PEMBIMBING LAPANGAN: Ns. Retty Octi Syafrini, M.Kep., Sp.Kep. J Ns. Dermanto Saurtua, S.Kep Ns. Afrenny Yulni, S.Kep



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2021



KATA PENGANTAR Bismillah, Alhamdulillaahi Rabbil’alamiin, segala puji hanya bagi Allah yang Maha Kuasa. Sholawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW. Atas segala limpahan nikmat serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Lokakarya Mini I Praktik Profesi Manajemen Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Teta Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dorongan berbagai pihak, maka sebagai ungkapan hormat dan penghargaan penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.



Ibu Ns. Indah Mawarti, S.Kep., M.Kep selaku koordinator stase manajemen dan pembimbing akademik



2.



Ibu Ns. Yusnilawati, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing akademik stase manajemen



3.



Ibu Ns. Retty Octi Syafrini, M.Kep., Sp.Kep. J selaku pembimbing klinik stase manajemen



4.



Bapak Ns. Dermanto Saurtua, S.Kep selaku pembimbing klinik stase manajemen



5.



Ibu Ns. Afrenny Yulni, S.Kep selaku kepala ruangan Teta Penulis menyadari bahwa laporan lokakarya mini I ini masih jauh dari



kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari semua pihak demi perbaikan laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua. Jambi,



Agustus 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................i DAFTAR ISI.......................................................................................................ii BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................1 1.1 Latar Belakang...........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4 1.3 Tujuan.........................................................................................................4 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA......................................................................5 2.1 Konsep Manajemen Keperawatan..............................................................5 2.2 Konsep MPKP.......................................................................................... 6 BAB III GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENGKAJIAN....................72 3.1 Gambaran Umum RS Jiwa Jambi............................................................72 3.2 Gambaran Umum Ruangan dan Profil Ruangan......................................74 3.3 Penerapan MPKP.....................................................................................85 BAB IV : PERENCANAAN 4.1 Rumusan Masalah....................................................................................93 4.2 Analisa SWOT Berdasarkan 4 Pilar........................................................97 4.3 Plan Of Action (POA)............................................................................101 ............................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................106 LAMPIRAN....................................................................................................107



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah



Sakit adalah institusi



pelayanan



kesehatan



yang



menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang terdiri dari pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Fungsi Rumah Sakit sebagai penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, dan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Menurut



Keputusan



Menteri



Kesehatan



RI No:



983/Menkes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan. Rumah sakit juga bertugas memenuhi kebutuhan hidup manusia. Di tengah meningkatnya kebutuhan hidup manusia maka banyak diantara manusia tersebut bekerja tanpa mengenal waktu, sehingga kecenderungan untuk stress maupun depresi sangatlah besar. Masalah tersebut membutuhkan penanganan khusus dan intensif dikarenakan orang yang terkena penyakit gangguan mental ini cenderung untuk menyakiti dirinya sendiri dan orang lain, serta membutuhkan waktu yang relatif lama untuk penyembuhan dan pemulihan. Selain waktu yang panjang pasien gangguan mental juga harus ditempatkan di tempat yang khusus karena itulah dibutuhkan rumah sakit jiwa.



1



Rumah Sakit Jiwa Jambi (RSJ) merupakan sebuah pusat pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan pasien-pasien yang mengalami gangguan kejiwaan ataupun penyakit-penyakit yang bersangkutan dengan kejiwaan seseorang. RSJ Jambi merupakan RSJ satusatunya di provinsi jambi.Untuk itu, RSJ tersebut harus memiliki manajemen yang baik sehingga didapatkan pelayanan yang optimal. Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh tenaga keperawatan untuk merencanakan pengenalan masalah yang terjadi di lingkungannya hingga pada penetapan tujuan pemecahan masalah, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, yang harus dilaksanakan oleh tenaga keperawatan yaitu pengorganisasian dimana merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara melibatkan semua sumber daya yang ada dalam suatu sistem untuk mencapai suatu organisasi. Selanjutnya yaitu motivasi dimana merupakan kegiatan yang membutuhkan



kemampuan



seorang



pimpinan



untuk



mengarahkan



karyawannya secara benar dengan menggunakan pengetahuan yang cukup tentang teori pengarahan sebagai dasarnya. Berikutnya yaitu pengendalian sebagai komponen terakhir yang merupakan kegiatan umpan balik dan hasilhasil secara periodik untuk dilakukan perencanaan tindak lanjut. Model manajemen keperawatan terdiri atas MPKP, MAKP, dan SP2KP. Model manajemen MPKP merupakan suatu sistem yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan. Model manajemen MPKP terdiri atas metode fungsional, metode tim, metode primer, metode kasus dan metode modifikasi. Model manajemen MAKP merupakan suatu sistem yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. Model manajemen MAKP terdiri atas metode fungsional, metode tim dan metode primer. Sedangkan model manajemen SP2KP merupakan suatu sistem yang memungkikan perawat untuk mewujudkan kualitas pelayanan keperawatan yang diharapkan dan mampu 2



memacu diri dalam kualitas pelayanan keperawatan sesuai dengan standar rumah sakit kelas dunia atau bertaraf internasional. Model manajemen SP2KP terdiri atas kombinasi metode tim dan primer. Berdasarakan hasil Observasi yang dilakukan pada tanggal 24-28 Agustus 2021 di Ruang Rawat Inap Teta menggunakan model manajeman MPKP dengan metode keperawatan Tim. Model manajemen keperawatan MPKP terdiri atas empat pilar diantaranya adalah pilar kesatu yaitu pendekatan manajemen keperawatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian, pilar kedua yaitu sistem penghargan, pilar ketiga yaitu hubungan profesional dan pilar keempat yaitu manajemen asuhan keperawatan. Metode Tim merupakan pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat pelaksana kepada sekelompok klien yang dipimpin oleh perawat teregistrasi dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok atau ketua tim. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2021 melalui wawancara dengan kepala ruangan ruang Teta dikatakan bahwa model manajemen keperawatan MPKP dengan metode tim efektif diterapkan di ruangan Teta. Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan, masalah yang muncul yaitu supervise, pelatihan mengenai MPKP, dan pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien. Berdasarkan uraian diatas, maka mahasiswa Kelompok 1 Program Studi Profesi Ners Universitas Jambi Angkatan XII Tahun 2021 perlu melakukan praktek di Rumah Sakit Jiwa Daerah provinsi Jambi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengaplikasikan sistem manajemen keperawatan MPKP di ruang Teta. Praktek manajemen keperawatan Mahasiswa Profesi Ners dilakukan selama 3 minggu, dengan melakukan pengkajian, perencanaan, dan melakukan implementasi sesuai dengan permasalahan yang didapatkan diruangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian kuesioner, wawancara, dan observasi. 3



1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah Bagaimana penerapan MPKP yang digunakan Ruang Rawat Inap Teta RSJD Provinsi Jambi? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui penerapan MPKP yang digunakan di Ruang Rawat Inap Teta RSJD Provinsi Jambi 1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui penerapan MPKP pilar I pendekatan manajemen oleh kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana b. Untuk mengetahui penerapan MPKP pilar II kompensasi dan penghargaan oleh kepala ruangan dan ketua tim c. Untuk mengetahui penerapan MPKP pilar III hubungan professional oleh kepala ruangan dan ketua tim d. Untuk mengetahui penerapan MPKP pilar IV pemberian asuhan keperawatan oleh ketua tim dan perawat pelaksana



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Manajemen Keperawatan 2.1.1 Definisi Manajemen Keperawatan Manajemen



keperawatan



adalah



proses



secara



keseluruhan



yang



memungkinkan perawat dapat menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta meningkatkan keadaan kesehatan pasien menuju ke arah kesembuhan. Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien. Berdasarkan pengertian-pengertian manajemen keperawatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keperawatan adalah suatu proses secara keseluruhan yang memungkinkan staf keperawatan menyelesaikan tugasnya dalam pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan pasien ke arah kesembuhan. 2.2 Konsep MPKP 2.2.1 Definisi MPKP Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan, yang dapat menopang pemberian asuhan tersebut. 2.2.2 Tujuan MPKP Tujuan utama Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Sedangkan tujuan secara khusus dari MPKP adalah sebagai berikut (Keliat, B.A. 2012) : a. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan b. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan c. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan 5



d. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap tim keperawatan. 2.2.3 Konsep MPKP Di Rumah Sakit Jiwa Menurut (Keliat, 2012) di rumah sakit jiwa telah dikembangkan MPKP dengan memodifikasi MPKP yang telah dikembangkan di rumah sakit umum. Beberapa modifikasi yang dilakukan meliputi 3 jenis yaitu: a. MPKP Transisi MPKP dasar yang tenaga perawatnya masih ada yang berlatar belakang pendidikan SPK, namun Kepala Ruangan dan Ketua Timnya minimal dari D3 Keperawatan b. MPKP Pemula MPKP dasar yang semua tenaganya minimal D3 Keperawatan. c. MPKP Profesional dibagi 3 tingkatan yaitu : 1. MPKP I MPKP dengan tenaga perawat pelaksana minimal D3 keperawatan tetapi Kepala Ruangan (Karu) dan Ketua Tim (Katim) mempunyai pendidikan minimal S1 Keperawatan. 2. MPKP II MPKP Intermediate dengan tenaga minimal D3 Keperawatan dan mayoritas Sarjana Ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa. 3. MPKP III MPKP Advance yang semua tenaga minimal Sarjana Ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa dan doktor keperawatan yang bekerja di area keperawatan jiwa.



6



2.2.4 Pilar MPKP Keperawatan professional dalam model praktik keperawatan professional (MPKP) terdiri dari empat pilar adalah (Keliat, 2012) : 2.2.4.1 Pilar I : Pendekatan Manajemen (Management Approach) A. Perencanaan Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Keliat, 2012). Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi dan kebijakan. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan harian, bulanan dan tahunan. 1. Visi di Ruang MPKP Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan mengapa organisasi itu dibentuk serta tujuan organisasi tersebut. Visi perlu dirumuskan sebagai landasan perencanaan organisasi. Contoh visi di Ruang MPKP RSMM Bogor adalah “Mengoptimalkan kemampuan hidup klien gangguan jiwa sesuai dengan kemampuannya dengan melibatkan keluarga.” 2. Misi Di Ruang MPKP Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Contoh misi di Ruang MPKP di RSMM Bogor adalah “Memberikan pelayanan prima secara holistik meliputi bio, psiko, sosio dan spiritual dengan pendekatan keilmuan keperawatan kesehatan jiwa yang professional.” 3. Filosofi di Ruang MPKP Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai yang mengakar dan menjadi rujukan semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi landasan dan arahan seluruh perencanaan jangka panjang. Nilai-nilai dalam filosofi dapat lebih dari satu. Beberapa contoh pernyataan filosofi : a. Individu memiliki harkat dan martabat 7



b. Individu mempunyai tujuan tumbuh dan berkembang Setiap individu memiliki potensi berubah c. Setiap orang berfungsi holistik (berinteraksi dan bereaksi terhadap lingkungan) 4.



Rencana Jangka Pendek di Ruang MPKP Rencana jangka pendek yang diterapkan di ruang MPKP terdiri dari



rencana harian, bulanan dan tahunan. a. Rencana harian Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan perannya masing-masing, yang dibuat pada setiap shift. Isi kegiatan disesuaikan dengan peran dan fungsi perawat. Rencana harian dibuat sebelum operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan dan pre conference. 1) Rencana harian kepala ruangan Isi rencana harian Kepala Ruangan meliputi: a) Asuhan keperawatan b) Supervisi Katim dan Perawat pelaksana c) Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain yang terkait. 2) Rencana Harian ketua tim Isi rencana harian ketua tim adalah: a) Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang menjadi tanggung jawabnya b) Melakukan supervisi perawat pelaksana c) Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain. d) Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas



8



3) Rencana harian perawat pelaksana Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana harian perawat pelaksana shift sore dan malam agak berbeda jika hanya satu orang dalam satu tim maka perawat tersebut berperan sebagai ketua tim dan perawat pelaksana sehingga tidak ada kegiatan pre dan post conference. 4) Penilaian rencana harian perawat Untuk menilai keberhasilan dari perencanaan harian dilakukan melalui observasi menggunakan instrumen jurnal rencana harian. Setiap Ketua Tim mempunyai instrumen dan mengisinya setiap hari. Pada akhir bulan dapat dihitung presentasi pembuatan rencana harian masing-masing perawat. b. Rencana bulanan Rencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut yang dibuat oleh kepala ruangan dan ketua tim. 1) Rencana bulanan kepala ruangan Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil keempat pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rrencana tindak lanjut dalan rangka peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup rencana bulanan karuadalah: a) Membuat jadwal dan memimpin case conference b) Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga c) Membuat jadwal dinas d) Membuat jadwal petugas TAK e) Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat f)



Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan 9



g) Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana h) Melakukan audit dokumentasi i)



Membuat laporan bulanan



2) Rencana bulanan ketua tim Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya. Kegiatankegiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah: 1)



Mempresentasikan kasus dalam case conference



2)



Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga



3)



Melakukan supervisi perawat pelaksana



c. Rencana tahunan Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evalusi hasil kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup: 1) Menyusun laporan



tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP



baik proses kegiatan (aktivitas yang sudah dilaksanakan dari 4 pilar praktek professional) serta evaluasi mutu pelayanan 2) Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masingmasing



tim. 3) Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang



masih rendah pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja yang telah dicapai MPKP bahkan meningkatkannnya di masa mendatang 4) Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan



jenjang karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu),



rekomendasi



untuk



melanjutkan



pendidikan



formal,



membuat jadual untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. 10



B. Pengorganisasian Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP menggunakan



pendekatan



sistem



penugasan



modifikasi



keperawatan



timprimer. Secara vertikal ada kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien. Pengorganisasian di ruang MPKP terdiri dari: 1. Struktur organisasi ruang MPKP Struktur organisasi ruang MPKP menggunakan sistem penugasan timprimer keperawatan. Ruang MPKP dipimpin oleh kepala ruangan yang membawahi dua atau lebih ketua tim. Ketua tim berperan sebagai perawat primer membawahi beberapa perawat pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh kepada sekelompok pasien. Struktur organisasi tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan.



Struktur Organisasi Ruangan MPK P K epala Ruangan



Ti m I



Ti m II



Ketua tim



Ketua tim



Angg ota tim



Angg ota tim



(Perawat pelaksana)



(Perawat pelaksana)



8-10 pasien



8-10 pasien



Mekanisme Pelaksanaan Pengorganisasian di Ruang MPKP : a.



Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 tim dan tiap tim diketuai masing-masing oleh seorang ketua tim yang terpilih melalui test. 11



b.



Kepala ruangan bekerja sama dengan ketua tim mengatur jadwal dinas (pagi, sore, malam)



c.



Kepala ruangan membagi klien untuk masing-masing tim.



d.



Apabila suatu ketika satu tim kekurangan perawat pelaksana karena kondisi tertentu, kepala ruangan dapat memindahkan perawat pelaksana dari tim lain ke tim yang mengalami kekurangan anggota



e.



Ketua tim menunjuk penanggung jawab shift sore, malam, dan pagi apabila karena sesuatu hal kepala ruangan sedang tidak bertugas, untuk itu yang dipilih adalah perawat yang paling kompeten dari perawat yang ada. Sebagai pengganti kepala ruangan adalah ketua tim, sedangkan jika ketua tim berhalangan, tugasnya digantikan oleh anggota tim (perawat pelaksana) yang paling kompeten di antara anggota tim.



f.



Ketua tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing pasien.



g.



Ketua tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh perawat pelaksana anggota timnya.



h.



Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa lain dilakukan oleh ketua tim. Bila ketua tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung jawabnya didelegasikan kepada perawat paling ekspert yang ada di dalam tim.



i.



Masing-masing tim memiliki buku komunikasi



j.



Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien yang menjadi tanggung jawabnya.



Uraian Tugas (Job Description) Personil di MPKP : a.



Kepala ruangan 1. Management Approach: a) Perencanaan 12



1) Menyusun visi 2) Menyusun misi 3) Menyusun filosofi 4) Menyusun rencana jangka pendek: harian, bulanan,tahunan b) Pengorganisasian 1) Menyusun struktur organisasi 2) Menyusun jadwal dinas 3) Membuat daftar alokasi pasien c) Pengarahan 1) Memimpin operan 2) Menciptakan iklim motivasi 3) Mengatur pendelegasian 4) Melakukan supervisi d) Pengendalian 1) Mengevaluasi indikator mutu 2) Melakukan audit dokumentasi 3) Melakukan survei kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya 4) Melakukan survei masalah kesehatan/keperawatan 2. Compensatory reward a) Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana b) Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf 3. Professional relationship a) Memimpin rapat keperawatan b) Memimpin konferensi kasus 13



c) Melakukan rapat tim kesehatan d) Melakukan kolaborasi dengan dokter 4. Ptsient care delivery a) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri; harga diri rendah b) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien isolasi sosial d) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi e) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan prosespiker: waham f) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri g) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri b. Ketua Tim 1. Management Approach a) Perencanaan Menyusun rencana jangka pendek (rencana harian, rencana bulanan) b) Pengorganisasian 1) Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan 2) Membagi alokasi pasien kepada Perawat Pelaksana c) Pengarahan 1) Memimpin pre conference 2) Memimpin post conference 3) Menciptakan iklim motivasi ditimnya 14



4) Mengatur pendelegasian dalam timnya 5) Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya d) Pengendalian 1) Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana 2) Memberikan umpan balik pada perawat pelaksana 2. Compensatory Reward Menilai kinerja perawat pelaksana 3. Professional Relationship 1) Melaksanakan konfrensi kasus 2) Melakukan kolaborasi dengan dokter 4. Patient Care Delivery 1) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan konsep diri harga diri rendah 2) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan 3) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien isolasi sosial 4) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi 5) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan proses pikir: waham 6) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri 7) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri



15



c. Perawat pelaksana 1. Perencanaan Menyusun rencana jangka pendek (rencana harian) 2. Patient Care Delivery a) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan konsep diri harga diri rendah b) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien isolasi sosial d) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi e) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan proses pikir: waham f) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri g) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri 2. Jadwal dinas Daftar dinas disusun berdasarkan Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga perawat sudah mengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas.Pembuatan jadwal dinas perawat dilakukan oleh kepala ruangan pada hari terakhir minggu tersebut untuk jadwal dinas pada minggu yang selanjutnya bekerja sama dengan Ketua Tim. Setiap tim mempunyai anggota yang berdinas pada pagi, sore dan malam, dan yang lepas dari dinas (libur) malam hari dan yang libur.



16



3. Daftar alokasi pasien Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi tanggung jawab tiap Tim selama 24 jam. Setiap pasien mempunyai perawat yang bertanggung jawab secara total selama dirawat dan juga setiap shift dinas. Dalam daftar pasien tidak perlu mencantumkan diagnosa dan alamat agar kerahasiaan pasien terjaga. Daftar pasien dapat juga menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas asuhan keperawatan pasien sehingga terwujudlah keperawatan pasien yang holistik. Daftar pasien juga memberi informasi bagi kolega kesehatan lain dan keluarga untuk berkolaborasi tentang perkembangan dan perawatan pasien. Daftar pasien di ruangan diisi oleh ketua tim sebelum operan dengan dinas berikutnya dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. C. Pengarahan Pengarahan adalah langkah ke empat dari fungsi manajemen yaitu penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Di ruangan MPKP pengarahan diterapkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Operan Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggung jawab shift sore 2. Pre Conference Yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh katim atau PJ tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim atau PJ tim. 3. Post Conference Yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi 17



post conference adalah: hasil askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau PJ tim. 4. Penciptaan iklim motivasi di MPKP Di ruang MPKP penciptaan iklim motivasi diterapkan dengan cara sebagai berikut: a.



Budaya pemberian reinforcement positif



b.



Reinforcement positif adalah upaya menguatkan perilaku positif dengan memberikan reward. Reward yang diberikan di MPKP adalah pemberian pujian yang tulus. Masing- masing staf dibudayakan untuk memberikan pujian yang tulus di antara mereka terhadap kinerja dan penampilan.



c.



Doa bersama sebelum memulai kegiatan.



d.



Doa bersama dilakukan setiap pergantian dinas. Setelah selesai operan semua staf berkumpul untuk melakukan ritual doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan berdoa diharapkan timbul self awareness dan dorongan spiritual.



e.



Memanggil staf secara periodik untuk mengenal masalah setiap personil secara mendalam dan membantu penyelesaiannya.



f.



Kepala ruangan perlu berkomunikasi secara intensif dengan semua staf baik ketua tim maupun perawat pelaksana untuk mempererat



hubungan



dengan



semua



staf,



memahami



problematika masingmasing sehingga pendekatan kepada staf disesuaikan



dengan



kepribadian



masing-masing.



Hal



ini



diharapkan dapat memacu motivasi staf perawat yang bekerja di MPKP. g.



Manajemen



sumber



daya



manusia



melalui



penerapan



pengembangan jenjang karir dan kompetensi. h.



Sistem reward yang fair sesuai dengan kinerja. 18



5. Pendelegasian Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain. Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh kepala ruangan kepada ketua tim, ketua tim kepada perawat pelaksana. Pendelegasian dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang.pendelegasian tugas ini dilakukan secara berjenjang.penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu pendelegasian terencana dan pendelegasian insidentil. Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya adalah: a. Pendelegasian



tugas



kepala



ruangan



kepada



ketua



tim



untuk



menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu b. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shift c. Pendelegasian ketua tim kepada perawat



pelaksana dalam pelaksanaan



tindakan keperawatan yang telah direncanakan Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian adalah kepala seksi perawatan, kepala ruangan, ketua tim atau penanggung jawab shift, tergantung pada personil yang berhalangan, maka mekanismenya sebagai berikut: a. Bila kepala ruangan berhalangan, kepala seksi menunjuk salah satu ketua tim untuk menggantikan tugas kepalaruangan b. Bila ketua tim berhalangan hadir maka kepala ruangan menunjuk salah satu anggota tim (perawat pelaksana) menjalankan tugas ketuatim c. Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim kekurangan personil maka kepala ruangan/penanggung jawab shift berwenang memindahkan perawat pelaksana dari tim lain masuk tim yang kekurangan personil tersebut atau katim melimpahkan pasien kepada perawat pelaksana yanghadir.



19



Prinsip-prinsip pendelegasian tugas di MPKP : a. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian tugas b. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan setara dengan kemampuan yang digantikan tugasnya c. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal terinci, disertai tertulis d. Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi e. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan hasilnya. 6. Supervisi Di MPKP kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk menjamin kegiatan pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu professional yang telah ditetapkan. Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki kompetensi baik dalam manajemen maupun asuhan keperawatan serta menguasasi pilarpilar profesionalisme yang diterapkan di MPKP. Untuk itu pengawasan berjenjang dilakukan sebagai berikut: a. Kepala seksi keperawatan atau konsultan melakukan pengawasan terhadap kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana b. Kepala ruangan melakukan pengawasan terhadap ketua tim dan perawat pelaksana c. Ketua tim melakukan pengawasan terhadap perawat pelaksana Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari masing-masing staf perawat yang disupervisi. Untuk Kepala Ruangan materi supervisi adalah kemampuan manajerial dan kemampuan dalam asuhan keperawatan. Ketua Tim disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di 20



timnya dan kemampuan asuhan keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana disupervisi terkait dengan kemampuan asuhan keperawatan yang dilaksanakan. Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi hal yang ditakuti bagi staf maka perlu disusun standar penampilan yang diharapkan dari masing-masing staf yang sudah dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam supervisi. Jenis-jenis supervisi dibagi menjadi : a) Langsung Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah : 1. Pengarahan harus lengkap 2. Mudah dipahami 3. Menggunakan kata-kata yang tepat 4. Berbicara dengan jelas dan lambat 5. Berikan arahan yang logis 6. Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat 7. Pastikan bahwa arahan dipahami 8. Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut b) Tidak langsung Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan, Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis. Langkah-langkah dalam kegiatan supervise adalah : 1. Pra-supervisi a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi b. Supervisor menetapkan tujuan 2. Pelaksanaan Supervisi a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen yang telah disiapkan. 21



b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan. c. Supervisor memanggil Katim dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan. d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data sekunder: - Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada - Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat 3. Pasca-Supervisi - 3F a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair) b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi. c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan. Sedangkan untuk tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya adalah sebagai berikut: 1. Sebelum pertukaran shift (15-30 menit) a. Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu b. Mengecek jadwal kerja 2. Pada waktu mulai shift (15-30 menit) a. Mengecek personil yang ada b. Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan c. Mengatur pekerjaan d. Mengidentifikasi kendala yang muncul e. Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan 3. Sepanjang hari dinas (6-7 jam): a. Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi, mengoreksi atau memberikan latihan sesuai kebutuhannya. b. Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera membantu apabila diperlukan c. Mengecek pekerjaan rumah tangga d. Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama untuk personil baru. 22



e. Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau hal-hal yang terkait. f. Mengatur jam istirahat personil g. Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan mencari cara memudahkannya. h. Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi operasional i. Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya j. Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja k. Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan. 4. Sekali dalam sehari (15-30 menit) Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15 menit. Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti : keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya. 5. Sebelum pulang a. Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya. b. Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya. c. Lengkapi laporan harian sebelum pulang d. Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali. D. Pengedalian Pengendalian manajemen adalah usaha sistematis yang bertujuan untuk menetapkan standar prestasi kerja yang sesuai dengan tujuan perencanaan, untuk merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada penyimpangan, dan mengukur signifikansinya serta mengambil tindakan



23



yang diperlukan guna memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Pada MPKP kegiatan pengendalian diterapkan dalam bentuk kegiatan pengukuran, yaitu : 1. Indikator mutu a. Indikator mutu umum 1) Jumlah rata-rata tempat tidur terpakai (BOR) 2) Rata-rata lama rawat (ALOS) 3) Perhitungan lama tempat tidur tidak terisi (TOI) b. Indikator mutu rumah sakit jiwa 1) Perhitungan angka lari 2) Penghitungan angka pengekangan (restrain) 3) Kasus cidera 4) Infeksi nasokomoal (skabies) c. Kondisi pasien 1) Audit dokumentasi asuhan keperawatan 2) Survey masalah baru 3) Kepuasan pasien dan keluarga 4) Penilaian kemampuan dan keluarga d. Kondisi sumber daya manusia (SDM) 1) Kepuasan tenaga kesehatan (perawat, dokter) 2) Penilaian kinerja perawat 2. Audit dokumentasi Adalah



kegiatan



mengevaluasi dokumen



asuhan



keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat pelaksana. Kegiatan audit ini dilakukan oleh kepala ruangan dengan memeriksa 24



rekam medik setiap pasien yang telah pulang atau meninggal. Hasil audit tersebut direkapitulasi dalam satu bulan dan dibuat sebagai laporan hasil pelasanaan evaluasi. 3. Survei kepuasan Dalam MPKP survei kepuasan pasien dilakukan setiap pasien pulang.



Setelah



pasien



menyelesaikan



administrasi



atau



mempersiapkan pulang, pasien dan keluarga diberikan suatu angket untuk diisi. Survei kepuasan ini dilakukan tiap enam bulan sekali. 4. Survei masalah keperawatan Survei diagnosis keperawatan dengan standar NANDA dan SDKI untuk pasien baru atau opname yang dilakukan untuk satu periode waktu tertentu (satu bulan). Hasil survei ini didokumentasikan. 2.2.4.2 Pilar II : Kompensasi dan Penghargaan (Compensatory Reward) A. Proses rekruitmen tenaga perawat di ruang MPKP Rekruitmen di ruang MPKP berfokus pada rekruitmen perawat yang ada di rumah sakit bukan mencari tenaga perawat baru dari luar rumah sakit. Dalam menentukan perawat yang diperlukan di ruang MPKP, perlu diketahui kategori ruang MPKP yang akan dikembangkan. Ruang MPKP dikategorikan menjadi tiga level, yaitu level profesional I,II,III, pemula, dan transisi. Untuk level MPKP profesional I diharapkan karu dan katim mempunyai latar belakang pendidikan ners, sarjana keperawatan dengan jenjang karir minimal perawat klinik 3, serta seluruh perawat pelaksana minimal mempunyai latar belakang pendidikan D III keperawatan dengan jenjang karir minimal perawat klinik 2. Proses rekruitmen perawat di ruang MPKP: 1. Seluruh perawat di rumah sakit harus menyepakati level MPKP yang akan dipilih, disesuaikan dengan sumber daya keperawatan yang ada di rumah sakit tersebut, diharapkan minimal memilih MPKP level pemula.



25



2. Setelah level disepakati, maka kepala bidang perawatan melakukan sosialisasi pembentukan ruang MPKP kepada pimpinan dan para pejabat struktural yang ada di rumah sakit untuk mendapatkan komitmen dan dukungan. 3. Kepala ruangan melakukan sosialisasi kepada semua perawat yang ada di ruangan tentang pembentukan ruang MPKP disertai kriteria perawat yang dibutuhkan dengan tujuan merekrut perawat yang memenuhi kriteria. Kepala ruangan memotivasi perawat di ruangannya yang memenuhi kriteria untuk mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran dan biodata. Sebelum menetapkan proses rekruitmen perlu ditetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan. Jenis tenaga perawat terdiri dari kepala ruangan (karu), perawat primer (PP) sebagai ketua tim, dan perawat pelaksana. Pengalaman pada pengembangan MPKP di RSMM Bogor maka perbandingan pasien dengan perawat adalah 1:1 atau 1,7:1, ditambah karu. Kriteria dari tiap tenaga perawat ditetapkan, dan secara umum perawat berlatar belakang pendidikan minimal D III Keperawatan. Adapun kriteria perawat yang akan bekerja di ruang MPKP adalah : a. Kepala ruangan, kriterianya adalah : 1) Pendidikan minimal S1 Keperawatan, jika belum ada pada masa transisi boleh D III Keperawatan 2) Pengalaman menjadi kepala ruangan minimal 2 tahun, dan bekerja pada area keperawatan jiwa minimal 2 tahun. 3) Sehat jasmani dan rohani 4) Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat) a) Asuhan keperawatan jiwa b) Standar asuhan keperawatan jiwa/audit keperawatan c) Terapi modalitas keperawatan jiwa/Terapi Aktivitas Kelompok d) Komunikasi keperawatan 26



e) Manajemen keperawatan f) Bimbingan Klinik (untuk RS Pendidikan) 5) Lulus test tulis 6) Lulus wawancara 7) Lulus test presentasi b.



Perawat primer, kriterianya adalah: 1) Pendidikan minimal S1 Keperawatan (perawat primer), jika belum ada pada masa transisi boleh D III keperawatan (perawat primer pemula) 2) Pengalaman kerja di area keperawatan jiwa untuk D III keperawatan minimal 2 tahun dan S1 keperawatan magang 3 bulan 3) Sehat jasmani dan rohani 4) Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat) a) Asuhan keperawatan jiwa b) Standar asuhan keperawatan jiwa/ Audit keperawatan c) Terapi modalitas keperawatan jiwa/ Terapi Aktivitas Kelompok d) Komunikasi keperawatan e) Manajemen keperawatan 5) Lulus test tulis 6) Lulus test wawancara



c.



Perawat perawat pelaksana/asosiet, kriterianya dalah : 1) Pendidikan minimal D III Keperawatan 2) Pengalaman kerja di bagian kesehatan jiwa minimal 1 tahun 3) Sehat jasmani dan rohani 4) Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat) : asuhan keperawatan jiwa 5) Lulus test tulis 27



B. Proses seleksi tenaga perawat di ruang MPKP Proses seleksi perawat di ruang MPKP 1. Proses seleksi dimulai dari telaah dokumen untuk menetapkan perawat yang memenuhi syarat menjadi kapala ruangan, perawat primer/ketua tim, dan perawat pelaksana/asosiet. 2. Semua perawat yang memenuhi kriteria dipanggil untuk tes tulis. Hasil tes tulis menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan bakal calon ketua tim dan kepala ruangan. 3. Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara. 4. Tahap seleksi selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat yang memenuhi kriteria karu dan katim untuk memilih kepala ruangan. C. Proses orientasi tenaga perawat di ruang MPKP Setiap perawat yang akan bekerja di ruang MPKP harus melalui masa orientasi yang sering disebut pelatihan awal sebelum seseorang bekerja pada unit kerja tertentu. Orientasi berupa pelatihan tentang informasi budaya kerja MPKP dan informasi umum tentang rumah sakit (visi, misi, program jangka pendek dan jangka panjang, program mutu, kebijakan dan peraturan). Kegiatan orientasi menggunakan metode klasikal, praktik lapangan, dan praktik kerja (implementasi). Metode klasikal berlangsung selama 3 hari, praktik lapangan berlangsung selama 3 hari yang diakhiri dengan presentasi hasil praktik. Praktik kerja (implementasi) di ruang MPKP dilakukan selama 6 bulan. Kepala Bidang Perawatan, fasilitator lokal, dan fasilitator nasional membimbing dan mensupervisi implementasi konsep MPKP. Kegiatan orientasi dilakukan pada perawat baru yang akan bekerja di ruang MPKP. Karu dan katim membuat rencana orientasi dengan menggunakan metoda on the job training untuk semua kegiatan MPKP. Kegiatan MPKP yang akan diorientasikan pada program orientasi adalah: a. Kepala ruangan 28



1) Management Approach a) Perencanaan (1) Mengembangkan visi (2) Mengembangkan misi (3) Mempunyai filosofi (4) Menetapkan rencana jangka pendek b) Pengorganisasian (1) Membuat struktur organisasi (2) Membuat jadual dinas bersama ketua tim (3) Membuat daftar pasien bersama ketua tim c) Pengarahan (1) Memimpin operan (2) Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre conference (3) Mengawasi dan mengarahkan kegiatan post conference (4) Memberi motivasi pada tim perawat di ruangan (5) Mendelegasikan tugas kepada bawahan dengan jelas (6) Mengawasi katim dan perawat pelaksana dalam mengelola pasien melalui komunikasi langsung d) Pengendalian (1) Menetapkan indikator mutu (2) Melakukan audit dokumen (3) Melakukan survei kepuasan terhadap keluarga, perawat, dokter (4) Melakukan survei masalah kesehatan/keperawatan 2) Compensatory reward a) Melakukan penilaian kinerja 29



b) Melakukan pengembangan tenaga perawat 3) Hubungan profesional a) Memimpin rapat keperawatan b) Mengawasi pelaksanaan konferensi kasus c) Mengikuti rapat tim kesehatan d) Mengawasi pelaksanaan visit dokter 4) Asuhan keperawatan Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan (gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku kekerasan, isolasi sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi, gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri, defisit perawatan diri). b. Perawat Primer/Ketua Tim 1)



Management Approach a) Perencanaan Membuat rencana jangka pendek (rencana harian tim) b) Pengorganisasian (1) Membuat jadual dinas perawat pelaksana pada timnya (2) Membuat daftar pasien pada timnya c) Pengarahan (1) Memimpin pre comference (2) Memimpin post comference (3) Memberi motivasi kepada perawat pelaksana (terutama perawat dalam timnya) (4) Mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas (5) Mengawasi perawat pelaksana dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien 30



2)



Compensatory reward a) Melakukan penilaian kinerja



3)



Hubungan profesional a) Memimpin konferensi kasus b) Mengikuti visit dokter



4)



Asuhan keperawatan Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan yaitu gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku kekerasan, isolasi sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi, gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri, defisit perawatan diri.



c. Perawat Pelaksana 1) Management Approach Membuat rencana jangka pendek yaitu rencana harian asuhan keperawatan 2) Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan yaitu gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku kekerasan, isolasi sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi, gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri, defisit perawatan diri. Selama masa orientasi, dilakukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja perawat dalam melaksanakan budaya kerja MPKP. Selanjutnya bagi perawat yang telah menjalani masa orientasi dilakukan penentuan apakah perawat tersebut diterima atau tidak di ruang MPKP. Penentuan dilakukan oleh pimpinan keperawatan dan fasilitator nasional (konsultan). D. Penilaian kinerja Penilaian kinerja di ruang MPKP ditujukan pada kepala ruangan, katim dan



perawat



pelaksana.



Kemampuan



tiap



SDM



dievaluasi



dengan 31



menggunakan supervisi baik secara langsung (observasi) maupun tidak langsung (melalui dokumentasi). Kinerja kepala ruangan dievaluasi oleh kepala bidang perawatan dan konsultan, kinerja katim dievaluasi oleh kepala bidang perawatan, konsultan, dan kepala ruangan, kinerja perawat pelaksana dievaluasi oleh kepala ruangan dan katim. Kepala bidang perawatan bertanggung jawab mengobservasi dan menilai keberlangsungan seluruh aktivitas di ruang MPKP. Selama melakukan supervisi di ruang MPKP kepala bidang perawatan didampingi konsultan. E. Pengembangan tenaga perawat Pengembangan tenaga perawat merupakan salah satu proses yang berhubungan dengan manajemen SDM. Tujuan pengembangan tenaga perawat adalah membantu masing-masing perawat mencapai kinerja sesuai dengan posisinya dan untuk pengakuan/penghargaan terhadap kemampuan profesional tenaga perawat yang akan memaksimalkan pencapaian jenjang karir. Bentuk pengembangan



tenaga



perawat



di



ruang



MPKP



adalah



Pendidikan



Keperawatan Berkelanjutan (PKB) dan program pengembangan jenjang karir. Pada tahap awal bekerja di ruang MPKP, perawat mendapat penjelasan tentang proses pengembangan yang dapat diikuti. Berikut uraian tentang lingkup kerja perawat di ruang MPKP, yaitu: 1.



Kepala ruangan a.



Masa percobaan 3 bulan



b.



Setiap tahun dilakukan evaluasi



c.



Bila dalam waktu 2 tahun berhasil hal-hal yang dianjurkan sesuai dengan kebijakan dan kemampuan rumah sakit: 1) Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 2) Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir 3) Mendapat sertifikat pengalaman kerja di ruang MPKP



d.



Masa kerja karu 2 tahun dan maksimal menjadi karu 2 kali



32



2.



Perawat primer/ketua tim a.



Masa percobaan selama 3 bulan



b.



Setiap tahun di evaluasi



c.



Bila dalam waktu 2 tahun berhasil dan memenuhi kriteria maka akan diusulkan hal-hal berikut sesuai dengan kebijakan dan kemampuan rumah sakit: 1) Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 2) Magang persiapan menjadi kepala ruangan 3) Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir 4) Mendapat sertifikat pengalaman kerja di ruang MPKP



d.



Menduduki jabatan sebagai katim selama 2 tahun untuk 2 kali kurun waktu. Jika tidak ada kesempatan promosi maka kembali menjadi perawat pelaksana tetapi kemampuan yang baik



3.



Perawat pelaksana a.



Masa percobaan selama 3 bulan



b.



Setiap 6 bulan dilakukan evaluasi



c.



Jika kompetensi tidak tercapai diberikan kesempatan perbaikan selama 2 bulan



d.



Bila lebih dari 8 bulan yang bersangkutan tidak berhasil akan dikembalikan ke bidang keperawatan



e.



Bila dalam 1 tahun berhasil dan memenuhi kriteria diusulkan untuk pelatihan



f.



Bila telah menguasai keterampilan merawat 7 macam kasus dipersiapkan magang untuk persiapan perawat primer/Ketua Tim.



Pendidikan keperawatan berkelanjutan dapat berupa pendidikan formal, yaitu peningkatan pendidikan dari D3 keperawatan ke S1 Ners keperawatan, atau S1 Ners keperawatan ke S2/spesialis keperawatan, dan seterusnya. 33



Selain itu PKB dapat berupa pendidikan informal melalui on the job training dan out the job training. On the job training yaitu pelatihan/bimbingan secara terus-menerus sambil bekerja, misal: perawat pelaksana dapat meningkatkan kompetensinya dengan bimbingan katim dan karu. Karu dan katim dapat meningkatkan kompetensinya dengan bimbingan kepala bidang keperawatan/fasilitator nasional. Out the job training yaitu pelatihan yang diselenggarakan dalam kurun waktu tertentu (misalnya pelatihan 4 hari/lebih), perawat harus meninggalkan pekerjaannya sementara. Pelatihan yang diikuti oleh perawat akan dirancang sesuai dengan pengembangan kemampuan yang terkait. Pengembangan jenjang karir adalah pengembangan peran dan tanggung jawab. Seorang karu yang telah sukses mengembangkan ruang MPKP merupakan aset keperawatan untuk pengembangan MPKP di ruang rawat lain, artinya menjadi pembaharu. Ia dapat pula berperan sebagai nara sumber bagi rumah sakit lain yang ingin mengembangkan MPKP. Perawat primer/katim dapat berkembang menjadi kepala ruangan, dan perawat pelaksana dapat berkembang menjadi perawat primer/katim. Sesuai dengan jenjang karir yang dikembangkan oleh PPNI dan Direktorat Keperawatan Depkes RI maka di RS program pengembangan karir di rumah sakit direncanakan sebagai berikut: 1.



Perawat lulusan DIII keperawatan hanya dapat berkembang mencapai jenjang perawat klinis 2 dan perawat manajer 1



2.



Perawat lulusan S1 Ners keperawatan dapat berkembang sampai jenjang perawat klinis 3, perawat manajer 2, dan perawat pendidik 1



3.



Perawat lulusan S2/Spesialis keperawatan dapat berkembang sampai jenjang perawat klinis 5, perawat menager 5, perawat pendidik 4, dan perawat riset 3



4.



Perawat lulusan S3 keperawatan/kesehatan dapat berkembang sampai jenjang perawat klinis 5, perawat manager 5, perawat pendidik 5, perawat riset 5 dengan syarat pendidikan sebelumnya adalah bidang keperawatan 34



Seiring dengan jenjang karir maka ditetapkan pula kriteria perawat yang dapat menduduki struktur keperawatan, sebagai berikut: 1.



Perawat pelaksana dapat dari perawat klinis 1–5



2.



Katim dapat dari perawat klinis 2–5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal perawat manager 1 dan perawat pendidik. Katim diharapkan mempunyai kemampuan perawat manager 1 karena katim akan berperan sebagai pembimbing klinik bagi mahasiswa yang ditempatkan pada timnya



3.



Karu dapat dari perawat klinis 3–5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal perawat manager 2 dan perawat pendidik 2



4.



Kepala seksi keperawatan dapat dari perawat klinis 4–5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal perawat manager 4, perawat pendidik 4, dan perawat riset 2



5.



Kepala Bidang Perawatan dapat dari perawat klinis 4–5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal perawat manager 4, perawat pendidik 4, dan perawat riset 2. Direktur keperawatan dapat dari perawat klinis 4–5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal perawat manager 5, perawat pendidik 4, dan perawat riset 2



2.2.4.3 Pilar III : Hubungan Profesional (Professional Relationship Di ruang MPKP komunikasi horizontal dapat terjadi antara ketua tim, antar perawat pelaksana, sedangkan komunikasi vertikal antara kepala ruangan dan ketua tim dan perawat pelaksana dan antara ketua tim dan perawat pelaksana. Komunikasi diagonal dilakukan antara perawat dan profesi lain. A. Rapat perawat ruangan Rapat tim keperawatan adalah suatu media komunikasi untuk menyampaikan informasi permasalahan yang ditemukan pada klien, evaluasi



hasil



kerja



secara



keseluruhan,



informasi/



peraturan/



perkembangan IPTEK, dan lain-lain. Fokus pembicaraan



adalah



membahas hasil-hasil kerja keperawatan selama sebulan untuk semua



35



aktivitas ruang MPKP (laporan bulanan). Tujuan/ kegunaan rapat ruangan yaitu : 1.



Mengidentifikasi keberhasilan keperawatan



2.



Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ditemukan



3.



Mendiskusikan penyelesaian masalah



4.



Menyusun POA bulan berikut



5.



Meningkatkan hubungan antara perawat di ruangan



Syarat pelaksanaan rapat perawat ruangan yaitu 1.



Dipimpin oleh kepala ruangan



2.



Peserta rapat adalah seluruh perawat ruangan tanpa mengganggu kegiatan ruangan



3.



Waktu pelaksanaan sekitar 60 menit



4.



Dilakukan setiap awal bulan setelah evaluasi bulan sebelumnya



5.



Materi rapat berisi laporan bulan sebelumnya



6.



Dilakukan di ruangan



Tahapan rapat perawat ruangan 1.



Persiapan a.



Kepala ruangan menjadwalkan rapat keperawatan ruangan dan disepakati oleh semua perawat yang ada diruangan



b.



Menyiapkan bahan untuk rapat sesuai dengan hasil kerja pada bulan sebelumnya yaitu laporan pada bulan sebelumnya. Masalah yang akan dibahas terkait dengan pilar profesional MPKP yaitu pendekatan manajemen, compensatory reward, hubugan profesional, asuhan keperawatan pasien.



2.



Pelaksanaan a.



Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh kepala ruangan



36



b.



Kepala ruangan menjelaskan tujuan atau agenda rapat keperawatan, lamanya waktu rapat



c.



Kepala



ruangan



membacakan



ringkasan



laporan



bulan



sebelumnya tentang permasalahan yang dihadapi. Memberi pujian atas aspek yang berhasil . d.



Kepala ruangan meminta masukan dan tanggapan kepada perawat yang hadir



e.



Kepala ruangan mendengarkan masukan dan tanggapan dari peserta yang hadir



f.



Kepala ruangan beserta perawat yang hadir rapat mencari jalan keluar dan memutuskan tindakan bersama



g.



Kepala ruangan menyimpulkan hasil rapat pada pertemuan hari ini



h.



Kepala ruangan menyampaikan POA bulan berikutnya, pertemuan berikutnya dan permasalahan yang akan dibahas.



3.



Dokumentasi Kepala ruangan melakukan dokumentasi hasil rapat tim dengan dibantu salah satu ketua tim sebagai notulis rapat.



B. Konferensi Kasus (Case conference) Case conference adalah diskusi kelompok tentang kasus asuhan keperawatan klien/ keluarga. Dilakukan dua kali per bulan dan kasusnya bergantian antar tim. Topik atau isi dari kasus yang disampaikan adalah : 1.



Kasus pasien baru



2.



Kasus pasien yang tidak ada perkembangan



3.



Kasus pasien pulang



4.



Kasus pasien yang meninggal



5.



Kasus pasien dengan masalah yang jarang ditemukan



Tujuan/



kegunaan Konferensi Kasus yaitu : 1.



Mengenal kasus dan permasalahan 37



2.



Mendiskusikan alternatif penyelesaian masalah asuhan keperawatan



3.



Meningkatkan



koordinasi



dalam rencana



pemberian



asuhan keperawatan 4.



Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menangani kasus Syarat konferensi kasus yaitu :



1.



Dipimpin oleh ketua tim atau kepala ruangan



2.



Peserta adalah seluruh perawat ruangan tanpa menganggu kegiatan ruangan



3.



Waktu pelaksanaan sekitar 30 – 60 menit



4.



Dilakukan 2 kali sebulan atau disesuaikan dengan kondisi dan tingkat urgensi/ sesuai dengan penjadualan masing-masing tim



5.



Materi yang dibahas adalah kasus klien dipersiapkan oleh tim yang bertanggung jawab



6.



Dilakukan di ruangan



Tahapan konferensi kasus yaitu sebagai berikut : 1.



Persiapan : a.



Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan kegiatan case conference dan sudah disepakati oleh kedua tim



b.



Jadual pelaksanaan case conference sudah terjadual



c.



Ketua tim yang akan menyelenggakan case conference pada waktu yang sudah ditetapkan menyiapkan bahan yang akan disampaikan saat case conference



2.



Pelaksanaan : a.



Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh ketua tim



b.



Ketua tim menyampaikan kasus yang dibahas dan tindakan keperawatan yang sudah dilakukan



c.



Ketua



tim



meminta



masukan



perawat



tentang permasalahan yang dihadapi



kepada



38



d.



Ketua tim menyimpulkan hasil secara keseluruhan dari kegiatan case conference secara khusus tindak lanjut untuk kasus yang disajikan



e.



Ketua tim menyampaikan POA, kontrak pertemuan berikut dan menutup kegiatan



3.



Dokumentasi a.



Ketua tim mendokumentasi hasil dari case conference



b.



Kepala



ruangan



menilai



kemampuan



ketua



tim dalam melakukan case conference C. Rapat Tim Kesehatan Rapat tim kesehatan adalah media komunikasi antara tim kesehatan (rapat multidisiplin) untuk membahas manajerial ruang MPKP. Fokus pembicaraan rapat ini adalah membahas hal-hal yang terkait dengan manajerial. Tujuan/ kegunaannya yaitu : 1.



Menyamakan persepsi terhadap informasi yang didapatkan dari masalah yang ditemukan, khususnya masalah manajerial



2.



Meningkatkan kesinambungan pemberian pelayanan kesehatan



3.



Mengurangi kesalahan informasi antar tim kesehatan



4.



Meningkatkan koordinasi antara tim kesehatan Syarat-syarat rapat tim kesehatan yaitu :



1. Dipimpin oleh kepala ruangan 2. Peserta yaitu karu, katim, profesi lain dan bidang penunjang 3. Waktu yang dibutuhkan sekitar 60 menit dan dilakukan setiap satu bulan sekali 4. Dilakukan di ruangan 5. Materi yang dibahas adalah kasus atau laoran bulan lalu Tahapan rapat tim kesehatan yaitu sebagai berikut : 1. Persiapan : 39



a.



Kepala ruangan menjadwalkan rapat tim kesehatan ruang MPKP dan disepakati oleh semua perawat serta tim kesehatan yang terlibat di ruangan.



b.



Menyiapkan bahan untuk rapat tim kesehatan yaitu laporan pada bulan sebelumnya. Isu yang dibahas berupa permasalahan pasien/keluarga, perawat, dan tim kesehatan laiinya atau kerja sama, sarana serta prasarana yang terkait dengan pemberian pelayanan kesehatan atau anggaran yang diperlukan. Bentuknya dapat berupa kebijakan, prosedur tetap, regulasi, dan koordinasi.



2.



Pelaksanaan : a.



Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh kepala ruangan



b.



Kepala ruangan menjelaskan tujuan atau agenda rapat tim kesehatan dan lamanya rapat.



c.



Kepala ruangan membacakan laporan bulan sebelumnya tentang masalah yang dihadari.



d.



Kepala ruangan meminta masukan dan tanggapan kepada perawat dan tenaga tim kesehatan lain yang hadir tentang masalah yang ada.



e.



Kepala ruangan mendengarkan masukan dan tanggapan dari peserta yang hadir



f.



Kepala ruangan dan beserta peserta yang hadir mencari jalan keluar dan memutuskan tindakan bersama



g.



Kepala ruangan menyimpulkan hasil rapat dan rencana tindak lanjut masing-masing profesi



h.



Kepala ruangan menyampaikan jadual pertemuan berikunya untuk evaluasi dan permasalahan yang akan dibahas.



3.



Dokumentasi a.



Kepala ruangan melakukan dokumentasi hasil rapat tim kesehatan 40



D. Kolaborasi dengan dokter 1. Visit dokter Visit dokter adalah kunjungan dokter ke ruangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada pasien, dan ketua tim bertanggung jawab melakukan kolaborasi serta mendampingi dokter saat melakukan pemeriksaan dan menyampaikan informasi tentang pasien. Tujuan/ kegunaan yaitu : 1.



Meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan



2.



Meningkatkan koordinasi dalam pemberian pelayanan kesehatan



3.



Meningkatkan kesinambungan pemberian pelayanan kesehatan Syarat visit dokter yaitu : a)



Penanggung jawab visit dokter adalah ketua tim atau perawat pelaksana yang bertanggung jawab terhadap pasien yang mendapat pendelegasian dari ketua tim



b) Waktu disesuaikan dengan kondisi pasien dan kesepakatan waktu jam kunjungan c)



Dilakukan di ruangan pasien



Langkah-langkah visit dokter yaitu sebagai berikut : 1.



Ketua tim atau perawat yang didelegasikan akan menjadi penanggung jawab terhadap klien atau keluarga menyiapkan datadata yang dibutuhkan



2.



Ketua tim memberikan informasi tentang kemajuan dan masalah klien, tindakan yang dilakukan dan hasilnya kepada dokter



3.



Ketua tim mendampingi dokter saat melakukan pemeriksaan dan meminta dokter memberikan masukan terhadap hasil pemeriksaan



4.



Ketua tim mendiskusikan rencana tindakan lanjutan untuk klien



41



5.



Ketua tim mencatatkan hasil pemeriksaan dokter ke dalam catatan keperawatan



6.



Dokter menulis rencana tindak lanjut pengobatan pada rekam medik



2. Konsultasi via telepon Konsultasi via telepon adalah tindakan melaporkan kondisi pasien kepada dokter melalui telepon. Konsultasi via telepon dilakukan jika menurut perawat kondisi pasien membutuhkan tindakan kedokteran. Pada saat berkonsultasi mungkin saja dokter memberikan program terapi dokter berupa tindakan yang dilaksanakan oleh perawat. Untuk ini diperlukan seorang saksi yang ikut mendengarkan program terapi tersebut. Tujuan/ kegunaan yaitu : 1.



Meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan pada kondisi tertentu



2.



Memberi pelayanan tim kesehatan jiwa yang segera kepada pasien



3.



Melaksanakan pendelegasian via telepon Syarat-syarat konsultasi via telepon yaitu : 1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien memutuskan pasien membutuhkan tindakan dokter (pagi hari diputuskan oleh katim, sore/malam diputuskan oleh penanggung jawab tim 2. Dilakukan setiap saat diperlukan 3. Bertempat diruang tempat pasien di rawat Tahap konsultasi via telepon : 1. Perawat penanggung jawab mengobservasi pasien 2. Perawat menelepon dokter untuk berkonsultasi tentang hasil observasi yang di dapat 3. Adanya perawat sebagai saksi dalam mendengan instruksi program terapi via telepon oleh dokter 4. Perawat



menulis



program



terapi



dokter



pada



catatan



keperawatan pasien 42



5. Dokter menuliskan instruksi via telepon dalam waktu 24 jam pada rekam medik pasien 2.2.4.4 Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan (Patient Care Delivery) Berdasarkan hasil survei, sistem pemberian asuhan keperawatan dalam MPKP dijelaskan sebagai berikut. a. Pedoman proses keperawatan b. Pedoman asuhan keperawatan pada 7 masalah keperawatan c. Pedoman pendidikan kesehatan keluarga 1. Manajemen Asuhan Keperawatan Pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan mengguankan metode proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien atau menyelesaikan masalah pasien. Tiga komponen dalam manajemen asuhan keperawatan yaitu manajemen sumber daya manusia (perawat) yang menggunakan



sistem



pengorganisasian



pekerjaan



perawat



(asuhan



keperawatan) dan sistem klasifikasi kebutuhan pasien (proses keperawatan). 2. Proses Keperawatan Pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah pasien merupakan hal yang penting dalam proses penyelesaian masalah ini. Dalam proses keperawatan ini dibuat terdiri dalam lima fase yaitu pengkajian, diagnosis, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi. Format pengkajian di ruang MPKP meliputi aspek identitas pasien, alas an masuk, faktor predisposisi, fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping, masalah psikososial dan lingkungan, pengetahuan, aspek medis. 3. Rencana Keperawatan Dalam hal ini merumuskan diagnosis, tujuan umum dan khusus dan khusus



serta



rencana



tindakan



yang



telah



distandarisasi



oleh



tim



pengembangan ruang MPKP. Masalah keperawatan yang ditetapkan adalah sebagai berikut. 43



a. Gangguan Konsep diri : Harga diri Rendah b. Isolasi Sosial c. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi d. Perubahan Proses pikir : Waham e. Risiko Perilaku Kekerasan f. Risiko Bunuh Diri g. Defisit Perawatan Diri Tindakan keperawatan merupakan suatu tindakan yang dilakukan langsung pada pasien, keluarga dan komunitas berdasarkan rencana keperawatan yang dibuat, Di ruang MPKP pasien diklasifikasikan berdasarkan tingkat kebutuhannya menurut tindakan keperawatan. Klasifikasi ini terdari perawatan total, parsial, mandiri Pembagian tingkat ketergantungan pasien menurut Gillies berdasarkan 4 kategori yaitu : a. Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam b. Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam c. Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam d. Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam. Berdasarkan rata-rata lama perawatan tersebut, lama rata-rata tindakan keperawatan untuk pasien di ruang MPKP dibagi tiga : a. Keperawatan total : 6 jam b. Keperawatan parsial : 4 jam c. Keperawatan mandiri : 2 jam Jumlah jam untuk tindakan keperawatan merujuk pada tindakan terhadap pasien selama 24 jam, kecuali tindakan keperawatan dalam bentuk kelompok dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tindakan keperawatan yang telah dilakukan didokumentasikan dalam format SOAP. 44



4. Pertemuan kelompok keluarga Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga dapat diberikan dengan melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil maupun besar yang akhirnya dapat menjadi kelompok swabantu keluarga. 5. Pendidikan Kesehatan Keluarga Program yang diberikan kepada keluarga pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa supaya mereka mampu merawat pasien di rumah. Isi pendidikan kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan keluarga untuk kesembuah pasien. 6. Terapi Aktivitas Kelompok Terapi Aktivitas Kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan jiwa. Pelaksanaan terapi merupakan tanggung jawab penuh dari seseorang perawat. Dalam ruang MPKP, pelaksanaan terapi ini merupakan tanggung jawab katim sehingga katim harus mempunyai kemampuan untuk melakukan TAK secara tepat dan benar.



45



BAB III GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENGKAJIAN 3.1



Gambaran Umum RS Jiwa Jambi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi terletak di Kelurahan Kenali



Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi, jaraknya lebih kurang 9,5 Km ke arah barat dari Pusat Kota Jambi. Rumah sakit jiwa ini berasal dari Rumah Sakit Jiwa Pusat Jambi, yang dibangun melalui Dana Proyek Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan RI Tahun 1981/1982, dibangun diatas tanah seluas 98,693 m2 dengan luas bangunan yang saat itu seluas 3.366 m2. Peresmian operasionalnya oleh Menteri Kesehatan RI Dr. Soewarjono Surya ningrat, pada tanggal 15 Februari 1983. Pada Tanggal 15 Februari 1984, oleh Menteri Kesehatan RI Rumah sakit Jiwa ini ditetapkan sebagai rumah sakit Jiwa kelas B dengan surat keputusan Nomor.350/Menkes/SK/VII/1984. Rumah sakit jiwa ini telah lulus akreditasi KARS V (lima) pelayanan pada Tahun 2001 dengan SK menteri Kesehatan RI nomor : YM.00.03.2.2.5272 tanggal 15 November 2001 dan pada tanggal 22 Desember 2011 dengan SK Komisi Akreditasi RS nomor : KARS- SERT/222/XII/2011, Kemudian pada tahun 2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Terakreditasi dari KARS Versi 2012 dengan predikat Paripurna, Kemudian menyusul pada tahun 2019 Rumah Sakit Jiwa juga terakreditasi Paripurna dari KARS dengan Versi Snars. Edisi 1. Nomor: KARS-SERT/1162/XI/2019 Berlaku 12 November 2019 s/d 11 November 2022 Sejak Otonomi daerah, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata kerja Rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi, maka Rumah sakit jiwa Jambi yang semula disebut Rumah sakit jiwa pusat Jambi, berubah



menjadi



Rumah



Sakit



Jiwa



Daerah



Provinsi



Jambi,



sesuai



perkembangannya pada tahun 2006 jumlah tempat tidur nya sebanyak 150 tempat tidur. Selanjutnya pada tahun 2008 menjadi 200 tempat tidur, Pada Tanggal 1 November 2012 Jumlah tempat tidur ditetapkan menjadi 270 Tempat tidur, Pada 46



Tahun 2013 bulan Desember bertambah menjadi 300 Tempat Tidur dan terakhir pada Desember 2015 menjadi 340 Tempat Tidur. Dan pada tahun 2020 karena Jumlah Pasien yang menurun maka Jumlah Tempat Tidur ditetapkan menjadi Sebanyak 290 TT dengan Jumlah Tempat Tidur Kelas 1 Sebanyak 13 TT, Kelas 2 sebanyak 32 TT dan Kelas 3 sebanyak 245 TT. Adapun Izin Operasional Rumah Sakit telah diperbarui Oleh Kantor Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi nomor : 16/1500/10/I.2012. Selanjutnya pada tahun 2019 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi berubah jadi UPTD Bersifat Khusus sesuai dengan PP Nomor 72 Tahun 2019 yang mana RSJ memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta bidang kepegawaian Rumah Sakit yang dengan Dinas Kesehatan Provinsi



pertanggung



jawabannya



hanya



sebatas



penyampaian



laporan



pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta kepegawaian setiap akhir tahun, kemudian sesuai dengan Peraturan Gubernur Jambi Nomor. 31 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, yang mana Direktur Berubah dari Eselon II.b ke Eselon III.a, dengan 1 Bagian dan 2 Bidang serta 2 subbagian dan 2 seksi, dengan 1 Bagian dan 2 Bidang Eselon III.b dan 2 Subbagian dan 2 Seksi Eselon IV.a. RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi telah menjadi tempat mahasiswa kepaniteraan klinik Keperawatan Universitas Jambi yang melaksanakan pendidikan profesi Ners. Selain itu, mahasiswa kepaniteraan klinik dari berbagai institusi kesehatan khususnya di Provinsi Jambi. 3.1.1 Visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Menjadi rumah sakit jiwa hebat dengan pelayanan prima 3.1.2 Misi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi a. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan penanggulangan narkoba yang bermutu. 47



b. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa dan penanggulangan narkoba c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana, peralatan medik, dan penunjang medik rumah sakit. d. Meningkatkan tata kelola rumah sakit yang baik dan dan kualitas serta kesejahteraan sumber daya manusia rumah sakit. e. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai sarana pendidikan dan pelatihan serta penelitian. 3.1.3



Motto dan Budaya Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi



Jambi “Melayani Secara Profesional dengan Sentuhan Insani” 3.2 Gambaran Umum Ruangan dan Profil Ruangan 3.2.1. Visi Ruang Teta Menjadi ruangan intermediate yang hebat dengan pelayanan asuhan keperawatan yang optimal, prima dan holistic. 3.2.2. Misi Ruang Teta a)



Memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh meliputi bio, psiko, sosial dan spiritual



b) Meningkatkan memberikan



sikap



dan



pelayanan



prilaku



sesuai



perawat



standar



dalam



operasional



prosedur c)



Meningkatkan



keefektifan



dalam



menggunakan



perawatan kesehatan dan pemilihan alat d) Memberikan kenyamanan dan kepuasan pelayanan kepada pasien dan keluarga diruamg TETA 3.2.3. Motto Ruang Teta “Melayani dengan sepenuh hati dan profesional”



48



3.2.4. Lokasi Ruang Teta Ruang Rawat Inap Teta berada dibangunan utama dengan luas ruang 174 M2 dan kondisi ruangan baik. Berdasarkan observasi yang dilakukan mahasiswa pada tanggal 23 Agustus – 26 Agustus 2021 didapatkan posisi ruang Rawat inap Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah: U B



T



S a)



Batas utara gedung Lapangan



b) Batas barat gedung Rawat Inap Yudishtira c)



Batas timur Instalasi Gawat Darurat



d) Batas selatan gedung Rawat Inap Alfa



49



3.2.5. Denah Ruang Teta Bagan 3.1 Denah Ruangan Rawat Inap Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi



Teras Pintu Masuk Ruangan Karu dan Administrasi



WC Ruangan Perawat



Ruangan Pasien



Ruangan Pasien Nurse Station



WC WC WC



Dapur dan Halaman Belakang



WC WC



WC



Berdasarkan hasil observasi total ruangan di ruang rawat inap Teta adalah 13 ruangan yang terdiri dari 2 ruang perawatan pasien, 1 ruang perawat, 1 ruang dapur, 1 ruang kepala ruangan dan perawat ruangan, 1 Nurse Station dan 7 ruang kamar mandi.



50



Bagan 3.2 Struktur Organisasi RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi



DIREKT UR dr. M. Firmansyah



KOMITE -KOMITE



Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis



Satuan Pemeriksa Internal (SPI)



Ke pala Bidang Keperawatan, Rehabilitasi, Standarisasi, da n Jaminan Kes ehatan Putri Bulkis, S.Kep. ,Ners.,MPH



K epala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan



dr. Zakaria



Plt. Kepala Seksi Pelayanan Jiwa, Umum, dan Ketergantungan Napza Gustani Efendi, SKM



Amri,SE.,MM



Kepala Seksi Penunjang Medis



Kep ala Seksi Kep erawatan dan Rehabilitasi



Kepala Seksi Standarisasi dan Jaminan Kesehatan



dr.H. Sugeng Wijaya



Hj. Diana Erwani, S. Kep



Sy amsul Hadi, S.Kep.,Ners



Kasubag Administrasi Umum dan Sumber Daya Manusia Gunadi, S.pd



Kasubag Program Keuangan dan Aset Ahmad Tarzamrin, SE



51



Bagan 3.3 Struktur Organisasi Ruang Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi Kepala Instalasi Rawat Inap Ns. Nurila Damanik, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J Kepala Ruangan Ns. Afrenny Yulni, S.Kep



Katim I Astuti Andrayani, S.Kep



Katim II Ns. Syafriyani, S.Kep Perawat Pelaksana



1. 2. 3. 4.



1. Waskito Bayu Aji, Am.Kep 2. Rita, Am.Kep 3. Islamiah, Am.Kep 4. Ns.Muldi Hamzah,S.Kep



Astuti, Am.Kep Rusmian Todang, Am.Kep Dapit Putra S, Am.Kep Arif Putra, Am.Kep



Administrasi Handi Hanif, S.Tr.Kes



52



Bagan 3.4 Alur Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap RSJD Provinsi Jambi a. Alur Rawat IGD Pasien Jaminan (BPJS/JAMKESDA)



b. Alur Rawat IGD Pasien Umum



c. Alur Pasien Rawat Jalan 53



3.2.6 Jumlah Tenaga Di Ruang Rawat Inap Teta a. Keperawatan Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi No Nama Pendidikan Golongan Jabatan 1. Ns.Afrenny Yulni, S.Kep Ners PNS Karu 2. Astuti Andrayani, S.Kep S1 Kep PNS Katim 1 3. Ns. Syafriyani, S.Kep Ners PNS Katim 2 4. Rusmian Tondang, Am. Kep D3 Kep Honorer PP 5. Astuti, Am. Kep D3 Kep Honorer PP 6. Dapit Putra. S, Am. Kep D3 Kep Honorer PP 7. Arif Putra, Am. Kep D3 Kep Honorer PP 8. Waskito Bayu Aji, Am. Kep D3 Kep Honorer PP 9. Rita, Am. Kep D3 Kep Honorer PP 10. Islamiah, Am. Kep D3 Kep Honorer PP 11. Ns. Muldi Hamzah, S. Kep Ners Honorer PP Sumber : Daftar pegawai RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi Ruang Rawat Inap Teta b. Non-Keperawatan Tabel 3.2 Pegawai Non-Keperawatan di Ruang Rawat Inap Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi No Kualifikasi Jumlah (Orang) 1 Dokter spesialis 5 2 Dokter Umum 1 3 Tenaga administrasi 1 4 Ahli gizi (terpusat) 1 5 Farmasi 1 6 Cleaning Service (terpusat) 1 Jumlah 10 Orang



3.2.6.1 Pengaturan Ketenagaan 54



Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tanggal 25 Agustus 2021 kepada kepala ruangan Rawat Inap Teta mengenai tingkat ketergantungan pasien, diketahui bahwa pembagian tingkat ketergantungan klien dan kebutuhan tenaga keperawatan yang digunakan di Ruang Rawat Inap Teta adalah metode perhitungan Gillies. Pembagian tingkat ketergantungan pasien menurut Gillies berdasarkan 4 kategori yaitu Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam, Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam, Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam, Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam a.



Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari, yaitu: Keperawatan langsung: 1. Keperawatan mandiri 12 klien = 12 x 2 jam = 24 jam 2. Keperawatan parsial 0 klien = 0 jam 3. Keperawatan total 0 klien = 0 jam Keperawatan tidak langsung 12 orang klien = 12 x 1 jam = 12 jam Penyuluhan kesehatan / TAK = 12 x 0.25 jam = 3 jam Total jam keperawatan secara keseluruhan adalah 39 jam



b. Menentukan jumlah jam keperawatan per klien perhari 39 jam / 12 klien = 3,3 jam. c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan menggunakan rumus Gillies sebagai berikut: Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan adalah: =



=H



3,3 x 12 x 365 14454 = = 8,72 orang, dibulatkan 9 orang ( 365−86 ) x 6 1656



Keterangan: 55



A



= rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari



B



= rata-rata jumlah pasien/hari



C



= jumlah hari/tahun



D



= jumlah hari libur masing-masing perawat



E



= jumlah jam kerja masing-masing perawat



F



= jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun



Hasil perhitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang Teta yaitu 9 orang. Jumlah minimal tenaga perawat yang diperlukan di ruangan sebanyak 9 orang dan jumlah maksimal yang diperlukan sebanyak 11 orang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tenaga keperawatan yang dibutuhkan sesuai dengan tenaga keperawatan yang ada di ruangan. 1)



Jumlah tenaga yang bertugas setiap hari:



3,3 x



= 1.8 dibulatkan 2 orang



Catatan: a) Jumlah hari tak kerja/tahun. Hari minggu (52 hari) + cuti tahunan (12hari) + hari besar (12 hari) + cuti sakit/izin (10 hari) = 86 hari. b) Jumlah hari kerja efektif/tahun. Jumlah hari dalam 1 tahun – jumlah hari tak kerja = 365 – 86 = 279 hari c) Jumlah hari efektif/minggu = 279 : 7 = 40 minggu Jumlah jam kerja perawat per minggu = 40 jam d) Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift, yaitu dengan ketentuan. Proporsi dinas pagi 47%, sore 36%, dan malam 17%. e) Kombinasi jumlah tenaga menurut Abdellah dan levine adalah 55% tenaga profesional dan 45% tenaga non profesional.



56



3.2.6.2 Gambaran Kepuasan Pasien Karakteristik Responden 1) Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No 1



Jenis Kelamin Laki-Laki



Frekuensi 10



Persentase (%) 100



2



Perempuan 0 0 Total 10 100 Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa semua pasien diruang



Teta berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 orang (100%). 2) Frekuensi Pasien Berdasarkan Umur Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur No Umur Frekuensi Persentase (%) 1. 18-25 2 20 % 2. 26-35 5 50 % 3. 2 20 % 36-45 4. 1 10 % 46-55 Total 10 100% Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa dari 10 orang pasien usia terbanyak berada pada rentang 26-35 tahun (50%), selanjutnya di rentang usia 18-25 tahun (20%) dan usia 36-45 tahun (20 %), dan rentang 46-55 tahun (10 %). 3) Frekuensi Pasien Berdasarkan diagnosis Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Diagnosis No Diagnosis Frekuensi Persentase (%) 1 Halusinasi 5 50% 2 RPK 4 40% 3 Isolasi Sosial 1 10% Total 10 100% Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa dari 10 orang pasien, diagnosis terbanyak adalah yang mengalami Halusinasi (50%), interpretasi untuk diagnosis Resiko Perilaku Kekerasan (40%) dan interpretasi untuk diagnosis Resiko Bunuh Diri (10%). 4) Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Pelayanan yang didapatkan pasien telah optimal, hal ini dibuktikan dari hasil kuesioner dan wawancara terhadap 4 orang pasien dari 6 pasien yang ada dirawat di ruang Teta. Dari hasil tersebut didapatkan 57



hasil presentase 100 % responden menyatakan perawat bersikap sopan dan ramah saat melakukan tindakan keperawatan kepada pasien, perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapian ruangan, perawat mengajarkan pasien cara untuk menjaga kebersihan seperti : mandi, mengganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, serta perawat memberikan obat tepat waktu. Sebanyak 80% pasien menyatakan bahwa perawat tersenyum saat berkomunikasi atau melihat pasien, perawat memperkenalkan diri pada pasien, perawat menjelaskan tujuan dan tindakan keperawatan kepada pasien, perawat memperhatikan kebutuhan pasien sehari-hari, dan perawat melatih pasien untuk berpikir positif. Sebanyak 80% pasien menyatakan bahwa perawat menanyakan keluhan yang dirasakan kepada pasien, perawat membuat kontrak waktu untuk tindakan keperawatan, perawat cepat tanggap saat dipanggil pasien, dan perawat mengajarkan cara menghardik. Sebanyak 80% perawat menjelaskan sarana dan prasarana yang tersedia di ruang rawat inap, membuat kesepakatan dengan pasien dalam



menentukan



waktu



untuk



mengimplentasikan



rencana



keperawatan berikutnya.



58



3.3 Penerapan MPKP 3.3.1 Karakteristik Responden Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Karu %



Tenaga Keperawatan Katim PP % %



Jenis Kelamin Laki-laki 50 % Perempuan 100 % 50 % Umur 21-30 tahun 31-40 tahun 100 % 50 % 41-50 tahun 50 % 51-60 tahun Pendidikan D III 50 % D IV S1Keperawatan Profesi Ners 100 % 50 % Lama Kerja di RS 0-5 Tahun 6-10 Tahun 11-15 Tahun 100 % 100 % >15 Tahun Lama Kerja di Ruang Teta 0-6 bulan 100 % 50 % 7-12 bulan 13-18 bulan >18 bulan 50 % Tabel 3.7 Jenis Pelatihan Yang Diikuti



62 % 38 % 37,5 % 25 % 37,5 %



75 %



25 %



12,5 % 62,5 % 25 %



37,5 % 25 % 37,5 %



No. Pertanyaan



Pernah



Tidak pernah



1.



37%



63%



Pelatihan MPKP



59



Berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2021 didapatkan bahwa hanya 4 (37%) tenaga perawat yang telah mengikuti pelatihan MPKP, sedangkan tenaga perawat yang tidak pernah mengikuti pelatihan MPKP sebanyak 7 (63%). Sehingga dapat disimpulkan tenaga perawat diruang teta lebih banyak yang tidak pernah mengikuti kegiatan MPKP dibandingkan yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan. 3.3.2 Gambaran Penerapan MPKP 3.3.2.1 Hasil Kuesioner No



Metode MPKP



Karu



Katim



PP



82,75% 88,3%



Pilar I : Pendekatan Manajemen a)



Perencanaan



100%



b)



Pengorganisasian



87,3% 81,25%



c)



Pengarahan



80%



74 %



d)



Pengendalian



86%



87,5 %



70%



Pada pilar I pendekatan manajemen bagian perencanaan kepala ruangan didapatkan 100%, ketua tim didapatkan 82,75%, dan perawat pelaksana didapatkan 88,3%.. Pengorganisasian kepala ruangan didapatkan 87,3% dan ketua tim 81,25%. Pengarahan kepala ruangan didapatkan 80% ,ketua tim 74% dan perawat pelaksana 70%. Pengendalian kepala ruangan didapatkan 86%, ketua tim didapatkan 87,5%. Ditemukan hasil kuesioner pada bagian pelaksanaan tentang supervise untuk kepala ruangan 75%, ketua tim 50% dan perawat pelaksana 62,5%. Masalah yang ditemukan pada pilar I bagian pendekatan menejemen yaitu pelaksanaan supervise yang belum terlaksana secara optimal



No



Metode MPKP



Karu



Katim



PP



Pilar II : Kompensasi Penghargaan a)



Evaluasi Kinerja



100%



81,25% -



b)



Pengembangan Staf



100%



87,5%



-



c)



Pelatihan MPKP



0%



0%



50%



Pilar II kompensasi penghargaan bagian evaluasi kinerja kepala ruangan didapatkan 100% dan pengembangan staf 100%. Pada ketua tim didapatkan



60



evaluasi kinerja 81,25% dan pengembangan staf 87,5%. Pelatihan MPKP tidak diikuti oleh kepala ruangan sehingga didapatkan persentase 0%, pada ketua tim didapatkan



0% dikarenakan baik ketua tim 1 maupun ketua tim 2 belum



mendapatkan pelatihan MPKP, dan pada perawat pelaksana didapatkan hanya 50%. Masalah yang ditemukan pada pilar II bagian pengembangan tenaga perawat yaitu beberapa perawat belum mengikuti pelatihan MPKP.



No



Metode MPKP



Karu



Katim



PP



Pilar III : Hubungan Profesional



100% 71,5% Pada pilar III hubungan professional didapatkan presentase yaitu



presentase pada kepala ruangan 85% dan ketua tim 71,5%. Dalam hal ini telah terlaksananya konferensi kasus dan terlaksananya rapat tim kesehatan di ruang melalui aplikasi zoom.



No



Metode MPKP



Pilar IV : Pemberian Asuhan a) b) c) d) f)



Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien dengan RPK Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien dengan ISOS Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien dengan HDR Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien dengan Halusinasi



Karu



Katim



PP



-



87,5%



73,4%



100% 68,75%



45%



100% 68,75% 37,5% 100% 68,75% 38,75% 100% 68,75% 46,9%



Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien 100% 68,75% 38,1% dengan Waham Berdasarkan hasil kuisioner pada pilar IV pemberian asuhan keperawatan diperoleh hasil ketua tim dalam mengidentifikasi pemberian asuhan keperawatan didapatkan 87,5% dan pada perawat pelaksana didapatkan 73,4%. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan pada lima diagnosa yang sering muncul di ruangan didapatkan hasil yaitu 100%. Pada ketua tim dalam pemberian asuhan keperawatan pasien dengan RPK, pasien isolasi sosial, pasien HDR, pasien halusinasi, pasien waham didapatkan hasil yaitu 68,75%. Pada perawat



61



pelaksana didapatkan dalam pemberian asuhan keperawatan pasien RPK sebanyak 45%, pasien isolasi sosial 37,5%, pasien HDR 38,75%, pasien halusinasi 46,9%, pasien waham 38,1%. Masalah yang ditemukan pada pilar IV yaitu asuhan keperawatan tentang pemberian edukasi kesehatan belum terlaksana dengan optimal 3.3.2.2 Hasil Observasi No.



Pilar MPKP



Karu



Katim



PP



Pilar 1 : Pendekatan Manajemen a)



Perencanaan



85%



85%



77,5%



b)



Pengorganisasian



100%



80%



-



c)



Pengarahan



80%



79,3%



72,1



d)



Pengendalian



100% 100% Pilar I perencanaan didapatkan 85% pada kepala ruangan. Pengorganisasian



pada kepala ruangan 100% pengarahan 80% dan pengendalian 100%. Perencanaan ketua tim didapatkan 85%, pengorganisasian 80%, pengarahan 79,3%, dan pengendalian 100%. Ditemukan hasil observasi pada supervise kepala ruangan didapatkan hasil 60%, ketua tim 60%, dan perawat pelaksana 60%. Masalah yang ditemukan pada pilar I yaitu tidak terlihat adanya pelaksanaan supervisi sekali dalam sehari. No.



Pilar MPKP



Pilar II : Kompensasi Penghargaan



Karu 87,5%



Katim



PP



87,5%



-



Pilar II kompensasi penghargaan kepala ruangan dan ketua tim 87,5% memiliki dokumentasi hasil penilaian kinerja perawat. Pada kuisioner yang menanyakan tentang mengikuti pelatihan MPKP didapatkan hasil karu dan katim 12,5% Masalah yang ditemukan pada pilar II yaitu tidak terlihat adanya kepala ruangan dan katim yang mengikuti pelatihan ataupun seminar mengenai MPKP



No.



Pilar MPKP



Pilar III : Hubungan Profesional



Karu 100%



Katim 91,7%



PP -



62



Dari hasil observasi pilar III Hubungan Profesional didapatkan presentase pada ketua tim dengan presentase 91,7%.



No



Metode MPKP



Pilar IV : Pemberian Asuhan a) b) c) d) f)



Karu



Katim



PP



-



82%



100%



Memberikan Pendidikan Kesehatan pada 100% 80% 69,1% pasien RPK Memberikan Pendidikan Kesehatan pada 100% 80% 69,6% pasien ISOS Memberikan Pendidikan Kesehatan pada 100% 80% 69,3% pasien HDR Memberikan Pendidikan Kesehatan pada 73,85 100% 80% pasien Halusinasi % Memberikan Pendidikan Kesehatan pada 100% 80% 70,1% pasien Waham Berdasarkan hasil observasi didapatkan pada pilar IV pemberian asuhan keperawatan diperoleh hasil ketua tim dalam mengidentifikasi pemberian asuhan keperawatan mengenai Pendidikan Kesehatan didapatkan 80% dan pada perawat pelaksana didapatkan 70,3%. Berdasarkan hasil observasi dalam pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana tampak adanya pemberian asuhan kepearawatan untuk pendidikan kesehatan yang dilakukan hanya saat pemindahan pasien ke ruangan lain. Pemberian asuhan keperawatan oleh kepala ruangan pada lima diagnosa yang sering muncul di ruangan didapatkan hasil 100%. Masalah yang ditemukan pada pilar IV yaitu pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemberian Pendidikan kesehatan kepada pasien yang belum optimal.



63



3.3.2.3 Hasil Wawancara Pilar I : Pendekatan Manajemen Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 dengan kepala ruangan mengenai pilar 1 pendekatan manajemen terkait perencanaan penyusunan rencana harian, bulanan dan tahunan sudah terlaksana dengan optimal. Pada rencana harian ketua tim mengatakan perumusan rencana harian sudah dilakukan. Rencana harian biasanya disampaikan secara lisan dan dicatat pada format yang sudah tersedia di ruangan. Rencana harian oleh perawat pelaksana sudah terlaksana dengan optimal. Bagian pengorganisasian yang terdiri dari penyusunan struktur organisasi, penyusunan jadwal dinas ruangan dan pembagian daftar alokasi pasien disetiap tim berjalan dengan optimal. Struktur organisasi dirumuskan oleh pihak manajemen, penyusunan jadwal dinas dilakukan setiap satu bulan sekali dan pembagian daftar alokasi pasien dilakukan setiap hari. Bagian pengarahan yang terdiri dari pelaksanaan kegiatan operan, pre dan post conference, memotivasi staff, pendelegasian berjalan dengan optimal. Namun pada kegiatan supervisi belum dilakukan secara optimal karena kegiatan supervise hanya dilakukan 2 kali dalam 1 minggu. Hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan, ketua tim I dan ketua tim II dan perawat pelaksana didapatkan mengatakan untuk kegiatan supervisi telah dibentuk perencanaan berupa penilaian kinerja tim yang dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu. Hasil supervisi yang didapatkan akan ditindak lanjuti oleh kepala ruangan. Bagian pengendalian yang terdiri dari penilaian indicator mutu, audit dokumentasi, penilaian kepuasan pasien dan melakukan survey masalah kesehatan atau keperawatan sudah berjalan dengan optimal. Masalah yang ditemukan pada pilar I yaitu pelaksanaan supervise belum berjalan secara optimal. Pilar II : Kompensasi Penghargaan Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 dengan kepala ruangan terkait penilaian kinerja PP atau katim sesuai jadwal, pemberian reward dan sanksi, dan kesempatan pengembangan karir berjalan dengan optimal. Penilaian kinerja PP dilakukan oleh ketua tim setiap satu bulan sekali. Hasil penilaian kinerja PP akan dikoordinasikan ke kepala ruangan untuk ditindak lanjuti. Pemberian reward dan sanksi dilakukan oleh ketua tim terhadap



64



perawat pelaksana yang ada di timnya. Kepala ruangan juga turut memberikan reward pada staff yang telah bekerja dengan baik dan memberikan sanksi kepada perawat yang kurang disiplin. Bentuk sanksi yang diberikan



dimulai dari



teguran secara lisan, kemudian teguran secara tulisan dan jika tidak mengalami perubahan akan dikoordinasikan ke pihak manajemen rumah sakit. Hasil wawancara dari kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana didapatkan hasil tenaga perawat yang sesuai dengan apa yang sudah menjadi ketentuan ruangan. Hasil wawncara yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 dengan kepala ruangan mengenai pelatihan MPKP yaitu kepala ruangan belum mengikuti pelatihan atau seminar tentang MPKP. Hasil wawancara bersama kepala tim 1 maupun tim 2 didapatkan bahwa kepala tim 1 maupun tim 2 belum mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai MPKP. Hasil wawancara bersama perawat pelaksana didapatkan 4 orang perawat pelaksana telah mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai MPKP, sedangkan 4 orang perawat pelaksana lainnya belum mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai MPKP. Dari hasil wawancara juga didapatkan bahwa penyebab banyaknya perawata teta yang belum mengikuti pelatihan MPKP dikarenakan pelatihan MPKP yang pernah diadakan di rumah sakit jiwa dilakukan sebelum mereka bekerja di rumah sakit jiwa dan setelah itu tidak pernah lagi diadakan pelatihan ataupun seminar mengenai MPKP, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab sedikitnya perawat yang mengikuti pelatihan MPKP adalah sudah lamanya tidak dilakukan pelatihan ataupun seminar MPKP di rumah sakit jiwa. Masalah yang ditemukan pada pilar II bagian pengembangan tenaga perawat yaitu beberapa perawat belum mengikuti pelatihan MPKP. Pilar III : Hubungan Profesional Penerapan hubungan professional mengenai rapat dengan tim kesehatan berdasarkan observasi memang tidak tampak dilakukan diruangan karena rapat dilakukan melalui aplikasi zoom selama wabah Covid-19. Kepala ruangan dan ketua tim mengatakan rapat dengan tim kesehatan terus dilakukan.



Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan



65



Pemberian asuhan keperawatan pada diagnosa RPK, isolasi sosial, gangguan konsep diri, halusinasi dan waham belum berjalan dengan optimal. Kepala ruangan mengatakan mengetahui data pasien dalam satu bulan terakhir dan selalu mengarahkan ketua tim untuk mngkoordinasikan anggota timnya dalam pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan. Ketua tim mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan, mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama anggota tim. Perawat pelaksana mengatakan tidak bisa diberikan asuhan keperawatan pada sp 5 dan tidak bisa dilakukan TAK. Hal ini dikarenakan keadaan pasien yang kurang kondusif atau pasien masih dalam keadaan gaduh gelisah, pasien juga dengan keadaan tersebut tidak dapat dikeluarkan dari ruangannya, sehingga pasien tidak dapat diberikan TAK. Hasil wawancara didapatkan bahwa SP 5 tidak berjalan dengan optimal juga dikarenakan ruangan Teta merupakan ruangan intermediate atau ruangan observasi yang lama pasiennya paling lama hanya 6 hari. Pelaksanaan kegiatan TAK biasanya dilakukan pada pasien dengan diagnose yang sama atau homogen, sedangkan diruang Teta sangat sulit didadapatkan pasien yang homogen. Hasil wawancara didapatkan pelaksanaan asuhan keperawatan mengenai Pendidikan kesehatan diberikan pada saat pemindahan pasien dari ruang Teta ke ruang lain. Masalah yang ditemukan pada pilar IV yaitu pelaksanaan asuhan keperawatan mengenai Pendidikan kesehatan berlum berjalan dengan optimal



66



BAB IV PERENCANAAN



67



4.1



Rumusan Masalah



4.1.1 Analisa Data Berdasarkan Pilar MPKP



68



Metode MPKP



Analisa Data



Pilar I : Pendekatan



Kuisioner : Berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 diperoleh hasil pada pengarahan bagian supervise kepala ruangan 75% dan ketua tim 50%.



Manajemen



Rumusan Masalah Perencanaan kegiatan supervisi yang belum optimal



Observasi : Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 23-26 Agustus 2021 didapatkan supervisi dilakukan belum optimal dan belum dilaksanakan setiap hari. Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 26 Agustus 2021 kepada kepala ruangan dan ketua tim, didapatkan sepervisi dilakukan 2 kali dalam seminggu yaitu setiap senin dan sabtu. Pilar II : Kompenasi Kuesioner : Berdasarkan hasil Kurangnya dan penghargaan



kuisioner yang dilakukan pada tenaga tanggal 26 Agustus 2021 36% yang



perawat mengikuti



tenaga perawat telah mengikuti pelatihan MPKP pelatihan MPKP dan 64 % perawat



belum



mengikuti



pelatihan MPKP Observasi : Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 23-26 Agustus 2021 Perawat yang mendapatkan pelatihan MPKP 4 tenaga perawat dan yang belum mendapatkan pelatihan MPKP sebanyak 7 tenaga perawat. Wawancara : Wawancara dengan kepala ruangan yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 mengatakan perawat yang mendapatkan pelatihan MPKP hanya 4 tenaga perawat, diakibatkan karena sudah lamanya tidak diadakan pelatihan ataupun seminar mengenai MPKP bahkan



69



4.2. Analisa SWOT Berdasarkan 4 Pilar Tabel 4.2 Analisa SWOT Berdasarkan 4 Pilar MPKP Internal dan Eksternal Masalah No Manajemen Dari 1.



MPKP Pilar I Pendekatan Manajemen : Perencanaan kegiatan supervisi yang belum optimal



Internal Strenght (Kekuatan) 1. RSJ



merupakan



pendidikan



Pilar II



Weakness (Kelemahan)



Rs



2. Kepala ruangan dapat 2. mendukung



Opportunity



Threathtened



(Peluang) RS 1. Belum ada uraian yang 1. Adanya mahasiswa ners 1.



rujukan kegiatan



supervisi



jelas tentang jadwal rutin



yang praktek manajemen



kegiatan supervisi



keperawatan



Kurangnya tentang



3. Adanya



kemauan



perawat



untuk



informasi



jadwal



rutin



jadwal



kegiatan supervisi harian 1. Melakukan penilaian



Kompensasi



kinerja



Penghargaan :



pelaksana dan ketua tim



pada



perawat



1. Beberapa belum



perawat mengikuti



1. Adanya kemauan dari perawat



pelatihan atau seminar



meningkatkan



tentang MPKP



kemampuan



untuk



1. Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk



kerja



Kurangnya



melalui pelatihan atau



tenaga



pendidikan tambahan



perawat yang mengikuti



(Ancaman) Hubungan koordinasi antar perawat kurang optimal



kegiatan supervisi



melakukan 2



dan



Ekstrernal



pelayanan yang lebih professional 2. Adanya tuntutan dari Rumah Sakit untuk setiap tindakan 70



pelatihan MPKP



keperawatan harus mengikuti SOP yang telah dibuat oleh



3



dan paramedic baik



Pemberian



2. Perawat terampil dalam



Asuhan Keperawatan :



melaksanakan tindakan keperawatan



yang



kurang optimal



penkes



pada



pemindahan



lain terjalin dengan baik 4. Perawat



mampu



malukan



komunikasi



saat pasien



keruangan lain 2. Kurang



3. Kolaborasi dengan tim



Pelaksanaan penkes



Rumah Sakit melakukan 1. Dengan dilaksanaknnya 1. Peningkatan tuntutan



1. Kualitas tenaga medis 1. Perawat



Pilar IV



pelaksanaan



optimalnya edukasi



kesehatan pada pasien



penkes secara optimal



dan



pengetahuan



masyarakat



pasienmenjadi



pelayanan



bertambah



dan



dapat



kebutuhan terhadap yang



berkualitas



meningkatkan kepuasan 2. Peningkatan pasien terhadap rumah



pengetahuan



sakit



tentang



pasien



penyakitnya



dan hak-haknya



terapeutik dengan baik



71



4.3. Plan of Action ( POA) N o 1.



Masalah



Tujuan



Kegiatan



Keberhasilan a. Adanya



Sasaran



Minggu



Kepala



Jawab Mahasiswa



Ruangan



Ners



TETA



Kelompok 1



a



Terlaksananya



Pendekatan



.



kegiatan



“Roleplay”



kegiatan



ke- 2



supervisi



mengenai



supervisi yang



pada hari



secara rutin



supervisi



dapat



Kamis



Meningkatkan



Perencanaan kegiatan



b



kinerja perawat



supervisi yang



.



ruangan



Penanggung



Waktu



Pilar I : Manajemen



a. Melakukan



Indikator



diobservasi



dengan



belum optimal



terlaksananya kegiatan 2.



supervisi Meningkatkan



PILAR II : Kompensasi



a mutu



dan



.



Penghargaan



asuhan



Melakukan desiminasi



a.



keperawatan,



ilmu,



materi



memberikan



yang



akan



kesempatan



disampaikan



Bertambahnya



Minggu



Perawat



Mahasiswa



informasi



ke-2 pada



ruangan



Ners



perawat



hari Rabu



TETA



Kelompok 1



terkait MPKP setelah



72



kepada perawat



yaitu



Kurangnya



untuk



MPKP



tenaga



memahami



pilar



yang mengikuti



penerapan



(Kompensasi



pelatihan MPKP



MPKP



dan



Mengoptimalka



Penghargaan),



n kinerja



Pilar



perawat



terkait



terlaksananya



pada



desimasi ilmu



II



III



b perawat dalam



(Hubungan



.



melaksanakan



professional),



tugas sesuai



dan Pilar



tupoksi



(Pemberian



IV



Asuhan Keperawatan) 3.



PILAR IV :



a Terlaksananya



Pemberian



.



pendidikan



Melakukan kegiatan “Roleplay”



a Dapat



Minggu



Perawat



Mahasiswa



.



terlaksananya



ke-2 pada



ruangan



Ners



kegiatan



hari Sabtu



TETA



Kelompok 1



Asuhan



kesehatan yang



Keperawatan



optimal



mengenai



pendidikan



Meningkatkan



pemberian



kesehatan



73



Pelaksanaan



b pengetahuan



pendidikan



secara rutin



pendidikan



.



kesehatan



Bertambahnya



kesehatan yang kurang optimal



klien tentang Kesehatan



b pengetahuan .



pasien tentang Kesehatan



74



DAFTAR PUSTAKA A. Noe, R. Employee Training And Development. (New York McGraw-Hill Education, 2013). Bakri, M. H. Manajemen Keperawatan Konsep Dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. (PUSTAKA BARU PRESS, 2017). Huber, D. 2010. Leadership and Nursing Care Management (4rd ed). USA: Saunders Elsevier Ikram, Bauk, Abd Rahman Kadir, A. S. Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kualitas Pelayanan : Persepsi Pasien Pelayanan Rawat Inap RSUD Majene. (2013). Keliat, B.A. 2012. Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC Kuntoro, A. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. (Nuha Medika, 2010). Mogopa, Cindy Putriyani, Linne Pondaag, R. H. Hubungan Penerapan Metode Tim Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Irina C Rsup Prof. Dr. Rd Kandou Manado. 5, (2017). Mugianti, S. Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Nursalam.Manajemen Keperawatan Aplikasi Praktik Keperawatan Profesional. (Salemba Medika, 2014). Oroh, Merryani E, Sefti Rompas, L. P. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan di ruang interna RSUD Noongan. , (2014). Republik, I. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. (2009). RI, K. Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 983/Menkes/SK/XI/1992 Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum. (1992). Suni, A. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan. (Bumi Medika, 2018).



75



LAMPIRAN



PRESENTASE KUESIONER KARU



No



Metode MPKP



Pilar I : Pendekatan Manajemen a) Perencanaan b) Pengorganisasian c) Pengarahan d) Pengendalian Pilar II : Kompensasi Penghargaan a) Evaluasi Kinerja b) Pengembangan Staf c) Pelatihan MPKP Pilar III : Hubungan Profesional Pilar IV : Pemberian Asuhan a) Asuhan Keperawatan Pasien dan pemberian penkes dengan RPK b) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes dengan ISOS c) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes dengan HDR Asuhan Keperawatandan penkes Pasien d) dengan Halusinasi e) Asuhan Keperawatan dan penkes dPasien dengan RBD f) Asuhan Keperawatan an penkes Pasien dengan Waham



Karu 100% 87,3% 80% 86% 100% 100% 0% 85% 100% 100% 100% 100% 100% 100%



KUISIONER KETUA TIM



PILAR MPKP



% Katim % Katim RataI



II



rata



Pilar I : Pendekatan manajemen Perencanaan



85%



80,5%



82,75%



Pengorganisasian



87,5%



75%



81,25%



Pengarahan



73%



75%



74%



Pengendalian



100%



75%



87,5%



Pilar II : Kompensasi dan penghargaan



92%



75%



83,5%



Pilar III : Hubungan Profesional



68,5%



75%



71,75%



Asuhan Keperawatan



100%



75%



87,5%



Resiko Perilaku Kekerasan



62,5%



75%



68,75%



Isolasi Sosial



62,5%



75%



68,75%



HDR



62,5%



75%



68,75%



Halusinasi



62,5%



75%



68,75%



Waham



62,5%



75%



68,75%



Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan



KUESIONER PP



No Pilar I : Pendekatan Manajemen a) Pilar IV : Pemberian Asuhan a) b) c) d) e) f)



Metode MPKP



Perencanaan



Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Pasien dan pemberian penkes dengan RPK Asuhan Keperawatan Pasien dan pemeberian penkes dengan ISOS Asuhan Keperawatan dan Pendidikan Kesehatan Pasien dengan HDR Asuhan Keperawatan dan Pendidikan kesehatan Pasien dengan Halusinasi Asuhan Keperawatan dan Pendidikan Kesehatan Pasien dengan Waham



PP 8



RataRata



82%



87.5% 83.75% 83.75% 83.75% 88.75%



88.3%



87,5% 80%



75% 40%



100% 60%



75% 30%



75% 35%



75% 40%



75% 35%



73.4% 45%



35%



65%



25%



25%



35%



35%



40%



40%



37.5%



35%



80%



25%



25%



30%



30%



45%



40% 38.75%



45%



55%



40%



60%



40%



40%



45%



50%



46.9%



35%



65%



45%



25%



30%



30%



45%



30%



38.1%



PP 1



PP 2



PP 3



88,85%



85%



100% 40%



PP 4



PP 5



PP 6



PP 7



OBSERVASI KARU PILAR MPKP



Karu



Pilar I : Pendekatan manajemen Perencanaan



85%



Pengorganisasian



100%



Pengarahan



80%



Pengendalian



100%



Pilar II : Kompensasi dan penghargaan



87,5%



Pilar III : Hubungan Profesional



100%



Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan



-



Resiko Perilaku Kekerasan



100%



Isolasi Sosial



100%



HDR



100%



Halusinasi



100%



Waham



100%



OBSERVASI KETUA TIM %



% Katim



Rata-



Katim I



II



rata



Perencanaan



85%



85%



85%



Pengorganisasian



80%



80%



80%



Pengarahan



91.2%



91.2%



91.2%



Pengendalian



100%



100%



100%



Pilar II : Kompensasi dan penghargaan



87,5%



87,5%



87,5%



Pilar III : Hubungan Profesional



91.7%



91.7%



91.7%



Asuhan Keperawatan



82%



82%



82%



Resiko Perilaku Kekerasan



80%



80%



80%



Isolasi Sosial



80%



80%



80%



HDR



80%



80%



80%



Halusinasi



80%



80%



80%



Waham



80%



80%



80%



PILAR MPKP



Pilar I : Pendekatan manajemen



Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan



OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA



No Pilar I : Pendekatan Manajemen a) Pilar IV : Pemberian Asuhan a) b) c) d) e) f)



Metode MPKP Perencanaan Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes dengan RPK Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes dengan ISOS Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes dengan HDR Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes dengan Halusinasi Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes dengan Waham



PP 2



PP 3



PP 4



PP 6



Rata- Rata



78 %



77.5%



77.5%



78.5%



77.5%



100% 69,.3%



100% 69,3 %



100% 68,0%



100% 69,9%



100% 69,1%



70,6%



69,6%



68,6%



66,6%



69,6%



70,6%



70,5%



69,3%



80,6%



78,6%



70,6%



65,6%



73,85%



71,5%



75,6%



65%



68,6%



70,1%



69,6%



69,6%



Hasil Presentase Kuiseioner Kepala Ruangan/Item Pernyataan No. Pertanyaan Pilar 1 : Pendekatan Manajemen Perencanaan 1. Menyusun rencana harian 2. Menyusun rencana bulanan 3. Menyusun rencana tahunan Pengorganisasian 1. Menyusun struktur organisasi 2. Menyusun jadwal dinas ruangan 3. Membuat daftar alokasi pasien secara merata disetiap tim Pengarahan 1. Memimpin operan 2. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre conference 3. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan post conference 4. Memotivasi staf untuk bekerja lebih baik dalam melaksanakan tugasnya 5. Mendelegasikan tugas kepada katim atau perawat yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan 6. Melakukan supervise Pengendalian 1. Menyusun indikator mutu pelayanan diruangan 2. Melakukan audit dokumentasi asuhan keperawatan secara Rutin 3. Melakukan penilaian terhadap kepuasan pasien 4. Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan Pilar 2 : Kompensasi dan Penghargaan 1. Saya melakukan penilaian kinerja PP atau Katim sesuai Jadwal 2. Merencanakan dan melaksanakan pengembanga staff Pilar 3 : Hubungan Profesional 1. Memimpin rapat keperawatan berdasarkan jadwal yang telah Ditetapkan 2. Memimpin kegiatan konferensi kasus diruangan 3. Melakukan rapat dengan tim Kesehatan 4. melakukan kolaborasi dengan dokter Pilar 4 : Pemberian Asuhan Resiko Perilaku Kekerasan 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan risiko perilaku kekerasan



Rata-Rata 100% 100% 100% 83,75% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 75% 100% 100% 86% 83% 100% 0% 100% 100% 100% 100%



100%



No. 2.



Pertanyaan Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan



Isolasi Sosial 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan isolasi social 2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes pada pasien dengan isolasi social Gangguan Konsep Diri 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan gangguan konsep diri 2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes pada pasien dengan gangguan konsep diri Halusinasi 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Halusinasi 2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes pada pasien dengan Halusinasi Waham 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Waham 2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes pada pasien dengan Waham



Rata-Rata 100%



100% 100%



100% 100%



100% 100%



100% 100%



Hasil Presentase Observasi Kepala Ruangan/Item Pernyataan No. Pertanyaan Pilar 1 : Pendekatan Manajemen Perencanaan 1. Menyusun rencana harian 2. Menyusun rencana bulanan 3. Menyusun rencana tahunan Pengorganisasian 1. Menyusun struktur organisasi 2. Menyusun jadwal dinas ruangan 3. Membuat daftar alokasi pasien secara merata disetiap tim Pengarahan 1. Memimpin operan 2. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre conference 3.



Mengawasi dan mengarahkan kegiatan post conference



4.



Memotivasi staf untuk bekerja lebih baik dalam melaksanakan tugasnya 5. Mendelegasikan tugas kepada katim atau perawat yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan 6. Melakukan supervise Pengendalian 1. Menyusun indikator mutu pelayanan diruangan 2. Melakukan audit dokumentasi asuhan keperawatan secara Rutin 3. Melakukan penilaian terhadap kepuasan pasien 4. Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan Pilar 2 : Kompensasi dan Penghargaan 1. Saya melakukan penilaian kinerja PP atau Katim sesuai jadwal 2. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staff Pilar 3 : Hubungan Profesional 1. Memimpin rapat keperawatan berdasarkan jadwal yang telah Ditetapkan 2. Memimpin kegiatan konferensi kasus diruangan 3. Melakukan rapat dengan tim Kesehatan 4. melakukan kolaborasi dengan dokter



Rata-Rata 100% 81,5% 80,5% 80,75% 85% 100% 75% 100% 100% 90% 100% 50% 80% 100% 87% 89% 100% 0% 100% 100% 100% 100%



No. Pertanyaan Pilar 4 : Pemberian Asuhan Resiko Perilaku Kekerasan 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan risiko perilaku kekerasan 2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan Isolasi Sosial 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan isolasi social 2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes pada pasien dengan isolasi social Gangguan Konsep Diri 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan gangguan konsep diri 2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes Presentase Kuesioner Katim pada pasien dengan gangguan konsep diri Pilar I : Pendekatan Manajemen Katim I Katim II a. Perencanaan Halusinasi 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien 89% Rencana Harian 80% dengan Halusinasi Rencana bulanan 90% 88% 2. b. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota Pengorganisasian timnya dalam melaksanakan asuhan Menyusun jadwal dinas bersama karukeperawatan 50% dan penkes 75% pada pasien dengan Halusinasi Membagi alokasi pasien 100% 75% c. Pengarahan Waham Memimpin pre conference 100% 1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien 75% dengan Waham Memimpin post conference 100% 75% 2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota Menciptakan iklim motivasi 90% 87% timnya dalam melaksanakan Mengatur pengendalian dalamasuhan tim keperawatan 75% dan penkes 50% pada pasien dengan Waham melaksanakan supervisi 50% 50% d. Pengendalian Observasi pelaksanaan askep oleh pp 100% 75% Memberikan umpan balik pada PP 100% 75% Pilar II : Kompensasi Penghargaan Menilai kinerja PP 75% 75% Pilar III : Hubungan Profesional a. Melaksanakan konferensi kasus 100% 100% b. Melakukan kolaborasi dengan dokter 100% 100% c. Rapat tim Kesehatan 100% 100% Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan a. Melaksanakan TAK 0% 0% b Mengarahkan anggotanya untuk 80% 80% melakukan asuhan keperawatan beserta penkes kepada pasien



Rata-Rata



100% 100%



100% 100%



100% 100% Rata-Rata 84,5% 100% 89% 100% 62,5% 87,5% 87,5% 100% 87,5% 88,5% 100% 62,5% 50% 87,5% 87,5% 75% 100% 100% 100% 0% 80%



Hasil Presentase Kuisioner Perawat Pelaksanaan Per Item Pernyataan No



Pertanyaan



PP5



PP6



PP7



PP8



Rata Rata



50%



75%



25%



50%



25%



50%



100 %



100%



100 %



100 %



100 %



100 %



100%



100 %



100 %



100%



100 %



100 %



100 %



100 %



100%



78%



82%



85%



75%



79%



81%



75%



79,3%



60%



65%



70%



71%



69%



75%



70%



75%



69,3%



0%



0%



0%



0%



0%



0%



0%



0%



0%



PP 1



PP2



PP3



75%



50%



100 %



PP4



Pilar 1 Pendekatan Manajemen Perencanaan 1. Menyusun rencana harian



50%



Pilar 4 : Pemberian Asuhan 1. 100 Mengidentifikasi % pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan 2. 100 Mendiskusikan % rencana asuhan keperawatan bersama ketua tim 3 Saya melakukan SP 80% 1- 2 pada pasien 4



5



No



Saya melakukan Pendidikan Kesehatan pada pasien Pelaksanaan TAK



Hasil Presentase Observasi Perawat Pelaksana/Item Pernyataan Pertanya PP 2 PP3 PP4 PP6 an



Rata Rata



Pilar 1 Pendekatan Manajemen Perencanaan 1. Menyusun rencana harian Pilar 4 : Pemberian Asuhan 1. Mengidentifikasi pasien sebelum



80%



90%



85%



80%



83,75%



100 %



100 %



100 %



100 %



100%



2.



3.



memberikan asuhan keperawatan Mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ketua tim Pelaksanaan TAK



100 %



100 %



100 %



100 %



100%



0%



0%



0%



0%



0%



KUESIONER KEPALA RUANGAN Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : ................................................ Umur :  21 – 30 thn  41 – 50 thn ✓ 31 – 40 thn  51 – 60 thn Jenis Kelamin : ✓ Pendidikan



:



 Laki - laki Perempuan  D III  D IV  S I keperawatan ✓ profesi ners



Status Kepegawaian : ✓ PNS



Honorer



Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn  6 – 10 thn ✓ 11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta : ✓ 0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan  > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah 1 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.MFK Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. Teknik aseptik 2. BHD 3. BTCLS Jambi, (



2 kali



✓ ≥ 3 kali



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No.



Pernyataan



1



Saya melaksanakan MPKP yang di gunakan saat ini dengan baik



2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini



3



Model yang di gunakan dan dilakukan saat ini



SL



SR



J



TP



J



TP







✓ ✓



sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit 4



Model MPKP yang digunakan saat ini menjadikan ✓ lama rawat inap pasien menjadi lebih pendek daripada model sebelumnya



5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap saya MPKP yang di gunakan membeberikan beban kerja yg efektif bagi saya



6



✓ ✓



*MPKP = Model Praktik Keperawatan Professional B. Metode MPKP Pilar I : pendekatan manajemen a) Perencanaan No. Pernyataan 1 Saya merumuskan visi ruangan 2



Saya melaksanakan visi ruangan dengan baik



3



Saya merumuskan misi ruangan



4



Saya melaksanakan misi ruangan dengan baik



5



Saya merumuskan filosofi ruangan



SL



SR ✓ ✓



✓ ✓ ✓



6



Saya menyusun rencana harian







7



Saya menyusun rencana Bulanan







8



Saya menyusun rencana tahunan







b) Pengorganisasian 9



Saya menyusun struktur organisasi ruangan







10



Struktur organisasi yang ada sekarang cukup







memadai



sehingga



membantu



saya



dalam



memberikan dan menjalankan pelayanan Keperawatan 11



Saya mengalami kesulitan mengorganisir perawat







di ruangan 12



Struktur yang ada memudahkan saya dalam







Berkomunikasi 13



Saya menyusun jadwal dinas ruangan







14



Saya membuat daftar alokasi pasien secara merata







disetiap tim c) Pengarahan 15



Saya memimpin operan







16



Saya melaksanakan operan tepat waktu







17



Saya dan semua perawat yang berkepentingan menghadiri operan







18



Saya mempersiapkan pelaksanaan operan







19



Saya mengalami kesulitan mendokumentasikan laporan operan



20



Saya melakukan interaksi dengan pasien saat operan berlangsung



21



Setelah dilakukan operan, saya melakukan ronde keperawatan sesuai dengan multi disiplin rounde yang diterapkan di RSJD Provinsi Jambi







22



Saya dan tim perawat di ruangan mampu melaksanakan kegiatan ronde keperawatan tersebut dengan optimal







dalam



✓ ✓



23



Saya mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre conference







24



Saya mengawasi dan mengarahkan kegiatan post conference







25



Saya memotivasi staf untuk bekerja lebih baik







dalam melaksanakan tugasnya 26



Saya mendelegasikan tugas kepada katim atau perawat yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan







27



Saya mengevaluasi tugas yang telah delegasikan kepada katim atau perawat







28



Saya melakukan supervise



29



Saya melakukan terstruktur



30



Saya melakukan supervisi sudah sesuai dengan standar asuhan keperawatan







31



Saya menyampaikan perawat



kepada







32



Saya memberikan umpan balik pada saat supervisi







33



Saya menindak lanjuti setiap hasil supervisi







di







supervisi



hasil



terjadwal



supervisi



dan







d) Pengendalian 35



Saya menyusun diruangan



36



Saya mengalami hambatan dalam kegiatan peningkatan mutu pelayanan keperawatan diruangan



37



Saya melakukan pengawasan dan pengendalian dalam kebersihan dan ketertiban ruangan



38



Saya melakukan audit keperawatan secara rutin



39



Saya menindaklanjuti setiap ada kesalahan yang didokumentasikan



40



Saya melakukan penilaian terhadap kepuasan pasien



41



Saya melakukan penilaian terhadap penampilan



indikator



mutu



pelayanan



dokumentasi



✓ ✓



✓ ✓



asuhan ✓



✓ ✓



42



kerja staf Saya melakukan audit terhadap SOP dan SAK dijalankan



43



Saya melakukan survei diruangan setiap bulan



44



Saya melakukan pemeriksaan kelengkapan status keperawatan pasien



45



Saya membuat rekapitulasi mutu dan SAK diruang rawat



diagnosa







terbanyak



✓ ✓ ✓



Pilar II : Kompensasi Penghargaan a) Evaluasi Kinerja 1



Saya melakukan penilaian kinerja PP atau Katim sesuai jadwal



2



Saya mendokumentasikan hasil penilaian kinerja PP atau Katim



3



Saya memberikan reward kepada staf yang berprestasi







4



Saya memberikan sanksi kepada staf yang kurang disiplin







5



Saya merasa hasil kerja saya dihargai oleh atasan







6



Saya merasa ada kesempatan pengembangan karir ✓ di RS ini



7



Saya merasa kesejahteraan saya diperhatikan oleh ✓ RS ini



✓ ✓



b) Pengembangan Staf 8



Saya melakukan kegiatan orientasi untuk staf baru diruangan







Pilar III : Hubungan Profesional 1



Saya melakukan pertemuan rutin dengan perawat ruangan diruangan saya







2



Saya memimpin rapat keperawatan berdasarkan







jadwal yang telah ditetapkan 3



Saya memimpin diruangan



4



Saya melakukan rapat dengan tim kesehatan



5



Saya menjalankan Clinical Pathway yang dibuat oleh DPJP Saya melakukan kolaborasi dengan dokter



6



kegiatan



konferensi



kasus



✓ ✓ ✓ ✓



Pilar IV: Pemberian Asuhan a) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1



Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan risiko perilaku kekerasan







2



Saya mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan







b) Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 3



Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan isolasi sosial







4



Saya mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial







c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 5



Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan gangguan konsep diri







6



Saya mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri







d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 7



Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Halusinasi







8



Saya mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien







dengan Halusinasi e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Bunuh Diri 9



Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Risiko Bunuh Diri







10



Saya mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan Risiko Bunuh Diri







f) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 11



Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Waham







12



Saya mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan Waham







g) Asuhan Keperawatan pasien dengan Defisit Perawatan Diri 13



Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Defisit Perawatan Diri







14



Saya mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan Defisit Perawatan Diri







KUESIONER KETUA TIM Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasI anda secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman anda secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : Umur :



.1 ✓ 41 – 50 thn  51 – 60 thn



 Laki - laki ✓Perempuan



Jenis Kelamin : Pendidikan



 21 – 30 thn  31 – 40 thn



:



 D III  D IV  S I keperawatan Profesi ners



Status Kepegawaian : ✓ PNS



Honorer



Lama Kerja di RS : 0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta : 0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan  > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak 1 kali 2 kali ≥ 3 kali Pernah Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Jambi, (



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No. Pernyataan 1 Saya melaksanakan MPKP yang di gunakan saat ini dengan baik 2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini 3



Model yang di gunakan dan dilakukan saat ini



SL ✓



SR



J



TP



✓ ✓



sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit 4



Model MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat inap pasien menjadi lebih pendek daripada model sebelumnya







5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap saya MPKP yang di gunakan membeberikan beban kerja yg efektif bagi saya







6







*MPKP = Model Praktik Keperawatan Professional B. Metode MPKP Pilar I : pendekatan manajemen a) Perencanaan No.



Pernyataan



SL



SR



1



Saya menyusun rencana harian dalam 3 bulan terakhir







2



Saya bersama karu melakukan pembagian tugas terhadap







perawat pelaksana 3



Saya melakukan pengkajian terhadap pasien baru







4



Saya menyusun rencana bulanan dalam 3 bulan terakhir







J



TP



5







Saya mengatasi masalah diagnosa yang banyak muncul setiap bulan secara rutin



6







Saya membuat perencanaan pulang untuk pasien b) Pengorganisasian



7



Saya menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan







8



Saya memiliki daftar pasien yang dikelola oleh tim







9



Saya membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana







10



Saya menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada







perawat pelaksana sesuai dengan pasien yang dialokasikan c) Pengarahan 11



Saya bersama karu melakukan kegiatan serah terima tugas







12



Saya melakukan ronde keperawatan setelah serah terima







tugas sesuai dengan multi disiplin rounde yang diterapkan di RSJD Provinsi Jambi 13



Saya dan tim perawat di ruangan mampu melaksanakan







kegiatan ronde keperawatan dengan optimal 14



Saya memimpin preconferece







15



Saya memberikan pengarahan kepada perawat pelaksana







secara individu 16



Saya memimpin post conference







17



Saya menciptakan iklim motivasi pada tim







18



Saya melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan







19



Saya mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana







secara jelas 20



Saya mengevaluasi tugas yang telah didelegasikan kepada







perawat pelaksana 21



Saya memiliki jadwal supervisi untuk tim







22



Saya melaksanakan supervisi kepada anggota tim







23



Saya menyampaikan dan menindak lanjuti hasil supervisi







kepada anggota tim d) Pengendalian



24







Saya mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana



25







Saya memonitor pelaksanaan dokumentasi pada catatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana



26



Saya memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana







27



Saya mendapatkan job description dengan jelas







Pilar II : Kompensasi dan Penghargaan No.



Pernyataan



SL



SR



1



Saya menilai kinerja perawat pelaksana sesuai jadwal







2



Saya mendokumentasikan hasil penilaian kinerja perawat







J



TP



J



TP



pelaksana 3



Secara keseluruhan saya puas bekerja di RS ini







4



Saya merasa hasil kerja saya dihargai oleh atasan







5



Saya merasa ada kesempatan pengembangan karir di RS ini







6



Saya memberikan orientasi kepada perawat baru







Pilar III : Hubungan Professional No.



Pernyataan



SL



SR



1



Saya melaksanakan konferensi kasus







2



Saya dan tim kesehatan lain melaksanakan komunikasi







yang adekuat 3



Saya melakukan kolaborasi dengan dokter dalam hal







perkembangan kesehatan pasien, program terapi dan evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien 4



Saya membimbing mahasiswa yang sedang praktik







keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan 1



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan







keperawatan 2



Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama







anggota tim Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 3



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan 4 5



Memberikan Penkes pada pasien RPK Saya memimpin kegiatan TAK pasien RPK



✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 6



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial 7



Memberikan Penkes pada pasien ISOS



8



Saya memimpin kegiatan TAK pasien ISOS



✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 9



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep Diri 10



Memberikan Penkes pada Pasien gangguan konsep diri



11



Saya memimpin kegiatan TAK pasien gangguan konsep



✓ ✓



Diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 12



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi 13 14



Memberikan Penkes pada Pasien halusinasi Saya memimpin kegiatan TAK pasien halusinas



✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan waham 15



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan waham? 16



Memberikan Penkes pada Pasien halusinasi



16



Saya memimpin kegiatan TAK pasien waham



✓ ✓



KUESIONER KETUA TIM Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasI anda secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman anda secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : Umur :



02



Jenis Kelamin : Pendidikan



:



 21 – 30 thn  31 – 40 thn



✓ 41 – 50 thn  51 – 60 thn



✓ Laki - laki  Perempuan  D III  D IV  S I keperawatan ✓profesi ners



Status Kepegawaian : ✓ PNS



Honorer



Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn  6 – 10 thn ✓ 11 – 15 thn > 15 thn Di Ruang teta : ✓ 0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? 2 kali ≥ 3 kali Tidak Pernah ✓ 1 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. P3K 2.................................................................. Jambi, (



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No. Pernyataan 1 Saya melaksanakan MPKP yang di gunakan saat ini dengan baik 2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini 3



Model yang di gunakan dan dilakukan saat ini



SL



SR ✓



J



TP



✓ ✓



sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit 4



Model MPKP yang digunakan saat ini menjadikan ✓ lama rawat inap pasien menjadi lebih pendek daripada model sebelumnya



5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap saya MPKP yang di gunakan membeberikan beban kerja yg efektif bagi saya



6



✓ ✓



*MPKP = Model Praktik Keperawatan Professional B. Metode MPKP Pilar I : pendekatan manajemen a) Perencanaan No.



Pernyataan



1



Saya menyusun rencana harian dalam 3 bulan terakhir



2



Saya bersama karu melakukan pembagian tugas terhadap



SL



SR



J ✓ ✓



perawat pelaksana 3



Saya melakukan pengkajian terhadap pasien baru







4



Saya menyusun rencana bulanan dalam 3 bulan terakhir







TP



5







Saya mengatasi masalah diagnosa yang banyak muncul setiap bulan secara rutin



6



Saya membuat perencanaan pulang untuk pasien







b) Pengorganisasian 7



Saya menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan



8



Saya memiliki daftar pasien yang dikelola oleh tim



9



Saya membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana







10



Saya menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada







✓ ✓



perawat pelaksana sesuai dengan pasien yang dialokasikan c) Pengarahan 11



Saya bersama karu melakukan kegiatan serah terima tugas







12



Saya melakukan ronde keperawatan setelah serah terima







tugas sesuai dengan multi disiplin rounde yang diterapkan di RSJD Provinsi Jambi 13



Saya dan tim perawat di ruangan mampu melaksanakan







kegiatan ronde keperawatan dengan optimal 14



Saya memimpin preconferece



15



Saya memberikan pengarahan kepada perawat pelaksana



✓ ✓



secara individu 16



Saya memimpin post conference



17



Saya menciptakan iklim motivasi pada tim



18



Saya melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan ✓



19



Saya mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana



✓ ✓







secara jelas 20



Saya mengevaluasi tugas yang telah didelegasikan kepada







perawat pelaksana 21



Saya memiliki jadwal supervisi untuk tim







22



Saya melaksanakan supervisi kepada anggota tim







23



Saya menyampaikan dan menindak lanjuti hasil supervisi







kepada anggota tim d) Pengendalian



24



Saya mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada ✓ pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana



25



Saya memonitor pelaksanaan dokumentasi pada catatan ✓ asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana



26



Saya memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana







27



Saya mendapatkan job description dengan jelas







Pilar II : Kompensasi dan Penghargaan No.



Pernyataan



1



Saya menilai kinerja perawat pelaksana sesuai jadwal



2



Saya mendokumentasikan hasil penilaian kinerja perawat



SL



SR



J



TP



J



TP



✓ ✓



pelaksana 3



Secara keseluruhan saya puas bekerja di RS ini



4



Saya merasa hasil kerja saya dihargai oleh atasan



5



Saya merasa ada kesempatan pengembangan karir di RS ini ✓



6



Saya memberikan orientasi kepada perawat baru



✓ ✓







Pilar III : Hubungan Professional No.



Pernyataan



1



Saya melaksanakan konferensi kasus



2



Saya dan tim kesehatan lain melaksanakan komunikasi



SL



SR ✓ ✓



yang adekuat 3



Saya melakukan kolaborasi dengan dokter dalam hal







perkembangan kesehatan pasien, program terapi dan evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien 4



Saya membimbing mahasiswa yang sedang praktik keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI



Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan 1



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan ✓







Keperawatan 2



Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama







anggota tim Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 3



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan 4







Saya memimpin kegiatan TAK pasien RPK



Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 5



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial 6







Saya memimpin kegiatan TAK pasien ISOS



Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 7



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep Diri 8







Saya memimpin kegiatan TAK pasien gangguan konsep Diri



Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 9



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinas 10







Saya memimpin kegiatan TAK pasien halusinas



Asuhan Keperawatan pasien dengan waham 11



Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan







asuhan keperawatan pada pasien dengan waham? 12



Saya memimpin kegiatan TAK pasien waham







KUESIONER PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : PP 1 Umur :  21 – 30 thn ✓ 31 – 40 thn Jenis Kelamin :



✓ Laki - laki  Perempuan



Pendidikan



✓ D III  D IV  S I keperawatan  profesi ners



:



Status Kepegawaian :  PNS



 41 – 50 thn  51 – 60 thn







Honorer Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn  6 – 10 thn ✓ 11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan ✓ 13 – 18 bulan  > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? 2 kali ✓ ≥ 3 kali Tidak Pernah 1 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1 MPKP 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. BHD 2. BTCLS Jambi,



(



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No . 1



Pernyataan Saya



melaksanakan



Model



Praktik



SL Keperawatan







Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik 2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini







3



MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi







dan misi rumah sakit 4



MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓ inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan keperawatan lain



5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap







Saya 6



SR



MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓ bagi saya



J



TP



B. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No. Pernyataan 1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim



SL



SR



J



TP







2.



Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua tim







3.



Saya menyusun rencana harian







4.



Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓ rencana harian



Pilar II : Pemberian Asuhan 1.



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan







2.



Saya mendiskusikan bersama ketua tim







rencana



asuhan



keperawatan



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku











Kekerasan 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko







perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 1.



Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial











5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial







Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 1 -2 pada pasien dengan gangguan











konsep diri 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan







konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi







✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham











KUESIONER PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : PP 2 Umur : ✓ 21 – 30 thn  31 – 40 thn Jenis Kelamin :



 Laki - laki ✓Perempuan



Pendidikan



 D III  D IV  S I keperawatan ✓profesi ners



:



Status Kepegawaian : ✓ PNS



 41 – 50 thn  51 – 60 thn



Honorer



Lama Kerja di RS : ✓ 0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan ✓ > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak 1 kali 2 kali ≥ 3 kali Pernah Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Jambi, (



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No . 1



Pernyataan Saya



melaksanakan



Model



Praktik



SL Keperawatan



SR ✓



Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik 2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini







3



MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi







dan misi rumah sakit 4



MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan keperawatan lain







5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap







Saya 6



MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif bagi saya







J



TP



B. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No. Pernyataan 1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim



SL



SR



J



TP







2.



Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua tim







3.



Saya menyusun rencana harian







4.



Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan rencana harian







Pilar II : Pemberian Asuhan 1.



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan







2.



Saya mendiskusikan bersama ketua tim







rencana



asuhan



keperawatan



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku











Kekerasan 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko







perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 1.



Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial











5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial







Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan











konsep diri 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan







konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi











Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham











KUESIONER PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : PP 03 Umur :  21 – 30 thn  31 – 40 thn Jenis Kelamin : Pendidikan



:



✓ 41 – 50 thn  51 – 60 thn



 Laki - laki ✓Perempuan ✓ D III  D IV  S I Keperawatan  Profesi Ners



Status Kepegawaian :  PNS







Honorer Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn  6 – 10 thn ✓ 11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan ✓ > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? 2 kali Tidak Pernah 1 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1. MPKP Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. TAK 2. Komunikasi Terapeutik 3. BHD Jambi,



(



✓ ≥ 3 kali



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No . 1



Pernyataan Saya



melaksanakan



Model



Praktik



SL Keperawatan







Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik 2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini



3



MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit



4



5



MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan keperawatan lain MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap Saya



6



MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif bagi saya



SR



✓ ✓







✓ ✓



J



TP



B. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No. Pernyataan 1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim



SL



SR



J



TP







2.



Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua tim







3.



Saya menyusun rencana harian







4.



Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan rencana harian







Pilar II : Pemberian Asuhan 1.



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan







2.



Saya mendiskusikan bersama ketua tim







rencana



asuhan



keperawatan



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku Kekerasan



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan







✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 1.



Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial











5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial







Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan konsep diri



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan konsep diri







✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi











Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham











KUESIONER PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : 04 Umur : ✓ 21 – 30 thn  31 – 40 thn Jenis Kelamin :



Pendidikan



:



 41 – 50 thn  51 – 60 thn



 Laki - laki ✓Perempuan ✓ D III  D IV  S I keperawatan  profesi ners



Status Kepegawaian :  PNS







Honorer Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn ✓ 6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan ✓ 7 – 12 bulan  13 – 18 bulan  > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak Pernah 1 kali 2 kali ≥ 3 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Jambi, (



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No . 1



Pernyataan Saya



melaksanakan



Model



Praktik



SL Keperawatan



SR ✓



Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik 2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini







3



MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi







dan misi rumah sakit 4



MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan keperawatan lain







5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap







Saya 6



MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif bagi saya







J



TP



B. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No. Pernyataan 1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim



SL



SR



J



TP







2.



Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua tim







3.



Saya menyusun rencana harian







4.



Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓ rencana harian



Pilar II : Pemberian Asuhan 1.



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan



2.



Saya mendiskusikan bersama ketua tim



rencana



asuhan







keperawatan ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku







✓ ✓



Kekerasan 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko







perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 1.



Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien



4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial



✓ ✓ ✓ ✓



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial







Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan







✓ ✓



konsep diri 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan







konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien



4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi



✓ ✓ ✓ ✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien



4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham



✓ ✓ ✓ ✓ ✓



KUESIONER PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : Umur :



PP 5  21 – 30 thn ✓31 – 40 thn



Jenis Kelamin :



 Laki - laki ✓Perempuan



Pendidikan



✓ D III  D IV  S I keperawatan  profesi ners



:



Status Kepegawaian :  PNS



 41 – 50 thn  51 – 60 thn







Honorer Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn ✓ 6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan ✓ 13 – 18 bulan  > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓Tidak Pernah 1 kali 2 kali ≥ 3 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1. BHD 2. MPKP Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Jambi, (



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No . 1



Pernyataan Saya



melaksanakan



Model



Praktik



SL Keperawatan



SR



J



TP







Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik 2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini



3



MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi



✓ ✓



dan misi rumah sakit 4



MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan keperawatan lain







5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap







Saya 6



MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif bagi saya







B. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No. Pernyataan 1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim



SL ✓



2.



Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua tim



3.



Saya menyusun rencana harian







4.



Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan rencana harian







SR



J



TP







Pilar II : Pemberian Asuhan 1.



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan



2.



Saya mendiskusikan bersama ketua tim



rencana



asuhan



keperawatan



✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku











kekerasan 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko







perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 1.



Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial











5.







Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial



Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri ✓



1.



Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan







konsep diri 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan







konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi







✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham







✓ ✓



KUESIONER PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : PP 06 ✓ 21 – 30 thn Umur :  31 – 40 thn Jenis Kelamin :



✓ Laki - laki  Perempuan



Pendidikan



 D III  D IV  S I keperawatan ✓ Profesi ners



:



Status Kepegawaian :  PNS



 41 – 50 thn  51 – 60 thn







Honorer Lama Kerja di RS : ✓ 0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan ✓ > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? 1 kali ✓2 Tidak Pernah ≥ 3 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.MPKP kali 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. BTCLS 2.................................................................. Jambi, (



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No . 1



Pernyataan Saya



melaksanakan



Model



Praktik



SL



SR



Keperawatan ✓



Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik 2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini







3



MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi







dan misi rumah sakit 4



MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓ inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan keperawatan lain



5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap







Saya 6



MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif bagi saya







J



TP



B. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No. Pernyataan 1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim



SL



SR



J



TP







2.



Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua tim







3.



Saya menyusun rencana harian







4.



Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓ rencana harian



Pilar II : Pemberian Asuhan 1.



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan



2.



Saya mendiskusikan bersama ketua tim



rencana



asuhan







keperawatan ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku











kekerasan 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko







perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 1.



Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial











5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial







Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan











konsep diri 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan







konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi











Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham











KUESIONER PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : Umur :



................................................ ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn  31 – 40 thn  51 – 60 thn



Jenis Kelamin : Pendidikan



:



 Laki - laki ✓Perempuan ✓ D III  D IV  S I keperawatan  profesi ners



Status Kepegawaian :  PNS



✓Honorer



Lama Kerja di RS : ✓ 0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta : ✓ 0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan  > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak h 1 kali 2 kali ≥ 3 kali Perna Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Jambi, (



)



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No . 1



Pernyataan Saya



melaksanakan



Model



Praktik



SL Keperawatan







Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik 2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini







3



MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi







dan misi rumah sakit 4



MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan keperawatan lain







5



MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap







saya 6



MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif bagi saya







SR



J



TP



B. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No. Pernyataan 1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim



SL



SR



J



TP







2.



Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua tim







3.



Saya menyusun rencana harian







4.



Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan rencana harian







Pilar II : Pemberian Asuhan 1.



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan







2.



Saya mendiskusikan bersama ketua tim







rencana



asuhan



keperawatan



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku







✓ ✓



kekerasan 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko







perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 1.



Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial







✓ ✓



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial







Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan







✓ ✓



konsep diri 5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan







konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi







✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal



3.



Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham







✓ ✓



KUESIONER PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : PP 08 Umur : ✓ 21 – 30 thn  31 – 40 thn Jenis Kelamin :



 Laki - laki ✓Perempuan



Pendidikan



 D III  D IV  S I Keperawatan ✓Profesi Ners



:



Status Kepegawaian : ✓ PNS



 41 – 50 thn  51 – 60 thn



 Honorer



Lama Kerja di RS : ✓ 0 – 5 thn  6 – 10 thn 11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan ✓ > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.



1 kali



2 kali



2. 3. Jambi,



(



)



≥ 3 kali



Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk SL



= Selalu



SR



= Sering



J



= Jarang



TP



= Tidak pernah Kuesioner M3 (Metode)



A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan No . 1



Pernyataan Saya



melaksanakan



Model



Praktik



SL Keperawatan



Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik 2



Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ini



3



MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit



4



5



MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan keperawatan lain MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap Saya



6



MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif bagi saya



SR



✓ ✓ ✓







✓ ✓



J



TP



B. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No. Pernyataan 1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim



SL



SR



J



TP







2.



Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua tim







3.



Saya menyusun rencana harian







4.



Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan rencana harian







Pilar II : Pemberian Asuhan 1.



Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan







2.



Saya mendiskusikan bersama ketua tim







rencana



asuhan



keperawatan



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku Kekerasan



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan







✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 1.



Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial











5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial







Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan konsep diri



5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan konsep diri







✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi











Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan terakhir meninggal







3.



Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham







5.



Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham











LEMBAR OBSERVASI KEPALA RUANGAN DATA UMUM No. Responden : 1 Umur :  21 – 30 thn ✓31 – 40 thn Jenis Kelamin : ✓ Pendidikan



:



 41 – 50 thn  51 – 60 thn



 Laki - laki Perempuan  D III  D IV  S I keperawatan ✓ profesi ners



Status Kepegawaian : ✓ PNS



Honorer



Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta : ✓ 0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan  > 18 bulan Jambi,



(



)



LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE) Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk A. Metode MPKP PILAR I : Pendekatan Manajemen No. 1 2



Pernyataan



Dilakukan ✓



Karu mencatat hasil laporan operan di buku khusu Melakukan interaksi antara perawat dengan pasien saat operan langsung



Tidak dilakukan







Pilar II : Kompensasi Penghargaan No. 1



Pernyataan Dokumentasi hasil penilaian



kinerja PP atau



Dilakukan Tidak dilakukan ✓



Katim 2



Pemberian reward kepada staf yang berprestasi







3



Pemberian sanksi kepada staf yang kurang







Disiplin 4







Mengikuti pelatihan MPKP



Pilar III : Hubungan Profesional No. 1



Pernyataan Karu memimpin rapat keperawatan berdasarkan



Dilakukan ✓



jadwal yang telah ditetapkan 2



Karu



memimpin



Diruangan



kegiatan konferensi kasus







Tidak dilakukan



3



Karu melakukan rapat dengan tim kesehatan







4



Karu melakukan kolaborasi dengan dokter







Pilar IV: Pemberian Asuhan No.



Pernyataan



Dilakukan



Tidak dilakukan



a) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1



Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan resiko perilaku kekerasan dalam satu bulan terakhir







b) Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial 2



Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan isolasi social dalam satu bulan terakhir







c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 3



Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir







d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 4



Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir







e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 5



Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir







OBSERVASI KETUA TIM DATA UMUM No. Responden : KATIM 1 Umur :  21 – 30 thn  31 – 40 thn Jenis Kelamin :



 Laki - laki ✓Perempuan



Pendidikan



 D III  D IV  S I keperawatan ✓profesi ners



:



Status Kepegawaian : ✓PNS



✓41 – 50 thn  51 – 60 thn



Honorer



Lama Kerja di RS : ✓ 0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta : ✓ 0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan  > 18 bulan



Jambi,



(



)



LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE) Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk A. Metode MPKP PILAR I : Pendekatan Manajemen No. 1 2



Pernyataan a) Perencanaan Rencana harian dalam 3 bulan terakhir Buku khusus untuk mencatat rencana harian dalam



Dilakukan



Tidak dilakukan



✓ ✓



3 bulan terakhir 3



Pembagian tugas terhadap PP







4



Buku khusus untuk mencatat pembagian tugas







terhadap PP 5



Melakukan pengkajian terhadap klien baru







6



Format khusus untuk mengkaji pasien baru







7



Rencana bulanan dalam 3 bulan terakhir







8



Buku khusus untuk mencatat rencana bulanan







dalam 3 bulan terakhir 9



Diagnosa yang banyak muncul setiap bulan secara







rutin teratasi 10



Buku khusus untuk mencatat diagnosa yang







banyak muncul dan teratasi setiap bulan 11



Perencanaan pulang untuk pasien







12



Bukti perencanaan pulang untuk pasien







b) Pengorganisasian 13



Penyusunan jadwal dinas yang dilakukan antara







katim dan karu 14



Bukti penyusunan jadwal dinas yang dilakukan







antara katim dan karu 15



Daftar pasien yang dikelola oleh tim







16 Bukti daftar pasien yang dikelola oleh tim







17



Pembagian alokasi pasien oleh katim kepada pp







18



Bukti pembagian alokasi pasien oleh katim kepada







pp 19



Renpra yang dilakukan katim kepada pp







20



Bukti renpra yang dilakukan katim kepada pp







c) Pengarahan 21



Serah terima yang dilakukan oleh katim dengan







karu 22



Buku khusus untuk mencatat serah terima yang







dilakukan oleh katim dengan karu 23



Ronde keperawatan yang dilakukan oleh katim sesuai







dengan multi disiplin rounde yang diterapkan di RSJD Provinsi Jambi 24



Melakukan preconference yang dipimpin oleh ketua tim







25



Buku khusus untuk preconference yang dipimpin







oleh ketua tim 26



Melakukan post conference yang dipimpin oleh ketua tim







27



Buku khusus untuk post conference yang dipimpin







oleh ketua tim 28



Terdapat pemberian pengarahan yang diberikan oleh ketua







tim kepada perawat pelaksana 29



Katim memberikan motivasi kepada anggota tim







30



Melibatkan anggota tim dalam pengambilan







keputusan 31



Katim mendelegasikan tugas kepada perawat







pelaksana secara jelas 32



Buku untuk mencatat katim mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas







33



Katim



mengevaluasi



tugas



yang



telah







didelegasikan kepada perawat pelaksana ✓



34



Jadwal supervisi untuk anggota tim



35



Buku khusus untuk jadwal supervisi untuk







anggota tim 36



Katim melaksanakan supervisi kepada anggota tim







37



Katim menyampaikan dan menindak lanjuti hasil







supervisi kepada anggota tim d) Pengendalian 38



Katim umpan balik kepada perawat pelaksana







39



job description ketua tim dengan jelas







Pilar II : Kompensasi Penghargaan No.



Pernyataan



Dilakukan



1



Penilaian kinerja perawat pelaksana sesuai jadwal







2



Dokumentasi hasil penilaian pelaksana







3



Bukti dokumentasi hasil penilaian kinerja perawat pelaksana



4.



Mengikuti Pelatihan MPKP



kinerja perawat



Pilar III : Hubungan Profesional No. Pernyataan



Tidak dilakukan



✓ ✓



Dilakukan



Tidak dilakukan ✓



1



Katim membimbing mahasiswa yang sedang praktik keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI



2



Bukti katim membimbing mahasiswa yang sedang praktik keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI







3



Katim melaksanakan kegiatan konferensi kasus diruangan







4



Bukti katim melaksanakan kegiatan konferensi kasus diruangan







5



Katim melaksanakan komunikasi yang adekuat dengan tim kesehatan lain







6



Katim melakukan kolaborasi dengan dokter







Pilar IV: Manajemen Asuhan Keperawatan No. 1



Pernyataan



Dilakukan sebelum







Mencatat di format khusus untuk mengidentifikasi pasien







Katim



mengidentifikasi



pasien



Tidak dilakukan



memberikan asuhan keperawatan 2



sebelum memberikan asuhan keperawatan 3



Katim



mendiskusikan



rencana



asuhan







keperawatan bersama anggota tim a) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 4







Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan risiko perilaku kekerasan



5







Pembukuan pasien dengan RPK dalam satu bulan Terakhir



6



Pasien RPK yang saya rawat meninggal dunia







7



Pembukuan pasien RPK yang meninggal dunia







8



Pasien RPK yang saya rawat pulang dengan







permintaan sendiri 9







Pembukuan pasien RPK yang saya rawat pulang dengan permintaan sendiri



10



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam







melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan RPK 11



anda memimpin TAK pasien RPK



12



Pembukuan setelah melakukan TAK pasien RPK



b) Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial



✓ ✓



13



Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan isolasi







Social 14







Pembukuan pasien dengan ISOS dalam satu bulan Terakhir



15



Pasien ISOS yang saya rawat meninggal dunia







16



Pembukuan pasien ISOS yang meninggal dunia







17



Pasien ISOS yang saya rawat pulang dengan permintaan







Sendiri 18







Pembukuan pasien ISOS yang saya rawat pulang dengan permintaan sendiri



19



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam







melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan ISOS ✓



20 Anda memimpin TAK pasien ISOS 21



Pembukuan setelah melakukan TAK pasien ISOS







c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 22



Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan







gangguan konsep diri 23



Adakah pembukuan pasien dengan gangguan konsep diri







dalam satu bulan terakhir 24



Pasien gangguan konsep diri yang saya rawat meninggal







Dunia 25



Pembukuan pasien gangguan konsep diri yang







meninggal dunia 26



Pasien gangguan konsep diri yang saya rawat pulang







dengan permintaan sendiri 27



Pembukuan pasien gangguan konsep diri yang saya rawat pulang dengan permintaan sendiri







28



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam







melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri 29







Anda memimpin TAK pasien gangguan konsep Diri



30







Pembukuan setelah melakukan TAK pasien gangguan konsep diri



d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 31







Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Halusinasi



32







Pembukuan pasien dengan halusinasi dalam satu bulan terakhir



33



Pasien halusinasi yang saya rawat meninggal dunia







34



Pembukuan pasien halusinasi yang meninggal







Dunia 35







Pasien halusinasi yang saya rawat pulang dengan permintaan sendiri



36







Adakah pembukuan pasien halusinasi yang saya rawat pulang dengan permintaan sendiri



37



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam







melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan Halusinasi 38



Anda memimpin TAK pasien halusinasi



39



Pembukuan setelah melakukan TAK pasien



✓ ✓



Halusinasi e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 40



Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Waham







41



Pembukuan pasien dengan waham dalam satu







bulan terakhir



42



Pasien waham yang saya rawat meninggal dunia







43



Pembukuan pasien waham yang meninggal dunia







44



Pasien waham yang saya rawat pulang dengan permintaan







Sendiri 45







Pembukuan pasien waham yang saya rawat pulang dengan permintaan sendiri



46



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam







melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan Waham 47



Anda memimpin TAK pasien waham



48



Pembukuan setelah melakukan TAK pasien Waham



✓ ✓



OBSERVASI KETUA TIM DATA UMUM No. Responden : Umur :



02  21 – 30 thn  31 – 40 thn



Jenis Kelamin :



✓ Laki - laki  Perempuan



Pendidikan



✓ D III  D IV  S I keperawatan  profesi ners



:



Status Kepegawaian : ✓ PNS



✓ 41 – 50 thn  51 – 60 thn



Honorer



Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn ✓ > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan ✓ > 18 bulan



Jambi,



(



)



LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE) Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk A. Metode MPKP PILAR I : Pendekatan Manajemen No. 1 2



Pernyataan a) Perencanaan Rencana harian dalam 3 bulan terakhir Buku khusus untuk mencatat rencana harian



Dilakukan



Tidak dilakukan



✓ ✓



dalam 3 bulan terakhir 3



Pembagian tugas terhadap PP



4



Buku khusus untuk mencatat pembagian tugas



✓ ✓



terhadap PP 5



Melakukan pengkajian terhadap klien baru







6



Format khusus untuk mengkaji pasien baru







7



Rencana bulanan dalam 3 bulan terakhir







8



Buku khusus untuk mencatat rencana bulanan







dalam 3 bulan terakhir 9



Diagnosa yang banyak muncul setiap bulan secara







rutin teratasi 10



Buku khusus untuk mencatat diagnosa yang







banyak muncul dan teratasi setiap bulan 11



Perencanaan pulang untuk pasien







12



Bukti perencanaan pulang untuk pasien







b) Pengorganisasian 13



Penyusunan jadwal dinas yang dilakukan antara







katim dan karu 14



Bukti penyusunan jadwal dinas yang dilakukan antara katim dan karu







15



Daftar pasien yang dikelola oleh tim







16



Bukti daftar pasien yang dikelola oleh tim







17



Pembagian alokasi pasien oleh katim kepada pp







18



Bukti pembagian alokasi pasien oleh katim







kepada pp 19



Renpra yang dilakukan katim kepada pp







20 Bukti renpra yang dilakukan katim kepada pp







c) Pengarahan 21







Serah terima yang dilakukan oleh katim dengan Karu



22



Buku khusus untuk mencatat serah terima yang







dilakukan oleh katim dengan karu 23



Ronde keperawatan yang dilakukan oleh katim sesuai







dengan multi disiplin rounde yang diterapkan di RSJD Provinsi Jambi 24



Melakukan preconference yang dipimpin oleh ketua tim







25



Buku khusus untuk preconference yang dipimpin







oleh ketua tim 26



Melakukan post conference yang dipimpin oleh ketua tim



27



Buku



khusus untuk



post



conference







yang ✓



dipimpin oleh ketua tim 28



Pemberian pengarahan yang diberikan oleh







ketua tim kepada perawat pelaksana 29



Katim memberikan motivasi kepada anggota tim







30



Melibatkan anggota tim dalam pengambilan







Keputusan 31



Katim mendelegasikan tugas kepada perawat







pelaksana secara jelas 32



Buku untuk mencatat katim mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas







33



Katim



mengevaluasi



tugas



yang



telah ✓



didelegasikan kepada perawat pelaksana 34



Jadwal supervisi untuk anggota tim







35



Buku khusus untuk jadwal supervisi untuk







anggota tim 36



Katim melaksanakan supervisi kepada anggota







Tim 37



Katim menyampaikan dan menindak lanjuti hasil







supervisi kepada anggota tim d) Pengendalian 38



Katim umpan balik kepada perawat pelaksana







39



Melakukan job description ketua tim dengan jelas







Pilar II : Kompensasi Penghargaan No.



Pernyataan



Dilakukan



1



Penilaian kinerja perawat pelaksana sesuai jadwal







2



Dokumentasi hasil penilaian pelaksana







3



Bukti dokumentasi hasil penilaian perawat pelaksana



4.



Mengikuti Pelatihan MPKP



kinerja perawat kinerja



Tidak dilakukan



✓ ✓



Pilar III : Hubungan Profesional No.



Pernyataan



Dilakukan



Tidak dilakukan ✓



1



Katim membimbing mahasiswa yang sedang praktik keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI



2



Bukti katim membimbing mahasiswa yang sedang praktik keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI







3



Katim melaksanakan kegiatan konferensi kasus diruangan







4



Bukti katim melaksanakan kegiatan konferensi kasus diruangan







5



Katim melaksanakan komunikasi yang adekuat dengan tim ✓ kesehatan lain



6



Katim melakukan kolaborasi dengan dokter







Pilar IV: Manajemen Asuhan Keperawatan No. 1



Pernyataan Katim



mengidentifikasi



Dilakukan pasien



Tidak dilakukan



sebelum ✓



memberikan asuhan keperawatan 2



Format khusus untuk mengidentifikasi pasien







sebelum memberikan asuhan keperawatan 3



Katim



mendiskusikan



rencana



asuhan ✓



keperawatan bersama anggota tim a) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 4



Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan







risiko perilaku kekerasan 5



Pembukuan pasien dengan RPK dalam satu bulan







terakhir 6



Pasien RPK yang saya rawat meninggal dunia







7



Pembukuan pasien RPK yang meninggal dunia







8



Pasien RPK yang saya rawat pulang dengan







permintaan sendiri 9



Pembukuan pasien RPK yang saya rawat pulang







dengan permintaan sendiri 10



Katim mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam ✓



melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan RPK 11



Anda memimpin TAK pasien RPK







12



Pembukuan setelah melakukan TAK pasien RPK







b) Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial



13



Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan isolasi







sosial 14



Pembukuan pasien dengan ISOS dalam satu bulan







terakhir 15



Pasien ISOS yang saya rawat meninggal dunia







16



Pembukuan pasien ISOS yang meninggal dunia







17



Pasien ISOS yang saya rawat pulang dengan permintaan







sendiri 18



Pembukuan pasien ISOS yang saya rawat pulang







dengan permintaan sendiri 19



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam ✓



melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan ISOS 20



Anda memimpin TAK pasien ISOS







21 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien ISOS







c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 22



Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan ✓ gangguan konsep diri



23



Pembukuan pasien dengan gangguan konsep diri







dalam satu bulan terakhir 24



Pasien gangguan konsep diri yang saya rawat meninggal







dunia 25







Pembukuan pasien gangguan konsep diri yang meninggal dunia



26



Gangguan konsep diri yang saya rawat pulang







dengan permintaan sendiri 27



Pembukuan pasien gangguan konsep diri yang







saya rawat pulang dengan permintaan sendiri 28



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam ✓



melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan



gangguan konsep diri 29



Anda memimpin TAK pasien gangguan konsep







diri 30



Pembukuan setelah melakukan TAK pasien







gangguan konsep diri d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 31



Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan ✓ Halusinasi



32



Pembukuan pasien dengan halusinasi dalam satu







bulan terakhir 33



Pasien halusinasi yang saya rawat meninggal dunia







34



Pembukuan pasien halusinasi yang meninggal







dunia 35



Pasien halusinasi yang saya rawat pulang dengan







permintaan sendiri 36



Pembukuan pasien halusinasi yang saya rawat







pulang dengan permintaan sendiri 37



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam ✓



melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi 38



Anda memimpin TAK pasien halusinasi







39



Adakah embukuan setelah melakukan TAK pasien







halusinasi e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 40



Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Waham







41



Adakah pembukuan pasien dengan waham dalam satu







bulan terakhir 42



Pasien waham yang saya rawat meninggal dunia







43



Adakah pembukuan pasien waham yang meninggal dunia







44







Pasien waham yang saya rawat pulang dengan permintaan sendiri



45



Adakah pembukuan pasien waham yang saya rawat







pulang dengan permintaan sendiri 46



Katim



mengkoordinasikan



anggota



timnya



dalam ✓



melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan waham 47



Adakah anda memimpin TAK pasien waham







48



Adakah pembukuan setelah melakukan TAK pasien







waham



OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : Umur :



.PP 2 ✓ 21 – 30 thn  31 – 40 thn



Jenis Kelamin :



 Laki - laki ✓Perempuan



Pendidikan



 D III  D IV  S I keperawatan ✓profesi ners



:



Status Kepegawaian : ✓ PNS



 41 – 50 thn  51 – 60 thn



Honorer



Lama Kerja di RS : ✓ 0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan ✓ > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak Pernah 1 kali 2 kali ≥ 3 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Jambi, (



)



A. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No.



Pernyataan



Dilaku kan ✓



Tidak dilakukan



1.



Operan dinas dilakukan PP



2.



Pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua tim pada PP



3.



PP menyusun rencana harian







4.



Kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan dengan rencana harian yang dibuat







Pilar IV : Pemberian Asuhan 1. PP mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan 2.



PP mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ketua tim







✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Kejadian pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Kematian pada pasien dengan risiko kekerasan dalam 1 bulan terakhir



3.



Kejadian pasien dengan gangguan risiko perilaku kekerasan pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien



4.



PP menjalani SP 5 pada pasien risiko perilaku







perilaku



✓ ✓ ✓



kekerasan 5.



PP melakukan TAK pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial







1.



Kejadian pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Kematian pada pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan terakhir







3.



Kejadian pasien dengan isolasi soisal pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



PP menjalani SP 5 pada pasien isolasi sosial











5.







PP melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial



Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Kejadian pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Kematian pada pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan terakhir







3.



Kejadian pasien dengan gangguan konsep diri pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



PP menjalani SP 5 pada pasien gangguan konsep











diri 5.



PP melakukan TAK pada pasien dengan gangguan







konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi ✓



1.



Kejadian pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Kematian pada pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan terakhir







3.



Kejadian pasien dengan halusinasi pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi







5.



PP melakukan TAK pada pasien dengan







halusinasi Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Kejadian pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Kematian pada pasien dengan waham dalam 1 bulan terakhir







3.



Kejadian pasien dengan waham pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi







5.



PP melakukan TAK pada pasien dengan







waham







OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : Umur :



Jenis Kelamin :



Pendidikan



PP 03  21 – 30 thn  31 – 40 thn



✓ 41 – 50 thn  51 – 60 thn



 Laki - laki ✓ Perempuan :



✓ D III  D IV  S I keperawatan  profesi ners



Status Kepegawaian :  PNS







Honorer Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn  6 – 10 thn ✓ 11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan ✓ > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? 2 kali Tidak Pernah 1 kali Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1. MPKP Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. BHD 2. TAK 3. Komunikasi Terapeutik Jambi,



(



✓ ≥ 3 kali



)



A. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No.



Pernyataan



Dilak ukan ✓



Tidak dilakukan



1.



Operan dinas dilakukan PP



2.



Pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua tim pada PP



3.



PP menyusun rencana harian







4.



Kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan dengan rencana harian yang dibuat







Pilar IV : Pemberian Asuhan 1. PP mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan 2.











PP mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ketua tim







Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Adakah kejadian pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan terakhir







3.



Adakah kejadian pasien dengan gangguan risiko perilaku kekerasan pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien risiko perilaku











kekerasan ✓



5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial ✓



1.



Adakah kejadian pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan terakhir







3.



Adakah kejadian pasien dengan isolasi soisal pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien isolasi sosial



5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan isolasi



✓ ✓



sosial Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1.



Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan terakhir







3.



Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien gangguan konsep











diri 5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan gangguan







konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1.



Adakah kejadian pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan terakhir







3.



Adakah kejadian pasien dengan halusinasi pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi







5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan











halusinasi Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Adakah kejadian pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan waham dalam 1 bulan terakhir







3.



Adakah kejadian pasien dengan waham pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi







5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan







waham







OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden : Umur :



Jenis Kelamin : Pendidikan



:



PP 04 ✓ 21 – 30 thn  31 – 40 thn



 41 – 50 thn  51 – 60 thn



 Laki - laki ✓Perempuan ✓ D III  D IV  S I keperawatan  profesi ners



Status Kepegawaian :  PNS







Honorer Lama Kerja di RS :  0 – 5 thn ✓ 6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan ✓ 7 – 12 bulan  13 – 18 bulan  > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓Tidak 1 kali 2 kali ≥ 3 kali Pernah Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.................................................................. 2.................................................................. Jambi,



(



)



A. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No.



Pernyataan



Ada



1.



Adakah operan dinas dilakukan PP







2.



Adakah pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua tim pada PP







Tidak ada



3.



Adakah PP menyusun rencana harian







4.



Adakah kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan dengan rencana harian yang dibuat







Pilar IV : Pemberian Asuhan 1. Adakah PP mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan 2.



Adakah PP mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ketua tim



✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1.



Adakah kejadian pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan







2.



Adakah kematian pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan terakhir







3.



Adakah kejadian pasien dengan gangguan risiko perilaku kekerasan pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien risiko perilaku







kekerasan 5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial







1.



Adakah kejadian pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan isolasi soisal pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







3. 4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien isolasi sosial



5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan isolasi







✓ ✓



sosial Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1. 2. 3. 4.



Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan Adakah kematian pada pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien gangguan konsep ✓



diri 5.







Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓



konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1. 2. 3.



Adakah kejadian pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan







Adakah kematian pada pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan halusinasi pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi



5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan



✓ ✓



halusinasi Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Adakah kejadian pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan waham dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan waham pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







3. 4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi



5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan waham







✓ ✓



OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban. DATA UMUM No. Responden Umur



: 06 : ✓ 21 – 30 thn  31 – 40 thn



Jenis Kelamin



: ✓Laki - laki  Perempuan



Pendidikan



:  D III  D IV  S I keperawatan ✓Profesi ners



Status Kepegawaian :  PNS



 41 – 50 thn  51 – 60 thn







Honorer Lama Kerja di RS : ✓0 – 5 thn  6 – 10 thn  11 – 15 thn  > 15 thn Di Ruang Teta :  0 – 6 bulan  7 – 12 bulan  13 – 18 bulan ✓ > 18 bulan Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1 BTCLS Pelatihan lain yang pernah diikuti



1 kali kali



✓2



≥ 3 kali



:Jambi, (



)



A. Metode MPKP Pilar I : Pendekatan Manajemen Perencanaan No.



Pernyataan



Ada



1.



Adakah operan dinas dilakukan PP







2.



Adakah pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua tim pada PP







Tidak ada



3.



Adakah PP menyusun rencana harian







4.



Adakah kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan dengan rencana harian yang dibuat







Pilar IV : Pemberian Asuhan 1. Adakah PP mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan keperawatan 2.



Adakah PP mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ketua tim



✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan 1. 2. 3. 4.



Adakah kejadian pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan







Adakah kematian pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan gangguan risiko perilaku kekerasan pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien risiko perilaku kekerasan







5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial







1.



Adakah kejadian pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan isolasi soisal pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







3. 4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien isolasi sosial











5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan isolasi ✓



sosial Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri 1. 2. 3. 4.



Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan Adakah kematian pada pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien gangguan konsep ✓



diri 5.







Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓



konsep diri Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi 1. 2. 3.



Adakah kejadian pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan







Adakah kematian pada pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan halusinasi pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi



5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi



✓ ✓



Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham 1.



Adakah kejadian pasien dengan waham dalam 1 bulan



2.



Adakah kematian pada pasien dengan waham dalam 1 bulan terakhir







Adakah kejadian pasien dengan waham pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien







3. 4.



Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi



5.



Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan waham







✓ ✓