MAKALAH Pendidikan Di Era Industri 4.0 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENDIDIKAN DI ERA INDUSTRI 4.0 Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perbandingan Pendidikan dengan Dosen Pengampu Nur Hikmah, M.Pd.



Disusun oleh: Ilham Widitya



(1911101346)



Muhammad Asnan



(1911101395)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA 2020



KATA PENGANTAR Alhamdullilah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menggerakkan tangan untuk memenuhi salah satu mata kuliah “Perbandingan Pendidikan” yang berupa sebuah tulisan makalah yang membahas tentang “Pendidikan di Era Industri 4.0”. Sholawat dan salam kami panjatkan kepada jujungan kita Syaidil Imam Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah ke jaman islamiah yang penuh pengetahuan dan dari alam kegelapan kealam yang terang benderag. Da saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya umunya dan penulis khususnya. Kemudian dengan hati yang lapang kami menerima kritik atau pun saran jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini guna untuk melengkapi dan membenarkan kekliruan tersebut.



Samarinda, 26 September 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR



ii



DAFTAR ISI iii BAB I:



PENDAHULUAN A. Latar Belakang



1



B. Rumusan Masalah2 C. Tujuan Penulisan 2 BAB II:



PEMBAHASAN A. Pengertian Revolusi Industri 4.0 3 B. Karakteristik dan Tujuan Revolusi Industri 4.0 4 C. Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.07 D. Perubahan Sistem Pendidikan di Era Industri 4.012 E. Yang Harus Dilakukan Terhadap Revolusi Industri 4.0 14



BAB III:



PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran



16



17



DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini, dunia sudah memasuki era revolusi industri 4.0, hal ini di tandai dengan semakin maju nya perkembangan teknologi. Dampak dari kemajuan teknologi ini di antaranya mencakup bidang komunikasi, informasi, perdagangan hingga bidang pendidikan. Kita tidak bisa menghindar dari kemajuan era ini, melainkan kita harus menghadapinya dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar mampu dan siap bersaing di era revolusi industri 4.0 ini. Untuk meningkatkan sumber daya manusia bisa dimulai dari meningkatkan kualitas pendidikan, karena diharapkan dengan baik nya kualitas pendidikan maka menghasilkan sumber daya manusia yang siap bersaing di era industri 4.0 ini. Salah satu hal yang memengaruhi ini adalah tenaga pendidik, dimana tenaga pendidik harus menguasai kemampuan dan keahlian agar bisa beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global. Dengan pendidik yang berkualitas, di harapkan mampu mengatur system pendidikan agar lebih baik lagi sehingga melahirkan generasi yang siap bersaing di masa yang akan datang. Berangkat dari hal tersebut , perlu kiranya kita meneliti atau mempelajari kembali tentang pendidikan di era industri 4.0 ini. Oleh karena itu dalam makalah ini akan di bahas tentang maksud dari revolusi industri 4.0, karakteristik dan tujuan, tantangan pendidikan di era industri 4.0, sistem pendidikan di era industri 4.0 serta Apa yang harus dilakukan terhadap revolusi industri 4.0.



1



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut, yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0? 2. Bagaimana karakteristik dan tujuan revolusi industri 4.0? 3. Apa saja tantangan pendidikan di era industri 4.0? 4. Bagaimana perubahan sistem pendidikan di era industri 4.0? 5. Apa yang harus dilakukan terhadap revolusi industri 4.0? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui pengertian revolusi industri 4.0 2. Untuk mengetahui karakteristik dan tujuan revolusi industri 4.0 3. Untuk mengetahui tantangan pendidikan di era industri 4.0? 4. Untuk mengetahui perubahan system pendidikan di era industri 4.0 5. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap revolusi industri 4.0



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Revolusi Industri 4.0 Revolusi industri adalah perubahan cara hidup dan proses kerja manusia secara fundamental, dimana dengan kemajuan teknologi informasi dapat menyatukan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan dampak bagi seluruh disiplin ilmu. Dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang secara cepat mengalami terobosan diantaranya dibidang artificiall intelligent (kecerdasan buatan), dimana teknologi komputer suatu disiplin ilmu yang mengadopsi keahlian seseorang kedalam suatu aplikasi yang berbasis teknologi dan melahirkan teknolologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Dengan lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia diseluruh dunia. Revolusi industri 4.0 semua proses dilakukan secara sistem otomatisasi didalam semua proses aktivitasi, dimana perkembangan teknologi internet semakin berkembang tidak hanya menghubungkan manusia seluruh dunia namun juga menjadi suatu basis bagi proses transaksi perdagangan dan transportasi secara online.1 Dasar perubahan ini sebenarnya adalah pemenuhan hasrat keinginan pemenuhan kebutuhan manusia secara cepat dan berkualitas. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan manual menjadi otomatisasi atau digitalisasi. Inovasi menjadi kunci eksistensi dari perubahan itu sendiri.2 Jadi dapat disimpulkan bahwa Revolusi Industri 4.0 yaitu perubahan yang berlangsung cepat dengan memanfaatkan teknologi dan big data, dalam pelaksanaan Hamdan, “Industri 4.0: Pengaruh Revousi Industri Pada Kewirausahaan Demi Kemandirian Ekonomi” dalam Jurnal Nusamba edisi No. 2, Vol. 3, 2018. 2 Hendra Suwardana, “Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental” dalam Jurnal Unik, vol.1, no. 2, 2017. 1



3



proses produksi yang dulunya dilakukan oleh manusia sekarang digantikan oleh mesin atau menggunakan teknologi baru. Menurut pemakalah, bedasarkan rujukan dari jurnal tersebut. Keadaan yang terjadi saat ini memang sama seperti apa yang di sebutkan di atas, dimana dampak dari revolusi industri 4.0 ini memajukan teknologi yang memudahkan kehidupan manusia dimana hal tersebut terlaksana sebab keinginan manusia itu sendiri. B. Karakteristik dan Tujuan Revolusi Industri 4.0 Karakteristik industri 4.0 adalah kombinasi dari beberapa perkembangan teknologi-teknologi terbaru (Kinzel, 2016), yaitu: 1. Sistem siber-fisik (cyber-physical systems). Sistem Siber-Fisik Sistem siber-fisik (cyber-physical systems) meningkatkan kemampuan untuk mengontrol dan memonitor proses fisik, dengan bantuan sensor, robot cerdas, drone, printer 3D dan lain sebagainya. Dalam cyber-physical systems. komponen fisik seperti printer 3D, drone dan robot, serta komponen perangkat lunak seperti analisa data dan teknologi sensor semua disatukan ke dalam jaringan (network) yang saling berinteraksi antar elemennya. Pada saat input awal dan produk akhir yang biasanya berbentuk fisik, informasi biasanya dipindahkan antara kondisi fisik dan digital selama proses manufaktur berlangsung. Sebagai contoh, aktivitas memindai (scan) komponen fisik yang menghasilkan representasi model digital sesuai dengan hasil pindaiannya. Data digital ini kemudian dapat dirubah ke bentuk informasi fisik lagi menggunakan printer 3D.



4



2. Teknologi Informasi dan komunikasi (information and communication technology). 80% inovasi-inovasi dalam manufaktur berbasis pada ICT (Wahlster, 2012). Digitalisasi



dan



menyebarluasnya



aplikasi



ICT



memungkinkan



untuk



mengintegrasikan semua sistem diseluruh pasokan dan rantai nilai sehingga dapat mengagregasikan data di semua level. Seluruh informasi terdigitalisasi dan kesesuaian sistem di dalam dan antar perusahaan terintegrasi dalam setiap tahapan antar pembuatan dan penggunaan siklus hidup produk (Kinzel, 2016). Manufaktur produk pintar (smart product) akan mengambil peran tambahan dari tujuan utamanya: sebagai wadah informasi yang mengumpulkan informasi sepanjang rantai suplai dan siklus hidupnya; sebagai agen; produk secara aktif memberikan pengaruh kepada lingkungan, dan sebagai observer; produk memonitor dirinya sendiri dan lingkungannya (Wahlster, 2012). Sebagai contoh, item pakaian dapat memonitor berapa lama keusangannya atau sebarap sering telah dicuci, untuk dilaporkan ke pabrik dalam rangka untuk memproduksi penggantinya saat dibutuhkan (Kinzel, 2016). Pengembangan sektor ICT saat ini telah membentuk pondasi industri 4.0, sebagai proses industrialisasi yang telah mulai untuk melampaui otomatisasi sederhana dari produksi yang telah dimulai pada awal 1970an (Schlaepfer, 2014). 3. Jaringan komunikasi (network communications). Komunikasi Jaringan (Network Communications) Semua peralatan ini, baik pada pabrik manufaktur, pemasok dan distributor semua terhubung melalui teknologi internet dan wireless (Kinzel, 2016). Jaringan komunikasi dengan kualitas tinggi yang terpercaya menjadi kebutuhan paling penting bagi industri 4.0 dan karenannya sangat penting untuk mengembangkan infrastruktur jaringan internet di mana dibutuhkan (Kagermann, 2013). Jaringan dengan kemampuan internet yang tinggi mampu menghubungkan antar komponen ini sehingga dapat



5



melakukan desentralisasi dan pengaturan mandiri dari pengoperasian sistem siberfisik (cyber-physical systems). 4.



Big data dan cloud computing. Big Data and Cloud Computing. Dengan penggunaan big data dan komputasi



awan (cloud computing), informasi yang diambil melalui jaringan ini dapat digunakan untuk memodelkan, memvirtualisasi dan mensimulasi produk dan proses manufakturnya. Model ini disebut sebagai kembar digital (digital twins), atau peralatan bayangan (device shadows). Digital twins adalah pendamping komputerisasi (computerized companion) dari asset fisik yang mampu melakukan monitoring, diagnosis, dan prognosis asset secara langsung (real time). 5. Peningkatan kemampuan peralatan untuk interaksi dan kooperasi manusiakomputer (human-computer). Peralatan Yang Ditingkatkan Kemampuannya (Improved Tools) Untuk melakukan kontrol terhadap proses tersebut, tempat kerja manusia dipasok dengan peralatan ICT yang dibuat dan digunakan untuk perkembangan dalam augmented reality dan robot cerdas. Sistem siber-fisik pada industri 4.0 memiliki tujuan utama untuk membantu manusia dalam pekerjaan sehari-hari. Mereka menyertakan pembantu fisik exoskeletons, context-adaptive sistem untuk mendiagnosa kesalahan, sistem perencanaan dan perawatan berbasis waktu, mobile, personalisasi, sistem tutor yang adaptif terhadap situasi, dan lain-lain. Fitur kunci dari semua sistem pembantu tersebut adalah non-intrusiveness, contextadaptiveness, personalisasi, berbasis lokasi dan mobilitas. Untuk memastikan pengunaan secara optimal dan efisien, sistem-sistem tersebut harus didesain secara baik, dengan memperhatikan kemungkinan untuk dapat merespon ucapan, gerak, treking mata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan fisik dan grafikgrafik (Wahlster, 2012). Aspek sentral dari industri 4.0 adalah antarmuka (interface) nya dengan infrastruktur pintar lainnya, seperti, bangunan pintar 6



(smart building), rumah pintar (smart home), logistik pintar (smart logistic), mobilitas dan jaringan, serta konektifitas terhadap bisnis dan web sosial (Kagermann, 2013; Schlaepfer, 2014). Hal ini sangat penting bahwa area-area kunci ini dipertimbangkan ketika mengimplementasikan industri 4.0. karenanya, dapat dikatakan, bahwa efek dari industri 4.0 tidak terbatas pada manufacturing namun juga berpengaruh kepada berbagai aspek kehidupan manusia. 6. Pemodelan (modeling), virtualisasi (virtualization), dan simulasi (simulation). Pemodelan, virtualisasi serta simulasi ini masuk kepada Big Data and Cloud Computing Dengan penggunaan big data dan komputasi awan (cloud computing), informasi yang diambil melalui jaringan ini dapat digunakan untuk memodelkan, memvirtualisasi dan mensimulasi produk dan proses manufakturnya.3 Jadi, dapat disimpulkan Karakteristik model dari Industri 4.0 adalah kombinasi dari beberapa perkembangan teknologi terbaru seperti sistem siber fisik, teknologi informasi dan komunikasi, jaringan komunikasi, big data dan cloud computing, pemodelan, virtualisasi, simulasi serta peralatan yang telah dikembangkan untuk kemudahan interaksi manusia dengan komputer. Menurut pemakalah berdasarkan penjelasan di atas, karakteristik dan tujuan dari revolusi industri 4.0 memang sangat bagus. Karena teknologi dikembangkan untuk mempermudah interaksi manusia. Namun, di Negara Indonesia sendiri masih perlu peningkatan untuk lebih mengembangkan teknologi ini. Karena Indonesia masih tertinggal dalam hal ini dibandingkan dengan Negara yang sudah maju. C. Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0 Menghadapi tantangan yang besar era revolusi industri 4.0 ini, maka pendidikan dituntut untuk berubah juga karena kita hanya disungguhkan dua pilihan Rahman fauzan, “Karakteristik Model dan Analisa Peluang Industri 4.0” dalam Jurnal PHASTI, vol.04, No. 1, 2018. 3



7



yaitu berubah atau mati. Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0. dengan memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Agar mewujudkan itu semua, inovasi pembelajaran adalah jawaban alternative yang dapat menjadikan guru mampu menguasai perkembangan teknologi.4 Seorang pendidik harus bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap jenjang pendidikan. Upaya ini dilakukan agar dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dengan kompetensi global dan mampu beradaptasi pada era yang ada, meskipun teknologi informasi berkembang demikian cepat dan sumber-sumber belajar begitu mudah diperoleh, peran guru sebagai pendidik tidak dapat tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut ketika mampu beradaptasi. Tantangan seorang pendidik tidak berhenti pada kemampuan menerapkan teknologi informasi pada proses belajar mengajar akan tetapi ada 6 kompetensi yang diharapkan dimiliki guru 4.0 yaitu : 1) Critical Thinking and Problem solving (keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah). Yaitu kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Kompetensi ini dimaknai kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah. ini sangat penting dimiliki peserta didik dalam pembelajaran abad ke 21. Guru era 4.0 harus mampu meramu pembelajaran sehingga dapat mengekspor kompetensi ini kepada peserta didik. Abdul Muis Joenaidy, Konsep dan Strategi Pembelajaran Di Era Revolusi Industri 4.0, (Yogyakarta : Laksana, 2019), H. 12 – 13. 4



8



2) Communication and collaborative skill ( keterampilan komunikasi dan kolaborasi). kemampuan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang harus diterapkan guru dalam pembelajaran guna mengkonstruksi kompetensi komunikasi dan kolaborasi. 3) Creativity and innovative skill ( keterampilan berpikir kreatif dan inovasi). Revolusi mengkehendaki peserta didik untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif, ini perlu agar mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasisi revolusi industry 4.0. Tentu seorang guru harus terlebih dahulu dapat kreatif dan inovasi agar bisa menularkan kepada peserta didiknya 4) Information and communication technology literacy ( Literasi teknologi informasi dan kominikasi ). Literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kewajiban guru 4.0, ini harus dilakukan agar tidak ketinggalan dengan peserta didik. Literasi Teknologi infomasi dan komunikasi merupakan dasar yang harus dikuasai agar mampu menghasilkan peserta didik yang siap bersaing dalam menghadapi revolusi industry 4.0. 5) Contextual learning skill. Pembelajaran ini yang sangat sesuai diterapkan guru 4.0 ketika sudah menguasai TIK, maka pembelajaran kontekstual lebih mudah diterapkan. Saat ini TIK salah satu konsep kontekstual yang harus diketahui oleh guru, materi pembelajaran berbasis TIK sehingga guru sangat tidak siap jika tidak memiliki literasi TIK. Materi yang bersifat abstrak mampu disajikan lebih riil dan kontekstual menggunakan TIK. 6) Information and media literacy (literasi informasi dan media). Banyak media informasi bersifat sosial yang digeluti peserta didik. Media sosial seolah menjadi media komunikasi yang ampuh digunakan peserta didik dan salah satu media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan guru 4.0. Kehadiran kelas digital bersifat media sosial dapat dimanfaatkan guru, agar pembelajaran berlangsung tanpa batas ruang dan tanpa waktu.



9



Revolusi industri 4.0 telah menyusup pada berbagai bidang termasuk bidang Pendidikan lawan kita sekarang adalah tidak hanya pada pemerataan pendidikan akan tetapi mutu lulusan ikut di dalamnya, maka perlu upaya untuk beradaptasi dengan matang yaitu guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi informasi dan komunikasi sebab kalau tidak siap maka akan semakin ketinggalan, peningkatan kualitas pendidik menjadi prioritas agar mampu beradaptasi, menghasilkan peserta didik sesuai tuntutan zaman dan posisi guru tidak tergantikan kepada  siswa. Salah satu cara menghadapi tantangan era digital ini adalah peningkatan kualitas guru menjadi guru 4.0 melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) cara pemanfaatan dan penerapan TIK dalam pembelajaran, diklat tentang kompetensi guru menuju guru 4.0. Dalam hal menghadapi tantangan era digital ini maka sangat diharapkan dukungan segala pihak. Pemerintah bersama dengan seluruh stakeholder seharusnya memikirkan kembali secara serius mengenai berbagai hal terkait dengan penguatan sistem pendidikan dalam menghadapi gangguan Revolusi Industri 4.0. Karena perubahan merupakan sebuah keharusan dan tidak menunggu kesiapan kita. Tantangan era Revolusi Industri 4.0 kompleks sekali. Belum lagi di dunia pendidikan, semua sudah berkonversi di dunia digital. Jika dulu cukup sistem manual, kuno, primitif, saat ini semua harus serba siber. Contohkan e-library (perpustakaan digital), e-learning (pembelajaran digital), e-book (buku online), dan lainnya. Peralihan gaya mengajar bergeser dari teacher center ke student center yang tentu dapat meningkatkan minat belajar siswa. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran menjadi inovasi pembelajaran berdampak positif. Tidak hanya dari segi minat belajar namun juga dari hasil belajar. Penggunaan berbagai aplikasi digital, CD pembelajaran interaktif, ebook, website, dan gaya belajar digital lainnya merupakan alternatif paperless. Guru tidak perlu mencetak



10



berlembar-lembar soal tes bagi siswanya. Siswa dapat menempuh evaluasi dengan berbagai aplikasi online seperti edmodoo dan kahoot.5 Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan era Revolusi Industri 4.0 sangat komplek. Pertama, keamanan teknologi informasi yang menyasar ke dunia pendidikan. Kedua, keandalan dan stabilitas mesin produksi. Ketiga, kurangnya keterampilan yang memadai. Keempat, keengganan untuk berubah para pemangku kepentingan. Kelima, hilangnya banyak pekerjaan karena otomatisasi. Keenam, stagnasi pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi. Ketujuh, belum meratanya perubahan kurikulum, model, strategi, pendekatan dan guru dalam pembelajaran yang menguatkan literasi baru. Perkembangan era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan masifnya perkembangan digital technology, artificial intelligence, big data, robotic, dan lainnya menjadi proyek bersama semua lembaga pendidikan untuk menjawabnya. Meskipun tidak bisa pada semua aspek, minimal lembaga pendidikan tingkat dasar fokus pada penguatan literasi baru. Menurut pemakalah berdasarkan penjelasan di atas tantangan revolusi industri 4.0 ini memang harus di taklukkan. Tetapi masih ada kendala bagi orang yang tinggal di pedalaman yang sulit untuk di akses teknologi. Belum lagi masalah tenaga pendidik yang masih gagap terhadap teknologi sehingga tidak bisa memaksimalkan. Di atas ditulis untuk mengatasi nya, tenaga pendidik harus mengikuti diklat pelatihan. Memang sudah selayaknya pelatihan-pelatihan seperti itu di galakkan di Indonesia.



Hamisullah Ibda, “Penguatan Literasi Baru Era Revolusi Industri 4.0” dalam Jurnal RTIE, vol. 1, No. 1, 2018. 5



11



D. Perubahan Sistem Pendidikan di Era Industri 4.0 Perkembangan teknologi digital di era Industri 4.0 saat ini telah membawa perubahan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Hoyles & Lagrange (2010) menegaskan bahwa teknologi digital adalah hal yang paling mempengaruhi sistem pendidikan di dunia saat ini. Hal ini disebebkan karena aspek efektivitas, efisiensi dan daya tarik yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis teknologi digital. Jika pada tahun 1980an, benda-benda kongkrit artifisial mendominasi penggunaannya sebagai alat visualisasi konsep-konsep abstrak, kini visualisasi berbasis teknologi digital marak digunakan sebagai alat bantu yang lebih efektif, efisien, interaktif, dan attraktif. Jika pada tahun 1990an, penggunaan alat hitung berbasis digitial, seperti kalkulator, dihindari penggunaannya di sekolah dikarenakan asumsi bahwa alat tersebut dapat merusak mental matematika siswa, kini kalkulator dipandang memiliki nilai edukasi untuk meningkatkan kemampuan siswa kepekaan bilangan siswa dan membantu dalam pemecahan masalah matematika. Dewan Nasional Guru Matematika NCTM (National Council Of Teacher Of Mathematics) (2000) menegaskan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran paling tidak memiliki tiga dampak yang positif dalam pembelajaran matematika, yaitu : 1) Teknologi dapat meningkatkan capaian pembelajaran matematika 2) Teknologi dapat meningkatkan efektivitas pengajaran matematika 3) Teknologi dapat mempengaruhi apa dan bagaimana matematika itu seharusnya dipelajari dan dibelajarkan. Sejalan dengan NCTM (2000), berbagai penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat belajar matematika lebih kaya dan mendalam ketika teknologi digunakan dengan ‘tepat guna’ dalam pembelajaran matematika (seperti Drijvers, Boon & Van



12



Reeuwijk, 2010; Ellington, 2003; Heid, 1988; Dunham and Dick 1994; Sheets 1993; Boersvan Oosterum 1990; Rojano 1996; Groves 1994). Meskipun berbagai riset menunjukkan dampak positif dari pengintegrasikan teknologi digital dalam pembelajaran matematika, masih banyak ditemukan pendidikan matematika lainnya yang meragukan hal tersebut. Misalnya, studi awal kami menemukan bahwa guru masih menyimpan kekhawatiran terkait implementasi teknologi dalam pembelajaran matematika. Mereka masih berasumsi bahwa teknologi digital dalam pembelajaran matematika akan memberikan dampak buruk terhadap pembelajaran matematika. Misalnya, pengenalan mesin kalkulator sebagai alat hitung akan menyebabkan ketergantungan siswa terhadap mesin hitung tersebut, yang kemudian berakibat pada buruknya kemampuan siswa dalam melakukan perhitungan. Selain itu, penggunaan teknologi digital dikhawatirkan disalahgunakan oleh siswa yang akibatnya siswa tidak mempelajari apa yang seharusnya dipelajari. Misalnya, ketika siswa bekerja dengan alat pembelajaran berbasis teknologi digital, mereka lebih disibukkan dengan mencoba-coba fitur pada alat belajar tersebut, bukan pada penemuan pelajaran berbantuan alat tersebut. Meskipun demikian, mereka menyadari bahwa teknologi dalam pembelajaran tidak dapat dihindari dan ada keyakinan pada diri mereka bahwa teknologi dapat memberikan dampak positif jika dilakukan dengan tepat guna.6 Jadi dapat disimpulkan bahwa era industry 4.0 membawa perubahan serta dapat mempengaruhi system pendidikan karena aspek efektivitas, efisiensi dan daya tarik yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis teknologi digital. Yang dulunya menggunakan alat hitung berbasis digital dihindari karena alat tersebut dapat merusak mental siswa, sekarang alat hitung digital yang sering disebut kalkulator kini digunakan dan dipandang untuk meningkatkan kemampuan siswa. Susilahudin Putrawangsa & Uswatun Hasanah, “Integrasi Teknologi Digital Dalam Pembelajaran di Era 4.0” dalam Jurnal Tatsqif, vol. 16, No. 1, 2018. 6



13



Menurut pemakalah berdasarkan penjelasan di atas, perubahan sistem pendidikan yang sangat menonjol adalah masuknya Digitalisasi ke dalam pendidikan. Seperti hal nya dulu guru menjelaskan hanya menggunakan papan tulis, namun sekarang guru bisa menggunakan proyektor dengan didukung animasi yang menarik sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar. Dan semua teknologi akan berdampak positif jika tepat guna dalam menggunakannya. E. Yang Harus di Lakukan Terhadap Revolusi Industri 4.0 Perubahan dalam pembelajaran sesuai dengan era industry 4.0 akan berdampak pada peran pendidikan vokasi khususnya peran pendidiknya. Jika peran pendidik masih mempertahankan sebagai penyampai pengetahuan, maka mereka akan kehilangan peran seiring dengan perkembamgan teknologi dan perubahan metode pembelajarannya. Kondisi tersebut harus diatasi dengan menambah kompetensi pendidik yang mendukung pengetahuan untuk eksplorasi dan penciptaan melalui pembelajaran mandiri. Selain peran pendidik, pendidikan vokasi harus menyiapkan bimbingan karir dan pengembangan karir peserta didik, lebih mengutamakan kompetensi lulusannya nanti seperti apa daripada ijasahnya, membentuk akses untuk pendidikan yang global, meningkatkan personal development khususnya tentang keterampian sosial. Selain itu untuk penataan kelembagaan, program studi yang ada tidak perlu diganti dengan yang baru akan tetapi lebih pada menyesuaikan sesuatu yang baru kedalam program studi yang sudah ada, meningkatkan kinerja pendidikan vokasi pada level yang lebih tinggi dengan menerapkan model pembelajaran problem solving dan berpikir sistem, serta keterhubungan dengan pihak industri yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Dalam konteks pembelajaran abad 21, pembelajaran yang menerapkan kreativitas, berpikir kritis, kerjasama, keterampilan komunikasi, kemasyarakatan dan keterampilan karakter, tetap harus dipertahankan bahwa sebagai lembaga pendidikan vokasi peserta didik tetap memerlukan kemampuan teknik. Pemanfaatan berbagai 14



aktifitas pembelajaran yang mendukung industri 4.0 merupakan keharusan dengan model resource sharing dengan siapapun dan dimanapun, pembelajaran kelas dan lab dengan augmented dengan bahan virtual, bersifat interaktif, menantang, serta pembelajaran yang kaya isi bukan sekedar lengkap. Melalui kesadaran terhadap tantangan yang sudah ada di dunia kerja melalui revolusi industri 4.0, dan kesiapan untuk berubah akan mendekatkan pendidikan vokasi pada kondisi ketenagakerjaan sekarang dan masa depan.7 Jadi dapat disimpulkan revolusi industri 4.0 ini pendidikan di hadapkan dengan perubahan. Pendidik harus mampu menanggapi perubahan ini, karena operan penyampai pengetahuan akan segera berubah menjadi peran pendamping untuk menemukan dan menciptakan melalui belajar mandiri. Maka dari itu pendidik vokasi harus belajar cepat berubah bekerjasama dengan industri dan mengenali kompetensi baru seperti apa yang dibutuhkan oleh industri 4.0 melalui pemanfaatan berbagai data. Pendidik juga harus mengembangkan keahliannya sendiri termasuk juga bagaimana mengelola data peserta didik, bimbingan karir melalui big data, serta peserta didik dapat segera beradaptasi dengan perubahan. Menurut pemakalah berdasarkan penjelasan di atas, yang harus dilakukan terhadap revolusi industri 4.0 ini adalah dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar bisa bersaing di masa ini. Contohnya dari negara Indonesia sendiri masih perlu menigkatkan lagi pengembangan keahlian untuk para pendidik agar mampu dan siap melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki mutu tinggi.



BAB III Moch Bruri Triyono, “Tantangan Revolusi 4.0 Bagi Pendidikan Vokasi” dalam Jurnal seminasvoktek, 2017. 7



15



PENUTUP A. Kesimpulan 1. Revolusi Industri 4.0 yaitu perubahan yang berlangsung cepat dengan memanfaatkan teknologi dan big data, dalam pelaksanaan proses produksi yang dulunya dilakukan oleh manusia sekarang digantikan oleh mesin atau menggunakan teknologi baru. 2. Karakteristik model dari Industri 4.0 adalah kombinasi dari beberapa perkembangan teknologi terbaru seperti sistem siber fisik, teknologi informasi dan komunikasi, jaringan komunikasi, big data dan cloud computing, pemodelan, virtualisasi, simulasi serta peralatan yang telah dikembangkan untuk kemudahan interaksi manusia dengan komputer. 3. Tantangan era Revolusi Industri 4.0 sangat komplek. Pertama, keamanan teknologi informasi yang menyasar ke dunia pendidikan. Kedua, keandalan dan stabilitas mesin produksi. Ketiga, kurangnya keterampilan yang memadai. Keempat, keengganan untuk berubah para pemangku kepentingan. Kelima, hilangnya banyak pekerjaan karena otomatisasi. Keenam, stagnasi pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi. Ketujuh, belum meratanya perubahan kurikulum, model, strategi, pendekatan dan guru dalam pembelajaran yang menguatkan literasi baru. 4. Era industry 4.0 membawa perubahan serta dapat mempengaruhi system pendidikan karena aspek efektivitas, efisiensi dan daya tarik yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis teknologi digital. Yang dulunya menggunakan alat hitung berbasis digital dihindari karena alat tersebut dapat merusak mental siswa, sekarang alat hitung digital yang sering disebut kalkulator kini digunakan dan dipandang untuk meningkatkan kemampuan siswa. 5. Yang harus dilakukan dalam menghadapi revolusi industry 4.0 ini. Pendidik harus mampu menanggapi perubahan ini, karena operan penyampai pengetahuan akan segera berubah menjadi peran peran pendamping untuk menemukan dan



16



menciptakan melalui belajar mandiri. Maka dari itu pendidik vokasi harus belajar cepat berubah bekerjasama dengan industry dan mengenali kompetensi baru seperti apa yang dibutuhkan oleh industry 4.0 melalui pemanfaatan berbagai data. Pendidik juga harus mengembangkan keahliannya sendiri termasuk juga bagaimana mengelola data peserta didik, bimbingan karir melalui big data, serta peserta didik dapat segera beradaptasi dengan perubahan. B. Saran Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini, karena kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa. Kami juga butuh saran/ kritikan dari kalian semua, agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkakn terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Perbandingan Pendidikan yaitu Ibu Nur Hikmah, M.Pd. ,yang telah memberi kami tugas membuat makalah ini demi kebaikan diri kami sendiri dan untuk orang lain.



17



DAFTAR PUSTAKA Hamdan. “Industri 4.0: Pengaruh Revousi Industri Pada Kewirausahaan Demi Kemandirian Ekonomi” dalam Jurnal Nusamba edisi No. 2, Vol. 3, 2018. Suwardana, Hendra. “Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental” dalam Jurnal Unik, vol.1, no. 2, 2017. Fauzan, Rahman. “Karakteristik Model dan Analisa Peluang Industri 4.0” dalam Jurnal PHASTI, vol.04, No. 1, 2018. Joenaidy, Abdul Muis. Konsep dan Strategi Pembelajaran Di Era Revolusi Industri 4.0. Yogyakarta : Laksana, 2019. Ibda, Hamisullah. “Penguatan Literasi Baru Era Revolusi Industri 4.0” dalam Jurnal RTIE, vol. 1, No. 1, 2018. Putrawang, Susilahudin. “Integrasi Teknologi Digital Dalam Pembelajaran di Era 4.0” dalam Jurnal Tatsqif, vol. 16, No. 1, 2018. Triyono, Moch Bruri. “Tantangan Revolusi 4.0 Bagi Pendidikan Vokasi” dalam Jurnal seminasvoktek, 2017.