Makalah Manajemen Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REVISI MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Yang dibina oleh Ibu Nurnaningsih Herya Ulfah,S.KM., M.Kes



oleh: SantiAlvianNi’mah



(140612601120)



Silmy Marintan



(140612600529)



SitiHarnungKholifah



(140612601627)



Sri Wulandari



(140612600138)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT November 2014



1



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ManajemenKesehatanMasyarkat” dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih pada dosen kami dan teman-teman jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Off-B tahun 2014, yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Serta orang tua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Meskipun kami para penulis berharap isi dari makalah kami bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun pasti ada kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, kami para penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini bisa lebih baik. Akhir kata kami para penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca. WassalamualaikumWarrahmatullahWabarakatuh.



Malang, November 2014 Tim Penulis



2



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..............................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI.....................................................................................................…iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................2 1.3. Tujuan Penulisan ..............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3 2.1 Konsep Manajemen Kesehatan Masyarakat......................................................3 2.1.1 Pengertian Manajemen Kesehatan Masyarakat....................................3 2.1.2 Fungsi Manajemen Kesehatan.................................................................4 2.2 Prinsip Manajemen Kesehatan...........................................................................5 2.2.1 Planning (Perencanaan).....................................................................5 2.2.2 Organizing (pengorganisaisian).........................................................7 2.2.3 Actuating (Penggerakan).........................................................................9 2.2.4 Controlling (Pengawasan).....................................................................10 2.2.5 Evaluation (Penilaian)...........................................................................10 2.3 Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat.....................................................11 2.3.1 Definisi Pelayanan Kesehatan Masyarakat.............................................11 2.3.2 Teori Pelayanan Kesehatan Masyarakat..................................................12 2.3.3 Tingkat Pelayanan Kesehatan Masyarakat..............................................13 2.3.4 Lembaga Pelayanan Kesehatan Masyarakat...........................................14 2.3.5 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan....................................................15 2.3.6 Pelayanan Perawatan dalam Pelayanan Kesehatan.................................15 2.3.7 Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan.................................15 BAB III PENUTUP................................................................................................17 3.1 Kesimpulan.....................................................................................................17 3.2 Saran...............................................................................................................17 3.3 Daftar Pustaka.................................................................................................18 3.4 Lampiran.........................................................................................................19



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut ensiklopedia administrasi, organizing (pengornisasian) merupakan rangkaian aktifitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan kerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja di antara satuan organisasi atau para pejabatnya. Pengertian organisasi lebih bersifat dinamis (organisasi sebagai fungsi manajemen) Pekerjaan administrasi hanya melaksanakan kebijakan yang telah di tetapkan, sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan kebijakan tersebut (Samuel levey dan paul lomba) perkataan administrasi kesehatan mengandung dua pengertian yaitu ad dan ministrate. Administrasi (latin ad = pada, ministrate = melayani). Artinya memberikan layanan kepada, administrasi kesehatan merupakan suatu proses yang



menyangkut



perencanaan,



pengorganisasian.



Pengarahan,



pengawasan,



pengoordinasian, pengarahan, pengawasan, pengorganisasian penilaian, terhadap sumber, tata cara, dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran, serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagi upaya kesehatan yang ditujukan kepada perorangan, kelompok atau masyarakat (komisi pendidikan administrasi kesehatan amerika serikat 1974) Pada zaman kuno, ilmu manajemen telah ada. Hal ini terbukti dengan adanya ilmu agama, ilmu pengetahuan tentang hukum, politik, ekonomi pendidikan tinggi Al Azhar, bangunan-bangunan yang mengagumkan seperti piramida, candi Borobudur, tembok besar cina, dan sebagaimana semua itu tentu saja berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengendalian, koordinasi, kepemimpinan, pengetahuan sumber daya dan sebagainya. Perkembangan teori manajemen seperti yang di ketahui sekarang, di mulai dengan adanya revolusi industri di eropa pada abad 18, dimana bertambah banyaknya



1



pabrik-pabrik dan para pekerja, serta hasil yang berupa barang-barang memerlukan berbagai upaya perencanaan, koordinasi, pengendalian dan sebagainya yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Dalam model tradisional titik berat model manajemen adalah pada pengawasan dan pengarahan, sedangkan model hubungan manusia telah mengalami perubahan dan menekankan pada kebutuhan-kebutuhan sosial dan pribadi. Model sumber daya manusia agak berlainan. Seorang manajer dilihat sebagai seorang yang mendorong pengembangan dan mempermudah bawahannya untuk mencapai tujuan yang di inginkan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian manajemen kesehatan masyarakat? 2. Apa prinsip manajemen kesehatan masyarakat? 3. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan masyarakat? 4. Bagaimana sistem rujukan kesehatan masyarakat? 5. Bagaimana evaluasi program kerja? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian manajemen kesehatan masyarakat. 2. Mengetahui prinsip manajemen kesehatan masyarakat. 3. Untuk memahami sistem pelayanan kesehatan masyarakat. 4. Untuk memahami sistem rujukan kesehatan masyarakat. 5. Untuk mengetahui evaluasi program kerja.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Manajemen Kesehatan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Manajemen Kesehatan Masyarakat 1. H. Koontz & O,Donnel (1964) dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with people). 2. Mary Parker Folllett (1999) mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. 3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives) 4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan” Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem 3



pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003) 2.1.2



Fungsi Manajemen Kesehatan



Menurut Goerge R. Terry dalam bukunya Prinsip – Prinsip Manajemen, fungsi manajemen dalam suatu organisasi meliputi: 1. Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk pencapaiannya. 2. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi. 3. Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia. 4. Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.



2.2 Prinsip Manajemen Kesehatan 2.2.1



Planning (Perencanaan)



Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer 4



mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Stephen



Robbins



dan



Mary



Coulter



dalam



buku



berjudul



Management



mengemukakan beberapa tujuan perencanaan. a. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan non manajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien. b. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya. c. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan.Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan.Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan. Perencanaan menurut (Santoso, 2013) terbagi menjadi 3 jenis yaitu perencanaan dilihat dari jangka waktu, perencanaan dilihat dari tingkatannya dan perencanaan dilihat dari ruang lingkupnya. Perencanaan dilihat dari jangka



5



waktu adalah perencanaan yang disesuaikan jangka waktu pencapaian suatu tujuan organisasi. Terbagi menjadi tiga tingkatan jangka waktu yaitu: 1. Rencana Jangka Panjang (long term planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 10-25 tahun. 2. Rencana Jangka Menengah (medium range planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 5-7 tahun. 3. Rencana Jangka Pendek (short range planning)



adalah perencanaan



umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun. Perencanaan dilihat dari tingkatannya terbagi menjadi dua tingkatan yaitu: 1. Rencana Induk (masterplan), adalah perencanaan yang menitik beratkan uraian kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yang luas. 2. Rencana Harian (day to day planning)adalah perencanaan harian yang bersifat rutin. Sedangkan perencanaan dilihat dari ruang lingkupnya yaitu: 1. Rencana Strategis (strategic planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model perencanaan ini sulit untuk dirubah. 2. Rencana Taktis (tatical planning) adalah rencana yang berisi uraian yang bersifat



jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya,



asalkan tujuan tidak berubah. 3. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) adalah rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.



6



4. Rencana



Terintegrasi



(integrated



planning) adalah



rencana



yang



mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu. Menurut Nugroho (2010) syarat perencanaan yang baik adalah: a. Rencana harus mempermudah pencapaian tujuan organisasi dari pemikiran pelaksanaan. b. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang benar-benar memahami tujuan organisasi. c. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang benar-benar mendalami teknik perencanaan. d. Rencana harus diteliti secara merinci. e. Rencana tidak boleh lepas. 2.2.2



Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian adalah Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari



manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. (Goerge Terry, 2003) Langkah-langkah Pengorganisasian:(Goerge Terry, 2003) 1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang tujuan organisasi yang harus dicapai) 2. Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang berkompetensi pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis yang kosong, karena akan berpengaruh pada keseluruan pencapaian organisasi) 3. Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara kerja dan evaluasi para staff, serta punishment dan reward yang diterima. Selain itu juga



7



menjelaskan tentang garis koordinasi dan sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh posisi dipadukan untuk menuju tujuan organisasi) 4. Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang sesuai dengan tugas dan fungsi tiap-tiap staff) Proses Pengorganisasian Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah: 1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi 2. Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. 3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien 4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis 5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas. Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur sebagai berikut: 1. Pemerincian seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.



8



2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak terlalu ringan. 3. Pengadaan



dan



pengembangan



suatu



mekanisme



untuk



mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. 2.2.3 Actuating (Penggerakan) George R. Terry (2003) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Fungsi aktuasi/ actuating merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi aktuasi tidak terlepas dari fungsi manajemn lainnya. Fungsi penggerak dan pelaksanaan dalam istilah lainnya yaitu actuating (member bimbingan), motivating (membangkitkan motivasi), directing (memberikan arah), influencing (mempengaruhi) dan commanding (memberikan komando atau perintah). (Muninjaya, G, A, A. 2004). Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan atau actuating antara lain: 9



1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya 2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia 3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi 4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna 5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih 6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup 7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya



2.2.4 Controlling (Pengawasan) T. Hani Handoko (1999) mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa: “pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan



sebelumnya,



menentukan



dan



mengukur



penyimpangan-



penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.” Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki



lima tahapan, yaitu:



1. Penetapan standar pelaksanaan 10



2.



Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan



3.



Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata



4. Pembandingan



pelaksanaan



kegiatan



dengan



standar



dan



penganalisaan penyimpangan- penyimpangan 5. Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.



2.2.5 Evaluation (Penilaian) Penilaian merupakan fungsi organik terakhir dalam administrasi. Dimana penilaian adalah proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. (Sondang P. Siagian, 2003) Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Penilaian merupakan fungsi organik karena pelaksanaan fungsi tersebut turut menentukan mati/hidupnya suatu perusahaan. 2. Penilaian merupakan suatu proses dimana penilaian adalah kegiatan yang terus-menerus dilakukan oleh administrasi. 3. Penilaian menunjukkan kesenjanagan antara hasil pelaksanaan yang sesungguhnya dicapai dengan hasil yang seharusnya dicapai. 4. Penilaian merupakan bagian penting dari suatu organisasi, karena berpengaruh terhadap manajemen pengembangan sumber daya manusia.



11



Sihotang (2007) mengatakan bahwa penilaian memiliki 2 (dua) kepentingan yaitu kepentingan bagi karyawan dan bagi organisasi. Bagi karyawan dapat memberikan umpan balik tentang kemampuan, kekurangan-kekurangan dan potensi-potensi yang ada, yang pada gilirannya nanti dapat dikembangkan untuk meningkatkan kinerja, sedang bagi organisasi sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan karyawan, promosi, pemberian imbalan, dan berbagai aspek lain.



2.3 Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat 2.3.1 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan Defini dari sistem pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep dimana konsep ini memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekitjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sebuah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan prefentif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Dan menurut Level dan Loomba pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam waktu organisasi dalam memelihara dan menigkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. 2.3.2 Teori Sistem Pelayanan Kesehatan Teori sistem pelayanan kesehatan meliputi: (S Notoatmodjo, 2007) 1. Input Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti system pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain. 2. Proses 12



Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut, sebahaimana contoh dalam system pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kasehatan. 3. Output Hasil berupa layanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat di jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal. 4. Dampak Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil bari sistem, yang terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan , maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat. 5. Umpan Balik Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam system pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatanyang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat. 6. Lingkungan Lingkungan disini adalah semus keadaan diluar system tetati dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan strategis, atau situasi kondisi social yang ada di masyarakat seperti institusi di luar pelayanan masyarakat. 2.3.3 Tingkatan Pelayanan Kesehatan Menurut (leavel & clark, 1958) tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah : 1.



Health promotion ( promosi kesehatan ) Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan dan bertujuan 13



untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat tidak terjadi gangguan kesehatan. 2. Spesific protection ( perlindungan khusus ) Dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yg akan menyebabkan penurunan status kesehatan. Contohnya pemberian imunisasi. 3. Early



diagnosis



and



prompt



treatment



(diagnosis



dini



danpengobatan segera) Dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari tibulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. 4. Disability Limitation (Pembatasan Cacat) Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan 5.Rehabilitation Dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana program latihan ini diberikan pada pasien. 2.3.4 Lembaga Pelayanan Kesehatan Lembaga Pelayanan Kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan sangat bervariasi berdasarkan tujuan pelayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan, institusi kesehatan, comunity based agency dan hospice. ( Aziz Alimul, 2008) 1. Rawat Jalan Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang memungkinkan tidak terjadi rawat inap. 2. Institusi Lembaga ini merupakan pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup



14



dalam memberikan berbagai tingkat kesehatan seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, dan lain lain. 3. Community Based Agency Bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek rawat keluarga dan lain lain. 4. Hospice Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang di fokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan biasanya digunakan dalam home care. 2.3.5 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan 1.



Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama) Pelayanan Kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan.



2.



Secondary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua) Diperlukan bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama.



3.



Tertiary Health Service (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga) Pelayanan kesehatan merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli. 2.3.6 Pelayan Perawatan dalam Pelayanan Kesehatan Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan semuanya dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan dalam menigkatkan derajat kesehatan. Contoh pelayanan kesehatan dalam tingkat dasar yang dilakukan di lingkup puskesmas dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan secara darurat bila terjadi kecelakaan, memberikan pelayanan keperawatan dasar.



15



2.3.7 Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan 1.



Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru Perkembangan Iptek akan diikuti dengan pelayanan kesehatan, seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit. Dapat menggunakan alat seperti laser, terapi perubahan gen, dan lain lain.



2. Pergeseran Nilai Masyarakat Masyarakat yang sudah maju dalam pengetahuan yang tinggi maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam pemanfaatan kesehatan sebaliknya masyarakat yang memiliki pengetahuan yang murang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap layanan kesehatan sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan. 3. Aspek Legal dan Etika Tingginya



kesadaran



masyarakat terhadap penggunaan



pelayanan



kesehatan, maka diimbangi pula tingginya tuntutan hukum dan etik sehingga pelayanan kesehatan dituntut untuk profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat. 4. Ekonomi Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih di perhatikan begitu juga sebaliknya maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. 5. Politik Kebijakan pemerintah akan sangat berpengaruh dalam sisitem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan.



16



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Kesimpulan dari pembahasan makalah tentang Manajemen Kesehatan Masyarakat adalah: 1.



Pengertian



Manajemen



Kesehatan



Masyarakat



adalah



proses



perencanaan,



17



pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.



Fungsi Manajemen Kesehatan Pada umumnya, fungsi manajemen dalam suatu organisasi meliputi: Planning



(perencanaan),



Organizing



(pengorganisasian),



Actuating,



Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian. 3.



Sistem Pelayanan Kesehatan adalah sebuah konsep dimana konsep ini memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekitjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sebuah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan prefentif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Dan menurut Level dan Loomba pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersamasama dalam waktu organisasi dalam memelihara dan menigkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan



3.1 Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dari makalah kami, karena terbatasnya waktu, pengetahuan, dan kurangnya rujukan yang berhubungan dengan makalah kami. DAFTAR PUSTAKA A.A. Gde Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 220-234. A.Sihotang. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia , Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Alimul Hidayat, A. Aziz. 2008. Pengantar Kosep Dasar Keperawatan. Jakarta:



18



Salemba Medika Follet, Marry Parker. 1999. Visionary Leadership and Strategic Mangement. MCB University Press. Women in Management Review Volume 14. No. 7 Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE Harold, Koontz dan C. O’Donnell (1964), Principles of Manajement Ed: Gunawan Hutauruk, Erlangga: Jakarta. Leavel and Clark, 1958. Public Health. Yale Uneversity Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Nugroho . 2010. Syarat-Syarat Perencanaan yang Baik . http://danisnugroho.blogspot.com [Diakses 12 Mei 2013] Siagian, Sondang P. 2003. Administrasi Pembangunan : Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta : Bumi Aksara. Santoso Prasko. 2013. Pengertian Perencanaan dan Macam. http://zona-prasko.blogspot.com[Diakses 20 November 2014] Stoner, James A.F. (2006). Manajemen. Jakarta. Stephen P. Robbins, Mary Coulter. 2003. Management. 7th ed., Prentice Hall, New Jersey, Terry, George R., 2003, Prinsip – Prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta LAMPIRAN Tanggapan: M. Ainur Rohman: Penjelasan tentang tingkat pelayanan kesehatan belum dijelaskan secara keseluruhan Akhlis Hidayat: Belum dijelaskan target untuk tingkat pelayanan kesehatan Putri Andita: Ruang lingkup manajemen kesehatan dan jenis- jenisnya belum ada



19



Pertanyaan dan pembahasan : 1. Agustina Maulida Apabila salah satu prinsip manajemen ada yang hilang, masikah dapat berjalan dengan baik? Menurut kami tidak, karena prinsip manajemen merupakan suatu satu kesatuan yang harus berjalan bersama-sama. 2. Anike Wulandari Jelaskan yang dimaksud perlindungan khusus pada tingkat pelayanan kesehatan, serta berikan contohnya! Perlindungan khusus dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yg akan menyebabkan penurunan status kesehatan. Contohnya pemberian imunisasi. 3. Karunia Windiarta Bisakah dijelaskan kembali tentang slide prinsip manajemen bagian organizing? Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian adalah Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.



4. & 5. Reni dan winda Jelaskan contoh input, proses dan output (beserta aplikasinya) ? Input yang dimaksudkan adalah masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, Misalnya potensi masyarakat, tenaga kesehatan masyarakat, sarana kesehatan masyarakat, dll. Proses adalah kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukkan



20



Disini saya mengambil contohnya yaitu puskesmas yang belum ada tenaga kesehatan dokter gigi, maka pemerintah akan memberi masukkan untuk menambah tenaga kesehatan tersebut sehingga proses bagaimana dokter akan meningkatkan kesehatan yang berpengaruh gigi itu. 6. Elmi Irfaani Apa perbedaan rawat jalan dan rawat inap? Bukankah sama-sama ada ahli? Rawat jalan biasanya untuk menangani penyakit yang masih belum kronik dan pasien masih bisa diijinkan pulang kerumahnya. Sedangkan rawat inap biasanya pasien memerlukan pengawasan tenaga medik selama 24 jam dan penyakitnya bisa dikatakan sudah kronis. 7. Rilo Punjung Bagaimana usaha kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat mendukung faktor ysng mempengaruhi pelayanan kesehatan? Kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat harus bisa mengetahui apa saja yang sedang diperlukan oleh masyarakat terkait dengan kebutuhan pelayanan kesehatan, missal disuatu desa hanya terdapat 1 puskesmas tersedia, padahal didesa tersebut penduduknya sangat banyak dan tidak memungkinkan hanya ada 1 puskemas. Dari hal itu kita bisa membantu warga desa tersebut untuk mendapatkan bantuan pemerintah terkait diadakannya puskemas yang lebih besar atau puskesmas baru.



21