Makalah Metamorfosis Pada Hewan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “ METAMORFOSIS “



Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan hewan DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Revolson Alexius Mege M.si Dr. Nonny Manampiring S.pd, M.si DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10 INDAH M.C TUMELAP (18 507 090) TITANIA TEMAYA (18 507 117) JOSUA GIGIR (18 507 049)



UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2020



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Tujuan ............................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metamorfosis ................................................................ 2 B. Jenis-jenis Metamorfosis.................................................................. 3 a. Metamorfosis Sempurna............................................................ 3 b. Metamorfosis Tidak Sempurna.................................................. 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, sehingga penyusunan Makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah perkembangan hewan. Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan makalah ini. Dengan segala kekurangan yang mungkin terdapat di dalam makalah ini, kami berharap semoga makalah ini mempunyai nilai tambah bagi penyusun dan pembaca.



Tondano 19 Mei, 2020



BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Semua kelompok anggota Arthopoda mempunyai sifat endokri yang efektif.



Serangga mempunyai eksoskleton yang tidak bisa memegang, serangga terkihat tumbuh bertahap dengan melepaskan eksoskleton yang dan mengekspresikan eksoskleton yang baru pada setiap penggantian kulit. Selain itu sebagian besar serangga menjadi dewasa malalui beberapa pergantian kulit. Pada serangga pergantian kulit dipakai oleh hormon ekdiso Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, dimulai dari telur-larva-pupaimago. Tahap peragantiannya lebih cepat dibandingkan dengan tahap pergantian amfibi. Selain itu, larva dari Papilio memnon mudah dapat karena hanya ada pada tanaman perdu jeruk sehingga waktu yang diberikan untuk melakukan pengamatan bisa digunakan semaksimal mungkin. Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas. Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.



B.



Tujuan 1. Mengetahui pengertian Metamorfosis.



2. Mengetahui jenis-jenis Metamorfosis BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Metamorfosis



Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` (bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak dan kupu-kupu. Metamorfosis adalah proses perubahan atau perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan berubahnya fisik ataupun struktur tubuh hewan tersebut dimulai dari setelah penetasan atau kelahiran hewan tersebut (hatching). Perubahan bentuk atau struktur ini melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Dari morfologi, anatomi bahkan sampai ke fisiologisnya bisa saja mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini terjadi secara periodik (dalam masa tertentu) dan merupakan siklus hidup yang melekat pada hewan. Beberapa hewan yang mengalami bentuk yang sangat berbeda ketika muda dengan dewasanya. Sedangkan pada beberapa yang lain hanya memiliki bentuk yang sama, hanya saja ukuran dan perkembangan organnya yang berbeda. Jadi, antara kedua itu menjadi perbedaan pada metamorfosisnya. Pada hewan yang berubah bentuk dari tubuhnya yang tidak mirip sama sekali dengan masa mudanya maka itu disebut dengan metamorfosis sempurna sedangkan pada hewan yang tidak berubah



bentuknya melainkan hanya beberapa organ saja yang mengalami perkembangan disebut dengan metamorfosis tidak sempurna. Metamorphosis pada amphibia termasuk kedalam metamorphosis sempurna. Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan



mulai



dari



telur-larva-pupa-imago



(dewasa).



Contoh



metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. Amphibia mengalami metamorphosis seperti halnya serangga. Kecebong anura memiliki tubuh langsung dengan ekor panjang dan bersirip, gigi serta rahang berzat tanduk dan lipatan operculum yang menutupi ingsang. Kecebong adalah herbivor, mempunyai usus yang panjang dan berliku-liku. Kecebong harus mengalami metamorphosis untuk mencapai bentuk dewasanya.



B. Jenis-jenis Metamorfosis a.



Metamorfosis Sempurna Metamorfosis sempurna adalah perubahan struktur atau bentuk tubuh pada



hewan yang berubah total antara masa mudanya dengan masa dewasanya. Dikenal dengan istilah holometabola. Perubahannya bahkan bisa sampai ke perubahan cara makan dan juga habitatnya. Fase transisi yang di alami oleh hewan ini merupakan titik perubahan hingga menjadi bentuk dewasanya. Ada empat fase dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada metamorfosis sempurna ini, yaitu: 1) Pada Insecta, misalnya pada kupu kupu



Gambar 1. Proses Metamorfosis pada Kupu-Kupu



 Fase Telur Hewan-hewan betina yang telah menetaskan telurnya akan meletakkan telur tersebut ditempat yang sesuai dengan kebutuhan dengan perkembangan calon anaknya. Contohnya seperti pada kupu-kupu yang meletakkan telur di bagian permukaan daun, ini di karenakan hewan muda tersebut merupakan jenis hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Dari awal peletakan telur hingga telur menetas membutuhkan waktu antara 3 sampai 5 hari. Pada fase telur ini, embrio hasil fertilisasi sel telur dengan sel sperma akan terus menerus mengalami pembelahan hingga akan membentuk organ-organ yang ketika sampai pada batas waktu tertentu maka akan mengalami perkembangan lanjut bergantung pada jenis spesies hewan tersebut.  Fase Larva Ketika pada fase menjadi larva, ini merupakan bagian hewan muda sehingga pada fase ini hewan-hewan sangat aktif untuk makan. Oleh karena itulah, induknya meletakkan telur-telur tersebut pada tempat yang sesuai dengan jenis makanannya sehingga bisa terus berkembang dan mempertahankan hidupnya.



Contohnya pada larva kupu-kupu yang sebelum menjadi kupu-kupu merupakan ulat yang dimana tempat ia hinggap akan sangat aktif dalam memakan dedaunan untuk di jadikan makanannya agar terus hidup hingga ke fase transisi selanjutnya. Fase ini membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari. Pada beberapa jenis hewan yang memiliki rangka luar atau disebut hewan dengan eksoskeleton makan akan mengalami pergantian kulit, ini sangat di butuhkan karena ukurannya tubuhnya semakin hari akan semakin membesar sehingga dibutuhkan eksoskeleton yang baru untuk ukuran tubuh barunya yang semakin membesar pula. Pergantian kulit ini bisa terjadi sampai beberapa kali dan pada waktu tertentu bergantung pada jenis spesiesnya juga untuk lama waktunya dan pada waktunya juga akan berhenti untuk makan sehingga akan mengalami perkembangan untuk melanjutkan ke fase berikutnya. Perubahan pada setiap tubuh hewan ini di control oleh hormonal yang terdapat di dalam tubuh larva tersebut.  Fase Pupa         Pupa ini sering juga disebut sebagai kepompong yang merupakan fase transisi penuh yang akan merubah bentuk dari semasa menjadi larva muda untuk menuju ke hewan dewasa. Fase ini biasanya membutuhkan waktu 7 sampai 20 hari tergantung spesiesnya. Tubuh kepompong ini dilindungi oleh rangka luar yang lumayan keras yang disebut dengan kokon. Pada fase ini, sebagian besar dari serangga akan berada dalam kondisi inaktif (tidak makan dalam beberapa waktu). Akan tetapi di dalam kokonnya, pupa akan sangat aktif membelah melakukan metabolisme tubuh untuk pembentukan organ-organ baru dan menuju ke bentuk



hewan dewasanya. Kebutuhan makan dan energinya di peroleh dari cadangan makanan yang telah di konsumsi sebanyak mungkin ketika pada masa menjadi larva tadi. Fase pupa ini memiliki waktu yang bervariasi untuk menjadi hewan dewasanya.  Fase Dewasa Pada fase ini, disebut juga dengan imago (hewan dewasanya) cara untuk beradaptasi, mendapatkan makanan bahkan sampai ke habitatnya umumnya akan berubah dan berbeda dengan semasa menjadi larva. Fase imago ini merupakan fase reproduksi dimana hewan akan mengadakan perkawinan antara jantan dan betina yang akan membentuk ratusan telur-telur baru dan akan kembali lagi ke siklus awalnya.



 Pada Amphibia, misalnya pada anura



Metamorphosis pada amphibia termasuk kedalam metamorphosis



sempurna. Amphibia mengalami metamorphosis seperti halnya serangga.



Kecebong anura memiliki tubuh langsung dengan ekor panjang dan bersirip,



gigi serta rahang berzat tanduk dan lipatan operculum yang menutupi



ingsang. Kecebong adalah herbivor, mempunyai usus yang panjang dan



berliku-liku. Kecebong harus mengalami metamorphosis untuk mencapai



bentuk dewasanya.



Gambar 2. Proses Metamorfosis padaKatak



Sama seperti metamorfosis kupu-kupu dan metamorfosis mahluk hidup lainnya, proses metamorfosis katak juga diawali dengan fase telur. Telur katak diperoleh dari hasil pembuahan luar sel telur betina oleh sel telur jantan. Telur katak umumnya ditemukan secara berkelompok karena disatukan oleh semacam jel. Setelah bertelur, induk katak umumnya akan meninggalkan telur-telurnya itu dan membiarkannya tumbuh secara alami. Dalam satu kali proses pembuahan, induk katak bisa mengeluarkan hingga 20.000 telur dengan jumlah 3 kali reproduksi setiap tahunnya. Akan tetapi, jumlah tersebut tergantung dari tingkat kesehatan induk katak dan faktor lingkungan di sekitar tempat hidupnya. Selama itu, embrio menggunakan cadangan makanan dari kuning telur untuk pertumbuhan berbagai organ hingga kemudian kurang lebih



sepuluh hari, telur katak tersebut akan bertransformasi menjadi apa yang disebut dengan berudu. Berudu ini seperti ikan kecil berwarna hitam yang memiliki struktur tubuh yang belum sempurna. Pada tahap awal, berudu umumnya masih akan memakan sisa makanan dari cangkangnya hingga fungsi tubuhnya memungkinkan untuk mencari makan sendiri. Berudu memiliki ekor yang panjang untuk menunjang pergerakannya di dalam air, insang ekternal yang digunakan untuk pernapasan, dan sebuah mulut yang digunakan sebagai alat makan. Meski demikian, pada usia dua hari, berudu tersebut akan memiliki insang yang digunakannya untung bernafas. Menginjak usia kurang lebih 3 minggu, insang pada berudu secara alamiah akan hilang sebab tertutup oleh kulit yang tumbuh. berudu akan terus mengalami perubahan bentuk morfologis dan fungsi fisiologis organ. Kaki belakangnya mulai tumbuh diikuti pertumbuhan kaki depan, serta paru-parunya mulai berkembang sebagai persiapan masuknya fase baru dalam proses metamorfosis yang dilaluinya. Memasuki umur delapan minggu, pada berudu akan dijumpai kaki belakang yang mulai tumbuh. Selanjutnya, saat kaki belakang telah besarm baru kemudian kaki depan perlahan muncul sampai akhirnya tumbuh secara terus menerus hingga berudu mencapai usia kira-kira dua belas minggu. Selanjutnya, pada berudu juga akan muncul ekor yang terlihat pendek. Selanjutnya, berudu juga akan mulai bernafas menggunakan paru-paru dan secara perlahan menjelma menjadi katak yang dewasa dengan struktur badan yang sempurna. Katak dewasa telah memiliki paru-paru yang berfungsi sebagai alat pernafasan di daratan. Kaki kakinya tumbuh kuat dan memiliki selaput antar setiap jarinya. Sementara ekornya telah benar-benar hilang. Ia akan terus berkembang menjadi dewasa dan siap melakukan perkembangbiakan kembali melalui proses pembuahan luar bersama pasangannya untuk memulai proses metamorfosis katak baru.



Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-



organnya telah termodifikasi. Perubahan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid.



Perubahan



lokomosi



terjadi



dari



pergerakan



ekor



menjadi



terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.



b. Metamorfosis tidak Sempurna Pada metamorfosis tidak sempurna, hewan juga akan mengalami perubahan struktur pada tubuhnya akan tetapi tidak terlalu mencolok, beberapa hanya organ saja yang mengalami perubahan fisiologisnya. Metamorfosis tidak sempurna ini disebut dengan hemimetabola. Siklus metamorfosisnya lebih singkat dari metamorfosis sempurna, yaitu:



Telur — nimfa — imago (dewasa)



Gambar 3. Metamorfosis tidak sempurna kecoa



1.



Telur Tidak jauh beda dengan pada metamorfosis sempurna, di siklus ini telur-



telurnya juga di letakkan pada tempat yang sesuai dan pastinya aman untuk perkembangan si embrio. Embrio-embrio ini di lindungi dengan struktur telur yang memiliki cangkang yang terbuat dari zat kitin. Sampai pada waktunya akan menetas menjadi nimfa. 2.



Nimfa Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi



berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan mengalami molting (pergantian kulit),setiap kali setelah molting mahluk hidup itu kelihatan lebih mirip dengan hewan dewasa.Berbeda dengan kelompok holometabola, hemimetabola lagsung memiliki bentuk hewan yang sesungguhnya,



nimfa, yang ukurannya lebih kecil. Nimfa akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk kematangan organ reproduksi. Nimfa juga mengalami eksdisis untuk mengganti kerangka luar tubuhnya akibat pertumbuhan yang membuat ukuran tubuhnya makin membesar. 3.



Imago (Dewasa) Imago disini telah memiliki kematangan untuk bereproduksi dan siap untuk



melakukan perkawinan. Dikarenakan pada imago hewan telah berkembang menjadi dewasa. Siklus ini akan kembali terulang pada hewan-hewan yang berkembang melalui siklus ini. Contoh hewan yang bermetamorfosis seperti ini adalah: belalang, kecoak, capung, jangkrik, walang, tonggeret, dan lainnya masih banyak lagi.



BAB III



PENUTUP



A.



Kesimpulan Metamorfosis adalah suatu perubahan individu mahluk hidup dari telur



sampai menjadi dewasa yang sempurna dengan mengalami perubahan bentuk morfologi,anatomi bahkan fisiologis. Metamorfosis pada hewan dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Metamorfosis sempurna merupakan jenis perubahan hewan yang melalui 4 tahapan pertumbuhan dan perubahan, yakni: Telur ---> Larva --> Pupa --> Dewasa. Metamorfosis ini disebut juga dengan istilah holometabola atau holometabolisme. Adapun contoh hewan yang dikategorikan mengalami metamorfosis sempurna adalah katak. 2. Metamorfosis tidak sempurnaadalah metamorfosis yang melalui tahap telur yang menetas menjadi nimfa, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi imago (dewasa). Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan mengalami molting (pergantian kulit),setiap kali setelah molting mahluk hidup itu kelihatan lebih mirip dengan hewan dewasa. Contoh metamorfosis tidak sempurna pada belalang, kecoak, capung, jangkrik, walang, tonggeret, dan lainnya masih banyak lagi.



DAFTAR PUSTAKA



Campbell, Nell A dkk. 2004. Biologi Edisi ke 5 Jilid 3. Jakarta : Erlangga.



Winarni, Susi. 2009. Diklat Anatomi Hewan. Semarang ; IAIN Walisongo Semarang.



Tim



Teaching



Perkembangan



Hewan



(Animal



Development).



2011.



Perkembangan Hewan (Animal Development). Medan: FMIPA-UNIMED. http://arismunandargirsang.blogspot.co.id/2013/03/metamorfosis-sempurna-dantidak.html