makalah modul 4 pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MODUL 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI HASIL BELAJAR



EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD



Tutor : MUHAZIR, S.Pd, M.Pd



Disusun Oleh : Hanna Natasya Dyah Fithri Sundari Leni Hadianti



NIM : 856090877 NIM : 856090995 NIM : 856090956



Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana UPBJJ – UT



: 12/Medan



Pokjar



: Tebing Tinggi



UPBJJ UT MEDAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kita panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA, karena atas penyertaan dan ridhanya makalah dengan materi “PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI HASIL BELAJAR” telah dapat dirampungkan dengan baik. Makalah ini disusun berdasarkan Bahan Ajar Pokok dalam “EVALUASI PEMBELAJARAN”. Kami berusaha agar tuntutan standar isi makalah ini sesuai dengan materi yang diperlukan dalam pembelajaran. Kami telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Namun kami sadar, bahwa makalah ini belum begitu sempurna. OLeh karena itu, semua kritik dan saran kami harap demi perbaikan makalah ini selanjutnya. Akhir kata, kami megucapkan banyak terima kasih kepada rekan rekan yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.



Tebing Tinggi, 12 Mei 2023 Hormat Kami Tim Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR



……………………………………………………………………………………..........



II



DAFTAR ISI



……………………………………………………………………………………………..



III



BAB I



Pendahuluan ……………………………………………………………………….



1



A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. B. Rusmusan Masalah …………………………………………………… C. Tujuan ……………………………………………………………………….



1 1 1



Pembahasan………………………………….………………………………………



2



BAB II



A. B. C. D. E. BAB III



Mengumpulkan dan Mengolah Hasil Tes Belajar ………. Pendekatan dalam Penilaian ………………………………..……. Penilaian ……………………………………………………………………. Penyajian Hasil Penilaian …………………………………………… Proses Pemberian Nilai ………………………………………………



PENUTUP Kesimpulan …………………………………………………………………………….



DAFTAR PUSTAKA



2 6 6 7 7



9



……………………………………………………………………………………………….. 10



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data hasil pengukuran atau asesmen pada awalnya masih berupa data mentah, sehingga belum dapat memberikan informasi tentang hasil belajar siswa. Data hasil pengukuran maupun asesmen yang masih berupa data mentah tersebut harus diolah terlebih dahulu agar data tersebut dapat memberikan informasi yang jelas mengenai hasil belajar siswa. Alat ukur yang berkualitas tidak akan dapat mengukur atau mengakses hasil belajar siswa dengan tepat jika dalam pengadministrasiannya tidak berjalan dengan tertib. Informasi hasil belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi yang telah di tetapkan dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian, misalnya dari tes tertulis (paper and pencil test) serta dari penilaian unjuk kerja (performance).Tes tertulis yang sering digunakan adalah tes objektif dan tes uraian. Sedangkan unjuk kerja siswa sering dinilai dengan cara pemberian tugas atau portofolio. Pengolahan hasil belajar siswa harus dilakukan secara benar agar dapat memberikan informasi yang akurat mengenai hasil belajar siswa sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara mengumpulkan dan mengolah informasi hasil belajar? 2. Bagimana memeriksa hasil tes? 3. Bagaimana menilai hasil dan perkembangan belajar? C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah 1. Untuk mengetahui cara mengumpulkan dan mengolah informasi hasil belajar 2. Untuk mengetahui cara memeriksa hasil tes 3. Untuk mengetahui cara menilai hasil dan perkembangan belajar



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Mengumpulkan dan Mengolah Hasil Tes Belajar Tujuan utama dari kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui apakah kompetensi dasar yang telah ditetapkan sudah dapat dicapai oleh siswa atau belum. Informasi hasil belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian, misalnya dari tes tertulis (paper and pancil test) serta dari penilaian unjuk kerja (performance). Berikut ini akan dibahas pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar siswa yang berasal dari tes tertulis dan unjuk kerja siswa. 1. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar dari Tes Tertulis Informasi hasil belajar yang diperoleh dari tes tertulis dikumpulkan dari hasil tes tertulis yang telah dikerjakan siswa, baik yang berasal dari ulangan harian, tes tengah semester, ataupun tes akhir semester. Jenis tes yang sering digunakan dilapangan adalah tes objektif dan tes uraian.



a). Memeriksa Hasil Tes Objektif Salah satu keunggulan tes objektif adalah hasil tes dapat diperiksa sangat cepat dan tepat serta mempunyai ketetapan hasil yang tinggi. Cara pemeriksaan yang paling banyak dilakukan oleh para praktisi pendidikan dilapangan adalah dengan pemeriksaan secara manual. Cara yang paling umum dilakukan adalah dengan membuat master kunci jawaban pada lembar jawaban kosong. Jika jumlah peserta tes sangat besar maka dapat menggunakan fasilitas computer untuk menskor dan mengolahnya. Prinsip kerja pemeriksaan jawaban dengan menggunakan fasilitas computer adalah sebagai berikut.



2







Semua jawaban siswa di scan.







Identitas data siswa yang terisi benar dipisahkan dengan identitas data siswa yang salah melalui proses editing.







Data yang salah tersebut harus diperbaiki meluli proses up-dating.







Setelah semua identitas data siswa benar maka langkah selanjutnya adalah memasukkan kunci jawaban ke dalam computer.







Langkah berikutnya adalah menghitung jawaban yang benar untuk setiap siswa melalui proses scoring.



Jika dalam pemberian skor tes objektif ini anda memberi skor 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk setiap jawaban yang salah maka penghitungan skor yang diperoleh siswa didasarkan pada banyaknya butir soal yang dapat dijawab dengan benar setiap siswa. Tetapi jika Anda ingin meminilkan kemungkinan siswa menjawab hanya dengan menebak, Anda dapat menggunakan formula tebakan (guessing formula) sebagai berikut. Dimana,



Skor =



B-



S n-1



B : Jumlah jawaban yang benar S : Jumlah jawaban salah n: Banyaknya alternative jawaban



Penskoran dilakukan dengan memberi skor1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Butir soal yang tidak dijawab atau tidak di isi oleh siswa tidak dianggap sebagai jawaban salah tetapi di kategorikan pada jawaban yang belum diisi. Jika anda ingin menggunakan formula tebakan ini, maka anda harus mencantumkan keterangan tersebut pada lembar naskah soal sehingga siswa mengetahui. b). Memeriksa Hasil Tes Uraian Pemberian skor atau scoring merupakan masalah serius dalam pemeriksaan hasil tes uraian. Menurut Hopkins dan kawan-kawan (1990) terdapat lima factor yang menjadi permasalahan pada saat Anda memriksa hasil tes uraian yaitu ketidaktepatan pemeriksa dalam memberikan skor, adanya hello effect, carry over effect, order effect, dan adanya



3



efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa. Untuk meminimalkan kelemahan tersebut, Anda disarankan untuk menggunakan tes uraian terbatas. Cara-cara meminimalkan permasalahan-permasalahan dalam pemeriksaan tes urain sebagai berikut. 



Untuk menjaga ketetapan hasil pemeriksaan (reliabilitas), sebaiknya setiap lembar jawaban siswa minimal diperiksa oleh dua orang pemeriksa yaitu pemeriksa 1 dan pemeriksa 2.







Sebelum memulai memeriksa jawaban, kedua pemeriksa harus duduk bersama menyamakan persepsi untuk mencari kesepakatan-kesepakatan tentang bagaimana cara memeriksa jawaban siswa. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melihat kesesuaian antara pertanyaan dengan jawaban yang ada pada pedoman penskoran. Jika ada sesuatu yang belum sesuai maka kedua pemeriksa tersebut dapat mengubahnya.



c). Mengolah Data Hasil Tes 



Untuk tes objektif (tanpa formula tebakan) : Persentase penguasaan =







x 100 %



Untuk tes uraian : Persentase penguasaan =



2.



Jumlah jawaban benar Jumlah butir soal



Jumlah skor yang diperoleh siswa Jumlah skor maksimal



x 100%



Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar dari Unjuk Kerja Informasi hasil belajar yang diperoleh dari unjuk kerja siswa dikumpulkan dari tugas-tugas



yang telah dikerjakan siswa, baik yang berupa unjuk kerja yang langsung diamati guru, pembuatan laporan, pengumpulan hasil karya, pengumpulan portofolio dan lain sebagainya.



4



Contoh, jika Anda ingin memperoleh informasi hasil belajar siswa yang berkenaan dengan keterampilan siswa dalam menggunakan mikroskop (dalam kegiatan praktikum IPA) maka Anda dapat memberikan task (tugas) kepada siswa sebagai berikut. Lakukan pengamatan sel gabus dibawah mikroskop. Ambilah mikroskop dari tempat penyimpanan dan persiapkan sampai mikroskop tersebut siap digunakan. Selama mempersiapkan mikroskop, perhatikanlah tata cara yang benar dalam menggunakan mikroskop. Kemudian gunakan mikroskop tersebut untuk mengamati prepart sel gabus yang telah disediakan. Setelah Anda memberikan task (tugas) kepada siswa maka langkah yang harus anda lakukan adalah mengembangkan rubric sebagai pedoman pengamatan untuk mengamato keterampilan siswa dalam menggunakan mikroskop yang sudah dilengkapi dengan kriteria penskorannya. Misalnya rubric tersebut dikembangkan sebagai berikut. No.



Indikator



Skor



1



Cara membawa mikroskop



4



3



2



1



2



Cara memutar power mikroskop



4



3



2



1



3



Cara mencari cahaya



4



3



2



1



4



Cara meletakkan kaca objek



4



3



2



1



5



Cara mencari focus untuk melihat objek



4



3



2



1



6



Cara melihat objek



4



3



2



1



Kreteria pemberian skor : Skor 4 diberikan jika setiap indicator dilakukan dengan baik dan benar Skor 3 diberikan jika setiap indicator dilakukan dengan sedikit kesalahan Skor 2 diberikan jika setiap indicator dilakukan dengan setengah benar Skor 1 diberikan jika setiap indicator dilakukan dengan banyak kesalahan



Persentase keterampilan =



skor yang didapatkan siswa skor maksimal



5



x 100%



B. Pendekatan dalam Pemberian Nilai Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes, pada awalnya masih berupa skor mentah (raw score) yang berupa data terserak (belum tertata). Ada dua buah pendekatan yang sering digunakan untuk menginterpretasikan data hasil pengukuran yaitu Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK). 1. Penilaian Acuan Norma (PAN) Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah suatu pendekatan untuk menginterpretasikan hasil belajar siswa dimana hasil belajar yang diperoleh seorang siswa dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh kelompoknya. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan nilai di kelompok itu. 2. Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) Pendekatan Acuan Kriteria (PAK) adalah suatu pendekatan untuk menginterpretasikan hasil belajar siswa dimana hasil belajar yang diperoleh seorang siswa dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. C. Penilaian Penilaian sebagai asesmen yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa dan menggunakan informasi tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan. Prinsip-Prinsip Penilaian yang harus diperhatikan agar penilaian tepat sasaran adalah sebagai berikut. 1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi 2. Valid 3. Mendidik 4. Terbuka 5. Adil dan objektif 6. Berkesinambungan 7. Menyeluruh 8. Bermakna 9. 6



D. Penyajian Hasil Penilaian Terdapat empat bentuk penilaian yang dapat dipergunakan guru untuk menilai hasil belajar siswa yaitu : 1. Penilaian dengan menggunakan angka. 2. Penilaian dengan menggunakan kategori 3. Penilaian dengan uraian dan narasi 4. Penilaian kombinasi E. Proses Pemberi Nilai Pelaksanaan penilaian harus dilakukan pada semua aspek hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor) sesuai dengan tuntutan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum. Ada mata pelajaran yang kompetensi belajarnya lebih menekankan pada ranah kognitif (misalnya matematika), ranah afektif (misalnya pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan), atau ranah psikomotor (misalnya olah raga). Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi diperlukan tagihan-tagihan. Setiap jenis tagihan memerlukan seperangkat alat ukur. Beberapa jenis alat ukur dan jenis tagihan yang dapat anda gunakan antara lain: 1. Kuis 2. Pertanyaan lisan di kelas 3. Ulangan harian 4. Tugas individu atau kelompok 5. Ulangan semesteran 6. Ujian praktek Contoh : untuk mata pelajaran IPS Andi memperoleh skor sebagai berikut. a. Keaktifan 80 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 8. b. Ulangan harian 80 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 8. c. Tugas 100 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 20. d. Ulangan tengah semester 70 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 32. e. Ulangan akhir semester 60 sehingga kontribusinya dalam nilai akhir = 18. Jadi skor akhir Andi untuk mata pelajaran IPS adalah 8 + 8 + 20 + 21 + 18 = 75. 7



Karena dalam penilaian berbasis kompetensi menggunakan penilaian acuan kriteria maka skor yang diperoleh Andi harus kita bandingkan dengan kriteria keberhasilan, misalnya: Skor Akhir



Keputusan



Grade



80-100



Berhasil



A



70-79



Berhasil



B



60-69



Berhasil



C



50-59



Belum berhasil



D



0-49



Belum berhasil



E



Berdasarkan kriteria tersebut diatas maka untuk mata pelajaran IPS, Andi dinyatakan berhasil dengan memperoleh nilai akhir B.



8



BAB III PENUTUP



Kesimpulan Untuk menskor hasil tes objektif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diperiksa secara manual atau diperiksa dengan menggunakan mesin scanner untuk kemudian diolah dengan menggunakan fasilitas computer. Sedangkan untuk memberi skor pada tes uraian hanya dapat dilakukan secara manual. Setiap lembar jawaban siswa hendaknya diperiksa minimal oleh dua orang pemeriksa. Informasi hasil belajar siswa dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai jenis tagihan seperti kuis, ulangan harian, ujian akhir semester, pemberian tugas, laporan kerja praktek dan sebagainya. Informasi hasil belajar yang diperoleh pada awalnya merupakan bentuk terserak (belum beraturan). Data hasil belajar tersebut perlu ditata agar lebih mudah dipahami. Selanjutnya data tersebut diolah dan diinterpretasikan untuk kemudian diambil keputusan tentang bagaimana pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian Acuan Norma (PAN) merupakan salah satu pendekatan penilaian dimana hasil belajar seorang siswa dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh kelompoknya. PAN tidak mencerminkan pencapaian setiap siswa terhadap tujuan pembelajaran tetapi lebih mencerminkan pencapaian kelompok siswa terhadap tujuan pembelajaran. Penilaian Acuan Kriteria (PAK) mendasarkan pada pencapaian setiap individu siswa terhadap standart keberhasilan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Siswa yang mampu melampaui kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, ia akan dinyatakan berhasil dan apabila belum mencapai kriteria, ia dinyatakan belum berhasil. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi maka penilaiannya tidak dapat menggunakan PAN tetapi harus menggunakan PAK.



9



DAFTAR PUSTAKA Suryanto, Adi, dik. (2021) Evaluasi Pembelajaran Di SD. Jakarta: Universitas terbuka.



10