Makalah Orasi Kemanusiaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH RUANG LINGKUP ORASI KEMANUSIAAN Dosen Pengampu : Irwan Gesmi, S.Sos.,M.Si



Oleh Jumiyanti Syafitri 177310351/A



FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2020



KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW., Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Komunikasi dan Orasi. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari dosen, orang tua, teman-teman mahasiswa, dan sahabat yang dengan ikhlas membantu sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi bisa teratasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca pada umumnya, khususnya kepada penulis dan para mahasiswa Universitas Islam Riau. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing penulis meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah berikutnya di masa yang akan datang, dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.



Pekanbaru, 6 Mei 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3 2.1 Orasi.......................................................................................................................................3 2.2 Kemanusiaan..........................................................................................................................6 2.3 Orasi Kemanusiaan dan Ruang Lingkup Orasi Kemanusiaan...............................................6 BAB III KESIMPULAN.................................................................................................................9 3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa lisan atau orasi mengacu pada proses dari aspek berbicara dan mendengarkan yang sifatnya hampir universal, individual, dan normal. Orasi adalah suatu bentuk komunikasi yang sering dilakukan oleh mahasiswa, buruh, lembaga, organisasi, komunitas, aliansi dan lainnya disampaikan dalam bentuk pidato tentang suatu permasalahan yang berkembang dalam momentum demonstrasi, seminar, simposium dan kegiatan lainnya disampailkan oleh orator yang telah ditugaskan sebelumnya. Orasi banyak dilakukan dalam demonstrasi sekelompok orang/masyarakat yang dirugikan yang biasanya isi orasi tentang penolakan kebijakan pemerintah atau lembaga terkait. Bentuk orasi lainnya yaitu orasi ilmiah biasanya disampaikan secara sistematis, dan berdasarkan bukti-bukti dan bentuk yang bisa diterima secara ilmiah. Orasi biasanya dilakukan dengan tujuan yang persuasif dan mempengaruhi khalayak ramai untuk mencapai suatu hal. Orasi banyak dinamakan sesuai dengan permasalahan yang dibawa kedalamnya seperti permasalahan politik disebut sebagai orasi politik. Sedangkan permasalahan mengenai kesejahteraan para buruh disebut sebagai orasi buruh. Termasuk permasalahan mengenai kemanusiaan yang artinya bersangkut paut dengan orasi kemanusiaan. Kemanusiaan merupakan sebuah sikap universal yang harus dimiliki setiap umat manusia di dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Masalah kemanusiaan ini dapat meliputi kejahatan pembunuhan, perbudakan, penganiayaan, dll yang dilakukan berdasarkan alasan politik, rasial dan agama. Masalah-masalah kemanusiaan ini banyak terjadi diberbagai penjuru dunia, beberapa diantaranyanya seperti kirisis kemanusiaan dipalestina dan etnis rohingya dimyanmar. Masalah seperti ini tentunya menarik simpati setiap organisasi untuk melakukan orasi dengan tujuan mempengaruhi dan memberikan pemahaman ke setiap orang untuk ikut membantu dan agar lebih memperhatikan hal-hal terkait dengan masalah kemanusiaan. Orasi ini dilakukan sebagai wujud dari tauladan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama manusia. Oleh



1



karena itu didalam makalah ini penulis akan membahas lebih sempit lagi mengenai orasi kemanusiaan yaitu bagaimana ruang lingkup didalam orasi kemanusiaan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah dalam penulisan ini yaitu : 1. Bagaimana penjelasan mengenai orasi? 2. Bagaimana penjelasan mengenai kemanusiaan? 3. Apakah pengertian dari orasi kemanusiaan dan ruang lingkup orasi kemanusiaan? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui bagaimana penjelasan mengenai orasi? 2. Untuk mengetahui bagaimana penjelasan mengenai kemanusiaan? 3. Untuk mengetahui apakah pengertian dari orasi kemanusiaan dan ruang lingkup orasi kemanusiaan?



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Orasi Secara umum orasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk lisan di hadapan audiens (orang-orang yang hadir). Orang yang menyampaikan pesan tersebut disebut sebagai orator. Orasi asal katanya berasal dari kata oral yang berarti mulut, sederhananya istilah orasi dapat disamakan dengan khotbah, ceramah, dakwah, pidato dan presentasi. Walapun masingmasing mempunyai perbedaan, tetapi pada dasarnya merupakan metode penyampaian pesan, yang bisa berupa pikiran, pendapat, atau gagasan. Pada saat ini kata orasi mengalami penyempitan makna dan terkesan bermakna peyorasi, orasi dikenal di kalangan umum sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum dan memiliki sifat persuasif. Orasi adalah suatu bentuk komunikasi yang sering dilakukan oleh mahasiswa, buruh, lembaga, organisasi, komunitas, aliansi dan lainnya disampaikan dalam bentuk pidato tentang suatu permasalahan yang berkembang dalam momentum demonstrasi, seminar, simposium dan kegiatan



lainnya



disampailkan



oleh



orator



yang



telah



ditugaskan



sebelumnya.



Orasi banyak dilakukan dalam demonstrasi sekelompok orang/masyarakat yang dirugikan yang biasanya isi orasi tentang penolakan kebijakan pemerintah atau lembaga terkait. Bentuk orasi lainnya yaitu orasi ilmiah biasanya disampaikan oleh mahasiswa secara sistematis, dan berdasarkan bukti-bukti dan bentuk yang bisa diterima secara ilmiah. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan orasi yaitu: a. Semangat, Semangat adalah pancaran perasaan yang berisikan tenaga penggerak aktivitas. Orator yang bersemangat akan mampu menggerakan Audiensnya serta Antusias dan merombak Suasana Jenuh, adem ayem, dan kaku menjadi lebih hidup. Berikut caranya : “Menyemangati diri”  & “Menyemangati audiens”. b. Yakin, Pengetahuan merupakan modal dasar yang dibutuhkan untuk berorasi, agar membentuk keyakinan yang ditimbulkan dari audiens. Hal-hal seperti ini sangat penting dalam berorasi dikarenakan jika kita tidak mengetahui pengetahuan tentang materi yang 3



akan kita orasikan maka para audiens atau para pendengar akan kurang yakin dengan orator . c. Lantang, Lantang berarti mengeluarkan suara dengan jelas dan keras. Suatu hal yang perlu diingat adalah anda harus mengeluarkan suara yang keras agar audiens bisa mengerti dengan apa yang anda sampaikan dengan ini audiens akan memberikan kesan kepada Orator pribadi dengan percaya diri. d. Acting, Tampaknya hampir setiap hari dari kita pernah melakukan akting atau berpurapura sehingga menyebabkan orang lain percaya. e. Tatapan, Sering kita beradu pandang dengan orang lain ketika berbicara, adu pandang dalam konversasi akan menimbulkan kesan lawan bicara menyimak dan menghargai. Saling menimbulkan syak wasangka hingga menyebabkan perkelahian karena dianggap menantang



kurang



ajar/menghina.



Ketajaman



mata



dibutuhkan



orator



agar



memperlihatkan kewibawaan, keteguhan dan keseriusan layaknya mata komandan tentara ketika menancapkan perintah f. Menganalisa Kondisi Audiens, Tanpa mengenali siapa audiennya sama saja orator memberikan petunjuk arah dalam keadaan gelap gulita. Yang harus di perhatikan dalam sebelum memulai presentasi adalah mendapatkan data tentang audiens. Pertama; berangkat dari lapisan sosial mana mereka berada, termasuk tingkat edukasi, pergaulan, budaya, dsb. Kedua adalah penggunaan bahasa; menggunakan bahasa yang mudah diserap, ketiga; memperhatikan kepentingan audiens yang diinginkan, kesukaan mereka, terakhir adalah melihat titik jenuh suatu forum dan mensiasatinya. g. Cara Mengupas Persoalan, Sebuah persoalan dapat dikupas dari sudut pandang yang berkaitan dengan sikap hidup. Misalnya dari segi agama, marxis, nasionalisme, sosialisme, dsb. Kemudian masalah dapat ditinjau dari segi ilmiah, semisal; sosiologi, psikologi, histori, statistik, biologi, komparatif, dll. Perlu ditegaskan dalam memandang suatu persoalan dibutuhkan pemisahan antara sikap hidup, dengan pendekatan ilmiah. Selain itu hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam orasi adalah: 1. Intonasi yaitu memperhatikan tekanan nada naik dan turun pada susunan kata, kadang tinggi, sedang, rendah. Laju pembicaraan yang menerapkan intonasi pastinya akan mendinamiskan suasana serta akan menginspirasi audiens. 4



2. Artikulasi yaitu kejelasan bunyi akan memudahkan pendengar dalam menerjemahkan arti, maksud dan arah pembicaraan. Kekeliruan menangkap arti akan menyebabkan kebimbangan dalam memahami. Maka upayakan semaksimal mungkin mengeluarkan suara secara lepas, tegas, tanpa di tahan. 3. Kecepatan berbicara, bagi pemula ini bukan pilihan untuk segera diaplikasikan, karena terbuka resiko terpeleset dalam ucapan. Tapi kedepannya patut dilaksanakan karena mampu menimbulkan efek dalam menyemangatkan suasana. Apalagi ditambah dengan suara keras dan tampilan eksfresif akan memepesona dan meraup perhatian audiens. 4. Jeda, berhentilah sejenak dan ambil nafas secara normal di akhir untaian kalimat yang sekiranya serasa panjang. Waktu yang tersedia hitungannya detik, anda dapat memanfatkannya



untuk merangkai pikiran, mengistirahatkan



tenggorokan, dan



memberikan audiens kesempatan menyerap uraian yang kita paparkan. 5. Varian metode penyampaian pesan : 



Kronologis, penjelasan yang menerangkan peristiwa berdasarkan urutan waktu/tahapan.







Ilustrasi, pernyataan yang umum – penjelasan – contoh pertentangan atau perbandingan.







Kausalita,



hubungan



sebab



akibat



terjadinya



suatu



fenomena.



Deskriftif, menggambarkan suatu hal atau keadaan ( suaasana, bentuk, ciri, warna, rasa). 



Problem solving, deskrifsi mengenai peristiwa, analisis sebab akibat, solusi.







Deduktif dan Induktive, menguraikan hal yang umum kemudian menyeretnya kepada suatu hal yang kecil; uraian hierarkis, induktive adalah sebaliknya.







Klimaks dan Anti Klimaks, menempatkan posisi yang dianggap paling penting pada akhir suatu penjelasan anti klimaks adalah kebalikannya.







Familiaritas, mengemukakan sesuatu yang dikenal kemudian pindah kepada sesuatu hal yang asing.







Akseptabilitas, mengemukakan gagasan yang diterima secara umum dan berlaku secara universal.



5



2.2 Kemanusiaan Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yakni makhluk ciptaanTuhan Yang Maha Esa, yang memiliki potensi, pikir, rasa, karsa dan cipta. Karena potensi ini manusia mempunyai, menempati kedudukan dan martabat yang tinggi. Potensi kemanusiaan dimiliki oleh semua manusia di dunia, tanpa memandang ras, keturunan dan warna kulit, serta bersifat universal. Kemanusiaan merupakan sebuah sikap universal yang harus dimiliki setiap umat manusia di dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Dalam menerapkan sikap kemanusian pada generasi muda dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti PMR, Bakti sosial dan Kepedulian meraka terhadap sesamanya. Kegiatan kemanusiaan adalah kegiatan yang bersifat meringankan penderitaan sesama manusia yang dengan tidak membedakan agama atau kepercayaan, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, atau kriteria lain yang serupa. Biasanya kegiatan kemanusiaan dilakukan disebabkan adanya masalah-masalah kemanusiaan. Masalah kemanusiaan yaitu masalah yang dialami secara eksistensial disebabkan oleh perilaku manusia dalam menjalani kehidupan, seperti konflik antar individu, perilaku agresi, kesehatan mental dan konflik antar kelompok. Pemecahan masalah-masalah kemanusiaan dalam rangka membantu manusia mencapai tujuan akhir dari kehidupan manusia, yaitu kesejahteraan atau kebahagiaan (Baumgardner & Crothers, 2010). 2.3 Orasi Kemanusiaan dan Ruang Lingkup Orasi Kemanusiaan Pada umumnya orasi banyak dilakukan oleh sekelompok orang/masyarakat yang dirugikan yang biasanya isi orasi tentang penolakan kebijakan pemerintah dan lembaga terkait. Sedangkan kemanusiaan selalui berkaitan dengan sikap yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Oleh karena itu Orasi kemanusiaan dapat diartikan sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum oleh orator terkait dengan permasalahan kemanusiaan yang sifatnya persuasif agar setiap orang lebih dapat memperhatikan dan terbuka terkait permasalahan kemanusiaan. Orasi kemanusiaan merupakan salah satu wujud dari solidaritas sesama manusia karena seyogianya setiap perilaku kemanusiaan berhak diperoleh oleh siapapun tanpa memandang ras, suku, politik, agama. Orasi kemanusiaan dapat dilakukan oleh siapa saja dalam bentuk forum apapun, termasuk melakukan orasi demi membela dan memperjuangkan 6



kesejahteraan masyarakat negara lain dalam konteks permasalahan kemanusiaan yang sifatnya kejahatan seperti pembunuhan, penganiayaan. Permasalahan seperti ini dapat dilihat dibeberapa negara salah satunya Palestina. Ruang lingkup secara umum memiliki makna batasan. Dapat dipahami bahwa ruang lingkup orasi kemanusiaan adalah bentuk orasi yang dilakukan oleh setiap orang yang terkait dalam permasalahan kemanusiaan maupun orang lain yang berniat untuk membantu dalam penyelesaian masalah kemanusiaan yang timbul. Adapun ruang lingkup orasi kemanusiaan yaitu: 1. Orasi pada Seminar atau Rapat Orasi yang dilakukan pada kegiatan seminar atau rapat yang sifatnya merupakan orasi ilmiah dimana pembahasan yang diangkat mengenai masalah kemanusiaan. Contohnya seperti Pidato Jusuf Kalla dalam SidangUmum PBB Ke-73 yang menegaskan bahwa Indonesia akan tetap mendukung kemerdekaan palestina dan juga menyerukan kepada negara-negara lain agar dapat bertindak mengingat situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Palestina menemukan titik terang dalam penyelesaiannya. 2. Orasi pada Demonstrasi Pada umumya demonstrasi dilakukan apabila permasalahan yang terjadi tidak diselesaikan dengan baik dan menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. Untuk masalah kemanusiaan orasi ini dapat dilihat dari ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muslim Sumbawa (AMMS) pada tahun 2018 menggelar aksi solidaritas untuk masyarakat khususnya masyarakat muslim di Ghouta Timur Suriah. Aksi tersebut bertujuan menyampaikan informasi mengenai apa yang sedang terjadi di Ghouta Timur-Suriah kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten.Dimana dalam aksi tersebut dilakukan dengan Mendesak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu, RI) menginisiasi Gerakan Solidaritas Internasional untuk Perdamaian Suriah dalam bentuk dialog antar umat (interfaith dialogue) melalui forum internasional sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI kepada Afghanistan dan krisis di Palestina. Selain itu juga mendesak Pemerintah Indonesia khususnya pemerintah kabupaten Sumbawa untuk terus mengupayakan penyaluran bantuan kemanusiaan ke Suriah baik dari 7



pemerintah maupun lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia. Serta umat Islam di Indonesia dan di seluruh wilayah yang di atasnya didiami umat Islam untuk memberikan doa terbaik untuk masyarakat muslim khususnya di Ghouta Timur, Suriah dan umumnya di belahan bumi yang umatnya terdzalimi di sana. 3. Orasi pada Kegiatan Kemanusiaan Orasi dalam kegiatan kemanusiaan ini biasanya dilakukan oleh organisasi ataupun gabungan dari beberapa organisasi yang sifatnya untuk membantu meringankan penderitaan sesama manusia dengan tidak membedakan agama atau kepercayaan, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, atau kriteria lain yang serupa. Salah satunya seperti kegiatan yang dinamai Millenials in Action digagas oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Bangka Belitung (KAMMDA BABEL) dan kerja sama dengan beberapa Organisasi Kepemudaan di Bangka Belitung seperti HMI, PMII, GPII, IMM, FORNUSA, Hikmahbudhi, FSLDK, Aksi Baik Babel, dan khadijah Center. Dan juga mengundang Organisasi Intra Kampus Seperti BEM UBB, BEM IAIN, HMJ IAIN dan UKM Seni Serumpun Dharmamigena Universitas Bangka Belitung. Millenials in Action ini diadakan untuk mengajak masyarakat khususnya para pemuda untuk lebih peduli terhadap kondisi sekitar, lebih khususnya kepedulian kondisi kemanusiaan yang sekarang sedang krisis kemanusiaan lebih terkhusus pada penggalangan donasi untuk masyarakat Uyghur, korban tsunami Banten dan Lampung. Harapannya donasi yang dikumpulkan dapat bermanfaat bagi masyarakat tersebut dan mampu meringankan beban mereka.



8



BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Orasi adalah suatu bentuk komunikasi yang sering dilakukan oleh mahasiswa, buruh, lembaga, organisasi, komunitas, aliansi dan lainnya disampaikan dalam bentuk pidato tentang suatu permasalahan yang berkembang dalam momentum demonstrasi, seminar, simposium dan kegiatan lainnya disampailkan oleh orator yang telah ditugaskan sebelumnya. Sedangkan Kemanusiaan merupakan sebuah sikap universal yang harus dimiliki setiap umat manusia di dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Orasi kemanusiaan dapat diartikan sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum oleh orator terkait dengan permasalahan kemanusiaan yang sifatnya persuasif agar setiap orang lebih dapat memperhatikan dan terbuka terkait permasalahan kemanusiaan. Adapun ruang lingkup orasi kemanusiaan yaitu orasi pada seminar atau rapat, orasi pada demonstrasi dan orasi pada kegiatan kemanusiaan.



9



DAFTAR PUSTAKA



Arizona, Yanse. 2016. Aktivisme dan Kemanusiaan:  Pembelajaran dari Kisah Sundoro Budhyarto Martoatmodjo. Jakarta. Baumgardner, S.R. & Crothers, M.K. 2010. Positive psychology. United States of America: Pearson Prentice Hall. Hanurawan, F. 2015. Ilmu Psikologi Untuk Pemecahan Masalah-Masalah Kemanusiaan. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Psikologi pada Fakultas Pendidikan Psikologi disamppaikan pada Sidang Terbuka Senat Universitas Negri Malang. 10 Desember. Kammi.id. (2018, 31 Desember). Aksi Millenial Untuk Gerakan Kemanusiaan. Diakses pada 6 Mei



2020,



dari



https://www.kammi.id/2018/12/31/aksi-millenial-untuk-gerakan-



kemanusiaan/ Resmini, N. 2013. Orasi dan Literasi dalam Pengajaran Bahasa. Tersedia [online] juga dalam http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711 031993032NOVI_RESMINI/ORASI__DAN__LITERASI__DALAM_PENGAJARAN_BAHAS A. pdf [diakses di Cianjur, Indonesia: 20 Agustus 2013]. Sulpandri. 2016. Memahami Tentang Kegiatan Orasi. Pidato Pembekalan Organisasi IPPM Muara Tapus Pasaman Barat, Ramadhan 1437 H. 25 Juni.



10