Makalah Pemberdayaan Komunitas Berdasarkan Kearifan Lokal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMBERDAYAAN KOMUNITAS BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL



Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. 5.



Alycia Anabel Que Audi Zahra Faradilla Geubrina Tasya Shakira Amalia Stefhani Gabriella



Sma negeri 10 kotA BEKASI Xii ips 3



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemberdayaan Komunitas Berlandaskan Kearifan lokal”. Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.



Bekasi, 31-01-2019



(Penyusun)



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1 A. A.Latar Belakang............................................................................................................1 B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1 C. Tujuan Penulisan............................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2 A. Pengertian Pemberdayaan Komunitas.................................................................................2 B. Konsep Pemberdayaan Komunitas......................................................................................2 C. D. E. F. G. H. I. J.



Dasar Terbentuknya Pemberdayaan Komunitas.........................................................................3 Manfaat Pemberdayaan Komunitas.................................................................................4 Strategi Pemberdayaan Komunitas.............................................................................................4 Arah Pemberdayaan Komunitas.................................................................................................5 Tujuan dan Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas........................................................5 Pengertian Kearifan Lokal.........................................................................................................7



Pemberdayaan Komunitas dalam Masalah Sosial berdasarkan Kearifan Lokal...........7 Peranan Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas.......................................................9



BAB III PENUTUP.................................................................................................................10 A. Kesimpulan..................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Globalisasi menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampak globalisasi berupa ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial terutama tamak dalam hubungan negara-negara dengan ekonomi kuat dan negara-negara dengan ekonomi lemah. Pada era globalisasi, banyak negara maju mendominasi kehidupan ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui tentang strategi pemberdayaan komunitas dan kearifan lokal.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja strategi pemberdayaan komunitas? 2. Apa yang di maksud kearifan lokal?



C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui apa saja strategi pemberdayaan komunitas. 2. Utuk mencari tau tentang apa yang di maksud kearifan lokal.



BAB II PEMBAHASAN



A.



PEMBERDAYAAN KOMUNITAS  Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.  Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya. Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan ketimpangan sosial. Dengan kata lain memberdayakan dan memampukan masyarakat.



 Pengertian Pemberdayaan Komunitas Pemberdayaan Komunitas adalah suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. (Hatu, 2010) Contoh program pemberdayaan komunitas yang ada di masyarakat adalah : - PNPM Mandiri - LSM - PLP-BK Pemberdayaan komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu proses pembangunan jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat. Proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan: Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan. Kecenderungan kedua (kecenderungan sekunder) menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.  Konsep Pemberdayaan Komunitas Pengertian Komunitas Komunitas ialah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama (communities of common interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai teriotrial. Istilah community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”. Dalam pengerian lain, komunitas (community) diartikan sebagai sekelompok orang yang hidup bersama pada lokasi yang sama sehingga mereka telah berkembang menjadi sebuah “kelompok hidup” (group lives) yang diikat oleh kesamaan kepentingan (common interest). Artinya, ada social relationship yang kuat di antara mereka, pada satu batasan geografis tertentu.



Pengertian Pemberdayaan Komunitas Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat atau komunitas adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Pemberdayaan komunitas dapat disebut sebagai suatu upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas atau kemampuan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Prinsip - prinsip Dasar Pemberdayaan Komunitas Rubin (dalam Sumaryadi, 2005:9496) mengemukakan lima prinsip dasar pemberdayaan komunitas diantaranya adalah sebgaai beriku: 1) Pemberdayaan komunitas memerlukan breakeven dalam setiap kegiatan yang dikelolanya, meskipun berbeda dengan organisasi bisnis, di mana dalam pemberdayaan komunitas keuntungan yang diperoleh didistribusikan kembali dalam bentuk program atau kegiatan pembangunan lainnya. 2) Pemberdayaan komunitas selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan 3) Dalam pelaksanaan program pemberdayaan komunitas, kegiatan pelatihan merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisik 4) Dalam implementasinya, usaha pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan 5) Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dapat berfungsi sebagai penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro. Ruang Lingkup Pemberdayaan Komunitas Mencakup berbagai program pemberdayaan. Programprogram tersebut meliputi bidang: 1) Pemberdayaan ekonomi 2) Pemberdayaan politik, peningkatan bargaining position masyarakat terhadap pemerintah. 3) Pemberdayaan sosial budaya, peningkatan kemampuan sumber daya manusia (human investment) 4) Pemberdayaan lingkungan, program perawatan dan pelestarian lingkungan.  Dasar Terbentuknya Pemberdayaan Komunitas Upaya pemberdayaan komunitas ini didasari pemahaman munculnya ketidakberdayaan komunitas akibat masyarakat tidak memiliki kekuatan (powerless). Jim Ife (1977:6062) mengidentifikasi beberapa jenis kekuatan yang dimiliki masyarakat dan dapat digunakan untuk memberdayakan mereka, yaitu: 1) Kekuatan atas pilihan pribadi 2) Kekuatan dalam menentukan kebutuhan sendiri 3) Kekuatan dalam kebebasan berekspresi 4) Kekuatan kelembagaan 5) Kekuatan sumber daya ekonomi 6) Kekuatan dalam kebebasan reproduksi Faktor lain yang menyebabkan ketidakberdayaan komunitas di luar faktor ketiadaan daya (powerless) adalah ketimpangan, yang meliputi ketimpangan struktural, ketimpangan kelompok, ketimpangan personal. Dengannya, kegiatan merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program pemberdayaan masyarakat akan berjalan efektif jika sebelumnya sudah dilakukan investigasi terhadap faktorfaktor yang menjadi akar permasalahan sosial. Dalam konteks ini, perlu diklarifikasi apakah akar penyebab ketidakberdayaan berkaitan dengan faktor kelangkaan sumber daya (powerless) atau faktor



ketimpangan, atau kombinasi antara keduanya. Upaya pemberdayaan masyarakat lemah dapat dilakukan dengan tiga strategi, Pertama, pemberdayaan perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun atau mengubah struktur dan lembaga yang bisa memberikan akses yang sama terhadap sumber daya, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Kedua, pemberdayaan melalui aksiaksi sosial dan politik yang dilakukan melalui perjuangan politik dan gerakan dalam rangka membangun kekuasaan yang efektif. Ketiga, pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran yang dilakukan dengan proses pendidikan dalam berbagai aspek yang cukup luas, hal ini dilakukan dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan.  Manfaat Pemberdayaan Komunitas Manfaat besar dari pemberdayaan komunitas adalah memungkinkan perkembangan dan penggunaan bakat/atau kemampuan terpendam dalam, setiap individu. Melalui pemberdayaan komunitas diharapkan hambatanhambatan tradisional dalam masyarakat dapat dihilangkan, garis demarkasi disingkirkan, dan deskripsi pekerjaan yang menghalangi dapat dikesampingkan. Pemberdayaan telah memberikan kontribusinya bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat diberi pengetahuan manajemen, mutu, teknik, keterampilan, dan metodologi yang baik dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dalam pekerjaan dan perbaikan kinerjanya.



 Strategi Pemberdayaan Komunitas Stategi Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas Menurut Eliot (dalam I.N. Sumaryadi, 2005:150). Ada tiga strategi pendekatan yang dipakai dalam proses pemberdayaan komunitas atau masyarakat, antara lain sebagai berikut. a. Pendekatan kesejahteraan (the walfare approach), yaitu membantu memberikan bantuan kepada kelompokkelompok tertentu, misalnya mereka yang terkena musibah bencana alam b. Pendekatan pembangunan (the development approach), memusatkan perhatian pada pembangunan untuk meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan keswadayaan masyarakat c. Pendekatan pemberdayaan (the empowerment approach), melihat kemiskinan sebagai akibat proses politik dan berusaha memberdayakan atau melatih rakyat untuk mengatasi ketidakberdayaannya. Strategi Pemberdayaan Komunitas Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal. Konsep Kearifan Lokal berasal dari dua suku kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Kearifan itu dipahami sebagai seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalam bertindak atau bersikap sebagai hasil penilaian terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi. Sementara itu, pengertian lokal secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan sistem nilai yang terbatas pula. Secara terminologi, kearifan lokal (local wisdom) dapat dimaknai sebagai pandangan hidup dan pengetahuan lokal yang tercipta dari hasil adaptasi suatu komunitas yang berasal dari pengalaman hidup yang dikomunikasikan dari generasi ke generasi. Pemberdayaan Komunitas Berbasis Nilai-nilai Kearifan Lokal Pemberdayaan komunitas pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sadar lingkungan, sadar hukum, sadar akan hak dan kewajiban, serta mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan mandiri bagi masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pemberdayaan komunitas tak terlepas dari upaya penanggulangan kemiskinan yang kerap menghantui masyarakat kita.



Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan suatu masyarakat, yaitu: 1. Menghormati dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia 2. Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konvensi yang diselenggarakan oleh ILO 3. Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan 4. Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional 5. Memperkuat nilainilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan masalah sosial. Model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai setempat (lokal) sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilainilai setempat (lokal) tersebut merupakan nilainilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan. Nilainilai tersebut meliputi kegotongroyongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi (tepa selira). Pemberdayaan komunitas berbasis nilai-nilai kearifan lokal akan menciptakan masyarakat yang berdaya, ciri-ciri masyarakat yang berdaya antara lain: 1. Mampu memahami diri dan potensinya dan mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan) 2. Mampu mengarahkan dirinya sendiri 3. Memiliki kekuatan untuk berunding 4. Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan 5. Bertanggung jawab atas tindakannya Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham, termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi.  Arah Pemberdayaan Komunitas Pemberdayaan komunitas diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan.  Tujuan dan Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan daya/kemampuan yang dimiliki. 



Tujuan pemberdayaan komunitas (Emmy):  Peningkatan standar hidup  Meningkatkan percaya diri  Peningkatan kebebasan setiap orang



Untuk melaksanakan pemberdayaan komunitas dilakukan dengan konsepCommunityBased(CBD). Ada beberapa karakter utama CBD, yaitu: 1. CBD berbasis sumber daya masyarakat 2. CBD berbasis partisipasi masyarakat 3. CBD berkelanjutan Pemberdayaan komunitas dapat dilihat dari 2 sudut pandang: a. Pendekatan Deficit Based Pendekatan ini terpusat pada berbagai permasalahan yang ada dan upaya-upaya pemecahan masalah tersebut b. Pendekatan Strength Based Merupakan pendekatan yang terpusat pada potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh komunitas, individu, atau masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Kelebihan Pemberdayaan Komunitas -



Memudahkan dalam koordinasi antarindividu Antarindividu dapat saling memberi semangat dan motivasi. Mampu meningkatkan kesejahteraan dalam jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan. Mampu meningkatkan dan memperbaiki kehidupan masyarakat dan kelompok baik di bidang ekonomi maupun sosial. Penggunaan sumber daya alam dan potensi yang ada lebih efektif dan efisien. Proses pembangunan lebih demokratis dan aspiratif karena melibatkan banyak orang.



Kekurangan Pemberdayaan Komunitas -



Sering terjadi perbedaan pendapat antara satu orang dengan orang yang lain, sehingga muncul konflik baru. Tingkat partisipasi setiap individu berbeda-beda, sehingga menghambat pembangunan. Tingkat sumber daya manusia berbeda-beda Keberhasilan pemberdayaan komunitas bergantung individu yang bergabung di dalamnya. Kurangnya kemampuan masyarakat dalam berkreasi dan kurangnya kapasitas secara kritis dan logis. Kegiatan pemberdayaan selama ini ditujukan pada masyarakat lokal dan permasalahan sosial saja. Ketergantungan sumber dana dari luar.



Kendala dalam Pemberdayaan Komunitas -



Kurangnya komitmen dari masyarakat, karena kurangnya pemahaman Kendala perilaku masyarakat, contohnya etos masyarakat Diversifikasi pola kehidupan masyarakat, meliputi kebudayaan, sosial, ekonomi, kondisi geografis. Kurangnya monitoring dan data yang berkualitas Indikator yang tidak tepat. Kurangnya koordinasi Sistem administrasi yang terlalu birokratis: terlalu banyak pengaturan



b. KONSEP KEARIFAN LOKAL  Pengertian Kearifan Lokal Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup. Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional. Contoh: hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya. Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah, semboyan, dan peribahasa, folklore), dan manuskrip. Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada nilai-nilai yang berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai tersebut akan menyatu dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional. Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya). Contoh: kearifan lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara.



Contoh komunitas di Indonesia yang memegang teguh kearifan lokal a. Komunitas suku badui b. Komunitas pecinta lingkungan alam c. Masyarakat kampung baga d. Komunitas suku kajang



 Pemberdayaan Komunitas dalam Masalah Sosial berdasarkan Kearifan Lokal Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif. Kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Kearifan lokal dari masing-masing daerah memiliki sifat kedinamisan yang berbeda dalam menghadapi pengaruh dari luar. Banyak manfaat yang diperoleh dari luar, namun dampak buruk yang ditimbulkan juga besar.



Contoh: munculnya masalah sosial seperti kenakalan remaja, perubahan kehidupan sosial, perubahan kondisi lingkungan, dan ketimpangan sosial. Masalah sosial yang ada di masyarakat dapat menimbulkan ketimpangan sosial, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan komunitas berbasis kearifan lokal.



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan komunitas asli: - Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. - Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konversi yang diselenggarakan oleh ILO - Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. - Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan permasalahan sosial. - Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional. Rumah panggung Suku Bajo, yang terpisah dari daratan. Mereka tak ingin ada jembatan yang menghubungkan antara daratan dan laut, antara lain khawatir bedampak buruk bagi lingkungan sekitar.



Contoh kearifan lokal yang terdapat dalam masyarakat Indonesia 1. Karya-karya masyarakat pada seni tekstil seperti batik dan kain tenun 2. Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam misal pada masyarakat dayak di Kalimantan yang telah mengenal konsep konservasi lingkungan dengan istilah tana ulen 3. Kearifan lokal dalam mitos masyarakat seperti mitos terhadap pohon-pohon keramat , hewan-hewan yang dianggap sakral 4. Kearifan lokal dalam bidang pertanian, seperti pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan 5. Kearifan lokal dalam cerita budaya, petuah, dan sastra yang terdapat dalam seni sastra



Dampak dari mempertahankan Kearifan Lokal: 1. Mengikat masyarakat karna nilai luhurnya 2. Menambah ciri khas bangsa 3. Menjaga tata kehidupan masyarakat 4. Dapat membanggakan negara dengan mengapresiasi budaya sendiri



Upaya agar bangsa asing tidak menyaingi budaya lokal 1. Mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda 2. Mebiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakan kain batik atau bahkan membuatnya 3. Mengadakan pentas seni yang berisi kegiatan budaya lokal seperti wayang golek 4. Memakai produk-produk buatan lokal 5. Menghilangkan perasaan gengsi atau malu dengan kebudayaan yang kita miliki



 Peranan Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas Indonesia memiliki keberagaman budaya, suku bangsa, bahasa, agama, dan sebagainya. Dalam keragaman budaya salah satunya mencakup hubungan kearifan lokal di dalam masyarakat. Kearifan lokal didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup dan pandangan hidup yang mengakomodasi kearifan hidup. Di Indonesia, kearifan lokal merupakan suatu filosofi dan pandangan hidup yang terwujud dalam berbagai bidang kehidupan seperti nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya. Hal ini dapat dilihat pada kearifan lokal mengenai keselarasan alam yang telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara agar konsep rumah tetap ramah lingkungan. Jika kearifan lokal ibaratkan sebagai pegangan hidup secara turun temurun, maka pemberdayaan komunitas merupakan suatu alat untuk merekatkan kehidupan bermasyarakat. Pemberdayaan komunitas yang dimaksud di sini adalah suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Dengan terlibat dalam pemberdayaan komunitas, maka setiap anggota masyarakat akan merasa lebih dekat dan peduli dengan sesama anggota di lingkungan masyarakatnya. Melalui nilai-nilai kearifan lokal, pemberdayaan komunitas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan sesuai dengan karakter masyarakat sasaran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa yang menjadi akar budaya di masyarakat masing-masing. Tujuannya agar komunitas di masyarakat kita bisa berkembang sesuai dengan akar dan karakteristiknya sesuai dengan perkembangan zaman. Kearifan lokal dapat memiliki sifat antarbudaya dan antaretnik yang ada. Jika sifat-sifat tersebut sudah menjadi satu, maka kearifan lokal tersebut dapat membentuk tingkat tatanan nilai yang baru yakni nilai budaya yang bersifat nasional.



BAB III PENUTUP Kesimpulan Komunitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu community artinya sebagai masyarakat setempat yang memiliki cakupan wilayah sama. Kearifan lokal merupakam gagasan-gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai yang tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya. Inisiator pemberdayaan komunitas yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Prinsip pemberdayaan komunitas adalah kesetaraan, partisipatif, keswadayaan, dan berkelanjutan. Strategi pelaksanaan pemberdayaan komunitas yaitu mempertimbangkan potensi masyarakat, memberikan pendampingan secara berkelompok, memberikan pelatihan khusus, meningkatkan kearifan lokal, memberikan bantuan sarana, dan melaksanakan pemberdayaan secara bertahap.



Daftar Pustaka https://yustinasusi.wordpress.com/2015/10/15/bab-4-pemberdayaan-komunitas-dankearifan-lokal/ http://blog.unnes.ac.id/pujiastuti/2017/11/12/materi-sosiologi-kelas-xii-kearifanlokal-dan-pemberdayaan-komunitas/