Makalah Midwife Led Continuity of Care Models Kel 2 (AutoRecovered) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MIDWIFE LED CONTINUITY OF CARE MODELS Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah TEMA 6 " THE ART AND SCIENCE OF MIDEWIFERY II "



Dosen Pembimbing : Nanik Cahyati S.ST., M. Keb Disusun Oleh: 1. Fadlin Mariam A



(314119018)



9. Poppy Karisma



(314119027)



2. Devia Mustika A



(314119019)



10. Maya Anjani



(314119028)



3. Putri Asri Andini



(314119020)



11. Shelza Novelya A (314119029)



4. Salma Widia P



(314119021)



12. Nursyifa Sofianti



(314119030) 5. Tania Sri D K



(314119022)



13. Rika Indriani



(314119031)



6. Tressia Puspa



(314119023)



14. Ami Yulianingsih (314119032)



7. Vebby Aulia A L



(314119024)



15. Femmy Dyandra (314119033)



8. Ayuniar Wulandari



(314119026)



16. Sabila A’fina



(314119034)



PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN DAN PROFESI STIKES JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jend. Sudirman, Baros, Kec.Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40633



KATA PENGANTAR Alhamdullilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan Makalah dengan tepat pada waktunya yang berjudul “Midwife Led Continuity Of Care Models” dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Kebidanan. Makalah ini berisikan tentang pemaparan informasi mengenai definisi Midwife Led Continuity Of Care Models, Maksud dan Tujuan dari Mempelajari Midwife Led Continuity Of Care Models. Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat mengenai informasi lebih



dalam lagi kepada para pembaca dan penyusun tentang Midwife Led Continuity Of Care Models Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu setiap kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen pembimbing yang bersifat membangun akan selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan ikut serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.



Cimahi, 11 Juni 2020



Penyusun



1



DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................................................ i Daftar Isi .................................................................................................................................. ii Bab I Pendahuluan .................................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................5 1.3 Tujuan ..................................................................................................................................5 Bab II Pembahasan ................................................................................................................. 3 Bab III Penutup ....................................................................................................................... 7 3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................7 3.2 Saran .................................................................................................................................... 7 Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 8



2



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidan merupakan profesi kunci dalam pelayanan terhadap perempuanselama daur kehidupan. Dan hasil telaah besar penelitian menunjukkan bahwa bidan mempunyai otoritas besar terhadap kesejahteraan kesehatan perempuan. Sehingga profesionalisme bidan merupakan elemen penting dalam pemberdayaan perempuan. Layanan kebidanan didasarkan pada pemenuhan kebutuan perempuan, memberikan rasa nyaman dan bersikap yang baik serta kemampuan komunikasi yang baik. Pentingnya mendengarkan dari pihak perempuan memungkinkan dapat berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Membangun hubungan kepercayaan sehingga perempuan merasa berdaya guna terhadap kondisi dirinya (Halldorsdottir & Inga, 2011). Model Kebidanan adalah Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Sedangkan Model Asuhan “Midwifery Led Care” diartikan  bahwa : kehamilan dan kelahiran adalah peristiwa kehidupan yang normal dan berpusat wanita, mencakup: asuhan berkesinambungan; pemantauan fisik, psikologis, spiritual dan sosial kesejahteraan perempuan dan keluarga di seluruh siklus kesehatan reproduksi perempuan; menyediakan pendidikan kesehatan individual, konseling dan antenatal care; pendampingan terus menerus selama persalinan, kelahiran dan masa postpartum, dukungan terus-menerus selama periode postnatal; meminimalkan intervensi teknologi; dan mengidentifikasi dan merujuk wanita yang memerlukan perhatian khusus obstetri atau lainnya Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan peladenan yang berkelanjutan danmenyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu (Homeret al., 2014) Hubungan pelayanan kontinuitas adalah hubungan terapeutik antara perempuan dan petugas kesehatan khususnya bidan dalam mengalokasikan pelayanan serta pengetahuan secara komprehensif (Sandall, n.d.). Hubungan tersebut salah satunya dengan dukungan emosional dalam bentuk dorongan,pujian, kepastian, mendengarkan keluhan perempuan dan menyertaiperempuan telah diakui sebagai komponen kunci perawatan intrapartum. Dukungan bidan tersebut mengarah pada pelayanan yang berpusat pada perempuan (Iliadou, 2012). 3



Filosofi model continuity of caremenekankan pada kondisi alamiah yaitumembantu perempuan agar mampumelahirkan dengan intervensi minimaldan pemantauan fisik, kesehatanpsikologis, spiritual dan social perempuan dan keluarga (Mclachlan etal., 2012). 1.2 Rumusan Masalah 1.



Apa yang dimaksud Model Praktik Bidan ?



2.



Apa yang dimaksud dengan Midwifery Led-Care ?



3.



Apa yang dimksud dengan Continuity Of Care ?



1.3 Tujuan Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Midwife Led Continuity Of Care Models dan memahami menenai Model dalam Praktik Kebidanan



4



BAB II PEMBAHASAN



1.



Model Praktik Kebidanan Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang di anut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku,lingkungan dan pelayanan kesehatan).



A. Komponen Model Asuhan Praktik Kebidanan 1. Monitoring keadaan fisik, psikologis, spiritual dan sosial perempuan serta keluarganya sepanjang siklus reproduksinya. 2. Menyediakan kebutuhan perempuan seperti pendidikan, konseling dan asuhan kehamilan; pendamping asuhan berkesinambungan selama kehamilan, persalinan dan periode postpartum. 3. Meminimalkan intervensi. 4. Mengidentifikasi dan merujuk perempuan yang memiliki tanda bahaya (Midwifery Task Force 1996-2001). B. Model Praktik Kebidanan di Indonesia 1. Primary Care, bidan sebagai pemberi asuhan bertanggung jawab sendiri dalam memberikan asuhan yang berkesinambungan sejak hamil, melahirkan dan post partum sesuai kewenangan bidan. 2. Continuity Of Care, diselenggarakan oleh sekelompok bidan dengan standar praktis yang sama filosofi dan proses pelayanannya adalah partnership dengan perempuan. Setiap bidan mempunyai komitmen yaitu dengan mengembangkan hubungan yang baik dengan pasien sejak hamil, mampu memberikan pelayanan yang aman secara individu, memberikan dukungan pada pasien dalam persalinan, dan memberikan perawatan yang komprehensif kepada ibu dan bayi. 3. Collaborative Care, bidan perlu berkolaborasi dengan profesional lain untuk menjamin kliennya menerima pelayanan yang baik bila terjadi sesuatu dalam asuhan. Kolaborasi dilaksanakan dengan informed choice demi keuntungan ibu dan bayi. 4. Informed Choice, bidan di Indonesia menghargai hak perempuan untuk memilih tentang semua aspek dalam asuhan kebidanan. Bidan secara aktif akan memberikan informasi dengan lengkap, relevan dan objek tanpa pemaksaan kehendak. 5. Kesejahteraan Ibu dan Anak, berdasar pada penghargaan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis. Bidan meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi dan keluarga dengan mendukung aspek sosial, emosional, budaya dan aspek fisik.



5



6. Pemilihan Tempat Persalinan, bidan menghormati hak setiap perempuan untuk memilih tempat persalin. Bidan harus terampil menolong persalinan diberbagai tempat pelayanan baik rumah sakit, puskesmas atau rumah klien. 7. Evidence Based Practice, bidan di Indonesia diharapkan untuk dapat selalu memperbaharui ilmunya berdasarkan hasil penelitian tentang kesejahteraan ibu dan anak. C. Area yang dikembangkan untuk pusat asuhan yang dipimpin oleh bidan 1. Persalinan normal: lebih banyak di promosikan pada area asuhan . Menciptakan lingkungan seperti di rumah, peralatan rs tidak nampak, membuat kamar bersalin seperti di rumah, menciptakan sikap positif tanpa intervensi medical, pilihan tempat persalinan dan penolong termasuk rumah, RB atau RSB, Perempuan punya kesempatan untuk mengenal bidan yang akan menolonnya dan membina hubungan saling percaya, mendidik dan melatih bidan dan dokter untuk memperbaiki pengetahuan dan kepercayaan diri tentang persalinan normal, dan memberikan akses pendidikan keluarga dan persiapan persalinan. 2. Tempat persalinan tanpa obat-obatan. 3. Ruang kebidanan di RS (kamar bersalin, poli kebidanan, ruang nifas) di atur dan di kelola oleh bidan. 4. Pada beberapa waktu, dokter dan bidan bekerjasama dengan tanggung jawab yang sama. 5. Persalinan normal adalah tugas utama bidan. D. Hal yang harus dilakukan bidan di pusat unit kebidanan yang dipimpinnya 1. Mendukung bidan dan Obsgyn pada area intrapartum, merencanakan lebih banyak kenormalan yang dilakukan untuk setiap proses persalinan. 2. Tidak memberikan informasi yang tidak penting, membuat rencana persalinan perindividu. 3. Memberikan prioritas untuk mobilisasi dan prilaku persalinan normal. 4. Mendidik bidan dan dokter, membawa kenormalan pada semua aspek asuhan, mengajar di universitas. 5. Bekerja mendampingi dokter obsgyn konsultan untuk memperbaiki jumlah persalinan normal termasuk memperbaiki kebijakan. 6. Mempertahankan persalinan normal pada semua setting pelayanann 7. Melakukan audit dan penelitian secara periodik dan menginformasikan hasil kepada semua tim. 2.



Midwifery Led-Care Model Kebidanan adalah Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Sedangkan Model Asuhan “Midwifery Led Care” diartikan  bahwa : kehamilan dan kelahiran adalah peristiwa 6



kehidupan yang normal dan berpusat wanita, mencakup: asuhan berkesinambungan; pemantauan fisik, psikologis, spiritual dan sosial kesejahteraan perempuan dan keluarga di seluruh siklus kesehatan reproduksi perempuan; menyediakan pendidikan kesehatan individual, konseling dan antenatal care; pendampingan terus menerus selama persalinan, kelahiran dan masa postpartum, dukungan terus-menerus selama periode postnatal; meminimalkan intervensi teknologi; dan mengidentifikasi dan merujuk wanita yang memerlukan perhatian khusus obstetri atau lainnya Bidan merupakan seorang pemimpin profesional yang menyediakan asuhan berkelanjutan mulai dari perencanaan, pengorganisasian dan pemberian asuhan yang diberikan kepada perempuan mulai dari kunjungan awal hingga masa nifas. Menyediakan konsultasi oleh staf medis lain (obsgyn atau nakes lain) pada beberapa kasus asuhan antenatal, intranatal dan postnatal, kolaborasi atau rujukan. Bidan merupakan pemimpin profesional yang bertanggung jawab untuk menilai kebutuhan perempuan, merencanakan asuhan, merujuk kepada tenaga profesional lain yang tersedia. Model ini juga memerlukan perawatan suara kebidanan stakeholder yang kuat untuk didengar di kelompok kebijakan dan perencanaan, kebidanan memimpin unit pada situs rumah sakit saat operasional. Contohnya bidan inisial D, dimana bidan yang melakukan praktik yang telah terkualifikasi. E. Tujuan Midwifery Led-Care Model Midwifery Led-Care bertujuan untuk mencapai kelahiran normal vagina, lebih dari model perawatan lainnya. menyediakan pelayanan tidak hanya di masyarakat atau rumah sakit, pada perawatan bersalin jika mengalami kehamilan berisiko rendah. Selain itu untuk mengurangi kelahiran prematur, kelahiran spontan, dan kelahiran sesar.



F. Manajemen kehamilan beresiko pada Midwifery Led-Care Hal penting untuk asuhan yang dipimpin oleh bidan adalah memisahkan antara kasus berisiko dan tidak berisiko [NSF 2004 & Maternity Matters 2007. NICE 2008 Midwifery twenty twenty, 2010 ]. Pengangan segera pada kasus berisiko yang harus dipimpin oleh dokter dan mudah di akses oleh bidan. Risiko rendan di pimpin oleh bidan dan memberikan pelayanan berkelanjutan di komunitas dengan bekerjasama oleh bidan di komunitas dan petugas sosial (kader kesehatan). Alur mudah untuk perpindahan proses dari satu penanganan ke penanganan lain ( sistem rujukan mudah diakses). G.



Pengalaman wanita dalam menerima model Midwifery Led-Care Wanita yang menerima model Midwifery led care yang dilakukan bidan akan mengalami  8 kali lebih mungkin untuk didampingi saat lahir oleh bidan yang dikenal,  21% lebih kecil kemungkinannya untuk kehilangan bayi mereka sebelum 24 minggu, 19% lebih kecil kemungkinannya untuk diberikan anastesi lokal, 14% lebih sedikit cenderung mengalami kelahiran dengan tindakan 18% lebih kecil kemungkinan untuk episiotomi,



7



lebih mungkin untuk kelahiran spontan pervaginam, Segera memulai menyusui bayinya, Merasa memegang kendali saat melahirkan. 2. Continuity Of Care Continuity of care dalam kebidanan merupakan serangkaian kegiatan pelayanan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta keluarga berencana (Homer et all, 2014 dalam Ningsih, 2017). Continuity of care yang dilakukan oleh bidan pada umumnya berorientasi untuk meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam suatu periode. Continuity of care memiliki 3 jenis pelayanan yaitu manajemen, informasi dan hubungan. Kesinambungan manajemen melibatkan komunikasi antar perempuan dan bidan. Kesinambungan informasi menyangkut ketersediaan waktu yang relevan. Kedua hal tersebut penting untuk mengatur dan memberikan pelayanan kebidanan (Sandall dalam Ningsih, 2017). ASUHAN YANG BERKESINAMBUNGAN Asuhan yang diberikan seorang bidan terhadap klien/pasien mulai dari masa pra konsepsi, masa kehamilan, nifas, dan KB. Asuhan berkesinambungan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatanyang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia, dan sejahtera. A. Asuhan continuity of care Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seseorang yang professional yang sama atau dari satu team kecil tenaga prefisional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat terpantau dengan baik selain itu juga mereka lebih percaya dan lebih terbuka karena sudah mengenal si pemberi asuhan (Diana, 2017). Model asuhan secara terus menerus dan berkelanjutan (continuity of care/ COC) merupakan sebuah contoh praktik terbaik karena mampu meningkatkan kepercayaan



8



perempuan terhadap bidan, menjamin dukungan terhadap perempuan secara konsisten sejak hamil, persalinan dan nifas (Maharani, dkk, 2018). B. Tujuan Asuhan continuity of care Model pembelajaran klinik continuity of care (COC) meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang filosofi pelayanan kebidanan dibandingkan dengan model asuhan yang terfragmentasi. model pembelajaran klinik Continuity of Care (COC) dilakukan untuk melihat kemampuan berpikir kritis dalam aspek interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation dan self regulation (Astusi, 2018). Model pembeajaran COC juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena mahasiswa secara langsung terjun langsung memberikan asuhan dan mendampingi klien sehingga mengetahui tentang pelayanan kebidanan secara langsung. Selain itu melatih mahasiswa berfikir kritis. Seingga tidak ada kesenjangan antara teori dan asuhan yang telah diberikan. Asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Diana, 2017).



9



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan



1. Model Praktik Kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan). 2. Midwifery Led Care merupakan salah satu model asuhan kebidanan yang berkesinambungan yakni pemantauan fisik, psikologis, spiritual dan sosial kesejahteraan perempuan dan keluarga di seluruh siklus kesehatan reproduksi perempuan; menyediakan pendidikan kesehatan individual, konseling dan antenatal care; pendampingan terus menerus selama persalinan, kelahiran dan masa postpartum, dukungan terus-menerus selama periode postnatal; meminimalkan intervensi teknologi; dan mengidentifikasi dan merujuk wanita yang memerlukan perhatian khusus obstetri atau lainnya. 3.2 Saran Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga penulis dapat mengetahui kesalahan pada makalah ini dan memperbaikinya.



10



DAFTAR PUSTAKA Camelia Hanifah Amelina, 2010. Hubungan Antara Kepuasan Konsumen dan Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti. Konsep Kebidanan, 2008. Soepardan, Suryani. (2006). Konsep Kebidanan. Bandung: ECG. Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Diana, S. (2017). Model asuhan kebidanan Continuity of care. E-book stikes poltekkes majapahit



11