Makalah Membaca Untuk Menulis Karya Ilmiah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS ILMIAH



Oleh : Rachmatina Putri Arinda S



14512030111028



Alif Bagaskara Ajeng Wilutama



14512030711026



Atika Nurhidayah



145120307111032



Nadia Eka P



145120301111035



DinnoTaufiq Pradja Mukti



145120301111045



Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Psikologi Universitas Brawijaya 2014



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga kami persembahkan untuk dosen pembimbing yang mengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang senantiasa memberikan pelajaran serta masukan masukan yang sangat bermanfaat untuk kami, dan tentu memberikan sumbangsih yang sangat besar untuk terselesesaikannya makalah ini. Untuk teman teman kami di kelompok yang juga memberi semangat, dan waktunya. Semoga makalah ini bisa menjadi salah satu makalah yang berguna, dan dapat memberikan manfaat dikemudian hari.



Malang, 22 Oktober 2014



Tim penulis



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca dan menulis adalah kemampuan berbahasa yang saling berdekatan satu sama lain. Tingkat kemampuan membaca pada seseorang secara umum akan mempengaruhi tingkat kemampuan menulisnya. Dengan kata lain, orang yang biasa membaca tidak akan menemui kesulitan untuk menulis. Hal ini disebabkan karena perbendaharaan kata yang biasa dibaca orang tersebut membantunya menguraikan ide atau pesan yang ingin ia sampaikan. Juga, dengan kebiasaan membaca yang ia bawa, ia terbiasa akan struktur-struktur yang baik untuk menyampaikan sebuah pesan melalui tulisan. Tampubolon (1987:170) dalam Mintowati (Modul Membaca 2:7.4) menyatakan bahwa membaca untuk kepentingan studi bukan sekadar menemukan informasi tertentu dari bahan bacaan, misalnya batasan sebuah kata, tempat terjadinya suatu peristiwa, dan sebagainya, melainkan lebih dari itu. Membaca untuk kepentingan studi adalah proses membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan, baik pokok-pokok pikiran maupun pikiran-pikiran penjelas sehingga pembaca memiliki pemahaman yang komprehensif. Dengan membaca yang seperti itu, pembaca dapat memanfaatkan hasil bacanya untuk kepentingan studinya. Oleh karena itu, membaca memegang peranan penting di dalam komunikasi tulis. Untuk itu, pembaca dituntut memiliki keterampilan membaca yang



fleksibel.



Dengan



keterampilan



ini,



pembaca



diharapkan



dapat



menggunakannya dalam berbagai tujuan membaca dan berbagai bahan bacaan. Pada dasarnya membaca adalah memahami lambang-lambang bunyi, memahami wacana, sampai kepada memahami isi bahan bacaan.



1.2 Rumusan Masalah Dengan mengetahui kedekatan antara kemampuan membaca dan menulis. Penulis ingin mengetahui tentang beberapa hal yang erat kaitannya dengan membaca yang dimaksudkan untuk menulis ilmiah, yaitu : 1. Apa saja jenis jenis bacaan yang dapat membantu dalam menulis ilmiah? 2. Apa itu teknik membaca cepat dan intensif? 3. Bagaimana membaca dengan menggunakan sudut pandang psikologi? 4. Bagaimanakah struktur makalah yang benar ? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apa saja jenis jenis bacaan yang dapat membantu dalam menulis ilmiah 2. Mengetahui teknik membaca cepat dan intensif 3. Mengetahui cara membaca dengan menggunakan sudut pandang psikologi 4. Mengetahui cara menulis struktur makalah yang benar



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Jenis Jenis Bacaan Artikel Ada berbagai macam jenis bacaan yang dikenal dalam dunia kepenulisan diantaranya: novel, surat kabar, majalah, dan artikel. Namun, ada beberapa bacaan yang biasanya seringkali digunakan sebagai sumber referensi dalam penulisan karya ilmiah, yaitu : a. Artikel Artikel adalah suatu tulisan ringkas yang membahas tentang tema ilmu pengetahuan tertentu yang tetap mengikuti kaidah-kaidah ilmu pengetahuan atau mengikuti aturan-aturan penulisan ilmiah. Artikel dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Artikel penelitian yaitu semua jenis ilmiah yang merupakan laporan hasil penelitian. Seperti yang diambil dari laporan penelitian tindak kelas. 2. Artikel non penelitian yaitu semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termaksud kategori artikel penelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, mendiskripsikan fakta dan menilai suatu produk. b. Surat Kabar Surat kabar adalah suatu media cetak yang digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. Surat kabar berisi tentang artikel artikel yang memuat berita yang dimaksudkan untuk dibaca orang lain. Tujuan membaca surat kabar adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengerti ide pokoknya 2. Untuk memahami fakta



3. Memahami prinsip dasar dan luas suatu masalah 4. Meningkatkan pengetahuan umum 5. Untuk memecahkan suatu masalah 6. Untuk meningkatkan kemampuan membaca c. Iklan Menurut pengertiannya, iklan adalah berita pesanan yang khusus dibuat untuk mendorong/membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Selain itu, iklan juga adalah sebuah pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang/jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah dan media elektronik. Iklan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Iklan keluarga yaitu iklan yang berisi tentang berita untuk keluarga lain. 2. Iklan pengumuman yaitu yang ditujukan ke khalayak umum baik perorangan, lembaga maupun instansi. 3. Iklan undangan adalah iklan yang berisi undangan untuk suatu acara/ kegiatan. 4. Iklan permintaan yaitu iklan yang berisi permintaan kepada khalayak ramai. 5. Iklan penawaran 6. Iklan yang memuji barang yang diiklankan 7. Iklan artikel 8. Iklan sponsor



d. Tabel Tabel adalah daftar ikhtisar sejumlah besar fakta/informasi yang biasanya hanya berupa nama dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur tertentu dengan garis pembatas sehingga dengan mudah dapat dimengerti. Tabel menyajikan data yang diklasifikasikan secara sistematik, dalam jumlah menurut kesatuan tertentu. Tabel juga dapat menjadi alat pembantu untuk merangkum gagasan-gagasan tertentu dan sekaligus untuk dijadikan alat komunikasi antara peneliti dan pembaca. e. Grafik Grafik adalah gambaran pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar tentang naik turunnya hasil, statistik dan sebagainya. Grafik memudahkan menyampaikan ide yang kompleks secara mudah, dapat memberikan gambaran suatu data secara efektif pada pembaca. Ciri grafik adalah sederhana tetapi jelas serta



grafik



merupakan



bentuk



penyajian



visual



yang



dipakai



untuk



membandingkan jumlah data pada saat-saat yang berbeda. f. Bagan Bagan dapat diartikan sebagai gambar denah, skema, alat peraga grafik untuk mempermudah penafsiran. Bagan berfungsi sebagai petunjuk hubungan antara suatu pokok pikiran tertentu tanpa harus ada keterangan dalam jumlah. Jenis-jenis bagan 1. Bagan arus 2. Bagan organisasi 3. Bagan peta 4. Pohon 2.2 Membaca Cepat Intensif dan Ekstensif



Ada beberapa tingkatan membaca yang selama ini kita kenal, yaitu membaca intensif dan ekstensif. Membaca intensif apabila pembaca membaca dengan cermat untuk memperoleh informasi secara detail tentang fakta, konsep, gagasan dan ide yang disampaikan oleh penulis. Sedangkan, membaca ekstensif dimanfaatkan untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca. Ada beberapa pemahaman dalam membaca intensif yaitu : 1. pemahaman literal, pemahaman dari bacaan yang sudah eksplisit 2. interpretasi, pemahaman yang melibatkan keterampilan berpikir untuk mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak dikemukakan secara eksplisit dalan teks 3. pemahaman kritis, pembaca tidak hanya mampu memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya, tetapi pembaca mampu menilai secara kritis gagasan yang disampaikan penulis 4. pemahaman kreatif, selain ketiga keterampilan di atas, pemahaman ini dimiliki oleh pembaca tingkat tinggi, dimana pembaca mampu menerapkan dan secara kreatif menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan gagasan yang ada dalam teks. Ada beberapa teknik membaca intensif yaitu : 1. Teknik SQ3R, Survei, Survei awal mengenai gambaran umum isi buku sebelum kegiatan membaca yang sesungguhnya. Question, mengajukan pertanyaan mengenai buku yang akan dibaca, misalnya apa yang ingin diketahui dari buku itu. Read, kegiatan membaca, kemudian Recite yaitu menceritakan apa yang telah dibaca atau menceritakan kembali, dan yang terakhir adalah Review, meninjau ulang seluruh rangkaian kegiatan membaca. 2. Tenik KWLH, Know, yaitu pengetahuan siap yang dimiliki pembaca terhadap topik bacaan yang akan dibacanya. Want, mengidentifikasi yang ingin diketahui mengenai topik tersebut. Learn, mempelajari halhal yang ingin diketahui melalui kegiatan membaca. How, pembaca



berusaha



mencari,



menemukan



dan



mempelajari



apa



yang



diperlukannya dari bacaan. 3. Teknik CATU, Cari, pembaca berusaha mencari butir-butir yang penting dalam bacaan. Tulis-kembali, pembaca menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibacanya. Uji, pengecekan pemahaman. Selain itu, terdapat teknik membaca ekstensif yaitu : a. Survei Reading, pembaca ingin mengetahui gambaran secara umum dari bacaan b. Skimming, pembaca secara cepat, memfokuskan pada butir-butir penting dan mengingat kata kunci c. Superficial Reading, pembaca memahami isi bacaan tidak secara mendalam, dangkal atau pemahaman ala kadarnya. 2.3



Membaca Melalui Pendekatan Psikologi



Suatu karya sastra tidak akan dikenal jika tidak ada yang membacanya. Dari sini, seorang pembaca tidak akan diam saja setelah membaca suatu karya. Melainkan, mereka akan memberikan kritik terhadap karya tersebut. Maka suatu karya sastra yang akan dikritik, terlebih dahulu harus dianalisis berdasarkan pendekatan atau teori kritik sastra. Ada berbagai macam pendekatan dalam karya sastra, dan di sini akan dibahas lebih mendalam tentang pendekatan psikologis karya sastra. Pendekatan adalah salah satu prinsip dasar yang digunakan sebagai alat untuk mengapresiasi karya sastra. Salah satunya ditentukan oleh tujuan dan apa yang hendak ditentukan lewat teks sastra. Pembaca dapat menggunakan beberapa pendekatan, salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan psikologis. Psikologi adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan dimana objek pembahasannya adalah keadaan jiwa manusia. Ilmu ini berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut dapat berpikir dan juga memiliki perasaan.



Karya sastra merupakan hasil ungkapan jiwa seorang pengarang yang di dalamnya melukiskan suasana kejiwaan pengarang, baik suasana sakit maupun emosi (Asrori, 2011). Di dalam karya sastra terdapat hasil kreatifitas dari pengarang tersebut. Mungkin dari pengalaman pribadi pengarang atau bukan pengalaman pribadi



yang tentunya pernah disaksikan oleh pengarang.



Pendekatan psikologi sastra adalah suatu cara analisis berdasarkan sudut pandang psikologi dan bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa kehidupan manusia yang merupakan pancaran dalam menghayati dan menyikapi kehidupan (Harjana dalam kutipan Sartika, 2011). Jadi, pendekatan psikologi ini adalah analisis atau kritik terhadap suatu karya sastra yang menitik beratkan pada keadaan jiwa manusia, baik terhadap pengarang, karya sastra dengan segala aspeknya, maupun kondisi para pembaca. Psikologi sastra memberikan perhatian pada masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam sastra. Aspek-aspek kemanusiaan inilah yang merupakan objek utama psikologi sastra sebab semata-mata dalam diri manusia itulah aspek kejiwaan dicangkokkan dan diinvestasikan. Penelitian psikologi sastra dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui pemahaman teori-teori psikologi kemudian diadakan analisis terhadap suatu karya sastra. Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang dianggap relefan untuk melakukan analisis (Ratna, 2004: 344). Siswantoro (2004: 31-32) menyatakan bahwa secara kategori, sastra berbeda dengan psikologi, sebab sastra berhubungan dengan dunia fiksi, drama, puisi, dan esay yang diklasifikasikan ke dalam seni (art), sedangkan psikologi merujuk kepada studi ilmiah tentang perilaku manusia dan proses mental. Meski berbeda, keduanya memiliki titik temu atau kesamaan, yakni keduanya berangkat dari manusia dan kehidupan sebagai sumber kajian. Bicara tentang manusia, psikologi jelas terlibat erat, karena psikologi mempelajari perilaku. Perilaku manusia tidak lepas dari aspek kehidupan yang membungkusnya dan mewarnai perilakunya. Psikologi sastra mempelajari fenomena, kejiwaan tertentu yang



dialami oleh tokoh utama dalam karya sastra ketika merespon atau bereaksi terhadap diri dan lingkunganya. Dengan demikian, gejala kejiwaaan dapat terungkap lewat perilaku tokoh dalam sebuah karya sastra. Menurut Harjana (1991: 60) pendekatan psikologi sastra dapat diartikan sebagai suatu cara analisis berdasarkan sudut pandang psikologi dan bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa kehidupan manusia yang merupakan pancaran dalam menghayati dan mensikapi kehidupan. Disini fungsi psikologi itu sendiri adalah melakukan penjelajahan kedalam batin jiwa yang dilakukan terhadap tokoh-tokoh yang terdapat dalam karya sastra dan untuk mengetahui lebih jauh tentang seluk-beluk tindakan manusia dan responnya terhadap tindakan lainnya. Menurut Rene Wellek dan Austin Warren (1993:81-93), Hardjana (1991:60), psikologi memasuki bidang kritik sastra lewat beberapa jalan, yaitu: 1. Pembahasan tentang proses penciptaan sastra; 2. Pembahasan psikologi terhadap pengarangnya 3. Pembicaraan tentang ajaran dan kaidah psikologi yang dapat ditimba dari karya sastra; 4. Pengaruh karya sastra terhadap pembacanya. Adapun kriteria penelitian sastra dengan menggunakan pendekatan psikologis antara lain adalah karya sastra tersebut mampu menggambarkan kekuatan dan kekacauan batin manusia karena hakekat kehidupan manusia itu adalah perjuangan menghadapi kekalutan batinnya sendiri. Prilaku yang tampak dalam



kehidupan



sehari-hari



bagi



setiap



orang



belum



sepenuhnya



menggambarkan diri mereka masing-masing. Apa yang diperlihatkan belum tentu sama dengan apa yang sesungguhnya terjadi di dalam dirinya karena manusia seringkali berusaha menutupinya. Kejujuran, kecintaan, kemunafikan, dan lainlain, berada di dalam batin masing-masing orang yang kadang-kadang terlihat gejalanya dari luar dan kadang-kadang tidak. Oleh sebab itu kajian tentang perwatakan para tokoh harus menukik ke dalam segi kejiwaan.



2.4 Struktur Makalah Makalah adalah sebuah tulisan ilmiah yang biasanya berisikan tentang penelitian penelitian kecil terhadap sebuah subjek tertentu yang diteliti oleh penulis. Makalah memiliki struktur yang sama untuk memudahkan para penulis untuk menuliskan hasil hasil penelitiannya, juga untuk memudahkan para pembaca untuk mengerti isi dari penelitan tersebut. Struktur makalah, secara umum adalah sebagai berikut : 1. COVER Dalam bagian ini terdiri dari judul , logo kampus/universitas ,data lengkap penulis , jurusan , kota dan tahun kapan makalah dibuat



2. KATA PENGANTAR Biasanya diawali dengan kalimat puji-pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa, gambaran sedikit mengenai isi makalah , ucapan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah tersebut, dan biasanya disisipkan gambaran harapan penulis ataupun sumbangsih saran dan kritik pembaca.



3. DAFTAR ISI Daftar isi merupakan daftar sub sub bab dan anak tema yang ada dalam makalah, lengkap dengan letak halaman dimana sub bab tersebut berada. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pembaca untuk menemukan topik yang ia ingin baca dengan cepat.



4. BAB I PENDAHULUAN Dalam makalah yang anda buat bagian bab I , bab tentang pendahuluan secara umum berisi tentang gambaran umum tentang makalah , masalah yang akan dibahas , latar belakang kenapa anda mengangkat permasalahan tersebut . Struktur bab I meliputi : 1. Latar Belakang



2. Rumusan Masalah 3. Maksud dan Tujuan



5. BAB II PEMBAHASAN Pada bagian ini anda membahas secara tuntas permasalahan yang anda angkat pada bab I . Pada bagian ini adalah bagian dari isi sesungguhnya makalah anda. Dalam bagian pembahasan . anda harus memaparkan . fakta-fakta yang memperkuat tulisan anda. Harus berisi kajian referensi berapa banyak penulis yang mendukung gagasan yang anda sampaikan .



6. BAB III PENUTUP Anda membuat semacam kesimpulan pada pembahasan yang anda bahas BAB II . ada pula yang menambahakan saran .



7. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar daftar referensi rujukan , yang biasanya seperti buku-buku , jurnal , skripsi , dan internet . Terdapat pula kaidah atau aturan penulisan daftar pustaka yang anda penuhi . 8. LAMPIRAN Pada bagian ini melampirkan data-data pendukung makalah anda berupa:foto2 , kegiatan.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Membaca dan menulis memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Kedua kemampuan berbahasa ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Kebiasaan membaca diperlukan untuk dapat menulis yang baik. Sebaliknya, kemampuan menulis yang baik akan membuat orang mudah mengerti akan pesan yang ingin disampaikan ketika membaca sebuah tulisan. Artikel sebagai salah satu jenis bacaan adalah salah satu sumber referensi baca yang disarankan untuk menambah pengetahuan jika seseorang ingin menulis tulisan ilmiah. Selain dikarenakan memiliki isi yang dapat membantu dalam pengerjaan sebuah tulisan ilmiah, membaca artikel juga dapat meningkatkan perbendaharaan kata dan juga mengorganisir kalimat dengan baik sehingga pembaca tidak akan menemui kesulitan jika ingin menuangkan kembali tulisan tersebut. Sementara itu, makalah sebagai salah satu bentuk tulisan yang biasa dipakai sebagia format penulisan ilmiah memiliki struktur yang terorganisir. Struktur ini harus dipatuhi oleh penulis agar tulisannya dikatakan menjadi sebuah tulisan yang baik.



REFERENSI



http://nitaistyawati.blogspot.com/2014/03/membaca-dan-menulis-karya-ilmiahpopuler.html http://under-my-skin.blogspot.com/2012/05/pendekatan-psikologi-dalammenganalisis.html Sunarti. 2009.Bahasa Indonesia Ilmiah. Yogyakarta: Andi Offset. Kutha, Nyoman. 2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. http://www.scribd.com/doc/19072121/Pendekatan-Dalam-Penelitian-Sastra