Makalah Parasitologi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Feren
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PARASITOLOGI D I S U S U N Oleh : Feren (20150005)



UNIVERSITAS KADER BANGSA DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN 2021



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan karunianya, kami dapat Menyusun makalah Parasitologi. Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Parasitologi. Melalui makalah ini, kami berharap dapat memperoleh nilai yang maksimal pada mata kuliah Parasitologi. Kami telah berusaha Menyusun makalah ini sebaik mungkin, namun kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakannya.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 A.      LATAR BELAKANG........................................................................................1-2 B.       RUMUSAN MASALAH...................................................................................2 C.       TUJUAN PENULISAN ....................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3 1.   SEJARAH PARASITOLOGI ................................................................................3 2.   PENGERTIAN PARASITOLOGI   ......................................................................3-6 3.   JENIS PARASIT   .................................................................................................6 3.   CARA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT PARASIT   ..........7



BAB III PENUTUP............................................................................................................. 8 A.    KESIMPULAN.............................................................................................8 B. SARAN ............................................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme (jasad hidup), yang hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme lain dapat bersifat sementara waktu atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan. Organisme atau makhluk hidup yang menumpang disebut dengan parasit. Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya lebih besar daripada parasit disebut Host atau Hospes, yang memberi makanan dan perlindungan fisik kepada parasit. Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana sejarah Parasitologi? 2. Apa itu parasitologi dan penyakit parasit? 3. Bagaimana cara pencegaham dan pengobatan penyakit parasit? 4. Apa saja jenis parasit? 1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN 1. Memberikan penjelasan tentang parasitologi dan sejarahnya 2. Memberikan kita pengetahuan tentang macam jenis parasit berdasarkan kelompoknya 3. Supaya kita tahu bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit parasit



BAB 2 PEMBAHASAN



1.1 SEJARAH PARASITOLOGI Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini terbatas mempelajari organisme parasit yang tergolong hewan parasit, meliputi: protozoa, helminthes, arthropoda dan insekta parasit, baik yang zoonosis ataupun anthroponosis. Cakupan parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing parasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Organisme parasit adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang selalu merugikan organisme yang ditempatinya (hospes). Predator adalah organisme yang hidupnya juga bersifat merugikan organisme lain (yang dimangsa). Bedanya, kalau predator ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari yang dimangsa, bersifat membunuh dan memakan sebagian besar tubuh mangsanya. Sedangkan parasit, selain ukurannya jauh lebih kecil dari hospesnya juga tidak menghendaki hospesnya mati, sebab kehidupan hospes sangat essensial dibutuhkan bagi parasit yang bersangkutan. Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya. Tujuan pengajaran parasitologi, dalam hal ini di antaranya adalah mengajarkan tentang siklus hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Dengan mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologi penyakit, kita akan dapat menentukan cara pencegahan dan pengendaliannya. Parasit sebagian besar berukuran mikroskopis dan pemahaman biologi, penularannya, dan bahkan keberadaannya, bagi sebagian besar sejarah manusia hanyalah sebuah teori. Apa yang kita ketahui dan pahami tentang mikroparasit didasarkan pada apa yang kita pahami tentang parasit yang dapat kita lihat dengan mata telanjang seperti cacing benang, cacing pita, dan kutu. Perkembangan ilmu parasitologi tidak lepas dari berkembangnya banyak kebudayaan kuno seperti kebudayaan mesir yang sudah mengenal cacing tambang, Bangsa Eropa yang tekah meneliti berbagai jenis parasit seperti cacing gelang dan



cacing pita, Sampai bangsa arab yang dipimpin oleh al-Razi dalam ilmu kesehatan. 1.2 PENGERTIAN PARASIT Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini terbatas mempelajari organisme parasit yang tergolong hewan parasit, meliputi: protozoa, helminthes, arthropoda dan insekta parasit, baik yang zoonosis ataupun anthroponosis. Cakupan parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing parasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Organisme parasit adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang selalu merugikan organisme yang ditempatinya (hospes). Predator adalah organisme yang hidupnya juga bersifat merugikan organisme lain (yang dimangsa). Bedanya, kalau predator ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari yang dimangsa, bersifat membunuh dan memakan sebagian besar tubuh mangsanya. Sedangkan parasit, selain ukurannya jauh lebih kecil dari hospesnya juga tidak menghendaki hospesnya mati, sebab kehidupan hospes sangat essensial dibutuhkan bagi parasit yang bersangkutan. Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut Parasit yaitu organisme yang hidup menumpang, untuk sementara atau terus menerus, pada permukaan atau didalam organism lain, bertujuan untuk memperoleh perlindungan, mengambil makanan sebagian atau seluruhnya guna kelangsungan hidupnya. Parasit ada yang bersifat patogen dan apatogen. Parasit patogen ada yang dapat menimbulkan kelainan dan kematian, tetapi ada juga yang tidak menampakkan gejala-gejala sakit pada organisme yang ditumpanginya, maka tanpa disadari, organisme tersebut menjadi sumber penular penyakit dilingkungannya. Beberapa istilah penting yang perlu diketahui, antara lain : 1.Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang bersifat permanen dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu : a. Simbiose mutualisme, yaitu simbiose yang saling menguntungkan bagi kedua jenis organisme tersebut. b.Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu pihak mendapat keuntungan sedangkan yang lain tidak dirugikan.



c.Simbiose parasitisme, yaitu simbiose dimana satu jenis mendapatkan makanan dan keuntungan, sedangkan yang lain dirugikan bahkan dibunuh. d.Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak dapat hidup tanpa hospes. e.Simbiose fakultatif, yaitu simbiose dimana parasitnya dapat hidup walaupun tanpa hospes. f.Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya dapat hidup pada satu spesies hospes. g.Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi lebih dari satu spesies. h.Simbiose parasit permanen, yaitu bnetuk simbiose dimana parasitnya selama hidupnya tetap pada hospesnya. i.Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana parasit pada hospesnya hanya sewaktu-waktu. 2.Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang dihinggapi parasit. Dikenal ada beberapa jenis hospes,yaitu : a.Hospes defenitif, yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam stadium dewasa di dalam tubuh hospes terjadi perkembangbiakan secara seksual. b.Hospes paratenik, yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium larva dan tidak dapat berkembang menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi perkembangbiakan parasit secara seksual dan parasit ini dapat ditularkan kepada hospes defenitif karena parasit dalam stadium ini merupakan stadium infektif. c.Hospes intermediate (perantara), yaitu hospes dimana parasit di dalamnya menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada hospes/manusia yang lain. d.Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit yang sama dengan parasit manusia dan dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia. e.Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-satuny spesies yang dapatmenjadi tuan rumah dari parasite dewasa. f.Hospes alternatif, yaitu hospes utama yang mengandung parasit namun ada spesies lain yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasite dewasa. g.Hospes insidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapat mengandung parasit dewasa, padahal hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain. 3.Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangbiakan dari parasit, dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang berperan sebagai vektor adalah serangga. 4. Zoonosis,yaitu parasit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.



Parasit dapat menimbulkan penyakit dalam bentuk infeksi yaitu invasi oleh endoparasit dan infestasi (infestation) yang disebabkan oleh ektoparasit, misalnya oleh artropoda atau parasit-parasit yang berasal dari tanah atau tanaman. Gejala klinis infeksi parasit di pengaruhi oleh berbagai hal, yaitu jumlah parasit yang masuk ke dalam tubuh penderita, perubahan-perubahan patologis yang terjadi, toksin yang dihasilkan oleh parasit, jenis organ yang mengalami kerusakan, dan daya tahan tubuh penderita. Jika terdapat keseimbangan antara parasit dan hospes, maka hospes di sebut carier yang umumnya tidak menunjukkan gejala klinis yang nyata. Daya tahan tubuh(imunitas) hospes dapat berupa imunitas alami yang sesuai dengan spesies, ras, atau imunitas individual terhadap parasit , pada umumnya atau imunitas pada parasit tertentu. Imunitas dapat bersifat absolute, namun pada umumnya lebih sering bersifat parsial. Misalnya orang-orang berkulit hitam (negro) lebih resistan terhadap cacing tambang dan malaria vivax dibangdingkan dengan orang kulit putih. Anak anak dan orang berusia lanjut umumnya rendah daya tahannya terhadap infeksi parasit. 1.3 PEMBAGIAN JENIS PARASIT KELOMPOK TUMBUHAN DAN HEWAN Secara umum, pembagian parasit berdasarkan atas jenis parasit tersebut yaitu kelompok tumbuhan atau kelompok binatang. Atas dasar ini parasit dibagi menjadi : 1.Zooparasit, yaitu parasit yang berupa makanan. Zooparasit dibagi menjadi 3 yaitu : protozoa, metazoa (bersel banyak) seperti cacing dan arthropoda (antara lain : serangga). 2.Fitoparasit, yaitu parasit yang berupa tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari bakteri (dianggap tumbuhan) dan fungi/jamur. 3.Spirochaeta dan Virus. Sebagian besar ilmuwan sependapat bahwa kelompok ini tidak dimasukkan ke dalam kelompok binatang atau tumbuhan. Selain pembagian tersebut di atas, parasit dapat dibagi berdasarkan letak atau tempat dimana parasit tersebut hidup. Sehingga dikenal istilah :  Endoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.  Ektoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup diluar/dipermukaan tubuh hospes. Parasitologi yang mempelajari hubungan antara manusia dan penyebab kesakitan atau kematian bagi manusia disebut Parasitologi kedokteran (Medical parasitologi). Penyebab kesakitan dan kematian pada manusia tesebut dapat dari protozoa, helminthes (kelompok cacing), arthropoda, fungi (jamur) dan virus. Selain pembagian parasit sebagaimana di atas,



klasifikasi parasit dapat berdasarkan jenis organisme parasit, sehingga pembagian parasit sebagai berikut : 1.Protozoa, parasit yang berasal dari protozoa dibagi dalam 4 kelas, yaitu : Sporozoa, Rhizopoda, Flagellata/Mastighopora, dan Ciliata. 2.Helminthes (Helmin atau kelompok cacing), helmintes dibagi menjadi 2 kelas, yaitu : Nemathelmintes,(antara lain Nematodadan Plathelmintes (termasuk Trematoda dan Cestoda). 3.Fungi/Jamur 4.Arthropoda. Dimana arthropoda yang penting dalam bidang kesehatan, adalah kelas Hexapoda (insekta) yang terdiri dari 7 ordo. 1.4 CARA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT PARASIT Penyakit Parasitik dapat diobati dengan tepat jika diagnosis penyebabnya diketahui dengan pasti. Obat obatan harus sesuai dengan parasit penyebabnya karena obat anti parasit dapat menimbulkan efek samping bagi penderitanya. Perbaikan gizi penderita harus dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita sedangkan tindakan operatif dapat dilakukan jika memang di perlukan untuk mengeluarkan parasit dari dalam jaringan tubuh penderita.Untuk mencegah penyakit parasit kita dapat melakukan beberapa hal berikut : a.Mengobati Penderita yang menjadi sumber infeksi. b.Melakukan penyuluhan Kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit dan menghindari kontak dengan parasit. c.Menjaga kebersihan Makanan, AirMinum, Lingkungan Hidup dan lingkungan kerja, serta ,membuang limbah dengan cara yang abik danbenar d.Memberantas vector penularan penyakit e.Mengendalikan hewan hewan yang menjadi hospes f.Dan meningkatkan daya tahan tubuh penderita



BAB III PENUTUP 2.1 KESIMPULAN Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut. Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satu yang hidup sebagai parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalah hewan bersel satu yang dapat hidup secara mandiri atau berkelompok. 2.2 SARAN Terhadap akibat dari gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Maka dari itu, sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasityang bersangkutan selengkapnya.Serta dalam penulisan makalah ini masihbanyak kesalahan jadi mohon untuk kritik dan sarannya agar kami dapat memperbaikinya



DAFTAR PUSTAKA https://lancangkuning.com/post/15579/klasifikasi-parasitologi.html http://kesmas-fkm.blogspot.com/2012/10/parasitologi.html http://harty-parasitologi.blogspot.com/