Makalah Nikotin Fix GRT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TOKSIKOLOGI



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Merokok kini telah menjadi suatu kebudayaan dihampir semua kalangan masyarakat khususnya di Indonesia. Perokok di Indonesia umumnya telah mengetahui bagaimana bahaya dari merokok dengan membaca tulisan “Merokok dapat menyebabkan Kanker, serangan Jantung, Impotensi dan gangguan Kehamilan dan Janin”. Namun ternyata tulisan tersebut belum dapat mengurangi keinginan para perokok aktif tersebut untuk berhenti merokok. Padahal nyatanya dampak yang akan diterima dapat lebih dari itu, salah satunya penderita tidak hanya perokok sendiri (perokok aktif) tetapi juga orang yang berada di lingkungan asap rokok atau disebut dengan perokok pasif. Gangguan kesehatan tersebut sebagian besar disebabkan oleh nikotin yang berasal dari asap arus utama dan asap arus samping dari rokok yang dihisap oleh perokok. Nikotin merupakan obat yang bersifat adiktif sama seperti kokain dan heroin. Bentuk nikotin yang paling umum adalah tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu dan pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan dan kunyah. Dua bentuk tersebut semakin popular di Amerika Serikat. Kira kira 735 populasi di Amerika Serikat yang berusia 12 tahun dan lebih pernah menghisap rokok dalam seumur hidupnya, 32% pernah menghisap rokok dalam tahun terakhir dan 27% pernah menghisap rokok dalam bulan terakhir. Persentasi remaja dan dewasa berusia 18 sampai 25 tahun yang melaporkan menggunakan rokok dalam seumur hidupnya adalah paling tinggi pada tahun 1979 dan biasanya menurun. Laki laki secara signifikan lebih berkemungkinan menghisap rokok pada bulan terakhir dibandingkan dengan wanita.



TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



1



TOKSIKOLOGI



B. Tujuan 1. Mengetahui definisi Nikotin 2. Mengetahui senyawa yang terkandung dalam Nikotin 3. Mengetahui manfaat dan efek penggunaan Nikotin 4. Mengetahui distribusi, metabolisme dan ekskresi Nikotin di dalam tubuh 5. Mengetahui toksisitas Nikotin 6. Mengetahui cara analisis Nikotin



C. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari Nikotin? 2. Apa saja senyawa yang terkandung dalam Nikotin? 3. Apa saja manfaat dan efek penggunaan Nikotin? 4. Bagaimana distribusi, metabolisme dan ekskresi Nikotin di dalam tubuh? 5. Bagaimana toksisitas Nikotin? 6. Bagaimana cara analisis Nikotin?



TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



2



TOKSIKOLOGI



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Nikotin Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkoloid yang ditemukan secara alami diberbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan 0,3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari hasil biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Nikotin merupakan racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok. Nikotin mempunyai kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi selsel kanker. Gangguan penggunaan nikotin adalah masalah kognitif, biologis, perilaku dan sosial yang terkait dengan penggunaan dan penyalahgunaan nikotin. Nikotin yang terkandung dalam tembakau adalah sebuah substansi psikoaktif yang menghasilkan pola ketergantungan, toleransi dan withdrawal (sebuah gangguan penggunaan nikotin). Secara farmakologi, nikotin adalah racun yang mematikan. Dosis lethal (mematikan) nikotin pada manusia sekitar 60 mg. Satu batang rokok putih saja sudah mengandung nikotin antara 15 - 20 mg. Jadi bila tiga atau empat batang rokok dimasukkan ke dalam segelas air minum, kemudian diminum dengan rokoknya sekaligus maka bisa mati karena dosis nikotinnya sudah mematikan. Tetapi bila nikotinnya dihisap melalui asap rokok, maka kadar nikotin yang diserap tubuh dalam tiap batang rokok akan jauh lebih rendah dibanding bila rokok ini diminum. Meskipun demikian, jenis racun di dalam asap rokok tetap lebih banyak. Berdasarkan hasil analisa para ahli, di dalam kepulan asap rokok terkandung lebih dari 4.000 macam racun kimia yang berbahaya, dan 43 di antaranya bersifat karsinogenik (pencetus kanker) seperti sianida, tar (partikel karbon) dan nikotin Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga di dalam tembakau yang tidak dibakar. Mengukur kuantum dalam asap rokok dengan menggunakan smoking machine, sedangkan di dalam tembakau tanpa menggunakan smoking mechine. Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, juga menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Denyut jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



3



TOKSIKOLOGI



dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah. Nikotin memegang peranan penting dalam ketagihan merokok.



B. Senyawa yang Terkandung dalam Nikotin Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya, Kafein. Bagi pencinta kopi, tentu bisa merasakan effek stimulant dari kafein ini ketika meminum secangkir kopi di pagi hari. Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap.



C. Manfaat Penggunaan Nikotin a. Laki-laki yang merokok memiliki resiko lebih sedikit menjalani operasi penggantian sendi dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok, sebab nikotin dalam tembakau membantu mencegah kerusakan tulang rawan dan sendi. b. Menurunkan resiko penyakit parkinson. c. Menurunkan resiko obesitas sebab nikotin dalam asap tembakau adalah penekan nafsu makan. Nikotin bertindak sebagai stimulan penekan nafsu makan. Sedangkan tindakan merokok memicu modifikasi perilaku untuk selalu ngemil. d. Merokok menurunkan resiko kematian setelah si perokok mengalami beberapa serangan jantung.Dibandingkan dengan non-perokok, perokok yang sudah pernah mengalami serangan jantung tampaknya memiliki tingkat kematian yang lebih rendah. TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



4



TOKSIKOLOGI



Sebab merokok ternyata membantu obat jantung clopidogrel bekerja lebih baik. Clopidogrel adalah obat yang digunakan untuk menghambat penggumpalan darah bagi pasien yang menderita penyakit arteri koroner dan penyakit peredaran darah lainnya. Sesuatu dalam asap rokok mengaktifkan protein tertentu yang disebut sitokrom, yang mengubah clopidogrel menjadi lebih aktif.



D. Efek Penggunaan Nikotin Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemuadian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect. Semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan. Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon "Fight or Flight". Jika anda mencintai film horror, atau sangat suka dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin ini, yang juga akan anda alami saat merokok: a. Detak jantung yang sangat cepat b. Meningkatnya tekanan darah c. Tarikan nafas yang berat dan cepat Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat merokok, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai perokok yang berbadan kurus dibandingkan perokok yang kelebihan berat badan. Dalam jangka panjang, Nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, mengakibatkan si perokok, walaupun sudah lama berhenti merokok, sangat rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Di dalam otak, sebagai respon terhadap Nikotin, otak akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria. Terkadang, merokok (endorphin) dapat menstimulus sex anda. Contohnya, saya teringat saat nge-date. Tiba-tiba si cewek meminta rokok. Alasannya, ia merasa lebih hot dan panas saat melakukan hubungan sex sambil menghisap rokok.



TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



5



TOKSIKOLOGI



Para peneliti sepakat bahwa Nikotin adalah salah satu zat adiktif yang berbahaya. Zat ini memenuhi dua efek sekaligus: 1. Psikologis – Seseorang perokok, karena ketagihan, tetap akan merokok dan merokok, walaupun sangat tahu akan bahaya merokok bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. 2. Fisiologis – Para ahli syaraf menyatakan, karena merokok men-stimulus system syaraf sehingga si perokok merasa nyaman dan relax, maka si perokok akan mengulanginya lagi dan lagi demi mendapatkan perasaan nyaman tersebut. Efek Nikotin berbanding lurus dengan dosis yang digunakan. Setelah beberapa lama merokok, seseorang akan melewati batas toleran, artinya, jika sebelumnya butuh 1 batang rokok perhari untuk merasa nyaman, maka, setelah merokok selama satu bulan, ia akan membutuhkan 2 batang rokok per hari untuk merasakan kembali perasaan nyaman tersebut dan bertambah di bulan berikutnya. Saat mengkonsumsi Nikotin, fungsi otak dan tubuh akan berubah, beradaptasi sebagai kompensasi atas adanya efek yang ditimbulkan oleh Nikotin. Sebagai contoh, otak akan beradaptasi, memperbanyak atau mengurangi jumlah sel syaraf reseptor akibat dari adanya Nikotin. Saat berhenti merokok, efek fisiologis ini tetap tertinggal dalam otak. Akibatnya, tubuh (otak) bereaksi dan tidak bisa berfungsi dengan baik selayaknya ketika Nikotin masih berada dalam tubuh. Umumnya, seseorang yang mencoba berhenti mengkonsumsi Nikotin, akan mengalami gejala berikut:   



Irritabilitas, biasanya menjadi lebih sensitif dan mudah marah Gampang cemas dan merasa depresi Dan tentu saja, kebutuhan yang amat-amat sangat terhadap Nikotin



Dalam beberapa bulan pertama sejak berhenti mengkonsumsi Nikotin (baca: merokok), gejala dan efek fisiologis akan berkurang sedikit demi sedikit. Namun, bagi seorang perokok, satu hari tanpa rokok, ibarat tertusuk jarum neraka. Itulah mengapa, hanya kurang dari 3% yang berhasil untuk benar-benar tidak merokok lagi. Dari tinjauan kesehatan, merokok memiliki lebih banyak sisi negatifnya, seperti dapat menimbulkan kanker paru-paru dan emphysema Emphysema adalah kerusakan kronis pada kantung udara di paru-paru (alveolus), dimana kantung-kantung tersebut membesar dari ukuran normal sehingga menjadi kurang fleksibel. Akibatnya, menarik nafas menjadi lebih sulit dan paru-paru pun rentan terhadap infeksi. Satu puntung rokok, mengandung puluhan zat berbahaya. Dan Nikotin bersama zat-zat lainnya tersebut, sangatlah bersifat karsinogenik.



TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



6



TOKSIKOLOGI



Jadi, jika memang tidak bisa berhenti merokok, maka ada baiknya berhati-hati. Setidaknya, janganlah merokok di tempat umum atau di depan orang banyak dan anakanak. Jika anda tidak peduli dengan diri sendiri, setidaknya, pedulilah terhadap orangorang di sekitar anda yang sangat anda cintai.



E. Distribusi, Metabolisme dan Ekskresi Nikotin di dalam Tubuh 1. Distribusi Nikotin Dalam Tubuh Distribusi nikotin dalam tubuh tergantung banyaknya jalan yang dilalui dan rata – rata peredarannya dalam tubuh. Adanya bentuk peredaran nikotin yang menyangkut transmisi yang melalui sistem venaportal, injeksi intraperitoneal, tertelannya nikotin akan menyebabkan nikotin terkonsentrasi dan terkumpul dengan besar di dalam hati. Absorbsi melalui paru – paru, bucal mucosa, atau injeksi intravena akan membantu terhadap konsentrasi nikotin di otak dan organ lainnya karena metabolisme nikotin di hati tidak tersedia. Absorbsi nikotin dari tembakau rokok yang terhirup masuk kedalam darah melalui paru – paru dengan cepat dan efisien. Setelah masuk kedalam paru – paru nikotin mengikuti proses sirkulasi melalui bilik kiri jantung, dimana nikotin dipompakan secara langsung ke otak dan bagian lainnya dalam tubuh. Konsentrasi yang tinggi dari nikotin di pembuluh arteri diperoleh melalui inhalasi asap rokok, dan kesetimbangan nikotin diantara darah dan otak menghasilkan jumlah nikotin yang tinggi di otak, hal ini dipengaruhi oleh otak dan ganglion yang aktif mengumpulkan nikotin. 2. Metabolisme dan Ekskresi Nikotin Nikotin merupakan bahan yang beracun. Nikotin akan menyebabkan kematian bagi manusia jika disuntikkanmelalui intravena. Ketika otak perokok secara aktif menerima nikotin, tubuh melakukan kegiatan tersebut dalam 2 cara yakni metabolisme bentuk yang tidak aktif dan ekskresi molekul aktif. a. Metabolisme Nikotin diubah dalam dua metabolisme utama yakni kotin dan Nikotin-1-Noksida. Ada yang dibentuk dari saluran alternatif, dimana metabolisme oksidative melibatkan baik N-oksidasi maupun alpha-karbonoksidasi dari rantai pirrolidin. Perubahan nikotin menjadi kotin terjadi di hati, ginjal, dan paru – paru, tetapi tidak terjadi di otak, dan saluran utama dari inaktivasi nikotin. Perubahan Nikotin1-N-oksida menjadi nikotindi bagian bawah kelenjar gastrointestinal sepertinya tidak begitu penting karena metabolisme kembali dari nikotin akan menurun dengan cepat oleh hati selama siklus pertama pada sirkulasi secara umum. b. Ekskresi Proporsi terbesar sejauh ini dari nikotin dan metabolismenya dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Walaupun nikotin juga terdapat pada keringat, saliva, kelenjer susu pada wanita. Pada wanita perokok nikotin dapat ditemukan secara signifikan dalam air susu ibu (ASI). Pada kejadian absorbsi, ekskresi nikotin yang stabil adalah pH yang tetap, ketika pH rendah (5,5 atau kurang) maka nikotin TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



7



TOKSIKOLOGI



hampir secara total terionisasi dan tidak dapat diabsorbsi melalui tubulus ginjal. Dalam kondisi ini 30 – 40 % dari dosis intravena dan kumpulan nikotin yang diabsorbsi dari merokok dieksresikan melalui urine sebagai nikotin yang terikat. Kebanyakan nikotin diabsorbsi kembali dari urine bukan hanya melalui tubulus ginjal, tetapi dapat juga melalui kandung kemih. Pada kondisi normal perubahan pH urine, perokok mengeluarkan jumlah yang sama antara nikotin dan kotin dalam urine perokok.



F. Toksisitas Nikotin Nikotin mempunyai rumus molekul C10H14N2 dengan berat molekul 162,23. Sifat sifat dari nikotin adalah daun tembakau kering mengandung 2-8% nikotin, yang terikat dengan asam sitrat dan malat. Berbentuk cairan seperti mintak tak berwarna sampai warna kuning pucat dan akan berubah menjadi coklat apabila terkena udara atau sinar. Sangat hidroskopis dan mudah membentuk garam dengan semua asam, sangat mudah larut dengan alcohol, kloroform, ether, petroleum eter, minyak tanah dan minyak nabati. Nikotin memasuki tuubuh, didistribusikan dengan cepat melalui aliran darah dan bisa menyebrang blood-brainbarrier. Rata rata dibutuhkan sekitar 7 detik untuk zat mencapai otak ketika dihirup. Half life nikotin dalam tubuh adalah sekitar 2 jam. Jumlah nikotin yang diserap oleh tubuh dari merorok tergantung dari banyak factor, termasuk jenis tembakau, apakah asapnya dihirup dan apakah filter digunakan. Untuk mengunyah tembakau, mencelupkan tembakau yang diadakan di mulut antara bibir atau diambil dalam hidung. Jumlah yang di rilis ke dalam tubuh cenderung jauh lebih besar dari pada asap tembakau. Nikotin mengalami dalam hati oleh enzim sitokrom P450(kebanyakan CYP2A6 dan juga oleh CYP2B6). Metabolit utama adalah cotinine.



G. Cara Analisis Nikotin Kadar nikotin ini bisa dideteksi melalui pemeriksaan urine, tapi zat ini hanya bisa terdeteksi dalam waktu 3-4 hari saja atau pada perokok berat dalam waktu 10-20 hari. Untuk pemeriksaan yang lebih sensitif melalui pengujian folikel rambut, pemeriksaan ini bisa mendeteksi kadar nikotin dan juga obat-obatan terlarang namun harganya akan lebih mahal. 



Alat: 1. Buret 2. Beker glass 3. Erlenmeyer 4. Tabung reaksi 5. Pipet tetes 6. Gelas ukur



TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



8



TOKSIKOLOGI







Bahan: 1. Sampel rokok 2. Larutan NaOH dalam alkohol 3. Eter 4. Petrolium eter 5. H2SO4 pekat 6. HCl pekat 7. Indikator metal merah 8. Aquades







Prosedur kerja: 1 . Sebanyak 1 gr sampel yang mengandung nikotin ditambah dengan 1 ml N a O H d a l a m a l k o h o l . 2. Kemudian ditambah dengan larutan eter 10 ml. 3. T ambahkan dengan larutan petroleum eter 10 ml. 4. Homogenkan dan diamkan selama 1 sampai 2 jam. - Analisa Kualitatif 1. Sebanyak 1 ml ekstrak dari tembakau rokok ditambah dengan beberapa tetes H2SO4 pekat sampai terbentuk garam berwarna coklat2. 2. Sebanyak 1 ml ekstrak dari tembakau rokok ditambah dengan beberapa tetesHCl pekat sampai terbentuk garam berwarna coklat. - Analisa Kuantitatif : Metode titrasi 1. Larutan ekstrak rokok 10 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan dibiarkan eternya menguap. 2. Tambahkan 10 ml aquades dan 2 – 3 tetes metal merah sebagai indikator dan titrasi dengan 0,1 N HCl sampai warna berubah menjadi merah.



TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



9



TOKSIKOLOGI



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkoloid yang ditemukan secara alami diberbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Nikotin memiliki beragam efek pada tubuh manusia dan bersifat toksis pada jaringan syaraf. Pada prinsipnya alkaloid yang terdapat di dalam tembakau. Nikotin berbentuk cairan tidak berwarna, merupakan basa yang mudah menguap.



B. Saran



1. Sebaiknya para perokok mulai mengetahui efek dan bahaya dari nikotin yang terdapat dalam rokok tersebut 2. Sebaiknya perusahaan yang memproduksi rokok mengurangi kadar nikotin yang ada dalam rokok yang di produksi atau sekedar menampilkan dengan jelas kadar nikotin dalam rokok tersebut 3. Sebaiknya pemerintah mengawasi segala bentuk produksi, distribusi maupun konsumsi rokok di Indonesia.



TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



10



TOKSIKOLOGI



DAFTAR PUSTAKA



http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/03/nikotin.html http://www.sanglahhospitalbali.com/v1/informasi.php?ID=7 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16896/4/Chapter%20II.pdf http://www.kompasiana.com/membunuhindonesia/manfaat-tembakau-yang-disembunyikan



TLM POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III



11