Makalah Metode Eksperimental Dalam Psikologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODE EKSPERIMENTAL DALAM PSIKOLOGI



DiSusun Oleh : KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4. 5.



Andy Bimantara Arief Tri Waluyo Devika Candra Ega Alfitriana M. Aji Muzakki AKADEMI TEKNOLOGI BANK DARAH SURAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan karunianNya kami dapat mengerjakan tugas kelompok makalah Metode Eksperimental dalam Psikologi dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun kami juga menyadari segala kekurangan yang ada di dalam makalah ini.



Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa sumber buku yang telah kami peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti. Selain kami memperoleh sumber dari beberapa buku pilihan, kami juga memperoleh informasi tambahan dari internet. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan semuanya yang telah memberikan sumbang sarannya untuk penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makaah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan pada tugas makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin. Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG....................................................... B. TUJUAN....................................................................... C. RUMUSAN MASALAH.................................................. BAB II PEMBAHASAN A.PENGERTIAN METODE EKSPERIMENTAL................



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN......................................................... B. SARAN................................................................... C. DAFTAR PUSTAKA..................................................



BAB I



PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG



usahanya untuk mempelajari tingkah laku manusia, psikologi mengunakan beberapa metode-metode tersendiri untuk menyelediki terhadap objeknya. Objek psikologi adalah pengahatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia yang bersifat kompleks dan selalu berubah. Jiwa bukankalah suatu benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup dimanis selalu berubah untuk maju menuju kesempurnaaanya. Oleh karena itu, penggunaan utuk suatu metode yang bagaimana baiknya, pasti tidak dapat menghasilkan kebenaran ang mutlak, sebab tiap-tiao metode pasti memili kelemahan di sampingkelebihannya.Seperti telah dikemukakan di atas metode tertua atau metode yang pertama-tama digunakan dalam lapangan psikologi ialah spekulasi. Akan tetapi akibat perkembangan ilmu pengetahuan padaumumnya dan psikologi pada khususnya akhirnya metode ini ditinggalkan, dan dirintislah metode baru yang didasarkan atas pengalamanpengalaman atau empiris.Penentuan sesuatu metode merupakan hal yang penting setelah penentuan objek yang akan dipelajari. Dari segi metode akan terlihat ilmiah tidaknya sesuatu penelitian itu. Pada dasarnya metode penelitian dapat dibedakan atas dua bagian yang besar, yaitu metode longitudinal dan crossectional. Di samping metode tersebut dalam penelitian psikologi digunakan pula metode eksperimental dan non-eksperimental.



B. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian Metode Eksperimental C. Rumusan Masalah 1. Apa pegertian dari metode Eksperimental ? .



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN METODE EKSPERIMENTAL Metode EksperimentalMetode eksperimental merupakan observasi atau pengamatan terhadap suatu kejadian atau gejala yang berlangsung di bawah kondisi atau syarat tertentu. Dalam psikologi, metode eksperimental bermaksud menyelidiki pengaruh kondisi tertentu terhadap tingkah laku individu.[2]Cara ini biasanya dilakukan di dalam .



laboratorium. Hal yang merupakan ciri pokok dalam metode ini adalahpeneliti bisa mengubah-ubahsituasai sesuai dengan tujuan penelitian. Metode inimerupakan penggabungan metode instropeksi dan eksperimen. Dengan kata lain ia mengendalikan variabel-variabel tertentu ( variabel bebas atauindependent) untuk melihat bagaimana akibatnya terhadap variabel lainnya ( variabel tergantung atauindepentvariabel). [3]Pada tahun 1971, Feshbach dan Singer mengadakan mengadaa\kan penelitian selama enam minggu di sekolah-sekolah panti. Dalam kasus ini sekolah-sekolah tersebut berfungsi sebagai lingkungan “laboratoriom” yang terkontrol, karena di sana kedua pengeksperimen mempunyai kontrol atau aktivitas tevelisi oleh subjek (semua anak laki-laki). Semua anak laki-laki. Semua anak laki-laki menonton televisi selama minimum enem jam per minggu. Anak-anak yang termasuk kelompok eksperimental harus memilih acara dari daftar film yang menonjolkan kekkerasan, sementara yang termasuk kelompok kontrol harus memilih acara yang tidak menonjolkan kekerasan. Perilaku agresif mereka diukur lewat tse kepribadian yang dilakukan di awal dan di akhir keenam minggu tersebut dan lewat neraca banding perilaku yang dibuat oleh guru atau orang tua. Kedua pengeksperimen ini mendapatkan kesimpulanbahwa secara umum pemirsaan acara televisi yang menonjolkan kekerasan selama enam minggu tidak menyebabkan meningkatnya perilaku agresif (Silva & Lunt, 1986).Ciri esensial dari metode eksperimental menurut Silva dan Lunt, meliputi variabel. Pengeksperimen mempunyai gagasan atau perkiraan yang diformulasikannya sebagai hipotesis penelitian dan ia memanipulasi atau mengubah satu variabel untuk melihat efek yang ditimbulkan perubahan tersebut pada variabel lain. Agar yakin bahwa perubahan yang diobservasi padavariabel tak bebas disebabkan oleh variabel bebas dan bukan karena faktor lain pada subjek atau lingkungan, ia melakukan eksperimen tersebut dalam kondisi yang dikontrol dengan cermat, seperti sebuah laboratorim, tempat sgala sesuatu dapat dipertahankan kekonstanannya, kecuali untuk satu faktor yang tengah dimanipulasinya.Perilaku manusia jelas dipengaruhi oleh banyakfaktor; ada yang tidak diketahui pengeksperimen atau subjek itu sendiri, namun pengeksperimen harus berusaha sebaik mungkin untuk menyingkirkan sebanyak mungkin faktor, sehinggaia bisa menemukan efek atau faktor yang menjadi minatnya.Dengan memanipulasi satu variabel sambil mengontrol yang lain, ahlk psikologi dapat menarikkesimpulan mengenai sebab-akibat dengan tingkatan keyakinan yang tidak mungkin diperolehdengan metode noneksperimental.Apa yang dimaksud variabel tersebut adalah segala sesuatu yang bervariasi (berubah) atau dibuat bervariasi. Dalam eksperimen yang ideal, pengeksperimen memanipulasi variabel bebas, menjaga agar semua variabel konstan, sementara



iamengobservasi dan mengukur perubahan pada variabel tak bebas Dalam eksperimen di atas acara televisi yang menonjolkan dan tidak menonjolkan kekerasan (dimanipulasi oleh pengeksperimen) adalah variabel bebasnya, sedangkan variabel tak bebasnya adalah perilaku agrresif anak laki-laki tersebut.Metode eksperimen dapat digunakan di luar maupun di luar laboratorium. Sebagai contohnya, kita dapat meneliti efek berbagai metode psikoteraphy dengan mnencoba tersebut pada kelompok individu terpisah yang mengalami gangguan emosional serupa.Pengethuan psikologi yang paling dapat dipercaya berasal dari eksperimen-eksperimen yang diselenggarakan di laboratorium (Mahmud, 1990;6)Eksperimen dalam laboratorium mempunyai kelebihan, yaitu dapat mengontrol lingkungan sehingga ahli psikologi dapat memilih faktor-faktor tersebut ( sementara yang lain dipertahankan kekonstanannya) . Misalnya jika ia ingin menemukan efek kurang tidur pada prestasi belajar anak berusia sepuluh tahun, ia mungkin membawa sekelompok anak berusia sepuluh tahun ke laboratorium dan mencoba mempertahankan kekonstanan lingkungan dan yakin bahwa mungkinmembandingkan kelompok yang tidur sepuluh jam pasa malam hari seperti seharusnya dan yang hanyatidur tiga jam. Ia misalnya berusaha menjaga agar anak-anak tersebut mendengar suara ribut yang sama dan bahwa ada yang tidak meminum kopi. Dalam lingkungan yang terkontrol, tiap perbedaan diantara kelompok anak berusia sepuluh tahun tersebut, dapat diasumsikan dengan lebih yakin bahwa memang ada kaitan antara prestasi belajar dengan faktor kurang tidur.[4]



BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN KesimpulanDalam usahanya untuk mempelajari tingkah laku manusia, psikologi mengunakan bebrapa metode-metode tersendiri untuk



menyelediki terhadap objeknya. Objek psikologi adalah pengahatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia yang bersifat kompleks dan selalu berubah. Jiwa bukankalah suatu benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup dimanis selalu berubah untuk maju menuju kesempurnaaanya. Oleh karena itu, penggunaan utuk suatu metode yang bagaimana baiknya, pasti tidak dapat menghasilkan kebenaran ang mutlak, sebab tiap-tiao metode pasti memilikikelemahan di samping kelebihannya.Metodemetode yang digunakan dalam penelitian psikologi salah satunya yaitu, metode lungitudinal - metode cross-sectional dan eksperimental – non eksperimental. B.SARAN Makalah ini semoga berguna bagi pembaca,khususnya mahasiswa. Namun,alangkah baiknya jika pembaca tidak puas dengan materi yang kami buat dan bisa lebih memahami materi metode eksperimental. C.DAFTAR PUSTAKA http://yohanneswijaya89.blogspot.co.id/2012/12/metode-metode-dalam-psikologi_5596.html