Makalah SPH Metamorfosis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah METAMORFOSIS SEMPURNA DAN METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA Disusun oleh : Ririn Pauweni (432419027) Biologi Non-dik A



Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo 2020



KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam tercurah pada Rasulullah SAW. Semoga syafaatnya



mengalir



pada



kita



kelak.Makalah



dengan



judul



“METAMORFOSIS



SEMPURNA DAN METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA” dibuat untuk melengkapi tugas mata Sistem perkembangan hewan . Pada isi makalah disampaikan metamorfosis pada hewan.Demikian ,Dengan memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Kritik yang terbuka dan membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1 1.3 Tujuan.......................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2 2.1 Pengertian Metamorfosis.........................................................................................2 2.2 Tahapan metamorfosis.............................................................................................2 2.3 Metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna...................................3 2.4 Metamorfosis amfibi dan hormon yang berperan dalam metamorfosis amfibi.......5 BAB III PENUTUP....................................................................................................................9 3.1 Kesimpulan...............................................................................................................9 3.2 Saran.........................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metamorfosis merupakan suatu proses perubahan bentuk tubuh organisme sehingga organisme tersebut dapat mencapai suatu kesempurnaan bentuk. Metamorfosis merupakan peristiwa perubahan bentuk yang mengacu pada cara bahwa organisme tertentu berkembang, tumbuh, dan mengubah bentuk. Selama metamorfosis, transformasi terjadi metamorfik yang dapat mengubah bentuk hewan menjadi lebih besar. Most, metamorfosis, melayani oleh hewan-hewan seperti serangga dan amfibi. Contoh metamorfosis sederhana yang berfungsi adalah kupu-kupu dan capung. Metamorfosis dibagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna & metamorfosis tidak sempurna. Dalam metamorphosis suatu makhluk hidup itu memiliki beberapa tahap atau urutan.didalamnya itu memiliki proses yang biasa memakan waktu beberapa hari. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Metamorfosis ? 2. Bagaimana Tahapan metamorfosis ? 3. Apakah yang dimaksud dengan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna ? 4. Bagaimana metamorfosis pada amfibi(katak) dan Hormon yang berperan dalam metamorfosis amfibi ? 1.2 Tujuan 1. Agar mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari metamorfosis 2. Agar mahasiswa mampu mengetahui tahapan dari metamorfosis 3. Agar mahasiswa mampu mengetahui metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna 4. Agar mahasiswa mampu mengetahui metamorfosis pada amfibi dan hormon yang berperan dalam metamorfosis amfibi



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Metamorfosis Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe (bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorfosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak,diantaranya adalah Katak, Kupu-kupu dan serangga. Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan / atau struktur setelah kelahiran atau penetrasi. Perubahan fisik terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda. Pada umumya proses metamorfosis melayani oleh hewan- hewan seperti insecta dan amphibi. Namun ada juga hewan yang daur hidupnya tanpa metamorfosis, bahkan sebagian besar hewan. Artinya, sejak menetas pada perkembangan hewan itu sudah sama seperti induknya, tanpa melalui tahap-tahap perubahan bentuk. Contohnya dari golongan mamalia (kucing, kambing, sapi, kerbau, kuda, kelinci, kangkuru dll.). Dari kelompok aves (ayam, burung, bebek, dll). Metamorfosis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. 2.2 Tahapan metamorfosis 1.Telur Sel telur adalah cikal bakal makhluk hidup yang dimiliki betina, yang nantinya akan berubah menjadi zigot setelah melalui proses pembuahan oleh spermatozoa pejantan. Hewan betina akan meletakkan telur yang sudah dibuahi di tempat yang sesuai dengan perkembangan calon anaknya. Contohnya nyamuk betina akan menaruh telurnya di dalam air, karena memang larva nyamuk setelah menetas mereka hidup di air. Begitu pula dengan kupu-kupu, mereka akan meletakkan telur-telurnya di dedaunan hal ini karena lava atau hewan muda kupu kupu mereka pemakan daun. 2.Nimfa



Nimfa adalah bentuk hewan muda yang menyerupai ketika sudah berbentuk dewasa tetapi dengan ukuran lebih kecil. Pada masa ini terdapat beberapa bagian organ yang belum tumbuh. Bentuk nimfa hanya ada pada metamordfosis tidak sempurna. 3.Larva  larva kupu kupu yang berupa ulat via Setelah telur menetas mereka akan menjadi lava atau hewan muda. Fase ini seringkali terjadi pada metamorfosis amfibi dan serangga. Bentuk larva sangatlah berbeda dengan hewan tersebut ketika dewasa. Semisal larva nyamuk atau jentik nyamuk sangat berbeda dengan nyamuk dewasa. Larva tidak memiliki organ tubuh tertentu ketika sudah dewasa. Pada serangga tertentu mereka akan sering berganti kulit atau disebut molting atau ekdisis. Hal ini disebabkan karena ukuran tubuh serangga semakin membesar. Pada fase ini mereka akan sangat aktif makan. Pada waktu yang ditentukan larva akan mengurangi bahkan berhenti makan untuk memasuki fase berikutnya, yaitu pupa. 4. Pupa  Pupa atau kepompong adalah fase transisi. pada kondisi ini serangga dalam keadaan inaktif (tidak makan). Kepompong dilindungi oleh rangka luar yang keras disebut dengan kokon. Didalam kokon, tubuh pupa sangat aktif melakukan metabolisme pembentukan organorgan dan bentuk hewan dewasanya. kebutuhan energi mereka diperoleh dari cadangan makanan dalam tubuh larva. Ketika masih berupa larva, mereka sangat aktif makan, dikarenakan sebagian makanan akan disimpan untuk fase pupa ini. Fase pupa ini hanya akan dijumpai pada serangga atau hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. misalnya yang terjadi pada nyamuk dan kupu kupu. 5. Imago  imago kupu kupu setelah menetas Sampai waktu yang ditentukan, beda hewan beda pula waktu yang diperlukan sampai bisa bermetamorfosis menjadi hewan dewasa. Pada fase ini, hewan akan keluar dari kepompong menjadi hewan dewasa dengan bentuk yang jauh berbeda. Imago memiliki habitat dan cara makan yang berbeda dengan ketika masih berbentuk larva. Fase hewan dewasa merupakan fase reproduksi dimana imago akan saling mengadakan perkawinan (jantan dan betina) yang nantinya akan menghasilkan ratusan telur dan siklus perkembangbiakan dan pertumbuhan pada hewan tersebut akan terulang. 2.3 Metamorfosis sempurna dan Metamorfosis tidak sempurna



Tidak semua makhluk hewan bermetamorfosis, contoh beberapa hewan yang bermetamorfosis diantaranya adalah kupu-kupu, nyamuk, tawon, lalat, ngengat, semut, lebah kutu, kumbang, belalang, kecoak, capung, kepik, rayap, jangkrik dan masih banyak yang lainnya. Dari hewan-hewan yang bermetamorfosis tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) dan metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola). 1.Metamorfosis tidak sempurna Hemimetabolisme merupakan metamorfosis tidak sempurna. Fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis biasanya disebut larva. Tapi pada metamorfosis kompleks pada kebanyakan spesies serangga, hanya fase pertama yang disebut larva dan terkadang memiliki nama yang berbeda. Pada hemimetabolisme, perkembangan larva berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan ekdisis (pergantian kulit), fase ini disebut instar. Metamorfosis tidak sempurna merupakan metamorfosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfakemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik. Metamorfosis tidak sempurna pada capung



1. Telur Capung biasanya melakukan proses perkawinan di udara atau ketika terbang dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar bisa sampai berjam jam ketika melakukan perkawinan. Setelah proses perkawinan, capung betina akan bertelur. Biasanya telur capung akan ditempelkan pada tanaman dekat dengan air dan induk capung biasanya akan memastikan bahwa wilayah tersebut terbebas dari polusi. Serta memastikan juga ada banyak mikroorganisme air yang bisa dijadikan sumber makanan larva capung. Satu induk capung sendiri dapat bertelur sekitar 100.000 butir telur.Bagi kamu yang belum tahu bagaimana sih



bentuk dan kondisi telur capung, nih saya jelaskan. Telur capung diselimuti dengan lendir, dan akan terasa licin jika kita pegang. Selain itu, telur capung akan menetas dalam waktu dua hingga tujuh hari tergantung dari iklim tempa telur tersebut berada. Jika dingin maka akan memakan waktu lebih lama untuk menetas. 2. Nimfa Telur yang sudah menetas akan menjadi larva dan akan berkembang serta hidup di wilayah dasar perairan. Larva menggunakan insang internal sehingga bisa bernafas. Meskipun makhluk air, larva capung bisa hidup di darat walau di pindahkan berjam jam. Larva capung akan mengalami pergantian kulit terus menerus hingga menjadi nimfa. 2. Metamorfosis sempurna Holometabolisme merupakan metamorfosis sempurna. Pada holometabolisme, larva sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga yang melakukan holometabolisme melalui fase larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebut pupa, atau chrysalis, dan akhirnya menjadi dewasa. Metamorfosis sempurna merupakan metamorfosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorfosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu.



2.4 Metamorfosis pada amfibi dan hormon yang berperan dalam metamorfosis amfibi (katak)



Metamorfosis pada amphibia termasuk kedalam metamorfosis sempurna, merupakan metamorfosis yang tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupaimago (dewasa). Contoh metamorfosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. Amphibia mengalami metamorfosis seperti serangga. Kecebong anura memiliki tubuh langsung dengan ekor panjang dan bersirip, gigi serta rahang berzat tanduk dan lipatan operculum yang menutupi ingsang. Kecebong adalah herbivora, mempunyai usus yang panjang dan berliku-liku. Kecebong harus mengalami metamorfosis untuk mencapai bentuk dewasanya. Proses Metamorfosis Sempurna Pada Katak, sebagai berikut: Katak betina dewasa bertelur kemudian telur tersebut menetas. Setelah 10 hari telur tersebut menetas menjadi berudu. Berudu hidup di air. Setelah berumur 2 hari berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu kaki belakang berudu akan terbentuk. Kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu kaki mulai berbentuk, ingsang tak berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Maka bentuk dari muka akan lebih jelas. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa dan kembali berkembang biak. Periode lama larva pada anura berbeda-beda. Pada beberapa spesies, stadion kecebong dapat berlangsung selama satu tahun atau lebih. Perubahan pertama pada timbangan pembengkakan kedua sisi ujung posterior tubuh yang merupakan tunas-tunas kaki yang berkembang selama periode pra-metamorfosis sampai mencapai ukuran sepanjang tubuh.Kemudian terjadilah perubahan yang cepat yaitu perubahan metamorfosis dan dalam waktu kurang dari seminggu, kecebong berubah menjadi katak kecil yang sempurna. Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur



tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki boneka mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Selain pada katak, metamorfosis sempurna juga terjadi pada kupukupu. Sebuah. Proses Morfologi Pada amphibi, metamorfosis yang digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan semakin berkurangnya ekor dan rusaknya bagian insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. Pada anura, metamorfosis perubahan berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-organnya telah termodifikasi. Perubahan ini termasuk sajian gigi dan insang internal pada anak katak, seperti sabit kemudian akan terjadi proses pemesanan, seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis pelengkap dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan mengacu pada perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paruparu membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar. a. Proses Biokimia Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen retina yang utama adalah porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen dalam karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia. b. Perubahan spesifik Organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan



hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia. c. Perubahan spesifik Organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang berbeda. Respon hormon tiroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan ffungsinya. Hormon yang Berperan Dalam Metamorfosis Amphibi Metamorfosis ini dikontrol oleh hormon tiroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak dengan mensekresikan hormon tiroksin (T4) dan triiodotronin (T3) dari tiroid selama metamorfosis. Hormon T3 peranan lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis pada tiroidektomi berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan hormon T4. Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon tiroid. Salah satu masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada kenyataannya, ekor tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi. Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan otot tidak akan mengalami perubahan fungsi sampai berkembang paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang berbeda pada hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap tiroksin yaitu tiroid dan kelenjar pituitari, akan meregulasi produksi hormon tiroid. Tiroid Hormon berfungsi untuk membentuk hubungan timbal balik dengan ekspetasi hipofisis menginduksi interior tiroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon tiroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon tiroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon tiroid (TR). TR berikatan dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon tiroid dibentuk. Ketika T3 dan T4 masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, kompleks reseptor hormon dirubah dari aktivator transkripsi. Tidak diketahui dari hormon tiroid dengan respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel). Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon tiroid, hal ini terjadi pada pembelahan holoblastik dimana gastrulasi diawali pada posisi



subequatorial, resep saraf dibagian permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung pada hormon tiroid.



BAB IV PENUTUP 3.1Kesimpulan Metamorfosis adalah perubahan/perkembangan biologi yang terjadi pada diri makhluk hidup berawal dari telur hingga menjadi dewasa secara sempurna dengan mengalami perubahan pada bentuk anatomi, morfologi maupun fisiologis.tahapan nya dari telur menjadi nimfa kemudian larva berubah menjadi pupa terus menjadi imago. Ada dua jenis metamorphosis yaitu:metamorfosi sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. 3.2Saran



Demikian yang saya sampaikan mengenai materi yang di bahas dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena kekurangan referensi materi dalam makalah ini . Saya berharap banyak para pembaca, khusus nya dosen dan teman –teman untuk memberikan kritik dan saran nyayang dapat membantu serta dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini dan penulisan makalah ini di kesempatan berikutnya.semoga makalah ini berguna bagi penulis serta bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.



DAFTAR PUSTAKA Fitriyanti.M.D.Proses



metamorfosis



yang



terjadi



dalam



rancang



bevaty



clinic



Surabaya.Jurnal pomits,ITS.Surabaya Helmiyetti.dkk.2013.Siklus hidup beberapa jenis kupu-kupu papilionidae pada tanaman inang jeruk kalamansi.Jurnal ilmiiah.9(2):0216-9487 Wali,martini.dkk.2017. Biologi moduza procis cramer (lepudoptera: Nymphalidae) pada Jabon merah (Anthocephalus macrophyllus) Jurnal agrotek lestari.3(1)