Makalah Normalisasi Basis Data [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH NORMALISASI



DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 NAMA NOVITA SARI SITI SARAH NADIA ULFA PUTRI RAHMANI ZAHLUL NAZA



NPM ( 200155201131 ) ( 200155201172 ) ( 200155201128 ) ( 200155201143 ) ( 200155201199 )



PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA DAN MULTIMEDIA UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA (UNIKI) TAHUN 2022 1



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang "Normalisasi" ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya ucapkan banyak terima kasih pada Ibu Chaeron Niesa, S.Kom., M.Kom selaku Dosen mata kuliah Basis Data yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.



Bireuen, 24 Mei 2022



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................i DAFTAR ISI...............................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1 1.1 Latar Belakang.......................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2 1.3 Tujuan ...................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN............................................................................3 2.2 Pengertian Basis Data............................................................................3 2.2 Komponen Dasar Basis Data.................................................................3 2.3 Atribut Tabel (Table Attribute)..............................................................4 2.4 Database Management System (DBMS)...............................................5 2.5 Perancangan Basis Data........................................................................7 2.6 Teknik Normalisasi................................................................................9 BAB III PENUTUP....................................................................................11 3.1 Kesimpulan............................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13



ii



BAB I



PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG



Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.



1



1.2 RUMUSAN MASALAH a.



Apa itu Pengertian Basis Data dan Normalisasi ?



b. Apa itu komponen Dasar Basis Data ? c.



Atribut Tabel (Table Attribute)?



d. Apa itu Database Management System (DBMS) ? e.



Bagaimana Proses perancangan basis data ?



f.



Bagaimana Teknik Normalisasi ?



1.3 TUJUAN a. Untuk mengetahui pengertian Basis data dan Normalisasi b. Untuk mengetahui komponen Dasar Basis Data c. Untuk mengetahui Atribut Tabel (Table Attribute) d. Untuk mengetahui Database Management System (DBMS) e. Untuk mengetahui bagaiamana proses perancangan basis data f. Untuk mengetahui bagaimana teknik normalisasi



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Basis Data dan Normalisasi Banyak sekali definisi tentang basis data yang diberikan oleh para pakar di bidang ini. Basis data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun data dengan model data relasional dan secara umum lebih tepat di koneksikan dengan data model logikal Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka, sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk di modifikasi Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan sangat tinggi antara satu atribut dengan aribut lainnya. 2.2 komponen Dasar Basis Data Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar



3



terciptanya basis data maka hal yang diperhatikan adalah tersedianya: 2.2.1 Data: representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. 2.2.2 Hardware: terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengelola sistem basis data berupa: peralatan penyimpanan (disk, drum, tape), peralatan input dan output, atau peralatan komunikasi. 2.2.3 Software: sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data, dapat berupa: Database Management System (DBMS) atau programprogram aplikasi dan prosedur-prosedur. 2.2.4.



User (Pemakai): terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:



2.2.4.1 System Engineer: tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual. 2.2.4.2 Administrator Basis Data: tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk



mengontrol



sistem



basis



data



secara keseluruhan,



meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya. 2.2.4.3 Programmer: membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis data. Pemakai Akhir: tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk kelangsungan usaha. 2.3



Atribut Tabel (Table Attribute) Atribut yang sebenarnya identik dengan pemakaian istilah kolom data.



Istilah atribut ini lebih umum digunakan dalam perancangan basis data, karena kata itu lebih impresif menunjukkan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik yang melekat pada sebuah tabel. Disamping penamaan yang unik berdasarkan fungsinya disetiap tabel,



4



atribut – atribut itu dapat dibedakan berdasarkan sejumlah pengelompokan. Ada atribut yang dijadikan sebagai key dan yang lainnya disebut atribut deskriptif. Ada pula atribut yang tergolong atribut sederhana ataupun atribut komposit, dan sebagainya. Key dan Atribut Deskriptif Setiap file selalu terdapat kunci dari dari file berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record. Misalnya nomor pegawai merupakan kunci dari tabel pegawai suatu perusahaan, setiap pencarian cukup dengan menyebut nomor pegawai tersebut maka dapat diketahui nama, alamat, dan antribut lainnya mengenai seorang pegawai tersebut. Ada tiga macam Key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu : Superkey : merupakan satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik. Candidate Key : merupakan sekumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik. Sebuah candidatekey tidak boleh berisi atribut atau kumpulan atribut yang telah menjadi superkey yang lain. Primary Key : merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas. Atribut Deskriptif adalah atribut – atribut yang tidak menjadi key atau merupakan atribut yang merupakan anggota dari primary key. 2.4



Database Management System (DBMS) Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita akan mengulas



lebih spesifik lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau populernya disebut Database Management System atau disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data 5



dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain. Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu : 2.4.1



Data Definition Language: merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database,



baik



membuat



tabel



baru,



menentukan



struktur



penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya. 2.4.2



Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah :



 Penambahan data  Penyisipan data  Penghapusan data  Pengubahan data 2.4.3



Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam dunia pendidikan atau lingkungan akademis pada umumnya, sering anda menjumpai pertanyaan- pertanyaan seperti berikut :



1. Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Database Management? 2. Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini? 3. Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki- laki dan yang berjenis kelamin perempuan? 4. Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dani!



6



Jawaban dari pertanyaan- pertanyaan diatas dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, bila dalam pengelolaan sistem informasi akademik telah menggunakan sistem database. Tapi akan sangat membosankan memakan waktu yang lama jika masih dikelola secara manual. Ini merupakan contoh kecil yang dihadapi dalam dunia akademis, tentu hal ini juga akan dihadapi dalam bidang kerja yang lain dengan format dan model yang lain pula. Jika kita bandingkan pengelolaan data dengan menggunakan database dan dengan cara manual, maka kita akan mendapatkan suatu perbedaan yang sangat banyak antara lain: Database Manual 1.



Duplikasi data dapat diminimalkan



2.



Integritas data tinggi



3.



Independensi data



4.



Konsistensi data tinggi



5.



Dapat berbagi (sharing) data



6.



Tingkat keamanan tinggi



7.



Mudahnya mendapatkan data



8.



Duplikasi data



9.



Terbatasnya berbagi data



10. Ketidak konsistennya data 11. Kurangnya integritas data 12. Kesulitan dalam mendapatkan informasi 2.5 Perancangan Basis Data Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) stuktur database sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat dibutuhkan model data seperti apa yang diinginkan, dan hal itu sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil langkahlangkah dalam perancangan basis data, yaitu: a. Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya: untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan data yang dibutuhkan oleh user 7



dalam sebuah organisasi. Penjabarannya adalah: 1. Mendefinisikan Kebutuhan Data  Pengumpulan Informasi  Domain Constraint  Refrensial Integrity  Other Business Rules 2. Menentukan Ruang Lingkup  Pemilihan Metodologi  Mengidentifikasi User Views  Model Data Struktur  Model Database Contraint b. Rancangan konseptual (Conceptual design) tujuannya: untuk membuat sebuah model data konseptual (atau arsitektur iinformasi) yang akan mendukung perbedaan kebutuhan iinformasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi. c. Rancangan implementasi (Implementation design) tujuannya: untuk memetakan model data logis (logical data model) ke dalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ER-D ke Relasi. d. Rancangan fisik (Physical design). Pada tahap terakhir ini, logical database structured (normalized relation, trees, network dll) dipetakan menjadi physical storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya seperti:  Model detail oleh Database Specialists  Diagram Entity-Relationship  Normalisasi  Spesifikasi hardware/ software Langkah perbaikan (Stepwise refinement). Keseluruhan proses perancangan pada perancangan database harus dipandang sebagai satu langkah perbaikan, di mana perancangan pada setiap tahapan diperbaiki secara progresif melalui



8



perulangan (iteration). Langkah perbaikan harus dilakukan pada bagian akhir setiap tahapan sebelum melangkah ke tahapan berikutnya. 2.6 Teknik Normalisasi Normalisasi adalah proses penyusunan table-tabel yang tidak redudan (dobel), yang dapat menyebabkan anomali pada saat terjadi operasi manipulasi data seperti tambah, hapus, dan ubah. Masalah-masalah yang timbul dalam pembuatan tabel yang disebut dengan anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang mempunyai efek samping yang tidak diharapkan. Contoh : ketidakkonsistenan data, suatu data hilang pada saat dihapus, dll. Ada dua fungsi normalisasi, yaitu : 1. Dapat digunakan sebagai metodologi dalam menciptakan desain database., 2. Dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap hasil desain database yang telahdibuat, baik menggunakan E-R Model atau menggunakan model relasi, seperti yang anda buat diatas atau dari model yang lain.



A. Tujuan Normalisasi Tujuan Normalisasi dapat dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Normaliasi diperlukan agar kerelasian dalam basis data menjadi mudah dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan baru. 2. Normalisasi mengharuskan relasi pada suatu basis data dalam bentuk normal. 3. Bentuk normal sendiri merupakan seperangkat aturan yang dikenakan dan harus dipenuhi oleh relasi basis data pada setiap level normalisasi. B. Proses Normalisasi Proses normalisasi dalam basis data adalah proses untuk memperoleh properti skema relasi yang bagus. Keuntungan normalisasi : ∞ Membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap 9



∞ Menghindarkan adanya data yang tidak Konsisten bila dilakukan penghapusan atau penambahan data. ∞ Menjamin bahwa key tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribut. Relasi (tabel) secara berurutatan diproses menjadi bentuk normal lebih tinggi yang memiliki redudansi lebih rendah. Dalam proses menormalisasi data terdapat beragam tingkat bentuk normalisasi : 1. Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal pertama dikenakan pada entity yang belum normal (Unnormalized Form). Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tersebut tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Berikut contoh entity dalam keadaan belum ternormalisasi : Nama mahasiswa



Matakuliah



Sks



Nilai



Elzar



SIM



3



A



SIA



3



C



SIM



3



C



SIA



3



D



Database



2



B



Fikri



Management Helga



Pend Prog Komputer



2



B



Zafran



Pend Prog Komputer



2



A



Ada dua kelemahan utama pada bentuk tidak normal diatas : 1. Terdapat attribut yang berulang (duplikat), yaitu attribut matakulia. Mahasiswa dengan nama Elzar mengambil 2 matakuliah, sementara Si Fikri mengambil 3 matakuliahdimana matakuliah yang mereka ambil ada yang sama. 2. Terdapat informasi yang meragukan, dimana ada dua baris memiliki 10



matakuliah yang sama, tapi berbeda nilainya. Sebenernya kedua baris tersebut menunjukkan dua orangyang sama namanya tapi berbeda nilai.



11



BAB III PENUTUP



3.1 KESIMPULAN 1.



Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan



pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data- data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. 2.



Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan



adanya data, hardware, software, dan user. Istilah- istilah dalam basis data juga yang kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data. 3.



Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas



tiga level yaitu: Internal/ Conceptual/Logical



Physical



Level,



External/View



Level,



Level. Tujuan utama dari arsitektur 3 level tersebut



adalah untuk menyediakan data independence yang terbagi dua: Logical Data Independence (kebebasan data secara logika) dan Physical Data



Independence



(kebebasan



data secara fisik). Untuk



menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record. Bahasa query formal dan komersial adalah bahasa pada model data relasional, yang mana model data relasional merupakan salah satu dari model data berbasis record. Agar terciptanya basis data, maka butuh proses pembuatan. Langkah-langkah yang dapat diambil dalam perancangan basis data sebagai berikut: mendefinisikan kebutuhan data, rancangan konseptual, 12



rancangan implementasi, rancangan fisik, langkah perbaikan. Suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu ogranisasi disebut normalisasi. Tujuan normalisasi: untuk menghilang kerangkapan data, untuk mengurangi kompleksitas, untuk mempermudah pemodifikasian data. Sedangkan Tahapan normalisasi: bentuk tidak normal, bentuk normal pertama (1NF), bentuk normal kedua (2NF), bentuk normal ketiga (3NF), bentuk normal boyce-codd (BCNF), bentuk normal keempat (4NF), bentuk normal kelima. Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.



13



DAFTAR PUSAKA



http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data (di akses tanggal 13 januari 2012) https://tawarblog.files.wordpress.com/2012/10/makalah-ilmiah-normalisasi.pdf



14