Makalah Pemberian Nutrisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMBERIAN NUTRISI SECARA ORAL, ENTERAL, DAN PARENTERAL



Disusun Oleh : Kelompok 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Suci Islamiyati S. Malik Susilawati Tifa Desiana Fina Patriana Diana Lestari Muhaepi Asmania Baiq. Qorin Maulida Nida Rozarna Kemas Rizaldi Fachri Islami



KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN PRODI SARJANA TERAPAN PENDIDIKAN PROFESI TA. 2019/2020



1



KATA PENGANTAR



      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “pemberian nutrisi secara oral, enteral, dan parenteral” . Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.



Selain



itu



tujuan



penyusunan



makalah



ini



juga



untuk



menambah wawasan tentang pemberian nutrisi secara parenteral dan enteral. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.



Mataram, 29 januari 2020



2



DAFTAR ISI



Halaman cover........................................................................................................1 Kata Pengantar................................................................................................2 Daftar isi...........................................................................................................3 BAB I  PENDAHULUAN..............................................................................5 A.   Latar Belakang...........................................................................................5 B.   Rumusan Masalah.......................................................................................5 C.   Tujuan Penulisan.........................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................7 1. Pemberian Nutrisi Secara Oral..................................................................7 a) Pengertian pemberian nutrisi secara oral.......................................7 b) Tujuan Pemberian nutrisi secara oral............................................7 c) Macam-macam nutrisi...................................................................7 d) Indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara oral............7 e) Prosedur pemberian nutrisi secara oral.........................................8 2. Pemberian Nutrisi Secara Enteral (Pipa Lambung)..................................8 a) Pengertian pemberian nutrisi secara enteral.................................8 b) Tujuan pemberian nutrisi secara enteral.......................................9 c) Indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara enteral......9 d) Cara pemasangan pipa lambung..................................................9 e) Prosedur pemeberian nutrisi secara enteral.................................11 3. Pemberian Nutrisi Secara Parenteral......................................................12 a) Pengertian pemberian nutrisi secara parenteral...........................12 b) Tujuan pemeberian nutrisi secara parenteral...............................12 c) Indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara parenteral...12 d) Metode pemberian nutrisi secara parenteral...............................12 e) Prosedur pemberian nutrisi secara parenteral.............................13       



3



BAB III PENUTUP......................................................................................15 Kesimpulan ………………………………………………………………....15 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................16



4



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak akan sangat berguna dalam membantu proses tumbuh-kembang. Prosedur pemenuhan kebutuhan nutrisi pada orang sakit yang tidak mampu secara mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu memenuhinya melalui oral (mulut), enteral (pipa lambung), atau parenteral. B. Rumusan Masalah 1. Pemberian Nutrisi Secara Oral a) Apa pengertian pemberian nutrisi secara oral? b) Apa tujuan pemberian nutrisi secara oral? c) Apa saja macam-macam nutrisi? d) Apa indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara oral? e) Bagaimana prosedur pemberian nutrisi secara oral? 2. Pemberian Nutrisi Secara Enteral (pipa lambung) a) Apa pengertian pemberian nutrisi secara enteral? b) Apa tujuan pemberian nutrisi secara enteral? c) Apa indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara enteral? d) Bagaimana cara pemasangan pipa lambung? e) Bagaimana prosedur pemberian nutrisi secara enteral? 3. Pemberian Nutrisi Secara Parenteral a) Apa pengertian pemberian nutrisi secara parenteral? b) Apa tujuan pemberian nutrisi secara parenteral? c) Apa indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara parenteral? d) Apa saja metode pemberian nutrisi parenteral? e) Bagaimana prosedur pemberian nutrisi secara parenteral?



5



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa pengertian pemberian nutrisi secara oral, enteral, dan parenteral 2. Untuk mengetahui apa tujuan pemberian nutrisi secara oral, enteral, dan parenteral 3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam nutrisi 4. Untuk mengetahui apa indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara oral, enteral, dan parenteral 5. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian nutrisi secara oral, enteral, dan parenteral



6



BAB II PEMBAHASAN



1. Pemberian Nutrisi Secara Oral a) Pengertian pemberian nutrisi secara oral Pemberian nutrisi secara oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral secara mandiri. b) Tujuan pemberian nutrisi secara oral  Membantu klien yang mengalami keterbatasan aktivitas.  Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. c) Macam-macam nutrisi  Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama dalam diet.  Protein Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh.  Lemak Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.  Vitamin Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.  Mineral Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagai enzim dan sangat penting dalam mengendalikan system cairan tubuh. d) Indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara oral  Indikasi 1. Pada pasien yang tidak bisa makan sendiri 2. Pada pasien yang memiliki gangguan mobilitas namun tetap sadar 3. Pada pasien bet rest



7



 Kontraindikasi Tidak dapat diberikan pada pasien koma, CA nasofaring, CA mandibularis, obstruksi tenggorokan e) Prosedur pemberian nutrisi secara oral  Alat dan bahan 1. Piring 2. Sendok 3. Garpu 4. Gelas 5. Serbet 6. Mangkok cuci tangan 7. Pengalas 8. Makanan dengan porsi dan menu sesuai program  Prosedur kerja 1. Beri penjelasan 2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien dengan duduk atau setengah duduk sesuai kondisi pasien. 4. Pasang pengalas 5. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya, berdoa sebelum makan). 6. Bantu aktivitas dengan cara menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan. 7. Bilai selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar. 8. Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan. 9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.



2. Pemberian Nutrisi Secara Enteral (pipa lambung) a) Pengertian pemberian nutrisi secara enteral Pemberian nutrisi secara enteral merupakan tindakan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan. Tindakan pemberian nutrisi nutrisi melalui pipa lambung dapat dilakukan dengan pemasangan pipa lambung terlebih dahulu kemudian dapat dilakukan pemberian nutrisi.



8



b) Tujuan pemberian nutrisi secara enteral  Untuk memberikan asupan nutrisi yang adekuat pada pasien yang belum mampu menelan atau absorbsi fungsi nutrisinya terganggu. 



Berperan menunjang pasien sebagai respon selama mengalami keradangan, trauma, proses infeksi, pada sakit kritis dalam waktu yang lama.



c) Indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara enteral  Indikasi 1. Asupan oral tidak adekuat 2. Gangguan ingesti nutrien 3. Kegagalan absorpsi, digesti, dan metabolisme 4. Wasting yang berat, atau pertumbuhan terhambat  Kontarindikasi 1. Ileus (usus tidak berkontraksi) 2. Obstruksi usus 3. Pankreatitis berat d) Cara pemasangan pipa lambung  Alat dan bahan 1. Pipa penduga dalam tempatnya corong 2. Spuit 20 cc 3. Pengalas 4. Bengkok 5. Plester dan gunting 6. Stetoskop 7. Klem 8. Baskom berisi air (kalau tidak ada stetoskop) 9. Vaselin



9



 Prosedur kerja 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 3. Atur posisi pasien dengan posisi semi fowler. 4. Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di atas dada. 5. Letakkan bengkok di dekat pasien. 6. Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastrium sampai hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri tanda batasnya. 7. Berikan vaselin atau pelicin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melalui hidung secara perlahan-lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya. 8. Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung, dengan cara : 



Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem di buka) dan perhatikan bila ada gelembung, pipa masuk ke paru-paru dan jika tidak ada gelembung pipa tersebut masuk ke lambung, stelah itu diklem atau dilipat kembali.







Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Apabila dilambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu, keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang dimasukkan.



9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.



10



e) Prosedur pemberian nutrisi secara enteral  Alat dan bahan 1. Corong 2. Spuit 20 cc 3. Pengalas 4. Bengkok 5. Makanan dalam bentuk cair 6. Air matang 7. Obat-obatan (bila ada) 8. Klem 9. Stetoskop  Cara kerja 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 2. Cuci tangan. 3. Atur posisi semi fowler. 4. Pasang pengalas. 5. Letakkan bengkok. 6. Periksa dahulu sisa makanan di lambung dengan menggunakan



spuit



yang



diaspirasikan



ke



pipa



lambung. 7. Buka klem/penutup. 8. Lakukan tindakan pemberian makan dengan cara pasang corong/spuit pada pangkal pipa. 9. Masukkan air matang kurang lebih 15 cc pada awal dengan cara dituangkan lewat pinggirnya. 10. Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia. Kemudian, bila ada obat-obatan masukkan dan beri minum lalu diklem pipa penduga. 11. Catat hasilnya atau respon pasien selama pemberian makanan. 12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.



11



3. Pemberian Nutrisi Secara Parenteral a) Pengertian pemberian nutrisi secara parenteral Pemberian nutrisi secara parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang dimasukkan kedalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau vena parifer (untuk nutrisi parenteral parsial). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak dapat dipenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enteral. b) Tujuan pemberian nutrisi secara parenteral 



Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena, karena tidak memungkinkannya saluran cerna untuk melakukan proses pencernaan makanan.







Mempertahankan kebutuhan nutrisi.



c) Indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi secara parenteral  Indikasi 1. Fungsi saluran cerna yang terganggu sehingga tidak dapat digunakan. 2. Dalam kondisi malnutrisi, atau dengan prognosis malnutrisi.  Kontraindikasi 1. Saluran pencernaan berfungsi dengan baik 2. Hemodinamik tidak stabil d) Metode pemberian nutrisi secara parenteral 



Nutrisi parenteral parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino.



12







Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketika kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus.Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam amino seperti PanAmin G, dan cairan yang mengandung lemak seperti Intralipid.







Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui vena antikubital pada vena basilika sefalika, vena subklavia, vena jugularis interna dan eksterna, dan vena femoralis.



e) Prosedur pemberian nutrisi secara parenteral  Alat dan bahan 1. Bak instrumen 2. Infus set 3. Aboket 4. Handscoon 5. Kasa steril 6. Kapas 7. Standar infus 8. Perlak 9. Tourniquet 10. Plester 11. Gunting plester 12. Bengkok 13. Jam tangan 14. Alkohol swab 15. Cairan sesuai advis ( nasihat) dokter



 Cara kerja 1. Mencuci tangan



13



2. Desinfeksi penutup botol infus 3. Menusukkan infus set kedalam botol infus 4. Pengatur tetesan infus ditutup 5. Menggantungkan botol infus 6. Ruang tetesan diisi setengah (jangan sampai terendam) 7. Selang infus diisi cairan 8. Memasang torniket di atasproksimal vena yang akan ditusuk. 9. Meletakkan perlak dibawah bagian yang akan di tusuk 10. Memakai handscoon 11. Menentukan vena yang akan ditusuk bila perlu dipalpasi 12. Melakukan tindakan antiseptic dengan alkohol swab pada daerah sekitar lokasi penusukan 13. Meregangkan kulit kearah distal. Menusukkan jarum dengan sudut 20 derajat terhadap permukaan kulit. 14. Menahan aboket dan tarik jarum sedikit. Bila tampak darah keluar berarti kanula telah masuk ke vena. Menahan jarum dan mendorong aboket. 15. Melepaskan torniket, menempelkan kasa ditempat penusukan. 16. Memasang selang infus berisi cairan yang telah dipersiapkan sebelumnya. 17. Fiksasi aboket dan selang infus dengan plester. 18. Mengatur tetesan dalam 1 menit sesuai instruksi. 19. Merapikan pasien. 20. Mencuci tangan. 21. Mencatat: tanggal dan jam pemberian cairan dan macam cairan.



14



BAB III PENUTUP



Kesimpulan Pemberian asupan nutrisi yang adekuat sebagai bagian dari terapi pada orang sakit merupakan faktor yang penting dalam mendukung proses penyembuhan penyakit. Para klinis harus dapat menentukan pilihan cara pemberian asupan nutrisi yang tepat agar penderita mendapat asupan nutrisi adekuat, mendukung proses metabolisme optimal, serta mencegah terjadinya malnutrisi.



15



DAFTAR PUSTAKA



Ns. Abdullah, S.Kep., M.Kes. (2014). Kebutuhan Dasar Manusia Untuk Mahasiwa Keperawatan. Trans Info Media. Jakarta. Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, vol.2, edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. A Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp. (2005). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.



16