Makalah Mapala [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANFAAT ORGANISASI MAPALA BAGI MAHASISWA



Organisasi adalah salah satu tempat dimana para mahasiswa dapat berkumpul, dapat bertukar pikiran, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ada berbagai macam organisasi yang biasanya ada di suatu kampus. Dan tentu untuk masuk ke organisasi tersebut harus disesuaikan dengan minat dan bakat dari mahasiswa. MAPALA adalah singkatan dari Mahasiswa Pencinta Alam merupakan organisasi yang dapat menampung segala kegiatan di alam bebas, dan ini dikhususkan bagi mahasiswa saja. Gagasan ini terutama ditekankan pada perlunya memberikan kesempatan pada mereka yang sebelumnya pernah keluyuran, untuk melihat dari dekat tanah airnya. Kegiatan mapala pada umumnya berkisar di alam terbuka dan biasanya menyangkut lingkungan hidup. Banyak aktivitas yang kerap dilakukan anak Mapala seperti; pendakian gunung, pemanjatan (climbing), penelurusuran gua (caving), arung jeram (rafting), diving, hingga menerbitkan media-media yang intinya untuk melestarikan lingkungan. Meskipun mapala suka diplesetkan menjadi Mahasiswa Paling Lama. Namun masih tetap banyak mahasiswa yang tertarik untuk bergabung dengan mapala. Terlebih mahasiswa yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, pasti akan serta merta ikut kegiatan mapala. Anak Mapala suka dibilang kuliah lama karena untuk bepergian semisal mendaki gunung membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Mulai dari perencanaan, tempat yang dituju, transportasi hingga waktu pendakian pun memakan waktu yang cukup lama. Namun hal itu sebanding dengan kepuasan karena bisa berdamai dengan alam, bahkan menaklukan keganasan alam liar.



Apa sih kegunaan dan pentingnya kegiatan mapala. Inilah manfaat mengikuti kegiatan mapala bagi mahasiswa: 1. Melatih Manajemen Diri Kegiatan semisal mendaki gunung bukanlah aktivitas yang serta-merta dapat langsung Anda lakukan. Saat sarapan Anda terpikir untuk mendaki sebuah gunung, dan siangnya langsung berangkat. Tentu tidak bisa seperti itu. Terlalu banyak resiko yang akan terjadi. Kegiatan di alam bebas termasuk mengandung bahaya, sehingga dibutuhkan perencaaan yang matang. Bukan hanya perencanaan, karena fungsi manajemen mencakup Planning (perencanaan), Organizing (mengorganisasi), Actuating, dan Controlling. Perencanaan dimulai dengan menentukan tujuan Anda kemana, waktunya kapan, dan berapa lama. Dari tiga poin ini, Anda dapat mengukur kebutuhan operasi (pergerakan), perbekalan, logistik, transportasi, administrasi, dan pembiayaan. Semakin berat medan yang dituju, maka semakin rumit pula perencanaannya. Organizing dilakukan setelah Anda membuat perencanaan. Bagilah tugas bersama tim, dan usahakan menjalankannya dengan komitmen. Siapa yang bertanggung jawab masalah perbekalan, administrasi, bendahara, dll harus melaksanakan tugas secara profesional. Dengan mengorganisasi, diharapkan Anda dan tim lebih siap melakukan perjalanan. Kemudian, Anda tinggal melakukan perjalanan sesuai dengan daftar operasi yang sudah dibuat. Bila ada perbedaan, contohnya biaya bus lebih mahal, bisa dijadikan catatan. Siapa tahu bisa menjadi bahan referensi untuk perjalanan selanjutnya ataupun kerabat Anda.



Operasi ini juga didukung oleh fungsi controlling, agar perjalanan semakin sesuai dengan perencanaan. Bila sesuai, tentu saja perjalanan akan lebih aman dan menyenangkan. Bahaya yang mengancam, seperti hujan, dingin, dan track yang berat, sudah terprediksi. Itulah manfaat kegiatan alam bebas dalam hal melatih manajemen. 2. Menumbuhkan Sikap-sikap Positif Mulai dari segi manajemennya, Anda sudah dilatih untuk bersikap tanggung jawab, konsisten, dan kooperatif. Lebih lanjut, ketika sudah terjun melakukan kegiatan, diharapkan Anda memunyai sikap berani, kreatif, dan sigap. Berani berarti hati yang mantap disertai rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya dan kesulitan. Bahaya dan kesulitan tersebut tentu saja yang masih dalam batas wajar. Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan, atau membuat sesuatu yang beda. Itulah makna kreatif, yang juga dapat dilatih dengan berkegiatan di alam bebas. Contohnya, Anda bisa menggunakan daun pisang untuk alas makan, ataupun Anda dapat membuat alas empuk dari rerumputan untuk alas tidur. Kondisi alam yang tidak terprediksi, semisal langit yang cerah tiba-tiba hujan, tentu menuntut penanganan. Hal inilah yang melatih kesigapan. Sigap mengandung makna tangkas, cepat, dan kuat. Pada akhirnya, semua sikap yang Anda bentuk dari kegiatan di alam bebas diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menyalurkan Hobi Anda dapat mensinergikan hobi dengan kegiatan bertualang. Contoh, sambil melakukan perjalanan Anda melatih minat fotografi, menulis (puisi, pengalaman, cerpen), atau melukis. Kaum hawa pun bisa menyalurkan hobi memasaknya dalam suasana yang lebih asri. Pasti mengasyikan melakukan hobi di alam terbuka.



Anda yang memiliki jiwa seni, tentu saja senang menghabiskan waktu di luar ruangan. Inspirasi kerap muncul dari warna-warni alam. Lakukanlah penghayatan, dan selanjutnya pikiran Anda akan terstimulasi untuk menciptakan sesuatu. 4. Mengenali Diri Sendiri Secara fitrah, manusia adalah makhluk individu juga makhluk sosial, yang artinya Anda tidak bisa hidup tanpa orang lain. Namun, ada kalanya Anda butuh waktu untuk berinteraksi dengan diri sendiri. Semilir angin pantai, sejuk hijaunya pepohonan, dan gemericik air sungai mampu membawa suasana yang menyenangkan. Hal ini tentu saja berpengaruh positif bagi jiwa. Anda pun dapat berinteraksi dengan diri sendiri dalam situasi ini. Biarkan pengalaman masa lalu menjadi halaman awal buku yang kembali Anda buka. Coba renungkan segala pencapaian dan kegagalan yang Anda alami. Selanjutnya, Anda dapat menghasilkan energi positif untuk menghadapi hari esok. Selain dari segi batiniah, Anda juga dapat mengetahui diri secara lahiriah (fisik). Seberapa jauh kekuatan kaki Anda melangkah, berapa kuat Anda menanggung beban ransel, atau berapa jauh Anda dapat berenang. Selanjutnya, Anda akan mencoba untuk menjalani petualangan sekuat mungkin. Pada akhirnya, pengenalan fisik diri sendiri membawa Anda kepada pola hidup yang lebih sehat. Karena merasa kurang atau ingin menambah kemampuan, Anda akan terdorong untuk melatih tubuh. 5. Melahirkan Kecintaan terhadap Alam Setelah bertualang, ada sebuah keinginan untuk Anda kembali ke tempat ini, ataupun merekomendasikannya kepada kerabat. Anda kemudian merasa terpanggil untuk menjaga alam, minimal tidak membuang sampah sembarangan. Sikap ini tidak



hanya bermanfaat untuk alam dan Anda sendiri, tetapi juga orang lain yang turut serta menikmati keasriannya. Kecintaan terhadap lingkungan bukanlah hal yang remeh. Lihat saja kondisi kota-kota besar yang sekarang semakin menjemukan. Motor, mobil, dan bus memenuhi jalan, mengepulkan CO2. Rumah-rumah saling berhimpitan. Lahan hijau pun menipis, termasuk pula tempat pembuangan sampah yang ideal. Parahnya, sampah dapat dibuang dimana saja sesuka hati. Tidak ada aturan yang diaplikasikan dengan tegas. Jangan heran bila banjir kerap tiba. Sampah telah menyumbat saluran pembuangan, sehingga air hujan pun menggenang. Sistem respirasi tanah tidak berjalan, karena tanahnya sudah berganti dengan aspal. Oleh karena itu, sikap cinta terhadap lingkungan penting adanya. Hal ini berguna untuk menjaga kelestarian alam yang berdampak pada kehidupan manusia. Memang pada dasarnya itu adalah hak setiap orang yang mau bergabung, aktif atau pasif dalam organisasi. Namun, yang ingin saya sampaikan disini adalah pentingnya berorganisasi yang berguna buat pribadi kita sehingga bisa menjadi manusia dengan karakter yang lebih baik lagi.



1. Melatih Hidup Mandiri



Kamu akan merasakan rasanya berada di tempat yang jauh dari keluarga dan orang tua. Kamu akan benar-benar hidup sendiri didalamnya. Kamu harus bertahan hidup tinggal di alam bebas, hutan, gunung dan lain sebagainya. 2. Mengasah Manajemen Diri Perlu kamu tau kalau kegiatan mendaki gunung bukanlah aktivitas yang serta-merta dapat langsung kamu lakukan. Saat sarapan kamu terpikir untuk mendaki sebuah gunung, dan siangnya langsung berangkat. Kamu harus bisa mengatur waktu dengan baik, terutama saat berada di alam bebas. 3. Melatih Melakukan Semuanya Sesuai dengan Rencana Kamu tinggal melakukan perjalanan sesuai dengan daftar operasi yang sudah dibuat. Bila ada perbedaan, contohnya biaya bus lebih mahal, bisa dijadikan catatan. Ini melatih kamu melakukan semuanya dengan matang. 4. Kamu Terbiasa dengan Bahaya yang Mengancam Bahaya yang mengancam, seperti hujan, dingin, dan track yang berat, akan sering dialami kamu yang berkecimpung dalam Mapala. 5. Menumbuhkan Sikap Positif Kamu sudah dilatih untuk bersikap tanggung jawab, konsisten, dan kooperatif. Ini akan menumbuhkan sikap positif dalam dirimu. Sikap ini akan berguna saat kamu terjun ke masyarakat nanti. 6. Punya Daya Cipta yang Kuat Kamu akan memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan, atau membuat sesuatu yang beda. Itulah makna kreatif, yang juga dapat dilatih dengan berkegiatan di alam bebas. Contohnya, kamu bisa menggunakan daun pisang untuk alas makan, ataupun kamu dapat membuat alas empuk dari rerumputan untuk alas tidur.



7. Melatih Dirimu Bersikap Siaga Kondisi alam yang tidak terprediksi, semisal langit yang cerah tiba – tiba hujan, tentu menuntut penanganan. Hal inilah yang melatih kesigapan. Sigap mengandung makna tangkas, cepat, dan kuat. 8. Menyalurkan Hobi Kamu jadi punya waktu menyalurkan hobimu. Kamu dapat mensinergikan hobi dengan kegiatan bertualang. Contoh, sambil melakukan perjalanan kamu melatih minat fotografi, menulis ( puisi, pengalaman, cerpen ), atau melukis. 9. Bisa Mengenali Diri Sendiri Kami bisa berdiam sejenak sambil mengamati sekitarmu. Semilir angin pantai, sejuk hijaunya pepohonan, dan gemericik air sungai mampu membawa suasana yang menyenangkan. Kamu akan bisa merasakan rasa syukur yang sebenarnya atas ciptaan tuhan tersebut. 10. Melahirkan Sifat Cinta Terhadap Alam Kamu kemudian merasa terpanggil untuk menjaga alam, minimal tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon sembarangan, dan lain sebagainya. 11. Menjadikan Tubuhmu Sehat dan Kuat Bersama dengan alam, kamu akan diajak mengenalan fisik diri sendiri membawa kamu kepada pola hidup yang lebih sehat. Karena merasa kurang atau ingin menambah kemampuan, kamu akan terdorong untuk melatih tubuh. Tujuan dari organisasi ini mencakup tiga hal yaitu: Pertama, untuk memupuk patriotisme yang sehat di kalangan anggotanya. Ini dapat dicapai dengan hidup di alam dan rakyat kebanyakan. Memang tekad yang mendasari pendirian organisasi ini adalah suatu keyakinan bahwa patriotisme yang sehat tidak mungkin timbul dari slogan-slogan, indoktrinasi – indoktrinasi, ataupun poster-



poster. Patriotisme yang sehat hanyalah mungkin dibina atas partisipasi yang aktif dari seseorang melalui hidup di tengah-tengah alam dan rakyat Indonesia pada umumnya. Adalah hal yang mustahil, bahwa cinta tanah air dapat timbul melalui jendela – jendela bis atau mobil mewah.



Kedua, mendidik para anggota, baik mental maupun fisik. Sebab seorang kader yang baik adalah kader yang sehat jasmani dan rohaninya. Disini juga ditekankan aspek edukasi tanah air secara aktif dari dekat.



Ketiga, untuk mencapai semangat gotong royong dan kesadaran sosial. Sampai saat ini, tujuan – tujuan tadi belum tercapai secara maksimal, tetapi titik terang sudah terlihat. Pentingnya berorganisasi bagi mahasiswa ini karena dengan berorganisasi dapat mendapatkan banyak manfaat, dan akan merugi jika tidak pernah sedikitpun mencicipi organisasi bagi seorang mahasiswa. Mahasiswa berbeda dengan siswa. Mahasiswa berada pada level yang lebih tinggi dari siswa. Tentu banyak perbedaan antara siswa dengan mahasiswa. Mahasiswa memiliki tanggungjawab yang lebih besar daripada siswa. Mahasiswa harus berperan aktif dalam masyarakat. Mahasiswa harus lebih peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, keadaan teman, masyarakat, maupun bangsa dan negara.



Bagi mahasiswa, salah satu lingkungan hidupnya adalah kampus. Di kampus inilah para mahasiswa menuntut ilmu, namun bukan hanya menuntut ilmu di



perkuliahan. Di kampus ini juga tempat para mahasiswa untuk bersosialisasi dan berorganisasi. Dalam



berorganisasi,



disinilah



kita



dilatih



mengenai



kepemimpinan.



kepemimpinan adalah kemampuan dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh orang (pemimpin) tersebut. Dari sinilah sikap kepemimpinan para mahasiswa dilatih melalui organisasi. Karena pada dasarnya setiap diri manusia itu adalah pemimpin dan harus berani menjadi pemimpin, minimal memimpin diri sendiri untuk kehidupannya. Dan,mulai muncul pertanyaan dalam pikiran kalian, “apa manfaat kita mengikuti oraganisasi mahasiswa bagi diri kita sendiri ? “ Dan kemudian pertanyaan-pertanyaan selanjutnya adalah. “apakah dengan mengikuti organisasi lita bisa menjadi pemimpin yang baik?” “kapan kita dapat merasakan manfaat dari organisasi ?” “kenapa banyak mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi kampus ?”



Mari kita kupas satu per satu .Dengan berorganisasi, kita dapat memperoleh manfaat antara lain memperluas pergaulan, meningkatkan wawasan pengetahuan, belajar manajemen waktu, manajemen organisasi, dan public speaking, membentuk pola pikir yang baik bagi mahasiswa,tapi dari semua itu ada satu hal yang kita dapatkan jika mengikuti



organisasi



yaitu



Leadership



(kepemimpinan).Leadership



menurut



G.U.Cleeton dan C.W.Mason (1934) adalah suatu yang menunjukan kemampuan untuik mempengaruhi orang-orang dan demi mencapai hasil yang dilakukan melalui himbauan emosional dan cara ini lebih baik di banding dengan penggunaan kekuasaan. Leadership sangat di butuhkan dalam suatu organisasi dan juga masyarakat untuk menjadi contoh atau panutan bagi seluruh mahasiswa maupun masyarakat sekitar



,namun untuk menjadi panutaan tentu kita harus bisa memimpin diri kita sendiri menuju jalan yang lebih baik,dan dapat kita lihat banyak mahasiswa yang tidak bisa memimpin diri nya sendiri menjadi lebih baik.sehingga mereka melakukan hal-hal yang buruk ,seperti : menggunakan narkoba akibat pengaruh teman , melakukan kegiatan asusila ,dan masih banyak lagi. . kita dapat merasakan manfaat organisasi jika kita sudah lama bergabung dan menjadi anggota tersebut karna manfaat dari organisasi tidak akan terasa jika kita hanya sebentar saja ikut serta saja dalam organisasi tersebut karna manfaat organisasi tidak akan terasa secara langsung atau saat itu juga namun pada masa akan yang akan mendatang seperti kita laki laki pasti akan menjadi sebuah kepala keluarga yang memimpin keluarga nya menuju hal yang baik.Namun untuk mendapatkan manfaat tersebut tidaklah mudah, karena apabila kita tidak bisa beradaptasi, tidak bisa menyeimbangkan antara organisasi dengan akademik di perkuliahan, maka prestasi akademik kita akan terganggu. Namun dalam hal ini, yang salah bukan karena organisasinya, tapi karena orangnya yang tidak bisa membagi waktu antara organisasi dengan akademik .Lalu,kenapa masih banyak mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi sama sekali padahal banyak manfaat yang di dapat dari berorganisasi? itu tergantung kepada individu mereka masing masing ,karna banyak mahasiswa yang tidak mengetahui manfaat dari organisasi dan hanya mengetahui mengikuti organisasi akan memakan banyak waktu mereka ,sehingga banyak mahasiswa meemilih tidak mengikuti organisasi sama sekali.padahal dalam organisasi waktu mereka terbuang untuk melakukan kegiatan yang positif bukan untuk melakukan hal yang sia-sia Jadi, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bagi mahasiswa kuliah saja itu tidak cukup karena itu hanya kemampuan hardskill. Namun kemampuan softskill kita



juga harus dilatih melalui berorganisasi. Selain itu mahasiswa yang aktif di organisasi juga harus bisa menyeimbangkan antara organisasinya dengan akademiknya, sehingga kedua-duanya akan didapatkan secara maksimal.