Makalah Mpasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN MPASI PADA BAYI DIPUSKESMAS BATU AJI



DOSEN PEMBIMBING : Catur Yulinawati, SST, M.Keb



Disusun Oleh : Rati Kristina



526080619005



INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN TAHUN AJARAN2 2020/2021



HALAMAN PERSETUJUAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MPASI PADA BAYI TAHUN 2021



LAPORAN PENYULUHAN OLEH : Rati Kristina



526080619005



Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Melakukan Penyuluhan Mengenai Mpasi pada bayi oleh : 1. Pembimbing Klinik



: Rima Dewi., Amd.Keb



2. Tanda Tangan



:



3. Dosen Pembimbing



: Catur Yulinawati, SST, M.Keb



Tanda Tangan



:



LEMBAR KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswi : Nama



: Rati Kristina



NIM



: 526080619005



Tingkat/Semester



: III/V



Prodi D-III Kebidanan Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam, dengan ini saya menyatakan bahwa ini laporan yang saya buat adalah benar. Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Batam, 1 November 2021 Mengetahui Mahasiswi



Rati Kristina



Pembimbing Lahan



Rima Dewi., Amd.Keb



Pembimbing Akademik



Catur Yulinawati, SST, M.Keb



SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan



: Mpasi Pada Bayi



Sasaran



: Masyarakat



Hari/tanggal



: 3 Desember 2021



Tempat



: Puskesmas Batu Aji



Waktu



: 10.00 WIB



Penyuluh



: Rati Kristina



A. Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia adalah gizi. Gizi merupakan faktor penting yang memegang peranan dalam siklus kehidupan manusia terutama bayi dan anak yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa (Depkes, 2002). Pencapaian tumbuh kembang yang optimal pada bayi, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus diperhatikan yaitu: pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih (Depkes, 2006). Meski demikian dalam pelaksanaannya menunjukan banyaknya pelanggaran. Banyak bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif yaitu dengan memberi bayi yang baru lahir dengan produk makanan pendamping ASI. Pemberian makanan tambahan pada usia dini terutama makanan padat justru menyebabkan banyak infeksi, kenaikan berat badan, alergi pada salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan. Pemberian cairan tambahan meningkatkan resiko terkena penyakit karena pemberian cairan dan makanan padat menjadi sarana masuknya bakteri pathogen (Fika,2009). Hasil penelitian sesuai dengan pendapat dari Depkes RI yang



mengatakan bahwa, MP-ASI dini merupakan faktor risiko dan dapat meningkatkan morbiditas pada bayi (Wiwoho, 2005) Dampak negatif dari pemberian MP-ASI dini berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan selama 21 bulan diketahui, bayi ASI parsial lebih banyak yang terserang diare, batuk pilek, dan panas ketimbang bayi ASI predominan. Semakin bertambah umur bayi, frekuensi terserang diare, batuk-pilek, dan panas semakin meningkat (Anies, 2007). Umur 6 sampai 12 bulan merupakan periode kritis pertumbuhan balita, karena pada umur tersebut anak sudah memerlukan MP-ASI yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Hasil penelitian multicenter yang dilakukan UNICEF 1998 menunjukkan bahwa MP-ASI yang dibuat di rumah dapat memenuhi syarat dari segi jumlah maupun kualitasnya. MP-ASI yang dibuat di rumah dapat memenuhi + 50% energi, cukup protein, rendah zat gizi mikro dan vitamin 30% Zn dan Fe, 50% Vitamin A (Depkes, 2003) Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MPASI diberikan mulai umur 6 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat umur bayi dan anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena untuk tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Setelah bayi berumur 6 bulan, makanan pendamping ASI (MP-ASI) mulai diperkenalkan kepada bayi, namun pemberian ASI harus tetap dilanjutkan setidaknya sampai bayi berumur 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi perlu diperkenalkan dengan makanan pendamping, yaitu makanan tambahan selain ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang meningkat. Makanan pendamping ASI disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan bayi menurut umur bayi apabila pemberian makanan tambahan diberikan kurang dari 6 bulan mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan bayi seperti penurunan berat badan balita, bayi menjadi mudah terkena penyakit pada saluran pencernaan seperti bayi mudah diare bahkan dapat meningkatkan angka kematian bayi (Istiany, 2013).



B. TUJUAN a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, Orang tua yang datang mengikuti jalannya penyuluhan dapat mengetahui dan memahami tentang MPASI pada bayi. Dapat membuat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (Ibu) yang sesuai dengan umur bayi usia 7 bulan agar bisa diterima dan memiliki kandungan gizi yang baik. b. Tujuan khusus : Setelah mengikuti proses penyuluhan 30 menit peserta penyuluhan dapat: 1.



Menjelaskan pengertian MPASI



2.



Menjelaskan dampak pemberian dini MPASI



3.



Menjelaskan syarat-syarat bayi MPASI



4.



Menjelaskan cara penatalaksanaan membuat MPASI



C. Pelaksanaan Kegiatan 1. Topik kegiatan Melakukan penyuluhan tentang MPASI pada bayi 2. Sasaran Orang tua bayi yang datang ke puskesmas batu aji D. Metode 1. Metode Diskusi Metode ini digunakan dalam penyampaian materi. 2. Metode demonstrasi Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan agar orang tua bayi memahami dan menerapkan apa saja kebutuhan gizi atau pendamping ASI pada bayi. E. Media -



Leaflet



F. Tempat Puskesmas Batu Aji G. Waktu Hari/ Tanggal



: 3 Desember 2021



Jam



: 10.00 WIB s/d selesai



H. Struktur Moderator



: Rati Kristina



Penyaji



: Rati Kristina



Pembimbing



:



I. Settingan Tempat Pembimbing



Penyaji dan moderator



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



Audiens



J. Uraian Tugas 1) Membuka acara 2) Memperkenalkan diri 3) Menjelaskan tujuan dan topic 4) Menjelaskan kontrak waktu 5) Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atau penjelasan yang tidak dipahami



6) Memberikan kesempatan pada penyaji untuk menjawab pertayaan dan audiens. NO



WAKTU



KEGIATAN PENYULUHAN



1



5 Menit



Pembukaan :



2



30 Menit



KEGIATAN PESERTA



a. Memberi salam



a. Menjawab salam



b. Memperkenalkan diri



b. Mendengarkan



c. Memperjelas topik, waktu dan



c. Menyetujui



tujuan penyuluhan Pelaksanaan : a. Menjelaskan tentang pengertian stunting b. Menjelaskan faktor penyebab stunting c. Menjelaskan pencegahan stunting d. Menjelaskan dampak stunting. e. Menjelaskan kebutuhan gizi anak usia 1-2 tahun f. Menjelaskan cara penatalaksanaan stunting



a. Menjawab sesuai dengan kemampuan b. Mendengarkan dan memperhatikan c. Mendengarkan dan memperhatikan d. Mendengarkan dan memperhatikan e. Mendengarkan dan menjelaskan



3



10 Menit



Penutup : a. Menanyakan kembali yang telah dijelaskan



a. Mendengarkan dan memperhatikan



b. Menyimpulkan materi penyuluhan



b. Menjawab pertanyaan



c. Melakukan evaluasi



c. Menjawab salam



d. Menutup dan memberi salam K. Kegiatan Penyuluhan L. LAMPIRAN MATERI



A. Pengertian Makanan Pendamping ASI Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan keterampilan motorik oral. Keterampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak . Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini (Ariani, 2008). Makanan pendamping ASI diberikan pada bayi mulai usia 4 - 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi lain yang tidak dapat dicukupi ASI, disamping itu organ pencernanan bayi yang mulai sudah siap untuk menerima makanan pendamping ASI (Azwar, 2000) Makanan pendamping merupakan makanan tambahan bagi bayi, makanan pendamping ASI harus menjadi pelengkap dan dapat memenuhi kebutuhan bayi. Hal ini menunjukkan bahwa makanan pendamping ASI berguna untuk menutupi kekurangan zat-zat gizi yang terkandung di dalam ASI. Dengan demikian, bahwa peran makanan pendamping ASI atau makanan tambahan bukan sebagai pengganti ASI melainkan untuk melengkapi atau mendampingi ASI (Husaini dan Anwar, 1984) Makanan pendamping ASI merupakan sarana pendidikan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik dan bergizi dan mengajarkan anak



mengunyah



memperkenalkan



dan beraneka



terbiasa macam



dengan makanan bahan makanan.



baru,



sekaligus



Penting



untuk



diperhatikan agar pemberian ASI dilanjutkan terus selama mungkin,



karena ASI memberi kan sejumlah energi dan protein yang bermutu tinggi (Krisnatuti, 2000). Tujuan pemberian MPASI adalah karena ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi yang dikarenakan oleh pertambahan umur bayi yang diiringi pertumbuhan dan aktifitasnya yang bertambah. Selain itu ketika bayi berumur lebih dari 6 bulan, timbul perbedaan antara jumlah makanan yang diperlukan dan makanan yang dapat disediakan oleh ASI. Maka kekurangan tersebut dapat dilengkapi dari MPASI. Selain itu pada saat bayi berumur diatas 6 bulan, syaraf dan otot di mulut bayi sudah mulai berkembang dan dapat digunakan untuk menggigit atau mengunyah. Pada umur tersebut bayi juga sudah mulai tumbuh gigi, bias mengontrol pergerakan lidah, mulai menaruh barang di mulutnya dan tertarik untuk mencoba rasa yang baru. Ditambah lagi pencernaan bayi mulai umur 6 bulan sudah cukup baik untuk mencerna makanan (Ariani, 2008). B. Syarat Makanan Pendamping ASI 1) Makanan pendamping harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi 2) Makanan pendamping harus diberikan kepada bayi yang telah berusia 4-6 bulan (Muchtadi, 1994) 3) Makanan bayi mudah disiapkan dengan waktu pengolahan yang singkat 4) Makanan pendamping ASI hendaknya mengandung protein (Krisnatuti, 2000) 5) Susunan hidangan sesuai dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang tersedia dan kebiasaan makan 6) Bentuk dan porsi disesuaikan dengan selera serta daya terima bayi 7) Makanan harus bersih dan bebas dari kuman (Poppy, 2001)



C. Jenis-jenis Makanan Pendamping ASI 1) Makanan lumat halus yaitu makanan yang dihancurkan dari tepung dan tampak homogeny (sama/rata). Contoh: bubur susu, bubur sumsum, biscuit ditambah air panas, papaya saring.



2) Makanan lumat yaitu makanan yang dihancurkan atau disaring tampak kurang rata. Contoh: papaya dihaluskan dengan sendok, pisang dikerik dengan sendok, nasi tim saring, bubur kacang hijau saring, kentang rebus.



3) Makanan lunak yaitu makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair. Contoh: bubur nasi, bubur ayam, bubur kacang hijau.



4) d. Makanan padat yaitu makanan lunak yang tidak nampak air. Contoh: lontong, nasi tim, kentang rebus, biscuit (Nadesul, 2001).



D. Cara Pemberian Makanan Pendamping ASI Makanan pendamping ASI dapat diberikan secara efisien, untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Berikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit dari bentuk encer, berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental 2) Makanan baru diperkenalkan satu-persatu dengan memperhatikan bahwa makanan betul-betul dapat diterima dengan baik 3) Makanan yang mudah menimbulkan alergi yaitu sumber protein hewani



diberikan



tepungtepungan,



terakhir.



Untuk



sayuran, daging dan



pemberian lain-lain.



buah-buahan,



Sedangkan telur



diberikan pada usia 6 bulan. 4) Cara



pemberian



makanan



bayi



mempengeruhi



perkembangan



emosinya. Oleh karena itu jangan dipaksa, sebaiknya diberikan saat ia lapar (Notoatmodjo, 2007)



E. Akibat Makanan Pendamping ASI dini 1) Gangguan menyusui Suatu hubungan sebab akibat antar pengenalan atau pemberian MPASI yang dini dan pengetahuan belum dibuktikan. Pada umumnya bayibayi yang menyusui mendapat makanan tambahan pada umur 6 bulan atau lebih dan dalam jumlah porsi yang kecil dari bayi -bayi yang mendapatkan susu formula. 2) Beban ginjal yang berlebih dan hiperosmolaritas Makanan padat, baik yang dibuat sendiri atau pabrik cenderung mengandung kadar natrium klorida (NaCl atau garam) yang tinggi sehigga akan menambah beban bagi ginjal. Bayi



yang



mendapatkan



makanan



padat



yang



terlalu



dini,



mempunyai osmolitas plasma yang lebih tinggi dari pada bayi-bayi yang



100% mendapat



ASI sehingga



bayi cepat



haus, karena



hyperosmolar dehidrasi. Hyperosmolitas merupakan penyebab haus sehingga menyebabkan penerimaan energi yang berlebihan. 3) Alergi terhadap makanan Belum matang sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini, dapat menyebabkan adanya alergi terhadap makanan pada masa kanakkanak. Alergi pada susu sapi dapat terjadi sebanyak 75% dan telah diingatkan, bahwa alergi terhadap makanan lainnya seperti : jeruk, tomat, telor, ikan, sereal bahkan makin sering terjadi. Meskipun ASI kadang-kadang dapat menularkan penyebab alergi dalam jumlah yang cukup



banyak



untuk



menyebabkan



gejala-gejala



klinis,



tetapi



pemberian susu sapi atau makanan pendamping dini menambah terjadinya alergi terhadap makanan. 4) Gangguan pengaturan selera makanan Makanan padat telah dianggap sebagai penyebab kegemukan pada bayi terutama yang diberikan susu formula melebihi berat dari pada



bayi yang mendapatkan ASI. Hal ini dikarenakan bayi yang diberi susu formula mendapatkan makanan padat lebih dini. 5) Bahan makanan yang merugikan Makanan



tambahan



mengandung



komponen-komponen alamiah



yang jika diberikan pada waktu dini dapat merugikan seperti sukrosa. Gula ini dapat menyebabkan kebusukan pada gigi, penggunaan gula ini pada usia dini dapat membuat anak terbiasa akan makanan yang rasanya manis dan makanan yang mengandung glutein. Hendaknya jangan diberikan pada usia sebelumnya atau usia muda karena dapat beresiko penyakit coeliac (penyakit perut) dan sangat berbahaya (Suharjo, 1989). F. Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI Makanan pendamping ASI diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 4 - 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan (Krisnatuti, 2000). Adapun garis besar pemberian makanan pendamping ASI menurut kelompok umur : 1) 0-4 bulan Bayi hanya diberikan ASI, lebih sering, lebih baik segera setelah lahir, ASI yang berwarna kuning-kuningan (kolostrum) diberikan kepada bayi. 2) 4-6 bulan Bayi terus diberikan ASI disamping itu mulai memperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI) berbentuk lumatan yang ditambah dengan air atau susu, pisang, dan pepaya yang dihaluskan. 3) 7-9 bulan Bayi terus diberikan ASI pada umur 7 bulan. Alat pencernaan pada bayi sudah lebih berfungsi oleh karena itu bayi mulai diperkenalkan dengan makanan



pendamping



ASI



(MP-ASI).



Untuk mempertinggi nilai gizi



makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak yaitu santan atau minyak kelapa atau margarin bahan makanan ini



dapat



menambah



kalori



makanan



bayi, memberi



rasa



enak



jika



mempertinggi penyerapan vitamin A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak. 4) 9-12 bulan Bayi terus diberikan ASI disamping itu mulai diberikan makanan lunak seperti: bubur nasi, bubur kacang hijau,dan lain-lain. Pada usia 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap bentuk dan kepadatan nasi tim bayi diatur secara mendeteksi bentuk dan kepadatan makanan keluarga. 5) 12-24 bulan Bayi terus diberikan ASI, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) atau



makanan



keluarga



sekarang



3x



sehari



dengan



porsi separuh



makanan orang dewasa setiap kali makan selain tetap di berikan makanan selingan dua kali sehari (Poppy, 2001). G. Makanan Pendamping ASI usia 7 Bulan Pemberian ASI tetap diteruskan semau bayi. Pada bulan ini bayi sudah dapat diberikan makanan seperti nasi tim ditambah sedikit demi sedikit sumber lemak yaitu santan atau minyak kelapa/margarine. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, di samping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vitamin A dan zat lain yang larut dalam lemak. Waktu pemberian MPASI pada masa ini adalah umur 7 bulan dapat diberikan bubur susu satu kali, sari buah dua kali. Beberapa contoh menu MP-ASI 7 bulan : a. Bubur Jagung Jagung juga kaya akan kandungan vitamin C yang sangat diperlukan si kecil untuk kesehatan gusi, tulang, dan daya tahan tubuh. Kandungan nutrisi lain dari jagung manis termasuk diantaranya adalah vitamin B3 atau niasin, dan unsur kalium. Vitamin B3 diperlukan tubuh untuk proses menghasilkan energi sedangkan kalium diperlukan untuk mengatur kesetimbangan kadar air



dalam sel-sel tubuh, membantu kinerja otot, dan transmisi signal pada sistem syaraf.jagung manis juga mengandung vitamin B1, Vitamin B5, fosfor, mangan, dan folat atau vitamin B9. Kandungan gizi jagung manis per 100 gram Energi 86 Kcal, Karbohidrat 18.70 g, Protein 3.27 g Total Lemak 1,35 g .Serat 2.0 g, Folat 42 mg, Niacin 1.770 mg, Asam pantotenat 0.717 mg, Pyridoxine 0,093 mg, Riboflavin 0,055 mg, Thiamin 0,155 mg, Vitamin A 187 IU , Vitamin C 6,8 mg, Vitamin E 0,07 mg, Vitamin K 0,3 mg, Kalium 270 mg, Kalsium 2 mg,



Besi



0,52



mg,Zinc



0.46



mg,



Karoten-ß



ug



47,



Karoten-α 16 ug, Cryptoxanthin-ß 115 mg, Lutein-zeaxanthin 644 mg . Sedangkan Manfaat jagung manis bagi bayi dan balita yaitu : 1) Bagus untuk kesehatan mata. Jangung diketahui mengandung lutein dan antioksidan Zeaxanthin, yang didalam tubuh si kecil memiliki peran proteksi terhadap terbentuknya beberapa gangguan penyakit pada mata. Kandungan folat dan beta karoten pada jagung juga bagus bagi kesehatan mata mereka. 2) Sumber kalori. Jagung berukuran sedang mempunyai kalori yang setara dengan sebutir apel, sehingga jenis sayuran ini adalah alternatif yang bagus sebagai sumber kalori si kecil. Kandungan karbohidrat dalam jagung akan dicerna secara perlahan sehingga si kecil tidak akan gampang lapar. 3) Bagus untuk pencernaan. Karena kandungan serat pada jagung cukup tinggi sehingga jangung bagus untuk kesehatan pencernaan si kecil. Saat mereka mengalami gejala sembelit seperti susah buang air besar (BAB), jarang BAB, mengeluh sakit saat BAB, atau feses keras, jagung manis adalah pilihan tepat untuk diberikan pada balita bunda.



b. Puree



Puree adalah makanan lembek yang biasanya dibuat dari buah dan sayuran segar. Bentuknya sangat mirip dengan bubur, namun lebih basah dan alami tentunya karena menggunakan bahan-bahan yang diambil langsung dari alam. Didalam setiap resep puree bisa ditambahkan susu atau kaldu untuk membuat puree menjadi lebih creamy and tasty. Dalam mengolah makanan menjadi puree, digunakanan beberapa metode yaitu menggunakan strainer (saringan kawat), hand held manual/electronic puree, food processor and blender. Contoh puree buah yang bisa dibuat adalah puree buah apel dan pisang. Kandungan zat gizi buah pisang per 100 gram adalah Energi 99 kkal ; protein 1,2 gr ; lemak 0,2 gr ; karbohidrat 26 gr ; kalsium 8 mg; zat besi 5 mg ; fosfor 28 mg ; Vitamin A 146 SI; Vitamin B1 0,08 mg ; Vitamin C 3 mg. sedangkan apel per 100 gram Kalori (kcal) 52, Lemak 0,2 g , Natrium 1 mg, Kalium 107 mg, Karbohidrat 14 g, Serat pangan 2,4 g, Protein 0,3 g, Vitamin A 54 IU, Vitamin C 4,6 . Karena banyaknya sumber vitamin dan mineral dari kedua bahan, maka bisa dibuat menjadi puree yang sehat untuk bayi dan balita c. Bubur Bubur merupakan istilah umum untuk mengacu pada campuran bahan padat dan cair, dengan komposisi cairan yang lebih banyak daripada padatan dan keadaan bahan padatan yang tercerai-berai.Dalam dunia kuliner, bubur adalah jenis makanan yang dimasak dengan cara menggodog bahannya sampai



menjadi



sangat



lunak.Istilah



bubur,



jika



tanpa



disebutkan



keterangannya, biasanya merujuk pada bubur beras yang dimasak secara sederhana, beras dicuci, dimasukkan ke dalam air yang mendidih, diaduk sampai air mendidih lagi dan berasnya menjadi lunak. Untuk memberi rasa pada bubur, bisa ditambahkan santan kelapa atau parutan kelapa, dan dibuat sesuai selera kekentalannya. Bubur merupakan pilihan utama dalam pemberian makan pada anak bayi dan balita karena teksturnya yang mudah diterima. Bubur dapat dikombinasikan dengan beberapa bahan agar memperkaya kandungan gizi



untuk anak.Bahan bahan yang dapat digunakan misalnya kombinasi dari lauk nabati, sayur, dan hewani. Beberapa bahan makanan yang dapat dikombinasikan dengan kandungan zat gizi per 100 gram nya yaitu : 1) Bayam Kalori (kcal) 371, Lemak 7 g, Natrium 4 mg, Kalium 508 mg, Karbohidrat 65 g, Serat pangan 7 g, Protein 14 g, Vitamin A 2 IU, Kalsium 159 mg Zat besi 7,6 mg. Vitamin B6 0,6 mg , Vitamin C 4.2 2) Tahu Kalori (kcal) 76, Lemak 4,8 g, Natrium 7 mg, Kalium 121 mg, Karbohidrat 1,9 g, Serat pangan 0,3 g, Protein 8 g, Vitamin A 85 IU, Vitamin C 0,1 mg, Zat besi 5,4 mg, Magnesium 30 mg 3) Wortel Kalori (kcal) 41, Lemak 0,2 g, Natrium 69 mg, Kalium 320 mg, Karbohidrat 10 g, Serat pangan 2,8 g, Protein 0,9 g, vitamin A 16,706 IU, Kalsium 33 mg, Vitamin C 5,9 mg, Zatbesi 0,3 mg, magnesium 12 mg, Vitamin B6 0,1 mg. d. Setup Buah dan Smooth Potato Setup buah merupakan buah-buahan yang dimasak dengan dikukus atau direbus dan dibubuhi gula. Sedangkan smooth adalah bentuk makanan yang telah dihaluskan. Pembuatan setup buah bisa dilakukan dengan bahan buah seperti apel yang kemudian di bubuhi madu, sebagai pengganti gula dan butter unsalted. Untuk Smooth Potato menggunakan bahan kentang yang dihaluskan lalu dikombinasikan dengan bahan-bahan nabati, sayur, dan bahan hewani. Adapun kandungan gizi per 100 gram untuk setup apel panggang dan Smooth Potato yaitu :



1) Apel Kalori (kcal) 52, Lemak 0,2 g , Natrium 1 mg, Kalium 107 mg, Karbohidrat 14 g, Serat pangan 2,4 g, Protein 0,3 g, Vitamin A 54 IU, Vitamin C 4,6 2) Madu



Kalori (kcal) 304, Natrium 4 mg, Kalium 52 mg, Karbohidrat 82 g, Gula 82 g, Protein 0,3 g, Kaslium 6 mg, magnesium 2 mg, zat besi 0,4 mg, Vitamin C 0,5 mg 3) Butter Unsalted Kalori (kcal) 716, Lemak 81 g, Natrium 11 mg, Kalium 24 mg, Karbohidrat 0,1 g, Protein 0,9 g, Vitamin A 2,499 iu, Kalsium 24 mg, Vitamin D 60 IU, magnesium 2 mg 4) Kentang Kalori (kcal) 76, Lemak 0,1 g, Natrium 6 mg, Kalium 421 mg, Karbohidrat 17 g, Serat pangan 2,2 g, Protein 2 g, Vitamin A 2IU, Vitamin C 19,7 mg, Kalsium 12 mg, Zat besi ,8 mg, Vitamin B6 0,3 mg, Magnesium 23 mg 6) Ayam air 65 g, energi 215 kkal, protein 18 g, lemak 15 g, lemak jenuh 4 g, kolesterol 75 mg, kalsium 11 mg, besi 0,9 mg, magnesium 20 mg, fosfor 147 mg, kalium 189 mg, natrium 70 mg, dan seng 1,3 mg. 7) Tahu Kalori (kcal) 76, Lemak 4,8 g, Natrium 7 mg, Kalium 121 mg, Karbohidrat 1,9 g, Serat pangan 0,3 g, Protein 8 g, Vitamin A 85 IU, Vitamin C 0,1 mg, Zat besi 5,4 mg, Magnesium 30 mg 8) Wortel Kalori (kcal) 41, Lemak 0,2 g, Natrium 69 mg, Kalium 320 mg, Karbohidrat 10 g, Serat pangan 2,8 g, Protein 0,9 g, vitamin A 16,706 IU, Kalsium 33 mg, Vitamin C 5,9 mg, Zatbesi 0,3 mg, magnesium 12 mg, Vitamin B6 0,1 mg. H. Cara Membuat 



Cara pembuatan Bubur Jagung Saus Sayuran adalah : 1. Blender jagung manis, ayam, dan tempe dengan ½ gelas air 2. Masak dengan api kecil, aduk-aduk terus hingga meletup-letup/matang, angkat.



3. Untuk saus, buang biji dan kulit wortel, rebus dan blender hingga halus. 4. Letakkan bubur jagung di mangkuk, lalu siram dengan saus wortom, sajikan. 



Cara pembuatan Bubur BaTaTel adalah : 1. Campurkan beras, bawang putih cincang, tahu putih potong kecil, wortel potong kecil dengan air kaldu ayam. 2. Masak dengan api sedang, aduk-aduk sampai mendidih, masukkan bayam 3. Terus aduk sampai air hampir habis dan tekstur bubur sudah terbentuk 4. Setelah dingin, blender 5. Saring dengan saringan kawat







Cara pembuatan Setup Apel Panggang adalah : 1. Cuci apel, kupas, sisihkan bagian tengah dan biji, potong dadu. 2. Rebus apel dengan air, kayu manis dan daun pandan 3. Setelah apel lunak,angkat 4. Panaskan teflon, beri unsalted butter, panggang sampai kecokelatan. 5. Blender hingga halus 6. Sajikan dengan tambahan madu di atasnya







Cara pembuatan Smooth Potato adalah : 1. Rebus potongan ayam, tahu, wortel dan kentang. 2. Tiriskan lalu diblender. (gunakan air rebusan untuk memblender) 3. Sajikan dalam mangkuk.







Cara Pembuatan Sari PiPel adalah : 1. Kupas pisang, buang bagian tengah yang berbiji, potong kecil. 2. Cuci bersih apel, kupas kulitnya, potong kecil 3. Blender dengan sedikit air 4. Saring.



DAFTAR PUSTAKA