Makalah Manajemen Modal Kerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN MODAL KERJA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Dosen Pengampu : Dr. Rina Maria Hendriyani, M.M.



Disusun Oleh: Kelompok 4



Nurdiah Septiani



2010631020028



Imas Maesaroh



2010631020016



Nabilla Shalsya



2010631020112



Nisa Fuji Budiarti



2010631020027



Rere Setiana



2010631020033



Kelas 3C PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2021



DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi ........................................................................................................................... i Kata Pengantar .................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1 1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah ..................................................................... 1 BAB II POKOK PEMBAHASAN ................................................................................... 2 2.1 Pengertian Manajemen Modal Kerja ........................................................... 2 2.2 Fungsi Modal .............................................................................................. 2 2.3 Jenis-jenis Modal Kerja ............................................................................... 3 2.4 Sumber Modal Kerja .................................................................................. 4 2.5 Komponen Modal Kerja .............................................................................. 5 2.6 Konsep Modal Kerja ................................................................................... 7 2.7 Penentuan Besarnya Modal Kerja ............................................................... 8 2.8 Kebijakan Modal Kerja ............................................................................. 10 BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11 3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 11 Daftar Pustaka .................................................................................................................12



i



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan judul “Manajemen Modal Kerja ”. Maksud dan tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan. Pada kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rina Maria Hendriyani selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan serta semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini. Demikianlah yang hanya dapat kami sampaikan mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami harapkan dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya kami hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh mahasiswa/i UNSIKA. Amin ya Rabbal ‘alamin.



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa. Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva tetap, pembayaran gaji karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya. Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.



1.2 Rumusan Masalah 1.



Pengertian manajemen modal kerja?



2.



Apa saja fungsi modal kerja?



3.



Sebutkan dan jelaskan Jenis-jenis modal kerja?



4.



Sebutkan darimana saja sumber modal kerja dan jelaskan?



5.



Apa saja komponen modal kerja?



6.



Jelaskan konsep modal kerja?



7.



Bagaimana penentuan besarnya modal kerja dan jelaskan?



8.



Bagaimana kebijakan modal kerja?



1.3 Tujuan dan Manfaat 1.



Untuk mengetahui pengertian modal kerja



2.



Untuk mengetahui fungsi modal kerja.



3.



Untuk mengetahui jenis-jenis dari modal kerja.



4.



Untuk mengetahui sumber – sumber modal kerja.



5.



Untuk mengetahui komponen apa saja yang ada di dalam modal kerja.



6.



Untuk mengetahui konsep apa saja yang ada di dalam modal kerja.



7.



Untuk mengetahui cara menentuakan besarnya modal kerja.



8.



Untuk mengetahui kebijakan yang ada di dalam modal kerja. 1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manajemen Modal Kerja Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar atau modal kerja bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan dalam aktiva lancar (Harahap, 2011:288). Menurut Brigham dan Houston (2010:131) modal kerja adalah suatu investasi perusahaan didalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Manajemen modal kerja (Working Capital Management) menurut Harjito dan Martono merupakan manajemen dan elemen-elemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar. Bahwasannya pengertian. Modal Kerja adalah Sebuah strategi dalam akuntansi yang fokusnya pada pemeliharaan keseimbangan current asset dan liabilities pada perusahaan. 2.2 Fungsi Modal Kerja Menurut Djarwanto (2011:89) modal kerja sangatlah penting. Menurutnya, modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutup kerugian dan mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan. Sedangkan, pentingnya modal kerja menurut Munawir (2014:116-117) adalah sebagai berikut : 1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya. 3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi. 2



4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya. 5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya. 6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.



2.3 Jenis Jenis Modal Kerja Menurut ahli A.W Taylor mengatakan ada dua jenis modal kerja yang dikelompokkan yakni: 1. Modal Kerja Permanen Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang wajib dan harus selalu ada di setiap atau dalam perusahaan perusahaan agar di perusahaan tersebut dapat menjalankan setiap kegiatannya untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen. Modal kerja permanaen dibagi menjadi dua, yakni: 



Modal Kerja Primer Modal kerja primer meupakan modal kerja yang minimal harus ada dalam



setiap perusahaan agar fungsinya untuk menjamin si perusahaan tersebut dapat tetap untuk beroperasi. 



Modal Kerja Normal Modal kerja normal merupakan modal kerja yang wajib dan harus ada agar si



perusahaan terbiasa hanya untuk bisa beroperasi dengan tingkat produksi yang normal. 2. Modal Kerja Variabel Modal kerja variabel yitu modal kerja yg jumlahnya itu berubah ubah yang menyesuaikan dengan setiap perubahan kegiatan maupun keadaan yang lain yang bisa mempengauhi perusahaan tersebut atau bisa berfluktuasi dengan berdasarkan peningkatan atau volume dari penjualan atau produksi. Modal kerja variabel, terdiri dari:



3







Modal kerja siklus Modal kerja siklus merupakan suatu modal kerja yang tingkat fluktuasi konjungfurnya dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan.







Modal kerja musiman Modal kerja musiman merupakan jumlah dana yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk pencegahan atau antisipasi jika ada fluktuasi di setiap kegiatan perusahaan.







Modal kerja darurat Dalam modal kerja ini jumlah di setiap kebutuhannya akan dipengaruhi oleh setiap keadaan keadaan yang terjadi pada luar kemampuan di perusahaan. Sebuah usaha akan dikatakan sehat jika posisi pada modal kerjanya stabil, yang berarti harus ada dua jenis mdal kerja yang disebutkan tadi tersedia di setiap perusahaan.



Pada setiap harinya kebutuhan pada modal kerja dalam satu periode belum tentu akan sama. Penyebab dari ketidaksamaan ini adalah berubah ubahnya setiap proyeksi pada volume produksi yang akan di hasilkan di perusahaan tersebut. Pada perubahan itu bisa jadi disebabkan karena adanya permintaan yang berbeda atau tidak sama dari waktu satu ke yang lain, maka dari itu setiap kebutuhan modal kerja juga akan mengalami perubahan. 2.4 Sumber Modal Kerja Sumber-sumber modal kerja bagi perusahaan menurut Munawir adalah sebagai berikut : 1. Hasil Operasi Perusahaan Jumlah net income yang tampak dalam laporan perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa laporan keuangan laba rugi perusahaan tersebut dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan. 2. Keuntungan dari Penjualan Surat-Surat Berharga Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.



4



3. Penjualan Aktiva Tidak Lancar Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut. 4. Penjualan Saham atau Obligasi Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi modal kerja. Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan menurut Kasmir berasal dari : 1. Hasil operasi perusahaan adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada periode tertentu. 2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga adalah selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga tersebut. 3. Penjualan saham adalah perusahaan melepas sejumlah saham yang dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak. 4. Penjualan aktiva tetap adalah yang dijual yaitu aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur. 5. Penjualan obligasi adalah perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya. 6. Memperoleh pinjaman adalah pinjaman dari pihak kreditor (bank atau lembaga lain). 7. Dana hibah, dan 8. Sumber lainnya. 2.5 Komponen Modal kerja Komponen modal kerja mencakup aktiva lancar dan utang lancar, yaitu: 1. Aktiva Lancar Menurut ahli, aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam 5



periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Yang termasuk aktiva lancar adalah: a) Kas (Cash). Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. b) Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment). Obligasi pemerintah, obligasi perusahaan indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi jangka pendek. c) Wesel Tagih (Notes Receivable). Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes atau surat sanggup bayar. d) Piutang Dagang (Accounts Receivable). Piutang dagang meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseorangan yang timbul karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. e) Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable). Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasanya kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan tagihan. f) Persediaan Barang (Inventories). Barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca g) Biaya Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense). Pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang berjalan.



2. Hutang Lancar Menurut ahli Munawir Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau utang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Dan yang termasuk hutang lancar adalah: a) Hutang Dagang (Account Payable). Hutang dagang adalah semua pinjaman yang timbul karena pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara kredit. 6



b) Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue). Penghasilan yang diterima terlebih dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum menjadi hak perusahaan. c) Hutang Dividen (Divident Payable). Hutang dividen merupakan bagian laba perusahaan yang diberikan sebagai deviden kapada pemegang saham, tetapi belum dibayarkan ketika neraca disusun.



2.6 Konsep Modal Kerja Modal kerja digunakan untuk membiayai kegiatan jangka pendek seperti pembelian bahan baku, operasi atau produksi, dan membayar upah pegawai dan biaya operasional lainnya. Modal kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga konsep yaitu konsep kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional. 



Konsep kuantitatif Konsep kuantitatif menjelaskan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek titik konsep ini biasa disebut sebagai modal kerja kotor atau gross working capital. Kelemahan konsep ini adalah tidak memperlihatkan tingkat likuiditas perusahaan dan tidak mementingkan kualitas modal kerjanya. Modal kerja tidak diketahui apakah dibiayai oleh utang jangka pendek atau jangka panjang atau dari pemilik modal. Ini artinya aktiva lancar yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi perusahaan.







Konsep kualitatif Konsep kualitatif merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. Konsep ini melihat selisih aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau net working capital. Keuntungan konsep ini adalah diketahuinya tingkat likuiditas perusahaan







Konsep fungsional Konsep fungsional lebih menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan 7



dalam memperoleh laba. Ini artinya sebagian dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan hanya untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin banyak dana yang digunakan sebagai modal kerja diharapkan dapat meningkatkan perolehan laba.



2.7 Penentuan Besarnya Modal Kerja 1.



Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yaitu sebagai berikut : 1) Skala perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja, semakin besar skala perusahaan maka semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. 2) Aktivitas perusahaan. 3) Aktivitas perusahaan seperti produksi contohnya, akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja. Dimana semakin banyak perusahaan memproduksi maka semakin banyak pula modal yang dibutuhkan. 4) Volume penjualan. 5) Sama halnya dengan skala perusahaan serta aktivitas perusahaan. volume penjualan juga akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja, semakin besar volume penjualan maka semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. 6) Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja. 7) Yang dimaksudkan dengan periode perputaran atau periode terikatnya suatu modal kerja adalah suatu keseluruhan dari suatu periode-periode yang meliputi jangka pemberi kredit yang dibeli, lamanya dari suatu proses produksi itu sendiri, lamanya penyimpanan bahan mentah yang ada di gudang, lamanya barang disimpan dan jangka waktu dari penerimaan piutang. 8) Pengeluaran pada kas rata-rata tiap harinya. 9) Pengeluaran yang dimaksud disini adalah biaya dari rata rata perhari untuk pembelian bahan baku itu sendiri, bahan pembantu, pembayaran dari gaji buruh, dan lain-lain.



2.



Menentukan kebutuhan modal kerja Dalam menentukan kebutuhan modal kerja terdapat dua metode yaitu metode keterikatan modal kerja dan metode perputaran modal kerja. 1)



Metode Keterikatan Modal Kerja 8



Untuk menentukan besarnya modal kerja dengan menggunakan metode ini ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu : a. Periode terikatnya modal kerja b. Proyeksi kebutuhan kas rata-rata per hari. Semakin lama periode terikatnya modal kerja maka semakin besar jumlah kebutuhan modal kerja dan sebaliknya. Contoh : PD. MEKAR memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut: Rata-rata periode terikatnya modal kerja : Lama barang disimpan di gudang



6 hari



Lama pengumpulan piutang



14 hari



Jumlah



20 hari



Rata-rata pengeluaran kas setiap hari : Pembelian barang dagangan



Rp. 1.000.000



Upah karyawan



Rp.



100.000



Biaya administrasi & umum



Rp.



15.000



Biaya penjualan



Rp.



35.000



Jumlah



Rp. 1.150.000



Jika ditetapkan kas minimal Rp 250.000 maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan : = Periode terikatnya modal kerja x pengeluaran kas setiap hari + kas minimal = 20 x 1.150.000 + 250.000 = 23.250.000 Jadi, kebutuhan modal kerja PD. MEKAR adalah Rp. 23.250.000



2) Metode Perputaran Modal Kerja Metode perputaran modal kerja adalah metode yang menghitung besaran modal dengan cara menghitung perputaran elemen elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan.



9



2.8 Kebijakan Modal Kerja Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan perusahaan, kebijakan dalam pengelolaan manajemen modal kerja juga berbeda. Menurut Martono dan D. Agus Harjito, ada tiga tipe kebijakan modal kerja yang kemungkinan digunakan oleh perusahaan, yaitu: 1. Kebijakan Konservatif Kebijakan konservatif merupakan rencana pemenuhan modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek. 2. Kebijakan Agresif Dalam kebijakan agresif perusahaan mendanai asetnya dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung risiko yang cukup besar. 3. Kebijakan moderat Dalam kebijakan moderat perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Artinya aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktiva yang bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan sumber dana jangka pendek.



10



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek (current assets). Yang berarti bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional. Menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu 1.



Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)



Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari : a.



Modal kerja primer (Primary Working Capital)



b.



Modal kerja normal



2.



Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital



Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari : a.



Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)



b.



Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)



c.



Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)



Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam satu periode.



11



Daftar Pustaka



ardra.biz.



"Pengertian



modal



kerja,laporan



Keuangan".



Diakses



melalui:



https://ardra.biz/topik/komponen-modal-kerja/ [06 Oktober 2021]. Kasmir. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada S. Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. S,



M.



S.



(2016).



PENGARUH



MANAJEMEN



MODAL



KERJA



TERHADAP



PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. E-Jurnal Manajemen Unud, 3478-3479. Widayanti, Riris Eka. 2020. MANAJEMEN MODAL KERJA (WORKING CAPITAL MANAJEMENT).http://eprints.umsida.ac.id/6767/1/Riris%20Eka%20Widayanti_Worki ng%20Capital%20Management.pdf [06 Oktober 2021].



12