Makalah Mikrobiologi Dan Parasitologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



MAKALAH INFEKSI NOSOKOMIAL Mata Kuliah : Management Patient Safety Dosen Pengampu : Ns. Pujiarto.,M.kep.,Sp.Kep.MB



Oleh : KHUSNUL KHOTIMAH ARYANI NIM 1724051



PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN STIKes PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG 2020



2



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak lupa ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dosen dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada saya. Sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan Insya Allah sesuai yang saya harapkan. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin. Bandar Lampung, 22 Juli 2020



Penyusu n



3



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................ii DAFTAR ISI ...................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................4 1.1 Latar Belakang.............................................................................................4 1.2 Tujuan..........................................................................................................5 1.3 Manfaat........................................................................................................6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................7 2.1 Pengertian mikrobiologi dan parasitologi....................................................7 2.2 Reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan cara berkembangbiak dan penularan parasitologi ..............................................................................10 2.3 Gejala Klasifikasi Mikrobiologi dan Jenis-jenis klasifikasi parasitologi.. .12 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan...............................................................................................17 3.2 Saran..........................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA



4



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).



Parasitologi merupakan Ilmu yang mempelajari parasit – organisme yang hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh penumpang lebih kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai agent.



Bakteri



adalah



nama



sekelompok



mikroorganisme



yang



termasuk



prokariotik  yang bersel satu, berkembang biak dengan membelah diri dan bahan-bahan genetiknya tidak terbungkus dalam membran inti. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil, kecuali beberapa spesies tertentu yang mempunyai pigmen fotosintesis. Oleh karena itu, ada bakteri  yang hidupnya heterotrof dan ada juga bakteri yang hidup autotrof. Bakteri



5



heterotrof dapat dibedakan menjadi bakteri yang hidup sebagai parsit dan saprofit, Sedangkan bakteri autotrof dapat dibedakan berdasarkan atas sumber energi yang digunakan untuk mensentetis makanannya menjadi bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof. Bakteri dapat hidup dimana saja, ada yang merugikan manusia, hewan maupun tumbuhan. Namun demikian ada juga bakteri yang menguntungkan bagi umat manusia.



Beberapa



kelompok



bakteri



penyebab infeksi dan penyakit,



dikenal



sedangkan



kelompok



sebagai lainnya



agen dapat



memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana : tanpa nukleus / inti sel, kerangka sel, dan organelorganel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan



antara sel prokariot dengan



kompleks. Bakteri



dapat



ditemukan



sel eukariot yang di



hampir



semua



lebih tempat:



di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.



1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian mikrobiologi dan parasitologi 2. Untuk mengetahui reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan cara berkembangbiak dan penularan parasitologi 3. Untuk mengetahui klasifikasi mikrobiologi dan jenis dan klasifikasi parasitologi



6



1.3 Manfaat 1. Mampu memahami pengertian mikrobiologi dan parasitologi 2. Mampu memahami reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan cara berkembangbiak dan penularan parasitologi 3. Mampu memahami klasifikasi mikrobiologi dan jenis dan klasifikasi parasitologi



7



BAB 2 PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Mikrobiologi dan Parasitologi 2.1.1 Mikrobiologi Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campuran tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui pertumbuhan menggunakan media.



Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi. Mikroorganisme berukuran kecil yang merupakan



8



jasad hidup yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat berperan sebagai kawan maupun lawan.



2.1.2 Parasitologi Kata parasitos berarti jasad yang mengambil makanan, dan logos berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut. Parasitologi



merupakan binatang (beda dengan



mikrobiologi) mengandung protein tinggi, selalu mengakibatkan alergi, tubuh lebih kompleks, mulai bersel tunggal sampai sel banyak, masuk tubuh manusia dg berbagai cara : oral, kutan, inhalasi, seksual, darah, plasenta. Beberapa istilah penting yang perlu diketahui, antara lain : 1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang bersifat permanen dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu : a. Simbiose mutualisme, yaitu simbiose yang saling menguntungkan bagi kedua jenis organisme tersebut. b. Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu pihak mendapat keuntungan sedangkan yang lain tidak dirugikan.



9



c. Simbiose parasitisme, yaitu simbiose dimana satu jenis mendapatkan makanan dan keuntungan, sedangkan yang lain dirugikan bahkan dibunuh. d. Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak dapat hidup tanpa hospes. e. Simbiose fakultatif, yaitu simbiose dimana parasitnya dapat hidup walaupun tanpa hospes. f. Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya dapat hidup pada satu spesies hospes. g. Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi lebih dari satu spesies. h. Simbiose parasit permanen, yaitu bnetuk simbiose dimana parasitnya selama hidupnya tetap pada hospesnya.  i. Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana parasit pada hospesnya hanya sewaktu-waktu. 2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang dihinggapi parasit. Dikenal ada beberapa  jenis hospes,yaitu : a. Hospes defenitif, yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam stadium dewasa di dalam tubuh hospes terjadi perkembangbiakan secara seksual. b. Hospes paratenik, yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium larva dan tidak dapat berkembang menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi perkembangbiakan parasit secara seksual dan parasit



10



ini dapat ditularkan kepada hospes defenitif karena parasit dalam stadium ini merupakan stadium infektif. c. Hospes intermediate (perantara), yaitu hospes dimana parasit di dalamnya menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada hospes/manusia yang lain. d. Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit yang sama dengan parasit manusia dan dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia. e. Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-satuny spesies yang dapatmenjadi tuan rumah dari parasite dewasa. f. Hospes alternatif, yaitu hospes utama yang mengandung parasit namun ada spesies lain yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasite dewasa. g. Hospes insidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapat mengandung parasit dewasa, padahal hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain. 3. Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangbiakan dari parasit, dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang berperan sebagai vektor adalah serangga.



2.2 Reproduksi



Dan



Siklus



Hidup



Mikrobiologi



Berkembangbiak dan Penularan Parasitologi 2.2.1 Reproduksi Dan Siklus Hidup Mikrobiologi



dan



Cara



11



1. Pembelahan Umumnya bakteri berkembang biak dengan amitosis dengan pembelahan menjadi 2 bagian (binary division). Waktu diantara pembelahan disebut generation time dan ini berlainan untuk tiap jenis kuman, bervariasi antara 20



menit



sampai



15



jam.



Sebagai



contoh mycobacterium



tuberculosis mempunyai generation time 15 jam. 2. Pembentukan tunas atau cabang Kuman membentuk tunas, tunas akan melepaskan diri dan membentuk kuman baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang didahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan



diri.



Dapat



dijumpai



pada



kuman



dari



family Sreptomycetaceae. 3. Pembentukan Filamen Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang, filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filament. Filament terputus-putus menjadi beberapa bagian. Tiap bagian membentuk kuman baru. Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal, misalnya bila kuman Haemophilus influenza dibiakan pada pembenihan yang basah 4. Reproduksi secara seksual Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang datang dari dua individu ke dalam satu sel. Pada eukariota, proses seksual secara meiosis dan fertilisasi mengkombinasi DNA dari dua



12



individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis kelamin yang ada pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari individu-individu yang berbeda. Proses-proses ini adalah pembelahan transformasi, transduksi dan konjugasi.



2.2.2 Cara Berkembangbiak dan Penularan Parasitologi 1. Cara Perkembang biakannya a. Tanpa perkawinan : membelah b. Dengan perkawinan : sperma + ovum 2. Cara infestasi ke tubuh a. Langsung : Parasit langsung masuk tubuh seperti amuba b. Tak langsung : 1) dg vector



binatang lain yang menjadi kendaraan masuk,



2) Parasit menginfeksi binatang



sakit



menular ke manusia



(penyakit bersumber binatang misalkan. Pes)



2.3 Klasifikasi Mikrobiologi dan Jenis dan Klasifikasi Parasitologi 2.3.1



Klasifikasi Enterobacter (mikrobiologi)



1. Kingdom



: Bakteri



2. Divisi



: Proteobacteria



3. Class



: Gammaproteobacteria



4. Ordo



: Enterobacteriales



13



5. Family



: Enterobactericea



6. Genus



: Enterobacter



7. Spesies



: Aerogenes Enterobacter, E. amnigenus, E. asburiae, E.



cancerogenus, E. cloacae, E. cowanii, E. dissolvens, E. gergoviae, E. hormaechei, E. intermedius, E. kobei, E. nimipressuralis; E. pyrinus , E. sakazakii,



2.3.2



Jenis Dan Klasifikasi Parasit



1. Berdasarkan sifat parasit. a. Parasit fakultatif. Parsit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas, tetapi karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh lalat-lalat seperti Sarcophaga, Chrysomyia, Caelophora dan lain-lainnya yang termasuk keluarga Calliphorinae. b. Parasit obligat. Prasit obligat adalah semua organisme yang untuk kelangsungan hidup dan eksistensinya mutlak memerlukan hospes. Semua organisme yang patogen merupakan parasit obligat. c. Parasit insidentil atau parasit sporadis. Parasit insidentil atau parasit sporadic adalah suatu parasit yang karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh parasit insidentil: Dipylidium caninum. Parasit ini adalah cacing pita pada anjing



14



yang dikenal dengan cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan atau karena suatu “kecelakaan” terdapat pada manusia. d. Parasit eratika. Parasit eratika merupakan parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi lokasinya pada daerah yang tidak sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris lurnbricoides. e. Parasit spuriosa. Parasit spuriosa, istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk menyatakan parasit salah duga. Hal ini terjadi pada saat diagnosa pasca mati, misalny karena sebelum mati anjing makan tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia expansa, maka pada pemeriksaan pasca mati bisa saja anjing didiagnosa terinfestasi cacing Moniezia expansa.



3. Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya a. Parasit temporer atau parasit non periodik. organisme yang sebagian waktu hidupnya harus hidup sebagai parasit sedang sisa hidupnya sebagai organisme hidup bebas. Contoh-contoh dari parasit temporer : Nyamuk Anopheles. b. Parasit stasioner.  Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium perkembangannya atau selama hidupnya selalu kontak dengan hospesnya.



4. Berdasarkan jumlah hospesnya



15



a. Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa. Parasit holoksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai hospes. Contoh-contoh parasit holoksenosa Eimeria tenella. b. Parasit heteroksenosa. Parasit



heteroksenosa



adalah



parasit



yang



dalam



siklus



hidupnya



membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai hospesnya. Contohcontoh parasit heteroksenosa : Babesia motasi



5. Berdasarkan lokasi atau predileksinya a. Ektoparasit atau ektozoa. Ektoparasit adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya pada permukaan tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada kulit yang masih mempunyai hubungan bebas dengan dunia luar. b. Endoparasit atau entoparasit atau entozoon.  Endoparasit adalah parasit-parasit yang berlokasi didalam jaringan tubuh hospesnya kecuali yang hidup dipermukaan tubuh dan di dalam liang-liang kulit. Contoh-contoh endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.



6. Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes a. Parasit



patogen. Parasit-parasit



seperti Plasmodium



falciparum, Theileria



parva, Trypanosoma evans, Babesia bigemina dan Leishmania donovani dapat digolongkan parasit yang berefek patogen terhadap hospesnya.



16



b. kurang patogen. Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang Fasciola



giganlica kurang



patogen



bagi



sapi. Haemonchus



contortus dan cacing kait Bunostomum termasuk dapat digolongkan parasit kurang patogen. c. Parasit yang tidak patogen. Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides pada babi dan manusia.



7. Berdasarkan klasifikasi hewan a. Uniseluler parasit. Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya sebagai parasit seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora dan Ciliophora. Contoh parasit yang termasul dalam filum Sarcomastigophora adalah Trypanosoma, Trichomonas, Tritrichomonas, Histomonas, Giardia. b. Multiseluler parasit. Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai parasit kebanyakan pada hewan-hewan invertebrata seperti yang termasuk filum Nemathelininthes, Plathyhelminthes, Crustacea Arthropoda.



17



BAB 3 PENUTUP



3.1 KESIMPULAN Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.



Parasitologi merupakan Ilmu yang mempelajari parasit – organisme yang hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh penumpang lebih kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai agent.



3.2 SARAN Saran



yang



dapat



diberikan



kepada



penulis



untuk



kedepannya



lebih



mengembangkan lagi pokok bahasan di berbagai sumber. Selain itu semoga kedepannya banyak dari pembaca dapat mengembangkan hasil dari kepenulisan makalah ini.



18



DAFTAR PUSTAKA



https://poltekkestjkronianasoka.blogspot.com/2019/03/makalah-mikrobiologi-danparasitologi.html?m=0



Ilham,Anas.2019.https://soalkimia.com/materi-parasitologi-jenis-danklasifikasinya/



Waluyo, Lud. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang.