Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT



Dosen Pembimbing : Dr. Effendi Nawawi, M.Si Disusun Oleh : Azizah Syarifah Azzahra (03031381924114)



UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK TEKNIK KIMIA 2019/2020



KATA PENGANTAR



Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pancasila. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan.



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2 1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3 2.1 Pengertian Pancasila Seebagai Sistem Filsafat ............................................................... 3 2.2 Nilai-nilai pada Sistem Panncasila ………...................................................................... 4 2.3 Penyebab manusia selalu berfilsafat dan alasan penggunaan filsafat Pancasila.............. 5 2.4 Kedudukan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat................................................. 5 2.5 Kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai sistem filsafat...............…... 6 2.6 Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat …………………………………………...…. 8 BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 9 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 9 3.2 Saran ................................................................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 10



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang menyokong negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak terombang ambing oleh persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat sesuatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Indonesia pun tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar negara yang sering kita sebut Pancasila. Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat) tertentu yang menjadi pegangan bagi



anggota masyarakat dalam menjalankan kehidupan dan



pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami negara tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit menjadi milik atau ciri khas seseorang atau masyarakat. Pada konsep tersembunyi bahwa pilihan nilai merupakan suatu ukuran atau standar yang memiliki kelestarian yang secara umum digunakan untuk mengorganisasikan sistem tingkah laku suatu masyarakat (Prayitno, 1989:1). Sistem nilai (filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat masyarakat budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, filsafat berfungsi dalam menentukan pandangan hidup suatu masyarakat dalam menghadapi suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat kerja, hakikat kedudukan manusia, etika dan tata krama pergaulan dalam ruang dan waktu, serta hakikat hubungan manusia dengan manusia lainnya (Prayitno, 1989:2).



Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat seperti bangsa-bangsa lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia.



1.2 Rumusan Masalah 



Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai sistem filsafat ?







Bagaimana nilai-nilai pada sistem filsafat pancasila ?







Mengapa manusia selalu berfilsafat ? dan mengapa filsafat yang digunakan bangsa kita adalah filsafat pancasila?







Bagaimana kedudukan



Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat



terutama



masyarakat kampus? 



Kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai sistem filsafat ?







Dasar sehingga Pancasila di jadikan Sebagai Sistem Filsafat bangsa Indonesia ?



1.3 Tujuan 



Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai sistem filsafat.







Untuk mengetahui penyebab mengapa manusia selalu berfilsafat dan menetahui penyebab bangsa Indonesia memilih filsafat Pancasila.







Untuk mengetahui kedudukan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat terutama pada lingkungan kampus.







Untuk mengetahui kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai system filsafat







Untuk mengetahui dasar yang menyebakan Pancasila menjadi sistem filsafat bangsa Indonesia.







Untuk menyelesaikan tugas individu mata kuliah pancasila.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Pancasila Sebagai Filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan dengan satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi, pada hakikatnya Pancasila merupakan satu bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dan fungsi serta tugas masing-masing. Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Secara etimologis istilah filsafat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan philosophi sedangkan dalam bahasa Yunani adalah philosophia yang diterjemahkan sebagai cinta kearifan karena arti kata philos adalah pilia cinta, dan sophia adalah kearifan. Sehingga pengertian filsafat secara bahasa adalah cinta kearifan atau cinta kebijaksanaan karena kearifan juga berarti wisdom. Seorang ahli pikir disebut dengan filosof, yang pertama kali digunakan oleh Herakleitos. Banyak dari tokoh filosof yang menemukan dan merumuskan sistem filsafat sebagai ajaran terbaik dari aliran filsafat seperti: materialisme, idealisme, spritualisme, realisme, dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme, individualisme, liberalisme-kapitalisme; marxisme-komunisme;sosialisme.dll. Pancasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal dari nilai-nilai luhur dan bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam dalam artian Bhinneka Tunggal Ika. Objek materi filsafat adalah mempelajari segala hakikat sesuatu baik material konkrit (manusia, binatang, alam, dll). dan abstrak (nilai, ide, moral dan pandangan hidup). Seperti dibagian awal paragraf, bahwa pengertian pancasila sebagai sistem filsafat adalah dasar mutlak dalam berpikir dan berkarya sesuai dengan pedoman diatas, tentunya dengan saling mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Misalnya: ketika kita mengkaji sila kelima yang intinya tentang keadilan, maka harus dikaitkan dengan sila-sila yang lain yaitu 



Keadilan yang ber keTuhanan (sila 1)







Keadilan yang berPerikemanusiaan (Sila ke 2)







Keadilan yang berKesatuan/Nasionalisme, Kekeluargaan (Sila 3)







Keadilan yang Demokratis.



Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa dengan membedakan suku atau ras Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Negara: Artinya adalah semua aturan kehidupan hukum kegiatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berpedoman pada Pancasila. Karena pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum bangsa dan negara republik Indonesia. Orang yang berfikir filsafatan adalah orang yang tidak meremehkan terhadap orang yang lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, selalu berpikiran positif, kritis, serta bersifat arif dan juga bijaksana, universal, dan selalu optimis (percaya diri).



2.2 Nilai-nilai pada sistem filsafat Pancasila a.



Nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila merupakan hasil dari buah pemikiran, penilaian,



dan refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Ideologi Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya karena dalam isi Pancasila diambil dari nilai budaya bangsa dan religi yang telah melekat erat, sehingga jiwa pancasila adalah jiawa bangsa Indonesia sendiri, sedangkan ideologi lain seperti liberalis, sosialis, komunis, dan lain sebagainya merupakan hasil dari buah pemikiran filsafat orang. b. Nilai pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk mengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi cermin jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebaikan dan kebijaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia



Karena pancasila bersumber dari kepribadian bangsa. Sehingga dalam perjalanannya akan selaras dengan nilai-nilai Pancasila. 2.3 Penyebab manusia selalu berfilsafat dan alasan penggunaan filsafat Pancasila Manusia berfilsafat dikarenakan dilihat dari kata filsafat itu sendiri. Filsafat merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut aliran masing-masing. Manusia berfilsafat dikarenakan ada sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut insting dan keyakinan dalam menilai sesuatu hal. Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar dan pandangan



hidup



bernegara.



Dalam



prinsipnya, Pancasila sebagai filsafat merupakan



perluasan manfaat dari yang bermula sebagai dasar dan ideologi, merambah hingga produk filsafat (falsafah). Pancasila sebagai produk filsafat berarti digunakan sebagai pandangan hidup dalam kegiatan praktis. Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai filsafat juga berarti bahwa pancasila mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Hal yang mendasari pernyataan ini adalah karena pada hakikatnya Pancasila memiliki sistem nilai (value system) yang didapat dari penggalian dan pengejawantahan nilai-nilai luhur mendasar dari kebudayaan bangsa Indonesia sepanjang sejarah, berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia. Hal inilah yang kemudian ditangkap sebagai hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para tokoh pendiri bangsa (The Founding Father) Indonesia (yang merupakan prinsip dasar filsafat) dan merumuskannya dalam suatu sistem dasar negara yang diatasnya berdiri sebuah Negara Republik Indonesia. 2.4 Kedudukan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar itu tercermin dalan tiap-tiap sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal-hal yang wajib dilakukan oleh tiap warga Negara. Namun, di zaman sekarang implementasi Pancasila hanya menjadi teori di sekolah, kampus atau lembaga pendidikan lainnya. Pancasila hanya dijadikan suatu simbol tanpa ada tindakan konkret bagi terwujudnya masyarakat yang berbangsa dan



bernegara. Mahasiswa yang merupakan agent of change yang seharusnya menggerakkan implementasi pancasila kini mulai hilang semangatnya. Selama ini pendidikan cenderung diartikan aktivitas mempersiapkan pemuda untuk memasuki kehidupan masyarakat orang dewasa dan dunia kerja. Kurikulum yang umum diberlakukandewasa ini, menunjukkan bahwa orientasi pendidikan sangat didominasi oleh mata kuliah yang bertujuan untuk mengembangkan aspek penguasaan Ipteks atau keilmuan, sedangkan yang berorientasi pada pembinaan moral atau kepribadian hanya sedikit sekali diberikan. Manusia terdiri dari Rasa, cipta dan Karsa. Permasalahannya adalah bahwa pendidikan yang mengutamakan pengajaran ipteks melupakan pendidikan moral atau kepribadian akan menghasilkan profil peserta didik yang kuat di ipteks namun lemah di moral, unggul di cipta tetapi lemah di rasa dan karsa. Kalau sudah demikian, ketika berinteraksi di masyarakat maupun di dunia kerja, para pemuda hanya pandai atau terampil dalam ilmu dan teknologi, tetapi gagap moral dan etika.akibatnya cipta tidak dipandu oleh rasadan karsa. Ilmu tidak dipandu etika dan moral. hal ini berbahaya, ketika iptek itu diimplementasikan dalam dunia kerja, maka ipteks itu tidak dikendalikan atau dikawal oleh moral budi pekerti sehingga serakah, merusak, merugikan bangsa. Mata kuliah pendidikan pancasila merupakan suatu cara untuk meningkatkan wawasan pemahaman mengenai bagaimana nilai-nilai pancasila diterapkan mahasiwa dalam kampus. 2.5 Kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai sistem filsafat Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-masing silanya saling kait mengkait merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Di dalam Pancasila tercakup filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang hubunagan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya. Menurut Driyakarya, Pancasila memperoleh dasarnya pada eksistensi manusia sebagai manusia, lepas dari keadaan hidupnya yang tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang kodrat manusia. Dalam pancasila tersimpul hal-hal yang asasi tentang manusia. Oleh karena itu, pokok-pokok Pancasila bersifat universal. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh unsur inti yang tetap dari Pancasila, yang tidak mengalami perubahan dalam dunia yang selalu berubah ini. Sifatnya yang abstrak, umum dan universal ini mengemukakan Pancasila dalam isi dan artinya sama dan mutlak bagi seluruh bangsa, diseluruh tumpah darah dan sepanjang waktu sebagai cita-cita bangsa dalam Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.



Secara lebih lanjut dapat dikemukakan pula bahwa dasar filsafat bangsa Indonesia bersifat majemuk tunggal (monopluralis), yang merupakan persatuan dan kesatuan dari silasilanya. Akan tetapi bukan manusia yang menjadi dasar persatuan dan kesatuan dari sila-sila Pancasila itu, melainkan dasar persatuan dan kesatuan itu terletak pada hakikat manusia. Secara hakiki, susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan badan, sifat kodratnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, dan kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk Tuhan dan makhluk yang berdiri sendiri (otonom). Aspek-aspek hakikat kodrat manusia itu dalam realitasnya saling berhubungan erat, saling brkaitan, yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain. Jadi bersifat monopluralis, dan hakiikat manusia yang monopluralis itulah yang menjadi dasar persatuan dan kesatuan sila-sila Pancasila yang merupakan dasar filsafat Negara Indonesia. Pancasila yang bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu menjadi dasar hidup bersama bangsa Indonesia yang bersifat majemuk tunggal pula. Dalam kenyataannya, bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan dan agama yang berbeda. Dan diantara perbedaan yang ada sebenarnya juga terdapat kesamaan. Secara hakiki, bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan-perbedaan itu juga memiliki kesamaan,.bangsa Indonesia berasal dari keturunan nenek moyang yang sama, jadi dapat dikatakan memiliki kesatuan darah. Dapat diungkapkan pula bahwa bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan itu juga mempunyai kesamaan sejarah dan nasib kehidupan. Secara bersama bangsa Indonesia pernah dijajah, berjuang melawan penjajahan, merdeka dari penjajahan. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa setelah merdek, bangsa Indonesia mempunyai kesamaan tekad yaitu mengurus kepentingannya sendiri dalam bentuk Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kesadaran akan perbedaan dan kesamaan inilah yang menumbuhkan niat, kehendak (karsa dan Wollen) untuk selalu menuju kepada persatuan dan kesatuan bangsa atau yang lebih dikenal dengan wawasan “bhineka tunggal ika”. Pernyataan lebih lanjut adalah bagaimana bangsa Indonesia melaksanakan kehidupan bersama berlandaskan kepada dasar filsafat Pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan sebagai perwujudan hakikat kodrat manusia. Pada saat mendirikan Negara Indonesia, para pendiri sepakat untuk mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia,yaitu Negara yang berdasar atas aliran pikiran Negara (staatsidee) negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongan dalam bidang apapun.



Jadi negara sebagai susunan dari seluruh masyarakat dimana segala golongan, segala bagian dan seluruh anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya dan merupakan persatuan dan kesatuan yang organis. Kepentingan individu dan kepentingan bersama harus diserasikan dan diseimbangkan antara satu dengan lainnya. Hidup kenegaraan diatur dalam prinsip solidaritas, menuntut bahwa kebersamaan dan individu tidak dapat dipertentangkan satu dengan lainnya. Negara harus dipandang sebagai institusi seluruh rakyat yang memberi tempat bagi semua golongan dan lapisan masyarakat dalam bidang apapun. Sebaliknya negara juga bertanggung jawab atas kemerdekaan dan kesejahteraan semua warga negara. Tujuan Negara adalah kesejahteraan umum. Oleh karena itu negara tidak mempersatukan diri dengan golongan terbesar, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat, melainkan Negara mengusahakan tujuannya dengan memperhatikan semuua golongan dan semua perseorangan. Negara mempersatukan diri dengan seluruh lapisan masyarakat. 2.6 Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Negara kita Indonesia dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegaranya dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya. Alasan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Secara parktis-fungsional, dalam tata-budaya masyarakat Indonesia pra-kemerdekaan nilai Pancasila diakui sebagai filsafat hidup atau pandangan hidup yang dipraktekkan. 2. Secara formal-konstitusional, bangsa Indonesia mengakui Pancasila dalah dasar negara (filsafat negara) RI. 3. Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat dengan bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia sebagaimana bangsa-bangsa lain (Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi sistem filsafat dalam budayanya. Jadi, Pancasila adalah filsafat yang diwarisi dalam budaya Indonesia. 4. Secara potensial, filsafat Pancasila akan berkembang bersama dinamika budaya; filsafat Pancasila akan berkembang secara konsepsional, kaya konsepsional dan kepustakaan secara kuantitas dan kualitas. Filsafat Pancasila merupakan bagian dari khasanah dan filsafat yang ada dalam kepustakaan dan peradaban modern.



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah cinta akan kebijakan. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar. 3.2 Saran Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat, filsafat pancasila, dan pancasila sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2012. Pancasila .(Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila. (Diakses pada 29 Oktober 2019). Anonim. 2013. Makalah Pancasila. http://iezzaenem.blogspot.com/2013/01/makalahpancasila-pancasila-sebagai.html. (Diakses pada 29 Oktober 2019). Febi S. 2013. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. (Online). http://febisilvia48.wordpress.com/2013/05/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/. (Diakses pada 28 Oktober 2019). Hariyanto. 2011. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. http://mashariyanto.wordpress.com/2011/05/05/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/. (Diakses pada 29 Oktober 2019). Husrin. 2013. Makalah Mata Kuliah Filsafat Pancasila. (Online). http://husrinmusiku.blogspot.com/2013/11/makalah-mata-kuliah-filsafat-pancasila.html. (Diakses pada 28 Oktober 2019).