Makalah Mikrobiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu yang terdapat pada biologi. Mikrobiologi berasal dari Bahasa Yunani (mikros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu). Jadi dapat disimpulkan bahwa mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme atau jasad renik yang berukuran mikroskopis atau hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Di alam, banyak sekali jenis-jenis mikroba yang dapat kita temukan, contohnya yaitu : bakteri, kapang, khamir. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi pada umumnya akan membahas tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacam-macam ilmu yaitu virologi,



bakteriologi,



mikologi,



mikrobiologi



pangan,



mikrobiologi



tanah,



mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya. Banyak sekali manfaat-manfaat yang kita dapatkan saat kita mempelajari mikrobiologi. Pada kehidupan sehari-hari pun, kita dapat mengidentifikasi mana yang dimaksud dengan mikroba, mikroba mana saja yang menguntungkan bagi manusia maupun yang merugikan bagi manusia. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang mikrobiologi secara lebih spesifik, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu tentang sejarah perkembangan mikrobiologi. Karena jika tidak mengetahui bagaimana asal-usul dari suatu ilmu yang akan kita sampaikan kepada masyarakat, maka kita akan dianggap hanya berbohong



1



atau hanya membual saja. Karena suatu ilmu akan dianggap fakta jika sudah diketahui asal-usul sebenarnya. Kita sebagai orang yang berpendidikan harus bisa menjawab permasalahanpermasalahan yang terjadi di masyarakat yang ada kaitannya dengan biologi. Karena masyarakat awam banyak yang salah pemikiran tentang penyakit yang mereka kira adalah sihir. Dan juga bagaimana para ilmuwan terdaluhu berjuang untuk menemukan mikroba yang mematikan sehingga dapat segera dicari bagaimana solusinya. Pada makalah ini saya akan membahasnya. 1.2 RUMUSAN MASALAH a) Bagaimana sejarah perkembangan mikrobiologi dari awal hingga saat ini yan b) Siapa saja ilmuwan yang berjasa dalam bidang mikrobiologi? c) Apa saja hal-hal mikrobiologi yang ditemukan oleh para ilmuwan yang berjasa tersebut? 1.3 TUJUAN a) Kita dapat mengetahui bagaimana sejarah perkembangan mikrobiologi hingga dapat berkembang pesat hingga saat ini. b) Kita dapat mengetahui siapa saja ilmuwan yang berjasa dalam bidang mikrobiologi. c) Kita dapat mengetahui apa saja hal-hal mikrobiologi yang ditemukan oleh para ilmuwan yang berjasa tersebut. 1.4 MANFAAT a) Dapat menambah wawasan mengenai sejarah perkembangan mikrobiologi. b) Dapat mengenal ilmuwan-ilmuwan yang berjasa dalam bidang mikrobiologi. c) Dapat memotivasi dan menarik minat pembaca mengenai ilmu mikrobiologi.



2



BAB II ISI 2.1 PENGERTIAN MIKROBIOLOGI Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi,



kata



mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu: micros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu tentang mikroorganisme atau jasad renik yang berukuran mikroskopik. Beberapa contoh mikroorganisme diantaranya adalah bakteri, protozoa, mikroalgae, fungi dan juga virus. Mikroorganisme sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Ada yang menguntungkan ada juga yang merugikan. Mikrobiologi boleh juga dikatan ilmu yang masih muda karena baru ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu, dan mikroorganisme tersebut baru dipahami dan dihargai sekitar 200 tahun yang kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti. Kini mikroorganisme digunakan oleh peneliti dalam penelaahan hampir semua gejala biologis yang utama. Mikrobiologi Aneka Disiplin Mikrobiologi ini dibagi menjadi 2 bidang besar yaitu : 1. Mikrobiologi Dasar Bidang mikrobiologi dasar mempelajari berbagai struktur fisik dan reaksi kimia mikroorganisme. Banyak proses biokimia pada mikroorganisme juga terjadi pada organisme multiseluler, sehingga mikroorganisme dapat menjadi model dalam mempelajari proses biokimia dan genetik pada organisme lainnya. Hal ini juga didukung oleh kemampuan reproduksi mikroorganisme yang tinggi. 2. Mikrobiologi Terapan Bidang mikrobiologi terapan mempelajari penggunaan ilmu mikrobiologi dalam memecahkan masalah praktis dalam kedokteran, pertanian dan industri. Berbagai penyakit



infektif



pada



manusia,



hewan



dan



tumbuhan,



disebabkan



oleh



3



mikroorganisme.



Mikroorganisme



jugaberperan



penting



dalam



menentukan



kesuburan tanah. Dalam bidang industri, mikroorganisme berperan dalam produksi antibiotik dan protein. Sebagai bagian dari ekosistem, mikroorganisme juga banyak berperan dalam siklus energi dan kondisi lingkungan.



Dan ada juga pengelompokan berdasarkan tipe mikroba, yaitu sebagai berikut :



1. Pendekatan Taksonomi Pada mikrobiologi, pendekatan berdasarkan pendekatan taksonominya dikenal: bakteriologi ilmu tentang bakteri, lalu mikologi ilmu tentang jamur, protozoologi ilmu tentang protozoa, fikologi ilmu tentang ganggang/alga, dan virologi ilmu tentang virus. 2. Pendekatan Fungsional Pada mikrobiologi, pendekatan berdasarkan pendekatan fungsional dikenal : ekologi mikroba ilmu tentang mikroba di lingkungan alamnya, mikrobiologi industri imu tentang aktivitas mikroba yang dapat berguna bagi kegiatan perindustrian misalnya pembuatan keju dan yoghurt. Mikrobiologi pangan ilmu tentang peranan mikroba dalam duna perpanganan seperti produksi, pengawetan dan pembusukan pangan. Mikrobiologi kedokteran ilmu tentang aktivitas mikroba yang berperan dalam bidang kedokteran, seperti penyakit dan kesehatan.



Pendapat Lama Mengenai Penyakit dan Pembusukan : Manusia sejak zaman dahulu sudah menyadari bahwa penyakit dapat menyebar dari satu manusia ke manusia yang lainnya atau melalui benda yang tercemar. Beberapa pendapat ilmuwan terdahulu mengenai mikroba yang menyebabkan penyakit dan pembusukan antara lain: 1. Girolamo Francastoro (1546) adalah ilmuwan pertama yang menyatakan bahwa penyakit dan beberapa tipe pembusukan disebabkan oleh suatu bahan penular yang disebut: contagion, penularan melalui udara atau melalui persentuhan dengan benda yang tercemar.



4



2. Edwar Jenner (1798) beliau mengamati bahwa penyakit cacar sapi (cowpox) dapat ditularkan dari sapi ke manusia. Beliau juga menemukan bahwa bilur cacar sapi digunakan untuk vaksinasi manusia dari penyakit cacar yang lebih ganas yaitu smallpox. 3. Ignas Semmelweis (1850) meneliti penakit demam pasa persalinan (childbed fever) disebabkan bahan-bahan organik pembusuk ditularkan pada bayi dan ibu hamil oleh dokter yang tidak membasuh tangan sehabis otopsi. Beliau menyarankan agar memakai kapur clorida untuk membasuh tangan sebelum menolong ibu hamil melahirkan untuk mencegah kontaminasi kuman.



2.2 PENEMUAN MIKROBA Antonie Van Leuwenhoek (1632-1723) adalah ilmuwan pertama yang mengetahui adanya dunia mikroba. sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi. Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan animallculus yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200-300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatannya tersebut dan mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 Beliau menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1963-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, coccus maupun spiral yang sekarang dikenal



5



dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil yang akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi. Penemuan Leewenhoek tentang animallculus menjadi perdebatan dari mana asal animallculus tersebut. Ada dua pendapat yang muncul, satu mengatakan animallculus ada karena proses pembusukan tanaman atau hewan, melalui fermentasi misalnya. Pendapat ini mendukung terori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati melalui proses abiogenesis. Konsep ini dikenal dengan generatio spotanea. Pendapat ini mengatakan bahwa animallculus tadi berasal dari animallculus sebelumnya seperti halnya organisme tingkat tinggi. Pendapat atau teori ini disebut dengan biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai perdebatan tersebut terselesaikan dengan dibuktikannya kebenaran teori biogenesis. Pembuktian ini memerlukan berbagai macam eksperimen yang nampaknya sederhana dan perlu waktu lebih dari 100 tahun. Didalam sejarah mikrobiologi, Leuwenhoek dapat dipandang sebagai peletak batu pertamanya.



2.3 KONTROVERSI MENGENAI TEORI GENERATIO SPONTANEA Pada abad sebelum masehi yaitu orang percaya bahwa jasad renik itu muncul sebagai akibat dari dekomposisi jaringan tumbuhan atau hewan yang sudah mati. Konsep ini menyatakan bahwa setiap makhluk hidup berasal dari bahan mati, dan dikenal sebagai generatio spontanea atau abiogenesis (abio, berarti “tidak hidup”, genesis, berarti “asal”). Dari zaman Aristoteles (300 SM) pula orang percaya bahwa jasad hidup dapat terjadi secara spontan dari benda tidak hidup (generation spontanea). Paham Generatio spontanea dianut pula oleh John Needham (1713-1781), pada tahun 1749 ia melakukan percobaan menggunakan berbagai rebusan padi-padian dan daging. Semua rebusan disimpan rapat-rapat dalam botol tertutup namun tetap timbul mikroba. Dari percobaan tersebut John Needham menyimpulkan bahwa jasad-jasad (mikroorganisme) berasal dari padi-padian dan daging. Francisco Redi (1665) pada percobaannya menunjukan bahwa ulat atau belatung tidaklah terjadi dari daging yang



6



membusuk melainkan berkembang dari telur yang diletakkan oleh induk lalat pada daging tersebut. Penemuan mikroba oleh Antonie Van Leuwenhook turut mempengaruhi pandangan orang mengenai Generation Spontanea. Pada tahun 1768 Lazzaro Spallanzani (1729-1799) merusaha mematahkan teori generation spontanea. Spallanzani melakukan penelitian dengan mendidihkan kaldu daging, yaitu suatu larutan nutrien dalam labu selama satu jam, lalu wadah itu di tutup rapat-rapat. Dari penelitian ini tidak ditemukan jasad renik di dalam labu. Namun percobaan ini tidak dapat mematahkan teori generatio spontanea yang diyakini Needham. Needham bersikeras bahwa generasi spontan memerlukan udara, sedangkan udara dikeluarkan dari labu selagi percobaan Spallanzani. Theodor Schwann (1815-1873) pada tahun 1827 melakukan percobaan yang sama seperti percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani tetapi menggunakan tabung gelas leher panjang. Udara masih tetap bisa masuk kedalam tabung melalui leher tabung yang dipanaskan untuk menghindari kontaminasi dari udara. Frans Schulzer (1815-1873) pada tahun 1836 melakukan percobaan yang sama namun bedanya udara melewati larutan asam/basa pekat ke dalam tabung yang berisi kaldu yang sudah dididihkan. Dari kedua percobaan ini tidak ditemukan adanya mikroba. Namun percobaan di atas belum dapat meyakinkan mereka yang menyokong konsep generatio spontanea, kerena mereka beranggapan bahwa daya hidup mikroba telah rusak akibat pemanasan dan udara yang lewat asam/basa telah mengalami perubahan sehingga tidak memungkin timbulnya mikroba. Sekitar tahun 1850 Schroder dan Van Dusch melakukan percbaan dengan melewatkan udara melalui tabung yang berisi kapas ke dalam kaldu yang sudah di panaskan. Microbe tersaring oleh serat-serat kapas sehingga microbe tidak masuk ke dalam kaldu dan di dalam labu tidak ditemukan jasad renik yang tumbuh. Dari semua rangkaian percobaan yang telah dilakukan belum juga dapat meruntuhkan konsep generation spontanea. Akhirnya pada tahun 1865 seorang ilmuwan yang bernama Louis Pasteur melakukan percobaan. Pasteur mempersiapkan larutan nutrien yang dilengkapi dengan lubang panjang dan sempit berbentuk “leher angsa”.Kemudian ia



7



memanaskan larutan nutrien tanpa perlakuan khusus (udara dibiarkan keluar masuk labu tanpa disaring). Dan dari percobaan ini tidak ditemukan adanya jasad renik di dalam labu. Pasteur memberi sebuah alasan bahwa partikel-partikel debu yang mengandung mikroba tidak mencapai larutan nutrien, mikroba terjebak dan mengendap pada bagaian tabung yang berbentuk leher angsa atau berbentuk huruf U. Percobaan ini dapat meyakinkan orang bahwa tidak ada kehidupan yang timbul dari benda mati. Dalam keberhasilan percobaannya ini Pasteur berkata” karena aku telah melindunginya dari mereka, dan aku masih tetap menjaganya agar terhindar dari mereka, yaitu benda yang ada di luar kekuasaan manusia untuk menciptakannya; aku telah melindungi mereka dari nutfah yang melayang-layang di udara, aku telah menghindarkan mereka dari kehidupan”. Di dalam kegembiraannya Pasteur melintarkan beberapa pernyataan yang amat mengena terhadap mereka yang tidak sependapat dengannya” tidak ada suatu keadaan apapun sebagaimana dikenal pada masa kini yang dapat mengiakan bahwa makhluk-makhluk mikroskopis itu menjelma di dunia tanpa nutfah, tanpa induk seperti dirinya sendiri. Mereka yang menganut hal tersebut telah menjadi korban ilusi, percobaan-percobaan yang kurang cermat, di kaburkan oleh kesalahan-kesalahan yang mereka tidak sanggup melihatnya dan tidak tahu bagaimana cara menghindarinya”. Dengan runtuhnya Generation spontanea maka terbukalah jalan baru untuk teori Biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Teori ini memiliki tiga semboyan yaitu: 1. Omne vivum ex ovo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur; 2. Omne ovom ex vivo yang berarti semua telur berasal dari makhluk hidup; 3. Omne vivum ex vivo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.



2.4 TEORI KUMAN PENYEBAB PENYAKIT Sebelum tahun 1880 masih banyak orang yang percaya bahwa penyakit menular merupakan akibat kutukan roh jahat. Walaupun demikian ada yang tidak mempercayai hal tersebut. Bagi mereka penyakit disebabkan oleh sesuatu benda tidak



8



hidup, misalnya Fracatoro (1546) menganggap penyebab penyakit adalah contagion. Mikroba patogen yang pertama ditemukan adalah fungi. Benedict Prevost (1807) menyatakan bahwa fungi penyebab penyakit pada tumbuhan. Agustino Bassi (1835) menemukan fungi penyebab penyakit ulat sutera, dan J Schoenlein dan David Gruby (1839) menemukan penyebab penyakit kulit yang dimanakan ring worm. Pada waktu yang sama B. Lagenbeck juga menemukan khamir penyebab penyakit mulut pada manusia. Fungi penyebab penyakit kentang pertama kali dikarakterisasi oleh M.J. Berkeley (1845) sedang Anton de Barry (1853) mempelajari daur hidup fungi penyebab penyakit pada kentang. Walaupun demikian, pendapat bahwa penyebab penyakit adalah mikroba baru diterima secara umum setelah Luis Pasteur dan Robert Koch mempostulatkan bahwa penyakit menular disebabkan olah mikroba. Oleh karena itu, kedua orang ini dianggap sebagai pendiri teori kuman penyebab penyakit (germ theory of disease). Louis Pasteur mengembangkan vaksin yang melindungi manusia dan ternak dari penyakit seperti penyakit kulit pada babi, kolera pada ayam, antraks dan rabies dengan menggunakan jasad penyebab penyakit dalam bentuk non virulen (vaksin). Robert Koch menemukan bukti yang meyakinkan mengenai keterkaitan mikroba tertentu dengan penyakit tmenular tertentu, misalnya Bacillus anthracis



penyebab



penyakit



antraks



yang



menyerang



sapi,



sedangkan



Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit tuberkolosis. Koch yang pertama kali mempunyai gagasan dan dapat pula melaksanakan untuk mengadakan biakan murni. Untuk membuktikan bahwa mikroba atau agen etiologis penyebab penyakit. Koch mengembangkan suatu cara untuk menentukan mikroba penyakit. Kriteria yang digunakan dalam penentuan ini disebut postulat Koch. Postulat Koch 1. Mikroba tertentu selalu dapat di jumpai bila penyakit tertentu sedang terjangkit. 2. Mikroba itu dapatdi isolasi dan ditumbuhkan dalam biakan murni di laboratorium. 3. Biakan murni mikroba tersebu takan menimbulkan penyakit yang sama bila ditularkan pada hewan lain



9



4. Mikroba itu dapat di isolasi kembali dari hewan yang sengaja di infeksi serta dapat ditimbulkan dalam biakan murni di laboratorium. Meskipun mempunyai kelemahan tetapi postulat Koch tersebut tetap merupakan problem rutin dalam bakteriologi. Penyelidikan lebih lanjut menyatakan bahwa postulat tersebut tidak selalu berlaku. Missal, basil tipus Salmonella typhosa dapat dijadikan biakan murni tetapi bila ditularkan pada hewan yang sehat tidak akan menimbulkan penyakit tipus. Basil dalam biakan murni tersebut telah kehilangan daya virulensinya. Lagi pula tidak setiap orang atau hewan harus jatuh sakit setelah ditulari mikroba patogen. Orang atau hewan yang kebetulan telah mempunyai antibodi dalam tubuhnya tidak akan mudah jatuh sakit seperti orang atau hewan yang tidak mempunyai antibodi dalam tubuhnya. Orang atau hewan yang tidak jatuh sakit tadi mempunyai imunitas atau kekebalan terhadap mikroba patogen tersebut. Kelemahan postulat Koch yang lain lagi ialah bahwa tidak semua mikroba patogen dapat ditimbulkan dalam biakan murni seperti Treponema pallidum penyebab sifilis, Mycobacterium leprae penyebab lepra. Walaupun kelemahan ini telah berkurang karena telah ditemukan medium yang cocok untuk mikroba patogen.



2.5 PENEMUAN PENTING DALAM MIKROBIOLOGI Penemuan penting yang berkaitan dengan perkembangan mikrobiologi dapat dikelompokan atas pengembangan teknik dan munculnya bidang kajian khusus dalam mikrobiologi misalnya ekologi mikroba, immunologi, mikrobiologi industri, virologi, mikrobiologi kedokteran. Berkembangnya biologi molekuler dan rekayasa genetika tidak dapat dilepaskan dari penemuan di bidang mikrobiologi. A. Penemuan bidang teknik mikrobiologis Pengembangan dalam bidang ini khususnya terkait dengan Robert Koch, baik assistennya maupun rekan-rekannya. Seorang rekan Koch yaitu: Paul Ehrlich (18541915) mengembangkan cara pewarnaan untuk mengidentifikasi bakteri penyebab penyakit tuberkulosis. Walter Hesse memperkenalkan penggunaan agar sebagai bahan pemadat media pertuumbuhan bakteri yang sangat bermanfaat hingga sekarang ini. Richard Petri (1852-1921) asisten Koch yang lain menciptakan cawan petri



10



sehingga memudahkan penumbuhan bakteri pada media agar. Seorang ilmuwan Denmark, Christian Gram (1853-1935) mengembangkan metode pewarnaan untuk mendemonstrasikan adanya bakteri dalam jaringan hewan. Bedasarkan pewarnaan ini maka bakteri dapat digolongkan atas 2 tipe yaitu gram positif dan gram negatif. Teknik pewarnaan ini dikenal dengan pewarnaan gram. Lowis Pasteur di tahun 1860an mengamati bahwa mikroba bertanggung jawab terhadap perubahan kimiawi yang terjadi dalam makanan dan minuman. Pasteur mengamati bahwa mempengaruhi pertumbuhan khamir dalam cairan yang mengandung glukosa. Apabila tersedia oksigen maka sel khamir tumbuh dengan baik karena tidak dihasilkan alkohol. Jika oksigen tidak tersedia maka pertumbuhan khamir hanya sedikit tetapi dihasilkan alkohol, hal ini dikenal sebagai efek Pasteur. Teknik Pasteurisasi juga dikembangkan oleh Pasteur untuk mematikan mikroba penyebab penyakit tetapi tidak membunuh mikroba yang bermanfaat. B. Ekologi Mikroba Penemuan yang dilakukan oleh Lowis Pasteur dan Robert Koch tidak hanya memicu para ilmuwan untuk meneliti mikroba penyebab penyakit tetapi juga mikroba yang terdapat di alam. Sergei Winogradsky (1856-1953) dan Martinus Beijerinck (18511931) berhasil mengisolasi bakteri penambat nitrogen, bakteri fotosintetik serta bakteri nitrifikasi. Pada tahun 1888, Beijerick menemukan bakteri bintil akar pada tanaman Leguminosae. C. Immunologi Penemuan teknik media padat, teknik pewarnaan dan teknik kultur murni telah memacu penelitian tentang mikroba sehingga memudahkan karakterisasi mikroba patogen. Paul Ehrlich dan Von Behring pada tahun 1890-an mengembangkan antitoksin untuk difteri. Ehrlich mengajukan hipotesis mengenai immunitas (hipotesis humoral). Elie Metchnikoff mengembangkan fagositosis yang erat kaitannya dengan immunitas ( hipotesis selular ). D. Mikrobiologi industri Upaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen terus dikembangkan melalui pencarian bahan kimia diantaranya Paul Ehrlich menemukan



11



salvarsan untuk mengobati sifilis. Gerhard Domagk menggunakan sulfonamida untuk membasmi sejumlah bakteri. Pada tahun 1928, Alexander Fleming menemukan penisilin yang ditemukan pada jamur Penisillium notatum yang dapat melawan bakteri patogen dan kemudian pada tahun 1941 Howard Florey dan Chain berhasil mengisolasi penisilin sehingga membuka kemungkinan pengembangan industri antibiotika. Pada pertengahan tahun 1940-an, Selman Waksman dan rekan-rekannya menemukan antibiotika yang yang dihasilkan bakteri yang tergolong genus Streptomyces. Diantara antibiotika Streptomisin dan tetrasiklin merupakan antibiotika yang dihasilkan Streptomyces yang efektif untuk membasmi mikroba patogen. E. Virologi Dmitri Iwanosky (1892) menemukan agen penyebab mosaik pada tembakau yang ternyata berukuran lebih kecil dari pada bakteri. Beijerinck (1899) kemudian berhasil mengkristalkan agen penyebab mosaik tersebut dan Kristal yang dihasilkan juga bersifat infektif, virus yang menyerang daun tembakau tersebut dikenal dengan TMV ( Tobacco Mozaic Virus ). Loeffer dan Frosch (1898) menemukan virus penyebab penyakit pada kuku dan mulut ternak. William Twort (1915) dan Felix’d Herelle (1917) menemukan virus yang menyerang bakteri yang dikenal dengan bakteriofag. Reed (1900) menemukan virus yang menyebabkan penyakit demam kuning pada manusia, virus ini dapat menular dari manusia satu ke manusia lainnya melalui perantara nyamuk Aedes. F. Mikrobiologi Kedokteran Salah satu penemuan penting dalam biologi kedokteran ialah diperkenalkannya asam karbolat sebagai disenfektan dalam pembedahan oleh Joseph Lister (1827-1912). Penggunaan disinfektan dan antiseptik



telah mencegah infeksi selama proses



pembedahan. G. Biologi Molekuler Perkembangan biologi molekuler diawali dengan ditemukannya DNA sebagai materi genetik oleh Oswald Avery, Colin Mcleod dan Miclyn Mcarty. Sebelumnya Griffith (1928) menemukan adanya transpormasi pada bakteri Diplococcus pneumonia yang juga diduga sebagai akibat adanya materi yang berpidah dari satu bakteri ke bakteri



12



lain. Ditemukan DNA sebagai materi genetik telah memacu penelitian mengenai struktur DNA serta mekanisme pewarisan sifat oleh materi genetik tersebut. Pada tahun 1953, James Waston dan Francis Crick mengajukan model struktur dan fungsi DNA. Model struktur DNA yang diajukan oleh kedua ilmuan ini telah memicu revolusi biologi molekuler. Selanjutnya pada tahun 1960, J. Monod dan F. Jacob mengemukakan mekanisme pengendalian ekspresi gen serta ditemukan kode genetika oleh M. Nirenberg, H. Matthaei, G. Khorana. Mekanisme pembentukan ATP dalam sel (teori khemiosmetik) diajukan oleh Peter Mitchell. Kurun waktu 1970-an sampai pada awal 1980-an merupakan peletakan dasar-dasar genetika.



13



Daftar iluwan yang berjasa di bidang mikrobiologi : No 1



2



Nama Antonie Van Leeuwenhook Lazzarro Spallanzani



Tahun 1677



1767



Sumbangan Penemuan mikroba dan mikroskop sederhana Eksperimen pertama menentang Generatio Spontanea



3



Theodor Schwann



1837



Ragi berperan dalam permentasi alkohol



4



Anton de Bary



1853



Fungi penyebab karat pada tanaman



5



Louis Pasteur



1857



Tiap jenis fermentasi mempunyai organisme yang spesifik



1861



Teori Generatio Spontanea tumbang



1864



Teknik Pasteurisasi



1880



Vaksin untu kolera ayam, anthrax dan rabies



6



Joseph Lister



1867



7



Robert Koch



1876



1881



Antiseptik untuk pembedahan



Bacillus antracis penyebab anthrax dan membentuk spora. Biakan murni, teknik pewarnaan mikroba serta postulat Koch



8



Ferdinand Cohn



1877



Endospora pada bakteri yang tahan panas



9



Elie metchnikoff



1884



Imunitas seluler



1884



Pewarnaan Gram untuk bakteri.



10



Hans Christian Gram



11



Richard J. Petri



1887



Cawan petri untuk menumbuhkan bakteri



12



Dmitri Iwanosky



1892



Tobacco Mozaic Virus



13



Martinus Beijerinck



1898



Tobacco Mozaic Virus



14



Erwin F. Smith



1890-an



Bakteri penyebab penyakit pada tanaman



15



Emil von Behring



1890-an



Antitoksin difteri



16



Paul Ehrlick



1890-an



Imunitas humoral



14



BAB III PENUTUP



3.1 KESIMPULAN Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi,



kata



mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu: micros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu tentang mikroorganisme atau jasad renik yang berukuran mikroskopik. Mikrobiologi merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dari sanalah ditemukan mikroorganisme penyebab penyakit sehingga kita dapat mencegahnya, dan ditemukan pula hal-hal yang dapat menguntungkan dari mikroorganisme tersebut. Dari perkembangan sejarah mikrobiologi dari awal hingga ditemukannya berbagai ilmu lainnya dalam mikrobiologi membuktikan bahwa manusia zaman dahulu sudah berusaha dan berjuang untuk kelangsungan hidupnya. Dengan ditemukannya berbagai penemuan penting dalam mikrobiologi diharapkan dapat berguna bagi manusia kedepannya.



3.2 SARAN Kita sebagai generasi muda dapat melanjutkan untuk mengembangkan ilmu mikrobiologi. Menghargai jasa-jasa ilmuwan yang berjasa pada bidang mikrobiologi dan menjaga kesehatan kita agar terhindar dari mikroorganisme yang berbahaya.



15