Makalah Observasi Pedagang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kata Pengantar



Puji syukur alhamdullillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dimana tugas ini penulis sajikan dalam bentuk makalah yang sederhana. Adapun judul penulisan makalah, yang penulis ambil adalah sebagai berikut : “Observasi Pedagang Nasi Goreng”. Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat penilaian matakuliah ENTREPRENEURSHIP Semester 2 Program Diploma Tiga (D.III) AKADEMI BSI. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. 2. 3. 4.



Bapak Syahrir. selaku dosen entrepreneurship. Bapak Ahmad Husaini selaku pedagang nasi goreng. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual. Rekan-rekan mahasiswa 11.2A.39 Komputerisasi Akuntansi.



Penulis menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.



Bogor, Maret 2016 Penulis



Khofiyatun Nida Taufik



1



Daftar Isi Kata Pengantar ..............................................................................................................



1



Daftar Isi .......................................................................................................................



2



BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang .......................................................................................................



3



I.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................................



3



I.3. Metode Penelitian ...................................................................................................



3



I.4. Ruang Lingkup .......................................................................................................



4



BAB II PEMBAHASAN II.1. Latar Belakang Usaha ...........................................................................................



5



II.2. Profil Usaha ........................................................................................................... 5 II.3. Konsep Pemasaran ................................................................................................



5



II.4. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal .........................................................



6



II.5. Strategi Usaha dari Berbagai Aspek .....................................................................



7



II.4. Strategi Bersaing ...................................................................................................



8



BAB III PENUTUP III.1. Kesimpulan ..........................................................................................................



9



III.2. Saran ....................................................................................................................



9



Gambar ......................................................................................................................... 10



2



BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di zaman dalam keadaan perekonomian yang sudah semakin sulit ini banyak sekali persaingan usaha di berbagai bidang perekonomian di dalam kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah persaingan dalam dunia wirausaha. Banyak wirausahawan yang saling berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar, sehingga hal ini memicu para wirausahawan untuk berusaha terus maju dalam memperbaiki usahanya. Supaya usahanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam mengikuti perkembangan zaman, maka wirausaha tersebut harus dapat mengantisipasi perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif dengan melakukan strategi yang tepat agar tidak tersisih dalam persaingan. Selain itu wirausaha juga harus dapat mengantisipasi kecenderungan ekonomi di masa mendatang dan harus dapat bersaing dengan wirausaha lain yang bergerak di bidang yang sama. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kemajuan usahanya. Dalam berwirausaha para wirausahawan berbisnis tidak mesti besar akan tetapi usaha kecil menengah (UKM) pun sudah dapat mengurangi jumlah pengangguran di zaman sekarang ini. Contoh usaha bisnis yang paling banyak digeluti oleh masyarakat pada zaman sekarang ini adalah usaha di bidang kuliner. Ya usaha kuliner (makanan). Kenapa? Karena makanan merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh manusia. Dan kita tahu bahwa di masa modern ini, banyak konsumen yang menyukai atau menggemari berbagai hal yang cepat saji, salah satu yang paling banyak digemari oleh konsumen adalah makanan yang serba instant/cepat saji, contohnya yaitu usaha nasi goreng. Maka di masa ini banyak sekali seorang produsen atau pedagang yang menjual makanan yang cepat saji atau bisa disebut juga makanan yang instant. Dengan latar belakang perekonomian pada saat ini, saya tertarik untuk mengobservasi usaha industri kecil seperti usaha nasi goreng, karena usaha nasi goreng di tempat yang saya teliti sangat banyak penggemar dan pengunjungnya untuk membeli nasi goreng tersebut. Maka dalam penelitian saya ini saya mengambil judul Observasi Pedagang Nasi Goreng.



I.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan membuat makalah ini yaitu untuk menyelesaikan tugas pribadi mata kuliah entrepreneurship agar mendapat nilai tugas yang khususnya mata kuliah ini. Selain itu penulis berharap dalam pembuatan makalah ini bukan hanya sekedar tugas melainkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa lainnya terutama dalam mata kuliah entrepreneurship.



I.3. Metode Penelitian I.3.1. Metode Naratif Sebagaimana ditunjukan oleh judulnya, pembahasan ini bertujuan untuk memberikan suatu cerita dari narasumber tentang suatu usaha yang sedang dijalankan sampai mencapai kesuksesan.



3



I.3.2. Survai Proses yang dilakukan melalui wawancara, mengumpulkan data-data dan keterangan dari seorang narasumber yang ada hubungannya dengan usaha yang sedang dijalankan.



I.4. Ruang Lingkup Penerapan strategi yang dilakukan oleh pedagang nasi goreng.



4



BAB II PEMBAHASAN II.1. Latar Belakang Usaha Ahmad Husaini atau yang akrab disapa Mas Husen mendirikan usaha di bidang kuliner yaitu nasi goreng. Usaha yang notaben-nya adalah makanan favorit orang Indonesia ini, ia dirikan pada tahun 1997, tepatnya sekitar delapan belas tahun yang lalu dengan modal awal sebesar 5.000.000 rupiah. Modal awal ini ia peroleh dari hasil meminjam kepada mertuanya. Dalam kurun waktu sekitar setengah tahun sejak berdirinya, ia sudah mampu mengembalikan pinjamannya itu. Dengan modal awal sebesar inilah, Mas Husen dapat menjalankan usahanya hingga sekarang. Kini, dari hasil penjualannya ini ia mampu meraup omset kurang lebih sebesar Rp 1.100.000,- perharinya. Sehingga keuntungan yang dapat ia peroleh perharinya yaitu sebesar Rp 600.000,- dengan asumsi 100 piring habis terjual. Jika diakumulasikan dalam setahun bisa diperoleh omset bersih kurang lebih sebesar 210.000.000 rupiah setelah dikurangi beban sewa tempat usaha.



II.2. Profil Usaha     



Jenis Usaha : Kuliner Nama Usaha : Nasi dan Mie Goreng Khas Suramadu Nama Pemilik : Ahmad Husaini Alamat Usaha : Samping Griya Soka 2 Kegiatan : Menjual nasi goreng dengan lauk pauk, dengan tampilan berbeda dan dicampur dengan beberapa bahan tambahan seperti sosis, baso, hati ampela yang ditambah dengan pelengakap acar dan kerupuk. Selain itu, menjual mie, bihun, dan kwetiau yang beraneka rasa.  Waktu Operasi : 16.00-12.00 WIB, namun jika nasi gorengnya habis sebelum pukul 12.00 maka warung ditutup.



II.3. Konsep Pemasaran 











Tempat (Place) Lokasi yang diambil oleh Mas Husen dalam menjalankan usahanya yaitu di daerah Sukaraja Kaum, Bogor Utara. Ia menyewa tempat dalam bentuk ruko. Lokasi ini terletak di pinggir jalan, dan tergolong strategis, karena pasalnya dekat dengan perumahan, Kampus EduCare Bogor serta kos-kosan para mahasiswa/mahasiswi. Produk (Product) Pada umumnya, produk yang ditawarkan oleh Mas Husen dalam usahanya yaitu nasi goreng, di mana nasi goreng ini dikemas dengan variasi rasa yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Selain menjual nasi goreng yang beraneka jenis dan rasa, ia juga menjual mie, bihun, dan kwetiau yang tentunya memiliki variasi jenis yang berbeda juga. Untuk minumannya sendiri, ia memberikan air putih atau air teh secara gratis. Adapun produk makanan yang dijajankan oleh Mas Husen yaitu : Promosi (Promotion) Dalam memasarkan dagangannya, Mas Husen hanya memasang spanduk atau papan nama di tempat usaha. Selain itu, ia membuat lampu dengan penerangan yang 5







cukup saat berjualan sehingga dapat terlihat dari kejauhan. Sedangkan strategi promosi paling efektif yang diterapkan oleh Mas Husen adalah dengan jenis promosi mulut ke mulut (mouth to mouth). Promosi jenis ini baru akan terjadi jika konsumen puas dengan cita rasa menu yang telah dijual. Harga (Price) Harga yang ditawarkan oleh Mas Husen ini tergolong relative murah. Kisaran harganya mulai dari Rp 11.000 hingga Rp 16.000. Harga ini tergantung dari jenis menu mana yang akan dipesan pelanggan.



II.4. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal 















Kekuatan (Strength) Kekuatan internal yang ada pada usaha Mas Husen ini yaitu memiliki kemampuan handal dalam memasak dan menyajikan aneka jenis nasi goreng, mie, dan kwetiau yang dijualnya. Mas Husen juga mampu mempertahankan cita rasa nasi gorengnya yang enak dari awal berdirinya hingga sekarang. Mas Husen mempunyai sifat yang ramah kepada semua orang, yang mana ini bisa menjadi bekal tersendiri bagi Mas Husen dalam memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan, sehingga dapat meningkatkan loyalitas. Tersedianya fasilitas penunjang seperti TV, kipas angin, dan sebagainya. Tempat makan yang disediakan pun cukup bersih. Dengan kekuatan-kekuatan internal yang dimilikinya inilah, yang membuat Mas Husen mampu mengambil peluang yang ada dan mampu bersaing dengan penjual nasi goreng yang lain. Kelemahan (Weakness) Kelemahan internal yang ada pada usaha Mas Husen ini yaitu kurangnya lahan parkir, sehingga pembeli sulit untuk memparkir kendaraannya. Selain itu, pemilik juga kurang melakukan inovasi-inovasi produk baru yang lebih diminati pelanggan. Peluang (Opportunity) Nasi goreng biasa dicari dan sering dijadikan menu utama pilihan bagi orangorang yang lapar dan malas memasak di malam hari, apalagi saat cuaca dingin yang membuat hangat badan. Selain itu, nasi goreng yang didagangkan Mas Husen kepada para pelanggannya ini memiliki kualitas dan cita rasa yang baik dibandingkan dengan para pesaingnya, walaupun pesaing memiliki kelebihan dalam hal inovasi. Karena peluang-peluang inilah yang membuat Mas Husen memilih usaha ini sebagai ladang penghasilan hidupnya. Ancaman (Threat) Ancaman eksternal yang dihadapi oleh Mas Husen yaitu banyaknya pesaing yang menjual jenis produk yang sama namun menyediakan fasilitas yang lebih nyaman, dan inovasi-inovasi yang lebih unggul. Selain itu, banyak pesaing lain yang dalam menjual dagangannya masih dengan cara berkeliling, sehingga mereka lebih mudah untuk menjangkau pelanggan. Ancaman-ancaman ini bisa membuat pelanggan lebih memilih membeli nasi goreng di pesaingnya ketimbang di Mas Husen. Sehingga apabila ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan usaha Mas Husen akan mengalami penurunan omset penjualannya.



6



II.5. Strategi Usaha dari Berbagai Aspek 







Aspek Pemasaran Dalam memasarkan dagangannya, Mas Husen hanya memasang spanduk atau papan nama di tempat usaha. Selain itu, ia membuat lampu dengan penerangan yang cukup saat berjualan sehingga dapat terlihat dari kejauhan. Sedangkan strategi promosi paling efektif yang diterapkan oleh Mas Husen adalah dengan jenis promosi mulut ke mulut (mouth to mouth) dari para pelanggan yang telah membeli. Aspek Produksi Dalam hal ini, Mas Husen melakukan produksi nasi goreng setiap harinya sebanyak 100 piring. Adapun bahan dasar yang diperlukan dalam pembuatan nasi goreng yaitu :        



Nasi putih Minyak goreng Bawang daun Bawang putih Cabe merah Daging ayam Penyedap rasa Telur



      



Lada halus Kecap Tomat Acar Mentimun Garam Mentega



Proses pembuatan Nasi Goreng :







 Masukkan minyak goreng secukupnya ke dalam wajan;  setelah panas masukkan irisan bawang daun, bawang putih, cabe merah, daging ayam, penyedap masakan, dan telur;  setelah wangi masukan nasi secukupnya dan diaduk hingga merata;  tambahkan lada halus dan kecap lalu aduk sampai masak;  setelah itu angkat dan nasi siap disajikan bersama irisan tomat, acar dan mentimun. Aspek Permodalan Modal awal yang digunakan Mas Husen untuk memulai usaha nasi gorengnya yaitu sebesar 5.000.000 rupiah, yang diperoleh dari hasil meminjam ke mertuanya. Modal awal ini ia gunakan untuk menyiapkan segala macam peralatan seperti membeli gerobak, piring, sendok, garpu, kompor, dan peralatan lainnya yang kiranya dapat digunakan untuk menunjang usaha bisnisnya. Modal sehari-hari yang digunakan untuk membuat atau memproduksi nasi goreng yaitu sebesar 500.000 rupiah yang digunakan untuk membeli beras, minyak goreng, serta bahan-bahan lainnya. Namun, modal tersebut mungkin saja lebih kecil apabila terdapat bahan-bahan atau bumbubumbu yang masih ada atau masih tersisa untuk digunakan pada hari berikutnya. Lalu untuk mengitung omset per hari, diasumsikan harga nasi goreng biasa dikali dengan jumlah unit, di sini diasumsikan 100 piring habis terjual. Berikut informasi keuangan penjualan nasi goreng :



7



Informasi Keuangan Penjualan Nasi Goreng Modal per hari Omset per hari (100 piring @ Rp 11.000) Laba bersih per hari Laba kotor per bulan (600.000 @ 30 hari) Beban sewa tempat per bulan Laba bersih per bulan Laba bersih per tahun (Rp 17.500.000 @ 12 bulan) 



(Rp 500.000,-) Rp 1.100.000,Rp



600.000,-



Rp 18.000.000,Rp 500.000,Rp 17.500.000,Rp. 210.000.000,-



Aspek Sumber Daya Manusia Dalam menjalankan usaha nasi gorengnya, Mas Husen tidak melakukan perekrutan pegawai. Dengan kata lain, ia hanya dibantu oleh istrinya saja. Namun, pada hari-hari besar, misalnya hari lebaran, pemilik kerap kali meminta bantuan dari saudaranya yang ada di Jakarta untuk membantunya berjualan. Hal ini dikarenakan, pada hari-hari besar seperti itu, pelanggan terus meningkat.



II.4. Strategi Bersaing 







Fokus Dalam menjalankan usahanya, Mas Husen fokus pada produk utamanya saja, yaitu nasi goreng. Dengan melakukan strategi ini maka pemilik dapat fokus untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Cara yang ia lakukan yaitu dengan memperhatikan kualitas nasi goreng yang dijualnya serta dengan meningkatkan cita rasa yang tinggi agar pelanggan tidak merasa kecewa setelah membelinya. Kepemimpinan Biaya Mas Husen yang tidak lain adalah pemilik usaha nasi goreng menerapkan strategi kepemimpinan biaya, di mana ia menjual produknya dengan harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan penjual nasi goreng lainnya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menekan biaya yang digunakan dengan tidak mengurangi kualitas bahan-bahan yang dibeli untuk menjual nasi gorengnya. Hal tersebut dapat dilakukan karena pemilik memiliki hubungan yang baik dengan para supplier atau telah berlangganan dengan salah satu penjual bahan-bahan dalam memproduksi nasi goreng sehingga pemilik diberikan harga yang murah.



8



BAB III PENUTUP III.1. Kesimpulan Sebenarnya untuk memulai suatu usaha di bidang makanan, apalagi bisnis nasi goreng yang digeluti Mas Husen tidak susah, yang penting perlu niat dan usaha. Tidak semua usaha langsung sukses, semua butuh pengorbanan dan kerja keras. Satu lagi untuk tetap mempertahankan pelanggan, bisnis nasi goreng harus tetap mempertahankan kualitas rasa dan kebersihan. Agar pelanggan tetap setia dan bertambah banyak.



III.2. Saran Kepada siapapun yang ingin membuka usaha jangan merasa pesimis dengan modal yang kecil mulailah dari modal yang kecil dan kemauan yang keras serta bermunajat kepada Allah.



9



GAMBAR



10