Makalah Strategi Anggaran Induk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN BIAYA



STRATEGI DAN ANGGARAN INDUK



D I S U S U N



OLEH :



Novia Rizki Putri (17210016)



JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS IBA PALEMBANG



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan dan sasaran dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran (proforma) laba rugi. Adapun anggaran keuangan terdiri atas anggaran neraca dan anggaran (proforma) neraca. Perusahaan umumnya menyusun anggaran untuk keseluruhan kegiatan operasional yang dijalankan, seperti kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, dan administrasi. Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang disusun oleh perusahaan setiap tahunnya. Tujuan



dan



sasaran



tersebut



akan



dicapai



apabila



ditunjang



oleh



kebijakan-kebijakan yang terarah dan perencanaan matang. Perencanaan merupakan pedoman tentang kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Perencanaan dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Perusahaan dalam perencanaan yang digambarkan dalam angka-angka dan ukuran tertentu disebut dengan istilah anggaran.



1.2 Rumusan Masalah 1.



Apakah pengertian dari anggaran ?



2.



Apasaja komponen dari anggaran induk ?



1.3 Tujuan 1.



Memberi penjelasan singkat tentang anggaran.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Anggaran Ada banyak definisi mengenai anggaran (Budget) yang pada umumnya mempunyai ciri yang sama bahwa yang diangap dengan anggaran merupakan suatu rencana tertulis mengenai aktivitas-akativitas yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi selama periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan uang. Anggaran yang lengkap mencakup rencana untuk seluruh perusahaan dimana dapat memberikan pada manjemen proyeksi yang dapat dipercaya tentang hasil dari rencana sebelum rencana tersebut dilaksanakan,karena sewaktu menyusun anggaran kita diharuskan untuk memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi rencana dan memaksa kita untuk membuat analisa berdasarkan kenyataan yang ada.



2.2 Anggaran Induk Anggaran Induk (Master Budget ) menerjemahkan sasarn organisasi jangka pendek kedalam langkah-langkah tindakan.Anggaran Induk adalah Rencana aktivitas operasional dan keuangan organisasi untuk periode tertentu yang biasanya jangka pendek satu tahun ,satu kuartal dan satu bulan. Anggaran induk mencakup semua fungsi dan tingkatan manajemen, walaupun langkah- langkah merumuskan anggaran di masing-masing perusahaan tidak sama.Ada dua pandangan ekstrim yang saling bertentangan mengenai cara-cara menyusun anggaran induk, yaitu: (i) langkah pendekatan manajemen puncak dimana datangnya masukan hanya dari para pejabat tinggi (top down approach) dan (ii). pendekatan yang berakar dari semua tingkatan manajemen ikut serta memberi masukan (Buttom-Up approach). Seluruh tingkatan Manajemen sebaiknya diikutsertakan penyusunan Anggaran sehingga dapat meningkatkan koordinasi dari seluruh unit kerja .Dengan diikut sertakan semua unit kerja dalam menyusun anggaran juga menciptakan harmoni internal dan satu suara yang sama antara manajer dan karyawan yang berkaitan dengan tujuan. Pada saat sekarang perhatian difokuskan kepada implikasi perilaku dari



penyediaan data yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengendalian bagi manajemen. Anggaran memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi perilaku individu dan kelompok disetiap tingkatan proses manajemen yang meliputi : (1) Menetapkan tujuan unit /perusahaan; (2) Menginformasikan kepada individu mengenai apa yang harus mereka berikan untuk mencapai tujuan tersebut; (3) Memotivasi kinerja yang diinginkan; (4) Mengevaluasi kinerja; dan (5) Memberikan saran kapan tindakan korektif sebaiknya diambil dan dilakukan.



Induk anggaran terdiri atas dua komponen utama: 1. Anggaran operasi Anggaran operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan. 2. Anggaran keuangan Anggaran keuangan memperlihatkan ekspetasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus masuk dan arus keluar kas yang direncanakan muncul dalam anggaran kas.



Induk Anggaran Anggaran Operasional



Anggaran Keuangan



Anggaran Penjualan



Anggaran Pengeluaran Modal



Anggaran Produksi



Anggaran Kas



Anggaran Bahan Baku Langsung



Laporan Laba Rugi Dianggarkan



Anggaran Tenaga Kerja Langsung



Neraca Dianggarkan



Anggaran Overhead Pabrikasi Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi Anggaran



Beban



Penjualan



dan



Administrasi



1. Anggaran Penjualan Sebuah perusahaan mencapai tujuan yang di kehendakinya melalui penjualan. Anggaran penjualan (sales butget) merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang di harapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu. Estimasi pada ini gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan penjualan. Memproyeksikan atau memprediksi penjualan yang akurat merupakan fungsi Variabel eksternal, sebagai contoh, selera konsumen dan kondisi ekonomi. Dan Variabel internal, seperti harga, upaya penjualan, dan belanja iklan. Anggaran penjualan merupakan batu penjuru bagi penyusunan anggaran karena perusahaan dapat menyusun rencana aktivitas hanya setelah perusahaan mengetahui tingkat penjualan yang diharapakan. Perusahaan tidak dapat menyusun anggaran produksi tanpa mengetahui banyaknya unit yang akan diproduksi, dan jumlah unit yang akan diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan mengetahui banyaknya unit produk dianggarkan yang akan dijual untuk periode tersebut. Berikut contoh Anggaran penjualan PT. AKUNTANSI A untuk tahun 2014 secara kuartalan. Dalam anggaran ini terlihat bahwa perusahaan merencanakan penjualan 200.000 unit selama tahun2014. Puncak penjualan berlangsung pada kuartal ketiga. 2. Anggaran Produksi Setelah anggaran penjualan selesai disusun. Kebutuhan produksi untuk periode anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan diorganisasikan dalam bentuk



anggaran produksi. Anggaran produksi (production budget) adalah skedul rinci yang menidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan. Manajemen pertama-tama menentukan apakah tingkat persediaan barang barang jadi akan tetap sama., ditingkatkan, ataukah malahan dikurangi. Tatkala merencanakan tingkat persediaan yang dikehendaki, manajemen mencoba untuk menekankan tiga biaya. a.



Biaya penyimpanan persediaan yang menumpuk;



b. Biaya hilangnya penjualan sewaktu permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi; c.



Biaya tambahan persediaan dari pesanan khusus.



3. Anggaran Bahan Baku Langsung Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct materials budget) harus disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Taksiran penggunaan bahan baku berhubugan langsung dengan kebutuhan produksi, namun pembelian bahan baku tergantung pada baik taksiran penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku. Bahkan dangan jumlah yang memadai sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyadiakan persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran. Sebagian kebutuhan bahan baku ini sudah tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku. Sisanya harus dibeli dari pemasok. 4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu menganggur yang memakan biaya. Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah cukup banyak untuk menghindari waktu lembur yang berlebihan, yang menyebabkan tingginya biaya. Kebutuhan tenaga kerja langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja yang memadai untuk mememnuhi kebutuuhan produksi. Dengan mengetahui sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang tahun anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja manakala didesak oleh



situasi. Perusahaan yang mengabaikan anggaran ini menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus merekrut atau merumahkan karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga kerja yang yangb tidak menentu akan menyebabkan ketidakamanan dan efesiensi tenaga kerja. 5. Anggaran Overhead Pabrik Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead budget) merupakan skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan biaya langsung, yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di masa yang akan datang. Biaya overhead harus dipilih pilih berdasarkan biayanya untuk tujuan penyusunan anggaran, dan di buat tariff overhead yang ditentukan di muka. Anggaran Overhead Pabrikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu: a. Mengintegrasikan anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer produksi dan departemen jasa; dan b. Menghitung tarif overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan datang. 6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi selesai disusun, kini tersedia data yang memadai untuk menghitung biaya pokok barang jadi. komputasi itu diperlukan karena dua sebab: a. Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan di bebankan ke biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi dianggarkan. b. Untuk mengetahui berapa besar yang akan di laporkan pada rencana untuk pos barang yang belum terjual.



Nilai rupiah unit barang yang belum terjual yang di rencanakan ada di tangan perusahaan yang dihitung dalam anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget).



7. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar antisipasi prediksi beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran. Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan, dan pengiriman produk kepada pelanggan. Beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi perushaan dan penyediaan jasa bagi personalia. 8. Anggaran Kas Kas merupakan salah satu aspek paling penting dari siklus operasi perusahaan. Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau saldo kas terlampau besar, dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat imbalan yang paling baik. Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu rendah dapat mengidinkasikan bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi kewajibannya. Untuk mencegah hal-hal semacam itu terjadi, perlu dilakukan perencanaan kas yang cermat. Anggaran kas adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu. Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar biaya yang tidak perlu dari peminjaman 9. Laba Rugi Dianggarkan Laporan laba rugi dianggarkan memaparkan estimasi pendapatan dan beban beragam aktivitas yang menghasilkan laba untuk periode anggaran tertentu. Tujuan laporan laba rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi laba setelah pajak perusahaan. Pada tahap penyusunan anggaran ini, perhatian manajemen bergeser dari pengembalian keputusan, perencanaan, dan pengendalian ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang saham. Setelah laporan disusun, laporan tersebut merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan diukur/dibandingkan.



10. Neraca Dianggarkan Neraca dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca sekarang dan menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca dianggarkan mengasumsikan bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan dipenuhi.



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran penjualan disusun. Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki. Anggaran produksi dan anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan. Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas dan neraca dianggarkan.



3.2 Saran  Perusahaan harus memperhatikan setiap penyimpangan yang terjadi agar dalam penyusunan anggaran produksi untuk periode yang akan datang dapat dilakukan dengan baik.  Perencanaan dan pengendalian biaya produksi tidak hanya cukup dilihat pada data masa lalu, tetapi perlu diperhatikan analisa secara menyeluruh terhadap segenap aspek yang berkaitan dengan biaya produksi. Sehingga anggaran produksi selain berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengkoordinasian, juga berfungsi sebagai alat pengendali.  Perencanaan serta penyusunan anggaran harus dilakukan dengan tetap menyesuaikan kebijakan antara anggaran dan real