Makalah Parasitologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas



MAKALAH BIOMEDIK (MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI) “PARASITOLOGI KELAS MASTIGOPHORA/FLAGELLATA”



OLEH : WINDA NIRMALA J1A119213 KESLING



JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2020



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…. Bismillahirrahmanirrahiim, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya , sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tanpa hambatan dan kendala apapun. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat beserta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Biomedik (MIkrobiologi dan Parasitologi) dengan judul “Parasitologi Kelas Mastigophora atau Flagellata”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan agar bisa menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Harapan saya kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dengan berupa kritik dan saran, agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.



Kendari, 18 Maret 2020



Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………..………….ii DAFTAR ISI……………………………………………..………………………………...……iii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………..………..…….4 B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..……..5 C. Tujuan……………………………………………………………………………………..5 D. Manfaat……………………………………………………………………………………5 BAB II : PEMBAHASAN A. Pengertian Parasitologi kelas mastigophora (Flagellata)………………………...………..6 B. Penyakit dari Genus Giardia lamblia dan Tricomonas vaginalis……………………….…8 C. Gejala Klinik………………………………………………………………………………9 D. Cara pencegahan……………………………………………………………………..……9 E. Jenis-jenis Mastigophora………………………………………………………….………9 F. Ciri-Ciri Mastigophora……………………………………………………………..…….11 BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan………...…………………………………………………………………….13 B. Saran……………………………………………………………………………..………14 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..……15



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan Protozoa kurang jelas perbedaannya. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesis. Semua spesies Euglenophyta mampu hidup pada nutrien kompleks tanpa adanya



cahaya,



beberapa



ilmuwan



memasukkannya



ke



Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang



dalam



tidak



filum



Protozoa.



berklorofil,



dapat



dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan jelas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah (wase). Berdasarkan struktur tubuh dan alat geraknya, phylum Protozoa dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan Sporozoa. Flagellata (Mastigophora), bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Fitoflagellata.



Flagellata



autotrofik



(berkloroplas),



dapat



berfotosintesis.



Contohnya: Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator. 2. Zooflagellata.



Flagellata



heterotrofik



(tidak



berkloroplas).



Contohnya:



Trypanosoma dan Leishmania. Secara umum Flagellata memiliki daur hidup dalam bentuk trofozoit dan kista. Berkembang biak dengan cara vegetatif berupa pembelahan biner dan cara generatif berupa konjugasi. Flagellata hidup secara soliter atau bentuk koloni. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan.



Beberapa spesies Flagellata memiliki peran yang penting dalam ekosistem air, yaitu sebagai fiplankton dan zooplankton. Oleh karena itu, untuk lebih mendalami mengenai Flagellata, diperlukan kajian lebih mendalam mengenai beberapa aspek yang meliputi morfogenesis, habitat, fisiologis, daur hidup, reproduksi dan peranan Flagellata, sehingga diharapkan akan muncul penelitian lanjutan mengenai Flagellata dan usaha pemanfaatannya untuk masa yang akan datang. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari parasitologi kelas mastigophora (flagellata)? 2. Apa Penyakit dari Genus Giardia lamblia dan Tricomonas vaginalis? 3. Bagaimana Gejala Klinik Mastigophora 4. Bagimana Cara pencegahan Mmastigophora? 5. Apa saja jenis-jenis mastigophora? 6. Apa saja ciri-ciri mastigophora? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari parasitologi kelas mastigophora (flagellata)? 2. Untuk mengetahui penyakit dari genus giardia lamblia dan tricomonas vaginalis? 3. Untuk mengetahui gejala klinik mastigophora 4. Untuk mengetahui cara pencegahan mmastigophora? 5. Untuk mengetahui jenis-jenis mastigophora? 6. Untuk mengetahui ciri-ciri mastigophora? D. Manfaat 1. Mengetahui pengertian dari parasitologi kelas mastigophora (flagellata)? 2. Mengetahui penyakit dari genus giardia lamblia dan tricomonas vaginalis? 3. Mengetahui gejala klinik mastigophora 4. Mengetahui cara pencegahan mmastigophora? 5. Mengetahui jenis-jenis mastigophora? 6. Mengetahui ciri-ciri mastigophora?



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Parasitologi kelas mastigophora atau flagellata Parasit berasal dari kata Latin Parasitus dan Grik Parasitos, yang artinya seseorang yang ikut makan semeja. Mengandung maksud seseorang yang ikut makan makanan orang lain tanpaseijin orang yang memiliki makanan tersebut. Jadi parasit adalah organisme yang selama atau sebagian hayatnya hidup pada atau didalam tubuh organisme lain, dimana parasit tersebut mendapat makanan tanpa ada konpensasi apapun untuk hidupnya. Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semuaorganisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini terbatasmempelajari organisme parasit yang tergolong hewan parasit, meliputi: protozoa,helminthes, arthropoda dan insekta parasit, baik yang zoonosis ataupun anthroponosis Flagellata dalam bahasa Latin diambil dari kata flagell yang berarti cambuk atau mastigophora (dari bahasa yunani) mastig yang berarti cambuk. Ciri khas dari kelas flagellata ini adalah alat geraknya yang berupa cambuk getar . Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagel juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan salat bantu untuk menangkap makanan. 1. Morfologi Mastigophora atau flagellate Bentuk tubuh flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik. Hidupnya soliter atau berkoloni. Bergerak menggunakan flagel. Struktur tubuh flagellata ada yang diselubungi oleh membrane selulosa dan ada yang terlindungi oleh selaput pelikel. Terdapat stigma dan didalam sitoplasma terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus,vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil. Hampir semua golongan Flagellata mempunyai stadium trofozoit dan stadium kista, kecuali genus Trichomonas, yang hanya mempunyai stadium trofozoit. Stadium trofozoit mempunyai beberapa flagel yang keluar dari bleparoplas. Juga terdapat membran bergelombang yang mempunyai dasar costa. Kadang-kadang ada struktur yang tampak sebagai garis dari anterior ke



posterior yang disebut axostyl. Ada beberapa Flagellata yang mempunyai sitostoma. Cara berkembang biak dari Protozoa ini secara aseksual dengan belah pasang longitudinal. 2. Hospes Mastigophora atau Flagellata 3. Epidemilogi/Penyebaran Mastigophora Flagellata Sejumlah f'agelata menginfeksi manusia, menimbulkan penyakit pada alat kelamin, usus, dan penyakit sistemik, Kebanyakan flagelata usus mempunyai stadia trofik dan terensistasi. Flagelata usus terdapat dalam usus halus, juga ada dalam "cecum" (kantung yang menuju usus besar) dan usus besar. Beberapa, seperti Giardia lamblia, satu-satunya protozoa usus yang menimbulkan disentri atau diare/ terutama ditemukan di dalam duodenum (usus dua belas jari). Penularannya berlangsung terutama melalui makanan atau minuman yang tercemar dan melalui kontak dari tangan ke mulut. Trichomonas vagina/is menimbulkan satu tipe vaginitis, yaitu peradangan pada vagina dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal. Organisme itu tidak mempunyai stadium sista dan menyebar sebagai penyakit kelamin. 4. Siklus Hidup/Daur Hidup Mastogophora (Flagellata) Flagellata memiliki tahapan trofozoit dan kista. Pada tahapan trofozoit merupakan waktu aktif untuk mencari makan dan tumbuh. Sedangkan dalam bentuk kista, Flagellata dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar pada suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Pada Zooflagellata, menjadi bentukan kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tubuh inang, dan memungkinkan terjadinya transmisi dari satu host ke host yang lain. Proses dimana terjadi perubahan menjadi bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation. 5. Patologi Mastigophora (Flagellata) Adanya G.lamblia pada hospes yang dengan batil isapnya melekat pada mukosa duodenum dan yeyunum tidak selalu menimbulkan gejala. Bila timbul kelainan hanya berupa iritasi yang disebabkan oleh melekatnya parasit pada mukosa dengan batil ispnya. Lesi berupa vilus menjadi lebih pendek dan peradangan pada kripta dan



lamina propria seperti tampak pada sindroma malabsorpsi . Tidak diketahui apakah kelainan mukosa oleh giardia disebabkan faktor mekanik, toksik atau faktor lainnya. Infeksi giardia dapat menyebabkan diare, disertai steatore karena gangguan absorpsi lemak. Selain daripada itu juga ada gangguan absorpsi karoten, folat, dan vitamin B12. Penyerapan bilirubin oleh giardia menghambat aktivitas lipase pankreatik. Kelainan fungsi usus kecil ini disebut sindrom malabsorpsi yang menimbulkan gejala kembung, abdomen membesar dan tegang, mual, anoreksia, feses banyak dan berbau busuk dan mungkin penurunan berat badan. 6. Diagnosis Mastogophora (Flagellata) Identifikasi kista atau trophozoites dalam sampel tinja memberikan diagnosis. Pedoman dasar membutuhkan setidaknya tiga sampel tinja, yang akan diuji selama beberapa hari, karena ekskresi kista terjadi sebentar-sebentar semua sampel mungkin tidak mengandung parasit. Gunung langsung serta prosedur konsentrasi dapat digunakan.



Sampel



cairan



duodenum



atau



biopsi



dapat



mengungkapkan



trophozoites.Teknik antibodi fluoresen langsung digunakan untuk mendeteksi rendahnya jumlah kista. Enzyme immunoassay digunakan untuk mendeteksi antigen dari Giardia dalam sampel tinja. Kedua DFA & AMDAL memerlukan konfirmasi lebih lanjut dapat jika deteksi adalah batas positif atau negatif dipertanyakan studi feses untuk ovum,. Dan parasit terus menjadi prosedur diagnostik yang paling umum. B. Penyakit Dari Genus Giardia Lamblia Dan Tricomonas Vaginalis a. Giardia Lamblia, Penyakit disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut. Pencegahan pada penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia : 



Menggunakan iodium atau klorin dioksida pada air yang dikonsumsi.







 Parameter air seperti suhu, kekeruhan dan kepekatan juga dapat mempengaruhi efektifitas suatu perawatan terhadap infeksi.



Pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia : 



Metronidazol dosis dewasa 3 x 25 mg/hari selama 7 hari. Untuk anak dosis disesuaikan dengan usia.







Chloroquin 300 mg dosis tunggal selama 5 hari.







Atebrin dan Acrinil juga dapat dipakai sebagai obat yang spesifik untuk Giardiasis (Schneider 1961).



b. Tricomonas Vaginalis, penyakit vaginitis, yaitu merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal. Pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis : Pengobatan harus diberikan pada pasangan suami-Istri, yaitu Metronidazol per os: 2 x 250 mg/hari selama 5-7 hari. Lokal untuk wanita Metronidazol 500 mg dalam bentuk tablet vagina satu  kali sehari selama 5-7 hari. C. Gejala Klinik Gejala umum sistemik seperti demam, serta gejala seperti splenomegali dan limfadenopati sering dijumpai. Stadium pertama infeksi mungkin akut dan mematikan, atau berkembang menjadi stadium laten yang menahun, yang kadang-kadang diselingi dengan kambuhnya gejala. Sebaliknya, infeksi dari semula mungkin berjalan subklinis dengan atau fanpa serangan gejala yang terjadi sewaktu-waktu. D. Cara Pencegahan Pencegahan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : a.



Mengkonsumsi air minum yang bersih yang telah menjalani pemanasan sampai 50° sehingga dapat menginaktifkan kista.



b.



Pada umumnya G. Lamblia resisten terhadap klorin, sehingga penyaringan sangat diperlukan untuk menghilangkan kontaminasi oleh protozoa patogen ini.



c.



Melindungi tempat persediaan air dari hospes reservoir (berang-berang dan tikus air).



d.



Memasyarakatkan kebersihan individu (cuci tangan).



e.



Penyediaan makanan yang bersih dan baik.



Pengobatan : a. Metronidazol (Flagyl) b. Dewasa Dosis: 250 mg tiga kali sehari selama 5 hari c. Pediatric Dosis: 5 mg per kilogram berat badan per dosis, 3 kali per hari, selama 5 hari d. Tinidazol (Fasigyn) e. Dewasa dosis: 2 g sekali f. Pediatric dosis: 50 mg per kilogram berat badan sekali (maks. 2 g)



E. Jenis-Jenis Mastigophora (Flagellata) 1. Fitoflagellata Flagellata yang bisa mengerjakan fotosintesis sebab mempunyai kromatofora. Fitoflagellata mencerna makananya dengan berbagai cara, menelan kemudian mencernanya di dalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofit). Habitat fitoflagellata berada pada perairan bersih serta kotor. Fitoflagellata bergerak dengan menggunakan flagella. a. Struktur tubuh fitoflagellata Tubuhnya diselubungi dengan membrane selulosa, misalnya Volvox. Ada pula yang mempunyai lapisan pelikel, misalnya euglena. Pelikel ialah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein. b. Reproduksi fitoflagellata Cara reproduksi ada 2, yaitu secara konjugasi dan secara aseksual dengan membelah diri. c. Klasifikasi fitoflagellata Dibagi menjadi 3 kelas : 1. Euglenoida : Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Contohnya yang terdapat pada Euglena viridis. Euglena viridis memiliki ciri-ciri : 



Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron







Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk







Hewan ini mempunyai stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang.







Mempunyai



kloroplas



yang



mengandung



klorofil



untuk



berfotosintesis 



Memasukkan makanannnya melalui sitofaring mengarah vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.



2. Inoflagellata :



contohnya



mempunyai ciri-ciri :



ada



pada



Noctiluca



milliaris,



yang







Mempunyai satu flagella, satu panjang dan satu pendek







Bisa melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu







Tubuhnya bisa memancarkan sinar jika terkena rangsangan mekanik.



3. Volvocida, yang mempunyai ciri-ciri mempunyai ciri-ciri : 



Bentuk tubuh biasanya bulat







Koloninya terdiri atas ribuan hewan bersel satu yang masingmasing mempunyai 2 flagella







Setiap sel memiliki inti , vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.



2. Zooflagellata Zooflagellata ialah Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil dan bersifat heterotrof. Zooflagellata ada yang cara hidupnya bebas namun dominan bersifat parasit dengan bentuk yang menyerupai hewan. Beberapa contoh zooflagellata yang paling dikenal adalah dari spesies dari genus Trypanosomadan Leishmania. a. Tripanosoma Tripanosoma mempunyai tubuh pipih panjang seperti daun dan tidak membentuk kista. Trypanosoma hidup dalam sel darah merah, sel darah putih serta sel hati tubuh vertebrata inangnya. Infeksi sebab Trypanosoma disebut juga dengan trypanosomiasis. Dalam siklus hidupnya, Trypanosoma mempunyai 2 bentuk yaitu berflagela pada fase ekstraseluler dan tidak berflagela pada fase intraseluler. Sebagian dari siklus hidupnya menempel di sel lambung atau mengisap darah manusia. Hospes intermedier (perantara) Trypanosoma ialah hewan-hewan pengisap darah seperti kutu tikus, lalat Tabanus, lalat tse-tse, lalat Glossina palpalis dan lalat Glossina morsitans. Contoh jenis-jenis Trypanosoma ialah : 



Trypanosoma lewisi, hidup didalam tikus, hospes perantaranya ialah kutu tikus.







Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantaranya adalah lalat tabanus.







Trapanosoma brucei, penyebab penyakit nagano pada ternak, hospes perantaranya yakni lalat tse-tse.







Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense. Hewan penyebab tidur pada manusia ini mulanya dijumpai di Afrika, kemudian menyebar ke Asia. Hospes perantaranya yakni lalat Glossina palpalis untuk T. gambiense dan lalat Glossina mursitans untuk T. rhodesiense.







Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit anemia pada anak-anak (cagas). Trypanosoma Cruzi ditemukan di daerah Amerika Tengah.



b. Leishmania Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endotelium pembuluh darah. Endotelium merupakan sel epitelum yang melapisi jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa. Contoh jenis-jenis Leishmania adalah sebagai berikut. 



Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan juga anemia. Jenis ini banyak ditemuka di Mesir, disekitar Laut Tengah dan India.







Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit yang disebut penyakit oriental. Jenis ini banyak ditemukan di Asia (daerah Mediterania) dan sebagian di Amerika Selatan.







Leishmania brasilliensis, penyebab penyakit kulit di Meksiko dan Amerika tengah dan Amerika Selatan.



F. Ciri-ciri Flagellata a. Mempunyai flagel (bulu cambuk) sebagai alat gerak. b.  Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air   tawar. c. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya  tetap. d. Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang memadat dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud agak encer. e. Sistem reproduksi flagellata adalah dengan membelah diri secara memanjang



BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan a. Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semuaorganisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini terbatasmempelajari organisme parasit yang tergolong hewan parasit, meliputi: protozoa,helminthes, arthropoda dan insekta parasit, baik yang zoonosis ataupun anthroponosis Flagellata dalam bahasa Latin diambil dari kata flagell yang berarti cambuk atau mastigophora (dari bahasa yunani) mastig yang berarti cambuk. Ciri khas dari kelas flagellata ini adalah alat geraknya yang berupa cambuk getar . Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagel juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung selsel reseptor di permukaan flagel dan salat bantu untuk menangkap makanan. b. Penyakit Dari Genus Giardia Lamblia Dan Tricomonas Vaginalis 



Giardia Lamblia, Penyakit disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut.







Tricomonas Vaginalis, penyakit vaginitis, yaitu merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal.



c. Gejala umum sistemik seperti demam, serta gejala seperti splenomegali dan limfadenopati sering dijumpai. Stadium pertama infeksi mungkin akut dan mematikan, atau berkembang menjadi stadium laten yang menahun, yang kadangkadang diselingi dengan kambuhnya gejala. d. Cara Pencegahan Pencegahan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : 



Mengkonsumsi air minum yang bersih yang telah menjalani pemanasan sampai 50° sehingga dapat menginaktifkan kista.







Pada umumnya G. Lamblia resisten terhadap klorin, sehingga penyaringan sangat diperlukan untuk menghilangkan kontaminasi oleh protozoa patogen ini.







Melindungi tempat persediaan air dari hospes reservoir (berang-berang dan tikus air).







Memasyarakatkan kebersihan individu (cuci tangan).







Penyediaan makanan yang bersih dan baik.



e. Jenis-Jenis Mastigophora (Flagellata) : 



Fitoflagellata







Zooflagellata



f. Ciri-ciri Flagellata 



Mempunyai flagel (bulu cambuk) sebagai alat gerak.







Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air   tawar.







Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya  tetap.







Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang memadat dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud agak encer.







Sistem reproduksi flagellata adalah dengan membelah diri secara memanjang



2. Saran Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan dan juga bisa menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.



DAFTAR PUSTAKA http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Mikrobiologidan-Parasitologi-Komprehensif.pdf https://id.scribd.com/doc/71084901/Mastigosphora-flagellata https://materi.co.id/flagellata/ https://www.gurupendidikan.co.id/fagellata-mastigophora/ http://educorolla3.blogspot.com/2009/04/protista-yang-menyerupai-hewan.html