Makalah Model Pembelajaran Matematika SD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD “HAKIKAT STRATEGI , MODEL, PENDEKATAN METODE PEMBELAJARAN” DOSEN PENGAMPU: Adityawarman H. M.Pd



Disusun Oleh: Kelompok Aninda Mulya Arfani



( 2086206010 )



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI T/P : 2022/2023



i



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah model model pembelajaran Matematika SD. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat makalah selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini kami telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memenuhi syarat proses kegiatan belajar kami dalam mata kuliah model–model pembelajaran Matematika SD dan apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan makalah ini. Kami mohon maaf dan sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.



Pekanbaru, Oktober 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI MAKALAH...........................................................................................................................................i KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii BAB I....................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN................................................................................................................................1 A.



Latar Belakang........................................................................................................................1 A.



Rumusan Masalah...............................................................................................................1



B.



Tujuan Penulisan.................................................................................................................2



C.



Manfaat Penulisan...............................................................................................................2



BAB II..................................................................................................................................................3 PEMBAHASAN...................................................................................................................................3 A.



Strategi Pembelajaran.............................................................................................................3



B.



Model-Model Pembelajaran...................................................................................................6



C.



Metode Pembelajaran..............................................................................................................9 A.



D.



Pendekatan Pembelajaran................................................................................................11 Teknik Pembelajaran............................................................................................................13



BAB III...............................................................................................................................................15 PENUTUP..........................................................................................................................................15 A.



Kesimpulan............................................................................................................................15



B.



Saran.......................................................................................................................................15



iii



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan. Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam  proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar mengajar menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Selain itu metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik. Kemudian, sebagai seorang pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan dalam pembelajaran serta teknik-teknik yang sesuai untuk pembelajaran. A. Rumusan Masalah Untuk mengkaji dan mengulas tentang Strategi, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana strategi dalam pembelajaran? b. Bagaimana metode dalam pembelajaran? c. Bagaimana pendekatan dalam pembelajaran? d. Bagaimana teknik dalam pembelajaran?



1



B. Tujuan Penulisan Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu: a. Mengetahui macam-macam strategi dalam pembelajaran. b. Mengetahui macam-macam metode dalam pembelajaran. c. Mengetahui pendekatan dalam pembelajaran. d. Mengetahui Teknik yang dipakai dalam pembelajaran. C. Manfaat Penulisan Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, agar dapat lebih memahami dan menelaah berbagai macam strategi-strategi, metode-metode, pendekatan dan teknik-teknik dalam pembelajaran. Agar sebagai calon pendidik dapat mengetahui dan bisa menerapkan hal tersebut dalam pembelajaran kepada peserta didik.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Strategi Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi pembelajaran dengan beragam, yaitu: 1.



Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode, dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.



2.



Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan



3.



tertentu.



Made Wena : kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan peserta didik. Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan peserta didik.



4.



Mansur Muslih : strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar.



5.



T. Takajoni : strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum yang dilakukan guru dan siswa dalam merealisasikan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.



6.



Sudirdja dan Siregar : strategi pembelajaran adalah usaha dalam menciftakan suatu kondisi tertentu dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya.



7.



Miarso : strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan yang mnyeluruh dalam sebuah sistem pembelajaran dalam bentuk pedoman dan kerangka kegiatan untuk mewujudkan tujuan umum pembelajaran.



8.



Kemp : strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. 3



Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien. Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut : 1.



Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Strategi



pembelajaran



langsung



merupakan



bentuk



dan



pendekatan



pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur. 2.



Strategi Pembelajaran Cooperative Learning Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi. Melalui Cooperative Learning, peserta didik didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Beberapa penulis seperti Slavin, Johnson, & Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting dalam strategi pembelajaran cooperative  yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas dan kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi.  Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.  Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, di mana setiap anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan. Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa



4



akan berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya. 3.



Strategi Pembelajaran Problem Solving Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soalsoal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu. Mengajar memecahkan masalah berarti pemecahan masalah itu sebagai isi atau content  dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah adalah sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya sebagai suatu alat saja untuk memahami materi pembelajaran.  Ada beberapa ciri strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah : 1) Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil. 2) Pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung persoalanpersoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan yang banyak kemungkinan cara pemecahanya. 3) Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar. 4) Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (sharing ) di antara semua siswa.



4.



Strategi Elaborasi Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada.  Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari percampuran dua informasi itu.  Analogi merupakan cara belajar dengan pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan menyimpan 5



informasi.  P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dari Preview (membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R singkatan dari read, reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh. Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti efektif dalam membantu siswa menghafal informasi bacaan. 5.



Strategi Organisasi Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama.  Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining. Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi atau organisasi. Mnemonics membantu dengan membentuk



asosiasi



yang



secara



alamiah



tidak



ada



yang



membantu



mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata berkait.



B. Model-Model Pembelajaran Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses evaluasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data yang dipakai untuk menggambarkan suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja; (5) suatu deskripsi suatu sistemm yang mungkin; (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya.[2] Model pembelajaran adalah bentuk atau tipe kegiatan yang digunakan untuk menyampaikan bahan ajar oleh guru kepada siswa. Di dalam model pembelajaran terdapat unsur: (1) filosofi atau teori yang menjadi landasan atau ruh dari rumusan teoritis dan praktis sebuah metode pembelajaran; (2) rumusan teoritis metode pembelajaran; dan (3) prosedur praktis penerapan metode pembelajaran. Model pembelajaran yang ideal adalah model yang mengeksplorasi pengalaman belajar efektif, yaitu pengalaman belajar yang memungkinkan siswa/seorang mengalami atau berbuat secara langsung dan aktif dalam sebuah lingkungan belajarnya. Siswa diberi 6



kesempatan yang luas untuk melihat, memegang, merasakan dan mengaktifkan lebih banyak indera yang dimilikinya. Beberapa model pem belajaran yang dapat membuat siswa aktif dan dapat dijadikan acuan pengajaran keterampilan di kelas, antara lain:[3] a. Model Pembelajaran Kolaborasi (Collaboration Learning) b. Model Pembelajaran Individual (Individual Learning) c. Model Pembelajaran Teman Sebaya (Peer Learning) d. Model Pembelajaran Sikap (Affective Learning) e. Model Pembelajaran Bermain (Game) f. Model Pembelajaran Kelompok (Cooperative Learning) g. Model Pembelajaran Mandiri (Independent Learning) h. Model Pembelajaran Multi Model Berdasarkan teori-teori bealajar dapat ditentukan beberapa pendekatan pembelajaran, dan berdasarkan pendekatan tadi selanjutnya dapat ditentukan beberapa model pembelajaran. Adapun model-model pembelajaran itu digolongkan menjadi empat model utama, yaitu:[4] a.



Model Interaksi Sosial



Dalam model ini tercakup beberapa jenis strategi pembelajaran, yakni: (1) Kerja kelompok (2) Pertemuan kelas (3) Pemecahan masalah sosial atau inquiry sosial (4) Model laboratorium (5) Model pengajaran yurisprudensi (6) Bermain peran (7) Simulasi sosial b.



Model Proses Informasi (Information Processing Models)



Model proses informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran, yakni: (1) Mengajar induktif (2) Latihan inquiry (3) Inquiry keilmuam (4) Pembentukan konsep (5) Model pengembangan (6) Advanced organizer model 7



c.



Model Personal (Personal Models)



Model pembelajaran personal terdiri dari 4 jenis strategi pembelajaran, ialah: (1) Pengajaran non direktif (2) Latihan kesadaran (3) Sinektik (4) Sistem konseptual d.



Model Modifikasi Tingkah Laku (Behavior Modification Models)



8



C. Metode Pembelajaran Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang berarti jalan yang harus dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang



bertujuan



mempermudah



tercapainya



tujuan



pendidikan



yang



diinginkan



(Suprihatiningrum, 2013). Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan metode sebagai: (1) Suatu cara melakukan sesuatu, yang dapat diikuti tahap demi tahap dan digunakan oleh setiap guru, (2) Organisasi dan implementasi dari suatu pelajaran tertentu sehubungan dengan model-model, pendekatan-pendekatan, dan strategistrategi yang telah ditentukan serta dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan (3) Sejumlah kemungkinan bagi guru dalam memutuskan cara-cara kerja, untuk kelompok-kelompok maupun kelas-kelas, dan berdasarkan pada program-program belajar dan skema-skema kerja. Lebih lanjut, Hudoyo (dalam Suprihatiningrum, 2013) merinci bahwa di dalam metode mengajar terkandung interaksi antara guru dengan siswa, dan interaksi antara siswa dengan materi pelajaran. Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat dibuat suatu generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan. Ada beberapa jenis metode pembelajaran : 1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pengajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting yang diberikan oleh guru. 2. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntunan dalam mengemukakan pokokpokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut pada 9



berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas. 3. Metode Demonstrasi Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu



proses



kejadian.



Metode



demostrasi



biasanya



diaplikasikan



dengan



menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demostrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dll peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan. Sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif mengamati menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba untuk melakukannya sendiri.



10



4. Metode Penugasan Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara mandiri. 5. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan. 6. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan akan terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama. A. Pendekatan Pembelajaran Roy Killen (dalam Sanjaya, 2011) mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yakni pendekatan yang berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa. Masih menurut Roy Killen, pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung, deduktif, atau ekspositori, sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri/penemuan serta strategi pembelajaran induktif. Istilah pendekatan sendiri didefinisikan oleh Gulo (dalam Suprihatiningrum, 2013) sebagai sudut pandang yang menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Secara lebih rinci, Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan pendekatan sebagai: (1) Sebuah gagasan filosofis atau titik tolak yang digunakan oleh seorang guru maupun sekelompok guru untuk menyepakati taktik-taktik bagi pendidikan siswa-siswanya, (2) 11



Sebuah filosofi personal dan cara kerja yang melandasi pengajaran, serta dapat ditentukan atau dipengaruhi oleh pokok bahasan, usia dan kemampuan para siswa, gaya mengajar, nilai-nilai, dan kepercayaan yang dimiliki, (3) Cara-cara yang berbeda dari pendekatan berbagai materi pelajaran, dan penyampaian kurikulum, (4) Struktur, organisasi, dan konten pelajaran yang diturunkan dari skema kerja, (5) Penyediaan iklim yang sesuai untuk belajar, dan (6) Sebuah cara untuk memulai dan memperkenalkan ideide. Berdasarkan definisi-definisi ini terlihat beberapa unsur penting yang serupa yang melekat pada pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut, dapat digeneralisasi bahwa hakikat pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan tercapai. Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran : 1. Pendekatan tujuan pembelajaran Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan penekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua penekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan. 2. Pendekatan Konsep Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep. 3. Pendekatan Lingkungan Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan. 4. Pendekatan Proses Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar. 12



5. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) Pendekatan pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek: kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemacahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari-hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah ilmiah. 6. Pendekatan penemuan Pengunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar siwa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas jika menemukan sesuatu yang baru. Pada umumnya materi yang diberikan sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman tersebut. 7. Pendekatan pemacahan masalah Pendekatan pemecahan masalah berangkat ari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, an menyusun srangkaian prtanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dan siswa juga dapat merancang pemecahan masalahnya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk. D. Teknik Pembelajaran Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.



13



Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. 1.   Teknik Umum Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi. Contohnya antara lain: a. Teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas. b. Teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan halhal yang sifatnya factual. c. Teknik diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah. d. Teknik pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa mempelajari kemudian melaporkan hasilnya. e. Teknik latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang dipelajari. f. Teknik kerja kelompok, merupakan suatu cara mengajar, dimana peserta didik di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. g. Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seorang instruktur atau guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses. h. Teknik Karya Wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. 2.   Teknik Khusus Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahanbahan pelajaran bidang studi tertentu. Sebagai contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, teknik pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik pembelajaran kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca permulaan dan teknik pembelajaran membaca lanjut. Masingmasing terdiri pula atas banyak macam. Begitulah, teknik khusus itu banyak sekali macamnya karena teknik khusus itu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia, hanya menggunakan satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa (yang ditunjang sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah teknik, baik umum maupun khusus. Teknik ini setiap saat divariasikan. 14



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan sertawaktu yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien. Ada beberapa jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran langsung, strategi pembelajaran cooperative learning, strategi pembelajaran problem solving, strategi mengulang, strategi elaborasi, dan strategi organisasi. Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan. Ada beberapa jenis metode pemblajaran yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode penugasan, metode eksperimen, dan metode diskusi. Pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan tercapai. Dalam pembelajaran metode dan pendekatan pembelajaran tidak bisa dipisahkan karena ketiga unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan. Pendekatan, lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan sedangkan metode, lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan tujuan pembelajaran, pendekatan konsep, pendekatan lingkungan, pendekatan proses, pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM), pendekatan penemuan, dan pendekatan pemecahan masalah.



B. Saran Memahami strategi, metode, pendekatan pembelajaran baik untuk siswa maupun guru sangatlah penting.. Pemahaman arti secara mendalam dari belajar dan pembelajaran ini dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi guru maupun siswa.



15



DAFTAR PUSTAKA Hamruni. 2009. Strategi Dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sanjaya. 2011. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara . Suprihatiningrum.2013. Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta. Syaiful Bahri Djamarah dkk. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Wina Sanjana. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zainuddin dan Surasa. 2005. Catatan Strategi Belajar-Mengajar Fisika. Program Studi Pend. Fisika PMIPA FKIP Unlam: Banjarmasin.



16