Makalah Multiplexer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Makassar, 30 Mei 2017



Penyusun



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam elektronik, telekomunikasi, dan jaringan computer multiplexing adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-to-digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel. Dalam komunikasi, sinyal yang telah dimultipleks disalurkan ke sebuah saluran komunikasi, yang mungkin juga merupakan medium transmisi fisik. Multipleksing membagi kapasitas saluran komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran logik tingkat-tinggi, masing-masing satu untuk setiap sinyal pesan atau aliran data yang ingin disalurkan. Sebuah proses kebalikannya, dikenal dengan demultipleksing, dapat mengubah data asli di sisi penerima. Sebuah alat yang melakukan multipleksing disebut multiplekser dan alat yang melakukan proses yang berlawanan disebut demultiplekser, (DEMUX). Bentuk paling dasar dari multipleksing adalah time-division multipleksing (TDM) dan frequency-division multiplexing (FDM). Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut sebagai wavelength-division multiplexing (WDM). 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana multiplexer dan macam-macamnya? 2. Bagaimana aplikasi multiplexer?



1.3 Tujuan 1. Menjelaskan multiplexer dan macam-macamnya 2. Menjelaskan aplikasi multiplexer



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Multiplexer



Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu untuk dikeluarkan pada sisi output. Multiplexer merupakan perangkat pemilih beberapa jalur data kedalam satu jalur data untuk dikirim ke titik lain. Multiplexer mempunyai dua atau lebih signal digit sebagai input dan control sebagai pemilih (selector). Multiplexer merupakan data selector (pemilih data). Pada multiplexer, jumlah masukan > jumlah keluaran Multiplexer atau yang bisa disebut juga sebagai Mux adalah perangkat pemilih beberapa jalur data ke dalam satu jalur data untuk dikirim ke titik lain. Maksudnya, multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan hanya mempunyai satu output. Dengan menggunakan selektor, dapat dipilih salah satu inputnya untuk dijadikan output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplexer ini mempunyai n-input, m-selector, dan 1 output. Biasanya jumlah inputnya adalah 2m selektornya.



2.2 Macam-macam MUX



1. MUX 2 Kanal 1 Bit (MUX 2x1) MUX 2 kanal 1 bit menunjukkan MUX dengan 2 kanal input (A dan B) dan 1 selektor (S) dan 1 bit output Y.



2. MUX 4 Kanal 1 Bit (MUX 4x1) MUX 4 kanal 1 bit menunjukkan MUX dengan 4 kanal input (A, B, C, dan D ) dan 2 selektor (S0 dan S1) dan 1 bit Output Y.



2.3 Pengertian Multiplexing



Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik. Multiplexing merupakan Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal – sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital. Multiplexer menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur input n dan mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang sudah dimultiplexkan, kemudian memisahkan (malakukan demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu mengirimkannya ke saluran output yang tepat. Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut ini: Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi. Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data meningkat. Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.



Pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai syarat-syarat bagi perangkat komunikasi data. Pernyataan yang sama diterapkan untuk komunikasi suara. Maksudnya, semakin besar fasilitas transmisi sebagai syarat untuk channel suara, semakin berkurang biaya per channel suara individu. Kapasitas yang diperklukan untuk sebuah channel suara tunggal biasanya sedangsedang saja. Dalam multiplexing akan mengalami proses : Proses penggabungan beberapa kanal Pembagian bandwith dari sebuah jalur data



diantara berbagai macam jenis



komunikasi Pembagian sebuah jalur kanal komunikasi menjadi beberapa sub-kanal komunikas Pada umumnya, sistem transmisi yang ada di dalam jaringan telekomunikasi memiliki kapasitas yang melebihi kapasitas yang dibutuhkan satu user. Dengan demikian sangat mungkin untuk menggunakan bandwidth yang ada seefisien mungkin oleh lebih dari satu user, sehingga perlunya digabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada satu kanal transmisi. Perangkat yang digunakan untuk melaksanakan multiplexing dinamakan multiplexer (mux). Di sisi penerima, gabungan sinyal itu akan kembali dipisahkan sesuai dengan tujuan masing-masing. Proses ini disebut demultiplexing. Perangkat yang melaksanakan demultiplexing disebut demultiplexer(demux)



Gambar proses multiplexing dan demultiplexing



Proses multiplexing pada pesawat telepon seluler 2.4 Jenis – Jenis Multiplexing



1.



Frequency Division Multiplexing (FDM) Multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan)



sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital. Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop).



2. Time Division Multiplexing (TDM) Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan sehingga TDM lebih efisien daripada FDM.



3. Wavelength Division Multiplexing (WDM) Memberikan setiap pesan panjang gelombang (wavelength) yang berbeda (frekuensi). Mudah dilakukandengan serat optik dan sumber optik. Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk



menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi



4.



Code Division Multiplexing (CDM) Disebut juga dengan Code Division Multiple Access (CDMA), digunakan pada



komunikasi seluler (ponsel). Merupakan metode pintar yang memungkinkan peralatan dapat melewatkan data pada frekuensi yang sama, pada saat yang sama tetapi menggunakan kode yang berbeda. Seluruh daerah frekuensi digunakan bersama-sama tanpa pembagian kanal. Untuk membedakan antara masing-masing hubungan digunakan sistem pengkodean dengan modulasi frekuensi (pengubahan pola frekuensi pembawa) secara unik untuk masing-masing hubungan.



2.5 Aplikasi Multiplexer Multiplexer digunakan di berbagai bidang di mana beberapa data yang harus dikirim menggunakan satu baris. Berikut adalah beberapa aplikasi dari multiplexer: 1. Sistem Komunikasi Sistem komunikasi adalah seperangkat sistem yang memungkinkan komunikasi seperti sistem transmisi, relay dan tributary station, dan jaringan komunikasi. Efisiensi sistem komunikasi dapat meningkat pesat dengan menggunakan multiplexer. Multiplexer memungkinkan proses transmisi berbagai jenis data seperti audio, video pada saat yang sama menggunakan jalur transmisi tunggal. 2. Jaringan telepon Dalam jaringan telepon, beberapa sinyal audio yang terintegrasi pada satu baris untuk transmisi dengan bantuan multiplexer. Dengan cara ini, beberapa sinyal audio dapat diisolasi dan akhirnya, sinyal audio mencapai penerima. 3. Memori Komputer Multiplexer digunakan untuk melaksanakan sejumlah besar memori ke komputer, pada saat yang sama mereduksi jumlah baris tembaga yang diperlukan untuk menghubungkan memori ke bagian lain dari sirkuit komputer. 4. Transmisi dari sistem komputer dari satelit



Multiplexer dapat digunakan untuk transmisi sinyal data dari sistem komputer dari satelit atau pesawat ruang angkasa ke sistem tanah menggunakan GPS (Global Positioning System) satelit.



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Agar penggunaan saluran telekomunikasi menjadi lebih efisien lagi, dipergunakan beberapa bentuk multiplexing. Multiplexing memungkinkan beberapa sumber transmisi membagi kapasitas transmisi menjadi lebih besar. Dua bentuk yang paling umum dari multiplexing adalah Frequency-Division Multiplexing (FDM) dan time Division Multiplexing (TDM). Frequency-Division Multiplexing bisa dipergunakan bersama-sama dengan sinyal-sinyal analog. Sejumlah sinyal secara simultan dibawa menuju media yang sama dengan cara mengalokasikan band frekuensi yang berlainan ke masing-masing sinyal. Diperlukan peralatan modulasi untuk memindah setiap sinyal ke band frekuensi yang diperlukan, sedangkan peralatan multiplexing diperlukan untuk mengkombinasikan sinyal-sinyal yang dimodulasikan. Synchronous time-division multiplexing bisa dipergunakan bersama-sama dengan sinyal digital atau sinyal-sinyal analog yang membawa data digital. Pada bentuk multiplexing yang seperti ini, data dari berbagai sumber dibawa dalam frame secara berulang-ulang. Setiap frame terdiri dari susunan jatah waktu, dan setiap sumber ditetapkan bahwa setiap framenya terdiri dari satu atau lebih jatah waktu. Efeknya akan tampak pada bit interleave dari data pada berbagai sumber. Statistical time-division multiplexing menyediakan layanan yang lebih efisien dibanding synchronous TDM sebagai pendukung terminal. Dengan statistical TDM, jatah waktu tidak ditetapkan terlebih dahulu untuk sumber-sumber data tertentu. Melainkan, data pengguna ditahan dan ditransmisikan secepat mungkin menggunakan jatah waktu yang tersedia.