Makalah Mazhab Filsafat Pendidikan Idealisme [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN IDEALISME Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Dosen Pengampu : Dr. Hardi Santosa, M.Pd.



OLEH KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4. 5.



Reni Amam Hanafiyanti Wahyuning Suci Prabandini Parhan Fauzan Farhan Rahman Hakim Nuri Cholidah Hanum



(2000001166) (2000001175) (2000001185) (2000001192) (2015001076)



KELAS D PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Mazhab Filsafat Pendidikan Idealisme ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr. Hardi Santosa, M.Pd. pada program studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai mazhab filsafat pendidikan idealisme bagi para pembaca dan penulis. Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Hardi Santosa, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Universitas Ahmad Dahlan, tanggal pembuatan makalah]



Penulis



Kelompok 1



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum. Filsafat pendidikan menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat yang berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Dalam filsafat, terdapat berbagai mazhab, yaitu mazhab idealisme, realisme, materialisme, pragmantisme, eksistensialisme, progresivisme perenialisme, esensialisme, dan rekonstruksionalisme. Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan aliran filsafat idealisme. Idealisme merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal pikiran manusia. Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang memiliki paham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah perwujudan dari ide. Idealisme sering disebut sebagai lawan dari aliran realisme. Pencetus aliran idealisme adalah Plato, seorang murid dari pencetus aliran realisme, Socrates. Plato mengatakan bahwa jiwa manusia sebagai “roh” berasal dari ide eksternal dan sempurna. Menurut Plato, idealisme mengemukakan bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui indra tidaklah pasti dan tidaklah lengkap, karena dunia hanyalah tiruan belaka, bersifat maya, menyimpang dari kenyataan yang sebenarnya, dan pengetahuan yang benar merupakan hasil akal belaka karena akal dapat membedakan bentuk spiritual murni dari benda-benda di luar penjelmaan material. Idealisme menganggap bahwa yang nyata hanyalah bayang-bayang yang terdapat dalam pikiran manusia dan sering disebut dengan ide atau gagasan. Kaum realisme berpendapat bahwa yang ada adalah yang nyata atau sesuatu yang dapat diindrakan (dapat diterima oleh panca indra). Dalam konteks pendidikan, paham ini mencita-citakan pemikiran atau ide tertinggi.Idealisme mengembangkan pemikiran peserta didik sehingga menjadikan peserta didik mampu menggunakan akal pikiran atau idenya dengan baik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.   http://endang56.blogspot.com/2011/10/mazhab-mazhab-filsafat-pendidikan.html



B. Rumusan Masalah



1. Apa pengertian dari idealisme? 2. Siapa pencetus dan tokoh-tokoh yang menganut aliran idealisme? 3. Bagaimana implikasi idealisme dalam dunia pendidikan? C. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami pengertian idealisme. 2. Mengetahui pencetus dan tokoh-tokoh yang menganut aliran idealisme. 3. Mengetahui implikasi idealisme dalam dunia pendidikan.



BAB II



PEMBAHASAN A. Pengertian Idealisme Idealisme adalah pendekatan filosofis yang memiliki prinsip yang berada dipusat bahwa ide hanya kebenaran realitas dalam pencarian kebenaran , keindahan dan keadilan yang abadi dan kekal. Yang di fokuskan adalah penalaran sadar dalam pikiran. Idealisme juga merupakan aliran yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide atau akal pemikiran manusia. Sehingga sesuatu itu dapat terwujud atas dasar pemikiran manusia. Dalam konteks pendidikan, idealisme merupakan suatu aliran yang berkontribusi besar terhadap kemajuan pendidikan. Aliran Idealisme memandang nilai adalah tetap, artinya tidak dapat dirubah dan berubah. Contohnya seperti apa yang dikatakan baik,benar,cantik,buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. B. Tokoh-tokoh Idealisme yang menganut aliran idealisme Ada beberapa tokoh yang menganut aliran idealisme idealisme antara lain Fichte, Hegel dan Schelling, Imanuel Kant selain itu ada juga Ilmuwan muslim yang menganut paham aliran Idealisme adalah Al-Ghazali. a. Plato Tokoh aliran idealisme yang pertama kali adalah Plato (427-374 SM),. Plato dilahirkan dalam keluarga aristiokrasi di Athena, sekitar 427 SM dan meninggal dalam usia 80 tahun. 19 M. sebenarnya gagasan-gagasan idealisme telah diperkenalkan oleh Plato jauh sebelum itu. Secara histoiis, idealisme telah diformulasi dengan jelas dan diintrodusir oleh Plato pada abad ke-4 sebelum Masehi (S.M). Dengan gagasan-gagasan dan pemikiran filosofis tersebut, akhirnya Plato dijuluki dengan bapak idealisme. Idea merupakan inti dasar dari seluruh filsafat yang diajarkan oleh Plato. Idea tidak diciptakan oleh pemikiran individu, tetapi pemikiran itu tergantung dari ideaidea. Dalam menerangkan idea ini Plato menerangkan dengan teori dua dunianya, yaitu dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang disajikan pancaindera, sifat dari dunia ini tidak tetap terus berubah, dan tidak ada suatu kesempurnaan. Dunia lainnya adalah dunia idea, dan dunia idea ini semua serba tetap, sifatnya abadi dan tentunya serba sempurna. Idea mendasari dan menyebabkan benda-benda jasmani. b. Fichte Johan Gottlieb Fichte adalah seorang filsuf jerman. Ia belajar teologi di Jena (1780-1788 M). Pada tahun 1810-1812 M, ia menjadi rektor Universitas Berlin. Filsafatnya disebut “Wissenschaftslehre” (ajaran ilmu pengetahuan). Secara sederhana pemikiran Fichte: manusia memandang objek benda-benda dengan inderanya. Dalam mengindra objek tersebut, manusia berusaha mengetahui yang dihadapinya. Maka berjalanlah proses intelektualnya untuk membentuk dan mengabstraksikan objek itu menjadi pengertian seperti yang dipikirkannya



c. Schelling Friedrich Wilhelm Joseph Schelling (1775-1854) Juga merupakan filosof yang menganut aliran idealisme. Pemikiran Schelling tampak pada teorinya tentang yang mutlak mengenai alam. Pada dirinya yang mutlak adalah suatu kegiatan pengenalan yang terjadi terus-menerus yang bersifat kekal. Idealisme Schelling berkembang melalui lima periode, yaitu Idealisme subyektif yang merupakan pemikiran dari gurunya, Fichte; Filsafat alam; Idealisme transendental atau idealisme obyektif; Filsafat identitas; dan Filsafat positif. Schelling berbicara mengenai filsafat dan agama. Ia menyatakan bahwa manusia memiliki kebebasan berkehendak sebagai potensi alaminya untuk memanifestasikan diri dalam hal – hal yang lebih khusus. Dalam pada itu, ia berusaha untuk memecahkan the problem of evil yang tak lain akan muncul dari jiwa yang lebih memilih relative ketimbang absolut. d. Hegel (1770-1831) Georg Wilhelm Friedrich Hegel dikenal sebagai filosof yang menggunakan dialektika sebagai metode berfilsafat. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang dipertentangkan lalu didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis (pengingkaran) dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Pengiyaan harus berupa konsep pengertian yang empiris indrawi. Menurut hegel yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, dengan maksud agar dapat sadar akan dirinya sendiri. Hakikat roh adalah ide atau pikiran. Pernyataan Hegel yang terkenal adalah semuanya yang real bersifat rasional dan semuanya yang rasional bersifat real. Maksudnya adalah bahwa luasnya rasio sama dengan luasnya realitas. e. Immanuel Kant (1724 – 1808) Immanuel Kant Immanuel Kant dilahirkan di Koenigsberg, suatu kota di Prusia Timur, pada tanggal 22 April 1724, dari keluarga pembuat dan penjual alat-alat dari kulit untuk keperluan menunggang kuda. Kant merupakan salah seorang tokoh masa pencerahan. Menurut Kant semua pengetahuan mulai dari pengalaman, namun tidak berarti semua dari pengalaman. Obyek luar ditangkap oleh indera, tetapi rasio mengorganisasikan bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman tersebut. Immanuel Kant membawa pengaruh besar di Jerman dan pemikiran nya menjadi landasan bagi J. Fichte (1762-1814), F. Schelling (1775-1854) dan Hegel (1770-1831) f. Al-Ghazali Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Ia lahir pada tahun 450 H, bertepatan dengan 1059 M di Ghazaleh, suatu kota kecil yang terletak di Tusia wilayah Khurasan (Persia). Kelahiran Al-Ghazali berada dalam periode kedua kekhalifahan bani Abbas7. AlGhazali adalah penganut paham Idealisme.



Al-Ghazali termasuk ke dalam kelompok sufistik yang banyak menaaruh perhatian yang besar terhadap pendidikan, karena pendidikan karena pendidikanlah yang banyak menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya. Dalam masalah pendidikan Al-Ghazali lebih cenderung berpaham empirisme. hal ini antara lain disebabkan karena ia sangat menekankan pengaruh pendidikan terhadap anak didik. Menurutnya seorang anak tergantung kepada orang tua dan anaknya yang mendidiknya. Hati seorang anak itu bersih, murni, laksana permata yang amat berharga, sederhana dan bersih dari gambaran apapun9. Hal ini sejalan dengan pesan Rasulullah SAW yang menegaskan : “bahwa setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan bersih, kedua orang tuanya lah yang menyebabkan anak itu menjadi penganut Yahudi, Nasrani atau Majusi (H.R. Muslim). C. Implikasi Idealisme Dalam Dunia Pendidikan Imam Barnadib mengemukakan bahwa pada hakikatnya hubungan antara filsafat dan pendidikan merupakan hubungan keharmonisan, bukan hanya hubungan insidental semata ia juga mengatakan bahwa untuk memahami filsafat pendidikan, perlu dilihat pendekatan mengenai apa dan bagaimana filsafat pendidikan. Menurutnya, pendekatan itu dapat dilihat melalui beberapa sudut pandang Salah satu sudut pandang tersebut adalah bahwa filsafat pendidikan dapat tersusun karena adanya hubungan linier antara filsafat dan pendidikan. Idealisme dan pendidikan menjadi filsafat pendidikan idealisme. Dalam konteks inilah, idealisme yang menjadi kajian artikel ini menjadi relevan ketika dihubungkan dengan masalah pendidikan. Filsafat pendidikan idealisme dapat ditinjau dari tiga cabang filsafat : 1. Ontologi Ontologi dari filsafat pendidikan idealisme menyatakan bahwa kenyataan dan kebenaran itu pada hakikatnya adalah ide-ide atau hal-hal yang berkualitas spiritual. Dengan demikian pendidikan bertujuan untuk membimbing peserta didik menjadi makhluk yang berkepribadian, bermoral serta mencitacitakan segala hal yang serba baik dan bertaraf tinggi. 2. Epistemology Epistemology adalah pengetahuan hendaknya bersifat ideal dan spritual yang dapat menuntun kehidupan manusia pada kehidupan yang lebih mulia. Pengetahuan tersebut tidak semata-mata terikat pada hal-hal fisik, tetapi nengutamakan yang bersifat spritual 3. Aksiologi pada idealisme menempatkan nilai pada dataran yang bersifat tetap dan idealistik. Artinya pendidik hendaknya tidak menjadikan peserta didik terombang ambing oleh sesuatu yang bersifat relatif atau temporer.



Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa pandangan umum filsafat idealisme yang berangkat dari hal-hal yang bersifat ideal dan spritual, sangat menentukan cara pandang ketika memasuki dunia pendidikan.



Kesimpulan



Saran



Penutup



Daftar Pustaka https://www.slideshare.net/tilemu/mazhab-filsafat-pendidikan-39920758 http://eduarduslebe.blogspot.com/2015/11/filsafat-pendidikan-idealisme.html?m=1



Gunawan, Imam. Mazhab Filsafat Pendidikan. Universitas Negeri Malang. http://endang56.blogspot.com/2011/10/mazhab-mazhab-filsafat-pendidikan.html