Makalah Pasar Beras Induk Cipinang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI BAB I..................................................................................................................................... 2 PENDAHULUAN ................................................................................................................. 2 A.



Latar Belakang ........................................................................................................................ 2



B.



Tujuan Penelitian.................................................................................................................... 3



C.



Sumber Data........................................................................................................................... 3



A.



Gambaran Objek Penelitian ................................................................................................... 4



B.



Keadaan Pasar Pagi Hari Dan Sore Hari.................................................................................. 6



C.



Analisis Segmentation, Positioning and Targeting................................................................. 7



D.



Marketing Mix ...................................................................................................................... 12



E.



SWOT ( Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats ) .................................................... 17



F.



Solusi .................................................................................................................................... 21



BAB III ............................................................................................................................... 23 PENUTUP .......................................................................................................................... 23 A.



Kesimpulan ........................................................................................................................... 23



B.



Saran..................................................................................................................................... 23



LAMPIRAN ....................................................................................................................... 25



1



BAB I



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pasar sejatinya merupakan tempat untuk bertransaksi antara penjual dan pembeli. Penjual menawarkan produk yang dimiliki sedangkan pembeli mendapatkan manfaat dari produk dan memberikan uang kepada penjual. Berkembangnya peradaban kehidupan menyebabkan munculnya beragam perkembangan teknologi yang membantu kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu pasar juga terus melakukan perkembangan. Mulai dari pasar tradisional hingga munculnya e – commerce yang merupakan salah satu pasar antara penjual dan pembeli tidak harus bertatap muka melainkan secara online. Semua pasar dalam menjalankan aktivitas pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu setiap pasar pastinya ingin memuaskan pelanggan yang datang atas produk atau jasa yang dihasilkan. Tidak hanya perusahaan tetapi sebuah pasar memerlukan bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Pada saat ini juga persaingan di dunia usaha sudah semakin ketat, pasar yang lebih modern bermunculan sehingga pasar tradisional jika tidak mampu mengatasi persaingan global akan dengan mudah terhempas oleh pasar modern. Saat ini kondisi kekuatan pasar dimiliki oleh konsumen, sehingga pasar perlu mengetahui dan



2



menciptakan suatu produk yang dapat memenuhi hasrat kebutuhan dan keinginan pelanggan. Oleh karena itu, sangat penting pasar melakukan segmentasi, targeting, dan positioning yang benar. Pasar harus mampu menciptakan keunggulan dan keunikan atas produknya dalam mendekati persepsi pelanggan sehingga pandangan baik pelanggan atas produk akan terus eksis di dalam benaknya, dan pasar tersebut akan selalu diingat oleh konsumen jika membutuhkan produk atau jasanya. Pasar dapat mengevaluasi baik secara internal maupun external keadaan bisnis yang sedang dijalani. SWOT merupakan suatu alat yang berguna dalam dunia industri bisnis. Namun tidak menutup kemungkinan dapat juga digunakan sebagai arahan untuk membuat keputusan. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian Pasar Beras Induk Cipinang adalah : 



Mengetahui keadaan pagi hari dan malam hari Pasar Beras Induk Cipinang.







Mengetahui Segmentasi, Targeting dan Positioning yang diterapkan oleh Pasar Beras Induk Cipinang.







Mengetahui marketing mix yang digunakan oleh Pasar Beras Induk Cipinang.







Mengetahui analisis SWOT yang digunakan oleh Pasar Beras Induk Cipinang.



C. Sumber Data 1) Data Primer :Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak yang diwawancarai yaitu pihak pengelola pasar dan pelanggan yang datang. 2) Data Sekunder : Merupakan data primer yang telah diolah dan digunakan peneliti untuk diproses lebih lanjut dan data yang berasal dari literatur/media baik cetak maupun elektronik seperti buku dan internet, dapat berupa dasar teori atau data - data lain yang mendukung. 3



BAB II



PEMBAHASAN



A. Gambaran Objek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh kelompok terhadap Pasar Beras Induk Cipinang yang beralamat di Ps. Induk Beras Cipinang No.5, RT.9/RW.9, Pisangan Tim., Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13230. Pasar Beras Induk Cipinang dibuka pada hari Senin hingga Jumat dimulai pada pukul 08.00 pagi – pk. 16.30 sore hari. Penulis ingin meneliti dan menganalisa bauran pemasaran (7P), STP ( Segmentasi, Targetting, Positioning) dan analisis SWOT ( strength, weakness, threat, oppurtunities) yang ada di Pasar Beras Induk Cipinang, serta membahas solusi-solusi yang memungkinkan untuk mengatasi masalahmasalah yang dihadapi oleh Pasar Beras Induk Cipinang. Badan Usaha milik Daerah PT. Food Station Tjipinang Jaya bergerak dalam bidang distribusi, penjualan, jasa pergudangan, pergudangan dalam resi gudang, jasa pertokoan, dan pengangkutan bahan pangan (beras). Menjalankan fungsinya menjaga ketahanan pangan di wilayah DKI Jakarta dan menjadi pusat informasi bahan pangan di Asia Tenggara. Food Station menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi. Dengan pengalaman lebih dari 42 tahun, PT. Food Station Tjipinang Jaya berkomitmen untuk menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir. Berorientasi 4



pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen PT. Food Station Tjipinang, agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan pendapatan asli daerah serta peningkatan pendapatan bagi Petani. Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen , PT. Food Station Tjipinang Jaya dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis menjaga ketahanan pangan di wilayah DKI Jakarta dan sebagai pusat informasi bahan pangan di Asia Tenggara. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk melakukan terobosan dan pengembangan bisnis di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, PT. Food Station Tjipinang Jaya bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, “ Menjadi Pusat informasi dan perdagangan bahan pangan Asia Tenggara”. Pasar Induk Beras Cipinang diawali dari gagasan untuk melakukan perbaikan sistem pengadaan dan penyaluran beras serta pengendalian harga ( buffer stock ) di DKI Jakarta. PT Food Station Tjipinang Jaya ditetapkan sebagai pengelola tunggal Pasar Induk Beras Cipinang Tahun 1974. Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. D. V.-a. 18/1/8/1974 tanggal 7 Maret 1974 tentang Pendirian Pasar Induk Beras Cipinang sebagai pusat perdagangan beras, gula, terigu, dan palawija atau jenis kacang-kacangan (termasuk kopi) beserta ketentuan kepengurusannya, selanjutnya berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. D. V.-b. 18/1/7/1974 tanggal 14 Maret 1974 tentang Penunjukan Perusahaan Angkutan untuk melaksanakan angkutan beras, gula dan palawija dari Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta ke pasar-pasar dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pada tahun 1989 dilakukan penyempurnaan ketentuan pengelolaan angkutan sesuai dengan SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 5



1539 tanggal 10 November 1989 tentang Penyempurnaan ketentuan pengelolaan angkutan di Pasar Induk Sayur Mayur Keramat Jati dan Pasar Induk Cipinang. B. Keadaan Pasar Pagi Hari Dan Sore Hari 1. Keadaan Pasar di Pagi Hari Di Pasar Beras Induk Cipinang pada saat pagi hari keadaan yang diamati oleh kelompok cukup ramai. Ramai yang dimaksud berupa keramaian banyaknya mobil box yang siap mengantarkan beras – beras yang ada menuju pasar – pasar induk yang berada di seluruh wilayah Jakarta. Para pemilik usaha dagang mempersiapkan tempat berjual beras terlebih dahulu, kemudian beras – beras yang sudah siap untuk dijual ditaruh di dekat pintu keluar sehingga para konsumen yang datang dapat langsung melihat dan membeli beras unggulan masing – masing usaha dagang. 2. Keadaan Pasar di Sore Hari Di sore hari aktivitas yang dilakukan sudah tidak terlalu banyak. Para pemilik usaha dagang sudah mulai melakukan persiapan untuk melakukan penutupan. Beras – beras yang dijual sudah mulai diangkut dan diletakkan di tempat yang sudah disediakan sebagai tempat penyimpanan. Setelah merapihkan tempat usaha dagang, tidak lupa pemilik menggembok masing – masing tempat usaha dagangnya. Pengunjung dan aktivitas lebih banyak di lakukan di pagi hari hingga siang hari. Untuk sore hari aktivitas banyak berhenti pada saat pukul 16.00 dikarenakan pada pukul 16.30 Pasar Beras Induk Cipinang sudah ditutup sehingga transaksi yang terjadi dilanjutkan pada hari berikutnya.



6



C. Analisis Segmentation, Positioning and Targeting 1. Segmentation Teori : a. Menurut Kotler (1994) segmentasi pasar merupakan suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. b. Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda (lupiyoai, 2001, 34). c. Menurut Assauri (2012), segmentasi terbagi menjadi empat variabel segmentasi utama bagi konsumen yang dapat dibedakan berdasarkan : Tabel 2.1 Segmentasi Geografi Teori



Hasil Pengamatan



Segmentasi geografis digunakan untuk



mengklasifikasikan



berdasarkan



lokasi



yang



Lokasi objek pengamantan ini



pasar terletak di Ps. Induk Beras Cipinang No.5, akan RT.9/RW.9, Pisangan Tim., Kec. Pulo



mempengaruhi biaya operasional dan Gadung, Kota Jakarta Timur. Lokasi pasar jumlah permintaan secara berbeda. ini cukup strategis karena berada di dalam Dalam segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit geografis, seperti:



kota yang dapat diakses menggunakan aplikasi penunjuk jalan seperti Waze dan Google Maps.



negara,



provinsi,



kota



atau



lingkungan. Segmentasi pasar ini



7



dilakukan dengan mengelompokkan konsumen



menjadi



bagian



pasar



menurut skala wilayah atau letak geografis.



Tabel 2.2 Segmentasi Demografi Teori



Hasil Pengamatan



Dalam segmentasi demografis, pasar



Di Pasar Beras Induk Cipinang kami



dibagi menjadi kelompok-kelompok melakukan berdasarkan demografis



pengamatan



secara



variabel-variabel langsung, konsumen yang menjadi seperti



usia,



ukuran fokus di pasar ini adalah pedagang-



keluarga, siklus kehidupan keluarga, pedagang pasar turunan atau tempatjenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, tempat makan seperti warung tegal, agama, ras, generasi kewarganegaraan, restoran



nasi



dan kelas sosial. Variabel-variabel sebagainya. demografis adalah dasar yang paling populer untuk membedakan kelompokkelompok pelanggan.



8



padang



dan



lain



Tabel 2.3 Segmentasi psikografis Teori Segmentasi



pasar



Hasil Pengamatan dilakukan



Segmen psikografi yang dipilih



dengan mengelompokkan konsumen Pasar Beras Induk Cipinang adalah atau pembeli menjadi bagian pasar semua tingkat masyarakat baik yang menurut variabel-variabel pola atau rendah, menengah dan atas. Beras gaya hidup (life style) dan kepribadian merupakan kebutuhan primer semua (personality).



orang dan tidak memandang siapapun, dan beras akan selalu dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian kelompok kami, lahan parkir pasar beras induk cipinang ini pada jam-jam tertentu dipenuhi



oleh



kendaraan-kendaraan



mulai dari motor hingga mobil mewah.



Tabel 2.4 Segmentasi prilaku Teori Dalam



segmentasi



Hasil Pengamatan perilaku,



Di Pasar Beras Induk Cipinang bila



pemasar membagi pembeli menjadi diperhatikan beberapa



kelompok



yang



datang



untuk



berdasarkan membeli beras adalah para pedagang



9



pengatahuan, sikap, penggunaan, atau yang sudah menjadi langganan karena respons terhadap sebuah produk.



merupakan kebutuhan yang penting seperti bagian dari pekerjaannya tetapi tidak konsumen



menutup yang



kemunagkinan datang



karena



konsumen untuk dikonsumsi secara pribadi, walaupun pemberli masih di dimonasi oleh para pedagang yang membeli secara borongan.



2. Targeting Teori : a. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) Targeting merupakan sekelompok pembeli yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. b. Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menyeleksi pasar antara lain: a. Ukuran pasar Ukuran pasar adalah perusahaan harus mampu membaca kekuatan pasar untuk menjadi menyebar dan poenyalur informasi dan hasil produksi yang akan ditrjunkan, semakin besar ukuran pasar maka semakin besar posisi yang menguntungkan perusahaan. b. Pertumbuhan pasar Pertumbuhan pasar adalah kepercayaan akan kemampuan pasar untuk terus berjalan dan berkembang sebagai mediator perusahaan



10



dengan konsumen, semakin besar potensi pertumbuhanya, maka semakin menjanjikan bagi perusahaan.



c. Keunggulan komparatif Keunggulan komparatif adalah cara mengukur apakah sebuah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian untuk menguasai segmen pasar yang dipilih. (Siti Khotijah, 2004: 21-22). Fakta : Setelah menentukan segmentasi pasar, Pasar Beras Induk Cipinang ini menargetkan para pedagang-pedagang turunan dan restoran-restoran. Target pasar berikutnya merupakan konsumen berbagai kalangan baik kalangan atas, menengah dan bawah, karena berdasarkan pengamatan kami pasar ini didatangi beragam jenis konsumen. Terlebih dapat dilihat juga dari kendaraan yang diparkir di lahan parkir mulai dari motor, mobil pribadi dan truk. Karena pasar ini adalah pasar induk maka harga yang ditawarkan cukup terjangkau. 3. Positioning Teori: 



Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah



bagaimana



sebuah



produk



dimata



konsumen



yang



membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage.



11



Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing. 



Menurut Kotler



dan



Keller dalam



bukunya Manajemen



Pemasaran (2006:262) mengatakan bahwa positioning adalah “Positioning adalah tindakan mendesain penawaran perusahaan sehingga menempati posisi yang berbeda dan nilai yang ditempatkan di benak pelanggan target” Fakta : Pasar Beras Induk Cipinang ini adalah pasar induk beras terbesar di Indonesia, sampai sekarang ini di Indonesia belum ada pasar induk yang sebesar Pasar Beras Induk Cipinang, pasar ini memiliki lahan 14,4 hektar dengan rata-rata penjualan diatas 60 miliar per hari. Serta Pasar Beras Induk Cipinang ini adalah pasar aman (produknya terjamin, bebas dari bahan-bahan kimia, dan bebas dari kutu) karena selalu dilakukan quality check-in setiap sebulan sekali oleh DKPKP (Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian)



D. Marketing Mix Menurut Kotler dan Amstrong (2003 : 78), Bauran Pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis dan dapat dikendalikan produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran. Pendekatan pemasaran 4P tradisional (product, place, prices, promotion) seperti yang di ungkapkan di atas berhasil dengan baik untuk barang, tetapi elemen-elemen atau variabel-variabel tambahan perlu



12



pemasaran jasa yaitu, orang (people), bukti fisik (physical evidence), proses (process) (Kotler 2005 : 116). Variabel yang merupakan unsure bauran pemasaran (marketing mix) : a. Produk (product) Teori : Menurut Alma (2000 : 98) pengertian produk adalah “Seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik toko yang menjual pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya”. Produk yang ditawarkan perusahaan harus disertakan dengan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen atau perantara pemasaran. Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan, minuman dan sebagainya akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Fakta : Produk yang ditawarkan oleh Pasar Beras Induk Cipinang adalah berupa berbagai macam jenis merek beras dan tipe beras. b. Harga (price) Teori : Menurut Kotler, (2002 : 296) : Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghsilkan pendapatan dan merupakan satu dari elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel, dimana ia dapat diubah dengan cepat. 13



Fakta : Harga yang ditawarkan cukup beragam mulai dari Rp 13,575 hingga Rp 19,300. Tabel 2.5 Harga Beras di PBIC Cianjur Kepala Cianjur Slyp Setra Saigon Muncul I Muncul II Muncul III IR-64 I IR-64 II IR-64 III IR-42 Ketan Putih Lokal Ketan Putih (Paris) Ketan Hitam



Rp 13,575 Rp 12,575 Rp 13,225 Rp 11,850 Rp 11,100 Rp 10,425 Rp 9,825 Rp 10,525 Rp 9,800 Rp 8,700 Rp 11,025 Rp 13,150 Rp 18,600 Rp 19,300



c. Tempat/Lokasi (Place) Teori : Bagi perusahaan, lokasi bermakna sebagai suatu tempat dimana jasa tersebut disediakan. Lokasi yang baik adalah lokasi yang mudah dicapai tanpa memerlukan biaya yang besar dan juga waktu yang lama untuk mencapainya. Fakta : Pasar ini terletak di Ps. Induk Beras Cipinang No.5, RT.9/RW.9, Pisangan Tim., Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13230



14



d. Promosi (Promotion) Teori : Menurut Kotler dan Armstrong (2003 : 79) : “Promosi artinya aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sarana berikutnya”. Bauran promosi terdiri dari: 1) Periklanan (Advertising) 2) Penjualan Perseorangan (Personal Selling) 3) Promosi Penjualan (Sales Promotion) 4) Hubungan Masyarakat (Public Relation) Fakta: Menurut pengakuan dari kepala pasar, promosi yang dilakukan adalah promosi melalui mulut-kemulut. Tetapi beberapa PT di pasar beras melakukan promosi melalui website. e. Orang (People) Teori : Menurut Nasution (2001 : 62), pengertian pelayanan adalah : “suatu kebijaksanaan yang diterapkan perusahaan atau perseorangan akibat dari pemasaran yang dilakukan dengan maksud konsumen/pelanggan mendapat kepuasan atas produk yang dibeli atau dikonsumsikan. Fakta :



15



Di Pasar Beras Induk Cipinang, setiap perusahaan memiliki karyawan yang saling bekerja sama serta ramah kepada calon pembeli. f. Proses (Process) Teori: Menurut Tjiptono (2000 : 146) proses adalah “Perusahaan jasa yang superior”. Proses kerja ini diawali dari konsumen masuk hingga keluar dari perusahaan. Proses kerja ini menyangkut dari kecepatan dan ketepatan kerja. Jika prose itu cepat dilakukan maka konsumen akan terpuaskan. Fakta: Di Pasar Beras Induk Cipinang, transaksi pembayaran dapat dilakukan secara tunai dan non tunai. Suplai beras di Pasar Beras Induk Cipinang didapat dari berbagai macam daerah di Indonesia. Setelah proses transaksi dilakukan, konsumen dapat memilih apakah produk yang dibeli dilakukan pengiriman melalui jasa pengiriman yang disediakan oleh perusahaan,



atau



konsumen



dapat



membawa



produknya



sendiri



menggunakan kendaraan pribadi. g. Bukti Fisik (Physical evidence) Teori: Menurut Kotler & Keller (2008:4) bukti fisik merupakan bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.



16



Fakta: Kondisi bangunan pasar sudah tua (tidak modern) karena bangunan pasar sudah ada sejak 1974, beberapa fasilitas yang disediakan oleh pasar ini adalah kamar mandi, mushola, dan pos keamanan. Fasilitas toilet tidak terlalu baik karena toilet kurang dirawat sehingga terlihat kotor. Fasilitas Mushola sebagai sarana beribadah yang ada di pasar tersebut sudah baik karena mushola memiliki gedung sendiri. Fasilitas lahan parkirnya sudah cukup luas, walaupun jalanan tidak rata karena banyaknya truk pengangkut yang melewatinya. E. SWOT ( Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats ) Teori : Menurut Freddy Rangkuti (2009: 18) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu : 1. Kekuatan (Strenghts) Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulankeungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.



17



2. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan. 3. Peluang (Opportunities) Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. 4. Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.



18



Fakta: Tabel 2.6 Strength



Alasan Pasar ini merupakan pasar induk beras terbesar di Indonesia.



Tingkatan



1



Pasar



2



Jenis berasnya banyak



Memiliki beragam jenis beras yang dijual.



Rendah



3



Harga terjangkau



Menjual beras dengan harga murah karena pasar ini adalah pasar pusat penyedia beras yang pasa umumnya untuk diperjual belikan kembali oleh pedagang pasar turunan.



Sedang



4



Lokasi



Terletak di tengah kota sehingga dapat dijangkau dengan mudah.



Tinggi



5



Area lahan



Memiliki area cukup luas yaitu 14.4 hektar yang mampu menampung banyak penjual dan pembeli.



Tinggi



6



Banyaknya pedagang



Terdapat kurang lebih 700 perusahaan yang berada di Pasar Beras Induk Cipinang



Sedang



Tinggi



Tabel 2.7



Weakness



Alasan



Tingkatan



Fasilitas kurang terawat



Toilet yang tersedia di pasar ini kurang terawat karena berlapis semen sehingga terlihat kotor



Tinggi



2



Kurang promosi



Promosi di pasar beras kurang baik, karena dijaman modern saat ini masih belum menggunakan media sosial atau media-media lain.



Sedang



3



Kondisi gedung



Gedung yang kurang terawat karena usianya yang sudah tua.



Tinggi



4



Keadaan lingkungan



Sirkulasi udara yang kurang baik karena banyaknya debu.



Tinggi



1



19



5



Kondisi jalanan



Kondisi jalanan di dalam pasar kurang terawat, seperti jalanan yang berlubang, untuk menuju ke pasar kondisi jalanan juga sempit karena hanya tersedia 2 jalur saja, sehingga sering terjadi kemacetan di jalanan menuju ke pasar.



6



Kebersihan lingkungan



Kios dan area pasar masih kotor dan masih terdapat banyak sampah yang berserakan.



Tinggi



Sedang



Tabel 2.8



Opportunity 1



2



Alasan



Pasar asar ini dikelola oleh PT Food Station Dikelola oleh PT Food sehingga kualitas beras terjamin dan dapat Station sebagai BUMD dipercaya oleh konsumen. Kebutuhan beras meningkat seiring dengan Meningkatnya meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan pangan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.



Tingkatan



Tinggi



Tinggi



3



Belum ada pesaing



Karena pasar induk beras ini merupakan satusatunya pasar beras terbesar di Indonesia.



Tinggi



4



Memiliki ekspor



Kualitas beras di pasar ini tergolong baik karena dijamin oleh DKPKP sehingga mampu bersaing dengan produk luar.



Rendah



5



Sumber bahan melimpah



baku Bahan baku mudah didapat karena suplai beras didapat dari berbagai daerah di Indonesia.



Sedang



6



Harga yang cukup terjangkau membuat pasar ini Menjual dengan harga menjadi distributor utama untuk pedagangyang terjangkau pedagang pasar turunan.



Sedang



peluang



20



Tabel 2.9



Threat 1



Alih Fungsi Pertanian



Lahan



Alasan



Tingkatan



Lahan pertanian yang diahlifungsikan menjadi lahan industri menyebabkan berkurangnya pasokan beras



Tinggi



Tinggi



2



Cuaca dan iklim



Iklim berpengaruh penting terhadap kualitas padi, iklim yang tidak mendukung dapat mengakibatkan kegagalan panen sehingga pasokan beras menjadi defisit



3



Masuknya investor



Banyak juga investor yang ingin membeli lahan, kemungkinan lahan pasar beras bisa dijual ke investor-investor tersebut.



Tinggi



Beras – beras di negara lain memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan beras lokal yang ada di pasar ini



Rendah



Pola hidup masyarakat yang berubah produk mengakibatkan produk subtitusi pengganti beras meningkat. Produk subtitusi seperti kentang dan meningkatnya masyarakat yang vegetarian



Rendah



Sedang



investor-



4



Persaingan Globalisasi



5



Banyaknya substitusi



6



Harga beras yang naik Harga beras yang naik turun menyebabkan dan turun permintaan akan beras menjadi tidak pasti



F. Solusi Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kelompok maka solusi yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Perlunya melakukan pembersihan yang rutin tiap malam untuk menjaga kebersihan kondisi pasar di pagi hari dan juga fasilitas – fasilitas umum seperti toilet yang bersih akan membuat konsumen nmenjadi merasa puas dan nyaman untuk berbelanja di pasar Beras Cipinang. 2. Diperlukannya strategi promosi yang lebih modern agar dapat mencakup lebih banyak kalangan seperti menggunakan media website dan media sosial.



21



3. Maintenance secara rutin terhadap Gedung dan lingkungan alam disekitar Kawasan pasar 4. Penanaman lebih banyak tanaman hijau untuk membantu memperbaiki sirkulasi udara disekitar pasar



22



BAB III



PENUTUP



A. Kesimpulan Dengan demikian berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil anaslisis 7P, STP dan SWOT pada Pasar Beras Induk Cipinang mengandalkan kualitas produk yang dihasilkan karena keunikannya yang menyediakan produk beras sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para konsumennya. Perbedaan antara pasar modern dengan tradisional adalah terletak pada bangunan antara kedua pasar tersebut, transaksi jual-beli, fasilitas, keamanan, pencahayaan, biaya sewa, sistem pengelolaannya, lokasi pasar, harga produk, pelayanan, jumlah pengunjung, dan sebagainya yang sebagian besar masyarakat lebih memilih pasar modern sebagai tempat untuk berbelanja karena selain kenyamanan dan kualitas dari produk tersebut. B. Saran Setelah dilakukannya pengamatan terhadap pasar ini, Adanya beberapa saran dari kelompok kami yang diharapkan dapat berguna untuk Pasar Beras Induk Cipinang yaitu: 



Perlu adanya renovasi gedung menjadi lebih modern







Perlu ada peningkatan untuk bagian promosi sehingga Pasar Beras Induk Cipinang dapat lebih dikenal oleh masyarakat modern.







Pasar Beras Induk Cipinang harus lebih peka dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada.







Pasar Beras Induk Cipinang perlu mengantisipasi setiap ancaman yang datang dari luar pasar. 23







Pasar Beras Induk Cipinang harus mampu mempertahankan dan meningkatakan setiap kelebihan pasar yang ada







Perlu ada pengembangan strategi baru yang dapat meningkatkan kapabilitas pasar dan dapat menjangkau semua segmen yang ada.



24



LAMPIRAN



I.



Foto dengan Kepala Pasar dan Direktur PT Food Station



25



II.



Kondisi Pasar di Pagi Hari ( Pukul 08.00 )



26



III.



Kondisi Di Dalam Pasar



IV.



Foto Salah Satu Usaha Dagang Di Pasar Beras Induk Cipinang



27



V.



Foto Pasar di Sore Hari ( Pukul 16.30 )



28