Makalah Manajemen Strategi Klp.1 - 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KARAKTERISTIK MANAJEMEN STRATEGI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok dalam Mata Kuliah Manajemen Manajemen Strategi



Disusun Oleh Kelompok 1 AZHIA NOVA



3618023



ZAQYA AMALYA ABER



3618025



MEISY RINDU AFRIYANI



3618036



KHAIRA LASMI ANESTA



3619094



Dosen Pengampu: YANIS OKTA REZA SE.I, M. Si



JURUSAN MANAJEMEN HAJI & UMRAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2021 (1442 H)



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, serta Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang mengajarkan kepada umat manusia, menuntut pada kebenaran dan membawa kita dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang seperti saat sekarang ini. Adapun judul makalah ini “Karakteristik Manajemen Strategi”. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak. Pemakalah bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Melalui kata pengantar ini penulis meminta maaf apabila isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini penulis persembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.



Bukittinggi, 22 Februari 2021



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1 B. Rumusan Masalah......................................................................................................1 C. Tujuan Penulisan........................................................................................................2



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Manajemen Strategi......................................................................................3 B. Istilah-Istilah Utama...................................................................................................4 C. Model Manajemen Strategi........................................................................................6 D. Manfaat Manajemen Strategi.....................................................................................8 E. Perencanaan Strategi..................................................................................................8 F. Pedoman Manajemen Strategi yang Efektif..............................................................10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................................13 B. Saran..........................................................................................................................13



DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Ilmu manajemen hingga saat ini terus berkembang pesat sehingga ilmu tersebut



memiliki beragam cabang dan beberapa kajian yang bersifat khusus,



misalnya manajemen keuangan, manajemen sumer daya manusia, manajemen produksi, dan manajemen transportasi, sehingga muncul sebuah kajian khusus lain, yang disebut dengan manajemen strategi. Dalam suatu organisasi peran manajemen diantaranya adalah agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisisen. Menurut (Peter, 2012) efektif berarti mengerjakan pekerjaan yang benar, sedangkan efisien adalah mengerjakan pekerjaan dengan benar. Manajemen strategis merupakan aktivitas manjemen tertinggi yang biasanya disisun oleh dewan redaksi dan dilak sanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait dengan perilaku organisasi. Manajemen strategi beicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis adalah megidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk



pengambilan



keputusan



dalam



organisasi.



Ini



berkesinambungan terus-menerus. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut: 1. Bagaimanakah konsep manajemen strategi? 2. Apa saja istilah-istilah utama dalam manajemen strategi? 3. Apa saja model dari manajemen strategi? 4. Apa saja manfaat manajemen strategi? 5. Bagaimanakah perencanaan strategi? 6. Apa saja pedoman manajemen strategi yang efektif?



adalah



proses



yang



C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui konsep manajemen strategis 2. Untuk mengetahui istilah-istilah utama dalam manajemen strategi 3. Untuk mengetahui model dari manajemen strategi 4. Untuk mengetahui manfaat manajemen strategi 5. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan strategi 6. Untuk mengetahui pedoman manajemen strategi yang efektif



BAB II PEMBAHASAN



A. Konsep Manajemen Strategik Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategeia”, yang berarti kepemimpian dalam ketentaraan. Menurut Freddy (1997), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Berikut ini adalah perkembangannya: 1. Chandler (1962): Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. 2. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965): Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. 3. Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977): Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. 4. Porter (1985): Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Berdasarkan beberapa pendapat dan pandangan para ahli tentang definisi strategi, maka dapat disimpulkan dari beberapa teori yang ada bahwa strategi adalah sebuah tindakan atau sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan atau seseorang untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan agar dapat lebih baik atau unggul dari para pesaingnya. Menurut Fred R. David (2004:5), Manajemen Strategik adalah ilmu mengenai perumusan,



pelaksanaan



dan



evaluasi



keputusan-keputusan



lintas



fungsi



yang



memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Menurut Husein Umar (1999:86), Manajemen strategik sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating),



penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan- keputusan startegis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya pada masa mendatang.1 Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis dan perencanaan jangka panjang), implemetasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. (Wheelen dan Hunger, 2001: 4). Manajemen strategis adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan customer value terbaik untuk mewujudkan visi perusahaan. Pada dasarnya manajemen strategis adalah suatu upaya manajemen dan karyawan untuk membangun masa depan perusahaan. Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi perusahaan, melalui misi. (Mulyadi, 2007:38). Tujuan utama dalam manajemen strategis adalah memadukan variabel-variabel internal perusahaan untuk memberikan kompentensi unik, yang memampukan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif secara terus-menerus, sehingga menghasilkan laba. (Wheelen dan Hunger, 2001:112). B. Istilah-Istilah Umum Ada sembilan istilah kunci dalam manajemen strategi yaitu : keunggulan kompetitif, strategists, pernyataan visi dan misi, peluang dan ancaman eksternal, kekuatan dan kelemahan internal, tujuan jangka panjang, strategi, tujuan tahunan, dan kebijakan.2 1. Keunggulan Kompetitif Ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu yang perusahaan pesaing tidak bisa lakukan, atau memiliki sesuatu yang perusahaan pesaing inginkan, hal tersebut menggambarkan keunggulan kompetitif. 2. Penyusunan Strategists Penyusunan strategis adalah individu yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi. Para penyusun strategis membantu organisasi dalam mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi. 3. Pernyataan Visi dan Misi Taufiqurokhman, Manajemen Strategi, (Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, 2016), hal.15 2 Husein Umar, Manajemen Strategik Konsep dan Analisa, (Jakarta, 2020), hal.6-8 1



Mengembangkan pernyataan visi sering dianggap sebagai langkah pertama dalam perencanaan strategis, bahkan sebelum pengembangan pernyataan misi. Pernyataan misi adalah pernyataan tujuan abadi yang membedakan satu bisnis dari perusahaan sejenis lainnya. Pernyataan misi mengidentifikasi lingkup operasi perusahaan dalam istilah produk dan pasar. 4. Peluang dan Ancaman External Peluang eksternal dan ancaman eksternal mengacu pada tren ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi, dan persaingan dan peristiwa yang secara signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi di Masa depan. 5. Kekuatan dan Kelemahan Internal Kekuatan internal dan kelemahan internal adalah kegiatan yang dikendalikan organisasi yang dilakukan terutama baik atau buruk. Mereka muncul dalam manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen kegiatan bisnis. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi di area fungsional bisnis adalah kegiatan strategi manajemen yang penting. Organisasi berusaha untuk mengejar strategi yang memanfaatkan kekuatan internal dan menghilangkan kelemahan internal. 6. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang dapat didefinisikan sebagai hasil tertentu yang ingin dicapai suatu organisasi berusaha untuk mencapai dalam mengejar misi dasar, yang mana lebih dari satu tahun. 7. Strategi Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan potensial yang memerlukan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengaruhi kemakmuran organisasi jangka panjang, biasanya untuk setidaknya lima tahun, dan dengan demikian berorientasi masa depan. 8. Tujuan Tahunan Tujuan tahunan adalah target jangka pendek yang harus dicapai organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Seperti tujuan jangka panjang, tujuan tahunan harus terukur, kuantitatif, menantang, realistis, konsisten, dan diprioritaskan. 9. Kebijakan



Kebijakan adalah sarana untuk mencapai tujuan tahunan. Kebijakan termasuk pedoman, aturan, dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung upaya untuk mencapai tujuan yang dinyatakan. Kebijakan adalah panduan untuk pengambilan keputusan dan memberi jawaban atas situasi yang rutin dan berulang. C. Manfaat Manajemen Strategis Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif dalam membentuk masa depannya; memungkinkan perusahaan untuk memulai dan memengaruhi (bukan hanya merespon terhadap) aktivitas dengan demikian memiliki kontrol terhadap nasibnya. Secara historis, manfaat utama manajemen strategis telah membantu



organisasi



memformulasikan



strategi



yang



lebih



baik



dengan



menggunakan pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategi. Semakin banyak institusi dan korporasi yang menggunakan manajemen strategis untuk membuat keputusan yang efektif. Tetapi manajemen strategis tidak menjamin keberhasilan, ia dapat menjadi disfungsional jika digunakan secara kacau. Manajemen strategi memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah :3 1. Manfaat Finansial Penelitian mengindikasikan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategis lebih menguntungkan dan berhasil dibandingkan organisasi lain yang tidak menggunakannya. Bisnis yang menggunakan konsep manajemen strategis menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktifitas dibandingkan dengan perusahaan tanpa aktivitas perencanaan yang sistematis. Perusahaan dengan sistem perencanaan yang sangat mirip dengan teori manajemen strategis menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik dibanding industrinya. 2. Manfaat Nonfinansial Manajemen strategis juga menawarkan manfaat yang nyata lainnya, seperti meningkatnya kesadaran atas ancaman eksternal, pemahaman yang lebih baik atas strategi pesaing, meningkatnya produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah, dan pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan penghargaan. Manajemen strategis meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghindari masalah karena ia membantu interaksi antarmanajer di semua divisi



3



Eddy Yunus, Manajemen Strategi, (Yogyakarta : ANDI, 2016), hal. 12-13



dan fungsi. Manajemen strategis dapat memperbaiki kepercayaan atas strategi bisnis saat ini atau menunjukkan dimana dibutuhkan tindakan korektif. Sedangkan menurut Greenley, manfaat manajemen strategis akan dirasakan perusahaan seperti berikut :4 1. Manajemen Strategi memungkinkan untuk mengidentifikasi, menentukan prioritas, serta eksploitasi peluang yang ada. 2. Dapat memberikan suatu pandangan yang objektif terhadap masalah manajemen. 3. Mencerminkan kerangka kerja (frame work) dalam aktivitas kontrol serta koordinasi yang jauh lebih baik. 4. Manajemen strategi bisa meminimalisir akibat dari suatu kondisi dan perubahan yang tidak bagus. 5. Manajemen strategik memungkinkan supaya keputusan yang besar bia mendukung dengan lebih baik terhadap tujuan yang sudah ditetapkan 6. Manajemen strategik membuat alokasi waktu dan sumber daya yang ada lebih efektif untuk memaksimalkan peluang yang sudah terindentifikasi. 7. Memungkinkan alokasi sumber daya yang ada dan waktu yang relatif lebih sedikit dalam mengoreksi suatu keputusan yang keliru atau tidak terencana dengan baik. 8. Bisa menciptakan frame work (kerangka kerja) untuk komunikasi internal di antara para staff. 9. Dapat membantu dalam mengintegrasikan perilaku tiap individu kedalam usaha bersama. 10. Manajemen strategi bisa memberik dasar untuk mengklarifikasi suatu tanggungjawab individu. 11. Manajemen strategik bisa mendorong suatu pemikiran ke masa yang akan datang. 12. Manajemen strategik mampu menyediakan pendekatan yang kooperatif, terintegrasi, serta antusias dalam menghadapi suatu masalah dan peluang. 13. Dapat mendorong terciptanya suatu sikap positif terhadap suatu perubahan. 14. Manajemen strategi bisa memberi tingkat kedisiplinan dan moralitas kepada manajemen perusahaan. Taufiqurokhman, Manajemen Strategi, (Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, 2016), hal.70 4



D. Model Manajemen Strategis Untuk menetapkan strategik suatu sektor publik, pertama-tama kita perlu mengetahui apa saja model manajemen strategi yang ada, dan biasanya digunakan di sektor publik. Setidaknya ada sekitar 4 model strategi yang biasa dikenal, (Joyce, 1999) yaitu:5 1. Model perencanaan klasik 2. Model bisnis 3. Model perencanaan strategi visioner 4. Model manajemen strategi peramalan Model perencanaan klasik menitikberatkan pada formalitas organisasi pemerintah untuk menyusun suatu rencana strategis yang akan diturunkan kepada unit-unit bisnis di bawahnya. Jenis model ini umumnya tidak berjalan dengan maksimal karena selain paradigma birokrat dan formalitas, unit organisasi di bawah belum tentu memiliki komitmen yang sama dengan unit induk. Model bisnis menitik beratkan pada hubungan transaksi antara organisasi induk dan organisasi dibawahnya (purchase provider). Model lebih memberikan insentif bagi organisasi untuk melaksanakan strateginya dikarenakan adanya sifat transaksional yang biasanya berbentuk bonus. Model perencanaan strategis visioner berorientasi pada pola pikir jangka panjang dimana manajer akan mencari aktivitas yang akan dilakukan dalam membawa organisasi dari kondisinya saat ini menuju masa depan yang diharapkan. Model perencanaan strategi peramalan berfokus pada pengembangan area spesialisasi atau kapabilitas organisasi dan pengembangan relasi dan aliansi dengan organisasi lain dalam rangka memastikan pencapaian visi organisasi. E. Perencanaan Strategis Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan arah organisasi atau perusahaan, dan prosedur pengalokasian sumberdaya untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan strategis juga merupakan 5



Ibid, hal. 60



proses



pemilihan



tujuan-tujuan



organisasi,



penentuan



strategi,



kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan pada setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan. Secara lebih ringkas perencanaan strategik merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi.6 Secara ringkas langkah-langkah proses penyusunan strategik dapat diuraikan sebagai berikut : a) Penentuan Misi dan Tujuan Perencanaan strategis dimulai dengan penentuan misi untuk organisasi. Tujuan utama organisasi yang telah ditetapkan harus didefinisikan dengan jelas. Perencanaan strategis berkaitan dengan hubungan jangka panjang organisasi dengan lingkungan eksternalnya. Jadi, misi bisnis harus cermat dalam memperkirakan  dampak sosial organisasi dan eksternal b) Analisis Lingkungan Untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman, analisa lingkungan eksternal organisasi perlu dilakukan. Catat  faktor penting yang mungkin memengaruhi kegiatan organisasi kedepannya. c) Penilaian Diri Sendiri Pada langkah berikutnya, kekuatan dan kelemahan organisasiperlu dianalisa. Analisis semacam ini akan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatannya dan untuk meminimalkan kelemahannya. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang eksternal dengan berkonsentrasi pada kapasitas internalnya.



Dengan



menyesuaikan



kekuatannya



dengan



peluang



yang,



perusahaan dapat menghadapi persaingan dan mencapai pertumbuhan. d) Pengambilan Keputusan Strategis Keputusan strategis kemudian dibuat dan dievaluasi. Setelah itu, keputusan strategis dibuat untuk mengimprovissi kinerja operasional. Organisasi harus memilih pilihan yang paling sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, untuk berkembang, suatu perusahaan harus masuk ke segmen pasar baru atau menjual produk baru namun tetap di pasar yang sudah ada. 6



Rusniati dan Ahsanul Haq , “Perencanaan Strategis dalam perspektif Organiisasi”, Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014, hal.4



Pilihan strategi tergantung pada lingkungan eksternal, persepsi manajerial, sikap manajer terhadap risiko, strategi masa lalu dan kekuatan manajerial juga efisiensi. e) Implementasi dan Pengendalian Strategi Setelah strategi ditentukan, strategi itu harus diterjemahkan ke dalam rencana operasional. Program dan anggaran dikembangkan untuk setiap fungsi. Rencana operasional jangka pendek disiapkan untuk menggunakan sumber daya secara efisien. Kontrol harus dikembangkan untuk mengevaluasi kinerja sebagai strategi yang mulai digunakan. Jika terdapat hasil aktual berada di bawah ekspektasi, strategi harus ditinjau atau dikaji ulang. hal ini dan disesuaikan dengan perubahan di lingkungan eksternal. Sebagai salah satu perencanaan strategis, penting juga dalam suatu organisasi memliki sistem pencatatan keuangan atau akuntansi yang baik. Bisa dipastikan, jika alur pencatatan keuangan dalam suatu organisasi tidak baik maka organisasi atau bisnis tersebut tidak akan bertahan lama. F. Pedoman Manajemen Strategi yang Efektif Untuk dapat membuat manajemen strategi lebih efektif, Lenz (1987) mengusulkan agar para eksekutif menggunakannya sesederhana mungkin, tetapi juga melihatnya sebagai aktivitas non-rutin. Manajemen strategi harus dipandang sebagai proses untuk mendorong kemauan belajar dan bertindak, tidak semata-mata sebagai suatu sistem formal untuk melakukan pengendalian. Guna menghindari aktivitas rutinitas pekerjaan maka penugasan dan keanggotaan tim perlu bervariasi. Dalam menyusun rencana, yang harus diutamaka adalah uraian argumentasi yang disusul dengan angka-angka untuk mendukungnya, bukan sebaliknya, yaitu angka-angka lebih dahulu baru kemudian uraian pembenarannya. Para eksekutif perlu mendorong lahirnya pemikiran-pemikiran baru yang ingin mengetahui lebih jauh tentang asumsi-asumsi



yang melatarbelakangi munculnya strategi organisasi.



Sehubungan dengan itu, sudah harus diantisipasi munculnya pemikiran yang kurang menggembirakan, kenyataan yang harus duterima. Tidak boleh ada informasi penting yang diklarifikasikan sebagai tidak dapat diterima semata-mata kaena sifatnya kualitatif dan tidak dapat dikuantifikasi. Sementara itu, kultur organisasi perlu dibangkitkan dengan terus-menerus



memasyarakatkan esensi dari manajemen strategi serta manfaatnya dalam memepertahankan kelanjutan hidup organisasi. Dengan demikian, manajemen strategi itu sifatnya terbuka dalam menerima informasi baru, terbuka dalam menerima koreksi, termasuk koreksi dari stakeholder. Dengan demikian, manajemen strategis itu sifatnya terbuka dalam menerima informasi baru dan terbuka dalam menerima koreksi, termasuk koreksi dari stakeholders. Hal ini akan memberikan angin segar bagi organisasi dan menghidupkan iklim organisasi yang selalu menantang. Seperti sudah diketahui secara umum bahwa sumber daya setiap organisasi itu terbatas. Tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya yang berkelebihan. Oleh sebab keterbatasan ini, manajemen strategis perlu menyeleksi betul strategi mana yang memang sangat penting untuk diprioritaskan. Apabila semua strategi serentak diimplementasikan, sedangkan sumber daya tidak mencukupi maka dikhawatirkan hasilnya akan kurang menggembirakan. Membagi rata sumber daya yang sedikit sering dianggap kurang bijaksana. Lain halnya kalau ada strategi yang tidak memerlukan sumber daya yang banyak.7 Sebuah pedoman penting untuk manajemen strategi yang efektif adalah keterbukaan. Kemauan dan keinginan untuk mempertimbangkan informasi baru, sudut pandang baru, ide-ide baru dan gagasan baru adalah hal yang penting. Semua anggota organisasi harus memiliki semangat untuk mencari dan belajar. Pedoman untuk manajemen strategis yang efektif menurut Fred R.David, diantaranya yaitu :8 1. Lebih mengarah ke people process daripada paper process 2. Menjadi sebuah proses pembelajaran bagi semua manajer dan karyawan 3. Cenderung menggunakan kata-kata yang didukung angka 4. Sederhana dan tidak rutin 5. Bervariasi tugas, anggota tim, format pertemuan dan bahkan kalender perencanaan 6. Menantang asumsi yang mendasar strategi perusahaan saat ini 7. Terbuka pada berita buruk 8. Keterbukaan dan semangat mencari serta belajar 9. Tidak menjadi mekanisme birokrasi Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, (Jakarta Rasindo, 1996), hal. 498-499 8 https://www.academia.edu/34858806/Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf 7



10. Tidak menjadi ritualistis atau diatur 11. Tidak terlalu formal, dapat diprediksi, atau kaku.



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan customer value terbaik untuk mewujudkan visi perusahaan. Pada dasarnya manajemen strategis adalah suatu upaya manajemen dan karyawan untuk membangun masa depan perusahaan. Secara historis, manfaat utama manajemen strategis telah membantu organisasi memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategi. B. Saran Agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisisen, maka dibutuhkan manajemen strategis dalam mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan terus-menerus. Tetapi manajemen strategis tidak menjamin keberhasilan, ia dapat menjadi disfungsional jika digunakan secara kacau.



DAFTAR PUSTAKA



https://www.academia.edu/34858806/Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf Rusniati dan Ahsanul Haq. “Perencanaan Strategis dalam perspektif Organiisasi”. Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta: Rasindo Taufiqurokhman. 2016. Manajemen Strategi. Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama Umar, Husein. 2020. Manajemen Strategik Konsep dan Analisa. Jakarta Yunus, Edi. 2016. Manajemen Strategi. Yogyakarta : ANDI