22 0 332 KB
MAKALAH METODE KASUS Dosen pengampu : Eva Supriatin , S.Kp., M.Kep
Disusun Oleh: Nadya Aldyra
88190004
Ira Riana
88190007
Nabila Afilia
88190016
Suryani Kumis
88190017
UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA TAHUN AJARAN 2019/2020
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Di era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menurut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal bahkan Indonesia juga berupaya mengembangkan model praktik keperawatan professional (MPKP). MPKP adalah suatu system (struktur, proses dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungsn untuk menopang pemberian asuhan tersebut. Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di setiap rumah sakit Indonesia belum mencerminkan praktik pelayanan yang professional terlebih khusus pada metode pemberian asuhan keperawatan yang sudah dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada pelayanan tugas. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian manajemen keperawatan pada metode kasus? 2. Bagaimana struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab serta peran yang diterapkan pada metode kasus dalam pelayanan keperawatan? 3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari manajemen keperawatan metode kasus? 1.3. Tujuan 1. Memahami pengertian manajemen keperawatan metode kasus 2. Menerapkan struktur organisasi, tugas bahkan peran dalam pelayanan keperawatan 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari manajemen keperawatan metode kasus
2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Metode Kasus Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.
2.2. Kelebihan Metode Kasus a) Bersifat kontinue dan konfrehensif b) Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit ( Gillies,1998). Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu asuhan diberiakan bermutut tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi sehingga pasien merasa puas. c) Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan komprehensif. d) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat. e) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
3
2.3. Kekurangan Metode Kasus a) Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh. b) Membutuhkan banyak tenaga. c) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan. d) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab klien bertugas.
2.4. Konsep Dasar Metode Kasus 1) Ada tanggung jawab dan tanggung gugat 2) Ada otonomi 3) Ketertiban pasien dan keluarga
2.5. Tugas Perawat Dalam Metode Kasus 1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif 2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan 3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini 4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain. 5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai. 6) Menerima dan menyesuaikan rencana. 7) Menyiapkan penyuluhan pulang. 8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial masyarakat. 9) Membuat jadwal perjanjian klinik. 10) Mengadakan kunjungan rumah.
4
2.6. Ketenagaan Metode Kasus 1) Setiap perawat primer adalah perawat “ bed side” 2) Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat 3) Penugasan ditentukan oleh kepala jaga.
2.7. Peran Dari Pembagian Tugas Modifikasi Tim Metode Kasus
1. Kepala Perawat
Memimpin rapat
Evaluasi kinerja perawat
Membuat daftar dinas
Menyediakan material
Perencanaan, pengawasan, pengarahan
2. Perawat primer
Membuat perencanaan asuhan keperawatan
Mengadakan tindakan kolaborasi
Memimpin timbang terima
Mendelegasikan tugas
Memimpin ronde keperawatan
Evaluasi pemberian asuhan keperawatan
Bertanggung jawab terhadap klien
Memberi petunjuk jika klien akan pulang
Mengisi resume keperawatan
5
3. Perawat Associate
Memberikan asuhan keperawatan
Mengikuti timbang terima
Melaksanakan tugas yang didelegasikan
Mendokumentasikan tindakan
Melaporkan asuhan keperawatan yang dilaksanakan
6
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan Pada metode kasus ini merupakan metode dimana perawat bertanggungjawab terhadap pasien yang didasarkan pada rasio satu perawat satu pasien dengan pemberian perawatan konstan untuk periode tertentu. Untuk metode penugasan kasus biasanya diterapkan untuk perawatan khusus seperti diruangan isolasi, perawatan intensive care dan perawatan komunitas.
B. Saran Sebaiknya dalam melaksanakan Metode Kasus adalah Ahli Profesional yaitu perawat Spesialist yang khusus di bidangnya sehingga pelayananan dapat berjalan secara komprehensif dan optimal.
7