Makalah Model Sistem Perilaku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MODEL SISTEM PERILAKU (DOROTHY E. JOHNSON)



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan Dosen Pengampu: Ns. Ari Febru N, M.Kep



Disusun Oleh: Kelompok 6



1. Alfi Winardiyanto



(ST182001)



2. Aris Subyantoro



(ST182005)



3. Ferryda Leyla Mariana Widyastuti



(ST182017)



4. Guntur Setiawan



(ST182018)



5. Indah Adhitama Chrisnanda



(ST182020)



6. Niken Prima Astuti



(ST182026)



7. Nur Arifin



(ST182031)



8. Winda Fitriani



(ST182052)



PROGRAM TRANSFER PRODI SARJANA KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2019/2020



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Falsafah & Teori Keperawatan tentang Model Sistem Perilaku (Dorothy E. Johnson) dengan baik dan tepat waktu. Penugasan ini merupakan salah satu komponen untuk mendapatkan nilai tambahan pada salah satu mata kuliah yang di tempuh dalam jurusan S1 transfer keperawatan angkatan XI di STIKES Kusuma Husada Surakarta. Kami menyadari bahwa dalam tugas makalah ini, jika tanpa adanya bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, tentu tidak akan dapat terselesaikan. Oleh kerena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang sudah membimbing kami serta teman-teman yang sudah mensuport serta membantu kami dalam menyelelesaikan makalah ini. Semoga amal baik pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah Falsafah & Teori Keperawatan ini mendapat imbalan yang sesuai dari Allah SWT. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Maka dari itu, kami mohon maaf sebesar-besarnya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Aamiin. Surakarta,



Juni 2019



Kelompok 6



ii



DAFTAR ISI



Cover ..................................................................................................................... i Kata Pengantar ..................................................................................................... ii Daftar Isi ............................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Tujuan ...................................................................................................... 3 C. Manfaat .................................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 4 A. Pandangan Dorothy E. Johnson Mengenai Konsep Dan Teori 3 Keperawatan .............................................................................................. 4 B. Konsep-Konsep Utama Dan Definisi ........................................................ 5 C. Model Konsep dan Teori Keperawatan Johnson ..................................... 10 D. Asumsi ..................................................................................................... 11 E. Lingkungan .............................................................................................. 13 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 19 A. Kesimpulan .............................................................................................. 19 B. Saran ......................................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi symbol-simbol yang nyata, sedangkan kosep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolute atau kurang bukti secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri. Dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan 1



nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuanya. Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum, dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta). Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah Keperawatan bertujuan



mengarahkan



kegiatan



keperawatan



yang



dilakukan.



Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual. Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar kas dalam memikirkan,menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.



2



B. Tujuan Untuk Mengetahui Model Sistem Perilaku oleh Dorothy E. Johnson



C. Manfaat Agar menambah ilmu pengetahuan dan sebagai titik acu penelitian selanjutnya



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Pandangan Dorothy E. Johnson Mengenai Konsep Dan Teori Keperawatan Dorothy E. Jhonson dilahirrkan pada tanggal 21 agustus 1919 di savannah, Georgia. Teori system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagai individu dan bukan pada entitas yang spesifik. Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk membangun teorinya. Ia menyandarkan sepenuhnya pada teori system dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport, R. Chin dan W. Buckley. Struktur teori system perilaku dipolakan sesudah model system; system dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisannya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai system perilaku dimana fungsi adalah observasi perilaku adalah teori system biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan system biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil gangguan system biologi. Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi



4



perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulus,



kepekaan,



adaptasi



dan



modifikasi



perilaku,



untuk



mengembangkan teorinya. Johnson mencatat bahwa meski literature menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa manusia merupakan system perilaku, sejauh yang ia tahu ide tersebut adalah asli dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian system perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan bahwa system perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan. Dalam system biologis, pengetahuan atas bagianbagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruahan system



B. Konsep-Konsep Utama Dan Definisi Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral system theory. Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi. Output dari struktur dan proses-proses intraorganismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran actual dan tak langsung makhluk social lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama. Dengan memakai definisi sitem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan, “A system is a whole that fungtions as a whole by virtue of the



5



interpedence of its part.” (system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka. 1. System perilaku (behavioral system). System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. System biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan. 2. Subsistem. Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya



6



dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran. System yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di control oleh factor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah attachmentaffiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive. a) Subsitem attachement-affiliative Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada tingkatan umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang kuat. b) Subsistem dependency Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan



perilaku



yang



memerlukan



respon



pengasuhan. Konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian



atau



pengembanganya,



pengenalan perilaku



7



dan



bantuan



dependency



fisik.



Dalam



berubah



hampir



bergantung total kepada orang lain ke arah bergantung total kepada orang lain kearah bergantung kepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar. Jumlah interpendency tertentu adalah penting untuk kelangsungan kelompok social c) Subsistem biologis Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “berkaitan dengan kapan, bagaimana apa, berapa banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan kondisi apa kita makan dan dengan kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini dikaitkan dengan social dan psikologis seperti halnya pertimbangan biologis. d) Subsistem seksual Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan (gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating, system respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang luas) perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin. e) Subsistem agresif Perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukannya dengan bantuan pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi memiliki



8



maksud utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati dan dilindungi. f) Subsistem achievement Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan. Cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social.



Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan lebih jauh teori manusia sebagai system perilaku (behavioral system). Yang membedakan antara apa yang ada di dalam dan apa yang di luar system adalah ikatan (boundary). Ini merupakan titik (point) dimana system memiliki control kecil atau pengaruh pada hasilhasil. Equilibrium didefinisikan sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi lebih atau kurang kekal, dimana didalamnya individu berada dalam keselarasan dengan dirinya dan dengan lingkunganya. Homeostasis adalah proses menjaga stabilitas dalam system perilaku. Stabilitas adalah pemeliharaan suatu level atau daerah perilaku tertentu yang dapat diiterima. Ketidakstabilan (instability) terjadi saat system mengalami overcompensate berkaitan dengan strees (tekanan). Ketika output energi tambahan



9



digunakan untuk menjaga stabilitas dikosongkan. Stressor adalah stimulan eksternal dan internal yang menghasilkan tegangan (tension) dan menyebabkan ketidakstabilan. Tensi adalah kondisi dalam keadaan tegang atau kendor. Ia disebabkan karena disequilibrium dan merupakan sumber potensi perubahan.



C. Model Konsep dan Teori Keperawatan Johnson Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Sebagai suatu system, didalamnya terdapat komponen subsystem yang membentuk system tersebut, diantaranya komponen subsystem yang membentuk system perilaku menurut Johnson adalah : 1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan. 2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang kreatif. 3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai ancaman yang ada di lingkungan. 4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis



10



5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai. 6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup.



Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk system perilaku dalam mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Berdasarkan subsystem tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidakseimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.



D. Asumsi 1. Perawatan (nursing) Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika



11



pasien dalam kondisi strres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tidak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis/ pengobatan. 2. Orang (person) Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian interpendent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan. Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan sistem perilaku, integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk membangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan. 3. Kesehatan (health)



12



Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami (elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.



Kesehatan



direfleksikan



oleh



organisasi,



interaksi,



saling



ketergantungan subsistem–subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika



system



membutuhkan



sejumlah



energi



minimum



untuk



pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.



E. Lingkungan Dalam teori Johnson, lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang bukan bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap faktor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara



13



berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.



14



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan



Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan



termasuk



masyarakat



adalah



system



eksternal



yang



berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehantanya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit. Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.



15



B. Saran Masyarakat lebih jeli dan memfasilitasi asuhan keperawatan yang ada dengan tingkah laku yang efektif dan efisien sehingga dapat menurunkan angka kejadian timbulnya penyakit.



16



DAFTAR PUSTAKA



Thomas Ari. 2013. Teori Keperawatan Dorothy E. Johnson. http://thomaz1945.blogspot.co.id/2013/11/teori-keperawatan-dorothy-ejohnson_28.html. Diakses 17 Juni 2019 Young Bussinestgirl. 2014. Teori Keperawatan Dorothy E. Johnson. http://perawatpedia.blogspot.co.id/2014/04/teori-keperawatan-dorothy-e-jhonson.html. Diakses 17 Juni 2019 Theoretical Foundations of Nursing. Dorothy Johnson The Behavioral System Model. http://nursingtheories.weebly.com/dorothy-johnson.html. Diakses 17 Juni 2019



1