Makalah Mim Sukun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “HUKUM MIM BERSUKUN” Mata Kuliah: BBTQ Dosen Pengampu: MISBAHUL MUNIR, M.Pd



Dosen Pengampu: Susi Yulianti,M.H



Disusun oleh Kelompok 3: 1. HAYKAL HUANDYRA P (19010501028) 2. IBNATI MEILIA ZEIN (1901051030) 3. INTAN AJI P (1901051033) 4. LILIS SETIAWATI (1901051036) Kelas C TADRIS BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO TAHUN AJARAN 2019/2020



1



KATA PENGANTAR Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang mari bersama – sama kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan ridho-nya lah makalah ini dapat terselesaikan meskipun terdapat banyak kekurangan didalam makalah ini dibuat berdasarkan sumber yang saya peroleh dari berbagai sumber yang kami peroleh dari berbagai buku dan internet. Demikian kata pengantar ini dari kami, sebagai pembuka dalam pengantar makalah ini,yang selanjutnya sebagai bentuk terima kasih atas sumbangan saran yang di sampaikan kepada kami baik dalam pembuatan makalah, kami hanya bias mengucapkan terima kasih. Semoga makalah yang kami buat ini akan bermanfaat bagi mahasiswa ataupun mahasisiwi. Jika dalam makalah ini terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pembuatan makalah ini kami memohon maaf, sekian makalah ini, dan kami ucapkan terima kasih.



Penulis,



2



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara – cara membaca Al-Qur’an dengan sebaik – baiknya. Memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca merupakan tujuan dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya fardhu kifayah, sedang membaca Al-Qur’an dengan baik (sesuai dengan Ilmu Tajwid) hukumnya fardhu ‘Ain. Banyak dalil wajib mewajibkan mempraktekan tajwid dalam setiap pembacaan Al-Qu’an. Salah satunya adalah “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan / tartil (bertajwid)”  [Q.S Al-Muzzammil (73):4]. Salah satu ayat ini sudah jelas bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah penucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid). Pengenalan Ilmu tajwid untuk anak-anak tingkat madrasah ataupun setara dengan SD sudah diajarkan, namun permasalahannya adalah siswa kurang memperhatikan guru saat mengajar dikarenakan Ilmu Tajwid ini susah dan membosankan untuk dipelajari. Seperti yang diketahui bersama permasalahan ini disebabkan karena kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu sangatlah penting bagi para guru dalam menemukan metode-metode yang efektif untuk meningkatkan motivasi siswa-siswi mereka.



B. Rumusan Masalah a. Pengertian hukum bacaan mim mati atau sukun. b. Pembagian hukum bacaan mim mati atau sukun.



C. Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian hukum bacaan mim mati atau sukun. b. Untuk mengetahui pembagian hukum bacaan nun mati atau sukun.



4



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Mim Sukun Hukum mim bersukun ialah tiga hukum yang muncul tatkala mim bersukun menghadapi huruf hijaiyyah.Tiga hukum tersebut adalah: 1. Ikhfa syafaw ‫ا ال جفا ء الشفو ي‬ 2. Idgham mimi ‫اال د غا م ا لميمي‬ 3. Izhhar syafawi ‫ا ال طها ر ا لشفو ي‬



B. Pembagian Mim Sukun 1. Ikhfa’ Syafawi ( ( ‫ي‬ ْ ‫َش َف ِو‬



‫))إِ ْخ َف ْاء‬



Ikhfa berarti samar. Syafawi berarti bibir. Ikhfa syafawi hanya terjadi jika memenuhi syarat sebagai berikut: 1.‫ و جو د ا لخنة‬.3 ‫ ا ن يكو ن من كلمتين‬.2 ‫ا ن تقع ا لبا ء بعد ا لميم ا لشا كنة‬



.



Pertama : Apabila huruf ba’ (‫ )ب‬berada setelah mim (‫ )م‬yang bersuku. Kedua : terjadi diantara dua kata. Dan ketiga : terjadi proses ghunnah. Berdasarkan penjelasan ini, kita mengetahui bahwa huruf ikhfa syafawi hanya ada satu, yaitu ba’ (‫)ب‬. Dinamakan syafawi , karena hukum ikhfa terjadi pada huruf yang keluar pada dari asy-syafatin (dua bibir), sehingga pengucapannya pun lebih mengutamakan bibir. Cara membaca ikhfa syafawi ialah dengan suara yang samar antara mim dan ba’pada bibir, kemudian ditahan kira-kira dua ketukan seraya mengeluarkan suara ikhfa dari pangkal hidung, bukan dari mulut. Contoh: 5



Huruf Ikhfa



Contoh



Dibaca



Syafawi ‫هم بمو منين‬ ‫تر ميهم بحجا ر ة‬ ‫فا حكم بينهم‬



‫ب‬



Humm bi mu’minin, Tarmiihimm bi hijaaratin Fahkumm bainahum



Q.S. 2:8 105:4 5:42



Dalam nazham dijelaskan: ‫ و سمه ا لشفو ي للقز ا ء‬. ‫فا ال و ل ا ال خفا ء قبل ا لب ء‬



.



Yang pertama (dalam hukum mim bersukun ) menurut para ahli qiraat adalah ikhfa syafawi, yakni apabila ( huruf mim yang bersukun ) berada sebelum huruf ba’. 2. IDGHAM MIMI Idgham mimi disebut juga idgham mutamatsilan. Dinamakan idgham mimi karena dalam proses idgham-nya huruf mim dimasukkan kepada mim pula. Dan disebut mutamatsilan karena huruf yang berhadapan sama, baik makhraj maupun sifatnya. Adapun pengertian idgham mimi ialah; ‫ بحيث يصير ا ن ميما و ا حد ة مثد د ة تثد يدا نا ق صا لو جو د ا لخنة‬: ‫د مج ا لميم ا ال و لئى فى ا لميم ا لثا نية‬ Memasukkan mim pertama ke mim kedua, sehingga kedua mim tersebut menjadi satu mim yang bertasydid , dengan tasydid yang agak lemah untuk mewujudkan ghunnah. Huruf idgham mimi hanya satu yaitu mim (‫)م‬, Cara membaca idgham mimi ialah dengan memasukkan suara mim yang bersukun kepada mim berharakat yang ada di hadapannya. Selanjutnya suara di-ghunnah-kan secara sempurna tiga harakatdengan suara ghunnah yang keluar dari pangkal hidung. Contoh: Huruf Idgham Mimi ‫م‬



Contoh



Dibaca Lahum matsala Lakum maa fil ardli Alaihimm mu’shadah



‫لهم مثال‬ ‫لكم ما فى ا ال ر ض‬ ‫عليهم مو صد ة‬



6



Q.S. 18:32 2:92 106:8



Dalam nazham dijelaskan: ‫ و سم ا د غا ما صغير ا يافتى‬. ‫و ا لثا ن ا ذ غا م بمثلها ا تى‬ Yang kedua (dalam hukum mim bersukun) adalah idgham (mimi), yaitu dengan memasukkan (menyatukan) dua huruf yang semisal. Yang demikian itu dinamakan juga idgham shaghir, wahai para pemuda! 3. Izh-har Syafawi Idh-har artinya jelas atau terang. Syafawi artinya bibir. Terjadinya Izh-har Syafawi ialah: ‫ يسمي ا ظها را ثفو يا‬... ‫ا لميم ا لثا كنة ال ذا و قع بعد ها حر ف من حر ف ا لهجا ء عدا ا لبا ء و ا لميم‬ Apabila mim bersukun bertemu dengan huruf hija-iyyah selain ba’dan mim, maka dinamakan Izh-har Syafawi. Dengan demikian, huruf Izh-har Syafawi adalah seluruh huruf hija-iyyah selain ba’ (‫ )ب‬dan mim (‫)م‬. Dijelaskan dalam nazham : ‫ من ا حر ف و سمها سفو ية‬. ‫و ا اس لث ا ال ظهال ر فى ا لقيت‬. Yang ketiga (dalam hukum mim bersukun) adalah hukum Izh-har Syafawi, yaitu ketika ( huruf mim yang bersukun ) menghadapi huruf-huruf sisa (dari Ikhfa Syafawi dan Idgham Mimi). Cara membaca Izh-har Syafawi harus jelas dan terang, yakni pada saat mengucapkan huruf mim dengan cara merapatkan bibir. Kejelasan pengucapannya cukup satu ketukan, tidak boleh lebih. Karena jika lebih, dikhawatirkan akan berubah menjadi Ikhfa atau ghunnah. Contoh : HURUF IDHAR SYAFAWI ‫ء‬ ‫ح‬ ‫خ‬ ‫ع‬



CONTOH



DI BACA



Q.S.



‫ا ا نتم ا شد‬ ‫علمهم حا فظين‬ ‫هم خير البر ية‬



a-ntum asyaddu Alaihim hafizhiin Hum khairul



79:27 83:33 98:7



‫ا جر هم عند‬



bariyyah Aj-rahum ‘inda



2:62



7



‫غ‬ ‫ه‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ش‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫ت‬ ‫ط‬ ‫د‬ ‫ص‬ ‫ذ‬ ‫س‬ ‫ث‬ ‫ز‬ ‫ظ‬



‫عليهم غير‬ ‫ا مهلهم‬ ‫و جو هكم قبل‬ ‫ا نهم كا نوا‬ ‫هم شر‬ ‫ربهم جنا ت‬ ‫ر ز قنهم ينفكون‬



Alaihim ghairi Amhilhum Wujuhakum qibala Annahum kaanuu Hum syarru Rabbihim jannat Razaknaahum



1:7 86:17 2:177 6:130 98:6 98:8 2:3



‫هم ضلوا‬ ‫فما ل هم ال‬ ‫ا لم نشر ح‬ ‫ا لفهم ر حلة‬ ‫ا لم تر‬ ‫منكم طو ال‬ ‫لكم د ينكم‬ ‫قنتم صا د قين‬ ‫خلفهم د ر ية‬



yunfikun Hum dlallu Fa maa lahum la A lam nasyrah Ilaafihim rihlata Alam tara Mingkum thaula Lakum dinukum Kuntum shadiqin Khalfihim



25:17 86:20 94:1 106:2 105:1 4:25 109:6 56:87 4:9



‫فو قكم سبع‬ ‫بكم ثم‬ ‫قلو هم ز يغ‬ ‫و ا هم ظنوا‬



dzurriyyztun Fauqokum sab’a Bikum tsumma Quluubihim zaighun Wa annahum zhannu



23:17 32:11 3:7 72:7



Kejelasan pengucapan ketika melantunkan Izh-har Syafawi harus lebih diperhatikan lagi atau diperjelas sejelas-jelasnya pada saat mim bersukun menghadapi salah satu dari huruf dua dibawah ini: .‫و ف‬ Kedua huruf tersebut, makhrajnya berasal dari bibir (asy-Syafatain), sehingga pengucapannya harus lebih berhati-hati agar tidak tertukar dengan huruf mim itu sendiri, yang makhrajnya juga berasal dari bibir. Singkat kata, pengucapan mimi bersukun harus lebih jelas lagi tatkala menghadapi huruf wau dan fa’. Dalam nazham dijelaskan: ‫ لقر بها و اال تحا د فا عرف‬. ‫و ا حد ر لد ى وا و و فا ا ن تختفي‬ Hendaklah berhati-hati (mim bersukun) menghadapi wau dan fa’, janganlah sampai di ikhfa-kan karena adanya kedekatan dan kesatuan (makhraj). Maka ketahuilah! Perhatikan contoh-contoh berikut ini : 8



Huruf idzhar



Contoh



Dibaca



Q.S.



syafawi WA



‫ا نشا كم و جعل‬



Ansya-akum wa



67:23



‫عليهم و ال ا لضا لين‬



ja’ala Alaihim wa ladi



1:7



‫ر بكم و ر حمة‬



dlalin Rabbikum wa



2:178



‫هم فيها‬ ‫و لهم فى ا الخر ة‬



rahmatun Hum fiiha Wa lahum fil



2:257 2:144



‫بد نبهم فسحقا‬



akhirati Bi dzambihim fa 67:11



FA



suhqa



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Ilmu Tajwid merupakan ilmu yang membahas tata cara mengucapkan setiap huruf dari tempat keluarnya serta memberikan haq dan mustahaq dari sifat-sifatnya. Oleh karena itu, secara umum tajwid merupakan tata cara membaca al-Qur`an dengan baik dan benar. Istilah yang dikenal dalam membaca al-Qur`an dengan baik dan benar dinamakan tartil. Di era modern, mengkaji tajwid secara manual dapat ditemukan dalam mushaf-mushaf yang dikreasikan dengan warna-warni. Di satu sisi, inovasi tersebut dapat menjadi sarana 9



memotivasi umat Islam dalam belajar tajwid. Tetapi, alangkah bijak jika penggunaan alQur`an tajwid tersebut dibarengi dengan pembelajaran secara langsung (musyafahah dan talaqqi) kepada guru yang mumpuni dalam bidangnya.



      B. Saran Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, Kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya bagi pembaca.



DAFTAR PUSTAKA



Abu A‟la al-Maududi, Bagaimana Memahami Al-Qur‟an, Surabaya: Al-Ikhlas,1981. Ahmad Soenarto, Pelajaran Tajwid Praktis dan Lengkap, Jakarta: Bintang Terang, 1998.



10



11