10 0 1 MB
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah telah bersungguh-sungguh dan terus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Perkembangan jaman membawa dampak besar bagi profesi keperawatan. Tuntutan masyarakat atas pelayanan keperawatan yang semakin meningkat membuat perawat sebagai profesi mempunyai andil dan tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. Dalam tatanan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, perawat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perawat mempunyai kontribusi dalam pelayanan yang ada di rumah sakit khususnya pelayanan keperawatan untuk meningkatkan mutu pada layanan tersebut tentunya diperlukan pengelolaan yang baik mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian guna memperoleh hasil pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan. Asuhan keperawatan professional merupakan kegiatan melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien baik secara individu ataupun kelompok berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan. Ini berarti asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode penyelesaian masalah secara ilmiah (Scientific Problem Solving), dengan landasan ilmu dan teknologi keperawatan kekinian secara tepat guna, serta menggunakan keterampilan professional keperawatan
yang
mencakup
keterampilan
intelektual,
tehnikal
dan
interpersonal yang dilandasi etika profesi keperawatan. Praktik manajemen pada tahap profesi ners kali ini diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan
asuhan keperawatan professional dan mengintegrasikan seluruh konsep selama program akademik.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah melakukan praktik profesi manajemen keperawatan dapat menggunakan keterampilan manajemen dan kepemimpinan pada asuhan keperawatan terhadap klien secara menyeluruh melalui manajemen pelayanan keperawatan dan berupaya memprakasai perubahan yang efektif. 2. Tujuan Khusus a. Menerapkan konsep teori dan konsep manajemen keperawatan dalam mengelola pelayanan keperawatan di ruang keperawatan. b. Berperan sebagai agen pembaharuan dan model peran dalam kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan profesional. 3. Kompetensi Pada praktik profesi managemen keperawatan kompetensi yang harus di capai adalah melaksanakan peran dan fungsi sebagai kepala ruangan, ketua tim, perawat primer dan perawat pelaksana. a. Perencanaan 1) Mampu melaksanakan analisa kebutuhan tenaga keperawatan. 2) Mampu melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana keperawatan dalam ruang keperawatan. b. Pengorganisasian 1) Mampu menerapkan sistem penugasan yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi ruangan dengan fokus pada metode penugasan tim atau modifikasi tim primer. c. Penggerakan 1) Mampu menerapkan komunikasi efektif dalam manejemen pelayanan di ruang perawatan.
d. Pengendalian
1) Mampu melaksanakan supervise pada kegiatan yang ada di ruangan. 2) Mampu
meningkatkan
kualitas
pelayanan
ataupun
asuhan
keperawatan. 3) Mampu melaksanakan ronde keperawatan di ruang perawatan. e. Evaluasi 1) Mampu melaksanakan evaluasi pada penerapan standar asuhan keperawatan. 2) Mampu melaksanakan evaluasi kepuasan pasien dan perawat. 3) Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. 4) Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim. 5) Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi ruangan. 6) Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan. 7) Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi menejemen kualitas dan manajemen risiko. 8) Memberikan dukungan kepada tim asuhan keperawatan dengan mempertahankan akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan. 9) Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif. 10) Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuaan profesional. 11) Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
C. Manfaat 1. Rumah Sakit Rumah sakit dapat lebih professional dalam memberikan pelayanan kesehatan dan menjadikan pelayanan yang lebih optimal.
2. Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan dapat mengetahui kualitas dan kemampuan mahasiswa dalam mempraktikkan ilmu yang telah didapat dalam proses akademik 3. Mahasiswa Dapat menambah pengetahuan baru dalam manajemen keperawatan dalam mengelola ruang perawatan dan juga dapat mengaplikasikan dan mengintegrasikan seluruh konsep selama program akademik
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Rumah Sakit Umum 1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Sejarah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang didirikan pada Tahun 1928 berlokasi sebuah ruangan BUI (Penjara) yang bekas lahannya sekarang menjadi lokasi Mesjid Agung Al-Ittihad dengan kapasitas perawatan 12 tempat tidur, pada tahun 1932 pindah ke gedung bekas Bank di Jl. Daan Mogot No. 3 dengan 40 kapasitas temapt tidur. Tahun 1943 sampai 1946 dipimpin oleh dr. J. Leimena kemudian oleh dr. Gembiro
dengan kapasitas 65 tempat tidur. Tahun 1946 RSU Kabupaten Tangerang pindah ke Balaraja, pada tahun 1950 setelah penyerahan kedaulatan RI, Rumah Sakit Kembali ke Jl. Daan Mogot Tangerang bergabung dengan Rumah Sakit Bekas NICA dipimpin oleh dr. Gusti Hasan dan berfungsi sebagai Rumah Sakit Umum, pengelolaan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang diserahkan kepada pemerintah Swatantra Kabupaten Tangerang pada tahun 1955, tahun 1959 Membangun sebuah Rumah Sakit baru di lokasi yang sekarang di Jl. A. Yani No. 9 Tangerang. Dibangun gedung kantor yang sederhana. Pada permulaan tahun 1964 Menteri Kesehatan Prof. Dr. Satrio menyerahkan gedung SDK kepada Pemuda Tangerang pada tahun 1963. Tanggal 5 Mei 1964 RSU pindah dari Jl. Daan Mogot Ke Jl. A Yani No. 9 menggunakan gedung bekas SDK sebagai tempat perawatan dengan 60 tempat tidur, dan penambahan gedung kantor untuk tata usaha, poli klinik umum, poli klinik bedah, apotik dan laboratorium dan pada tanggal 5 Mei 1964 Ditetapkan sebagai hari jadi RSU Kabupaten Tangerang. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang (RSU) seiring perkembangan waktu sekarang adalah Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, yang berlokasi di Wilayah Kota Tangerang, Rumah Sakit ini menerima pasien dari Wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dll. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang merupakan Type Rumah Sakit Kelas B Pendidikan, dengan visi “Rumah Sakit Modern, Unggul dan Terpercaya” sedangkan misi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang salah satunya adalah Meningkatkan kompetensi SDM pada semua lini pelayanan Rumah Sakit dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang profesional, santun dan mempunyai daya saing yang tinggi. (RSU Kabupaten Tangerang). a. Visi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Visi dari Rumah Sakit Umum Tangerang yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Modern, Unggul & Terpercaya”. Makna visi tersebut
adalah bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang diharapkan menjadi Rumah Sakit yang modern dengan segala fasilitas pelayanan yang diberikan, dan menjadi yang terdepan dan unggul di setiap pelayanan kepada masyarakat dan menjadi kepercayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di tangerang dan di banten. b. Misi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Misi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan kompetensi SDM pada semua lini pelayanan Rumah Sakit dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang profesional, santun dan mempunyai daya saing yang tinggi. 2) Memberikan pelayanan unggulan yang didukung dengan peralatan canggih untuk antisipasi tuntutan lingkungan dan perkembangan penyakit di kabupaten dan kota tangerang. 3) Menyelenggarakan
pelayanan
pendidikan
kedokteran
dan
pendidikan kesehatan lainnya.
c. Falsafah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Falsafah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah “Memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan”. d. Motto Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Motto Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah “Kami Ada Untuk Anda”. e. Nilai-nilai Budaya Kerja Budaya kerja Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang (ICARE) yang mempunyai makna sebagai berikut:
1) Integritas yaitu kepercayaan konsumen penting untuk dijaga dengan pelayanan dan perilaku yang baik, profesional, disiplin, serta menjunjung tinggi etika dan kejujuran. 2) Cakap yaitu bahwa setiap personil baik dokter maupun paramedik dan pegawai terus terjaga kecakapan agar dapat menjalankan fungsi secara profesional. 3) Akuntabel sebagai BLUD maka RSU Kabupaten Tangerang harus dapat mendayagunakan seluruh sumber daya untuk mencapai kinerja optimal dan dapat dipertanggungjawabkan. 4) Responsif adalah bahwa sebagai instansi yang sangat tanggap pada kegawatdaruratan ataupun kondisi yang fatal maka sikap tanggap dibudayakan melebihi sikap lainnya. 5) Efisien ialah menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan kepada masyarakat/pasien dengan menggunakan sumber daya RSU Kabupaten Tangerang yang tersedia ecara optimal dan bertanggung jawab.
f. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
Gambar 2.1 Struktur organisasi RSU Kabupaten Tangerang
g. Instalasi Rawat Inap
Instalasi Ruang rawat inap yang tersedia di RSU Kabupaten tangerang, terdiri dari beberapa ruangan dengan jumlah tempat tidur sebanyak 444 tempat tidur Table 2.1 Jumlah Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang
No
Paviliun
Jumlah Tempat Tidur
1.
Anyelir atas
23
2.
Anyelir bawah & HCU
23
3.
Aster Atas dan Bawah
48
4.
Cempaka
32
5.
Dahlia
32
6.
Flamboyan
18
7.
ICU atas
19
8.
ICU bawah/ edelweiss
8
9.
Kemuing atas dan isolasi
20
10.
Kemuning bawah
22
11.
Kenanga
24
12.
Mawar
24
13.
NICU
4
14.
Perinatologi atas
45
15.
Perinatologi bawah
50
16.
Pusat thalasemi
20
17.
Rawat gabung anyelir
10
18.
Rawat gabung aster
20
19.
Seruni
24
20.
Soka
24
21.
Safir biasa
3
22.
Safir utama
4
23.
Safir diamond
4
24.
Zamrud
6
25.
Topaz
21
26.
HCU IKW
2
27.
Kamar bersalin
20
Total
444
Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019.
h. Ketenagaan RSU Kabupaten Tangerang Data Kondisi Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Tangerang. Komposisi Pegawai Berdasarkan status kepegawaian: CPNS
: 133 Orang
PNS
: 371 Orang
NON PNS
: 764 Orang
Tabel 2.2Jumlah Pegawai RSU Kabupaten Tangerang
Jenis Tenaga
Banyaknya
%
Tenaga medis
131
10.24%
Tenaga paramedis perawatan
568
49.84%
Tenaga paramedis non perawatan
142
11.27%
Tenaga non medis
427
35.32%
Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019.
Tabel 2.3Jumlah Dokter RSU Kabupaten Tangerang
Jenis Tenaga
Banyaknya
Dokter Umum
33
Dokter Spesialis
76
Dokter Gigi
9
Dojter Konsultan
8
Dokter / S2/M. Kes/M.Si
5
Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019 Tabel 2.4Jumlah Dokter Spesialis RSU Kabupaten Tangerang
No
Jenis Tenaga
1.
Dokter Spes Bedah
2.
Dokter Spes Penyakit Dalam
3.
Dokter Spes Kes. Anak
4.
Dokter Spes Obgin
5.
Dokter Spes Radiologi
6.
Dokter Spes Anesthesia
7.
Dokter Spes Patologi Klinik
8.
Dokter Spes Jiwa
9.
Dokter Spes Mata
10. Dokter Spes THT 11. Dokter Spes Kulit Dan Kelamin 12. Dokter Spes Jantung Diagnostik Invasif & Intervensi Non Bedah (Fellowship) 13. Dokter Spes Paru 14. Dokter Spes Saraf 15. Dokter Spes Bedah Orthopedic 16. Dokter Spes Urologi 17. Dokter Spes Patalogi Anatomi 18. Dokter Spes Forensik 19. Dokter Spes Rehabilitasi Medic 20. Dokter Spes Bedah Plastik 21. Dokter Spes Bedah Saraf 22. Dokter Spes Gizi Medik/ Gizi Klinik 23. Dokter Spes Farma Klinik 24. Dokter Spes Akupuntur
25. Dokter Spes Lainnya 26. Spes. Akupasi Kerja 27. Spes. Bedah Mulut 28. Spes. Orthopedi 29. Spes. Konservasi Gigi 30. Spes. Periondoti 31. Spes. Penyakit Mulut
Tabel 2.5Perkembangan Perawat RSU Kabupaten Tangerang
Jenis Ketenagaan Perawat
Jumlah
L
P
S1 keperawatan
52
11
41
D4 keperawatan
28
3
25
D3 keperawatan
443
116
327
SPK
42
7
35
565
137
428
Total
Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019.
Tabel 2.6 Keadaan Perawat RSU Kabupaten Tangerang
2015
2016
2017
2018
2019
19
95
51
50
89
Perawat berhenti
40
64
43
42
70
Perawat baru
69
159
94
92
159
Perkembangan perawat
Sumber: RSU Kabupaten Tangerang, 2019.
Pengaturan Jadwal dinas terdiri dari 3 shift: Dinas pagi dari pukul 07.00 – 14.00 WIB Dinas sore dari pukul 14.00 – 21.00 WIB Dinas malam dari pukul 21.00 – 07.00 WIB
B. Ruangan Soka
1. Gambaran Umum Ruangan Soka Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, salah satunya sub unit ruang perawatan dewasa untuk Ruangan Bedah. Ruangan Soka merupakan sebagai bangsal perawatan yang dikhususkan untuk pasien bedah kelas 3, ruang perawatan Soka merawat pasien dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Ruang Soka memiliki 6 kamar, kamar 1, 3, dan 5 dikhususkan untuk perempuan, dan kamar 2, 4, dan 6 dikhususkan untuk pasien laki-laki. Terdapat 1 ruang alat/ spulhok, 1 ruang gudang, 1 ruang kepala ruangan, 1 ruangan perawat, 1 ruangan kamar ganti perawat dan kamar mandi. Pengorganisasian Ruangan Soka terdiri dari kepala ruangan, wakil kepala ruangan, 2 orang ketua TIM, 12 orang perawat pelaksana, 1 orang POS dan 1 orang ADM. a. Aktifitas Ruang Perawatan Soka Aktivitas di sub unit ruang perawatan Soka dan Pelayanan Penginapan. Pelayanan Medik yang dimaksud adalah pelayanan yang berasal dari tindakan yang dilakukan dokter. Dokter memeriksa pasien yang dirawat di rumah sakit secara teratur serta memberikan obat dan pengobatan
yang
dapat
menyembuhkan
pasien.
Pelayanan
Keperawatan adalah pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada pasien berupa pengawasan terus menerus sehingga terjadi pemulihan. Sedangkan Pelayanan Penginapan adalah pelayanan fasilitas seperti tempat tidur dan tempat kebersihan diri serta pemberian makanan dari ruang perawatan yang sama seperti sistem penginapan. Kegiatan pelayanan rawat inap meliputi: 1) Penerimaan pasien 2) Pelayanan medik 3) Pelayanan penunjang medik 4) Pelayanan perawatan 5) Pelayanan obat 6) Pelayanan makan, dan 7) Pelayanan administrasi keuangan
b. Struktur Organisasi Ruang Perawatan Soka Kepala Ruangan Ns Rianti, S.Kep. Administrasi Ridho Wakil Kepala Ruangan Br. Uang Musaeri, S.Kep.
Ketua TIM I
Ketua TIM II
Zr. Selly, S.Kep.
Br. Abdullah Kaspul, AMK.
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Br. Darma Aulia, AMK.
Zr. Ati Rahmawati, AMK. Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Br. Fendi Catur, AMK.
Br. Agus Panda, AMK.
Perawat Pelaksana Br. Ridwan, AMK.
Perawat Pelaksana Ns. Ida Musrofa, S.kep.
POS Lilik Suhendri
Perawat Pelaksana Br. Angga, AMK.
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
Br. Umayudin, AMK.
Zr. Ayu Azhari, AMK. Perawat Pelaksana Zr. Rini Astuti, AMK.
Gambar 2.2 Struktur organisasi Paviliun Soka
Perawat Pelaksana Zr. Ismayati, AMK
c. Hubungan Kerja Ruang Perawatan Soka Dengan Bagian Lain
Dalam menjalankan aktivitas rutin sub unit ruang perawatan Soka menjalin hubungan kerja dengan unit-unit yang terkait, seperti: 1) Unit Rawat Jalan: Bekerjasama untuk penerimaan pasien sebelum dan sesudah dirawat di rumah sakit. 2) Instalasi Gawat Darurat: Bekerjasama dalam menerima pasien yang datang dan memerlukan pertolongan pertama untuk selanjutnya mendapatkan pengobatan lebih lanjut di rawat inap. 3) Rekam
Medis:
Bekerja
sama
dalam
penyelenggaraan,
penyimpanan, pengelolaan, dan pemeliharaan informasi medis yang terdapat dalam status/rekam medik pasien. Surat permintaan rawat yang dikirim oleh dokter dari rawat jalan maupun IGD harus disertai dengan rekam medis pasien. 4) Radiologi: Bekerjasama dalam pemeriksaan pasien dengan menggunakan alat-alat radiologi untuk menegakkan diagnosa penyakit. 5) Laboratorium: Bekerjasama dalam pemeriksaan pasien dengan menggunakan fasilitas laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit. 6) Farmasi: Bekerjasama dalam mengadakan obat dan alat kesehatan yang diperlukan pasien di sub unit ruang perawatan Soka. 7) Gizi: Bekerjasama dalam mengadakan makanan/minuman dan konsultasi gizi. 8) Keuangan: Bekerjasama dalam pengelolaan keuangan sebagai salah satu sub unit perawatan yang memberikan kontribusi kepada rumah sakit dalam bentuk pembayaran pasien baik sebelum dan sesudah masuk rumah sakit. 9) ICU: Bekerjasama untuk penanganan pasien dengan perawatan khusus, setelah kondisi pasien membaik bisa dipindahkan ke ruang perawatan biasa.
10) Rehabilitasi Medik: Bekerjasama dalam konsultasi dan terapi lanjutan pasien dengan pemberian pelayanan ECHO dan pemasangan RING jantung. 11) Logistik: Bekerjasama dalam pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) dan formulir-formulir yang mendukung kegiatan di sub unit ruang perawatan Soka. 12) Pendaftaran: Bekerjasama dalam pemberian informasi ruang perawatan/ tempat tidur yang tersedia dan persiapan kamar untuk rawat inap. 13) Maintenance & cleaning service: Bekerjasama dalam hal pemeliharaan dan perbaikan sarana rumah sakit, terutama di sub unit ruang perawatan Soka. d. Fasilitas dan Peralatan Diruang Soka 1) Fasilitas Perawatan di Ruangan Soka meliputi: a) Asuhan Keperawatan Dewasa Khususnya Pasien Bedah b) Visit dokter lainnya 2) Pembagian ruangan di Ruangan Soka Di Ruang Soka terdapat 6 buah kamar perawatan dengan jumlah 24 tempat tidur terbagi atas: a) Kamar 1 : 4 Tempat tidur untuk Perempuan dengan kondisi baik b) Kamar 2 : 4 Tempat tidur untuk Perempuan dengan kondisi baik c) Kamar 3 : 4 Tempat tidur untuk Perempuan dengan kondisi baik d) Kamar 4 : 4 Tempat tidur untuk Laki-laki dengan kondisi baik e) Kamar 5 : 4 Tempat tidur untuk Laki-laki dengan kondisi baik f) Kamar 6 : 4 Tempat tidur untuk Laki-laki dengan kondisi baik
e. Peralatan di Ruangan Soka 1) Ambu Bag dgn Sungkup
: 2 buah (kondisi baik)
2) Laringoscopi
: 1 buah (kondisi baik)
3) Manometer Oksigen Tabung
: 2 buah (kondisi baik)
4) Manometer Oksigen Dinding
: 8 buah (kondisi baik)
5) Papan Resusitasi
: 2 buah(kondisi baik)
6) Suction Pump Mobile
: 2 buah (kondisi baik)
7) Tabung Oksigen Kecil
: 5 buah (kondisi baik)
8) Tong Spatel Logam
: 2 buah (kondisi baik)
9) EKG
: 1 buah (kondisi baik)
10) Buli-buli Panas
: 3 buah (kondisi baik)
11) Brancard Pasien
: 1 buah (kondisi baik)
12) Reflek Hamer
: 1 buah (kondisi baik)
13) Trolley Emergency
: 1 buah (kondisi baik)
14) Trolley Obat
: 2 buah (kondisi baik)
15) Trolley Suntik
: 1 buah (kondisi baik)
16) Infus pump
: 1 buah (kondisi baik)
17) Syiring Pump
: 1 buah (kondisi baik)
18) Torniquet
: 3 buah (kondisi baik)
19) Kursi roda
: 9 buah (kondisi baik)
20) Pispot
: 11 buah (kondisi baik)
21) Stetoskop
: 2 buah (kondisi baik)
22) Tensimeter
: 1 buah (kondisi baik)
23) Tensimeter Digital
: 4 buah (kondisi baik)
24) Oxymetri
: 2 buah (kondisi baik)
25) Tiang Infus Bed/ Mobile
: 20/10 buah (kondisi baik)
26) Timbangan Badan Digital
: 1 buah (kondisi baik)
27) Termomter
: 2 buah (kondisi baik)
28) Set resusitasi
: 1 buah (kondisi baik)
29) Bak Instrumen Kecil
: 6 buah (kondisi baik)
30) Pinset Chirugis
: 6 buah (kondisi baik)
31) Pinset Anatomis
: 6 buah (kondisi baik)
32) Kom Kecil Tanpa Tutup
: 6 buah (kondisi baik)
33) Gunting Jaringan
: 6 buah (kondisi baik)
34) Bengkok
: 11 buah (kondisi baik)
35) Tempat Tidur
: 24 buah (kondisi baik)
36) Waskom Mandi Stenlis
: 4 buah (kondisi baik)
37) Gunting Perban Kecil
: 5 buah (kondisi baik)
38) Gunting Perban Besar
: 3 buah (kondisi baik)
39) Kom Tutup Sedang
: 3 buah (kondisi baik)
40) DC Shock Philips
: 1 buah (kondisi baik)
41) Lampu resusitasi
: 1 buah (kondisi baik)
f. Denah Ruang Soka
TEMPAT ALAT-
SPUL
RUANG
ALAT/ GUDANG
HOK
DISKUSI
KAMAR 6
KAMAR 5
KAMAR 4
KAMAR 3
KAMAR 2
KAMAR 1
WC RUANG RUANG PERAWAT
KARU WT
KAMAR PERAWAT NURSE STASION Gambar 2.3 Denah Paviliun Soka
g. SOP Ruang Soka Untuk meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal, maka rumah sakit menetapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) sebagai panduan memberikan asuhan keperawatan, SOP tersebut sudah di terbitkan oleh Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang 2019, adapun isi SOP tersebut sebagai berikut. Tabel 2.7Daftar Standar Operasional Prosedur Ruang Soka
No 1.
Nama SOP Menerima pasien baru
No Dokumen
Tahun Diterbitkan
445/. Bid.Yan Kep
2019
2.
Melaksanakan orientasi pasien baru
445/. Bid.Yan Kep
2019
3.
Mengukur suhu tubuh
445/. Bid.Yan Kep
2019
4.
Mengukur pernafasan
445/. Bid.Yan Kep
2019
5.
Mengukur tensi darah
445/. Bid.Yan Kep
2019
6.
Menghitung denyut nadi
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
7.
8.
9.
Memindahkan pasien dari kereta dorong ke tempat tidur Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Memberikan obat melalui mulut untuk dewasa
10.
Memberikan obat pada kulit
445/. Bid.Yan Kep
2019
11.
Memberikan obat dibawah lidah
445/. Bid.Yan Kep
2019
12.
Memberikan obat tetes mata
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
13.
14. 15. 16.
Memberikan obat melalui suntikan subkutan Memberikan obat suntikan melalui intramuskuler Memberikan obat suntikan intrakutan Memberikan obat suntikan melalui intravena
17.
Tepid sponge
445/. Bid.Yan Kep
2019
18.
Memasang selang nasogastrik
445/. Bid.Yan Kep
2019
19.
Melepas selang nasogastrik
445/. Bid.Yan Kep
2019
20.
Irigasi selang nasogastrik
445/. Bid.Yan Kep
2019
21.
Memasang kateter pada perempuan
445/. Bid.Yan Kep
2019
22.
Memasang kateter pada laki-laki
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
23. 24.
Menghitung cairan ang masuk dan keluar Pengambilan spesimen urine
25.
Merawat luka
445/. Bid.Yan Kep
2019
26.
Memberikan O2 perkule
445/. Bid.Yan Kep
2019
27.
Melakukan latihan napas dalam
445/. Bid.Yan Kep
2019
28.
Hisap lender
445/. Bid.Yan Kep
2019
29.
Memasang Infus Intravena
445/. Bid.Yan Kep
2019
30.
Meberikan tranfusi darah
445/. Bid.Yan Kep
2019
445/. Bid.Yan Kep
2019
31.
Pengambilan darah untuk pemeriksaan analisa gas darah
Sumber: RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2019
BAB III HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Hasil Pengkajian Pengkajian manajemen keperawatan menggunakan pendekatan 5M (Man, Material & Machine, Methode, Money, Market) dalam rangka untuk
mengidentifikasi dari masing-masing elemen, 5 M tersebut akan dijabarkan di bawah ini: 1. 5 M ( Man, Material & Machine, Methode, Money, Market) a. Man Sumber Daya
Manusia Ruang Soka sudah melakukan pelatihan-
pelatihan seperti BTCLS, Customer Service, dll. SDM yang ada sebanyak 38 orang terdiri dari: 1) Dokter Ruangan
: 1 orang
2) Dokter Spesialis
: 10 orang
3) Perawat Ruangan
: 16 orang
4) POS
: 1 orang
5) ADM
: 1 orang
Dengan latar belakang pendidikan: 1) 1 orang
: Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi
2) 1 orang
: Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Onkologi
3) 3 orang
: Dokter Spesialis Bedah Saraf
4) 1 orang
: Dokter Spesialis Bedah Plastik
5) 4 orang
: Dokter Spesialis Neuro
6) 4 orang
: Dokter Spesialis THT – KL
7) 3 orang
: Dokter Spesialis Mata
8) 1 orang
: Dokter Spesialis Bedah Mulut
9) 3 orang
: Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
10) 1 orang
: Dokter Spesialis Bedah Urologi
11) 12 orang
: DIII Keperawatan
12) 2 orang
: S1 Ners
13) 2 orang
: S1 Kep
14) 1 orang
: S1 Kom
15) 1 orang
: SMA
b. Material & Machine Jumlah peralatan dan perlengkapan di ruang Soka RSU Kab Tangerang sudah cukup lengkap dan sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan tindakan keperawatan, kebutuhan untuk administrasi dan kebutuhan untuk menunjang keberlangsungannya aktifitas ruangan.Kualitas peralatan yang tersedia masih dalam keadaan baik dan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi dari peralatan tersebut.Sarana dan prasarana yang ada diruang Soka sudah
sesuai
dengan
kebutuhan
yang
diperlukan
untuk
keberlangsungan diruang Soka. Menurut data dari penyebaran kuesioner diruangan didapatkan saran dari pasien maupun keluarga pasien yaitu fasilitas kamar yang tidak memadai diantaranya kamar mandi kurang bersih, ruangan panas, sabun dikamar mandi tidak di isi dan pendingin ruangan berikut AC dan kipas angin yang tidak berfungsi. c. Method 1) SAK (Standar Asuhan Keperawatan) Standar asuhan keperawatan terdiri dari kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam pemberian asuhan keperawatan, apabila kriteria-kriteria tersebut dapat dipenuhi maka mutu asuhan keperawatan dapat dipertanggung jawabkan secara profesional dengan memahami dan mematuhi kriteria dalam standar asuhan keperawatan yang selanjutnya diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan maka bukan hanya keprofesian yang dapat dijaga dan ditingkatkan, tetapi juga meliputi pemenuhan kebutuhan dalam aspek-aspek keamanan dan kenyamanan pasien. Berdasarkan data dan medical record pada bulan mei 2019 didapatkan 10 penyakit terbanyak diruang Soka RSU Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak Diruang Soka No 1.
Jenis Penyakit
Jumlah
Cedera Kepala Sedang
11
2.
Trauma Capitis
4
3.
Ca. Mamae
3
4.
Limfadenopati Coli
2
5.
Hidronefrosis
2
6.
Soft Tissue Tumor
2
7.
Right Frontal Meningtoma
2
8.
Retensi Urine
2
9.
Fraktur
2
10.
Gross hematuri
2
2) Standar Operasional Prosedur Protap tindakan keperawatan pasien di ruang Soka menggunakan pedoman perawatan dasar rumah sakit umum kabupaten Tangerang tahun 2019. d. Money Sistem gaji dan remonisasi sumber daya manusia perawat ruangan dan seluruh staff di ruang Soka didapatkan 1 kali dalam satu bulan. Sementara untuk sumber dana pendapatan seluruh pegawai ruang Soka pasien umum, APBD pemerintah dan asuransi.
e. Market RSU Kabupaten Tangerang adalah pusat rujukan karena sarana prasarana sudah lengkap, RSU Kabupaten Tangerang mempunyai website yang cukup lengkap. Pasien rawat pengguna BPJS dipermudah jika semua sudah sesuai dengan prosedur pelayanan, sehingga mempermudah pengguna jaminan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di ruang Soka.
B. Fungsi-fungsi Perencanaan 1. Perencanaan
a. Jadwal dinas perawat Berdasarkan hasil wawancara, Menurut kepala ruangan beliau membuatjadwal dinas sesuai dengan tingkatan jenjang karir. Dalam pembagian tugasnya dinas pagi terdiri dari PK 2 dan PK 3 dikarenakan pada pagi hari beban kerja di dalam ruangan lebih tinggi sehingga dibutuhkan perawat yang mempunyai kinerja klinis yang lebih baik dan menguasai pasien dan lingkungan, pada dinas siang dan malam terdiri dari minimal PK 2 (1 orang) dan PK 1 (2 orang), karena hanya memonitoring pasien dan melanjutkan tindakan yang belum terpenuhi. b. Visi, Misi Organisasi Menurut beberapa referensi bahwa visi misi hanya dirumuskan korporate artinya visi misi hanya ada satu dan hanya ada visi misi secara umum yang dirumuskan oleh rumah sakit, untuk mencapai visi misi rumah sakit tersebut, setiap unit ruangan yang ada di rumah sakit harus merumuskan tujuan pelayanan dalam rangka menunjang visi misi rumah sakit agar visi misi rumah sakit dalam tercapai dengan sesuai dan tepat. Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruangan mengatakan visi misidalam ruang soka yaitu mengedepankan kebutuhan dasar manusianya (pasien).
c. Filosofi keperawatan Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruangan Soka filosofikeperawatan yang diterapkan adalah berfokus pada kebutuhan dasar manusia dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil observasi, pada saat pelaksanaan di ruangan soka sudah diimplementasikan namun hanya sebagian perawat. d. Perencanaan jangka pendek dan jangka menengah Perencanaan harian kepala ruangan dan semua SDM ruang Soka dibuat sebelum melakukan kegiatan harian dan dilengkapi pada saat kegiatan pre dan post comfrence, dan pada saat timbang terima operan
pasien setiap pergantian shift. Rencana bulanan kepala ruangan Soka yang sudah dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Merencanakan dan membuat jadwal dinas untuk satu bulan 2) Membuat jadwal pemimpin pre dan post conference 3) Membuat perencanaan kebutuhan bulanan untuk alat kesehatan, alat tenun, obat-obatan untuk ruang Soka. 4) Membuat perencanaan untuk pertemuan rutin bulanan atau rapat ruangan e. Perencanaan Jangka Panjang Kepala ruangan Soka sudah membuat perencanaan untuk satu tahun yang tertuang dalam POA kepala ruangan seperti: 1) Menyusun perencanaan proses MPKP untuk ruang Soka 2) Merencanakan kebutuhan tenaga tahunan ruang Soka 3) Membuat perencanaan pengembangan SDM, seperti membuat jenjang untuk peningkatan karir SDM ruang Soka untuk melanjutkan pendidikan formal keperawatan. 4) Membuat audit keperawatan ruang Soka 5) Membuat perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana tahunan ruang Soka.
2. Pengorganisasian Perorganisasian diruang Soka menggunakan pola struktur yang saling berinteraksi dari atasan sampai bawahan. Dalam memberikan asuhan keperawatan, ruang Soka telah menerapkan metode asuhan keperawatan MPKP metode tim. Dari bagian struktur organisasi ruang Soka tergambar bahwa dalam menjalankan fungsi manajemen keperawatan kepala ruangan Soka dibantu oleh 2 orang PN (Primary Nursing), dimana tiap-tiap ketua tim membawahi 6 PA (Perawat Associate). a. Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil wawancara, menurut
Kepala
ruangan
didapatkaninformasi bahwa pengorganisasian diruang soka sudah di revisi sesuai dengan ketenagaan yang ada sekarang. Berdasarkan hasil observasi : adanya pengorganisan pemetaan ketenagaanruang soka yang dipajang di ruang administrasi dan dapat dilihat oleh semua orang. b. Pengorganisasian Perawatan klien Berdasarkan hasil wawancara: menurut Kepala Ruangan menyatakanbahwa penghitungan jumlah tenaga sudah disesuaikan dengan tingkat ketergantungan pasien. Berdasarkan hasil observasi : jumlah perawat sudah cukup dengan rinciandinas adalah sebagai berikut Pagi = 4 , Siang = 3 , malam 3, libur = 3 dan untuk dinas pagi ditambah 1 kepala ruang, 1 wakil kepala ruang dan 1 ketua tim. c. Uraian tugas Berdasarkan hasil wawancara : Menurut Kepala ruangan setiap perawatsudah mempunyai uraian tugas masing-masing bagi tiap tenaga keperawatan. Batas wewenang dan tanggung jawab perawat cukup jelas dengan dibuat job discription dimasing-masing ruangan. Berdasarkan hasil observasi : Diruangan sudah ada buku uraian tugasperawat sesuai perannya. d. Metode penugasan Berdasarkan hasil wawancara : informasi dari Kepala ruang didapatkandata
bahwa
metode
penugasan
yang
diterapkan
menggunakan metode tim, dibagi dalam 2 (dua) tim, tiap tim terdiri dari 5 sampai 6 orang perawat pelaksana. Berdasarkan hasil observasi : metode penugasan yang digunakan adalahmetode tim, pada implementasi metode tim sudah berjalan dengan semestinya, lalu diterapkan metode fungsional dimana pembagiannya adalah ada yang bertugas sebagai perawatan luka,
pemberian obat, hal ini jika dilihat dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa metode tim kombinasi dengan metode fungsional. e. Pendokumentasian asuhan keperawatan Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala ruangan didapatkaninformasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan sudah sesuai dengan format yang ada dari RSUD Kabupaten Tangerang dan sudah disepakati bersama antara kepala ruang dan komite keperawatan. Berdasarkan hasil Obseravasi: formulir dokumentasi keperawatan sudahtersedia dengan lengkap dan dalam penulisannya sesuai Standar Prosedur Oprasional (SPO). f. Pengaturan jadwal dinas Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala Ruangan pengaturanshift yang dilakukan oleh Kepala ruang disesuaikan dengan jumlah perawat yang ada di ruangan dan berdasarkan pada tingkat ketergantungan klien, dimana pada dinas pagi perawat (PK 2 dan PK 3) lebih banyak karena tingkat beban kerja pada pagi hari lebih tinggi, sedangkan pada dinas sore dan malam minimal ada PK 2 sebanyak 1 orang. Pengaturan jadwal shift sudah diatur sesuai oleh RSUD Kab.Tangerang yaitu dinas pagi jam 07.00-14.00 WIB, dinas siang jam 14.00-21.00 WIB dan dinas malam jam 21.00-07.00 WIB. Kepala ruangan mengatakan Operan dinas dilakukan pada jam dinas pagi 07:30-08:00, dinas siang 14:30-15:00, dinas malam 21:30-22:00. Berdasarkan hasil observasi: Format daftar shift diruangan menggunakanproporsi jumlah perawat yang ada dan sesuai dengan jenjang karir, dimana pada dinas pagi perawat (PK 2 dan PK 3) lebih banyak. Diruangan soka penjadwal timbang terima dimulai lebih 30 menit dari jam yang sudah ditentukan. 3. Fungsi Pengarahan dan pengawasan a. Motivasi kepada perawat
Berdasarkan hasil wawancara: menurut Kepala ruangan Soka bahwaselain peningkatan motivasi yang dilakukan oleh rumah sakit baik secara langsung maupun tidak langsung peningkatan motivasi dilakukan juga oleh kepala ruangan. Berdasarkan hasil observasi: Kepala Ruang setiap preconference selalumemberikan motivasi kepada semua perawat dan mengingatkan selalu untuk meningkatkan mutu pelayanan di ruangan Soka. b. Komunikasi Berdasarkan hasil observasi: Komunikasi antara staff sesuai dengan jalur.Pada saat timbang terima pasien di ruangan, dilaporkan tindakan yang telah dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya. Komunikasi antara perawat dengan pasien sudah dilakukan dengan baik, perawat mengedukasikan pasien selama pasien dirawat di ruangan. Namun masih kurangnya perawat melakukan evaluasi mengenai tingkat pengetahuan pasien untuk mengetahui kefektifan dari pemberian edukasi yang diberikan perawat dan kurangnya pemahaman pasien terhadap informasi yang diberikan Berdasarkan hasil kuesioner : Hasil dari kuesioner tentang kepuasan pasienterhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka didapatkan 100 % pasien merasa puas, Hasil dari kuesioner tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka khususnya komunikasi didapatkan 100% pasien menjawab komunikasi perawat sudah baik. Hasil kuesioner terkait kecepatan perawat dalam memberikan informasi didapatkan sebanyak 16,67% pasien yang menjawab jelas dalam memberikan informasi, 83,33% pasien yang menjawab cukup jelas. c. Fasilitas/Alat Berdasarkan hasil kuesioner :Hasil dari kuesioner tentang kepuasan pasienterhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka
khususnya kebersihan ruangan didapatkan 72,22% pasien menjawab cukup bersih, 27,78% pasien menjawab bersih. Berdasarkan observasi :hasil observasi di dapatkan kamar sudah bersih, setiap kamar sudah terdapat jam dinding, mahasiswa sudah mendapatkan kursi namun disetiap ruangan tidak terdapat papan informasi untuk perawat penanggung jawab dan dokter jaga di setiap shift. Masalah: Kurangnya fasilitas ruangan papan nama petugas (Menyarankan
untuk
memfasilitasi
papan
nama
perawat
penanggungjawab setiap shift) Berdasarkan observasi :hasil observasi yang didapatkanyaitu kurangnya petunjuk arah menuju paviliun soka. Masalah: Kurangnya petunjuk arah menuju paviliun soka (Menyarankan untuk membuat petunjuk arah menuju paviliun soka) 4. Fungsi Pendelegasian Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala Ruangan didapatkan informasi bahwa pendelegasian diruangan sudah ada, dan sudah dilakukan secara optimal. Berdasarkan hasil observasi : Format pendelegasian diruangan sudah ada.
5. Fungsi pengendalian a. Program pengendalian mutu Berdasarkan hasil wawancara : Menurut kepala ruangan sudah ada timpengendalian mutu, pengendali mutu yang dilakukan menggunakan cara memberikan kepuasan pasien dengan memberikan kotak saran pada tempat yang disediakan di ruangan soka. Berdasarkan hasil observasi: Sudah ada sistem pelaporan dan pencatatankegiatan pengendali mutu dan ada struktur kerja dan format
pengendalian diruangan, serta sudah ada tempat yang disediakan untuk menilai mutu pelayanan petugas di ruangan soka. b. Pelaksanaan SOP dan SAK Berdasarkan hasil wawancara : Menurut Karu Asuhan keperawatan yangdiberikan sudah mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi : SOP dan SAK sudah ada.Hasil Kuesioner
Tentang
Pelayanan
Keperawatan
di
Ruang
Soka
:Berdasarkan hasil dari pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner padatanggal 23-24 Juli 2019 dengan 18 responden didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka No
Pertanyaan
Nilai Pendapat
1.
Bagaimana pendapat saudara tentang fasilitas di Unit ini? Tidak Lengkap Kurang Lengkap
100%
Lengkap Sangat Lengkap
2.
Bagaimana pendapat saudara tentang penampilan perawat cara berpakaian di unit ini? Tidak Rapi Kurang Rapi
3.
Rapi
33,33%
Sangat Rapih
66,67%
Bagaimana pendapat saudara tentang kesopanan perawat di unit ini?
Tidak sopan Kurang Sopan Sopan
100%
Sangat Sopan 4.
Bagaimana pendapat saudara tentang informasi perawat yang merawat anak/Ibu di unit ini? Tidak mendapat informasi Cukup Mendapat informasi
20,0%
Mendapat informasi Sangat mendapat informasi 5.
38,89%
Bagaimana pendapat saudara tentang penjelasan hak dan kewajiban pasien di Unit ini? Tidak jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas
6.
66,67 33,33%
Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian pelayanan keperawatan yang diterima dengan yang dijanjikan di unit ini? Tidak sesuai Cukup sesuai Sesuai
100%
Sangat sesuai 7.
Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan waktu dalam memberi pelayanan keperawatan di unit ini? Tidak tepat waktu kurang tepat waktu
33,33%
Tepat waktu
66,67%
Sangat tepat waktu 8.
Bagaimana pendapat saudara tentang kemudahan prosedur pelayanan keperawatan di unit ini?
Tidak mudah Cukup mudah
16,67%
Mudah
83,33%
Sangat mudah 9.
Bagaimana pendapat saudara tentang keamanan, kenyamanan dari setiap fasilitas dan lingkungan pelayanan di unit ini? Tidak aman
50.00%
Cukup aman
38,89%
Aman
11,10%
Sangat aman 10.
Bagaimana pendapat saudara tentang penjelasan dari perawat sebelum dilakukan tindakan keperawatan di Unit ini? a. Cukup mendapat penjelasan b. Mendapat penjelasan
100%
c. Sangat mendapat penjelasan d. Wow 11
Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan perawat dalam memberikan informasi di unit ini? a. Tdak cepat b. Cukup cepat
27,78%
c. Cepat
72,22%
d. Sangat cepat 12
Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan waktu dalam member pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak tepat waktu b. Cukup tepat waktu c. Tepat waktu d. Sangat tepat waktu
13
Bagaimana pendapat saudara tentang perawat menanyakan keluhan rasa nyeri di unit ini?
100%
a. Tidak ditanyakan b. Cukup ditanyakan c. Ditanyakan
100%
d. Sangat ditanyakan 14
Bagaimana pendapat saudara tentang penyampaian informasi pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak cepat b. Cukup Cepat
27,78%
c. Cepat
72,22%
d. Sangat cepat 15.
Bagaimana pendapat saudara tentang jaminan pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak dijamin b. Cukup dijamin c. Dijamin
100%
d. Sangat dijamin 16
Bagaimana pendapat saudara tentang kemampuan (pengetahuan/keterampilan) perawat yang dimiliki di Unit ini? a. Tidak mampu b. Cukup mampu c. Mampu
100%
d. Sangat mampu 17
Bagaimana pendapat saudara tentang kesopanan dan keramahan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di unit ini?
18
a.
Tidak sopan dan ramah
b.
Cukup Sopan dan ramah
c. Sopan dan ramah
61,11%
d. Sangat sopan dan ramah
38,89%
Bagaimana pendapat saudara tentang keadilan untuk mendapatkan pelayanan keperawatan di unit ini?
a. Tidak adil b. Cukup adil
16,67%
c. Adil
83,33%
d. Sangat adil 19
Bagaimana pendapat saudara tentang penjelasan perawatan dirumah oleh perawat di Unit ini? a. Tidak jelas b. Cukup jelas
83,33%
c. Jelas
16,67%
d. Sangat jelas 20
Bagaimana pendapat saudara tentang jaminan pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak dijamin b. Cukup dijamin c. Dijamin
100%
d. Sangat dijamin 21
Bagaimana pendapat saudara tentang komunikasi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak baik b. Cukup baik c. Baik
100%
d. Sangat baik 22
Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan perawat dalam menanggapi keluhan pelanggan di Unit ini? a. Tidak cepat b. Cukup cepat
16,67%
c. Cepat
83,33%
d. Sangat cepat 23
Bagaimana pendapat saudara tentang kebersihan ruangan di unit ini? a. Tidak bersih
b. Cukup bersih
72,22%
c. Bersih
27,78%
d. Sangat bersih 24
Bagaimana pendapat saudara secara keseluruhan pelayanan keperawatan di unit ini? a. Tidak puas b. Cukup puas c. Puas
100%
d. Sangat puas 25.
Bagaimana pendapat saudara tentang menghubungi ruang unit ini? a. Tidak mudah b. Kurang mudah c. Mudah
100%
d. Sangat Mudah
Tabel 3.4 Kuesioner untuk kepala ruang terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka A. Perencanaan No
Pertanyaan
Nilai Pendapat
1
Apakah visi-misi ruangan telah dirumuskan?
100%
2
Apakah ada filosofi ruangan?
100%
3
Apakah rencana jangka pendek (harian, bulanan, tahunan) ada
100%
disusun? 4
Apakah ada diadakan rapat bulanan dengan semua perawat di
100%
ruangan? 5
Apakah karu merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan
100%
keperawatan? 6
Apakah rencana kebutuhan ketenagakerjaan ruangan telah disusun?
100%
7
Apakah indikator mutu pelayanan telah disusun?
100%
8
Apakah karu ada mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien setiap 100% hari?
B. Pengorganisasiaan 1
Apakah ada struktur organisasi di ruangan?
100%
2
Apakah Karu ada membagi jadwal dinas staf perawat bersama
100%
Katim? 3
Apakah Karu ada membuat daftar pasien bersama Katim?
100%
C. Pengarahan 1
Apakah karu ada memimpin operan ?
100%
2
Apakah karu ada mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre
100%
conference? 3
Apakah karu ada mengawasi dan mengarahkan kegiatan post
100%
conference? 4
Apakah karu ada memberi motivasi pada tim perawat di ruangan?
100%
5
Apakah karu mendelegasikan tugas dengan jelas
100%
6
Apakah karu ada menfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim
100%
kesehatan yang lain dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan? 7
Apakah karu ada mengawasi perawat dalam mengelola pasien
100%
melalui komunikasi lansung 8
Apakah karu ada melakukan supervisi?
100%
9
Apakah karu ada mengecek kedisiplinan staf perawat?
100%
10
Apakah karu ada membimbing mahasiswa di ruangan?
100%
D. Pengendalian 1
Apakah ada pengawasan dan pengendalian kebersihan dan ketertiban
100%
ruangan? 2
Apakah ada dilakukan diskusi bersama untuk memecahkan masalah
100%
di ruangan? 3
Apakah indikator mutu pelayanan telah ditetapkan?
100%
4
Apakah ada dilakukan audit dokumentasi?
100%
5
Apakah ada dilakukan survey kepuasan terhadap pasien atau
100%
keluarga, perawat dan dokter? 6
Apakah ada dilakukan pemeriksaan kelengkapan persediaan status
100%
keperawatan minimal 5 set setiap hari E. Compensatori reward 1
Apakah ada dilakukan rekruitmen tenaga perawat?
100%
2
Apakah ada dilakukan seleksi tenaga perawat?
100%
3
Apakah ada melakukan orientasi untuk staf baru?
100%
4
Apakah ada dilakukan penilaian kinerja?
100%
5
Apakah karu ada mengusulkan pengembangan staf?
100%
F. Hubungan professional 1
Apakah ada diadakan rapat keperawatan di ruangan?
100%
2
Apakah ada diadakan konferensi kasus di ruangan?
100%
3
Apakah ada diadakan rapat tim keperawatan di ruangan?
100%
4
Apakah karu ada mengawasi pelaksanaan visite dokter?
100%
G. Asuhan Keperawatan 1
Apakah karu ada melakukan asuhan keperawatan secara lansung ke
100%
pasien? Sumber 22 Juli 2019
Tabel 3.5 Kuesioner untuk ketua tim terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka A. Perencanaan
No
Pertanyaan
1
Apakah katim melakukan pengkajian terhadap klien baru?
2
Apakah katim menetapkan renpra berdasarkan analisis standar renpra sesuai dengan hasil pengkajian?
3
Nilai Pendapat 100% 100%
Apakah katim bekerjasama dengan CCM dengan mengindentifikasikan issue yang memerlukan pembuktian sehingga
100%
tercipta evidence based practice (EBP)? 4
Apakah katim membuat perencanaan pulang ?
100%
A. Pengorganisasian
100%
1
Apakah katim membuat jadwal dinas bersama kepala ruangan ?
100%
2
Apakah katim membuat daftar pasien bersama kepala ruangan ?
100%
3
Apakah katim menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien ?
4
100%
Apakah katim menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah tanggung jawabnya sesuai klien yang dirawat (pre
100%
conference) ? B. Pengarahan 1
Apakah katim memimpin kegiatan ronde keparawatan, konfrensi kasus, pre dan post conference ?
2
Apakah katim memberikan pengarahan pada perawat pelaksana masing-masing secara individual ?
3
Apakah katim member motivasi kepada perawat pelaksana (terutama perawat dalam timnya) ?
4
Apakah katim mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas ?
100%
100%
100%
100%
C. Compensatory Reward 1
Apakah katim melakukan orientasi kepada perawat baru ?
100%
2
Apakah katim melakukan penilaian kinerja ?
100%
D. Hubungan professional
1
Apakah katim memimpin konfrensi kasus ?
2
Apakah katim mendampingi dokter visit klien di bawah tanggung jawabnya?
100% 100%
E. AsuhanKeperawatan 1
Apakah katim melakukan kontrak dengan klien/ keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik?
2
Apakah katim Melakukan bimbingan dan evaluasi PA dalam melakukan tindakan keperawatan, apakah sesuai dengan SOP ?
3
Apakah katim memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA ?
4
Apakah katim membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA ?
5
100%
100% 100% 100%
Apakah katim melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak dapat dilakukan
100%
oleh PA ? 6
Apakah katim mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium ?
7
Apakah katim melakukan kegiatan serah terima klien dibawah tanggung jawabnya bersama dengan perawat pelaksana ?
8
Apakah katim melakukan evaluasi ASKEP dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari?
9
100%
100%
100%
Apakah katim melakukan pertemuan dengan klien/keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan klien (bergantung
100%
pada kondisi klien) ? 10
Bila PP cuti/libur, tugas-tugas PP didelegasikan kepada PA yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan kepala ruangan atau
100%
CCM ? 11
Apakah katim memberikan pendidikan kesehatan kepada klien/keluarga ? Sumber 22 Juli 2019
Tabel 3.6
100%
Kuesioner untuk perawat pelaksana terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka No 1
Pertanyaan Apakah perawat membaca renpra yang telah ditetapkan katim/pj shift?
2
Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga?
3
Apakah saat perawat menerima klien baru memberikan informasi berdasarkan format orientasi klien/keluarga?
4
Apakah perawat melakukan tindakan keperawatan pada kliennya berdasarkan renpra?
5
Apakah perawat melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikanya pada format yang tersedia?
6
Apakah perawat mengikuti visit dokter bila katim tidak di tempat ?
7
Apakah perawat memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan ?
8
Apakah perawat membuat laporan pergantian dinas dan setelah selesai diparaf?
9
Apakah perawat mengkomunikasikan kepada PP/Pj dinas bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan ?
10
Apakah perawat menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic, laboratorium, pengobatan, dan tindakan ?
11
Apakah perawat berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada klien/keluarga?
Nilai Pendapat 100% 100% 100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
100%
100%
12
Apakah perawat melakukan inventarisasi fasilitas yang tersedia?
100%
13
Apakah perawat membantu tim lain yang membutuhkan?
100%
14
Apakah perawat memberikan resep dan menerima obat dari keluarga?
100%
Sumber 22 Juli 2019
C. Analisa SWOT
Analisa SWOT merupakan suatu bentuk analisis di dalam manajemen keperawatan secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Menurut Fredy Rangkuti (2009) Analisa SWOT adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan melakukan strategi perusahaan yang terbaik, analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berikut ini gambaran analisa SWOT Ruang Soka RSU Kabupaten Tangerang adalah :
Tabel 3.2 Analisa SWOT Ruang Soka RSU Kabupaten Tangerang No 1.
Masalah
Strength
MAN
Weaknees -
-
karena seluruh
-
jikapasien baru tidak di
yang diberikan
perawat diruang
orientasi ruangan misalnya
sudah melakukan
perawat mengenai
soka sudah
cara penempatan sampah
pelatihan-pelatihan seperti
perencanaan pasien
melakukan
non medis dan sampah
BTCLS, Customer
pulang
pelatihan customer
medis itu akan megganggu
Model asuhan
service
kinerja perawat dalam
kelengkapan alat-
memilah sampah medis dan non medis
-
pelatihan yang
keperawatan yang
dikoordinasikan oleh PPI
digunakan diruang
alat medis yang
Rumah Sakit Umum
soka masih
sudah memenuhi
Kabupaten Tangerang)
menggunakan metode
syarat SOP dapat
ke dinas malam belum
POS diruang soka juga
gabungan tim dan
meningkatkan
berjalan sebagaimana
kurang lebih mengerti
metode fungsional
kualitas asuhan
mestinya dapat beresiko
keperawatan
mengancam keamanan
tentang keperawatan -
-
Threats
Perawat di Ruang Soka
Service, dll (semua
-
Kurangnya edukasi
Opportunity
-
-
Cleaning Service diruang soka datang tepat waktu, membersihkan
jika serah terima dinas sore
pasien atau pasien safety -
jika komunikasi perawat dan pasien dapat berjalan
lingkungan dan alat-alat
dengan baik, pasien akan
dengan baik
lebih mudah untuk meminta bantuan perawat jika membutuhkan pelayanan kesehatan.
2.
Material & Machine
-
-
-
-
Alat sudah cukup lengkap
-
Papan nama
-
Hanya sedikit yang -
Jika papan nama hanya
ditempatkan dengan baik
penanggung jawab
masih kurang dari
digunakan pada shift pagi
pada tempatnya
ruangan yang terdapat
sarana dan
saja tidak akan membantu
Bell, oksigen TT dan
diruang soka belum
prasarana yang
pasien untuk mengetahui
lemari masih berfungsi
dipergunakan sesuai
harus disediakan,
perawat yang bertanggung
dengan baik
dengan fungsinya dan
jadi dapat lebih
jawab diruangan akan
Sarana edukasi, poster,
hanya dipergunakan
mudah untuk
mempersulit pasien jika
leaflet sudah tersedia
pada shift pagi
ditingkatkan
ingin meminta bantuan
Fasilitas hand scrub
kepada perawat yang
tersedia disetiap kamar
bertugas pada dinas sore
pasien, ruang tindakan,
dan malam
dan disetiap depan kamar pasien
-
Sudah tersedianya papan nama perawat penanggung jawab di ruangan
-
Adanya papan structural yang baru diruangan
-
Ruangan bersih tetapi kurang sejuk
3.
Method (fungsi-
-
Gedung kokoh
-
Ruang soka menggunakan -
Metode TIM kurang
metode TIM dengan
berjalan dengan
diruangan lebih
dikombinasikan dengan
membentuk 2 tim
semestinya di ruangan
terarah karena
metode fungsional dapat
Perawat dapat bekerja
soka lebih kepada
menggunakan
meningkatkan kinerja
berdasarkan filosofiilmu
penerapan fungsional
metode fungsional
perawat akan tetapi fungsi
mereka secara rutin
pada saat pelaksanaan
dari metode TIM yang
dilakukan disetiap
asuhan keperawatan
sudah dibuat diruangan
kesempatan
didalam ruangan
tidak dapat terlihat dengan
Pendokumentasian asuhan -
Sudah ada tempat
jelas
keperawatan sudah sesuai
yang disediakan untuk
fungsi manajemen)
-
-
-
Sistem kerja
-
Jika metode TIM
-
dengan format yang ada
menilai mutu
-
Jika penilaian mutu
dari RSU Kabupaten
pelayanan petugas
pelayanan petugas seperti
Tangerang
(koin kepuasan
koin kepuasan pelanggan
Pelaksanaan gugus
pelanggan) diruangan
tidak berjalan dengan
kendali mutu yang
soka tetapi tidak
semestinya, ruangan tidak
dilakukan menggunakan
berjalan dengan
mengetahui apakah
cara memberikan
semestinya
pelayanan kesehatan yang
penilaian kepuasan pasien
diberikan sudah mencukupi
dengan menaruh koin
kepuasan pasien atau
pada tempat yang
belum
disediakan diruangan soka 4.
Money
-
RSU Kabupaten
-
Gaji yang didapatkan
-
Staff dapat
-
Jika reward yang diberikan
Tangerang adalah rumah
tidak tepat waktu
kesempatan untuk
kepada perawat tidak
sakit pemerintah, semua
sehingga bisa
kenaikan gaji dan
sesuai, kinerja para perawat
keuangan diatur oleh
mempengaruhi kinerja
kenaikan jabatan
dan staff dapat menurun
APBD
perawat/staff
jika kinerja baik
Keterlambatan gaji
dan lama kerja
-
hingga 5 hari
5.
Market
-
-
-
RSU Kabupaten
Karena konsumen
-
Fasilitas yang
-
Peeraturan penggunaan
Tangerang adalah pusat
RSU kabupaten
cukup lengkap
jaminan yaitu perdaerah
rujukan karena sarana dan
Tangerang mayoritas
membuat RSU
tempat tinggal, tetapi masih
prasarana sudah lengkap
warga daerah,
Kabupaten
banyak pasien dari liar
RSU Kabupaten
dibutuhkan lebih
Tangerang sudah
daerah yang dirawat di
Tangerang mempunyai
banyak media
banyak dikenal
RSU Kbupaten Tangerang
website yang cukup
informasi, contoh:
oleh masyarakat
sehingga menyebabkan
lengkap
syarat-syarat untuk
sehingga
jumlah pasien dengan
Tidak membeda-bedakan
mendaftar rawat inap,
memotivasi untuk
jumlah ruangan tidak
pelayanan baik pasien
pengambilan obat,
berkembang
sesuai.
menggunakan BPJS
rawat jalan, dll
dengan psien umum -
-
Pelayanan dan jaminan dipermudah jika sesuai dengan prosedur
BAB IV PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN POA PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG SOKA RSU KABUPATEN TANGERANG A. Penentuan Prioritas Masalah Penentuan prioritas masalah merupakan salah satu langkah penting untuk memecahkan masalah. Penentuan proritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Ivancevich, Konopaske dan Mattesson (2008) menyatakan beberapa faktor yang dapat menentukan penting atau tidaknya sebuah masalah yaitu faktor urgency, impact, dan growth tendency-trend. Adapun, cara penentuan prioritas masalah secara sederhana dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Scoring Technique Dengan cara ini pemilihan prioritas masalah dilakukan dengan memberikan nilai (score) untuk parameter kriteria yang ditetapkan. Teknik merumuskan dan atau menetapkan keputusan dengan menggunakan kriteria yang disusun dalam bentuk matrik ini dikenal dengan nama teknik kriteria matriks (criteria matrix technique). 2. Non Scoring Technique Memilih masalah dengan mempergunakan berbagai parameter, hanya dapat dilakukan jika data tersedia dengan lengkap. Jika data tidak tersedia dengan lengkap maka cara yang dapat dipergunakan adalah Non Scoring Technique.
B. Daftar Masalah
Berdasarkan cara penemuan masalah yang penulis lakukan di sub unit ruang perawatan Soka, diperoleh daftar masalah yang ditemukan, yaitu: 1.
Kurangnya fasiltas ruangan papan nama petugas
2.
Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka
C. Penetapan Prioritas Masalah Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting dalam proses pemecahan masalah dikarenakan dua alasan. Pertama yaitu terbatasnya sumber daya yang tersedia dan karena itu tidak mungkin menyelesaikan semua masalah. Kedua, adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya dan karena itu tidak perlu semua masalah diselesaikan (Azwar, 1996). Dari semua daftar masalah yang telah ditetapkan, penulis menyederhanakan masalah dengan menentukan prioritas masalah yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam menyelesaikan masala, yang menjadi prioritas adalah................... Berikut adalah hasil dari jawaban kuesioner mengenai penetapan prioritas masalah berdasarkan skala USG yang dilakukan oleh kelompok, sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar Prioritas Masalah NO 1.
MASALAH Kurangnya fasilitas ruangan papan nama petugas
2.
Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka
Keterangan :
TOTAL
MG
SV
MN
NC
AF
5
4
5
3
4
21
1
5
3
5
3
4
20
2
SKOR
PRIORITAS
MG
: Magnitude (besar dan seringnya kejadian maslah)
SV
: Severity (besarnya kerugian yang ditimbulkan)
MN
: Manageability (bisa dipecahkan)
NC
: Nursing Concern (masalah perawatan)
AF
: Affordability (ketersediaan sumberdaya)
1 = Sangat Kurang Penting 2 = Kurang Penting 3 = Cukup Penting 4 = Penting 5 = Sangat Penting
D. Tujuan dan Alternatif Penyelesaian Masalah Untuk penyelesaian masalah maka penulis mencoba mencari alternatif pemecahan masalah tersebut. Secara teoritis banyak alternatif bagi penyelesaian suatu masalah. Tetapi dalam kenyataan, ada kecenderungan para pembuat keputusan untuk mempertimbangkan manfaat dari alternatif-alternatif yang diusulkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa mencari alternatif pemecahan masalah tidak dapat dipisahkan dari usaha untuk mengevaluasinya. Dengan adanya alternatif pemecahan masalah, maka akan dilihat tingkat prioritas cara pemecahan masalah yang lebih diutamakan untuk dilakukan. Tujuan dari pemecahan masalah tersebut adalah mengatasi permasalahan yang terjadi, sehingga akan tercipta suasana yang kondusif dalam kegiatan operasional Rumah Sakit.
E. Menentukan berbagai penyebab masalah Untuk menentukan berbagai penyebab masalah, penulis melakukan wawancara dengan petugas terkait di Sub Unit Ruang Soka. Penulis juga mempergunakan diagram hubungan sebab akibat atau yang biasa dikenal dengan Diagram Ishikawa (fish bone). Diagram ishikawa sendiri telah dicantumkan.
F. Mengubah penyebab masalah dalam bentuk kegiatan Penulis melakukan identifikasi alternatif pemecahan masalah yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada yaitu mengenai “kurangnya fasilitas ruangan papan nama untuk nama perawat yang bertugas disetip harinya di Ruang Soka, ruangan hanya menyebutkan nama petugas saat melakaukan operan dinas”.
G. Seleksi terhadap Penyelesaian Masalah Dari beberapa alternatif pemecahan masalah yang ada, maka penulis menentukan prioritas pemecahan masalah tersebut. Dalam menentukan prioritas pemecahan masalah tersebut, penulis melakukan pengisian lembar kuesioner yang dilakukan oleh anggota kelompok. Setelah dilakukan pengisian lembar kuesioner, maka dapat diketahui langkah apa yang harus diprioritaskan untuk dilakukan agar dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Pemecahan masalah yang menjadi prioritas adalah “kurangnya faslitas ruangan papan nama petugas”.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Alternatif Pemecahan Masalah
No
Efektivitas
Alternatif Penyelesaian Masalah
M
I
Efisien V
COST
Total TOTAL MXIXV/C
Prioritas
1.
Kurangnya faslitas ruangan papan nama petugas
2.
Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka
5
5
3
4
18,75
1
5
4
3
4
15
2
Keterangan : Nilai : M
: Magnitude (Besarnya masalah yang diselesaikan)
I
: Importancy (Pentingnya cara penyelesaian masalah)
V
: Vulnerability (Sensitivitas penyelesaian masalah)
C
: Cost (Biaya)
1 = Sangat kurang penting 2 = Kurang penting 3 = Cukup penting 4 = Penting 5 = Sangat penting
Berdasarkan hasil pertemuan dengan kepala ruangan disepakati masalah yang akan dilaksanakan diruang Soka RSU Kabupaten Tangerang adalah 4 masalah yaitu : 1. Kurangnya fasilitas ruangan papan nama petugas 2. Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka Adapun perencanaan, implementasi dari masing-masing masalah tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.3 PLAN OF ACTION (POA) No
Masalah
Pokok
Uraian Tugas
Sasaran
Target
Kegiatan 1.
PJ
Pembimbing
Pelaksanaan
Kurangnya
Melakukan
fasilitas
pengadaan
fasilitas yang
ruangan papan
inventaris
dibutuhkan
nama petugas
Waktu
1. Mendiskusikan Seluruh petugas
oleh ruangan
Tersedianya
Williani
di Ruang
fasilitas yang
Fajrika
Paviliun Soka
mendukung petugas di
Kemas
Ruangan dan
Fathur
nama-nama
pasien dapat
Rahman
petugas yang
mengetahui
berada di
nama petugas
Lianti
Ruangan
yang
Kresnawaty
2. Mencatat
3. Mengadakan
bertugas
fasilitas untuk
dsetiap
ruangan yaitu
harinya
papan nama petugas 4. Melakukan penyerahan
Bu Riyanti
fasilitas papan nama 5. Pemasangan papan 6. Dokumetasi dengan pihak ruangan 2.
Kurangnya
Melakukan
petunjuk arah
pengadaan
fasilitas yang
menuju
inventaris
dibutuhkan
Paviliun Soka
1. Mendiskusikan Pengunjung
oleh ruangan 2. Mengadakan
Tersedianya
Rista
Ruang Paviliun
fasilitas yang
Aprilliani
Soka
mendukung pengunjung
Audia
untuk
Nuryunisa
fasilitas untuk
menunjukkan
ruangan yaitu
arah ke
Siti Aulia
papan nama
Ruang
Intan
petugas
Paviliun
3. Melakukan penyerahan fasilitas papan nama
Soka
Pak Uang
4. Pemasangan papan 5. Dokumetasi dengan pihak ruangan