Makalah Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. LatarBelakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah telah bersungguh-sungguh dan terus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Perkembangan jaman membawa dampak besar bagi profesi keperawatan. Tuntutan masyarakat atas pelayanan keperawatan yang semakin meningkat membuat perawat sebagai profesi mempunyai andil dan tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. Dalam tatanan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, perawat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perawat mempunyai kontribusi dalam pelayanan yang ada di rumah sakit khususnya pelayanan keperawatan untuk meningkatkan mutu pada layanan tersebut tentunya diperlukan pengelolaan yang baik mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian guna memperoleh hasil pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan. Asuhan keperawatan professional merupakan kegiatan melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien baik secara individu ataupun kelompok berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan. Ini berarti asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode penyelesaian masalah secara ilmiah (Scientific Problem Solving), dengan landasan ilmu dan teknologi keperawatan kekinian secara tepat guna, serta menggunakan keterampilan professional keperawatan



yang



mencakup



keterampilan



intelektual,



tehnikal



dan



interpersonal yang dilandasi etika profesi keperawatan. Praktik manajemen pada tahap profesi ners kali ini diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan



asuhan keperawatan professional dan mengintegrasikan seluruh konsep selama program akademik.



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah melakukan praktik profesi manajemen keperawatan dapat menggunakan keterampilan manajemen dan kepemimpinan pada asuhan keperawatan terhadap klien secara menyeluruh melalui manajemen pelayanan keperawatan dan berupaya memprakasai perubahan yang efektif. 2. Tujuan Khusus a. Menerapkan konsep teori dan konsep manajemen keperawatan dalam mengelola pelayanan keperawatan di ruang keperawatan. b. Berperan sebagai agen pembaharuan dan model peran dalam kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan profesional. 3. Kompetensi Pada praktik profesi managemen keperawatan kompetensi yang harus di capai adalah melaksanakan peran dan fungsi sebagai kepala ruangan, ketua tim, perawat primer dan perawat pelaksana. a. Perencanaan 1) Mampu melaksanakan analisa kebutuhan tenaga keperawatan. 2) Mampu melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana keperawatan dalam ruang keperawatan. b. Pengorganisasian 1) Mampu menerapkan sistem penugasan yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi ruangan dengan fokus pada metode penugasan tim atau modifikasi tim primer. c. Penggerakan 1) Mampu menerapkan komunikasi efektif dalam manejemen pelayanan di ruang perawatan.



d. Pengendalian



1) Mampu melaksanakan supervise pada kegiatan yang ada di ruangan. 2) Mampu



meningkatkan



kualitas



pelayanan



ataupun



asuhan



keperawatan. 3) Mampu melaksanakan ronde keperawatan di ruang perawatan. e. Evaluasi 1) Mampu melaksanakan evaluasi pada penerapan standar asuhan keperawatan. 2) Mampu melaksanakan evaluasi kepuasan pasien dan perawat. 3) Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. 4) Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim. 5) Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi ruangan. 6) Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan. 7) Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi menejemen kualitas dan manajemen risiko. 8) Memberikan dukungan kepada tim asuhan keperawatan dengan mempertahankan akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan. 9) Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. 10) Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuaan profesional. 11) Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.



C. Manfaat 1. Rumah Sakit Rumah sakit dapat lebih professional dalam memberikan pelayanan kesehatan dan menjadikan pelayanan yang lebih optimal.



2. Institusi Pendidikan



Institusi pendidikan dapat mengetahui kualitas dan kemampuan mahasiswa dalam mempraktikkan ilmu yang telah didapat dalam proses akademik 3. Mahasiswa Dapat menambah pengetahuan baru dalam manajemen keperawatan dalam mengelola ruang perawatan dan juga dapat mengaplikasikan dan mengintegrasikan seluruh konsep selama program akademik



BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT



A. Rumah Sakit Umum 1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Sejarah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang didirikan pada Tahun 1928 berlokasi sebuah ruangan BUI (Penjara) yang bekas lahannya sekarang menjadi lokasi Mesjid Agung Al-Ittihad dengan kapasitas perawatan 12 tempat tidur, pada tahun 1932 pindah ke gedung bekas Bank di Jl. Daan Mogot No. 3 dengan 40 kapasitas temapt tidur. Tahun 1943 sampai 1946 dipimpin oleh dr. J. Leimena kemudian oleh dr. Gembiro



dengan kapasitas 65 tempat tidur. Tahun 1946 RSU Kabupaten Tangerang pindah ke Balaraja, pada tahun 1950 setelah penyerahan kedaulatan RI, Rumah Sakit Kembali ke Jl. Daan Mogot Tangerang bergabung dengan Rumah Sakit Bekas NICA dipimpin oleh dr. Gusti Hasan dan berfungsi sebagai Rumah Sakit Umum, pengelolaan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang diserahkan kepada pemerintah Swatantra Kabupaten Tangerang pada tahun 1955, tahun 1959 Membangun sebuah Rumah Sakit baru di lokasi yang sekarang di Jl. A. Yani No. 9 Tangerang. Dibangun gedung kantor yang sederhana. Pada permulaan tahun 1964 Menteri Kesehatan Prof. Dr. Satrio menyerahkan gedung SDK kepada Pemuda Tangerang pada tahun 1963. Tanggal 5 Mei 1964 RSU pindah dari Jl. Daan Mogot Ke Jl. A Yani No. 9 menggunakan gedung bekas SDK sebagai tempat perawatan dengan 60 tempat tidur, dan penambahan gedung kantor untuk tata usaha, poli klinik umum, poli klinik bedah, apotik dan laboratorium dan pada tanggal 5 Mei 1964 Ditetapkan sebagai hari jadi RSU Kabupaten Tangerang. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang (RSU) seiring perkembangan waktu sekarang adalah Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, yang berlokasi di Wilayah Kota Tangerang, Rumah Sakit ini menerima pasien dari Wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dll. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang merupakan Type Rumah Sakit Kelas B Pendidikan, dengan visi “Rumah Sakit Modern, Unggul dan Terpercaya” sedangkan misi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang salah satunya adalah Meningkatkan kompetensi SDM pada semua lini pelayanan Rumah Sakit dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang profesional, santun dan mempunyai daya saing yang tinggi. (RSU Kabupaten Tangerang). a. Visi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Visi dari Rumah Sakit Umum Tangerang yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Modern, Unggul & Terpercaya”. Makna visi tersebut



adalah bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang diharapkan menjadi Rumah Sakit yang modern dengan segala fasilitas pelayanan yang diberikan, dan menjadi yang terdepan dan unggul di setiap pelayanan kepada masyarakat dan menjadi kepercayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di tangerang dan di banten. b. Misi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Misi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan kompetensi SDM pada semua lini pelayanan Rumah Sakit dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang profesional, santun dan mempunyai daya saing yang tinggi. 2) Memberikan pelayanan unggulan yang didukung dengan peralatan canggih untuk antisipasi tuntutan lingkungan dan perkembangan penyakit di kabupaten dan kota tangerang. 3) Menyelenggarakan



pelayanan



pendidikan



kedokteran



dan



pendidikan kesehatan lainnya.



c. Falsafah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Falsafah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah “Memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan”. d. Motto Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Motto Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah “Kami Ada Untuk Anda”. e. Nilai-nilai Budaya Kerja Budaya kerja Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang (ICARE) yang mempunyai makna sebagai berikut:



1) Integritas yaitu kepercayaan konsumen penting untuk dijaga dengan pelayanan dan perilaku yang baik, profesional, disiplin, serta menjunjung tinggi etika dan kejujuran. 2) Cakap yaitu bahwa setiap personil baik dokter maupun paramedik dan pegawai terus terjaga kecakapan agar dapat menjalankan fungsi secara profesional. 3) Akuntabel sebagai BLUD maka RSU Kabupaten Tangerang harus dapat mendayagunakan seluruh sumber daya untuk mencapai kinerja optimal dan dapat dipertanggungjawabkan. 4) Responsif adalah bahwa sebagai instansi yang sangat tanggap pada kegawatdaruratan ataupun kondisi yang fatal maka sikap tanggap dibudayakan melebihi sikap lainnya. 5) Efisien ialah menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan kepada masyarakat/pasien dengan menggunakan sumber daya RSU Kabupaten Tangerang yang tersedia ecara optimal dan bertanggung jawab.



f. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang



Gambar 2.1 Struktur organisasi RSU Kabupaten Tangerang



g. Instalasi Rawat Inap



Instalasi Ruang rawat inap yang tersedia di RSU Kabupaten tangerang, terdiri dari beberapa ruangan dengan jumlah tempat tidur sebanyak 444 tempat tidur Table 2.1 Jumlah Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang



No



Paviliun



Jumlah Tempat Tidur



1.



Anyelir atas



23



2.



Anyelir bawah & HCU



23



3.



Aster Atas dan Bawah



48



4.



Cempaka



32



5.



Dahlia



32



6.



Flamboyan



18



7.



ICU atas



19



8.



ICU bawah/ edelweiss



8



9.



Kemuing atas dan isolasi



20



10.



Kemuning bawah



22



11.



Kenanga



24



12.



Mawar



24



13.



NICU



4



14.



Perinatologi atas



45



15.



Perinatologi bawah



50



16.



Pusat thalasemi



20



17.



Rawat gabung anyelir



10



18.



Rawat gabung aster



20



19.



Seruni



24



20.



Soka



24



21.



Safir biasa



3



22.



Safir utama



4



23.



Safir diamond



4



24.



Zamrud



6



25.



Topaz



21



26.



HCU IKW



2



27.



Kamar bersalin



20



Total



444



Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019.



h. Ketenagaan RSU Kabupaten Tangerang Data Kondisi Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Tangerang. Komposisi Pegawai Berdasarkan status kepegawaian: CPNS



: 133 Orang



PNS



: 371 Orang



NON PNS



: 764 Orang



Tabel 2.2Jumlah Pegawai RSU Kabupaten Tangerang



Jenis Tenaga



Banyaknya



%



Tenaga medis



131



10.24%



Tenaga paramedis perawatan



568



49.84%



Tenaga paramedis non perawatan



142



11.27%



Tenaga non medis



427



35.32%



Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019.



Tabel 2.3Jumlah Dokter RSU Kabupaten Tangerang



Jenis Tenaga



Banyaknya



Dokter Umum



33



Dokter Spesialis



76



Dokter Gigi



9



Dojter Konsultan



8



Dokter / S2/M. Kes/M.Si



5



Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019 Tabel 2.4Jumlah Dokter Spesialis RSU Kabupaten Tangerang



No



Jenis Tenaga



1.



Dokter Spes Bedah



2.



Dokter Spes Penyakit Dalam



3.



Dokter Spes Kes. Anak



4.



Dokter Spes Obgin



5.



Dokter Spes Radiologi



6.



Dokter Spes Anesthesia



7.



Dokter Spes Patologi Klinik



8.



Dokter Spes Jiwa



9.



Dokter Spes Mata



10. Dokter Spes THT 11. Dokter Spes Kulit Dan Kelamin 12. Dokter Spes Jantung Diagnostik Invasif & Intervensi Non Bedah (Fellowship) 13. Dokter Spes Paru 14. Dokter Spes Saraf 15. Dokter Spes Bedah Orthopedic 16. Dokter Spes Urologi 17. Dokter Spes Patalogi Anatomi 18. Dokter Spes Forensik 19. Dokter Spes Rehabilitasi Medic 20. Dokter Spes Bedah Plastik 21. Dokter Spes Bedah Saraf 22. Dokter Spes Gizi Medik/ Gizi Klinik 23. Dokter Spes Farma Klinik 24. Dokter Spes Akupuntur



25. Dokter Spes Lainnya 26. Spes. Akupasi Kerja 27. Spes. Bedah Mulut 28. Spes. Orthopedi 29. Spes. Konservasi Gigi 30. Spes. Periondoti 31. Spes. Penyakit Mulut



Tabel 2.5Perkembangan Perawat RSU Kabupaten Tangerang



Jenis Ketenagaan Perawat



Jumlah



L



P



S1 keperawatan



52



11



41



D4 keperawatan



28



3



25



D3 keperawatan



443



116



327



SPK



42



7



35



565



137



428



Total



Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019.



Tabel 2.6 Keadaan Perawat RSU Kabupaten Tangerang



2015



2016



2017



2018



2019



19



95



51



50



89



Perawat berhenti



40



64



43



42



70



Perawat baru



69



159



94



92



159



Perkembangan perawat



Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019.



Pengaturan Jadwal dinas terdiri dari 3 shift: Dinas pagi dari pukul 07.00 – 14.00 WIB Dinas sore dari pukul 14.00 – 21.00 WIB Dinas malam dari pukul 21.00 – 07.00 WIB



B. Ruangan Soka



1. Gambaran Umum Ruangan Soka Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, salah satunya sub unit ruang perawatan dewasa untuk Ruangan Bedah. Ruangan Soka merupakan sebagai bangsal perawatan yang dikhususkan untuk pasien bedah kelas 3, ruang perawatan Soka merawat pasien dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Ruang Soka memiliki 6 kamar, kamar 1, 3, dan 5 dikhususkan untuk perempuan, dan kamar 2, 4, dan 6 dikhususkan untuk pasien laki-laki. Terdapat 1 ruang alat/ spulhok, 1 ruang gudang, 1 ruang kepala ruangan, 1 ruangan perawat, 1 ruangan kamar ganti perawat dan kamar mandi. Pengorganisasian Ruangan Soka terdiri dari kepala ruangan, wakil kepala ruangan, 2 orang ketua TIM, 12 orang perawat pelaksana, 1 orang POS dan 1 orang ADM. a. Aktifitas Ruang Perawatan Soka Aktivitas di sub unit ruang perawatan Soka dan Pelayanan Penginapan. Pelayanan Medik yang dimaksud adalah pelayanan yang berasal dari tindakan yang dilakukan dokter. Dokter memeriksa pasien yang dirawat di rumah sakit secara teratur serta memberikan obat dan pengobatan



yang



dapat



menyembuhkan



pasien.



Pelayanan



Keperawatan adalah pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada pasien berupa pengawasan terus menerus sehingga terjadi pemulihan. Sedangkan Pelayanan Penginapan adalah pelayanan fasilitas seperti tempat tidur dan tempat kebersihan diri serta pemberian makanan dari ruang perawatan yang sama seperti sistem penginapan. Kegiatan pelayanan rawat inap meliputi: 1) Penerimaan pasien 2) Pelayanan medik 3) Pelayanan penunjang medik 4) Pelayanan perawatan 5) Pelayanan obat 6) Pelayanan makan, dan 7) Pelayanan administrasi keuangan



b. Struktur Organisasi Ruang Perawatan Soka Kepala Ruangan Ns Rianti, S.Kep. Administrasi Ridho Wakil Kepala Ruangan Br. Uang Musaeri, S.Kep.



Ketua TIM I



Ketua TIM II



Zr. Selly, S.Kep.



Br. Abdullah Kaspul, AMK.



Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Br. Darma Aulia, AMK.



Zr. Ati Rahmawati, AMK. Perawat Pelaksana



Perawat Pelaksana



Br. Fendi Catur, AMK.



Br. Agus Panda, AMK.



Perawat Pelaksana Br. Ridwan, AMK.



Perawat Pelaksana Ns. Ida Musrofa, S.kep.



POS Lilik Suhendri



Perawat Pelaksana Br. Angga, AMK.



Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana



Br. Umayudin, AMK.



Zr. Ayu Azhari, AMK. Perawat Pelaksana Zr. Rini Astuti, AMK.



Gambar 2.2 Struktur organisasi Paviliun Soka



Perawat Pelaksana Zr. Ismayati, AMK



c. Hubungan Kerja Ruang Perawatan Soka Dengan Bagian Lain



Dalam menjalankan aktivitas rutin sub unit ruang perawatan Soka menjalin hubungan kerja dengan unit-unit yang terkait, seperti: 1) Unit Rawat Jalan: Bekerjasama untuk penerimaan pasien sebelum dan sesudah dirawat di rumah sakit. 2) Instalasi Gawat Darurat: Bekerjasama dalam menerima pasien yang datang dan memerlukan pertolongan pertama untuk selanjutnya mendapatkan pengobatan lebih lanjut di rawat inap. 3) Rekam



Medis:



Bekerja



sama



dalam



penyelenggaraan,



penyimpanan, pengelolaan, dan pemeliharaan informasi medis yang terdapat dalam status/rekam medik pasien. Surat permintaan rawat yang dikirim oleh dokter dari rawat jalan maupun IGD harus disertai dengan rekam medis pasien. 4) Radiologi: Bekerjasama dalam pemeriksaan pasien dengan menggunakan alat-alat radiologi untuk menegakkan diagnosa penyakit. 5) Laboratorium: Bekerjasama dalam pemeriksaan pasien dengan menggunakan fasilitas laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit. 6) Farmasi: Bekerjasama dalam mengadakan obat dan alat kesehatan yang diperlukan pasien di sub unit ruang perawatan Soka. 7) Gizi: Bekerjasama dalam mengadakan makanan/minuman dan konsultasi gizi. 8) Keuangan: Bekerjasama dalam pengelolaan keuangan sebagai salah satu sub unit perawatan yang memberikan kontribusi kepada rumah sakit dalam bentuk pembayaran pasien baik sebelum dan sesudah masuk rumah sakit. 9) ICU: Bekerjasama untuk penanganan pasien dengan perawatan khusus, setelah kondisi pasien membaik bisa dipindahkan ke ruang perawatan biasa.



10) Rehabilitasi Medik: Bekerjasama dalam konsultasi dan terapi lanjutan pasien dengan pemberian pelayanan ECHO dan pemasangan RING jantung. 11) Logistik: Bekerjasama dalam pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) dan formulir-formulir yang mendukung kegiatan di sub unit ruang perawatan Soka. 12) Pendaftaran: Bekerjasama dalam pemberian informasi ruang perawatan/ tempat tidur yang tersedia dan persiapan kamar untuk rawat inap. 13) Maintenance & cleaning service: Bekerjasama dalam hal pemeliharaan dan perbaikan sarana rumah sakit, terutama di sub unit ruang perawatan Soka. d. Fasilitas dan Peralatan Diruang Soka 1) Fasilitas Perawatan di Ruangan Soka meliputi: a) Asuhan Keperawatan Dewasa Khususnya Pasien Bedah b) Visit dokter lainnya 2) Pembagian ruangan di Ruangan Soka Di Ruang Soka terdapat 6 buah kamar perawatan dengan jumlah 24 tempat tidur terbagi atas: a) Kamar 1 : 4 Tempat tidur untuk Perempuan dengan kondisi baik b) Kamar 2 : 4 Tempat tidur untuk Perempuan dengan kondisi baik c) Kamar 3 : 4 Tempat tidur untuk Perempuan dengan kondisi baik d) Kamar 4 : 4 Tempat tidur untuk Laki-laki dengan kondisi baik e) Kamar 5 : 4 Tempat tidur untuk Laki-laki dengan kondisi baik f) Kamar 6 : 4 Tempat tidur untuk Laki-laki dengan kondisi baik



e. Peralatan di Ruangan Soka 1) Ambu Bag dgn Sungkup



: 2 buah (kondisi baik)



2) Laringoscopi



: 1 buah (kondisi baik)



3) Manometer Oksigen Tabung



: 2 buah (kondisi baik)



4) Manometer Oksigen Dinding



: 8 buah (kondisi baik)



5) Papan Resusitasi



: 2 buah(kondisi baik)



6) Suction Pump Mobile



: 2 buah (kondisi baik)



7) Tabung Oksigen Kecil



: 5 buah (kondisi baik)



8) Tong Spatel Logam



: 2 buah (kondisi baik)



9) EKG



: 1 buah (kondisi baik)



10) Buli-buli Panas



: 3 buah (kondisi baik)



11) Brancard Pasien



: 1 buah (kondisi baik)



12) Reflek Hamer



: 1 buah (kondisi baik)



13) Trolley Emergency



: 1 buah (kondisi baik)



14) Trolley Obat



: 2 buah (kondisi baik)



15) Trolley Suntik



: 1 buah (kondisi baik)



16) Infus pump



: 1 buah (kondisi baik)



17) Syiring Pump



: 1 buah (kondisi baik)



18) Torniquet



: 3 buah (kondisi baik)



19) Kursi roda



: 9 buah (kondisi baik)



20) Pispot



: 11 buah (kondisi baik)



21) Stetoskop



: 2 buah (kondisi baik)



22) Tensimeter



: 1 buah (kondisi baik)



23) Tensimeter Digital



: 4 buah (kondisi baik)



24) Oxymetri



: 2 buah (kondisi baik)



25) Tiang Infus Bed/ Mobile



: 20/10 buah (kondisi baik)



26) Timbangan Badan Digital



: 1 buah (kondisi baik)



27) Termomter



: 2 buah (kondisi baik)



28) Set resusitasi



: 1 buah (kondisi baik)



29) Bak Instrumen Kecil



: 6 buah (kondisi baik)



30) Pinset Chirugis



: 6 buah (kondisi baik)



31) Pinset Anatomis



: 6 buah (kondisi baik)



32) Kom Kecil Tanpa Tutup



: 6 buah (kondisi baik)



33) Gunting Jaringan



: 6 buah (kondisi baik)



34) Bengkok



: 11 buah (kondisi baik)



35) Tempat Tidur



: 24 buah (kondisi baik)



36) Waskom Mandi Stenlis



: 4 buah (kondisi baik)



37) Gunting Perban Kecil



: 5 buah (kondisi baik)



38) Gunting Perban Besar



: 3 buah (kondisi baik)



39) Kom Tutup Sedang



: 3 buah (kondisi baik)



40) DC Shock Philips



: 1 buah (kondisi baik)



41) Lampu resusitasi



: 1 buah (kondisi baik)



f. Denah Ruang Soka



TEMPAT ALAT-



SPUL



RUANG



ALAT/ GUDANG



HOK



DISKUSI



KAMAR 6



KAMAR 5



KAMAR 4



KAMAR 3



KAMAR 2



KAMAR 1



WC RUANG RUANG PERAWAT



KARU WT



KAMAR PERAWAT NURSE STASION Gambar 2.3 Denah Paviliun Soka



g. SOP Ruang Soka Untuk meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal, maka rumah sakit menetapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) sebagai panduan memberikan asuhan keperawatan, SOP tersebut sudah di terbitkan oleh Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang 2019, adapun isi SOP tersebut sebagai berikut. Tabel 2.7Daftar Standar Operasional Prosedur Ruang Soka



No 1.



Nama SOP Menerima pasien baru



No Dokumen



Tahun Diterbitkan



445/. Bid.Yan Kep



2019



2.



Melaksanakan orientasi pasien baru



445/. Bid.Yan Kep



2019



3.



Mengukur suhu tubuh



445/. Bid.Yan Kep



2019



4.



Mengukur pernafasan



445/. Bid.Yan Kep



2019



5.



Mengukur tensi darah



445/. Bid.Yan Kep



2019



6.



Menghitung denyut nadi



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



7.



8.



9.



Memindahkan pasien dari kereta dorong ke tempat tidur Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Memberikan obat melalui mulut untuk dewasa



10.



Memberikan obat pada kulit



445/. Bid.Yan Kep



2019



11.



Memberikan obat dibawah lidah



445/. Bid.Yan Kep



2019



12.



Memberikan obat tetes mata



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



13.



14. 15. 16.



Memberikan obat melalui suntikan subkutan Memberikan obat suntikan melalui intramuskuler Memberikan obat suntikan intrakutan Memberikan obat suntikan melalui intravena



17.



Tepid sponge



445/. Bid.Yan Kep



2019



18.



Memasang selang nasogastrik



445/. Bid.Yan Kep



2019



19.



Melepas selang nasogastrik



445/. Bid.Yan Kep



2019



20.



Irigasi selang nasogastrik



445/. Bid.Yan Kep



2019



21.



Memasang kateter pada perempuan



445/. Bid.Yan Kep



2019



22.



Memasang kateter pada laki-laki



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



23. 24.



Menghitung cairan ang masuk dan keluar Pengambilan spesimen urine



25.



Merawat luka



445/. Bid.Yan Kep



2019



26.



Memberikan O2 perkule



445/. Bid.Yan Kep



2019



27.



Melakukan latihan napas dalam



445/. Bid.Yan Kep



2019



28.



Hisap lender



445/. Bid.Yan Kep



2019



29.



Memasang Infus Intravena



445/. Bid.Yan Kep



2019



30.



Meberikan tranfusi darah



445/. Bid.Yan Kep



2019



445/. Bid.Yan Kep



2019



31.



Pengambilan darah untuk pemeriksaan analisa gas darah



Sumber: RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2019



BAB III HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN



A. Hasil Pengkajian Pengkajian manajemen keperawatan menggunakan pendekatan 5M (Man, Material & Machine, Methode, Money, Market) dalam rangka untuk



mengidentifikasi dari masing-masing elemen, 5 M tersebut akan dijabarkan di bawah ini: 1. 5 M ( Man, Material & Machine, Methode, Money, Market) a. Man Sumber Daya



Manusia Ruang Soka sudah melakukan pelatihan-



pelatihan seperti BTCLS, Customer Service, dll. SDM yang ada sebanyak 38 orang terdiri dari: 1) Dokter Ruangan



: 1 orang



2) Dokter Spesialis



: 10 orang



3) Perawat Ruangan



: 16 orang



4) POS



: 1 orang



5) ADM



: 1 orang



Dengan latar belakang pendidikan: 1) 1 orang



: Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi



2) 1 orang



: Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Onkologi



3) 3 orang



: Dokter Spesialis Bedah Saraf



4) 1 orang



: Dokter Spesialis Bedah Plastik



5) 4 orang



: Dokter Spesialis Neuro



6) 4 orang



: Dokter Spesialis THT – KL



7) 3 orang



: Dokter Spesialis Mata



8) 1 orang



: Dokter Spesialis Bedah Mulut



9) 3 orang



: Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin



10) 1 orang



: Dokter Spesialis Bedah Urologi



11) 12 orang



: DIII Keperawatan



12) 2 orang



: S1 Ners



13) 2 orang



: S1 Kep



14) 1 orang



: S1 Kom



15) 1 orang



: SMA



b. Material & Machine Jumlah peralatan dan perlengkapan di ruang Soka RSU Kab Tangerang sudah cukup lengkap dan sesuai dengan jumlah yang



dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan tindakan keperawatan, kebutuhan untuk administrasi dan kebutuhan untuk menunjang keberlangsungannya aktifitas ruangan.Kualitas peralatan yang tersedia masih dalam keadaan baik dan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi dari peralatan tersebut.Sarana dan prasarana yang ada diruang Soka sudah



sesuai



dengan



kebutuhan



yang



diperlukan



untuk



keberlangsungan diruang Soka. Menurut data dari penyebaran kuesioner diruangan didapatkan saran dari pasien maupun keluarga pasien yaitu fasilitas kamar yang tidak memadai diantaranya kamar mandi kurang bersih, ruangan panas, sabun dikamar mandi tidak di isi dan pendingin ruangan berikut AC dan kipas angin yang tidak berfungsi. c. Method 1) SAK (Standar Asuhan Keperawatan) Standar asuhan keperawatan terdiri dari kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam pemberian asuhan keperawatan, apabila kriteria-kriteria tersebut dapat dipenuhi maka mutu asuhan keperawatan dapat dipertanggung jawabkan secara profesional dengan memahami dan mematuhi kriteria dalam standar asuhan keperawatan yang selanjutnya diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan maka bukan hanya keprofesian yang dapat dijaga dan ditingkatkan, tetapi juga meliputi pemenuhan kebutuhan dalam aspek-aspek keamanan dan kenyamanan pasien. Berdasarkan data dan medical record pada bulan mei 2019 didapatkan 10 penyakit terbanyak diruang Soka RSU Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:



Tabel 3.1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak Diruang Soka No 1.



Jenis Penyakit



Jumlah



Cedera Kepala Sedang



11



2.



Trauma Capitis



4



3.



Ca. Mamae



3



4.



Limfadenopati Coli



2



5.



Hidronefrosis



2



6.



Soft Tissue Tumor



2



7.



Right Frontal Meningtoma



2



8.



Retensi Urine



2



9.



Fraktur



2



10.



Gross hematuri



2



2) Standar Operasional Prosedur Protap tindakan keperawatan pasien di ruang Soka menggunakan pedoman perawatan dasar rumah sakit umum kabupaten Tangerang tahun 2019. d. Money Sistem gaji dan remonisasi sumber daya manusia perawat ruangan dan seluruh staff di ruang Soka didapatkan 1 kali dalam satu bulan. Sementara untuk sumber dana pendapatan seluruh pegawai ruang Soka pasien umum, APBD pemerintah dan asuransi.



e. Market RSU Kabupaten Tangerang adalah pusat rujukan karena sarana prasarana sudah lengkap, RSU Kabupaten Tangerang mempunyai website yang cukup lengkap. Pasien rawat pengguna BPJS dipermudah jika semua sudah sesuai dengan prosedur pelayanan, sehingga mempermudah pengguna jaminan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di ruang Soka.



B. Fungsi-fungsi Perencanaan 1. Perencanaan



a. Jadwal dinas perawat Berdasarkan hasil wawancara, Menurut kepala ruangan beliau membuatjadwal dinas sesuai dengan tingkatan jenjang karir. Dalam pembagian tugasnya dinas pagi terdiri dari PK 2 dan PK 3 dikarenakan pada pagi hari beban kerja di dalam ruangan lebih tinggi sehingga dibutuhkan perawat yang mempunyai kinerja klinis yang lebih baik dan menguasai pasien dan lingkungan, pada dinas siang dan malam terdiri dari minimal PK 2 (1 orang) dan PK 1 (2 orang), karena hanya memonitoring pasien dan melanjutkan tindakan yang belum terpenuhi. b. Visi, Misi Organisasi Menurut beberapa referensi bahwa visi misi hanya dirumuskan korporate artinya visi misi hanya ada satu dan hanya ada visi misi secara umum yang dirumuskan oleh rumah sakit, untuk mencapai visi misi rumah sakit tersebut, setiap unit ruangan yang ada di rumah sakit harus merumuskan tujuan pelayanan dalam rangka menunjang visi misi rumah sakit agar visi misi rumah sakit dalam tercapai dengan sesuai dan tepat. Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruangan mengatakan visi misidalam ruang soka yaitu mengedepankan kebutuhan dasar manusianya (pasien).



c. Filosofi keperawatan Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruangan Soka filosofikeperawatan yang diterapkan adalah berfokus pada kebutuhan dasar manusia dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil observasi, pada saat pelaksanaan di ruangan soka sudah diimplementasikan namun hanya sebagian perawat. d. Perencanaan jangka pendek dan jangka menengah Perencanaan harian kepala ruangan dan semua SDM ruang Soka dibuat sebelum melakukan kegiatan harian dan dilengkapi pada saat kegiatan pre dan post comfrence, dan pada saat timbang terima operan



pasien setiap pergantian shift. Rencana bulanan kepala ruangan Soka yang sudah dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Merencanakan dan membuat jadwal dinas untuk satu bulan 2) Membuat jadwal pemimpin pre dan post conference 3) Membuat perencanaan kebutuhan bulanan untuk alat kesehatan, alat tenun, obat-obatan untuk ruang Soka. 4) Membuat perencanaan untuk pertemuan rutin bulanan atau rapat ruangan e. Perencanaan Jangka Panjang Kepala ruangan Soka sudah membuat perencanaan untuk satu tahun yang tertuang dalam POA kepala ruangan seperti: 1) Menyusun perencanaan proses MPKP untuk ruang Soka 2) Merencanakan kebutuhan tenaga tahunan ruang Soka 3) Membuat perencanaan pengembangan SDM, seperti membuat jenjang untuk peningkatan karir SDM ruang Soka untuk melanjutkan pendidikan formal keperawatan. 4) Membuat audit keperawatan ruang Soka 5) Membuat perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana tahunan ruang Soka.



2. Pengorganisasian Perorganisasian diruang Soka menggunakan pola struktur yang saling berinteraksi dari atasan sampai bawahan. Dalam memberikan asuhan keperawatan, ruang Soka telah menerapkan metode asuhan keperawatan MPKP metode tim. Dari bagian struktur organisasi ruang Soka tergambar bahwa dalam menjalankan fungsi manajemen keperawatan kepala ruangan Soka dibantu oleh 2 orang PN (Primary Nursing), dimana tiap-tiap ketua tim membawahi 6 PA (Perawat Associate). a. Struktur Organisasi



Berdasarkan hasil wawancara, menurut



Kepala



ruangan



didapatkaninformasi bahwa pengorganisasian diruang soka sudah di revisi sesuai dengan ketenagaan yang ada sekarang. Berdasarkan hasil observasi : adanya pengorganisan pemetaan ketenagaanruang soka yang dipajang di ruang administrasi dan dapat dilihat oleh semua orang. b. Pengorganisasian Perawatan klien Berdasarkan hasil wawancara: menurut Kepala Ruangan menyatakanbahwa penghitungan jumlah tenaga sudah disesuaikan dengan tingkat ketergantungan pasien. Berdasarkan hasil observasi : jumlah perawat sudah cukup dengan rinciandinas adalah sebagai berikut Pagi = 4 , Siang = 3 , malam 3, libur = 3 dan untuk dinas pagi ditambah 1 kepala ruang, 1 wakil kepala ruang dan 1 ketua tim. c. Uraian tugas Berdasarkan hasil wawancara : Menurut Kepala ruangan setiap perawatsudah mempunyai uraian tugas masing-masing bagi tiap tenaga keperawatan. Batas wewenang dan tanggung jawab perawat cukup jelas dengan dibuat job discription dimasing-masing ruangan. Berdasarkan hasil observasi : Diruangan sudah ada buku uraian tugasperawat sesuai perannya. d. Metode penugasan Berdasarkan hasil wawancara : informasi dari Kepala ruang didapatkandata



bahwa



metode



penugasan



yang



diterapkan



menggunakan metode tim, dibagi dalam 2 (dua) tim, tiap tim terdiri dari 5 sampai 6 orang perawat pelaksana. Berdasarkan hasil observasi : metode penugasan yang digunakan adalahmetode tim, pada implementasi metode tim sudah berjalan dengan semestinya, lalu diterapkan metode fungsional dimana pembagiannya adalah ada yang bertugas sebagai perawatan luka,



pemberian obat, hal ini jika dilihat dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa metode tim kombinasi dengan metode fungsional. e. Pendokumentasian asuhan keperawatan Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala ruangan didapatkaninformasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan sudah sesuai dengan format yang ada dari RSUD Kabupaten Tangerang dan sudah disepakati bersama antara kepala ruang dan komite keperawatan. Berdasarkan hasil Obseravasi: formulir dokumentasi keperawatan sudahtersedia dengan lengkap dan dalam penulisannya sesuai Standar Prosedur Oprasional (SPO). f. Pengaturan jadwal dinas Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala Ruangan pengaturanshift yang dilakukan oleh Kepala ruang disesuaikan dengan jumlah perawat yang ada di ruangan dan berdasarkan pada tingkat ketergantungan klien, dimana pada dinas pagi perawat (PK 2 dan PK 3) lebih banyak karena tingkat beban kerja pada pagi hari lebih tinggi, sedangkan pada dinas sore dan malam minimal ada PK 2 sebanyak 1 orang. Pengaturan jadwal shift sudah diatur sesuai oleh RSUD Kab.Tangerang yaitu dinas pagi jam 07.00-14.00 WIB, dinas siang jam 14.00-21.00 WIB dan dinas malam jam 21.00-07.00 WIB. Kepala ruangan mengatakan Operan dinas dilakukan pada jam dinas pagi 07:30-08:00, dinas siang 14:30-15:00, dinas malam 21:30-22:00. Berdasarkan hasil observasi: Format daftar shift diruangan menggunakanproporsi jumlah perawat yang ada dan sesuai dengan jenjang karir, dimana pada dinas pagi perawat (PK 2 dan PK 3) lebih banyak. Diruangan soka penjadwal timbang terima dimulai lebih 30 menit dari jam yang sudah ditentukan. 3. Fungsi Pengarahan dan pengawasan a. Motivasi kepada perawat



Berdasarkan hasil wawancara: menurut Kepala ruangan Soka bahwaselain peningkatan motivasi yang dilakukan oleh rumah sakit baik secara langsung maupun tidak langsung peningkatan motivasi dilakukan juga oleh kepala ruangan. Berdasarkan hasil observasi: Kepala Ruang setiap preconference selalumemberikan motivasi kepada semua perawat dan mengingatkan selalu untuk meningkatkan mutu pelayanan di ruangan Soka. b. Komunikasi Berdasarkan hasil observasi: Komunikasi antara staff sesuai dengan jalur.Pada saat timbang terima pasien di ruangan, dilaporkan tindakan yang telah dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya. Komunikasi antara perawat dengan pasien sudah dilakukan dengan baik, perawat mengedukasikan pasien selama pasien dirawat di ruangan. Namun masih kurangnya perawat melakukan evaluasi mengenai tingkat pengetahuan pasien untuk mengetahui kefektifan dari pemberian edukasi yang diberikan perawat dan kurangnya pemahaman pasien terhadap informasi yang diberikan Berdasarkan hasil kuesioner : Hasil dari kuesioner tentang kepuasan pasienterhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka didapatkan 100 % pasien merasa puas, Hasil dari kuesioner tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka khususnya komunikasi didapatkan 100% pasien menjawab komunikasi perawat sudah baik. Hasil kuesioner terkait kecepatan perawat dalam memberikan informasi didapatkan sebanyak 16,67% pasien yang menjawab jelas dalam memberikan informasi, 83,33% pasien yang menjawab cukup jelas. c. Fasilitas/Alat Berdasarkan hasil kuesioner :Hasil dari kuesioner tentang kepuasan pasienterhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka



khususnya kebersihan ruangan didapatkan 72,22% pasien menjawab cukup bersih, 27,78% pasien menjawab bersih. Berdasarkan observasi :hasil observasi di dapatkan kamar sudah bersih, setiap kamar sudah terdapat jam dinding, mahasiswa sudah mendapatkan kursi namun disetiap ruangan tidak terdapat papan informasi untuk perawat penanggung jawab dan dokter jaga di setiap shift. Masalah: Kurangnya fasilitas ruangan papan nama petugas (Menyarankan



untuk



memfasilitasi



papan



nama



perawat



penanggungjawab setiap shift) Berdasarkan observasi :hasil observasi yang didapatkanyaitu kurangnya petunjuk arah menuju paviliun soka. Masalah: Kurangnya petunjuk arah menuju paviliun soka (Menyarankan untuk membuat petunjuk arah menuju paviliun soka) 4. Fungsi Pendelegasian Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala Ruangan didapatkan informasi bahwa pendelegasian diruangan sudah ada, dan sudah dilakukan secara optimal. Berdasarkan hasil observasi : Format pendelegasian diruangan sudah ada.



5. Fungsi pengendalian a. Program pengendalian mutu Berdasarkan hasil wawancara : Menurut kepala ruangan sudah ada timpengendalian mutu, pengendali mutu yang dilakukan menggunakan cara memberikan kepuasan pasien dengan memberikan kotak saran pada tempat yang disediakan di ruangan soka. Berdasarkan hasil observasi: Sudah ada sistem pelaporan dan pencatatankegiatan pengendali mutu dan ada struktur kerja dan format



pengendalian diruangan, serta sudah ada tempat yang disediakan untuk menilai mutu pelayanan petugas di ruangan soka. b. Pelaksanaan SOP dan SAK Berdasarkan hasil wawancara : Menurut Karu Asuhan keperawatan yangdiberikan sudah mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi : SOP dan SAK sudah ada.Hasil Kuesioner



Tentang



Pelayanan



Keperawatan



di



Ruang



Soka



:Berdasarkan hasil dari pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner padatanggal 23-24 Juli 2019 dengan 18 responden didapatkan hasil sebagai berikut:



Tabel 3.3 Kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka No



Pertanyaan



Nilai Pendapat



1.



Bagaimana pendapat saudara tentang fasilitas di Unit ini? Tidak Lengkap Kurang Lengkap



100%



Lengkap Sangat Lengkap



2.



Bagaimana pendapat saudara tentang penampilan perawat cara berpakaian di unit ini? Tidak Rapi Kurang Rapi



3.



Rapi



33,33%



Sangat Rapih



66,67%



Bagaimana pendapat saudara tentang kesopanan perawat di unit ini?



Tidak sopan Kurang Sopan Sopan



100%



Sangat Sopan 4.



Bagaimana pendapat saudara tentang informasi perawat yang merawat anak/Ibu di unit ini? Tidak mendapat informasi Cukup Mendapat informasi



20,0%



Mendapat informasi Sangat mendapat informasi 5.



38,89%



Bagaimana pendapat saudara tentang penjelasan hak dan kewajiban pasien di Unit ini? Tidak jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas



6.



66,67 33,33%



Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian pelayanan keperawatan yang diterima dengan yang dijanjikan di unit ini? Tidak sesuai Cukup sesuai Sesuai



100%



Sangat sesuai 7.



Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan waktu dalam memberi pelayanan keperawatan di unit ini? Tidak tepat waktu kurang tepat waktu



33,33%



Tepat waktu



66,67%



Sangat tepat waktu 8.



Bagaimana pendapat saudara tentang kemudahan prosedur pelayanan keperawatan di unit ini?



Tidak mudah Cukup mudah



16,67%



Mudah



83,33%



Sangat mudah 9.



Bagaimana pendapat saudara tentang keamanan, kenyamanan dari setiap fasilitas dan lingkungan pelayanan di unit ini? Tidak aman



50.00%



Cukup aman



38,89%



Aman



11,10%



Sangat aman 10.



Bagaimana pendapat saudara tentang penjelasan dari perawat sebelum dilakukan tindakan keperawatan di Unit ini? a. Cukup mendapat penjelasan b. Mendapat penjelasan



100%



c. Sangat mendapat penjelasan d. Wow 11



Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan perawat dalam memberikan informasi di unit ini? a. Tdak cepat b. Cukup cepat



27,78%



c. Cepat



72,22%



d. Sangat cepat 12



Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan waktu dalam member pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak tepat waktu b. Cukup tepat waktu c. Tepat waktu d. Sangat tepat waktu



13



Bagaimana pendapat saudara tentang perawat menanyakan keluhan rasa nyeri di unit ini?



100%



a. Tidak ditanyakan b. Cukup ditanyakan c. Ditanyakan



100%



d. Sangat ditanyakan 14



Bagaimana pendapat saudara tentang penyampaian informasi pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak cepat b. Cukup Cepat



27,78%



c. Cepat



72,22%



d. Sangat cepat 15.



Bagaimana pendapat saudara tentang jaminan pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak dijamin b. Cukup dijamin c. Dijamin



100%



d. Sangat dijamin 16



Bagaimana pendapat saudara tentang kemampuan (pengetahuan/keterampilan) perawat yang dimiliki di Unit ini? a. Tidak mampu b. Cukup mampu c. Mampu



100%



d. Sangat mampu 17



Bagaimana pendapat saudara tentang kesopanan dan keramahan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di unit ini?



18



a.



Tidak sopan dan ramah



b.



Cukup Sopan dan ramah



c. Sopan dan ramah



61,11%



d. Sangat sopan dan ramah



38,89%



Bagaimana pendapat saudara tentang keadilan untuk mendapatkan pelayanan keperawatan di unit ini?



a. Tidak adil b. Cukup adil



16,67%



c. Adil



83,33%



d. Sangat adil 19



Bagaimana pendapat saudara tentang penjelasan perawatan dirumah oleh perawat di Unit ini? a. Tidak jelas b. Cukup jelas



83,33%



c. Jelas



16,67%



d. Sangat jelas 20



Bagaimana pendapat saudara tentang jaminan pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak dijamin b. Cukup dijamin c. Dijamin



100%



d. Sangat dijamin 21



Bagaimana pendapat saudara tentang komunikasi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak baik b. Cukup baik c. Baik



100%



d. Sangat baik 22



Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan perawat dalam menanggapi keluhan pelanggan di Unit ini? a. Tidak cepat b. Cukup cepat



16,67%



c. Cepat



83,33%



d. Sangat cepat 23



Bagaimana pendapat saudara tentang kebersihan ruangan di unit ini? a. Tidak bersih



b. Cukup bersih



72,22%



c. Bersih



27,78%



d. Sangat bersih 24



Bagaimana pendapat saudara secara keseluruhan pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak puas b. Cukup puas c. Puas



100%



d. Sangat puas 25.



Bagaimana pendapat saudara tentang menghubungi ruang unit ini? a. Tidak mudah b. Kurang mudah c. Mudah



100%



d. Sangat Mudah



Tabel 3.4 Kuesioner untuk kepala ruang terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka A. Perencanaan No



Pertanyaan



Nilai Pendapat



1



Apakah visi-misi ruangan telah dirumuskan?



100%



2



Apakah ada filosofi ruangan?



100%



3



Apakah rencana jangka pendek (harian, bulanan, tahunan) ada



100%



disusun? 4



Apakah ada diadakan rapat bulanan dengan semua perawat di



100%



ruangan? 5



Apakah karu merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan



100%



keperawatan? 6



Apakah rencana kebutuhan ketenagakerjaan ruangan telah disusun?



100%



7



Apakah indikator mutu pelayanan telah disusun?



100%



8



Apakah karu ada mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien setiap 100% hari?



B. Pengorganisasiaan 1



Apakah ada struktur organisasi di ruangan?



100%



2



Apakah Karu ada membagi jadwal dinas staf perawat bersama



100%



Katim? 3



Apakah Karu ada membuat daftar pasien bersama Katim?



100%



C. Pengarahan 1



Apakah karu ada memimpin operan ?



100%



2



Apakah karu ada mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre



100%



conference? 3



Apakah karu ada mengawasi dan mengarahkan kegiatan post



100%



conference? 4



Apakah karu ada memberi motivasi pada tim perawat di ruangan?



100%



5



Apakah karu mendelegasikan tugas dengan jelas



100%



6



Apakah karu ada menfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim



100%



kesehatan yang lain dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan? 7



Apakah karu ada mengawasi perawat dalam mengelola pasien



100%



melalui komunikasi lansung 8



Apakah karu ada melakukan supervisi?



100%



9



Apakah karu ada mengecek kedisiplinan staf perawat?



100%



10



Apakah karu ada membimbing mahasiswa di ruangan?



100%



D. Pengendalian 1



Apakah ada pengawasan dan pengendalian kebersihan dan ketertiban



100%



ruangan? 2



Apakah ada dilakukan diskusi bersama untuk memecahkan masalah



100%



di ruangan? 3



Apakah indikator mutu pelayanan telah ditetapkan?



100%



4



Apakah ada dilakukan audit dokumentasi?



100%



5



Apakah ada dilakukan survey kepuasan terhadap pasien atau



100%



keluarga, perawat dan dokter? 6



Apakah ada dilakukan pemeriksaan kelengkapan persediaan status



100%



keperawatan minimal 5 set setiap hari E. Compensatori reward 1



Apakah ada dilakukan rekruitmen tenaga perawat?



100%



2



Apakah ada dilakukan seleksi tenaga perawat?



100%



3



Apakah ada melakukan orientasi untuk staf baru?



100%



4



Apakah ada dilakukan penilaian kinerja?



100%



5



Apakah karu ada mengusulkan pengembangan staf?



100%



F. Hubungan professional 1



Apakah ada diadakan rapat keperawatan di ruangan?



100%



2



Apakah ada diadakan konferensi kasus di ruangan?



100%



3



Apakah ada diadakan rapat tim keperawatan di ruangan?



100%



4



Apakah karu ada mengawasi pelaksanaan visite dokter?



100%



G. Asuhan Keperawatan 1



Apakah karu ada melakukan asuhan keperawatan secara lansung ke



100%



pasien? Sumber 22 Juli 2019



Tabel 3.5 Kuesioner untuk ketua tim terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka A. Perencanaan



No



Pertanyaan



1



Apakah katim melakukan pengkajian terhadap klien baru?



2



Apakah katim menetapkan renpra berdasarkan analisis standar renpra sesuai dengan hasil pengkajian?



3



Nilai Pendapat 100% 100%



Apakah katim bekerjasama dengan CCM dengan mengindentifikasikan issue yang memerlukan pembuktian sehingga



100%



tercipta evidence based practice (EBP)? 4



Apakah katim membuat perencanaan pulang ?



100%



A. Pengorganisasian



100%



1



Apakah katim membuat jadwal dinas bersama kepala ruangan ?



100%



2



Apakah katim membuat daftar pasien bersama kepala ruangan ?



100%



3



Apakah katim menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien ?



4



100%



Apakah katim menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah tanggung jawabnya sesuai klien yang dirawat (pre



100%



conference) ? B. Pengarahan 1



Apakah katim memimpin kegiatan ronde keparawatan, konfrensi kasus, pre dan post conference ?



2



Apakah katim memberikan pengarahan pada perawat pelaksana masing-masing secara individual ?



3



Apakah katim member motivasi kepada perawat pelaksana (terutama perawat dalam timnya) ?



4



Apakah katim mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas ?



100%



100%



100%



100%



C. Compensatory Reward 1



Apakah katim melakukan orientasi kepada perawat baru ?



100%



2



Apakah katim melakukan penilaian kinerja ?



100%



D. Hubungan professional



1



Apakah katim memimpin konfrensi kasus ?



2



Apakah katim mendampingi dokter visit klien di bawah tanggung jawabnya?



100% 100%



E. AsuhanKeperawatan 1



Apakah katim melakukan kontrak dengan klien/ keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik?



2



Apakah katim Melakukan bimbingan dan evaluasi PA dalam melakukan tindakan keperawatan, apakah sesuai dengan SOP ?



3



Apakah katim memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA ?



4



Apakah katim membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA ?



5



100%



100% 100% 100%



Apakah katim melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak dapat dilakukan



100%



oleh PA ? 6



Apakah katim mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium ?



7



Apakah katim melakukan kegiatan serah terima klien dibawah tanggung jawabnya bersama dengan perawat pelaksana ?



8



Apakah katim melakukan evaluasi ASKEP dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari?



9



100%



100%



100%



Apakah katim melakukan pertemuan dengan klien/keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan klien (bergantung



100%



pada kondisi klien) ? 10



Bila PP cuti/libur, tugas-tugas PP didelegasikan kepada PA yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan kepala ruangan atau



100%



CCM ? 11



Apakah katim memberikan pendidikan kesehatan kepada klien/keluarga ? Sumber 22 Juli 2019



Tabel 3.6



100%



Kuesioner untuk perawat pelaksana terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka No 1



Pertanyaan Apakah perawat membaca renpra yang telah ditetapkan katim/pj shift?



2



Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga?



3



Apakah saat perawat menerima klien baru memberikan informasi berdasarkan format orientasi klien/keluarga?



4



Apakah perawat melakukan tindakan keperawatan pada kliennya berdasarkan renpra?



5



Apakah perawat melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikanya pada format yang tersedia?



6



Apakah perawat mengikuti visit dokter bila katim tidak di tempat ?



7



Apakah perawat memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan ?



8



Apakah perawat membuat laporan pergantian dinas dan setelah selesai diparaf?



9



Apakah perawat mengkomunikasikan kepada PP/Pj dinas bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan ?



10



Apakah perawat menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic, laboratorium, pengobatan, dan tindakan ?



11



Apakah perawat berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada klien/keluarga?



Nilai Pendapat 100% 100% 100%



100%



100% 100% 100%



100%



100%



100%



100%



12



Apakah perawat melakukan inventarisasi fasilitas yang tersedia?



100%



13



Apakah perawat membantu tim lain yang membutuhkan?



100%



14



Apakah perawat memberikan resep dan menerima obat dari keluarga?



100%



Sumber 22 Juli 2019



C. Analisa SWOT



Analisa SWOT merupakan suatu bentuk analisis di dalam manajemen keperawatan secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Menurut Fredy Rangkuti (2009) Analisa SWOT adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan melakukan strategi perusahaan yang terbaik, analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berikut ini gambaran analisa SWOT Ruang Soka RSU Kabupaten Tangerang adalah :



Tabel 3.2 Analisa SWOT Ruang Soka RSU Kabupaten Tangerang No 1.



Masalah



Strength



MAN



Weaknees -



-



karena seluruh



-



jikapasien baru tidak di



yang diberikan



perawat diruang



orientasi ruangan misalnya



sudah melakukan



perawat mengenai



soka sudah



cara penempatan sampah



pelatihan-pelatihan seperti



perencanaan pasien



melakukan



non medis dan sampah



BTCLS, Customer



pulang



pelatihan customer



medis itu akan megganggu



Model asuhan



service



kinerja perawat dalam



kelengkapan alat-



memilah sampah medis dan non medis



-



pelatihan yang



keperawatan yang



dikoordinasikan oleh PPI



digunakan diruang



alat medis yang



Rumah Sakit Umum



soka masih



sudah memenuhi



Kabupaten Tangerang)



menggunakan metode



syarat SOP dapat



ke dinas malam belum



POS diruang soka juga



gabungan tim dan



meningkatkan



berjalan sebagaimana



kurang lebih mengerti



metode fungsional



kualitas asuhan



mestinya dapat beresiko



keperawatan



mengancam keamanan



tentang keperawatan -



-



Threats



Perawat di Ruang Soka



Service, dll (semua



-



Kurangnya edukasi



Opportunity



-



-



Cleaning Service diruang soka datang tepat waktu, membersihkan



jika serah terima dinas sore



pasien atau pasien safety -



jika komunikasi perawat dan pasien dapat berjalan



lingkungan dan alat-alat



dengan baik, pasien akan



dengan baik



lebih mudah untuk meminta bantuan perawat jika membutuhkan pelayanan kesehatan.



2.



Material & Machine



-



-



-



-



Alat sudah cukup lengkap



-



Papan nama



-



Hanya sedikit yang -



Jika papan nama hanya



ditempatkan dengan baik



penanggung jawab



masih kurang dari



digunakan pada shift pagi



pada tempatnya



ruangan yang terdapat



sarana dan



saja tidak akan membantu



Bell, oksigen TT dan



diruang soka belum



prasarana yang



pasien untuk mengetahui



lemari masih berfungsi



dipergunakan sesuai



harus disediakan,



perawat yang bertanggung



dengan baik



dengan fungsinya dan



jadi dapat lebih



jawab diruangan akan



Sarana edukasi, poster,



hanya dipergunakan



mudah untuk



mempersulit pasien jika



leaflet sudah tersedia



pada shift pagi



ditingkatkan



ingin meminta bantuan



Fasilitas hand scrub



kepada perawat yang



tersedia disetiap kamar



bertugas pada dinas sore



pasien, ruang tindakan,



dan malam



dan disetiap depan kamar pasien



-



Sudah tersedianya papan nama perawat penanggung jawab di ruangan



-



Adanya papan structural yang baru diruangan



-



Ruangan bersih tetapi kurang sejuk



3.



Method (fungsi-



-



Gedung kokoh



-



Ruang soka menggunakan -



Metode TIM kurang



metode TIM dengan



berjalan dengan



diruangan lebih



dikombinasikan dengan



membentuk 2 tim



semestinya di ruangan



terarah karena



metode fungsional dapat



Perawat dapat bekerja



soka lebih kepada



menggunakan



meningkatkan kinerja



berdasarkan filosofiilmu



penerapan fungsional



metode fungsional



perawat akan tetapi fungsi



mereka secara rutin



pada saat pelaksanaan



dari metode TIM yang



dilakukan disetiap



asuhan keperawatan



sudah dibuat diruangan



kesempatan



didalam ruangan



tidak dapat terlihat dengan



Pendokumentasian asuhan -



Sudah ada tempat



jelas



keperawatan sudah sesuai



yang disediakan untuk



fungsi manajemen)



-



-



-



Sistem kerja



-



Jika metode TIM



-



dengan format yang ada



menilai mutu



-



Jika penilaian mutu



dari RSU Kabupaten



pelayanan petugas



pelayanan petugas seperti



Tangerang



(koin kepuasan



koin kepuasan pelanggan



Pelaksanaan gugus



pelanggan) diruangan



tidak berjalan dengan



kendali mutu yang



soka tetapi tidak



semestinya, ruangan tidak



dilakukan menggunakan



berjalan dengan



mengetahui apakah



cara memberikan



semestinya



pelayanan kesehatan yang



penilaian kepuasan pasien



diberikan sudah mencukupi



dengan menaruh koin



kepuasan pasien atau



pada tempat yang



belum



disediakan diruangan soka 4.



Money



-



RSU Kabupaten



-



Gaji yang didapatkan



-



Staff dapat



-



Jika reward yang diberikan



Tangerang adalah rumah



tidak tepat waktu



kesempatan untuk



kepada perawat tidak



sakit pemerintah, semua



sehingga bisa



kenaikan gaji dan



sesuai, kinerja para perawat



keuangan diatur oleh



mempengaruhi kinerja



kenaikan jabatan



dan staff dapat menurun



APBD



perawat/staff



jika kinerja baik



Keterlambatan gaji



dan lama kerja



-



hingga 5 hari



5.



Market



-



-



-



RSU Kabupaten



Karena konsumen



-



Fasilitas yang



-



Peeraturan penggunaan



Tangerang adalah pusat



RSU kabupaten



cukup lengkap



jaminan yaitu perdaerah



rujukan karena sarana dan



Tangerang mayoritas



membuat RSU



tempat tinggal, tetapi masih



prasarana sudah lengkap



warga daerah,



Kabupaten



banyak pasien dari liar



RSU Kabupaten



dibutuhkan lebih



Tangerang sudah



daerah yang dirawat di



Tangerang mempunyai



banyak media



banyak dikenal



RSU Kbupaten Tangerang



website yang cukup



informasi, contoh:



oleh masyarakat



sehingga menyebabkan



lengkap



syarat-syarat untuk



sehingga



jumlah pasien dengan



Tidak membeda-bedakan



mendaftar rawat inap,



memotivasi untuk



jumlah ruangan tidak



pelayanan baik pasien



pengambilan obat,



berkembang



sesuai.



menggunakan BPJS



rawat jalan, dll



dengan psien umum -



-



Pelayanan dan jaminan dipermudah jika sesuai dengan prosedur



BAB IV PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN POA PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG SOKA RSU KABUPATEN TANGERANG A. Penentuan Prioritas Masalah Penentuan prioritas masalah merupakan salah satu langkah penting untuk memecahkan masalah. Penentuan proritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Ivancevich, Konopaske dan Mattesson (2008) menyatakan beberapa faktor yang dapat menentukan penting atau tidaknya sebuah masalah yaitu faktor urgency, impact, dan growth tendency-trend. Adapun, cara penentuan prioritas masalah secara sederhana dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Scoring Technique Dengan cara ini pemilihan prioritas masalah dilakukan dengan memberikan nilai (score) untuk parameter kriteria yang ditetapkan. Teknik merumuskan dan atau menetapkan keputusan dengan menggunakan kriteria yang disusun dalam bentuk matrik ini dikenal dengan nama teknik kriteria matriks (criteria matrix technique). 2. Non Scoring Technique Memilih masalah dengan mempergunakan berbagai parameter, hanya dapat dilakukan jika data tersedia dengan lengkap. Jika data tidak tersedia dengan lengkap maka cara yang dapat dipergunakan adalah Non Scoring Technique.



B. Daftar Masalah



Berdasarkan cara penemuan masalah yang penulis lakukan di sub unit ruang perawatan Soka, diperoleh daftar masalah yang ditemukan, yaitu: 1.



Kurangnya fasiltas ruangan papan nama petugas



2.



Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka



C. Penetapan Prioritas Masalah Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting dalam proses pemecahan masalah dikarenakan dua alasan. Pertama yaitu terbatasnya sumber daya yang tersedia dan karena itu tidak mungkin menyelesaikan semua masalah. Kedua, adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya dan karena itu tidak perlu semua masalah diselesaikan (Azwar, 1996). Dari semua daftar masalah yang telah ditetapkan, penulis menyederhanakan masalah dengan menentukan prioritas masalah yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam menyelesaikan masala, yang menjadi prioritas adalah................... Berikut adalah hasil dari jawaban kuesioner mengenai penetapan prioritas masalah berdasarkan skala USG yang dilakukan oleh kelompok, sebagai berikut:



Tabel 4.1 Daftar Prioritas Masalah NO 1.



MASALAH Kurangnya fasilitas ruangan papan nama petugas



2.



Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka



Keterangan :



TOTAL



MG



SV



MN



NC



AF



5



4



5



3



4



21



1



5



3



5



3



4



20



2



SKOR



PRIORITAS



MG



: Magnitude (besar dan seringnya kejadian maslah)



SV



: Severity (besarnya kerugian yang ditimbulkan)



MN



: Manageability (bisa dipecahkan)



NC



: Nursing Concern (masalah perawatan)



AF



: Affordability (ketersediaan sumberdaya)



1 = Sangat Kurang Penting 2 = Kurang Penting 3 = Cukup Penting 4 = Penting 5 = Sangat Penting



D. Tujuan dan Alternatif Penyelesaian Masalah Untuk penyelesaian masalah maka penulis mencoba mencari alternatif pemecahan masalah tersebut. Secara teoritis banyak alternatif bagi penyelesaian suatu masalah. Tetapi dalam kenyataan, ada kecenderungan para pembuat keputusan untuk mempertimbangkan manfaat dari alternatif-alternatif yang diusulkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa mencari alternatif pemecahan masalah tidak dapat dipisahkan dari usaha untuk mengevaluasinya. Dengan adanya alternatif pemecahan masalah, maka akan dilihat tingkat prioritas cara pemecahan masalah yang lebih diutamakan untuk dilakukan. Tujuan dari pemecahan masalah tersebut adalah mengatasi permasalahan yang terjadi, sehingga akan tercipta suasana yang kondusif dalam kegiatan operasional Rumah Sakit.



E. Menentukan berbagai penyebab masalah Untuk menentukan berbagai penyebab masalah, penulis melakukan wawancara dengan petugas terkait di Sub Unit Ruang Soka. Penulis juga mempergunakan diagram hubungan sebab akibat atau yang biasa dikenal dengan Diagram Ishikawa (fish bone). Diagram ishikawa sendiri telah dicantumkan.



F. Mengubah penyebab masalah dalam bentuk kegiatan Penulis melakukan identifikasi alternatif pemecahan masalah yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada yaitu mengenai “kurangnya fasilitas ruangan papan nama untuk nama perawat yang bertugas disetip harinya di Ruang Soka, ruangan hanya menyebutkan nama petugas saat melakaukan operan dinas”.



G. Seleksi terhadap Penyelesaian Masalah Dari beberapa alternatif pemecahan masalah yang ada, maka penulis menentukan prioritas pemecahan masalah tersebut. Dalam menentukan prioritas pemecahan masalah tersebut, penulis melakukan pengisian lembar kuesioner yang dilakukan oleh anggota kelompok. Setelah dilakukan pengisian lembar kuesioner, maka dapat diketahui langkah apa yang harus diprioritaskan untuk dilakukan agar dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Pemecahan masalah yang menjadi prioritas adalah “kurangnya faslitas ruangan papan nama petugas”.



Tabel 4.2 Rekapitulasi Alternatif Pemecahan Masalah



No



Efektivitas



Alternatif Penyelesaian Masalah



M



I



Efisien V



COST



Total TOTAL MXIXV/C



Prioritas



1.



Kurangnya faslitas ruangan papan nama petugas



2.



Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka



5



5



3



4



18,75



1



5



4



3



4



15



2



Keterangan : Nilai : M



: Magnitude (Besarnya masalah yang diselesaikan)



I



: Importancy (Pentingnya cara penyelesaian masalah)



V



: Vulnerability (Sensitivitas penyelesaian masalah)



C



: Cost (Biaya)



1 = Sangat kurang penting 2 = Kurang penting 3 = Cukup penting 4 = Penting 5 = Sangat penting



Berdasarkan hasil pertemuan dengan kepala ruangan disepakati masalah yang akan dilaksanakan diruang Soka RSU Kabupaten Tangerang adalah 4 masalah yaitu : 1. Kurangnya fasilitas ruangan papan nama petugas 2. Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka Adapun perencanaan, implementasi dari masing-masing masalah tersebut sebagai berikut:



Tabel 4.3 PLAN OF ACTION (POA) No



Masalah



Pokok



Uraian Tugas



Sasaran



Target



Kegiatan 1.



PJ



Pembimbing



Pelaksanaan



Kurangnya



Melakukan



fasilitas



pengadaan



fasilitas yang



ruangan papan



inventaris



dibutuhkan



nama petugas



Waktu



1. Mendiskusikan Seluruh petugas



oleh ruangan



Tersedianya



Williani



di Ruang



fasilitas yang



Fajrika



Paviliun Soka



mendukung petugas di



Kemas



Ruangan dan



Fathur



nama-nama



pasien dapat



Rahman



petugas yang



mengetahui



berada di



nama petugas



Lianti



Ruangan



yang



Kresnawaty



2. Mencatat



3. Mengadakan



bertugas



fasilitas untuk



dsetiap



ruangan yaitu



harinya



papan nama petugas 4. Melakukan penyerahan



Bu Riyanti



fasilitas papan nama 5. Pemasangan papan 6. Dokumetasi dengan pihak ruangan 2.



Kurangnya



Melakukan



petunjuk arah



pengadaan



fasilitas yang



menuju



inventaris



dibutuhkan



Paviliun Soka



1. Mendiskusikan Pengunjung



oleh ruangan 2. Mengadakan



Tersedianya



Rista



Ruang Paviliun



fasilitas yang



Aprilliani



Soka



mendukung pengunjung



Audia



untuk



Nuryunisa



fasilitas untuk



menunjukkan



ruangan yaitu



arah ke



Siti Aulia



papan nama



Ruang



Intan



petugas



Paviliun



3. Melakukan penyerahan fasilitas papan nama



Soka



Pak Uang



4. Pemasangan papan 5. Dokumetasi dengan pihak ruangan